Bentuk-Bentuk Pelanggaran Disiplin - Pada materi sebelumnya telah kami jelaskan secara
lengkap seputar penyebab pelanggaran hak asasi manusia dan pengertian pelanggaran hak
asasi manusia. Nah kali ini admin Sakersomu ingin melanjutkan materi yang terkait tentang
kedual hal tersebut, yakni seputar bentuk-bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Seperti
apakah bentuk-bentuk pelanggaran hak asasi manusia itu? Selengkapnya kalian bisa baca
pada artikel di bawah ini
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentunya pernah mendengar atau membaca berita
tentang kasus pembunuhan, pemerkosaan, penculikan dan sebagainya. Tidak menutup
kemungkinan pula, kalian pernah melihat pengeroyokan, seseorang mencaci maki orang lain,
dan sebagainya. Selain itu, pernahkah kalian mengalami pelecehan, penghinaan, atau juga
diperlakukan tidak adil oleh orang lain? Nah semua yang diungkapkan tadi merupakan
bentuk pelanggaran HAM yang sering terjadi di masyarakat. Dengan demikian pelanggaran
HAM itu banyak sekali bentuknya.
Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk sebagai
berikut:
a. Diskriminasi
Diskriminasi yaitu suatu pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang laingsung maupun
tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan politik yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam
kehidupan baik secara individual maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan.
b. Penyiksaan
Penyiksaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan
rasa sakit atau penderitaan baik jasmani maupun rohani pada seseorang untuk memperoleh
pengakuan atau keterangan dari seseorang atau orang ketiga.
Selain mewaspadai bentuk pelanggaran HAM berat, tentu saja kalian juga harus mewaspadai
pelanggaran HAM yang sifatnya ringan seperti pencemaran nama baik, pelecehan,
penghinaan, dan sebagainya. Pelanggaran HAM ringan kecenderungannya sering dipandang
hal yang biasa saja, sehingga sering dilakukan. Padahal apabila pelanggaran tersebut sudah
sering dilakukan tanpa ada upaya untuk mencegahnya, tentu saja pada akhirnya akan menjadi
faktor yang mendorong terjadinya pelanggaran HAM berat.