Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG ADANYA HAM

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh. Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita
sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai
manusia. Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak
asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia yang bersifat universal.
Dasar-dasar HAM yang tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat atau
Declaration of Independence of USA serta yang tercantum dalam UUD 1945 Republik
Indonesia, seperti yang terdapat pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 31
ayat 1, serta pasal 30 ayat 1. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan
martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau
berhubungan dengan sesama manusia. Beberapa hal yang dilindungi HAM antara lain: hak
untuk hidup; kebebasan berpendapat; merdeka; dan lain-lain. Dengan adanya HAM,
seharusnya setiap orang dapat hidup dengan nyaman tanpa ada penindasan. Namun, dalam
hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain.
Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha
perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
MACAM-MACAM HAM
1. Hak Asasi Pribadi (Personal Human Rights)
Hak ini merupakan hak yang berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap orang atau hak
yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, bergerak,
kebebasan untuk aktif di setiap organisasi, perkumpulan, atau sebagainya.
Contoh:

 Hak Kebebasan dalam berpendapat.


 Hak Kebebasan dalam menjalankan kepercayaan dan memeluk agama.
 Hak Kebebasan dalam bepergian, berkunjung, dan berpindah-pindah tempat.
 Hak Kebebasan ber-organisasi.
 Hak untuk hidup, berperilaku, tumbuh dan berkembang.
 Hak untuk tidak dipaksa dan disiksa.

2. Hak Asasi Politik (Politic Rights)


Ini merupakan hak asasi dalam kehidupan politik seseorang atau hak ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih dan dipilih.
Contoh:

 Hak memilih dalam suatu pemilihan, misalnya pemilihan presiden.


 Hak dipilih dalam pemilihan, misalnya pemilihan ketua rt.
 Hak kebebasan ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
 Hak mendirikan partai politik.
 Hak memberikan usulan-usulan atau pendapat yang berupa usulan petisi.
 Hak diangkat dalam jabatan pemerintah.

3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)


Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang
berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan.
Contoh:
 Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
 Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
 Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

4. Hak Asasi Peradialan (procedural rights)


Hak dalam memperoleh perlakuan sama dalam tata cara pengadilan.
Contoh:

 Hak memperoleh kepastian hukum.


 Hak menolak digeledah tanpa surat adanya surat penggeledahan.
 Hak mendapatkan pembelaan dalam hukum.
 Hak untuk mendapatkan hal yang sama dalam berlangsungnya proses hukum
baik itu penyelidikan, penggeledahan, penangkapan, dan penahanan
 Hak mendapatkan perlakukan adil dalam hukum

5. Hak Asasi Sosial Budaya (Social and Culture Rights)


Hak terkait dalam kehidupan masyarakat atau hak yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, bergerak, kebebasan untuk aktif di setiap
organisasi, perkumpulan, atau sebagainya.
Contoh:

 Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.


 Hak untuk mendapat pelajaran.
 Hak untuk memperoleh jaminan sosial
 Hak untuk berkomunikasi
 Hak untuk memilih, menentukan pendidikan.
 Hak untuk mengembangkan bakat dan minat.
6. Hak Azasi ekonomi
hak yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama,
bergerak, kebebasan untuk aktif di setiap organisasi, perkumpulan, atau sebagainya
Contoh:

 Hak kebebasan dalam membeli sesuatu.


 Hak kebebasan mengadakan dan melakukan perjanjian kontrak.
 Hak memiliki sesuatu.
 Hak memiliki pekerjaan yang layak.
 Hak kebebasan melakukan transaksi.
 Hak untuk menikmati SDA.
 Hak untuk memperoleh kehidupan yang layak.
 Hak untuk meningkatkan kualitas hidup.

PELANGGARAN HAM
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26/2000
tentang pengadilan HAM). Sedangkan bentuk pelanggaran HAM ringan selain dari kedua
bentuk pelanggaran HAM berat itu. Pelanggaran terhadap HAM dapat dilakukan oleh baik
aparatur negara maupun bukan aparatur negara (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM)
Pelanggaran HAM berat:
Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM,
pelanggaran berat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Kejahatan Genosida
setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis dan
kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara membunuh anggota
kelompok,mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota
anggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan
kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya, memaksakan tindakan-tindakan
yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok, dan memindahkan secara paksa
anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain (UU No. 26/2000 tentang
pengadilan HAM)
2. Kejahatan terhadap kemanusiaan
Kejahatan terhadap kemanusiaan merupakan perbuatan yang dilakukan sebagai
bagian dari serangan meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan
tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil. berupa pembunuhan,
pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa,
perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-
wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional,
penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa atau bentuk-
bentuk kekerasan seksual lain yang setara, penganiayaan terhadap suatu kelompok
tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan,
etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara
universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional, penghilangan
orang secara paksa, dan kejahatan apartheid

Anda mungkin juga menyukai