Hak Asasi manusia atau dikenal dengan HAM adalah hak-hak dasar manusia yang sudah dimiliki sejak ia lahir
ke dunia. Hak ini berlaku kepada semua orang yang ada di dunia tanpa ada pengecualian. HAM dikenal juga dengan
nama human right, yaitu konsep hukum dan normative yang menyatakan ia memiliki hak yang sudah melekat pada
dirinya karena ia manusia.
HAM tidak bisa dicabut, tidak bisa terbagi-bagi, saling berhubungan dan saling bergantung. Negara yang
memiliki kewajiban untuk menghormati dan melindungi hak asasi manusia. Sehingga Negara lebih aman dan sejahtera.
Setiap warga Negara memiliki hak sipil dan berpolitik, mereka memiliki kebebasan untuk tidak disiksa dan memiliki
kebebasan dalam berpendapat. Manusia juga memiliki hak ekonomi, social dan budaya.
Mereka memiliki hak untuk mengakses barang public, mendapatkan pendidikan yang layak, mendapatkan
kesehatan dan hak atas rumah mereka.Pengertian HAM secara umum adalah hak yang melekat pada setiap diri manusia
sejak ia lahir ke dunia dan tidak bisa diganggu gugat.
Hak Asasi Manusia memiliki ciri khusus, di antaranya tidak diberikan kepada seseorang, namun hak setiap
orang yang harus dimiliki oleh setiap orang. HAM bersifat hakiki yang sudah ada sejak manusia dilahirkan ke dunia
ini. Ham tidak bisa diambil, tidak bisa dicabut atau diserahkan. HAM memiliki sifat universal yang berlaku bagi semua
manusia tanpa memandang status, ras, kelamin,suku, agama dan segala perbedaan.
Menurut UU RI Nomor 26 Tahun 2000, memuat tentang pengadilan HAM ada dua pelanggaran HAM berat yaitu
genosida dan kejahatan kemanusiaan.
1. Genosida adalah perbuatan untuk memusnahkan atau menghancurkan kelompok etnis, bangsa, ras, dan
kelompok agama. Genosida bisa mengakibatkan fisik dan mental pada para korban. Sedangkan kejahatan
kemanusiaan adalah serangan yang ditujukan pada masyarakat sipil.
2. Contoh kejahatan kemanusiaan yaitu perbudakan, pemusnahan, pengusiran paksa, dan perampasan
kemerdekaan yang melanggar hukum internasional.
Pelanggaran HAM Biasa Kasus pelanggaran HAM ini tidak mengancam keselamatan seseorang. Tetapi
kasus ini masuk kategori berbahaya. Contoh kasus pelanggaran HAM ringan yaitu pencemaran lingkungan,
pemakaian bahan berbahaya untuk makanan atau minuman, pemukulan, pencemaran nama baik, dan
menahan kebebasan berekspresi. Kasus Pelanggaran Ham di Indonesia Kasus ini terjadi karena manusia memiliki
dua sisi baik sementara yang lain memiliki sisi jahat. Keinginan jahat ini membuat manusia melakukan
pelanggaran HAM. Pelanggaran HAM bisa juga terjadi karena interaksi aparat pemerintah dan masyarakat sendiri.
Contoh kasus pelanggaran HAM biasa yaitu kasus pencemaran Laut Timor dan kasus pembakaran hutan di
Jambi dan Riau.
Berikut contoh kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. mengutip dari situs kemdikbud.go.id. Kasus
Pelanggaran HAM Berat
1. Kerusuhan Tanjung Priok (1984) Kasus pelanggaran ini terjadi pada 12 September 1984, mengakibatkan 24
orang tewas, 36 orang luka berat, dan 19 orang luka ringan. Dalam peristiwa ini terjadi kerusuhan antara aparat
dan warga sekitar.
2. Penculikan aktivis politik (1998) Tahun 1998 terjadi penculikan dan hilangnya beberapa aktivitas. Menurut
catatan dari Kontra ada 23 orang terdiri dari 1 orang meninggal, 9 orang dilepaskan, sedangkan 13 orang lain
dinyatakan hilang.
3. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998 dan 1999) Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998, menewaskan 4
mahasiswa Trisakti dan puluhan lainnya luka-luka. Tragedi Trisakti Semanggi I terjadi pada 11-13 November
1998 dan tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999.
4. Kasus Terbunuh Marsinah (1994) Marsinah adalah aktivitas hak-hak pekerja di PT Catur Putera Surya,
Porong Jawa Timur. Dia menjadi korban pelanggaran HAM yang kini para pelaku belum ditemukan.
5. Kasus Munir (2004) Munir Said Thalib adalah aktivis HAM pada zaman orde baru. Munir melakukan
pembelaan pada orang-orang yang tertindas. Namun tahun 2004, Munir ditemukan meninggal dunia dalam
pesawat menuju ke Amsterdam. Dari hasil autopsi forensik Belanda, menemukan racun arsenik dalam jasad
Munir.
6. Kasus Bom Bali (2002) Kasus Bom Bali terjadi di tahun 2002 dan 2005. Peristiwa tersebut dilakukan oleh
teroris yang memakan banyak jiwa dari masyarakat Indonesia dan negara asing.
7. Kasus Dayak dan Madura (2000) Konflik terjadi karena bentrokan antara suku Dayak dan Madura sehingga
terjadi pertikaian etnis. Pertikaian ini membuat banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.
Contoh Pelanggaran HAM Lainnya Selain kasus besar diatas, ada kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
a. Contoh kasus pelanggaran HAM di lingkungan keluarga
Orang tua yang menyiksa, menganiaya, dan membunuh anak sendiri
Orang tua yang memaksa keinginan anaknya seperti dipaksa menikah, bekerja, dan memilih sekolah
Anak yang melawan dan menganiaya orang tua atau keluarga
Anggota keluarga yang menyiksa asisten rumah tangga seenaknya
b. Contoh Kasus Pelanggaran HAM di sekolah
Pelajar menghina pelajar lain
Adanya kasus siswa menganiaya siswa lain
Guru memberi hukuman keterlaluan pada siswanya secara fisik seperti menendang, mencubit, dan dijewer
Tawuran pelajar antar sekolah yang menewaskan korban
c. Contoh pelanggaran HAM di masyarakat
Pertikaian antar kelompok, geng, atau suku karena terjadi konflik sosial
Masyarakat main hakim sendiri pada pencuri
Masyarakat merusak fasilitas umum karena kecewa dengan kebijakan pemerintah
Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran HAM Mengutip dari Modul Pembelajaran PPKN Kelas XI, ada 2
faktor internal dan eksternal penyebab terjadinya pelanggaran HAM.
a. Faktor Internal
Faktor Internal berasal dari diri pelaku pelanggar HAM. Faktor internal ini dilatarbelakangi oleh sikap
egois, rendahnya kesadaran HAM, dan sikap tidak toleran. Pelanggar HAM biasanya memiliki sikap egois
yang semaunya sendiri sehingga mengabaikan kewajibannya. Pelaku memakai segala cara supaya haknya
terpenuhi sampai melanggar hak orang lain. Selain itu pelanggar HAM akan berbuat seendaknya dan
melakukan penyimpangan. Sikap tidak toleran ini menyebabkan diskriminasi pada orang lain.
b. Faktor Eksternal
Faktor ini berada di luar manusia namun mengubah individu atau kelompok melakukan pelanggaran HAM.
Faktor ini disebabkan oleh penyalahgunaan kekuasaan, tidak tegasnya aparat penegak hukum,
penyalahgunaan teknologi, kesenjangan sosial dan ekonomi tinggi.