Anda di halaman 1dari 10

Hak Asasi Manusia

dan
Hukum of Law
Kelompok 2 :
Alfia Ismail
Syahrul
Indriani Dwi Cahyono
Nailah Nurjannah
Nadia
Firda Nurhidayah
Mutiara Nur
Pengertian ham
HAM atau Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia dan tanpa
hak-hak itu, manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Hak tersebut diperoleh
bersama dengan kelahirannya atau kehadirannya didalam kehidupan masyarakat (Tilaar,
2001). HAM bersifat umum (universal) karena diyakini bahwa beberapa hak dimiliki
tanpa perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis kelamim. HAM juga bersifat
supralegal, artinya tidak tergantung pada adanya suatu negara atau undang-undang
dasar, kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki kewenangan lebih tinggi karena berasal
dari sumber yang lebih tinggi (Tuhan). UU No.39 Tahun 1999 Tentang HAM
mendefinisikan HAM sebagai seperngkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Hendarmin Ranadireksa memberikan definisi mengenai hak asasi manusia, yaitu pada


hakikatnya hak asasi manusia adalah seperangkat ketentuan atau aturan untuk melindungi
warga negara mdari kemungkinan penindasan, pemasungan, atau pembatasan ruang gerak
warga negara oleh negara. Artinya, ada pembatasan-pembatasanm tertentu yang
diberlakukan pada negara agar hak warga negara yang paling hakiki terlindungi dari
kesewenang-wenangan kekuasaan.
Ciri pokok dan tujuan ham
Ciri pokok hakikat HAM, yaitu sebagai berikut :
• HAM tidak perlu diberikan, dibeli, maupun diwarisi. HAM merupakan bagian dari
manusia secara otomatis.
• HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik, atau asal usul sosial bangsanya.
• HAM tidak bisa di langgar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk melanggar dan
membatasi hak orang lain.

Tujuan Hak Asasi Manusia adalah :


• HAM adalah alat untuk melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang-wenangan.
• HAM mengembangkan saling menghargai antar manusia.
• HAM mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk
menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar.
Macam-macam hak asasi manusia
Dibagi enam macam, yaitu :

• Hak asasi pribadi (personal right) yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan
memeluk agama, kebebasan bergerak, dan sebagainya.
• Hak asasi ekonomi (proverty right), yaitu hak untuk memiliki sesuatu, membeli, dan menjual
sesuatu serta memanfaatkannya.
• Hak asasi politik (political right), yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak
memilih (hak memilih dan dipilih dalam pemilu), hak untuk mendirikan partai politik dan
sebagainya.
• Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (right
legal equality).
• Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture right), yaitu hak untuk memilih
pendidikan, hak untuk mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
• Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlidungan (procedural
right), misalnya perlakuaan dalam hal
penahanan. penangkapan, penggeledahan, peradilan, dan sebagainya.
Hak asasi manusia dalam perundang-undangan nasional
Dalam peraturan perundang undangan RI paling tidak terdapat empat bentuk hukum
tertulis yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi (Undang-undang
Dasar Negara). Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-undang.
Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti peraturan pemerintah,
keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan lainnya.
Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat kuat,
karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam konstitusi seperti dalam
ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang sangat berat dan panjang antara lain
melalui amandemen dan referendum. Sedangkan kelemahannya karena yang diatur dalam
konstitusi hanya memuat aturan yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam
konstitusi RI yang masih bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM melalui TAP
MPR, kelemahannya tidak dapat memberikan sangsi hokum bagi pelanggarnya. Sedangkan
pengaturan HAM dalam bentuk Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya
kelemahannya pada kemungkinan seringnya mengalami perubahan
Pelanggaran hak asasi manusia
Banyak macam Pelanggaran HAM di Indonesia, dari sekian banyak kasus ham yang terjadi,
tidak sedikit juga yang belum tuntas secara hukum, hal itu tentu saja tak lepas dari kemauan dan
itikad baik pemerintah untuk menyelesaikannya sebagai pemegang kekuasaan sekaligus
pengendali keadilan bagi bangsa ini.
a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
• Pembunuhan masal (genosida: setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa.
• Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
• Penyiksaan
• Penghilangan orang secara paksa
• Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :


1. Pemukulan, 2. Penganiayaan, 3. Pencemaran nama baik, 4. Menghalangi orang untuk
mengekspresikan pendapatnya, 5. Menghilangkan nyawa orang lain.
Hukum of law
Friedman (1995) membedakan rule of law menjadi dua, yaitu pengertian
secara formal (in the formal sense) dan pengertian secara
hakiki/materiil (ideologikal). Secara formal, rule of law diartikan sebagai
kekuasaan umum yang terorganisasi (organized public power), misalnya
negara. Sementara itu , secara hakiki, rule of law terkait dengan penegakan
rule of law karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just and
unjust law). Rule of law terkait erat dengan keadilan sehingga rule of law
harus menjamin keadilan yang dirasakan oleh masyarakat/bangsa.
Rule of law merupakan suatu legalisme sehingga mengandung gagasan
bahwa keadilan dapat dilayani melalui perbuatan sistem peraturan dan
prosedur yang bersifat objektif, dan tidak memihak, tidak personal, dan
otonom.
Prinsip-prinsip rule of law
Menurut Dicey terdapat 3 unsur yang fundamental dalam Rule of Law, yaitu :
• supremasi aturan aturan hukum,tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang, dalam arti seseorang
hanya boleh dihukum, jikalau memang melanggar hukum;
• kedudukanmya yang sama dimuka hukum. Hala ini berlaku baik bagi masyarakat biasa maupun
pejabat negara; dan
• terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh Undang-Undang serta keputusan pengadilan.
 
a. Prinsip secara Formal di Indonesia
yaitu sebagai berikut :
• Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3)
• Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat 1).
• Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjug hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1).
• Bab X A tentang Hak Asasi Manusia, memuat sepuluh pasal, antara lain bahwa setiap orang
berhak atas pengakuan,  jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di hadapan hukum (pasal 28 D ayat 1).
Strategi Pelaksanaan (Pengembangan) Rule Of Law
• Agar pelaksanaan (Pengembangan) rule of law berjalan efektif sesuai dengan yang
diharapkan, perlu diterapkan hal-hal berikut
• Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus didasarkan pada corak
masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian nasional masing-masing bangsa.
• Rule of law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada akar budaya yang
tumbuh dan berkembang pada bangsa
• Rule of law sebagai suatu legalisme yang membuat wawasan sosial, gagasan  tentang
hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, harus dapat ditegakkan secara adil dan
hanya memihak kepada keadilan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dikembangkan hukum progresif (Satjipto


Rahardjo,2004), yang memihak hanya kepada keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat politik
yang memihak  kepada kekuasaan seperti yang selama ini diperhatikan. Hukum progresif
merupakan gagasan yang ingin mencari cara untuk mengatasi keterpurukan hukum di
Indonesia secara lebih bermakna.
kesimpulan
• Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai anugerah dari Tuhan yang harus di hormati,
dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu
• Rule of Law adalah gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan
raja maupun penyelenggara negara harus dibatasi dan di atur melalui
peraturan undang undang
• Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau
sekelompok orang termasuk apparat negara, baik disengaja maupun tidak atau
kelalaian yang secara hokum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin
oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme
hukum yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai