”HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk tuhan YME dan merupakan anugerah-nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan dan martabat manusia”.
Tindak Pidana pelanggaran HAM berat mencakup dua tindak pidana yaitu genosida
dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Kedua bentuk kejahatan ini mempunyai
nuansa khusus, yaitu adanya serangan yang sistematis dan meluas yang ditujukan
kepada penduduk sipil.
Peran Komnas HAM dalam penegakan HAM
Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga
negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan,
pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia. Hal ini disebutkan di Pasal 1 Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Disamping kewenangan tersebut, menurut UU No. 39 Tahun 1999, Komnas HAM juga
berwenang melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat
dengan dikeluarkannya UU No. 26 Tahun 2000 tantang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Berdasarkan Undang-undang No. 26/2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia,
Komnas HAM adalah lembaga yang berwenang menyelidiki pelanggaran hak asasi
manusia yang berat. Dalam melakukan penyelidikan ini Komnas HAM dapat membentuk
tim ad hoc yang terdiri atas Komisi Hak Asasi Manusia dan unsur masyarakat.
Peristiwa 1965-1966
Peristiwa penembakan misterius 1982-1985
Peristiwa talangsari, Lampung 1989
Peristiwa rumoh geudong dan pos sattis, Aceh 1989
Peristiwa penghilangan orang secara paksa 1997-1998
Peristiwa kerusuhan Mei 1998
Peristiwa trisakti dan semanggi I - II 1998-1999
Peristiwa pembunuhan dukun santet 1998-1999
Peristiwa simpang KKA, Aceh 1999
Peristiwa wasior, Papua 2001-2002
Peristiwa wamena, Papua 2003
Peristiwa jambo keupok, Aceh 2003.
Menurut Adnan Buyung Nasution pelanggaran HAM dapat dikelompokkan
menjadi 4 (empat) golongan, yaitu sebagai berikut.
3. Tindak kekerasan terhadap hak sipil dan Politik, antara lain berikut ini.
Kemerdekaan berserikat dan berkelompok yang secara sistematik dilanggar.
Kebijakan kemerdekaan berpendapat yang dilanggar.
Kebijakan dari lembaga Ekstra-Yudisial yang mencampuri fungsi kehakiman.
4. Tindak kekerasan terhadap hak sosial ekonomi dan budaya, antara lain berikut.
Pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat adat.
Pelanggaran terhadap lingkungan hidup.
Pemiskinan secara struktural.
Proses pemiskinan.
Apa aja yang termasuk pelanggaran HAM berat?
Menurut standar HAM internasional, ada empat jenis pelanggaran HAM berat yang
diatur dalam pasal 5 Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional Atau Rome Statute
Of The International Criminal Court (ICC).
1. Kejahatan terhadap kemanusiaan, yaitu kejahatan meluas dan sistematik yang ditujukan
kepada warga sipil, yang tidak manusiawi dan menyebabkan penderitaan fisik dan mental.
3. Kejahatan perang, yaitu pelanggaran terhadap hukum perang, baik oleh militer maupun sipil.
4. Agresi, yaitu perilaku yang bertujuan menyebabkan bahaya atau kesakitan terhadap target
serangan.
Kesulitan dalam menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat