Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4208/HUKUM DAN HAK


ASASI MANUSIA

Kode/Nama UPBJJ :

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan pengertian pelanggaran HAM Berat dan pengaturan hukumnya menurut
instrument hukum HAM Internasional dan nasional?

 Dalam Instrumen HAM Nasional


Pelanggaran HAM Berat adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
aparat negara yang baik disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi atau mencabut hak manusia atau juga
mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan,
perbudakan, atau penyanderaan. Menurut UU. RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM, Pelanggaran HAM Berat dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

• Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud


menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, atau kelompok agama.

• Kejahatan kemanusiaan, yaitu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan
yang meluas atau sistematik. Serangan ini juga ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil. Bentuknya berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran
atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan, dan masih banyak
lagi.

 Dalam Instrumen HAM Internasional

Pelanggaran HAM dalam perspektif instrument hak asasi manusia internasional yaitu
pelanggaran terhadap kewajiban Negara yang lahir dari instrument-instrumen
internasional hak asasi manusia. Pelanggaran tersebut bisa karena disengaja (acts by
commition) Negara tidak melaksanakan kewajibannya, maupun karena Negara lalai (acts
by ommition) tidak melaksanakan kewajibannya. Pelanggaran HAM yang dapat digugat
kepada Negara, kecuali tindakan yang langsung dilakukan oleh negara (aparatnya), yaitu:

• Pelanggaran yang dilakukan berdasarkan direct order, instigation, connivance, atau


approval oleh pemerintah sebelum atau setelah kejadian, atau persetujuan dalam
berbagai bentuk lainnya.

• Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan individu pribadi yang secara de facto


memegang kekuasaan di suatu negara atau mempunyai pengaruh terhadap pemerintah,
atau pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat publik, namun tidak ada langkah-langkah
yang diambil oleh negara (pemerintah).

2. Bagaimana prosedur penyelesaian perkara pelanggaran HAM Berat menurut mekanisme


internasional dan nasional?
• Penyelesaian pelanggaran HAM yang berat di tingkat nasional juga dapat dilakukan
melalui pengadilan nasional atas dasar prinsip yurisdiksi universal. Berdasarkan prinsip
tersebut, setiap negara memiliki kompetensi untuk melaksanakan yurisdiksinya dalam
mengadili para pelaku kejahatan internasional tertentu seperti genosida, kejahatan
perang dan penyiksaan. Adapun dasar penggunaan yurisdiksi universal adalah bahwa
kejahatankejahatan tersbut dianggap menyangkut umat manusia secara keseluruhan
(Suparman Marzuki). Penggunaan yurisdiksi universal ditujukan untuk mencegah adanya
tempat berlindung bagi para pelaku pelanggaran HAM berat . Dengan sistem ini maka
terhadap pelaku yang berada di wilayah yurisdiksi suatu negara , negara tersebut harus
mengadili dan menghukum pelaku berdasarkan hukum pidananya atau
mengekstradisikan ke negara lain yang memiliki dan henda melaksanakan yurisdiksinya.

• Sistem hukum penyelesaian pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat melalui
Mahkamah Pidana Internasional didasarkan dengan Statuta Roma 1998 dengan
tahapantahapan, yaitu Pra-Peradilan, Penyelidikan, Acara Pemeriksaan Sementara,
Peradilan, Pembuktian dan Putusan. Sementara upaya hukum yang dapat ditempuh
berdasarkan Statuta Roma 1998 adalah Banding dan Peninjauan Kembali.

3. Jelaskan contoh kasus pelanggaran HAM berat dalam hukum HAM Internasional?

Contoh Pelanggaran HAM berat di Dunia Internasional

1. Pemerintahan Adolf Hitler (Jerman)

Adolf Hitler adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi yang menjabat
sebagai seorang kanselir atau tokoh politik utama negara dan kepala eksekutif secara de
facto. Pada masa Adolf Hitler berkuasa di Jerman pasca perang dunia II banyak terjadi
pembantaian dan pemusnahan pada kaum Yahudi.

Ada beberapa hal yang membuat Adolf Hitler benci kepada kaum Yahudi. Salah satu
pemicunya karena kebencian pada etnis Yahudi kala itu karena ada pengaruh revolusi Rusia
dan kondisi ekonomi Jerman yang terpuruk akibat kaum Yahudi yang dianggapnya berbeda
ras dengan orang-orang Jerman asli.

2. Pemerintahan Benito Mussolini (Italia)

Jika Jerman memiliki Hitler, maka Italia juga punya sosok politik ternama pada masa
Perang Dunia II, yaitu Benito Mussolini. Di bawah pemerintahan Benito Mussolini banyak
peperangan yang terjadi di Benua Eropa dan Afrika yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Mussolini dan Adolf Hitler menandatangi Pakta Baja yang jadi tanda Jerman dan Italia
bersekutu atau berada di pihak yang sama.

Pada 1939, Jerman menginvasi Polandia yang menandai pecahnya Perang Dunia II.
talia awalnya enggak langsung mengikuti Jerman namun memantau rentetan kemenangan
Jerman sebelum memutuskan bergabung. Mussolini lalu melakukan penyerbuan ke Perancis
Selatan pada 1940, dan ditahun sama dilakukan Invasi ke Yunani.

Tak hanya di Eropa, pasukan Italia dibawah perintah Mussolini juga terlibat konflik
dengan pasukan Inggris di kawasan Afrika Timur dan Utara. Italia mulai melemah setelah
Jerman juga mulai kehilangan kekuatan, dan Mussolini berhasil dilumpuhkan dengan
ditembak mati pada 1945.

3. Politik Apartheid (Afrika Selatan)

Politik Apartheid adalah politik warna kulit di Afrika Selatan. Politik Apartheid baru
dicabut pada 1994, ketika semua rakyat berhak untuk memeroleh HAM yang sama untuk
semua rasnya. Penetapan politik Apartheid dimulai ketika Partai Nasional de Boer pada 1948
menang dalam pemilihan umum yang membentuk minoritas kulit putih menerapkan sistem
Apartheid dalam undang-undang.

Pada 1950, pendaftaran populasi di Afrika Selatan dibagi jadi 3 ras, yaitu Bantu (Afrika
kulit hitam), kulit putih, dan kulit berwarna lainnya. Selain itu dikenal juga kategori baru yang
berasal dari Asia dan sebagian besar berasal dari India dan Pakistan. Ketika politik apartheid
berlaku, 80% wilayah Afrika Selatan dimiliki oleh warga kulit putih. Sedangkan warga kulit
hitam ditempatkan di kawasan termiskin yang dikenal dengan istilah homelands. Bahkan
pemisahan antara ras kulit putih dan kulit hitam diberlakukan di fasilitas umum.

4. Konflik Israel - Palestina

Sengketa wilayah antara Israel dan Palestina berlangsung sejak lama. Karena hal
tersebut, tak jarang Israel melancarkan serangan ke Palestina yang menyebabkan banyak
korban jiwa yang berjatuhan. Tak hanya militer, korban jiwa juga menyasar warga sipil
termasuk wanita, anak-anak, hingga relawan.

Palestina memperjuangkan pengakuan PBB sebagai suatu negara, namun meski


Palestina sudah diakui sebagai negara, serangan Israel tetap berlanjut dan dikecam oleh
dunia sebagai bentuk kejahatan kemanusiaan.
5. Etnis Rohingya (Myanmar)

Rohingya adalah sebuah kelompok etnis Indo-Arya yang berasal dari Rakhine di Burma.
Kasus pelanggaran HAM yang dialami oleh etnis ini terjadi karena banyak pembantaian
terhadap muslim Rohingya. Hal ini mendapat kecaman oleh dunia internasional karena
merupakan bentuk diskriminasi karena perbedaan agama minoritas dari agama mayoritas.

Anda mungkin juga menyukai