Anda di halaman 1dari 6

Kasus pelanggaran HAM ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :

a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :

Pembunuhan masal (genisida)

Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan

Penyiksaan

Penghilangan orang secara paksa

Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :

Pemukulan

Penganiayaan

Pencemaran nama baik

Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya

Menghilangkan nyawa orang lain

Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah antara lain :

Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan kepintaran, kekayaan, atau


perilakunya).

Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer, dicubit,
ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah lapangan).

Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.

Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.

Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan siswa dari sekolah
yang lain.

Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :

Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).


Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota masyarakat yang
tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.

Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan kebijakan yang ada.

Contoh Pelanggaran HAM Internasional Terbesar :

1. Bentrok Oposisi dan Pemerintah Mesir

Bentrok antara pihak oposisi dan pemerintah sempat terjadi di negara Mesir. Bermula pada
berhentinya rezim presiden Hosni Mubarak yang sudah bertahan selama 4 dekade. Selama
beberapa minggu, ratusan ribu warga Mesir turun ke jalan dan menyerukan pencopotan
Mubbarak dari jabatannya sebagai presiden Mesir. Hal ini disebabkan karena adanya krisis
ekonomi dan politik yang dialami Mesir. Sebagian warga menganggap presiden Mubarak
sebagai presiden yang baik karena selalu memperhatikan rakyat kecil. Namun sebagian
lain menganggap presiden Mubarak bersifat sikap glamor dan otoriter dan tidak
menghendaki Mubbarak memimpin Mesir lagi. Bentrok antara dua kubu pun tidak
terhindarkan. Selama berminggu-minggu ratusan warga menjadi korban, banyak dari
mereka yang akhirnya meninggal dunia. Konflik antara pemerintah dan pihak oposisi pun
makin meluas. Tak lama Hosni Mubbarak yang terkepung oleh ratusan warga Mesir dan
bersembunyi di dalam selokan ditemukan warga dan akhirnya meninggal di tangan rakyat
yang pernah ia pimpin sendiri. Peristiwa ini menjadi salah lembar hitam sejarah di Mesir.

2. Benito Mussolini di Italia

Rezim pemimpin otoriter pernah terjadi di negara Italia sejak tahun 1924. Aktor utamanya
adalah Benito Mussolini, yang memimpin faham fasisme di Italia. Mussolini memerintah di
Italia dalam periode 1924 hingga 1943. Selama 19 tahun dalam masa pemerintahannya, ia
dikenal sebagai seorang pemimpin yang otoriter, dan tidak segan membunuh orang-orang
yang tidak sepaham dengannya. Kekejaman Mussolini ini berlaku kepada siapa pun tanpa
pandang bulu. Benito Mussolini juga termasuk salah satu pencetus Perang Dunia II. Ia turut
berkoalisi dengan Adolf Hitler dari Jerman untuk melawan sekutu pada World War 2.

3. Adolf Hitler di Jerman

Nama Adolf Hitler mungkin sudah tidak asing lagi. Ia dianggap sebagai salah satu
pemimpin terkejam yang pernah ada. Adolf Hitler yang merupakan pimpinan Nazi di Jerman
pada medio 1930-an. Ia melakukan banyak kejahatan kemanusiaan, seperti menangkap
tokoh-tokoh politik yang menentangnya dan melakukan pembasmian pada orang-orang
Yahudi. Hitler sendiri memang dikenal sebagai anti-Yahudi. Ia juga menjadi salah satu
penyebab utama terjadinya Perang Dunia II.

4. Sengketa Israel dan Palestina


Masalah sengketa antara Israel dan Palestina menjadi salah satu sengketa global yang
berkepanjangan. Hal ini bermula ketika Israel memperluas wilayahnya dengan menguasai
sebagian besar wilayah Palestina. Hasilnya, kini wilayah Palestina hanya tersisa sedikit
saja. Dengan bantuan Amerika Serikat, Israel juga beberapa kali melancarkan serangan,
baik serangan darat maupun udara ke wilayah-wilayah Palestina. Sudah ratusan ribu
korban warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita atau bahkan relawan dari negara lain
yang menjadi korban. Dunia pun sempat mengutuk tindakan Israel tersebut.

5. Perang Sipil di Bosnia

Perang sipil sempat terjadi antara Bosnia dengan Serbia. Kejadian ini terjadi di periode
1992 hingga 1995 setelah pecahnya negara Yugoslavia. Dalam perang di Bosnia tersebut,
terjadi pembunuhan massal terhadap 800 warga muslim Bosnia yang bermukim di kota
Srebenica. Kota Srebenica sendiri memang didominasi oleh mayoritas warga muslim
Bosnia. Hal ini sempat menimbulkan kekacauan di dunia dan banyak negara yang
mengutuk tindakan tersebut.

6. Kasus Afrika Selatan

Kasus HAM juga terjadi di Afrika Selatan, kali ini terkait perbedaan ras dan warna kulit. Terjadi
sekitar tahun 1960, ketika rezim apartheid yang didominasi orang-orang kulit putih berhasil
menguasai pemerintahan di Afrika Selatan. Mereka kemudian melakukan kebijakan-kebijakan
yang merugikan warga kulit hitam, hingga menimbulkan banyak korban jiwa. Peristiwa yang
sama sempat terjadi lagi di tahun 1976 yang menewaskan beberapa warga sipil dan murid-murid
sekolah.

Dalam praktek, Naturalisasi dapat terjadi karena dua hal yaitu : pertama
karena permohonan ,kedua karena pemberian secara istimewa
a. Naturalisasi permohonan (biasa)
Naturalisasi melalui permohonan adalah naturalisasi biasa yaitu permohonan
kewarganegaran Indonesia oleh orang asing yang dilakukan melalui prosedur yang
telah ditetapkan. Prosedur permohonan tersebut diatu didalam peraturan perundang-
undangan yang sah.
b. Naturalisasi Istimewa
Naturaisasi istimewa adalah pemberian kewarganegaraan Indonesia yang
diberikan oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan
alasan kepentingan negara tau yang bersangkutan telah berjasa terhadap negara

Dalam menentukan status kewarga negaraan, sistem yang lazim digunakan adalah stelsel aktif
dan stelsel pasif. Menurut stelsel aaktif seseorang akan menjadi warga negara suatu negara
dengan melakukan tindakan-tindakan hukum tertentu secara aktif. Sedangkan menurut stelsel
pasif seseorang dengan sendirinya menjadi warganegara tanpa harus melakukan tindakan hukum
tertentu.

Pasal yang mengatur tentang UUD 1945

1. Wilayah Negara -> Pasal 25A

2. Warga Negara dan penduduk -> Pasal 26 dan 27

Peraturan perundang-undangan yang diberlakukan di Indonesia juga harus senantiasa mencerminkan


perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), dengan kata lain tidak boleh bertentangan dengan HAM
sebagaimana yang telah diatur dalam konstitusi (UUD 1945), karena HAM ialah hak-hak yang melekat pada manusia
yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Konstitusi (UUD 1945) telah memberikan
pengaturan tentang HAM sebagai berikut:
a. Personal Right (pasal 28 dan pasal 29)
b. Property Right (pasal 33)
c. Right of Legal Equality (pasal 27 ayat 1)
d. Political Right (pasal 27 ayat 1 dan pasal 28)
e. Sosial and Culture Right (pasal 31, pasal 32, pasal 34)
f. Procedural Right (pasal 27 ayat 1)
HAK ASASI MANUSIA & LANDASAN HUKUMNYA DI INDONESIA

APAKAH HAK ASASI MANUSIA ITU ?

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi manusia,
menyebutkan bahwa Hak Asasi Manusia adalah seperangkat Hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan Harkat dan Martabat Manusia. (Pasal 1 ayat 1
Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999)

MENGAPA HAK ASASI MANUSIA ITU PERLU DITEGAKKAN ?

Karena Hak Asasi Manusia merupakan Hak Dasar yang secara kodrati melekat pada diri
manusia, bersifat Universal dan langgeng. Oleh karena itu harus dilindungi, dihormati,
dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi atau dirampaas oleh siapapun.
Hak Asasi Manusia merupakan kebebasan dasar manusia yang tidak dapat dikurangi, dibatasi
dan dihilangkan sebagaimana yang telah dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi manusia pada Pasal 9 sampai dengan Pasal 66 yang mencakup 10 Hak
Dasar Manusia :

Hak Untuk Hidup;

Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan;

Hak Mengembangkan Diri;

Hak Memperoleh Keadilan;

Hak Atas Kebebasan Pribadi;

Hak Atas Rasa Aman;

Hak Atas Kesejahteraan;

Hak Turut Serta dalam Pemerintahan;

Hak Wanita;

Hak Anak.

DASAR HUKUM PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 (BAB XA, Pasal 28 A s/d J, Perubahan ke-2
Undang-Undang Dasar republik Indonesia 1945);

TAP MPR Republik Indonesia Nomor : II/MPR/1993 tentang GBHN;

TAP MPR Republik Indonesia Nomor : XVII/MPR1998 tentang Hak Asasi Manusia;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi


menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau
merendahkan martabat manusia;

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional
Hak-Hak Asasi Manusia (RANHAM) yang telah diperbaharui dengan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2003 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-hak Asasi
Manusia (RANHAM);

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 181 tahun 1998 tentang Komisi Nasional Anti
Kekerasan Terhadap Perempuan;
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 126 tahun 1998 tentang menghentikan penggunaan
istilah Pribumi dan Non Pribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan, perencanaan
program ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan;

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, tanggal 10 Desember 1945;

Deklarasi dan Program Aksi Wina tahun 1993.

SESUAI DENGAN TAP MPR NO. XVII/MPR/1998 TENTANG HAK ASASI MANUSIA,
MAKA PEMAHAMAN BAGI BANGSA INDONESIA ADALAH :

Hak Asasi Manusia merupakan Hak Dasar seluruh umat manusia tanpa ada perbedaan mengingat
Hak Dasar merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, maka pengertian Hak Asasi
Manusia adalah Hak sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa yang melekat pada diri manusia,
bersifat kodrati, Universal, dan abadi berkaitan dengan harkat dan martabat manusia;

Setiap manusia diakui dan dihormati mempunyai Hak Asasi yang sama tanpa membedakan jenis
kelamin, warna kulit, kebangsaan, agama, usia, status sosial, pandangan politik, dan bahasa serta
status lain;

Bangsa Indonesia menyadari bahwa Hak Asasi Manusia bersifat Historis dan Dinamis yang
pelaksanaannya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Wilayah Ekstrateritorial adalah suatu wilayah atau daerah karena ketetapan hukum internasional,
maka dianggap sebagai wilayah atau bagian wilayah dari suatu Negara. Berikut hal-hal yang
termasuk dalam ketetapan hukum internasioanal.

Ekstrateritorial : wilayah tempat berlakunya kekuasaan sebuah negara di luar batas-batas wilayah
teritorial negara yang bersangkutan ; Daerah yang menurut hukum internasional diakui sebagai
wilayah kekuasaan suatu negara meskipun wilayah tersebut letaknya di negara lain

Anda mungkin juga menyukai