Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

PEMBELAJARAN PKn DI SD

NAMA : FITRI INDRIYANI

NIM : 855794823

MATA KULIAH : PEMBELAJARAN PKn DI SD

KODE MK : PDGK4201

PROGRAM STUDI BI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR (PGSD)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2023
Tugas Tutorial 2 : Pembelajaran PKn di SD
Kode MK : PDGK 4201
Nama : Fitri Indriyani
NIM : 855794823

1. Apakah yang dimaksud dengan HAM itu?


Jawab:
Konsep Hak Asasi Manusia atau HAM menurut Deklarasi Universal HAM (Universal
Declaration of Human Right), yaitu merupakan pengakuan akan martabat dan harkat
manusia yang menyatu dalam diri setiap manusia yang meliputi kebebasa, keadilan
dan perdamaian dunia.(Dicetuskan pada 10 Desember 1948).

Sedangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Pasa 1


ayat (1) menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan
martabat manusia. Selain tentang HAM kewajiban manusia dasar manusia juga
tertuang pada Pasal 1 ayat (2) yaitu seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya HAM.

Maka dapat disimpulkan bahwa Hak Asasi adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap
manusia yang telah diperoleh dan dibawa bersamaan dengan kelahirannya di
masyarakat. Adapun hak dasar tidak dapat diganggu gugat, sifatnya universal berlaku
di manapun tanpa membeda-bedakan antara satu manusia dengan manusia lain yaitu;
hak hidup, hak kemerdekaan dan hak untuk mendapatkan kebahagiaan.
Konsep HAM memiliki karakteristik atau ciri khas dan nilai-nilai dasar yaitu;
a. Ciri khas HAM
- Kodrat; artinya HAM merupakan pemberian Tuhan kepada setiap manusia
agar hidupnya tetap terhormat
- Hakiki; artinya melekat pada diri setiap manusia, tanpa melihat latar belakang
kehidupan dan status sosialnya.
- Universal; artinya berlaku secara umum di belahan dunia manapun tanpa
membedakan ras, agama, warna kulit ataupun perbedaan lainnya.
- HAM tidak dapat dicabut, dalam keadaan bagaimanapun tetap ada pada setiap
orang.
- HAM tidak dapat dibagi, tidak dapat diwakili ataupun dialihkan kepada orang
lain.
b. Nilai-nilai dasar HAM
- Kebebasan/Kemerdekaan; manusia dilahirkan dalam keadaan Merdeka.
Merdeka memilih negara, tempat tinggal, berkeluarga, bergerak, memilih
pekerjaan, berekspresi, berpendapat dan sebagainya.
- Kemanusiaan/Perdamaian; dalam menjalani kehidupan manusia sangat ingin
menjalaninya dengan aman, nyaman, tentram, bebas dari rasa takut dan damai.
- Keadilan/Kesederajatan/Persamaan; setiap oarang ingin diperlakukan secara
wajar dan adil, memperoleh hak yang sama, tidak dibeda-bedakan dengan
orang lain.

2. Berikan contoh kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan di Lampung!


Jawab:
1) Tragedi Talangsari(7 Februari 1989)
Peristiwa terjadi di Dusun Talang sari Desa Rajabasa Lama Way Jepara-Lampung Timur.
Tragedi ini berawal dari penetapan partai politik harus berasaskan Pancasila sesuai
dengan usulan pemerintah kepada DPR dalam UU Nomor 3 Tahun 1985 pasa Orde
Baru.selain Parpol, seluruh organisasi masyarakat di Indonesia wajib mengusung
Pancasila begitu juga Organisasi Keagamaan.
Saat itu pemerintah, polisi dan militer dan warga Talangsari menyerang kelompok Usroh
yang diburu oleh pemerintah Orde Baru di sana. Dari catatan Komnas HAM, peristiwa
Talangsari menewaskan 130 orang, 77 orang dipindahkan secara paksa atau diusir, 53
orang haknya dirampas secara sewenang-wenang, dan 46 orang mengalami penyiksaan.
Hingga saat ini jumlah korban pasti tidak diketahui.
2) Peristiwa Balinuraga ( 27-29 Oktober 2012) Kalianda-Lampung Selatan
Konflik ini melibatkan dua etnis suku berbeda yaitu suku Bali ( warga Balinuraga) dan
Suku Lampung (Desa Agom) serta keterlibatan aparat.
Kerusuhan ini disebabkan kesalahpahaman antara suku Bali dan Suku Lampung(warga
Desa Agom). Dimana saat dua gadis warga Desa Agom jatuh dari motor yang kemudian
dibantu oleh seorang warga Bali, namun warga agom yang ditolong merasa dilecehkan
oleh warga Bali sedangkan warga Bali tersebut bersikeras tidak melakukan pelecehan
apapun. Dari kesalahpahaman itulah menyebabkan kemarahan warga Agom kepada
warga Desa Balinuraga dan terjadilah bentrok antar kedua suku. Ratusan warga Agom
menyerang warga Bali, melakukan pembakaran. Peristiwa ini menewaskan 14 orang,
ratusan rumah rusak, puluhan kendarakan rusak, ratusanwarga Bali diusir paksa.
3) Peristiwa Sungai Sudong : Pembunuhan keji menggunakan snjata tumpul.
4) Peristiwa Pembunuhan terkait sengketa tanah di Mesuji

3. Apa yang dimaksud dengan pelanggaran HAM berat itu?


Jawab:
Pelanggaran HAM berat tetuang pada pasal 104 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang HAM. Dalam penjelasan disebutkan bahwa “Pelanggaran berat HAM adalah
pembunuhan massal (Genocida), pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan
pengadilan (arbitary/extrajudicial killing), penyiksaan, penghilangan orang secara paksa,
perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis (Systematic diserimination).
Dari penjelasan pasal 104 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM,
jelas bahwa jenis-jenis pelanggaran HAM berat itu mengacu pada konvensi Jenewa yaitu
tindakan genosida, pembunuhan sewenang-wenang, penyiksaan, perbudakan atau tindakan
diskriminasi.
Dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 pasal 7 pelanggaran berat di Indonesia yaitu;
1. Genosida
Adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud memusnahkan atau menghancurkan
sebagian atau seluruh kelompok orang karena perbedaan suku, bangsa, ras, kelompok
etnis, agama secara terencana, dengan cara:
- Membunuh anggota kelompok
- Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok
- Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan
secara fisik baik seluruh atau sebagian
2. Kejahatan terhadap kemanusiaan
Adalah suatu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau
sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil, yaitu;
- Pembunuhan/penghilangan nyawa dengan sangat menyakitkan(menggunakan alat
yang tumpul)
- Perbudakan
- Pengusiran/pemindahan secara paksa
- Penghilangan paksa
- Human traffic (termasuk jual-beli organ tubuh manusia)
- Perampasan kemerdekaan/kebebasan
- Penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual
- Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu.

4. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pelanggaran Hukum itu?


Jawab:
Hukum adalah seperangkat aturan atau ketentuan yang mengikat dan mengatur perilaku
kehidupan masyaraka, agar tercipta keadilan yang tidak pandang bulu, agar tercipta ketertiban
di masyarkat dan kepastian hukum.
meski sudah adanya Hukum yang mengatur kehidupan manusia, masih ada saja berbagai
tindakan/perbuatan yang bertentangan dengan hukum/pelanggaran hukum yang terjadi;
kejahatan, tidak kriminal, penipuan, korupsi dan lain-lain.
Pelanggaran hukum adalah tidakan seseorang atau sekelompok yang melanggar/menentang
aturan hukum yang berlaku.
Pelanggaran hukum sering dikaitkan dengan kemiskinan. Keadaan ekonomi seseorang
dikatakan sebagai penyebab utama pelanggaran hukum. Namum sebuah analisis lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menganalisis bahwa pelanggaran hukum tidak hanya
karena faktor kemiskinan. Yang berarti pelaku pelanggaran hukum bukan hanya orang miski,
namun orang kaya juga sering melakukan kejahatan sepeti korupsi, kolusi dan nepotisme.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran hukum:
- Rendahnya kesadara/pemahaman masyarakat tentang hukum
- Minimnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum yang berlaku
- Lemahnya penegak hukum; bagaimana hukum ditegakkan di suatu daerah/negara
mempengaruhi pelanggaran yang terjadi. Bagaimana cara pejabat dalam menegakkan
hukum/aturan sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
- Rendahnya/kurangnya sarana dan fasilitas yang terkait dengan sumber pendukung
dalam proses penegakan hukum.
- Tidak adanya sanksi yang membuat efek jera bagi para pelanggar hukum
5. Jelaskan pembagian Hukum berdasarkan waktu berlakunya!
Jawab:
Berdasarkan waktu berlakunya, dibedakan menjadi 3, yaitu;
1) Ius Constitutum (Hukum Positif); yaitu kumpulan asas dan kaidah hukum tertulis yang
berlaku pada saat ini (sekarang) atau hukum yang telah ditetapkan dan berlaku pada saat
ini. Ius Constitutum yang sedang berlaku di masyarakat Indonesia saat ini adalah UUD
1945 dan UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
Hukum Ius Constitutum meliputi beberapa unsur;
- Peraturan tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat
- Peaturan diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
- Peraturan yang bersifat memaksa
- Sanksi tegas terhadap pelanggaran peraturan tersebut.
2) Ius Constituendum; merupakan hukum yang dicita-citakan dalam kehidupan suatu
negara namun belum bisa dilaksanakan/belum bisa dibentuk menjadi undang-
undang. Yang artinya hukum ini diharapkan akan berlaku di masa mendatang.
Contoh; RUU yang belum disahkan oleh Presiden dan DPR, RUU Peralihan Pasal
1 UUD 1945
Perbedaan Ius constitutum dan Ius constituendum adalah pada waktu berlakunya.
Jika Ius constitutum berlaku masa kini/sekarang(karena sudah ditetapkan)
sedangkan Ius constiteundum masa yang datang.
3) Hukum Asasi(HukumAlam); hukum yang berlaku di manapun dalam segala
waktu dan berlaku untuk segala bangsa di dunia dan tidak terbatas waktu berlaku
selama-lamanya(abadi). Contoh; seekor singa akan selalu memangsa rusa, dan
hukum itu berlaku selamanya tidak akan mungkin rusa memangsa singa.

Anda mungkin juga menyukai