Hak asasi manusia merupakan hak yang paling hakiki yang dimiliki oleh manusia.
Siapapun tidak diberbolehkan untuk mengganggu atau mencampuri hak asasi orang lain
karena hak asasi in sifatnya sangat personal dan tidak bisa dilepaskan dari keberadaan
manusia. Dalam perjalanan kehidupan manusia, hak asasi manusia digolongkan menjadi
1. Pencegahan
Pencegahan adalah upaya untuk menciptakan kondisi yang semakin kondusif bagi
Upaya pencegahan :
2. Penindakan
Penindakan adalah upaya untuk menangani kasus pelanggaran HAM berdasarkan ketentuan
Upaya penindakan :
Pelayanan, konsultasi, pendampingan, dan advokasi bagi masyarakat yang menghadapi kasus
HAM
Investigasi dengan pencarian data, informasi, dan fakta yang terkait dengan peristiwa di
dalam masyarakat
Penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian ahli
a. Komnas HAM
Komisi Nasional (Komnas) HAM pada awalnya dibentuk dengan Keppres Nomor 50
Tahun 1993. Pembentukan komisi ini merupakan jawaban terhadap tuntutan masyarakat
maupun tekanan dunia internasional tentang perlunya penegakan hak asasi manusia di
Indonesia. Kemudian dengan lahirnya UURI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, yang didalamnya mengatur tentang Komnas HAM ( Bab VIII, pasal 75 s/d. 99)
maka Komnas HAM yang terbentuk dengan Kepres tersebut harus menyesuaikan dengan
1) membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia.
2) meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi
kehidupan.
b. Pengadilan HAM
umum dan berkedudukan di daerah kabupaten atau kota. Pengadilan HAM merupakan
pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM berat yang meliputi kejahatan genosida dan
kejahatan terhadap kemanusiaan (UURI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompk bangsa, ras, kelompok,
etnis, dan agama. Cara yang dilakukan dalam kejahatan genosida, misalnya ; membunuh,
tindakan yang mengakibatkan penderitaan fisik atau mental, menciptakan kondisi yang
Sedangkan yang dimaksud kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya
bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil. Kejahatan
atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;
5) penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan
paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, atau alasan lain yang
diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional;
penolakan pengakuan melakukan tindakan tersebut dan pemberian informasi tentang nasib
dan keberadaan korban dengan maksud melepaskan dari perlindungan hukum dalam waktu
yang panjang);
7) kejahatan apartheid (penindasan dan dominasi oleh suatu kelompok ras atas kelompok ras
atau kelompok lain dan dilakukan dengan maksud untuk mempertahan peraturan pemerintah
Kasus Marsinah
c. Penegakkan hukum yang kurang atau tidak bijaksana karena bertentangan dengan
aspirasi masyarakat.
yang digunakan sebagai pedoman atau aturan main dalam pelaksanaan suatu kebijakan atau
undang merupakan produk yang dihasilkan sebagai akibat adanya sistem politik demokrasi di
Indonesia. Produk ini merupakan hasil dari perundingan yang dilakukan oleh pemerintah
melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sebelum
undang-undang ini diberlakukan, undang-undang perlu disetujui dan disahkan oleh presiden
republik Indonesia.
Undang-undang sebagai pedoman dan acuan kehidupan bermasyarakat dan bernegara juga
mempunyai beberapa kaitan dengan hak asasi manusia. Kaitan tersebut berupa produk
undang-undang yang mengatur tentang perlindungan terhadap hak-hak asasi yang dimiliki
oleh setiap warga negara. Adapun undang-undang yang dimiliki oleh Indonesia dalam
kaitannya dengan penegakan hak asasi manusia bagi warga negaranya diantaranya:
a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
pemerintah dalam menegakkan HAM dengan hak asasi manusia yang mengatur tentang
perkawinan di Indonesia. Perlu diketahui, perkawinan atau penikahan merupakan hak asasi
yang dimiliki oleh seseorang yang termasuk dalam hak asasi pribadi (Personal Rights). Di
merupakan ikatan secara lahir maupun batin yang terjalin diantara seorang pria dan seorang
wanita dengan tujuan membentuk suatu keluarga atau rumah tangga. Keluarga atau rumah
tangga yang dibentuk tentunya bertujuan kepada kebahagiaan yang dilandaskan pada
jenjang pernikahan yang diakui secara agama dan hukum yang berlaku di Indonesia.
Pada dasarnya undang-undang perkawinan ini merupakan salah satu usaha pemerintah dalam
meningkatkan peran keluarga dalam pembentukan kepribadian anggota keluarga baik itu
Perkawinan tidak dapat dilakukan dengan paksaan karena perkawinan itu membutuhkan
ikatan secara lahir maupun batin seperti yang dijelaskan dalam undang-undang tersebut.
Barang siapa memaksakan suatu perkawinan itu terjadi, maka hak asasi manusia yang
berkaitan dengan hak asasi pribadi dapat terganggu. Jika di dalam pemaksaan perkawinan
terjadi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan dan melanggar hukum, maka kasus tersebut
Rakyat sesuai dengan tugas dan fungsi MPR di Indonesia dan menurut UUD 1945. Perlu kita
ketahui, Ketetapan MPR MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak-Hak Asasi Manusia
sudah tidak berlaku lagi di Indonesia. Ketetapan MPR ini telah melebur pada Undang-
Ketetapan MPR MPR Nomor XVII/MPR/1998. Undang-undang ini bersikan hak-hak asasi
manusia yang dimiliki oleh setiap warga negara tanpa terkecuali. Melalui undang-undang ini,
penegakan hak asasi bagi seluruh masyarakat Indonesia lebih diperkuat sejalan dengan
pandangan bangsa mengenai Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia. Karena Undang-
Undang No. 39 Tahun 1999 adalah penyempurnaan dari Ketetapan MPR MPR Nomor
XVII/MPR/1998, maka terdapat beberapa tambahan mengenai hak-hak asasi manusia sebagai
warga negara Indonesia. Penambahan cakupan hak-hak asasi tersebut antara lain:
2. Hak-hak perempuan
3. Hak-hak anak
Tiga tambahan dari cakupan hak asasi manusia sebagai warga negara Indonesia menjadi
pelengkap dalam penegakan hak asasi yang dilakukan oleh pemerintah. Penambahan cakupan
hak-hak tersebut telah mewakili enam hak asasi manusia secara umum. Adanya cakupan
khusus terhadap hak-hak perempuan dan anak menjadikan pemerintah Indonesia membentuk
Dalam upaya pemerintah dalam menegakkan HAM terhadap hak asasi manusia bagi warga
pemerintah dalam menegakkan hak asasi. Adapun komisi nasional tersebut antara lain:
Komisi Nasional Perempuan merupakan komisi nasional yang dibentuk oleh pemerintah
dalam melakukan upaya penegakan hak asasi manusia khususnya pada hak asasi perempuan.
Komisi ini lahir dari tuntutan masyarakat di Indonesia khusunya kaum wanita sebagai bentuk
perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam menanggapi contoh konflik sosial dalam
masyarakat yang ditujukan kepada kaum wanita di Indonesia. Dalam menjalankan peran dan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merupakan komisi yang dibentuk oleh
pemerintah untuk melindungi dan menegakkan hak-hak yang oleh dimiliki seluruh anak di
Indonesia tanpa terkecuali. Komisi ini didirikan pada 20 Oktober 2002 atas desakan para
masyarakat sebagai orangtua yang merasa bahwa hak-hak anaknya tidak terpenuhi dengan
baik.
Dalam menjalankan peran dan fungsinya, komisi ini memiliki tugas pokok yaitu melakukan
lingkungan keluarga, masyarakat, maupun pendidikan. Selain itu, KPAI juga menekankan
kepada setiap orangtua tentang pentingnya pentingnya pendidikan anak usia dini agar anak
menegakkan hak asasi manusia bagi setiap warga negara Indonesia. Pengadilan HAM ini
dibentuk berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Dalam menjalankan
perannya, pengadilan ini berperan khusus dalam mengadili kejahatan genosida dan kejahatan
Keberadaan pengadilan HAM di Indonesia merupakan salah satu langkah dalam megakkan
keadilan bagi warga negara Indonesia khususnya yang berkaitan dengan pelanggaran HAM.
Proses pelimpahan perkara yang terkait dengan pelanggaran HAM yang terjadi tentunya
dilakukan oleh pengadilan HAM sesuai dengan mekanisme pelaksanaan sistem peradilan di
Indonesia.
Berawal dari persitiwa itulah, Indonesia melalui pemerintah kembali menegakkan hak asasi
manusia yang didasarkan pada Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Melalui
sendirian. Pemerintah memerlukan bantuan dari beberapa lembaga penegak hukum yang ada
di Indonesia. Selain itu, dalam menegakkan hak asasi bagi warga negaranya, pemerintah
Indonesia mempunyai landasan hukum persamaan kedudukan warga negara yang semakin
Penegakan hak asasi manusia juga dapat dilakukan melalui proses pendidikan, baik itu dalam
pendidikan formal, informal, maupun non formal. Proses penegakan yang dilakukan melalui
proses pendidikan merupakan penanaman konsep tentang HAM itu sendiri kepada peserta
Jika penegakan itu dilakukan dalam pendidikan formal yaitu sekolah, penegakan HAM
tentang penanaman konsep HAM kepada peserta didik dapat dilakukan melalui tujuan dari
mata pelajaran PPKn dan agama. Harapannya, melalui penanaman konsep HAM melalui
pendidikan, peserta didik dapat melakukan penegakan HAM secara sederhana misalnya
Sangat perlu diketahui bahwa pemerintah Indonesia sudah sangat serius dalam
menegakkan HAM. Hal ini dapat kita lihat dari upaya pemerintah sebagai berikut;
Indonesia menyambut baik kerja sama internasional dalam upaya menegakkan HAM
di seluruh dunia atau di setiap negara dan Indonesia sangat merespons pada
pelanggaran HAM internasional hal ini dapat dibuktikan dengan kecaman Presiden
atas beberapa agresi militer di beberapa daerah akhir-akhir ini contoh; Irak,
Afghanistan, dan baru-baru ini Indonesia juga memaksa PBB untuk bertindak tegas
kepada Israel yang telah menginvasi Palestina dan menimbulkan banyak korban sipil,
kelembagaan telah dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dengan kepres
nomor 50 tahun 1993, serta pembentukan Komisi Anti Kekerasan pada perempuan
banyak UU yang lain yang belum itukan menyangkut penegakan hak asasi manusia
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah sering kalian
dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan HAM. Tindakan terbaik
dalam penegakan HAM adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab dari
pelanggaran HAM
Upaya-upaya penegakkan HAM di Indonesia dapat diwujudkan melalui perilaku berikut ini :
pelanggaran HAM.
diri sendiri.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari untuk
menghargai dan menegakkan HAM antara lain dapat dilakukan melalui perilaku sebagai
berikut :
c. Memahami bahwa selain memiliki hak asasi, setiap orang juga memiliki kewajiban
Upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil tanpa
didukung oleh sikap dan perilaku warga negaranya yang mencerminkan perhormatan
terhadap hak asasi manusia. Sebagai warga negara dari bangsa yang dan negara yang beradab
sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu
menghormati keberadaan orang lain secara kaffah. Sikap tersebut dapat kalian tampilkan