Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Pengertian, Karakteristik, dan Jenis-


Jenis)

OLEH :
KELOMPOK 2
ALLIN WEL NINGSI (18033123)
ATIFAH HIRAHMAH (18033129)
MIFTAHURRAHMI (18033153)
MILLANIE CHINTYA AUGUSTINI (18033155)
KELAS :
PENDIDIKAN FISIKA D

Dosen : Dr. Hj. Fatni Mufit, S.Pd., M.Si.

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat
iman, salam, ihsan, ikhlas, dan ilmu. Semoga nikmat tersebut tetap menyatu dalam diri kita
semua hingga akhir hayat. Shalawat dan salam tercurah hanya kepada Rasulullah SAW,
keluarga, para sahabat, dan keselamatan untuk orang - orang yang mengikuti beliau hingga
akhir zaman.
Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah SWT Yang Maha Kuasa sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan Kombinasi (Pengertian, Karakteristik, dan Jenis) ” ini sesuai secara sederhana dengan
petunjuk, kemampuan, serta ilmu pengetahuan yang penulis miliki.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas analisis ini, semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi penulis,
umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan tugas ini,penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman-teman
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas ini.

Lubuk Sikaping , 24 Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar .....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
C. Tujuan .....................................................................................................................1
BAB 2 Pembahasan
A. Penelitian Kuantitatif ..............................................................................................2
B. Penelitian Kualitatif ................................................................................................4
C. Penelitian Kombinasi ..............................................................................................7
BAB 3 Penutup
A. Kesimpulan ...........................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................11
Daftar Pustaka ...................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sekarang ini dapat dilihat semakin canggih teknologi yang digunakan manusia.
Ilmu pengetahuan juga semakin merambah luas. Dalam pendidikan berkembangnya ilmu
mengenai pembelajaran, semakin banyak yang mencoba untuk menerapkan inovasi model
pembelajaran untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar. Berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi ini sebenarnya didasari oleh peneliti yang melakukan
penelitian.
Penelitian merupakan serangkaian cara ilmiah untuk memperoleh data dengan maksud
mencapai tujuan tertentu untuk kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
yang didasatkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Data yang
diperoleh dari penelitian itu adalah data yang teramati yang mempunyai kriteria tertentu
yaitu valid. Tujuan penelitian yaitu penemuan, pembuktian, dan pengembangan.
Sedangkan keguanaanya adalah untuk memahami, memecahkan, serta mengantisipasi
masalah.
Secara garis besar, penelitian dibedakan menjadi, yaitu penelitian kuantitatif,
penelitian kualitatif, dan kombinasi. Namun, banyak orang/peneliti/calon peneliti yang
masih sulit membedakan antara jenis penelitian ini. Oleh karena itu, penyusun membuat
makalah yang membahas mengenai “Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, dan
Kombinasi”.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari metode penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif,dan
penelitian kombinasi ?
2. Bagaimana ciri dan jenis penelitian kualitatif ?
3. Bagaimana ciri dan jenis penelitian kuantitatif?
4. Bagaimana ciri dan jenis penelitian kombinasi ?

C. Tujuan
Adapun tujuan 1dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
pengertian, ciri-ciri dan jenis dari metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan
kombinasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif lebih
diarahkan untuk meneguhkan teori (confirmatory analysis). Alur logika penelitian
kuantitatif dimulai dari mengkaji teori yang sudah ada, mendefinisikan, melakukan
fisikalisasi dan mengukur untuk mengumpulkan data di lapangan, kemudian
menganalisis secara statistik untuk menolak atau menerima kebenaran teori. Penelitian
kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui
perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan
persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel,
mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka
dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang
berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari
sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei
kuantitatif atau penelitian kuantitatif. (Sugiono, 2012 : 13)
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini disebut juga metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metodeini dapat ditemukan
dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena
data penelitian berupa angka-angka dan analisis berupa statistik.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiyah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai instrumen
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara Purposive dan Snowbaal,
2
teknik pengumpulan dengan tri anggulasi (gabungan, analisis data bersifat induktif /
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk menjelaskan, meramalkan, atau
mengira-ngira dan mengontrol kejadian melalui pengumpulan data yang terfokus dari
data numerik. Untuk menguji teori melalui proses berpikir deduktif (umum-khusus).
Karakterisitik penelitian kuantitatif yaitu :
a) Sifat realitasnya dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur.
b) Hubungan peneliti dengan yang diteliti independen, supaya terbangun objektivitas.
c) Hubungan variabelnya sebab-akibat (kausal)
d) Cenderung membuat generalisasi
e) Cenderung bebas nilai
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris
dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Menurut beberapa ahli dalam penelitian kuantitatif terdapat beberapa metode
atau jenis penelitian yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :
1. Metode Deskriptif
Menurut Whitne (1960), metode deskriptif merupakan suatu pencarian fakta
menggunakan interprestasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajari tentang
masalah-masalah yang ada didalam masyarakat dan juga tata cara yang digunakan
dalam masyarakat serta dalam situasi-situasi tertentu.
Penelitian deskriptif merupakan jenis metode yang menggambarkan suatu
objek dan subjek yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk mengenai
hubungan tentang kegiatan, pandangan, sikap dan proses-proses yang berpengaruh
dalam suatu fenomena yang terjadi.
2. Metode Komparatif
Metode komparatif sering dilakukan pada jenis penelitian yang mengarag pada
perbedaan variabel dalam suatu aspke yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak
terjadi sebuah manipulasi dari peneliti, hingga datanya benar-benar akurat.
Penelitian ini dilakukan sealami mungkin dengan melakukan pengumpulan
data dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat dianalisa secara statistik untuk
mencari suatu perbedaan variabel yang sedang diteliti.
3. Metode Korelasi
3
Merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
menggambarkan dua atau lebih fakta dan juga sifat-sifat objek yang sedang diteliti.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan antar persamaan dengan
perbedaan atau fakta berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah ada shingga
hasilnya dapat terlihat jelas.
4. Metode Survei
Menurut Zikmund (1997), metode survei merupakan metode dalam penelitian
yang informasinya dikumpulkan dari beberapa sampel.
Menurut Gay dan Diel (1992), metode survei adalah metode yang
penggunaanya sebgai kategori umum dalam penelitian yang langsung
menggunakan kuesioner dan wawancara.
Menurut Bailey (1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang
mempunyai teknik pengambilan keputusan beruppa data pertanyaan secara tertulis
maupun lisan.
5. Metode Ex Post Facto
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan untuk penelitian yang
sedang meneliti hubungan antara sebab dan akibat yang dapat dimanipulasi oleh
peneliti.
Adanya hubungan seba dan akibat berdasarkan atas kajian teoritis, jika suatu
variabel tertentu dapat mengakbitakan variabel tertentu lainya.
6. Metode True Experiment
Dinamankan sebagai Metode True Experiment karena kita dapat mengontrol
semua variabel luar yang ada, dan dapat mempengaruhi jalannya suaru
eksperimen.
Ciri utama dari Metode True Experiment yaitu sampel yang digunakan untuk
melakukan eksperimen yaitu dapat diambil secara acak dari populasi tertentu.
7. Metode Quasi Experiment
Desain dan rancangan dalam Metode Quasi Experiment mempunyai kelompok
kontrol yang dapat membantu proses penelitian, akan tetapi tidak berfungsi
sepenuhnya karena untuk mengontrol variabel-variabel luar yang masih
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
8. Metode Subjek Tunggal
Dalam Metode Subjek Tunggal sering disebut dengan “single subject
experimental” yaitu 4eksperimen ini biasa dilakukan terhadap subjek dengan
jumlah tunggal saja.

B. Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif adalah sebuah cara/upaya lebih untuk menekankan
pada aspek pemahaman secara mendalam pada suatu permasalahan. Metode kualitatif
dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, yakni dinamakan
metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif. Dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi. Metode ini disebut juga sebagai metode
artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut
sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Disebut
juga sebagai metode etnographi, karena pada awal metode ini lebih banyak digunakan
untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif karena
data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Dalam pengambilan data penelitian kualitatif, sebaiknya peneliti mendapatkan
izin baik secara tertulis maupun lisan. Sehingga penelitian tidak melanggar norma-
norma yang mungkin dianut oleh informan atau objek penelitian.
Menurut Bodgan dan Biklen, karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut :
a) Dilakukan pada kondisi alamiah (sebagai lawannnya adalah eksperimen).
Langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci
b) Penelitian kualitaif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-
kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka
c) Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome
d) Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara dedukti.
e) Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati)
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu
kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian
kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri
5
sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman
metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,
kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara akademik maupun
logiknya (Sugiono,2009:305).
Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya.
Menurut Nasution (1988) menyatakan: “Dalam penelitian kualitatif, tidak ada
pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama.
Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.
Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan bahkan hasil
yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas
sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu.
Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan
hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa, dalam penelitian
kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang
menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Tetapi setelah masalahnya yang akan
dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen.
Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun
selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan
dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi
data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan
wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada graund tour question,
tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat
kesimpulan.
Menurut Nasution (1988) peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk
penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian
2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan
dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus
3) Tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu instrumen berupa test
atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia
6
4) Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami dengan
pengetahuan semata dan untuk memahaminya, kita perlu sering merasakannya,
menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita
5) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat
menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah
pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika
6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data
yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk
memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan.
7) Dalam penelitian dengan menggunakan test atau angket yang bersifat kuantitatif
yang diutamakan adalah respon yang dapat dikuantifikasi agar dapat diolah secara
statistik, sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan. Dengan manusia
sebagai instrumen, respon yang aneh, yang menyimpang justru diberi perhatian.
Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk
mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang
diteliti.

C. Penelitian Kombinasi
Penelitian kombinasi (mixed methods) merupakan pendekatan penelitian yang
mengkombinasikan atau mengasosiasikan penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi - asumsi filosofis, aplikasi pendekatan
kuantitatif dan kualitatif, serta pencampuran kedua pendekatan tersebut dalam satu
penelitian. Penelitian ini lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan
menganalisis dua jenis data karena melibatkan juga fungsi dari dua pendekatan secara
kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar jika
dibandingkan dengan penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif. (Creswell, 2014)
Menurut Sugiyono (2011), Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode
penelitian yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk
digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh
data yang lebih komprehensif, valid, realibel, dan objektif. Dengan menggunakan
metode penelitian kombinasi maka data yang diperoleh dengan metode kualitatif yang
bersifat subjektif dapat ditingkatkan objektivitasnya pada sampel yang lebih luas
dengan metode kuantitatif. Berdasarkan hal tersebut, tujuan metode penelitian
kombinasi adalah untuk menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibandingkan
7 salah satu metode saja.
dengan hanya menggunakan
Dalam pelaksanaannya metode kualitatif dan kuantitatif yang digunakan
tersebut dapat digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode
kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis, selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan
metode kuantitatif. Kedua metode penelitian tidak dapat digabungkan dalam waktu
bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data yang dapat digabungkan.
Secara umum terdapat empat tujuan dari penggunaan metode penelitian
campuran, yaitu sebagai berikut :
a) Untuk lebih memahami isu atau masalah penelitian dengan mengtriangulasikan
data kualitatif yang berupa perincian-perincian deskiriptif dengan data kuantitatif
yang berupa angka-angka
b) Untuk mendapatkan hasil-hasil statistik kuantitatif dari suatu sampel tertentu,
kemudian menindaklanjutinya dengan mengobservasi atau mewawancarai
sejumlah individu guna memperoleh penjelasan lebih mendalam tentang hasil
statistik yang sudah didapatkan.
c) Untuk mengeksplorasi suatu pandangan partisipan (kualitatif) untuk selanjutnya
dianalisis berdasarkan sampel yang luas (kuantitatif).
d) Untuk mengungkap hak-hak dan kecenderungan-kecenderungan dari suatu
kelompok atau individu-individu yang tertindas
Karakteristik penelitian kombinasi :
a) Didasari oleh filsafat konfirmasi dan eksplorasi
b) Terdapat beberapa fokus penelitian (penelitan kuantitatif dan penelitian kualitatif)
c) Mempelajari perilaku  lebih dari satu konteks
d) Mempunyai beberapa desain penelitian
e) Memiliki beberapa teknik pengumpulan data
f) Sifat datanya merupakan campuran angka-angka dan data yang bersifat deskriptif
Creswell (2009) mengklasifikasikan terdapat dua model utama metode
kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan model concurrent
(kombinasi campuran). Model urutan (sequential) ada dua yaitu model urutan
pembuktian (sequential explanatory) dan model urutan penemuan (sequential
exploratory). Model concurrent (campuran) ada dua yaitu, model concurrent
triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara berimbang) dan concurrent
embedded (campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).
1. Model Sequential
Creswell (2009) mengemukakan tentang metode kombinasi model sequential
adalah suatu prosedur8 penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian
dari satu metode dengan metode yang lain. Metode ini dikatakan sequential,
karena penggunaan metode dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama
menggunakan metode kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan kualitatif, maka
metode tersebut dinamakan kombinasi sequential explanatory dan bila urutan
pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode
kuantitatif, maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi model
sequential exploratory.
a. Sequential Explanatory
Metode penelitian kombinasi model sequential explanatory,dicirikan
dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan
diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif pada tahap kedua,
guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap
pertama.
b. Sequential Exploratory
Metode ini sama dengan metode sequential explanatory, hanya dibalik,
dimana pada metode ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan
tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Bobot metode lebih pada
metode tahap pertama yaitu metode kualitatif dan selanjutnya dilengkapi
dengan metode kuantitatif. Kombinasi data kedua metode bersifat
connecting(menyambung)hasil penelitian tahap pertama (hasil penelitian
kualitatif) dan tahap berikutnya (hasil penelitian kuantitatif).
c. Sequential Transformative Strategy
Model ini dilakukan dalam dua tahap dengan dipadu oleh teori lensa
(gender, ras, ilmu sosial) pada setiap prosedur penelitiannya. Tahap pertama
bisa menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan pada
tahap berikutnya dengan metode kualitatif atau kuantitatif.
2. Model Concurrent
Jika dalam tipe sequential, penggabungan metode dilakukan secara berurutan
dalam waktuyang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent penggabungan
dengan caradicampur dalam waktu yang sama. Dalam hal ini metode
kuantitatif/kombinasi digunakan untuk menjawab satu jenis rumusan masalah atau
satu jenis pertanyaan penelitian.
a. Concurrent Triangulation
Metode kombinasi dengan desain concurrent triangulation adalah
metode penelitian9 yang menggabungkan antara metode penelitian kualitatif
dankuanttitaif dengan cara mencampur kedua metode tersebut secara seimbang
(50% metode kuantitatif dan 50% metode kualitatif). Rumusan masalah yang
sejenis dijawab dengan dua metode penelitiansekaligus, yaotu metode penlitian
kuantitatif dan kualitatif. Rumusan masalah bisa berangkat dari rumusan
masalah deskriptif, komparatif, asosiatif dan komparatif asosiatif.
b. Concurrent Embedded
Metode kombinasi model concurrent embedded (campuran tidak
berimbang) adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan cara mencampur kedua
metodetersebut secara tidak seimbang. Dalam satu kegiatan penelitian
mungkin 70% menggunakan metode kuantitatif dan 30% metode kualitatif
atausebaliknya. Metode tersebut digunakan secara bersama-sama, dalam
waktuyang sama, tetapi independent untuk menjawab rumusan masalah yang
sejenis.Metode penelitian ini lebih menarik, karena peneliti dapat
mengumpulkan dua macam data (kuantitatif dan kualitatif atau sebaliknya)
secara simultan, dalam satu tahap pengumpulan data. Dengan demikian data
yang dikumpulkan menjadi lengkap dan lebih akurat.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat
postivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dengan
tujuan untuk memahami seuatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan
fenomena yang diteliti.
Penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan
atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara
bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih
komprehensif, valid, reliabel, dan obyektif.

B. Saran
Dengan adanya pembahasan materi pada makalah ini diharapkan peneliti/calon
peneliti dapat memahami dengan benar tentang karakteristik penelitian kuantitatif dan
kualtitatif secara mendalam dan rinci agar dalam melakukan penetian dapat
memahami benar prosedur-prosedur yang harus dilakukan, konsep penelitian yang
harus dirancang, data yang harus dikumpulkan, metode yang harus dijalankan untuk
pengumpulan data dan sebagainya.

11
DAFTAR PUSTAKA

http:// Penelitian kuantitatif - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm


http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/16/apa-maksud-dan-tujuan-metode-penelitian-
kuantitatif-itu-ya-319380.html

https://elitasuratmi.wordpress.com/2013/02/11/metode-kombinasi/ (diakses tanggal 26 Januari


2020 jam 15.55)
https://www.gurupendidikan.co.id/metode-penelitian-kualitatif/ (diakses tanggal 26 Januari
2020 jam 15.34)
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar metodologi: Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo, 1996) hlm, 32.

Khatib A. Latief, 2011026501 (2020). Mixed Methods - Penelitian Kombinasi (Pertemuan ke-
6 - MK Riset) - Repository of UIN Ar-Raniry. Ar-raniry.ac.id. [online] Available at:
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/14072/ [Accessed 23 Feb. 2021].

‌Mustaqim Mustaqim (2016). METODE PENELITIAN GABUNGAN KUANTITATIF


KUALITATIF/MIXED METHODS SUATU PENDEKATAN ALTERNATIF. Intelegensia :
Jurnal Pendidikan Islam, [online] 4(1). Available at:
https://ejournal.unisnu.ac.id/JI/article/view/1351/1354 [Accessed 24 Feb. 2021].

Naufal Ahmad Muzakki (2015). METODE PENELITIAN KOMBINASI (MIXED METHOD).


[online] Academia.edu. Available at:
https://www.academia.edu/44384229/METODE_PENELITIAN_KOMBINASI_MIXED_ME
THOD_ [Accessed 23 Feb. 2021].

Sugiyono. 2015. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatif, dan R & D. Bandung: ALFABET

Sutopo, HB. 2006, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfa Beta 

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D,


(Bandung: AFFABETA, 2012) hlm.13-18.
12

Anda mungkin juga menyukai