Oleh:
KELOMPOK 10
Dosen Pengampu:
Dr. Remiswal, S.Ag., M.Pd.
1445 H/2023 M
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah ﷻyang telah memberikan kami kemudahan dalam
menyelesaikan makalah Metodologi penelitian ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentu saja saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Rasulullah baginda
nabi tercinta kita yaitu Nabi Muhammad ﷺyang kita nantikan syafaatnya di akhirat
nanti.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah metodoogi penelitian yang dibimbing oleh Bapak Dr. Remiswal,
S.Ag., M.Pd., Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan agar lebih memahami tentang penelitian kuantitatif.
KELOMPOK 10
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
A. Kesimpulan .................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk memprediksi,
menemukan, atau memverifikasi kebenaran. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui
pendekatan yang tepat, karena pendekatan yang digunakan dalam sebuah penelitian
sangat menentukan keseluruhan langkah penelitian tersebut. Sejak awal,
pendekatan dalam setiap penelitian sudah harus ditentukan dengan jelas. Penentuan
pendekatan yang akan digunakan sangat tergantung pada paradigma yang dianut
peneliti.
Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili
paham positivisme, sementara itu penelitian kualitatif merupakan pendekatan
penelitian yang mewakili paham naturalistik (fenomenologis). Penelitian dengan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif oleh sebagian kalangan tidak boleh
dicampuradukan, namun pemahaman ini dianggap keliru oleh para peneliti yang
melihat bahwa masing-masing pendekatan penelitian mempunyai kelemahan, dan
oleh karenanya dianggap perlu untuk melakukan kombinasi, agar masing-masing
pendekatan saling melengkapi. Alasan pemilihan kedua pendekatan penelitian
tersebut adalah bahwa kedua jenis penelitian tersebut saling memperkuat dan saling
melengkapi sehingga akan dicapai hasil penelitian yang tidak hanya obyektif,
terstruktur dan terukur namun akan dicapai juga hasil penelitian yang mendalam
dan factual.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana paradigma peneltian kuantitatif?
2. Bagaimana pendekatan penelitian kuantitatif?
3. Bagaiamana Metode dalam penelitian kuantitatif?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui paradigma peneltian kuantitatif
2. Untuk Mengetahui pendekatan penelitian kuantitatif
3. Untuk Mengetahui metode dalam penelitian kuantitatif
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Paradigma Penelitian Kuantitatif
Paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang
dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat
yang menolak tidak yakin metafisik dan teologis dari kenyataan sosial. Karena
penolakannya terhadap tidak yakin metafisis dan teologis, positivisme kadang-
kadang dianggap sebagai sebuah varian dari Materialisme (bila yang terakhir ini
dikontraskan dengan Idealisme). Neuman (2003) dan Smith (1983), misalnya,
menyamakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan positif, sedangkan
pendekatan kualitatif disamakan dengan pendekatan interpretif. Setiap
pendekatan memiliki asumsi dasar yang berbeda. Asumsi dasar inilah yang
kemudian mempengaruhi perbedaan cara danang peneliti terhadap sebuah
fenomena dan juga proses penelitian secara secara keseluruhan. Asumsi yang
maksudnya adalah ontologi, epistemologi, hakikat dasar manusia, serta aksiologi.
1. Ontopologi
Ontologi merupakan representasi pengetahuan resmi dengan gabungan
konsep dalam suatu gejala dan hubungan antara konsep konsep yang ada dalam
gejala tersebut (Gruber 1993). Ontologi juga digunakan untuk menjelaskan sifat
dan gejala tersebut. Dalam ilmu sosial, gejala yang dimaksudnya adalah gejala
sosial yang dilihat sebagai sesuatu yang nyata.
Dalam penelitian kuantitatif diyakini sejumlah asumsi sebagai dasar
ontologisnya dalam melihat fakta atau gejala. Asumsi-asumsi dimaksud adalah; (1)
obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, baik bentuk, struktur,
sifat maupun dimensi lainnya; (2) suatu benda atau keadaan tidak mengalami
perubahan dalam jangka waktu tertentu; dan (3) suatu gejala bukan merupakan
suatu kejadian yang bersifat kebetulan, melainkan merupakan akibat dari faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Jadi diyakini adanya determinisme atau proses
sebab-akibat (causalitas).
2
2. Epistemologi
Epistemologi merupakan belajar tentang pengetahuan dan pembenaran. Jika
terhubung dengan ontologi. pengetahuan yang dimaksud terkait dengan gejala yang
nyata Segala sesuatu yang dapat dipelajari oleh ilmu pengetahuan adalah sebuah
objek. Dalam epistemologi, terdapat tiga asumsi dasar yang dijelaskan berikut ini:
a. Kaitan antara Ilmu dan Nilai,
b. Kaitan antara Ilmu dan Akal Sehat,
c. Metodologi,
Sejalan dengan penjelasan di atas, secara epistemologi, paradigma kuantitatif
berpandangan bahwa sumber ilmu itu terdiri dari dua, yaitu pemikiran rasional data
empiris. Karena itu, ukuran kebenaran terletak pada koherensi dan korespondensi.
Koheren besarti sesuai dengan teori-teori terdahulu, serta korespondens berarti
sesuai dengan kenyataan empiris. Kerangka pengembangan ilmu itu dimulai dari
proses perumusan hipotesis yang deduksi dari teori, kemudian diuji kebenarannya
melalui verifikasi untuk diproses lebih lanjut secara induktif menuju perumusan
teori baru. Jadi, secara epistemologis, pengembangan ilmu itu berputar mengikuti
siklus; logico, hypothetico, verifikatif.
4. Aksiologi
Aksiologi adalah ilmu tentang nilai. Dalam melakukan sebuah penelitian,
pendekatan kuantitatif didasarkan pada nilai. Tujuan melakukan penelitian adalah
menjelaskan sebuah gejala dan menemukan sebuah hukum yang universal.
Pendekatan ini mencari penjelasan mengapa sebuah peristiwa terjadi dengan
memakai pola-pola yang sudah ada. Jika pola yang sudah ada tidak dapat dipakai
untuk menjelaskan kejadian yang ada, dicari pola baru yang lebih universal
sehingga dapat digunakan untuk menerangkan kejadian tersebut.
3
karena di dalam metode ini ada proses “kuantifikasi”, yaitu proses memberi angka
terhadap “kualitas” sesuatu hal. Misalnya, orang membuat penelitian terhadap Latar
belakang filosofis yang melahirkan pendekatan kuantitatif adalah filsafat
Positivisme. Pendekatan kuantitatif sering disebut juga pendekatan “positivistis”
yang mengikuti paradigma positivisme. Ilmu Pengetahuan Alam seperti Fisika,
Kimia, Biologi, Ilmu Hayat, Geologi, Astronomi, Antropologi Ragawi, pada
dasarnya menyandang paradigma positivistis.
4
2. Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu macam-macam metode penelitian
kuantitatif dengan suatu rumusan masalah yang memadu penelitian untuk
mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh,
luas, dan mendalam. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti deskriptif
ini bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi
tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.
3. Kausal Komparatif
Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari macam-
macam metode penelitian kuantitatif. Nama populer dari macam-macam metode
penelitian kuantitatif ini adalah ex-post facto. Metode Kausal komperatif digunakan
dalam evaluasi untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab-akibat.
4. Komparatif
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang komparatif
berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable, atau
beberapa variabel sekaligus. Tujuan macam-macam metode penelitian kuantitatif
seperti komparatif ini untuk melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa,
kegiatan, atau program.
5
5. Eksperimen
Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu dari macam-macam
metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini dilakukan untuk menguji
efektif atau tidaknya variabel eksperimen. Penelitian eksperimen biasanya lebih
banyak digunakan dalam bidang eksak. Ada dua jenis penelitian eksperimen, semu
dan sungguhan.
Metode eksperimen semu digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh data sebenarnya.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti eksperimen ini biasanya
digunakan dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau
memanipulasikan variable yang relevan.
Sementara metode eksperimen sungguhan digunakan dalam evaluasi untuk
mengkaji kemungkinan saling hubungan sebab-akibat. Ini dilakukan dengan cara
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok
eksperimen serta membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
6. Survei
Metode Survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat pencanderaan
secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap fakta-fakta serta sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei
digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data informasi tentang populasi
yang besar.
Biasanya menggunakan sampel yang relatif lebih kecil. Macam-macam
metode penelitian kuantitatif seperti survei digunakan untuk memecahkan masalah-
masalah isu skala besar yang aktual dengan populasi sangat besar, sehingga
diperlukan sampel ukuran besar. Dalam penelitian survei informasi dikumpulkan
dari responden dengan menggunakan kuesioner.
7. Inferensial
Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode penelitian
kuantitatif yang melakukan analisis hubungan antar variable dengan pengujian
6
hipotesis. Maka, kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja.
Dalam penelitian inferensial dapat membahas tentang besarnya peluang kesalahan
dalam pengambilan kesimpulan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang
dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat
yang menolak tidak yakin metafisik dan teologis dari kenyataan sosial. Karena
penolakannya terhadap tidak yakin metafisis dan teologis, positivisme kadang-
kadang dianggap sebagai sebuah varian dari Materialisme (bila yang terakhir ini
dikontraskan dengan Idealisme).
Pendekatan kuantitatif merujuk kepada kata “kuantitas” itu sendiri.
Kuantitas berarti jumlah atau banyaknya sesuatu hal. Pendekatan kuantitatif berarti
pendekatan yang bersifat “menjumlahkan atau mengumpulkan”. Dalam penelitian
sosial, metode statistik merupakan representasi metode kuantitatif yang paling jelas,
karena di dalam metode ini ada proses “kuantifikasi”, yaitu proses memberi angka
terhadap “kualitas” sesuatu hal.
Dalam penelitian kuantitatif kita mengenal berbagai metode analisis data
penelitian yang biasa digunakan sesuai dengan jenis penelitiannya. Diantara
metode-metode analisis data tersebut antara lain adalah: metode korelasional,
metode deskriptif, dll.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sidik Priadana & Denok Sunarsi. 2021. Metode Penelitian Kuantitatif. Tanggerang:
Pascal Books
Https://Www.Liputan6.Com/Hot/Read/4706956/7-Macam-Macam-Metode-
Penelitian-Kuantitatif-Dan-Penjelasannya?Page=4 . di akses pada 29
oktober 2023