Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

CONTRUCTING HYPOTHESIS

Diajukan untuk memenuhi tugas makalah

Mata kuliah: Metode Penelitian Kuantitatif

Dosen pengampu: Dr. Haidir, M.Pd

KELOMPOK 7

Disusun oleh:

Nurhariyana (0308193144)

Ulmi Wahyu Kartika Nasution (0308191012)

Trie Ananda Mawaddhah (0308192066)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Makalah kami yang berjudul “Contructing Hypothesis”
Sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh dosen penulis yaitu Bapak Dr. Haidir, M.Pd

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan referensi dari beberapa jurnal
sehingga dapat memperlancar pengerjaannya.Dalam pengerjaannya, makalah ini juga mendapat
bantuan dari beberapa pihak.Untuk itu penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan pembuatan Makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan dalam
penulisan dan penyususunan tata bahasa.Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita, dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.

Medan, 15April 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB IPENDAHULUAN.................................................................................................................3

A. Latar Belakang......................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3

C. Tujuan...................................................................................................................................4

BAB IIPEMBAHASAN..................................................................................................................5

A. Pengertian Hipotesis.............................................................................................................5

B. Pengujian Hipotesis..............................................................................................................6

C. Hipotesis Penelitian dan Contoh Pengujiannya....................................................................8

BAB IIIPENUTUP........................................................................................................................10

A. Kesimpulan.........................................................................................................................10

B. Saran...................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan.Dengan dilakukan penelitian
makan dihasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat di manfaatkan oleh
manusia.Untuk melakukan penelitian maka harus dilewati berbagai tahapan. Hal ini sesuai
dengan pengertian penelitian ilmiah itu sendiri yakni menjawab masalah berdasarkan metode
yang sistematis. Salah satu hal penting yang dilakuakn terutama dalam penelitian kuantitatif
adalah merumuskan hipotesis.

Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama
yang mendukung pandangan ini, di antaranya : pertama, hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti
kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan
yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori
mengenai konflik.Kedua, hipotesis dapat di uji dan ditunjukan kemungkinan benar atau tidak
benar atau difalsifikasi.Ketiga, hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan
pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis di uji
dan untuk menunjukan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti
yang Menyusun dan mengujinya.

Namun tidak semua peneliti mampu Menyusun hipotesis dengan baik terutama peneliti
pemula.Masih banyak terdapat kesalahan dalam Menyusun hipotesis yang baik setidaknya
peneliti harus mengacu pada kriteria perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan contoh
pengujiannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka makalah ini akan membahas mengenai
Contructing Hypotesis dalam membuat hipotesis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hipotesis?
2. Bagaimana pengujian hipotesis?
3
3. Bagaimana hipotesis penelitian dan contohpengujiannya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari hipotesis.
2. Untuk mengetahui pengujian hipotesis.
3. Untuk mengetahui hipotesis penelitian dan contoh pengujiannya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis
Morgono, menyatakan bahwa hipotesis berasal dari perkataan hipo (hypo) dan tesis (thesis).
Hipo berarti kurang dari, sedang tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau
kesimpulan yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis.
Hipotesis memang baru merupakan suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan. Ia
mungkin timbul sebagai dugaan yang bijaksana dari peneliti atau diturunkan (deduced) dari teori
yang telah ada.

Pada bagian lain, Margono, pun mengungkapkan pengertian lainnya tentang hipotesis, ia
menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin atau atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Secara Teknik,
hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya melalui
data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistic, hipotesis merupakan pernyataan
keadaan parameter yang akan diuji melalui statistic sampel. Di dalam hipotesis itu terkandung
suatu ramalan. Ketepatan ramalan itu tentu tergantung pada penguasaan peneliti itu atas
ketepatan landasan teoritis dan generalisasi yang telah di bacakan pada sumber-sumber acuan
Ketika melakukan telaah Pustaka.
Mengenai pengertian hipotesis ini, Nazir, menyatakan bahwa hipotesis tidak lain dari
jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara
empiris. Menurutnya hipotesis menyatakan hubungan apa yang kit acari atau yang ingin kita
pelajari.
Jadi bisa disimpulkan hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara atas rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian yang bersifat teoritis dan belum dalam bentuk jawaban
secara empiris dan praktis dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian atau riset.
Jadi hipotesis dapat juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
peelitian, belum jawaban yang empiric. 1

1
Rudi Susilana, Landasan Teori dan Hipotesis (Modul 5). Hal. 14-15.

5
B. Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan
apakah menerima atau menolah hipotesisi itu.Dalam pengujian hipotesis, sehingga yang dibuat
mengandung ketidakpastian, artinya keputussan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan
risiko.Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.Pengujian hipotesis merupakan
bagian terpenting dari statistic inferensi, karena berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan
keputusan atau pemecahan persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut teselesaikan.2

Pengujian hipotesis dapat berguna untuk membantu pengambilan keputusan tentang apakah
suatu hipotesis yang diajukan, seperti perbedaan atau hubungan, cukup meyakinkan untuk
ditolak atau tidak ditolak.Keyakinan ini didasarkan pada besarnya peluang untuk memperoleh
hubungan tersebut secara kebetulan.Semakin kecil peluang tersebut, semakin besar keyakinan
bahwa hubungan tersebut memang ada.

 Kegunaan Hipotesis
Kegunaan atau fungsi hipotesis yang disusun suaru rencana penelitian setidaknya ada empat
yaitu:

1) Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan


perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2) Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
3) Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
4) Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
 Teknik Pengujian Hipotesis
Kekuatan analisis statistic didasarkan pada fungsi uji statistic yang dipakai dalam
analisis.Disebut uji statistic yang baik apabila terdapat kemungkinan kecil menolak H0 apabila H0
benar, dan mempunyai kemungkinan besar untuk menolak H0 pada saat H0 salah. Misalkan kita
mendapatkan dua uji statistic, X dan Y, yang mempunyai kemungkinan yang sama untuk
menolak H0 apabila H0 benar. Uji yang sebaiknya kita pilih adalah yang memiliki kemungkinan

2
Dian Novitasari., dkk., Pengujian Hipotesis: Makalah Statistik II, STIE Muhammadiyah Jakarta, DKI
Jakarta, 2017-2018. Hal. 2.

6
lebih besar utnuk menolak H0 ketika H0 salah. Terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
dalam menguji signifikansi statistic, yaitu:

a) Memilih Uji Statistik yang Sesuai


Ada banyak alat uji statistic yang ada namun beberapa kriteria berikut dapat digunakan
dalam memilih alat uji.
Pertama, Kekuatan Efisiensi dari alat uji.Kekuatan efisiensi adalah semakin sedikit atau
semakin lemah anggapa yang membentuk suatu model, maka semakin umumlah kesimpulan-
kesimpulan yang diturunkan dari penerapan uji statistic yang berhubungan dengan model dan
semakin berkurang juga kekuatan uji untuk H0tersebut.
Kedua, Model Statistik. Apabila populasi telah dijelaskan dan sampel telah ditarik, berarti
peneliti telah menetapkan model statistic.Setiap uji statistic adalah uji setiap model dengan
syarat pengukuran.Uji dapat dipakai dengan persyaratan teretntu, sedangkan model
pengukurannya dan perlunya pengukuran itu adalah yang menetapkan persyaratan tersebut.
b) Menentukan Tingkat Kemaknaan
Tingkat kemaknaan merupakan kesalahan tipe I suatu uji yang baisanya diberi motasi α.
Seperti sudah diketahui bahwa tujuan dari pengujian hipotesis adalah untuk membuat suatu
pertimbangan tentang perbedaan antara nilai sampel dengan keadaan populasi sebagai
sesuatu hipotesis. Langkah selanjutnya setelah menentukan hipotesis nol dan hipotesis
alternative adalah menentukan kriteria/batasan yang digunakan untuk memutuskan apakah
hipotesis nol ditolak atau gagal ditolak yang disebut dengan tingakt kemaknaan. Tingkat
kemaknaan (nilai α), merupakan nilai yang menunjukkan besarnya peluang salah dalam
menolak hipotesis nol. Atau dengan kata lain, nilai α merupakan batas toleransi peluang salah
dalam menolak hipotesis nol. Dengan kata yang lebih sederhana lagi, nilai α merupakan bilai
batas maksimal kesalahan menolak H0. Bila kita menolak H0 berarti menyatakan adanya
perbedaan/hubungan.Sehingga nilai α dapat diartikan pula sebagai batas maksimal kita salah
menyatakan adanya perbedaan.Penentuan nilai α (alpha) tergantung dari tujuan dan kondisi
penelitian.Nilai α (alpha) yang digunakan adalah 10%, 5% atau 1%. Untuk bidang kesahatan
masyarakat biasanya digunakan nilai α (alpha) sebesar 5%.
c) Interpretasi Uji
Bagi kebanyakan pengujian jika nilai dihitung adalah lebih besar dari nilai kritis, kita
menolak hipotesis nol (H0) dan menyimpulkan bahwa hipotesis alternative (H a) di dukung

7
(walaupun dengan tidak menyediakan means). Jika nilai kritis lebih besar, kita
menyimpulakn bahwa kita gagal menolak H0.3

C. Hipotesis Penelitian dan Contoh Pengujiannya


Hipotesis penelitian disusun berdasarkan pemahaman proses, khususnya tentang
medialandasan dan dalil atau teori terkait dengan kasus atau fenomena yang menjadi
obyekpenelitian. Pada hakekatnya penyusunan hipotesis menuntut pemikiran logis berbasis
teori,dalil dan fenomena aktual untuk menjawab pertanyaan penelitian.4
Hipotesis penelitian ilmiahdibangun berdasarkan kombinasi 3 unsur pokok, yakni 1) teori
yang dipakai dalam penelitian,terdiri dari teori utama (grand theory), teori perantara (mid theory)
dan teori aplikasi (appliedteori), 2) Dalil temuan penelitian terdahulu yang sejalan maupun yang
tidak sejalan denganteori, contoh: hasil statistika menerima atau menolak hipotesis penelitian, 3)
Fenomenahubungan atau pengaruh aktual dilapangan antara variabel independen terhadap
variabeldependen.
Penyusunan hipotesis membutuhkan penalaran substansi teori baku, temuanmakalah
penelitian empiris dan hasil dokumentasi pengamatan fenomena perilaku aktualdilapangan.
Maksud penalaran adalah peran logika dalam rangka membuat proposisi yangdirefleksi dalam
bentuk dugaan sementara atau hipotesis. Hipotesis menggambarkan dugaansecara singkat dan
jelas tentang hubungan atau pengaruh antara variabel bebas terhadapvariabel terikat dalam
penelitian sehingga dengan demikian bisa mengarahkan langkah-langkah penelitian dan media
ujistatistik yang akan dipakai.5
Hipotesis penelitian dikenal juga dengan istilah hipotesis penelitian alternatif (Ha)
merupakanpernyataan spekulatif tentang hubungan antara dua variabel atau lebih yang
digunakandalam studi penelitian kuantitatif 
 Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis merupakan proses logis dalam penelitian ilmiah kuantitatif
danmerupakan wilayah statistika inferensial dengan mempergunakan alat uji statistik dan
hasilnya menjadi bahan analisis penelitian berikutnya. Tahappengujian hipotesis bukan bersifat
ritual formalitas penelitian kuantitatif, akan tetapimerupakan kewajiban formal dengan tujuan
3
Arfan Ikhsan., dkk. Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Citapustaka Media, 2014), hal. 169-171.
4
Badiger,P.M.(2014). Hypothesis and Research.Reviews of Literature. Volume 2 , Issue 5/ Dec.ISSN:-2347-
2723
5
Abdullah,M, Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan 1, September. (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015).

8
hasil uji bisa dipakai untuk menarik kesimpulanpenelitian dan sekaligus menentukan penelitian
selanjutnya. Alasan lain yang mendukungpengujian hipotesis menjadi kewajiban disebabkan
sifat pernyataan dalam hipotesis masihberbentuk kesimpulan sementara, yang tingkat
kebenarannya masih lemah. Sehingga dengandemikian, hipotesis harus diuji dengan statistika
untuk memperoleh keputusan signifikansipenerimaan atau penolakan opini yang disampaikan
dalam hipotesis penelitian.6
 Contoh Hipotesis Penelitian Kuantitatif
1. Penelitian 1
Hubungan Antara Tingkat Pendidikan pada Masyarakat dan Pengetahuan Mengenai Down
Syndrome
Hipotesis Penelitian:
o H0: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat
tentang Down Syndrome.
o Ha: Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat tentang
Down Syndrome.
2. Penelitian 2
Pengaruh Model Pembelajaran Tradisional Terhadap Kemampuan Prososial Siswa
Hipotesis Penelitian:
o Ho: Tidak ada pengaruh model pembelajaran tradisional terhadap kemampuan prososial
siswa.
o Ha: Terdapat pengaruh model pembelajaran tradisional terhadap kemampuan prososial
siswa.

6
Jim hoy yam, Taufik.(2021).Hipotesis Penelitian Kuantitatif. perspektif: jurnal ilmu administrasi. e-issn :
2685-2527 vol 3, no 2. hal.97-98.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara atas rumusan masalah yang diajukan
dalam penelitian yang bersifat teoritis dan belum dalam bentuk jawaban secara empiris dan
praktis dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian atau riset.Jadi hipotesis dapat
juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah peelitian, belum jawaban
yang empirik.

Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan
apakah menerima atau menolah hipotesisi itu.Pengujian hipotesis dapat berguna untuk
membantu pengambilan keputusan tentang apakah suatu hipotesis yang diajukan, seperti
perbedaan atau hubungan, cukup meyakinkan untuk ditolak atau tidak ditolak.

Hipotesis penelitian disusun berdasarkan pemahaman proses, khususnya tentang


medialandasan dan dalil atau teori terkait dengan kasus atau fenomena yang menjadi
obyekpenelitian. Pada hakekatnya penyusunan hipotesis menuntut pemikiran logis berbasis
teori,dalil dan fenomena aktual untuk menjawab pertanyaan penelitian.

B. Saran
Penyusun makalah ini hanya manusia yang memiliki keterbatasan ilmunya, yang hanya
mengandalkan referensi rujukan yang telah ada saja. Oleh karena itu, penyusun menyarankan
agar para pembaca yang ingin mendalami masalah Contructing Hypothesis, diharapkan agar
setelah membaca makalah ini, kemudian membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit, yang
tidak hanya sebatas membaca makalah ini saja.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,M. (2015).Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan 1, September. Aswaja Pressindo,


Yogyakarta.

Badiger,P.M.(2014). Hypothesis and Research.Reviews of Literature. Volume 2 , Issue 5/


Dec.ISSN:-2347-2723
Ikhsan., Arfan., dkk.(2014). Metodologi Penelitian Bisnis.Bandung: Citapustaka Media.
Jim hoy yam, Taufik.(2021).Hipotesis Penelitian Kuantitatif. Perspektif: jurnal ilmu
administrasi. e-issn : 2685-2527 vol 3, no 2.

Novitasari, Dian., dkk., (2018) Pengujian Hipotesis: Makalah Statistik II, STIE Muhammadiyah Jakarta,
DKI Jakarta

Susilana, Rudi. Landasan Teori dan Hipotesis (Modul 5).

11

Anda mungkin juga menyukai