Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA KONSEPTUAL

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah “Metode Penelitian Kuantitatif”

Dosen Pengampu: Dr. Haidir, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 6

Yulia Winda Pratiwi : 0308192046

Liza Khanafathy Nasution : 0308191013

Mutiara Mastina Fitri Daulay : 0308191020

Zenny Fitria Syahri Margolang : 0308192045

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN T.A 2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penya yang, puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Kerangka Konseptual” sebagai
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu yaitu Bapak Dr. Haidir, M.Pd.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan referensi dari beberapa
jurnal sehingga dapat memperlancar pengerjaannya. Dalam pengerjaannya, makalah ini juga
mendapat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu penulis berterimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan maklah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan dalam
penulisan dan penyusunan tata bahasa. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita, dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.

Medan, 11 April 2022

Pemakalah Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2

A. Pengertian Kerangka Konseptual ....................................................................................... 2


B. Cara Membuat Kerangka Konseptual ................................................................................ 5
C. Contoh Kerangka Konseptual ............................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerangka konseptual merupakan sebuah alur pemikiran terhadap suatu hubungan antar konsep satu dengan
konsep yang lainnya, untuk dapat memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi terkait dengan variable-
variabel yang akan diteliti. Melakukan sebuah penelitian diperlukan langkah-langkah yang baik dan sistematis
guna menyusun data yang diperlukan untuk penelitian tersebut.

Langkah-langkah yang tepat pada penelitian akan menghasilkan penelitian yang baik, terarah dan dapat
diterapkan untuk penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, di perlukan sebuah kajian konseptual yang baik guna
mendukung penelitian agar lebih terarah dan lebih baik lagi. Sehingga penelitian yang dilakukan dapat
dipertahankan kebenarannya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan kerangka konseptual ?


2. Bagaimana cara membuat kerangka konseptual ?
3. Apa saja contoh kerangka konseptual ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan kerangka konseptual


2. Menyebutkan cara membuat kerangka konseptual
3. Menjelaskan contoh kerangka konseptual

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual merupakan gambaran dan arahan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan
diteliti, atau memiliki arti hasil sebuah sintetis dari proses berfikir edukatif maupun induktif, kemudian dengan
kemampuan kreatif dan inovatif diakhiri konsep atau ide baru (Supriyanto, 2008). Dalam kerangka konseptual
telah disusun untuk menentukan pertanyaan yang akan dijawab dan bagaimana prosedur penelitian akan
dilakukan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut.

Dalam pembuatan kerangka konseptual terdapat semacam azas dalam pembuatannya, seperti pada tahap
pendidikan sarjana (S1) pembuatan kerangka konsep itu mengacu pada konsep yang telah ada (cukup satu),
dimana variabel yang membentuk konsep disesuaikan dengan variabel yang relevan dengan permasalahan atau
tujuan penelitian, dengan istilah lain mencoba mencocokkan teori, konsep dengan permasalahan di lapangan.
Pada pendidikan setingkat magister (S2) selain berdasarkan konsep yang sudah ada, juga diminta ada ide atau
gagasan baru atau modifikasi variabel yang disesuaikan dengan realitas di lapangan dan tujuan akhirnya adalah
ide atau teknologi pemecahan masalah. Sedangkan pada pendidikan setingkat doktor (S3) adanya ide atau
gagasan dalam mengembangkan konsep yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi dilapangan untuk
menghasilkan pengetahuan baru (Supriyanto, 2008).1

Kerangka konseptual merupakan organisasi koheren dari indikator, dimensi, konsep, dan variabel yang
mampu memfasilitasi sebuah analisis untuk sebuah tujuan (Rigby, 2000). Ujung akhir kerangka konseptual
adalah indikator. Indikator merupakan alat bantu untuk mendapatkan informasi dari sebuah sistem yang
spesifik.2

Booth (2008:310) dan Bradbury (2008:388) mengemukan adopsi kerangka konseptual,setiap kerja tidak
akan mengarah pada standar akuntansi yang konsisten, dan mau tidak mau kerangka kerja konseptual akan
kurang kredibilitas selama tidak konsisten dengan undang- undang dan mampu mengikuti secara International.3

1
Aziz Almul Hidayat, Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. E-book, hlm 22-23.
2
Rigby, D., D Caceres. Organic Farming and the Sustainability of Agricultural Systems. Journal of Agricultural Systems Vol 68,
21-40 October 2001.
3
Badury. Implications for the ConceptualFramework Arising From Accountingfor Financial Instruments.ABACUS Journal
Accounting Foundation, The University of Sydney, 39 (3):388. (2008)
2
Craig et all (2015:200) menegaskan bahwa kerangka konseptual harus dimasukkan dalam literatur otoritatif
sebagai otoritas tertinggi, dan bahwa hal itu didasarkan pada kebutuhan pengguna dan prinsip-prinsip etis yang
terkait dengan memenuhi kebutuhan tersebut. Lebih lanjut, dengan merekomendasikan adopsi kekhawatiran
yang mengesampingkan untuk objektivitas dan ketidakberpihakan dalam membantu pengadilan untuk
memahami hal - hal akuntansi yang rumit dalam kerangka konseptual. Peragamannya pendapat Sutton et.all
(2015:116), mengemukan bahwa kepatuhan standar seharusnya tidak memberikan dasar untuk
mengkompromikan representasi realitas ekonomi yang setia, anggapan mendukung akuntansi nilai wajar,
mundur dari aset /pendekatan kewajiban.4

Dari penjelasan ini, menegaskan bahwa kerangka konseptual harus dipahami oleh setiap akuntan. Walau
Dean (2008:279) menegaskan bahwa tidak perlu ada dilakuakn pelatihan yang detail, untuk menyelesaikan
keuangan sesuai dengan kerangka konseptual, Barth (2015:499) memaparkan hal yang berbeda bahwa ekonomi
dan keuangan telah memberikan perspektif barudan wawasan yang berarti tentang informasi yang dibutuhkan
investormembuat keputusan berdasarkan informasi. Apapun, ada banyak yang menarik dan terbuka pertanyaan
menunggu penelitian akuntansi yang dapat memberikan wawasan tentang bagaimanaa kuntansi keuangan dan
dengan demikian akuntabilitas keuangan dapat ditingkatkan.

Penjelasan tersebut menegaskan bahwa kerangka konseptual merupakan kegiatan untuk memberikan
informasi keuangan, yang disusun dalam kerangka baku sehingga mudah dalam menyamakan isi informasi
keuangan, Indonesia telah banyak mengupayakan mengembangkan peraturan-peraturan dalam menyelesaikan
setiap informasi, sehingga informasi yang disampaikan benar dan tepat. Akuntan Indonesia harus memahami
dalam melaksanakannya, sehingga mengurangi kecurangan keuangan Negara.5

4
Booth.The Conceptual Framework as aCoherent System for the Developmentof Accounting Standards. ABACUS Journal
Accounting Foundation, The University of Sydney, 39 (3):301 (2008)
5
Barth. Financial Accounting Research, Practice, andFinancial Accountability. ABACUS Journal Accounting Foundation, The
University of Sydney, 51 (4):499&503, (2015)
3
Pentingnya kerangka konseptual, diberikan kepada setiap mahasiswa akuntansi, sehingga siap
menyelesaikan kerangka konseptual sesuai tujuan pembelajaran yaitu memahami kerangka konseptual
akuntansi sektor publik dan standar akuntansi sektor publik.Berdasarkan observasi yang dilakukan, mahasiswa
masih kesulitan dalam mengikuti pembelajaran kerangka konseptual.

Tes yang dilakukan diketahui bahwa mahasiswa kurang memahami menyelesaikan keuangan sebesar 65%,
artinya mahasiswa belum siap menerima penyelesaian kerangka konseptual sesuai standar akuntan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.Wawancara dengan mahasiswa diketahui banyaknya aturan yang berlaku dalam
informasi laporan mengakibatkan mahasiswa kebingungan dalam hal-hal yang harus ditetapkan dalam third
level. Mahasiswa menyatakan didalam kelas bahwa terlalu banyak aturan yang harus dihapal dan dipahami
terutama pada factor asumsi, prinsip, kendala, karakteristik kualitatif dan elemen, sehingga menarik untuk
dideskripsikan faktor kerangka konseptual yang harus diperbaiki.

4
B. Cara Membuat Kerangka Konseptual

Dalam suatu penelitian adalah bertolak dari adanya permasalahan penting, menarik dan perlu adanya
pemecahan. Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya data yang akurat agar jalan keluar
yang ditempuh betul-betul akurat, efektif dan efisien. Untuk menjembatani antara masalah dalam penelitian
dengan data yang ingin diperoleh dalam rangka melihat fakta yang sebenamya perlu dilakukan kajian teori.
Oleh karena itu teori mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, yaitu sebagai
landasan berfikir dalam setiap langkah yang dilakukan. Sedangkan untuk menjelaskan makna dan maksud dari
kata-kata yang ada dalam teori-teori yang dipakai itu perlu adanya kerangka konsep yang lengkap dan
menjelaskan hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan kajian teori yang diperjelas dengan
kerangka konseptual itulah akan diperoleh jawaban teoritis yang bersifat sementara dari permasalahan yang
diteliti, yang dituangkan dalam bentuk hipotesis.6

Kerangka konseptual dalam suatu penelitian hendaknya jelas. Ketidak jelasan konsep dalam suatu
penelitian akan menimbulkan pengertian atau persepsi yang berbeda dengan yang dimaksud oleh peneliti. Oleh
karena itu perlu kejelasan konsep yang dipakai dalam suatu penelitian. Konsep penelitian merupakan suatu
kesatuan pengertian tentang suatu ha1 atau persoalan yang perlu dirumuskan. Dalam. merumuskan suatu
pengertian kita harus dapat menjelaskan sesuai dengan maksud peneliti dalam memakainya. Hal ini perlu ada
konsistensi dalam penggunaan konsep itu. Artinya jika suatu bagian dikatakan A maka di bagian manapun
dalam penelitian yang dilakukan, konsep tersebut hendaknya tetap dikatakan A sebagaimana pengertian
konsep tersebut.7

Dalam penelitian yang sederhana biasanya tidak diperlukan kerangka konseptual, sebagai gantinya adalah
dengan definisi operasional atau penjelasan istilah, yaitu menerangkan tentang variable-variabel yang diteliti.
Definisi atau konsep berfungsi untuk menyederhanakan pengertian atau ide-ide maupun gejala-gejala sosial
yang digunakan agar orang yang membacanya dapat segera memahami maksud sesuai dengan maksud peneliti
menggunakan konsep tersebut. Dengan jelasnya pernya-taan konsep atau definisi istilah tersebut akan
memperlancar komunikasi antara peneliti dengan pembaca yang ingin mengetahui isi penelitiannya.

6
Dosen Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik Universitas Negen Padang
7
Makalah disampaikan pada Semiloka Penyusunan Program PLSP Pamong Belajar dan Staf
Administrasi Balai Pengembangan Kelompok Belajar Sumater Barat, Tgl. 26 Mei-23 Juni 2003.
5
Dalam kerangka konseptual ini peneliti dapat menjelaskan konsep tersebut dengan kata-kata yang akan
dipakai dalam penelitian sehingga pembaca dapat memahami sesuai dengan yang dirnaksudkan oleh
peneliti.Kerangka konseptual dimaksudkan untuk menjelaskan makna dari kata-kata yang ada dalam kajian
teori yang masih abstrak pengertiannya atau yang dapat menimbulkan pengertian-pengertian lain (multi tafsir).

Untuk dapat menyusun kajian teori yang baik, menurut Tatang. (1990:64), "tidak ada jalan lain kecuali
berusaha mengumpulkan sumber bacaan yang relevan sebanyak-banyaknya". Sehubungan dengan itu Tatang
juga menyebutkan bahwa meskipun kajian teori yang disajikan itu merupakan ringkasan dari teori-teori yang
relevan, namun tidak berarti kajiannya boleh dangkal, kajian tetap harus berbobot.

6
C. Contoh Kerangka Konseptual

Konseptual dapat dilakukan dengan satu konsep atau beberapa konsep, sebagaimana contoh dibawah ini :8

Contoh 1 :

Gambar 3.1 contoh kerangka konseptual penelitian tentang perilaku pemberian ASI yang disusun dari satu
konsep (menurut teori perilaku Lawrence green).

Dari kerangka konsep tersebut ada empat konsep utama yaitu konsep tentang faktor predisposisi, faktor
pendukung terhadap terjadinya prilaku, faktor pendorong dan konsep prilaku pemberian ASI. Setiap konsep
mempunyai variabel sebagai indikasi pengukuran untuk setiap konsep tersebut.

Seperti untuk mengukur faktor faktor predisposisi maka dapat melalui variabel pengetahuan, pendidikan,
sikap dan persepsi, faktor pendukung dapat diukur dengan pendapatan keluarga, ketersediaan waktu dan untuk
faktor pendorong dapat diukur dengan sikap petugas dan sikap orang tua. Sedangkan konsep perilaku
pemberian ASI sebagai variabel dependen (variabel tergantung) dapat diukur melalui variabel praktik
menyusui, yang dapat diobservasi atau diukur ibu dalam memeberikan ASI kepada anak atau bayi mereka,
apakah mereka memeberikan ASI kepada bayinya atau tidak, bila memeberikan bagaimana frekuensi dan
caranya.

8
Faiq. (2013). Model Pembelajaran Kooperatif (online): http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/02/tipe-model-
pembelajaran-kooperatif.html?m=1 (5 April 2014).

7
Contoh 2 :

Contoh lain kerangka konseptual yang didasari dari teori planned behavior ajzen (2005),dalam menjelaskan
perilaku pemberian ASI dapat digunakan sebagai berikut :9

Gambar 3.2 contoh kerangka konseptual penelitian tentang penelitian tentang prilaku pemberian ASI yang
disusun dari satu konsep (menurut teori planned behavior (Ajzen, 2005).

Dalam penelitian keperawatan kita dapat menggunakan sebagai dasar teori atau model keperawatan. Seperti
model sistem prilaku johnson, teori pencapaian tujuan king, model keperawatan transkultural, model sistem
perawatan kesehatan, model perawatan orem, model manusia hidup sehat parse, model interpersonal peplau,
model adaptasi roy, dan lain-lain.

9
D., La Caze, M., & Levine, M. (2013).Integrity. Dalam E. N. Zalta (Ed.), The Stanford Encyclopedia of Philosophy.
https://plato.stanford.edu/cgi-bin/encyclopedia/archinfo.cgi?entry=integrity
8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerangka konseptual merupakan gambaran dan arahan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan
diteliti, atau memiliki arti hasil sebuah sintetis dari proses berfikir edukatif maupun induktif, kemudian dengan
kemampuan kreatif dan inovatif diakhiri konsep atau ide baru (Supriyanto, 2008). Dalam kerangka konseptual
telah disusun untuk menentukan pertanyaan yang akan dijawab dan bagaimana prosedur penelitian akan
dilakukan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut.

Penjelasan tersebut menegaskan bahwa kerangka konseptual merupakan kegiatan untuk memberikan
informasi keuangan, yang disusun dalam kerangka baku sehingga mudah dalam menyamakan isi informasi
keuangan, Indonesia telah banyak mengupayakan mengembangkan peraturan-peraturan dalam menyelesaikan
setiap informasi, sehingga informasi yang disampaikan benar dan tepat. Akuntan Indonesia harus memahami
dalam melaksanakannya, sehingga mengurangi kecurangan keuangan Negara.

Pentingnya kerangka konseptual, diberikan kepada setiap mahasiswa akuntansi, sehingga siap
menyelesaikan kerangka konseptual sesuai tujuan pembelajaran yaitu memahami kerangka konseptual
akuntansi sektor publik dan standar akuntansi sektor publik.Berdasarkan observasi yang dilakukan, mahasiswa
masih kesulitan dalam mengikuti pembelajaran kerangka konseptual.

B. Saran

Penyusun makalah ini hanya manusia yang memiliki keterbatasan ilmunya, yang hanya mengandalkan
referensi rujukan yang telah ada. Oleh karena itu, penyusun menyarankan agar para pembaca yang ingin
mendalami masalah “Kerangka Konseptual”, diharapkan agar setelah membaca makalah ini, kemudian
membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit, yang tidak hanya sebatas membaca makalah ini saja.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat Almul Aziz, Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. E-book.

D Caceres, D, Rigby. Organic Farming and the Sustainability of Agricultural Systems. Journal of Agricultural
Systems Vol 68, 21-40 October 2001.

Badury. Implications for the ConceptualFramework Arising From Accountingfor Financial Instruments.
ABACUS Journal Accounting Foundation, The University of Sydney, 39 (3):388. (2008).

Booth. The Conceptual Framework as aCoherent System for the Developmentof Accounting Standards.
ABACUS Journal Accounting Foundation, The University of Sydney, 39 (3):301 (2008).

Barth. Financial Accounting Research, Practice, andFinancial Accountability. ABACUS Journal Accounting
Foundation, The University of Sydney, 51 (4):499&503, (2015).

Dosen Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik Universitas Negen Padang.

Makalah disampaikan pada Semiloka Penyusunan Program PLSP Pamong Belajar dan Staf Administrasi
Balai Pengembangan Kelompok Belajar Sumater Barat, Tgl. 26 Mei-23 Juni 2003.

Faiq. (2013). Model Pembelajaran Kooperatif (online):

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/02/tipe-model-pembelajaran-kooperatif.html?m=1 (5 April
2014).

D., La Caze, M., & Levine, M. (2013).Integrity. Dalam E. N. Zalta (Ed.), The Stanford Encyclopedia of
Philosophy. https://plato.stanford.edu/cgi-bin/encyclopedia/archinfo.cgi?entry=integrity.

D., La Caze, M., & Levine, M. (2013).Integrity. Dalam E. N. Zalta (Ed.), The Stanford Encyclopedia of
Philosophy. https://plato.stanford.edu/cgi-bin/encyclopedia/archinfo.cgi?entry=integrity.

10

Anda mungkin juga menyukai