MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Qawaid Fiqhiyah
Dosen Pengampu: Dr. Rahmawati Alwi, M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 2
Khoirul Agil Munawar : A.202001089
Asma Ode : A.202001273
Rizka Aprilia : A.202001113
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat, karunia serta hidayah-
Nya, serta tak lupa sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada jungjungan kita yakni
Nabi Muhammad SAW sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Desain
Penelitian Kuantitatif” ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Rahmawati Alwi, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Penelitian Kuantitatif yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
memperbaiki makalah ini, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa kritik dan saran
yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan
bermanfaat bagi kami sendiri selaku penulis maupun pembaca. Demikian yang dapat
kami sampaikan. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan
makalah ini, kami mohon maaf.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Survey…………………………………………………………………………………………………………..6
B. Correlation………………….……………………………………………………………………………….11
A. Kesimpulan............................................................................................................................................15
B. Saran……………………………………………………………………………………..…………..………….15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metodologi Penelitian Kuantitatif merupakan jenis penelitian menurut
paradigmanya. pendekatan kuantitatif berdasarkan atas paradigma yang
berpandangan bahwa peneliti dapat dengan sengaja mengadakan perubahan
terhadap dunia sekitar dengan melakukan berbagai eksperimen. Peneliti percaya
bahwa manusia dapat menemukan aturan-aturan, hukum-hukum, dan prinsip-prinsip
umum tentang dunia nyata baik dalam ilmu-ilmu alam maupun dalam ilmuilmu sosial
termasuk pendidikan. Hukum-hukum itu dapat ditemukan dari data empiris dengan
menggunakan sampel yang representatif dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung/
angka. Penelitian kuantitatif memperhatikan pada pengumpulan dan analisis data
dalam bentuk numerik dan bersifat obyektif.
Variabel-variabel penelitian kuantitatif dapat diidentifikasi dan interkorelasi
variabel dapat diukur. Penelitian kuantitatif memiliki tujuan mengeneralisasi temuan
penelitian sehingga dapat digunakan untuk memprediksi situasi yang sama pada
populasi lain. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan hubungan
sebab-akibat antar variabel yang diteliti. Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori
dan hipotesis. Peneliti menggunakan teknik manipulasi dan mengkontrol variabel
melalui instrumen formal untuk melihat interaksi kausalitas. Peneliti mencoba
mereduksi data menjadi susunan numerik selanjutnya ia melakukan analisis terhadap
komponen penelitian (variabel). Penarikan kesimpulan secara deduksi dan
menetapkan norma secara konsensus dan bahasa penelitian dikemas dalam bentuk
laporan.
Maka didalam makalah ini sedikit akan menjelaskan tentang desain penelitian
kuantitatif yang berbentuk survey dan korelasi yang masih berkaitan dengan
metodologi penelitian kuantitatif.
4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah urgensitas qawaid fiqhiyah ini adalah :
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Logis
Kekhasan yang pertama penelitian survei adalah kelogisan. Penelitian
survei dilaksanakan dengan menggunakan prosedur berpikir logis, dalam arti
rasional. Cara kerja yang tidak rasional tidak dapat dipakai dalam metode
1
Maidiana, Penelitian Survey, Alacrity : Journal Of Education Volume 1, Issue 2, Juni 2021 Hal. 21 – 22.
6
penelitian survei. Secara lebih spesifik, penelitian survei menggunakan cara
berpikir deduktif dan induktif. Seperti diuraikan dalam pendahuluan. Penelitian
survei sangat erat kaitannya dengan paradigma positivisme. Unsur-unsur
kelogisan yang dimaksudkan dalam kekhasan yang pertama ini benar-benar
mirip dengan kelogisan dalam paradigma positivisme.
b. Deterministik
Sebagai konsekuensi cara berpikir logis tersebut, penelitian survei harus
menentukan sistem atau kerangka berpikir terlebih dahulu dan membangun
hipotesis untuk dibuktikan. Hipotesis-hipotesis tersebut bersifat eksplanatif
terhadap variabel-variabel yang terkait. Eksplanasinya dapat berupa eksplanasi
mengenai hubungan korelasional maupun hubungan kausal atas beberapa
fenomena yang dijadikan variabel.
c. General
Penelitian survei, yang notabene menggunakan sampel dalam
penelitiannya, tidak dimaksudkan hanya untuk menjelaskan sampel dimaksud
saja melainkan untuk digeneralisasikan secara lebih luas sampai kepada cakupan
populasinya. Oleh karena itu, penelitian survei disebut bercirikan
umum/general. Keumuman di atas terkait dua hal. Pertama, sang peneliti dapat
melakukan replikasi terhadap temuan-temuannya pada beberapa sub kelompok.
Kedua, temuan-temuan penelitian terdahulu dapat direplikasi oleh peneliti
berikutnya atau direplikasi pada sampel-sampel atau sub-sub kelompok lannya.
d. Parsimonious
Penelitian survei adalah penelitian yang hemat karena beberapa hal.
Pertama, untuk meneliti populasi yang besar seorang penenliti dapat
menghemat energinya dengan cara pengambilan sampel. Kedua, untuk meneliti
fenomena yang rumit dalam kehidupan banyak unsur yang saling terkait satu
sama lain, seorang peneliti dapat menggunakan kerangka berpikir yang
dimodelkan dari hubungan-hubungan antar variabel. Ketiga, untuk menganalisis
data, sang peneliti dapat menggunakan mesin atau komputer sehingga analisi
dapat dilakukan secara lebih efisien.
e. Spesifik
Penelitian survei disebut spesifik karena sebelum pengambilan data, sang
peneliti harus menyusun defenisi-defenisi operasioanal terhadap variabel-
7
variabel yang diteliti. Di samping itu, terkait data lapangan, instrumen-instrumen
pengambilan data harus dijamin validitasnya. Akibatnya, data yang diperoleh
juga dijamin valid2
a. Menentukan permasalahan
b. Menentukan tujuan penelitian
c. Menentukan Tipe Survei
d. Sample Design
e. Menentukan Besarnya Sample
f. Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa yang Akan Digunakan
g. Menentukan bentuk “Data Collection” Sesuai Defenisi Konseptual Alat
Penelitian
h. Memproses Data i. Melakukan Analisis Data
i. Pembahasan Hasil
Salah satu hal yang menjadi karakteristik dari penelitian survei adalah dengan
digunakannya berbagai macam teknik sampling. Jogiyanto (2014, hlm. 303)
menyebutkan terdapat dua pendekatan sampling yaitu Nonprobability Sampling dan
Probability Sampling. Perbedaan diantara kedua pendekatan tersebut adalah peluang
dari masingmasing sampel. Pendekatan non-probability sampling menghendaki individu
memiliki peluang yang berbeda-beda untuk menjadi sampel, sedangkan pada
pendekatan probability sampling setiap individu berpotensi atau memiliki peluang
untuk menjadi sampel, dengan begitu peneliti bisa memperkirakan seberapa besar
kemungkinan temuan untuk sampelnya berbeda dengan temuan untuk populasinya.
2
Ibid. Hal. 22 - 23
8
Secara spesifik Babbie (1987, hl,. 98) menyebutkan beberapa teknik sampling
yang biasa digunakan dalam penelitian survei diantaranya adalah simple random
sample, random sample, systematic sample, stratified sampling, convenience sampling,
cluster sampling, multistage sampling, dan probability proportional size (PPS) sampling
b. Random Sample
Teknik random sample pada hakikatnya sama dengan teknik simple random
sample. Random sample biasanya dilakukan dengan cara diundi namun unit yang sudah
diundi bisa kembali. Random sample pada pelaksanaannya bisa menggunakan lotre
undian atau tabel random.
c. Systematic Sample
Data merupakan hal utama yang akan diproses dan dianalisis dalam penelitian
survei. Menurut Jogiyanto (2014) terdapat bermacam-macam teknik pengumpulan data
diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Mail Survey
9
Mail survey merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup
praktis karena peneliti hanya perlu mengirimkan kuesioner kepada responden melalui
email. Peneliti tentunya harus memilih responden yang mampu mengoperasikan
internet dengan cangkupan jaringan yang cukup luas. Kelebihan dari teknik ini adalah
cepat dan nyaman; mengurangi kemungkinan interviewer bias; baik untuk menangani
topic-topik pribadi/sensitif. Adapun kekurangannya adalah kuesioner harus benar-
benar jelas; response bias (representativitas sampel terancam karena tidak semua
responden menyelesaikan survey, sebagian besar disebabkan response rate rendah).
b. Personal Interviews
c. Internet Interviews
Di zaman yang serba digital ini hampir setiap orang mampu mengakses internet.
Kini survei semakin populer melalui media internet. Biasanya kuesioner berbentuk
linkform yang mampu diakses oleh siapa saja. Adapun instrument survey online yang
penah penulis temukan adalah seperti google forms; type form.com, monkey survey ,
Client Heartbeat, Zoho Survey, Suvey Gizmo,dan Survey Planet. Kelebihan dari internet
interviews yaitu murah dan efisien untuk mendapatkan respons survei dari sampel-
sampel yang sangat besar, secara potensial sangat beragam, dan under-
represented ,hemat waktu, tenaga, dan sumber daya alam, membuka berbagai
kemungkinan penelitian lingkungan budaya, namun memiliki kekurangan yaitu sample,
response (response rate internet interview lebih rendah dari telepon ( Kraun et. al.,
10
2004; Skitka & Sargis, 2005), dan selection bias, tidak ada cara untuk menghasilkan
random sampling (Kraut et al., 2004) kontrol peneliti kurang.
Instrumen merupakan salah satu hal yang bisa dilepaskan dari sebuah
penelitian. Instrumen memiliki peranan penting dalam penelitian sebagai alat
pengumpul data. Adapun yang menjadi instrumen penelitian survei dapat dilihat pada
bagan di bawah ini
a. Kuesioner
b. Mengonstruksi Kuesioner
c. Langkah-langkah mempersiapkan responden
d. Jenis Kuesioner
e. Skala
f. Alat Tes3
Desain penelitian korelasi adalah desain penelitian yang dibuat untuk meneliti
bagaimana kemungkinan hubungan terjadi antar variabel dengan memperhatikan
besaran koefisien korelasi. Oleh karena itu hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian
ini adalah keeratan hubungan antar variabel penelitian, bukan pada sebab dan
penyebab terjadinya hubungan tersebut.
3
Ibid Hal. 28
11
Lebih jauh lagi hubungan korelasi itu adalah hubungan dua variabel atau lebih
sebagaimana adanya tanpa perlakuan,dalam desain penelitian korelasi ini peneliti akan
dapat:
III. Menentukan koefisien korelasi (dalam hal ini nilai r) yang diperoleh,
apakah nilai r nya negatif atau positif
Jika koefisien korelasi yang diperoleh negatif (nila r nya -), maka korelasi yang
diperoleh adalah korelasi negatif. Artinya peningkatan pada variabel X akan diikuti
dengan penurunan pada variabel Y. Begitu pula sebaliknya bila korelasi yang diperoleh
Positif (nilai r nya plus), maka korelasi yang diperoleh adalah korelasi positif. Artinya
penurunan pada variabel X akan diikuti dengan peningkatan pada variabel Y. Kemudian
lihat pula berapa harga p (probabilitas)nya apakah memenuhi taraf signifikansi yang
ditetapkan atau tidak, biasanya taraf signifikansi itu ditetapkan 1% atau 5%), jika harga
p signifikan berarti terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.. 4
4
H.M.Ma’ruf Abdullah, Hal. 31
12
menggambarkannya pada sumbu-sumbu X – Y. Gambar ini dikenal dengan Scatter
Diagram, dimana akan ada tiga kemungkinan yang menyatakan hubungan antara
variabel X dan Y, tiga kemungkinan tersebut adalah ;
Jika kenaikan suatu variabel diikuti oleh kenaikan pada variabel yang lain, maka
dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai korelasi yang positif.
Tetapi jika kenaikan didalam satu variabel diikuti oleh penurunan didalam variabel
yang lain, maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut mempunyai korealasi yang
negatif, dan jika tidak ada perubahan pada satu variabel walaupun variabel yang lainnya
berubah, maka dikatakan kedua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan
(uncorelated), hubungan-hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut 5
5
Ibid Hal. 33
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Hardani, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta
Jl. Wonosari KM. 6.5 No 243 Kalangan Yogyakarta. 2020
15