Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH STATISTIKA

UJI HIPOTESIS

OLEH :

A.NURUL IFTITAH NUR WAHIDA APRIANI

DINDA FARIKA NURUL ASYIFAH

DWITA D.S.LP SULISDAYANTI

FEBY SAPUTRI REZKI FITRI RAMADANI

FIFI AGUSTIANI ZAHRA WERE

INDRA AS

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN MAKASSAR 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehinggan kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “Uji Hipotesis”. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari
berbagai sumber dan referensi. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari


sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Makassar, 27 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang............................................................................. 4
1.2  Rumusan Masalah....................................................................... 4
1.3 Tujuan........................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Hipotesis..................................................................... 6
2.2 Kegunaan Hipotesis....................................................................... 6
2.3 Jenis-jenis Hipotesis ..................................................................... 6
2.4 Prosedur Pengujian Hipotesis........................................................10
2.5 Kesalahan dalam Uji Hipotesis ......................................................13

BAB III PENUTUP


3.1  Kesimpulan.....................................................................................15
3.2  Saran..............................................................................................15

DAFTARPUSTAKA...............................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita
deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus
diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa.
Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengolahan data.
Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian.
Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah
pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan
menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan
dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut hipotesis. Banyak sekali
macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis hipotesis. Terkadang
dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan juga
kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam
melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta
permasalah-permasalahan yang terjadi.
Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin
benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan
diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis,
dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-
faktor yang dikumpulkan

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Hipotesis? 
2. Apa saja kegunaan Hipotesis?
3. Apa saja jenis-jenis Hipotesis?
4. Bagaimana prosedur pengujian Hipotesis ?
5. Apa saja kesalahan dalam Uji Hipotesis ?

4
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian Hipotesis
2. Mengetahui kegunaa Hipotesis
3.  Mengetahui jenis-jenis hipotesis.
4. Mengetahui Prosedur pengujian Hipotesis
5. Mengetahui kesalahan dalam pengujian Hipotesis

5
BAB II
PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN HIPOTESIS
Semula istilah dari bahasa yunani yang mempunyai dua kata ialah "hipo"
(sementara) dan "thesis" (pernyataan atau teori). Karena hipotesis merupakan
pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji
kebenarannya.Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang perlu dibuktikan
atau diuji kebenarannya (Kuswadi, 2004). Asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal
yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan
pengcekkannya.. Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya perlu
diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Langkah atau prosedur
untuk menentukan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak disebut dengan
pengujian hipotesis. Telah kita ketahui bahwa suatu penduga pada umumnya tidaklah
harus sama dengan nilai parameter yang sebenarnya.

2.KEGUNAAN HIPOTESIS
Ada beberapa Kegunaan yang terdapat dari hipotesis antara lain:
a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala.
b. Hipotesis sebagai pengetahuan dalam suatu bidang.
c. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji
dalam penelitian.
d. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
e. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan

3.JENIS-JENIS HIPOTESIS
Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis berdasarkan criteria yang
menyertainya.
1.  Berdasarkan Jenis Parameternya
Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis dapat di
bedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut :

6
a.  Pengujian hipotesis tentang rata-rata
Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata
populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata
2.Pengujian hipotesis beda dua rata-rata
3.Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata

b. Pengujian hipotesis tentang proporsi


Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi
populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis satu proporsi
2.Pengujian hipotesis beda dua proporsi
3.Pengujian hipotesis beda tiga proporsi

c. Pengujian hipotesis tentang varians


Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata
populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1.   Pengujian hipotesis tentang satu varians
2.   Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians

2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya


Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas dua
jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis sampel besar
Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih besar dari 30 (n > 30).

7
b. Pengujian hipotesis sampel kecil
Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).

3. Berdasarkan Jenis Distribusinya


Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan
atas empat jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi  Z
Pengujian hipotesis dengan distribusi  Z adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel
normal standard. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam
tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar
2. Pengujian satu dan beda dua proporsi

b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)


Pengujian hipotesis  dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel t-
student. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk
menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil
2. Pengujian hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil

c. Pengujian hipotesis dengan distribusi  χ2 ( kai kuadrat)


Pengujian hipotesis  dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) adalah pengujian hipotesis
yang menggunakan distribusi χ2 sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel
χ2. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk
menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :

8
1.  Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
2. Pengujian Independensi
3. Pengujian hipotesis kompatibilitas

d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)


Pengujian hipotesis  dengan distribusi F (F-ratio) adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut
tabel F. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk
menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
1.  Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
2. Pengujian hipotesis kesamaan dua varians

4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya


Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis di
bedakan atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama
dengan” (Ho = dan H1 ≠)

b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri


Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama dengan” (Ho = atau
Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat “lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan
kata “paling sedikit atau paling kecil”.

c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan


Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan” dan hipotesis

9
alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau sama dengan” (Ho =
atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥). Kalimat “lebih besar  atau sama dengan” sinonim
dengan kata “paling banyak atau paling besar”.

4.PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS


Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di pergunakan
dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah
pengujian hipotesis statistic adalah sebagai berikut.
1. Menentukan  Formulasi Hipotesis
Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu
sebagai berikut;
a.    Hipotesis nol / nihil (HO)
Hipotesis nol yaitu (Ho) dirumuskan sebagai pernyataan yang akan diuji.
Rumusan pengujian hipotesis, hendaknya Ho dibuat pernyataan untuk ditolak.
Hipotesis nihil/nol yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan
antara dua variabel atau lebih atau tidak adanya perbedaan antara dua kelompok
atau lebih
b.   Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau
tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3
keadaan berikut.
1)      H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang
di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan.
2)      H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kiri.
3)      H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.

10
Secara umum, formulasi hipotesis dapat di tuliskan :

Apabila hipotesis nol (H 0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (H 1) di tolak.


Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (H 1) di terima (benar) maka
hipotesis nol (H0) ditolak.

2.      Menentukan Taraf Nyata (α)


Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan
hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata
yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis
yang di uji, padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan
dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf
nyata di tuliskan sebagai α0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai α bergantung pada
keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan
(yang menyebabkan resiko) yang akan di tolerir. Besarnya kesalahan tersebut di
sebut sebagai daerah kritis pengujian (critical region of a test) atau daerah
penolakan ( region of rejection).
Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk menentukan
nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z),
distribusi t, dan distribusi X². Nilai itu sudah di sediakan dalam bentuk tabel di
sebut nilai kritis.

3.      Menentukan Kriteria Pengujian

11
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau
menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel
distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk
pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau arah
pengujian.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah ini

4. Menentukan Nilai Uji Statistik


Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi
tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk
menduga parameter data sampel yang di ambil secara random dari sebuah
populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi (P), maka yang pertama-tam
di hitung adalah statistik sampel (S).
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan
atau penolakan hipotesis nol (H o) yang sesuai dengan kriteria
pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji
statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.

12
Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di ringkas seperti
berikut :
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H 0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistic
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H 0.

5.KESALAHAN DALAM HIPOTESIS


Sugiyono (2008: 88) menyatakan bahwa dalam menaksir populasi berdasarkan data
sampel kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu:
1.     Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang
benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan a.
2.      Kesalahan tipe II, adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah
(seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan b.
Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara keputusan menolak atau menerima
hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut:

Hubungan Antara Keputusan Menolak atau Menerima Hipotesis


Keadaan Sebenarnya
Keputusan
Hipotesis Benar Hipotesis Salah
Tidak membuat
Terima hipotesis Kesalahan tipe II (b)
kesalahan
Tidak membuat
Tolak hipotesis Kesalahan tipe I (a)
kesalahan

Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1.       Keputusan menerima hipotesis nol yang benar, berarti tidak membuat
kesalahan.
2.       Keputusan menerima hipotesis nol yang salah, berarti terjadi kesalahan tipe II.
13
3.       Keputusan menolak hipotesis nol yang benar, berarti terjadi kesalahan tipe I.
4.       Keputusan menolak hipotesis nol yang salah, berarti tidak membuat
kesalahan.

Tingkat kesalahan ini kemudian disebut level of significant atau tingkat signifikansi.


Dalam prakteknya tingkat signifikansi telah ditetapkan oleh peneliti terlebih dahulu
sebelum hipotesis diuji. Biasanya tingkat signifikansi (tingkat kesalahan) yang diambil
adalah 1% dan 5%. Suatu hipotesis terbukti dengan mempunyai kesalahan 1% berarti
bila penelitian dilakukan pada 100 sampel yang diambil dari populasi yang sama, maka
akan terdapat satu kesimpulan salah yang dilakukan untuk populasi.
Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan kesalahan tipe I yaitu berapa
persen kesalahan untuk menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (yang seharusnya
diterima). Prinsip pengujian hipotesis yang baik adalah meminimalkan nilai α dan β.
Dalam perhitungan, nilai α dapat dihitung sedangkan nilai β hanya bisa dihitung jika
nilai hipotesis alternatif sangat spesifik. Pada pengujian hipotesis, kita lebih sering
berhubungan dengan nilai α. Dengan asumsi, nilai α yang kecil juga mencerminkan
nilai β yang juga kecil. Menurut Furqon (2004:167), kedua tipe kekeliruan tersebut
berhubungan negatif (berlawanan arah). Para peneliti biasanya, secara konservatif
menetapkan sekecil mungkin (0,05 atau 0,01) sehingga meminimalkan peluang
kekelliruan tipe I. Dalam hal ini, mereka beranggapan bahwa menolak hipotesis nol
yang seharusnya diterima merupakan kekeliruan yang serius mengingat akibat yang
ditimbulkannya. Namun perlu diingat dalam menetapkan taraf signifikansi kita harus
melihat situasi penelitian.

14
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang perlu dibuktikan atau diuji
kebenarannya (Kuswadi, 2004). Asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengcekkannya.
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu penelitian, yang di mana
jawaban tersebut masih memerlukan pembuktian yang empiris. Penelitian yang
dilakukan sebenarnya tidak semata-mata ditujukan untuk hipotesis yang diajukan, tetapi
bertuan menemukan fakta yang ada dan terjadi di lapangan.
Jenis-jenis hipotesis:
 Hipotesis Berdasarkan Jenis Parameternya
 Hipotesis Berdasarkan Jumlah Sampelnya
 Hipotesis Berdasarkan Jenis Distribusinya
 Hipotesis Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
Dalam merumuskan hipotesis tentunya peneliti juga harus mengetahui terlebih dahulu
karakteristik hipotesis yang baik dan bagaimana merumuskan hipotesis dengan benar.
Dalam hal ini sudah dijelaskan sebelumnya criteria dan perumusan hipotesis yang baik
dan benar, yang tentunya mempunyai tahapan-tahapan.
Setelah merumuskan hipotesis ada yang disebut dengan pengujian hipotesis,
pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis yang diteliti terbukti
kebenarannya atau tidak, atau hipotesisnya diterima atau tidak.

SARAN
Dalam makalah ini, hal yang harus diperhatikan adalah yaitu pada pengertian
serta fungsi fungsi dari Hipotesis itu sendiri juga mekanisme kerjanya. Sehingga ketika
kita memahami dengan baik mekanismenya, maka kita dapat menggunakannya denan
benar terkait dengan sistem pencernaan itu sendiri.
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, oleh karena itu penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis
menerima kritikan dan saran yang membangun untuk kebaikan.

15
DAFTAR PUSTAKA
http://statistikrizkykhusnul.blogspot.com/2014/11/makalah-pengujian-
hipotesis.html?m=1

https://djaelanibahasaindonesia.blogspot.com/2017/06/makalah-uji-hipotesis-
statistik.html?m=1

http://ziazannititah-pawana.blogspot.com/2012/06/makalah-statistika-uji-
hipotesis.html?m=1

http://pitpitgitu.blogspot.com/2012/10/pengujianhipotesis-
setelah.html#:~:text=Dua%20Kesalahan%20dalam%20Menguji
%20Hipotesis&text=Kesalahan%20Tipe%20I%20adalah%20suatu,yang%20salah
%20(seharusnya%20ditolak).

http://lovingmathematic.blogspot.com/2017/04/jenis-jenis-pengujian-
hipotesis.html

16

Anda mungkin juga menyukai