Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN ANALISIS DATA I

MAKALAH UJI HIPOTESIS

DISUSUN OLEH:

MAWASUMI AYU ANDINI ( 10121001096 )

NURUL HIDAYANTI ( 10121001052 )

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS

KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbilalamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah


memberikan rahmat beserta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyusun
“Makalah Uji Hipotesis” ini sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Analisis Data I. Adapun makalah yang
kami buat ini membahas mengenai Uji Hipotesis, yang didalamnya memuat
tentang pengertian konsep uji hipotesis, kesalahan-kesalahan dalam uji
Hipotesis,menentukan tingkat kemaknaan, langkah-langkah melakukan Uji
Hipotesis, dan lain-lain.
Sebagai penyusun makalah ini, kami sepenuhnya menyadari bahwa
makalah ini belum bisa dikatakan sempurna, oleh sebab itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami butuhkan dan kami terima dengan tangan
terbuka demi menyempurnakan makalah kami selanjutnya.kami juga berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami beserta pembaca yang
membaca makalah ini.
Sekian dan terimakasih.

Indralaya, 29 November 2015

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Uji Hipotesis ...................................................................................... 2
Hipotesis.................................................................................................... 3
Penggolongan Uji Hipotesis. ..................................................................... 4
Arah dan Bentuk Hipotesis. ...................................................................... 5
Kesalahan Pengambilan Keputusan. ......................................................... 5
Menentukan Tingkat Kemaknaan. ............................................................ 6
Pemilihan Jenis Uji Parametrik atau Non Parametrik. .............................. 7
Prosedur / Langkah Uji Hipotesis. ............................................................ 7
BAB III
HASIL
Kesimpulan. .............................................................................................. 10
Saran. ......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari jawaban dari sebuah


persoalan melalui pengumpulan data berdasarkan hasil analisa dalam proses
penelitian. Penelitian dipandang sebagai upaya menjawab pemasalahan secara
sistematik dengan metode-metode tertentu melalui pengmpulan data empiris,
mengolah, dan menarik kesimpulan atas jawaban suatu masalah. Dalam melakukan
penelitian seseorang dihadapkan pada permasalahan dan harus mencari jalan
keluarnya, dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang relevan. Dugaan
atau perkiraan semacam ini biasanya disebut dengan hipotesis.
Hipotesis statistik adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang sifatnya
masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis ini akan diterima jika hasil
pengujian membenarkan pernyataan, dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan
dari pernyataan. Uji hipotesis ini merupakan sebuah prosedur yang memungkinkan
untuk menentukan untuk menerima atau menolak sebuah hipotesa. Dengan
mempelajari uji hipotesis ini, seorang peneliti diharapkan bisa melakukan atau
mengambil keputusan yang tepat karena pada dasarnya uji hipotesis merupakan
suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai
dasar pengambilan suatu keputusan, pembuatan keputusan ini didasari dengan hasil
uji terlebih dahulu menggunakan data hasil observasi.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang uji hipotesis
yakni termasuk kesalahan-kesalahan dalam menentukan hipotesis ( kesalahan jenis
I dan II ), menjelaskan prosedur/ langkah-langkah pengujian hipotesis, serta jenis-
jenis pengujian hipotesis, dan lain-lain.
Manfaat pembuatan makalah ini ialah agar dipergunakan untuk menambah
wawasan tentang Uji Hipotesis, agar pembaca dapat memahami konsep uji
hipotesis serta dapat mengimplementasikannya dalam pengambilan suatu
keputusan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Uji Hipotesis


Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk membantu
pengambilan keputusan apakah cukup meyakinkan untuk menolak atau tidak menolak
suatu hipotesis yang diajukan seperti perbedaan atau hubungan. Dalam pengujian
hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa
benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam
bentuk probabilitas berdasarkan pada besarnya peluang untuk memperoleh hubungan
tersebut secara kebetulan (by chance). Semakin kecil peluang tersebut (peluang adanya by
chance), semakin besar keyakinan bahwa hubungan tersebut memang ada. Pengujian
hipotesis merupakan bagian terpenting dari statistik inferensi (statistik induktif), karena
berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai
dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.
Prinsip uji hipotesis adalah melakukan perbandingan antara nilai sampel (data hasil
penelitian) dengan nilai hipotesis (nilai populasi) yang diajukan. Peluang untuk diterima
atau ditolaknya suatu hipotesis tergantung besar kecilnyanya perbedaan antara nilai
sampel dengan nilai hipotesis. Bila perbedaan tersebut cukup besar, maka peluang untuk
menolak hipotesis besar pula, sebaliknya bila perbedaan tersebut kecil, maka peluang
untuk menolak hipotesis menjadi kecil. Jadi, makin besar perbedaan antara nilai sampel
dengan nilai hipotesis, makin besar peluang untuk menolak hipotesis. Kesimpulan yang
didapat dari hasil pengujian hipotesis ada dua kemungkinan yaitu menolak hipotesis dan
menerima hipotesis (gagal menolak hipotesis). Perlu dipahami bahwa arti menerima
hipotesis sebetulnya kurang tepat, yang tepat adalah gagal menolak hipotesis. Dalam uji
hipotesis bila kesimpulannya menerima hipotesis, bukan berarti bahwa kita telah
membuktikan hipotesis tersebut benar, karena benar atau tidaknya suatui hipotesis hanya
dapat dibuktikan dengan mengadakan observasi pada seluruh populasi, dan hal ini sangat
sulit bahkan tidak mungkin untuk dilakukan. Jadi menerima hipotesis sebetulnya artinya
adalah kita tidak cukup bukti untuk menolak hipotesis, dengan kata lain dapat
diartikan kita gagal menolak hipotesis. Untuk memperjelas pengertian bahwa “gagal
menolak hipotesis berbeda dengan mengakui kebenaran hipotesis (menerima hipotesis”,
kita coba analogkan proses persidangan kriminal di pengadilan. Seperti dalam sidang
pengadilan, kegagalan membuktikan kesalahan tertuduh bukan berarti si tertudauh tidak
bersalah atau sitertuduh benar. Pengadilan memutuskan bahwa si tertuduh tidak dapat
dibuktikan bersalah, bukan memutuskan tidak bersalah. Dari uraian tersebut sangatlah
jelas bahwa istilah yang tepat dalam kesimpulan uji hipotesis adalah gagal menolak
hipotesis, dan bukan menerima hipotesis.
Hipotesis

2
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti lemah atau kurang atau di
bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.
Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan
diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui
sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman
pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah
jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya. Untuk
menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian
hipotesis.
Pada pengujian hipotesis terdapat dua jenis hipotesis yaitu hipotesis nol (Ho)
dan hipotesis alternatif (Ha), sebagai berikut.
Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang
akan diuji. Hipotesis nol menyatakan tidak ada perbedaan atau hubungan atau
pengaruh atau korelasi antara variabel satu dengan variabel lainnya yang diteliti.
Contoh:
- Tidak ada perbedaan bayi berat lahir rendah yang dilahirkan oleh ibu yang
mengalami KEK dengan non KEK
- Perawatan dengan obat Anti retroviral tidak mempunyai efek untuk
meningkatkan kualitas hidup penderita HIV

3
- Tidak ada hubungan status pekerjaan ibu dengan status ASI Eksklusif
- Ketersediaan jamban umum tidak meningkatkan perilaku penduduk di
pinggiran sungai Musi untuk BAB di jamban umum.

Hipotesis Alternatif (Ha)


Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan atau
tandingan dari hipotesis nol. Hipotesis alternatif menyatakan ada perbedaan atau
hubungan atau pengaruh atau korelasi antara variabel satu dengan variabel lainnya
yang diteliti.
Contoh :
- Ada perbedaan bayi berat lahir rendah yang dilahirkan oleh ibu yang
mengalami KEK dengan non KEK
- Perawatan dengan obat Anti retroviral mempunyai efek untuk meningkatkan
kualitas hidup penderita HIV
- Ada hubungan status pekerjaan ibu dengan status ASI Eksklusif
- Ketersediaan jamban umum meningkatkan perilaku penduduk di pinggiran
sungai Musi untuk BAB di jamban umum.

Penggolongan Uji Hipotesis


Uji Hipotesis Komparatif
Pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada -
sampel yang berbeda. Contoh rumusan hipotesis komparatif:
- Apakah ada perbedaan rata-rata Hb darah ibu yang melahirkan bayi prematur
dan ibu yang melahirkan bayi normal
- Apakah ada perbedaan bayi berat lahir rendah yang dilahirkan oleh ibu yang
mengalami KEK dengan non KEK
Rumusan hipotesis:
- Tidak terdapat perbedaan rata-rata Hb darah ibu yang melahirkan bayi prematur
dan ibu yang melahirkan bayi normal.
Ho: x1 = x2 ; Ha: x1 ≠ x2
- Tidak ada perbedaan bayi berat lahir rendah yang dilahirkan oleh ibu yang
mengalami KEK dengan non KEK

4
Ho: x1 = x2 ; Ha: x1 ≠ x2

Uji Hipotesis Asosiasi / Korelatif


Pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih. Contoh rumusan hipotesis asosiatif:
- Apakah ada hubungan status pekerjaan ibu dengan status ASI Eksklusif?
- Apakah ada hubungan riwayat hipertensi dengan BBLR?
Rumusan hipotesis:
- Tidak terdapat hubungan status pekerjaan ibu dengan status ASI Eksklusif
Ho: p = 0 ; Ha: p ≠ 0
- Tidak ada ada hubungan riwayat hipertensi dengan BBLR
Ho: p = 0 ; Ha: p ≠ 0

Arah dan Bentuk Hipotesis


Bentuk hipotesis alternatif akan menentukan arah uji statistik apakah satu arah
(one tail) atau dua arah (two tail).
One Tail atau satu sisi, bila hipotesis alternatifnya menyatakan adanya
perbedaan dan ada pernyataan yang mengatakan hal satu lebih tinggi/rendah dari
hal lain. Ha: x1 > x2 ; Ha: x1 < x2
Contoh: Berat badan bayi dari ibu yang KEK lebih kecil dibanding berat badan
bayi dari ibu tidak KEK.
Two Tail atau dua sisi, bila hipotesis alternatif menyatakan perbedaan tanpa
melihat apakah hal satu lebih tinggi/rendah dari hal lain. Ha: x1 ≠ x2
Contoh: Berat badan bayi dari ibu yang KEK berbeda dibanding berat badan
bayi dari ibu tidak KEK. Atau dengan kata lain: ada perbedaan berat badan bayi
antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang KEK dibandingkan dari ibu yang
tidak KEK.

Kesalahan Pengambilan Keputusan


Dalam uji hipotesis (uji statistik) kita jumpai adanya dua jenis kesalahan
pengambilan keputusan (error) yaitu kesalahan tipe I (α) dan kesalahan tipe II (β).
Kesalahan Tipe I (α)

5
Kesalahan tipe I merupakan kesalahan menolak Ho, padahal sesungguhnya Ho
benar. Artinya menyimpulkan adanya perbedaan, padahal sesungguhnya tidak ada
perbedaan. Peluang kesalahan tipe I adalah α atau sering disebut tingkat signifikansi
(significance level). Sebaliknya,peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe I
adalah sebesar 1 – α, yang disebut dengan tingkat kepercayaan (confidence level).
Kesalahan Tipe II (β)
Kesalahan ini merupakan kesalahan tidak menolak Ho, padahal sesungguhnya Ho
salah. Artinya menyimpulkan tidak ada perbedaan, padahal sesungguhnya ada
perbedaan. Peluang untuk membuat kesalahan tipe kedua (II) ini sebesar β. Peluang
untuk tidak membuat kesalahan tipe II sebesar 1- β, dan dikenal sebagai Tingkat
Kekuatan Uji (power of the test).
Tabel 1.1 Kesalahan Pengambilan Keputusan

Populasi
Keputusan
Ho Benar Ho Salah
Tidak Menolak Ho Benar (1-α) Kesalahan Tipe II (β)
Menolak Ho Kesalahan Tipe I (α) Benar (1-β)
Power of the test (Kekuatan Uji)
Power of the test merupakan peluang untuk menolak Hipotesis Nol (Ho) ketika Ho
memang salah atau dengan kata lain kemampuan untuk mendeteksi adanya
perbedaan bermakna antara kelompok-kelompok yang diteliti ketika perbedaan itu
memang ada. Power = 1-β

Menentukan Tingkat Kemaknaan (Level of Signifiance)


Tingkat kemaknaan merupakan kesalahan tipe I suatu uji yang biasanya diberi
notasi ‘α’. Tujuan dari pengujian hipotesis adalah untuk membuat suatu
pertimbangan tentang perbedaan antara nilai sampel dengan keadaan populasi
sebagai suatu hipotesis. Kemudian setelah ktriteria/batasan yang digunakan untuk
memutuskan apakah hipotesis nol ditolak atau gagal ditolak yang disebut dengan
tingkat kemaknaan (Level of Significance). Nilai α merupakan nilai yang
menunjukkan besarnya peluang salah dalam menolak hipotesis nol atau dengan kata
lain, nilai α merupakan batas toleransi peluang salah dalam menolak hipotesis nol.
Dengan kata-kata yang lebih sederhana, nilai α merupakan batas maksimal

6
kesalahan menolak Ho. Bila kita menolak Ho berarti menyatakan adanya
perbedaan/hubungan. Sehingga nilai α dapat diartikan pula sebagai batas maksimal
kita salah dalam menyatakan adanya perbedaan.
Penentuan nilai α (alpha) tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian. Nilai α yang
sering digunakan adalah 10%, 5%, atau 1%. Untuk bidang kesehatan masyarakat
biasanya digunakan nilai α sebesar 5%.

Pemilihan Jenis Uji Parametrik atau Non Parametrik


Uji Parametrik
Dalam pengujian hipotesis sangat berhubungan dengan distribusi data populasi
yang akan diuji. Bila distribusi data populasi yang akan diuji berbentuk
normal/simetris/Gauss, maka proses pengujian dapat digunakan dengan
pendekatan uji statistik parametrik. Kenormalan suatu distribusi data dapat juga
dilihat dari jenis variabelnya, bila variabelnya berjenis numerik/kuantitatif
biasanya distribusi datanya mendekati normal/simetris, sehingga dapat digunakan
uji statistik parametrik.
Uji Non Parametrik
Pada uji non parametrik, bila distribusi data populasinya tidak normal atau tidak
diketahui distribusinya maka dapat digunakan pendekatan uji statistik non
parametrik. Kenormalan suatu distribusi data, bila jenis variabelnya katagorik
(kualitatif), maka bentuk distribusinya tidak normal, sehingga uji non parametrik
dapat digunakan. Penentuan jenis uji juga ditentukan oleh jumlah data yang
dianalisis, bila jumlah data kecil (<30) cenderung digunakan uji non parametrik.

Prosedur / Langkah Uji Hipotesis


Menetapkan Hipotesis
Hipotesis dalam statistik dikenal dua macam yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha).
1). Hipotesis nol (Ho)
Hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua
kelompok.

7
Contoh: Tidak ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari
ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok
2). Hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua
kelompok.
Contoh: Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu
yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok.
Dari hipotesis alternatif akan diketahui apakah uji statistik menggunakan satu arah
(one tail) atau dua arah (two tail).
Penentuan Uji Statistik yang sesuai
Ada beragam jenis uji statistik yang dapat digunakan. Setiap uji statistik
mempunyai persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Oleh karena itu harus
digunakan uji statistik yang tepat sesuai dengan data yang diuji. Jenis uji statistik
sangat tergantung dari:
1). Jenis variabel yang akan dianalisis
2). Jenis data apakah dependen atau independen
3). Jenis distribusi data populasinya apakah mengikuti distribusi normal atau
tidak.
Sebagai gambaran, jenis uji statistik untuk mengetahui perbedaan mean akan
berbeda dengan uji statistik untuk mengetahui perbedaan proporsi/persentase. Uji
beda mean menggunakan uji t atau inova, sedangkan uji untuk mengetahui
perbedaan proporsi digunakan uji Kai kuadrat.
Menentukan Batas atau Tingkat Kemaknaan (Level of Significance)
Batas/tingkat kemaknaan, sering juga disebut dengan nilai α. Penggunaan nilai
alpha tergantung tujuan penelitian yang dilakukan, untuk bidang kesehatan
masyarakat biasanya menggunakan nilai alpha 5%.
Penghitungan Uji Statistik
Penghitungan uji statistik adalah menghitung data sampel ke dalam uji hipotesis
yang sesuai. Misalnya kalau ingin menguji perbedaan mean antara dua kelompok,
maka data hasil pengukuran dimasukkan ke rumus uji t. Dari hasil dengan nilai
populasi untuk mengetahui apakah ada hipotesis ditolak atau gagal menolak
hipotesis.

8
Keputusan Uji Statistik
Hasil pengujian statistik akan menghasilkan dua kemungkinan keputusan yaitu
menolak hipotesis nol (Ho) dan gagal menolak hipotesisi nol. Keputusan uji
statistik dapat dicari dengan dua pendekatan yaitu:
Pendekatan Klasik
Keputusan statistik dilakukan dengan cara membandingkan nilai perhitungan uji
statistik dengan nilai pada tabel. Besarnya nilai tabel dipengaruhi oleh nilai α dan
jenis hipotesis yang digunakan one tail (satu arah/satu sisi) atau two tail (dua
arah/dua sisi).
- Uji two tail (dua arah/dua sisi)
Ho: x1 = x2 ; Ha: x1 ≠ x2
Uji ini menggunakan uji dua arah sehingga untuk mencari nilai Z di tabel kurva
normal, nilai α-nya harus dibagi dua arah, yaitu ujung kiri dan kanan dari suatu
kurva normal, sehingga nilai alpha= 1/2α
- Uji one tail (satu arah/satu sisi)
Ho: x1 = x2 ; Ha: x1 > x2
Maka ujinya adalah satu arah, nilai α-nya tetap 5% karena tidak perlu dibagi dua.
Ketentuan yang berlaku adalah:
a) Nilai hitung > nilai tabel, keputusannya adalah Ho ditolak
b) Nilai hitung < nilai tabel, keputusannya adalah Ho gagal ditolak
Pendekatan Probabilitas
Setiap kita melakukan uji statistik melalui program komputer seperti SPSS maka
yang akan kita cari adalah nilai p (p value), digunakan untuk keputusan uji statistik
dengan cara membandingkan nilai p dengan α (alpha). Ketentuan yang berlaku
adalah:
a). Bila nilai p ≤ α, maka keputusannya adalah Ho ditolak
b). Bila nilai p > α, maka keputusannya adalah Ho gagal ditolak
Perlu diketahui bahwa nilai p two tail adalah 2 kali nilai p one tail berarti kalau
tabel yang digunakan adalah tabel one tail sedangkan uji statistik yang dilakukan
adalah two tail maka nilai p dari tabel harus dikalikan 2. Dengan demikian rumus:
nilai p two tail = 2 x nilai p one tail. Pendekatan probabilistik ini sekarang sudah
mulai digunakan oleh para ahli statistik dalam pengambilan keputusan uji statistik.

9
BAB III
HASIL

Kesimpulan
Hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya
dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis statistik
adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih
sementara atau lemah kebenarannya. Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur
yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak
hipotesis itu.
Prosedur Pengujian hipotesis:
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya
(Ha).
Langkah 2 : Penentuan uji statistik yang sesuai.
Langkah 3 : Menentukan batas atau tingkat kemaknaan (level of significance)
Langkah 4 : Melakukan uji statistik
Langkah 5 : Membuat keputusan apakah tolak Ho atau gagal tolak Ho.

Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu harus selalu menggali
potensi yang ada pada diri kita dengan selalu meng-update pengetahuan tentang
biostatistik atau statistik kesehatan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, syamsul. 2015. Makalah Pengertian dan Bentuk-Bentuk Hipotesis. online


: Diakses tanggal 29 november 2015. Sumber:
http://atibilombok.blogspot.co.id/2014/06/makalah-penertian-hipotesis-
dan-bentuk.html

Najmah. 2011. Managemen & Analisa Data Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika.

Pawana,Zia Z. 2012 .Makalah Statistika Uji Hipotesis. online. Diakses tanggal 29


November 2015. Sumber: http://Ziazannititah-
pawana.blogspot.co.id/2012/06/makalah-statistika-uji-hipotesis.html

Purba, Imelda G.2013. Modul Mata Kuliah Statistik Non Parametrik.Indralaya:


FKM Universitas Sriwijaya.

Sabri L, Sutanto P. 2008. Statistik Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


iii

Anda mungkin juga menyukai