Anda di halaman 1dari 13

UJI HIPOTESIS

Disusun Oleh :

Serhli Adellia (2230202276)


Siti Holijah (2230202280)
Fahrur Rozi (2230202281)
⁠Muhammad Riswanda (2230202261)
Dwi Okta Fitriani (2230202273)
Tria Anggraini (2230202269)

Dosen Pengampu :
Angge Sapto Mubarokh, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM RADEN FATAH

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah – Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Uji Hipotesis”.

Dengan segenap kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Namun, dengan penuh harapan mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Palembang, 22 April 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................... I
Daftar Isi ........................................................................................................ 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan .......................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipotesis .................................................................... 3
B. Penyusunan Kerangka Berpikir ................................................... 4
C. Bentuk- Bentuk Hipotesis............................................................ 4
D. Karakteristik Uji Hipotesis .......................................................... 8
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10

II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin benar, atau mungkin
juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-
faktormembenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat
tergantungkepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.
Hipotesis dapatjuga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara.
Sebagai konklusi sudahtentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas
dasar pengetahuanpengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari
hasil-hasil sertaproblematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan
yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal,
ataupun dari hasil-hasilpenyelidikan yang dilakukan sendiri. Secara prosedural hipotesis
penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis
penelitian adalah rangkuman darikesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari
kajian pustaka.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita
deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah
terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah
ilmu yang mempelajari cara-cara pengolahan data.

Untuk meperoleh data - data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian. Penelitian
ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari
parapengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih
dahuluterhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara
kita iniyang disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah
satunyajenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-
permasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan

1
dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta
permasalah- permasalahan yang terjadi.

Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin benar,
atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika
faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu
sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang
dikumpulkan.

Selanjutnya, pengujian hipotesis penelitian secara perhitungan statistik memerlukan


perubahan rumusan hipotesis ke dalam rumusan hipotesis statistik yang mana
memasangkan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) sehingga dapat
memutuskan dengan tegas menolak atau menerima salah satu dari kedua hipotesis
tersebut. Selain itu, Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses
pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel. Kesimpulan
yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis yang diuji itu dapat digeneralisasikan atau
tidak. Dalam uji hipotesis satu sampel ini variabel penelitiannya bersifat mandiri, dan
sampelnya satu, oleh karena itu variabel penelitiannya tidak berbentuk perbandingan
ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis?
2. Apa saja jenis-jenis hipotesis ?
3. Apa saja karakteristik hipotesis ?
4. Karakteristik Hipotesis yang Baik?
C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah mengetahui definisi uji hipotesis dan bentuk-bentuk
hipotesis.

2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di
bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.
Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji
kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan
dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan
umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.1 Atas dasar dua definisi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus
diuji lagi kebenarannya.
Sebelum melakukan penelitian, biasaya peneliti menentukan masalah yang akan
dikaji. Penelitian melakukan langkah-langkah untuk mendapatkan hasil penelitian yang
berupa kesimpulan yang diambil dari data-data yang telah diambil. Dalam suatu
penelitian setelah menyusun kerangka berpikir maka diperlukan adanya penarikan
hipotesis sebelum mengambil data. Hal ini diperlukan agar penelitian terarah terarah.
Menurut Zikmund hipotesis adalah proposes atau dugaan belum terbukti bahwa
tentatif menjelaskan fakta atau fenomena serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan penelitian sedangkan menurut Erwan dan Dyahhipotesis adalah pernyataan
atau tuduhan sementara terhadap masalah atau kajian penelitian yang kebenarannya
masih lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji secara empiris. Jadi Hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih praduga karena masih harus
diverifikasi.
Jadi, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan belum berdasarkan fakta-fata empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

1
Azwar,Saffudin, Metode Penelitian, (Yogyakarta, Pustaka Belajar : 2004)

3
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
penelitian, belum jawaban yang empiris dengan data. Penelitian yang merumuskan
hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Para peneliti
kuantitatif tidak merumuskan hipotesis selanjutnya hipotesis diuji oleh peneliti dengan
pendekatan kualitatif.

B. Penyusunan Kerangka Berpikir


Di dalam pengujian hipotesis hal yang harus dilakukan adalah menyusun kerangka
berpikir untuk merumuskan hipotesis.2 Menurut Uma Sekaran (1992) mengemukakan
bahwa kerangka berpikir yang baik memuat hal-hal berikut ini :
1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.
2. Diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan
pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti dan teori yang mendasari.
3. Diskusi juga dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar
variabel positif atau negatif berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal
balik).
4. Kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram
(paradigm penelitian) sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berpikir
yang ditemukan dalam penelitian.
Hipotesis terbagi menjadi dua yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.
Hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak
menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistic. Dalam suatu penelitian, dapat
terjadi hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian dilakukan pada
seluruhpopulasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis
statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan
masalah dan hipotesis yang akan diuji disebut hipotesis kerja sebagai lawannya
hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan teori yang dipandang handal,

2
Erwan dan Dyiah, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta, Penerbit Gaya Media : 2007)

4
sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan
kehandalannya.

C. Bentuk – Bentuk Hipotesis


Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah
penelitian. Bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu : rumusan masalah
deskriptif (variabel mandiri) , komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan) .
Oleh karena itu maka bentuk hipotesis penelitian juga terbagi tiga yaitu hipotesis
deskriptif, komparatif dan assosiatif.
Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah deskriptif,
hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap masalah komparatif dan
hipotesis assosiatif adalah jawaban sementara terhadap masalah asosiatif/hubungan .
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif yaitu dengan berkenaan dengan variabel mandiri.
1) Rumusan Masalah deskriptif
Contoh masalah deskriptif :
 Berapa lama daya berdiri karyawan toko lulusan SMP ?
 Seberapa besar semangat belajar siswa-siswi di SMA Negri 1
Purbolingo ?
2) Hipotesis deskriptif
Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMP sama dengan 6 jam/ hari
H
adalah hipotesis nol ( 0). Ini merupakan hipotesis nol karena daya tahan

berdiri karyawan lulusan SMP yang ada pada sampel yang diharapkan tidak
berbedasecara signifikandengan daya tahan yang ada pada populasi (angka 6
jam/hari merupakan angka hasilpengamatan sementara) Hipotesis alternatif
adalah daya tahan karyawan lulusan SMP ¿ 600 jam “ tidak sama dengan”
ini dapat berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.

5
3) Hipotesis statistic (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
H
0: µ = 6 jam / hari

H
a : µ≠¿¿ 6 jam / hari

µ : nilai rata – rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir


melalui sampel.

2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah komparatif. Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau
sampelnya berbeda atau keadaan ini terjadi pada waktu yang berbeda.
Contoh :
a) Rumusan masalah komparatif
Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X bila
dibandingkan dengan perguruan tinggi Y ?
b) Hipotesis komparatif
Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat dikemukakan
tiga model hipotesis nol dan alternative berikut ini :
1) Hipotesis nol
H
 0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa

perguruan tinggi X dengan perguruan tinggi Y atau terdapat


persamaan prestasi belajar antara mahasiswa X dan Y.
H
 0 : Prestasi belajar mahasiswa dengan perguruan tinggi
¿
X lebih besar atau samadengan perguruan tinggi Y (lebih besar

atau sama dengan) = paling sedikit.

6
H
 0 : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil

¿
atau sama dengan perguruan tinggi Y (lebih kecil atau sama

dengan = paling besar)


2) Hipotesis alternatif
H
 a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar atau

lebih kecil dari perguruan tinggi Y.


H
 a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil

dari pada < perguruan tinggi Y.


H
 a : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar

dari pada ¿ perguruan tinggi Y.


3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
asosiatif yaitu menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
1) Rumusan masalah asosiatif
Hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala
sekolah dan iklim kerja sekolah.
2) Hipotesis penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan
kepala sekolah dan iklim kerja sekolah.
3) Hipotesis statistik
H
0 : ρ=0 ( berarti tidak hubungan)
H
a : ρ ¿0 tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang dari

nol berarti tidak adahubungan dimana ρ = nilai korelasi dalam formulasi


yg dihipotesiskan.

7
D. Karateristik Hipotesis Yang Baik
Menurut Sugiyono3 karateristik hipotesis yang baik adalah sbb :
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan
variabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendidikan kuantitatif, Kualitatif dan R & D), ( Bandung,
Penerbit Alfabeta : 2013)

8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam suatu penelitian perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga
setelah penetapan masalah dan kerangka berpikir. Hipotesis penelitian merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian dimana disajikan dalam bentuk kalimat
pernyataan.Pada makalah ini dibahas beberapa jenis hipotesis serta pengujiannya yaitu
hipotesis deskriptif, komparatif dan assosiatif.
Rancangan pengujian hipotesis berguna duntuk mengetahui korelasi dari kedua
variabel yang diteliti. Tahap-tahap dalam rancangan pengujian hipotesis ini dimulai dari
penetapan hipotesis nol H0 dan hipotesis alternative Ha pemilihan tes statistic, perhitungan
nilai statistic dan penetapan tingkat signifikan.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mengharapkan para pembaca
memanfaatkan makalah ini bukan hanya sebagai referensi tetapi saran dan kritik yang
mendukung makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Safuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Erwan dan Dyah. 2007. Metode Penelitian kuantitatif. Jakarta : Penerbit Gaya Media

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendidikan kuantitatif, Kualitatif dan R


&D)Bandung : Penerbit Alfabeta

Zikmund, Wiliam G. 1997. Business Research Methods. USA : Dryden Press Hill, New
York

10

Anda mungkin juga menyukai