Anda di halaman 1dari 15

STATISTIKA EKONOMI

UJI HIPOTESIS
Elva Silvana, S.Pd., M.M.

Nama : Wirdan Rianto Pratama


NPM : 2150382
Kelas : CSAP21B

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA


BANDUNG

i
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah – Nya sehingga penyusun

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Uji Hipotesis”.

Dengan segenap kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun, dengan penuh

harapan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Cimahi, 21 November 2022


Penyusun

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................. i


Daftar Isi ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3
A. Pengertian Hipotesis ......................................................................... 3
B. Penyusunan Kerangka Berpikir ......................................................... 3
C. Bentuk- Bentuk Hipotesis ................................................................... 4
1. Hipotesis Deskriptif ........................................................................... 4
2. Hipotesis Komparatif .......................................................................... 5
3. Hipotesis Asosiatif .............................................................................. 7
D. Karateristik Hipotesis Yang Baik ........................................................ 9
BAB III PENUTUP ............................................................................. 15
A. Kesimpulan ....................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin benar,

atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan

diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan

hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil

penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan. Hipotesis dapat

juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara.

Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-

mena, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu.

Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil serta

problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan

yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang

masuk akal, ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri.

Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti

melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman

dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang

dapat kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh

tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah

dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara

pengolahan data.

Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu

penelitian. Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga

berbagai langka-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum

melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap

apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara

1
kita ini yang disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep

hipotesis ini, salah satunya jenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian

pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan juga kesalahan

dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam

melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta

permasalah-permasalahan yang terjadi.

Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang

mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau

palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan

dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-

hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.

Selanjutnya, pengujian hipotesis penelitian secara perhitungan

statistik memerlukan perubahan rumusan hipotesis ke dalam rumusan

hipotesis statistik yang mana memasangkan hipotesis alternatif (Ha) dan

hipotesis nol (Ho) sehingga dapat memutuskan dengan tegas menolak

atau menerima salah satu dari kedua hipotesis tersebut. Selain itu,

Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses

pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel.

Kesimpulan yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis yang diuji itu

dapat digeneralisasikan atau tidak. Dalam uji hipotesis satu sampel ini

variabel penelitiannya bersifat mandiri, dan sampelnya satu, oleh karena

itu variabel penelitiannya tidak berbentuk perbandingan ataupun

hubungan antar dua variabel atau lebih.

B. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah mengetahui definisi uji hipotesis dan
jenis-jenis hipotesis.

2
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis ?
2. Apa saja jenis-jenis hipotesis ?
3. Apa saja karakteristik hipotesis ?
4. Bagaimana cara menguji hipotesis?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau

kurang atau di bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang

disajikan sebagai bukti. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan

keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan

data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan

berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum,

kesimpulan yang masih sangat sementara. Atas dasar dua definisi diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan

sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.

Sebelum melakukan penelitian, biasaya peneliti menentukan

masalah yang akan dikaji. Penelitian melakukan langkah-langkah untuk

mendapatkan hasil penelitian yang berupa kesimpulan yang diambil dari

data-data yang telah diambil. Dalam suatu penelitian setelah menyusun

kerangka berpikir maka diperlukan adanya penarikan hipotesis sebelum

mengambil data. Hal ini diperlukan agar penelitian terarah terarah.

Menurut Zikmund (1997 : 112) hipotesis adalah proposes atau

dugaan belum terbukti bahwa tentatif menjelaskan fakta atau fenomena

serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian

sedangkan menurut Erwan dan Dyah ( 2007 : 137) hipotesis adalah

pernyataan atau tuduhan sementara terhadap masalah atau kajian

penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu benar) sehingga

harus diuji secara empiris. Jadi Hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap masalah yang masih praduga karena masih harus diverifikasi.

Hipotesis ilmiah adalah ketika mencoba mengungkapkan jawaban

untuk masalah yang diselidiki. Hipotesis ini dikonfirmasi ketika semua

4
gejala yang tidak bertentangan dengan hipotesis. Hipotesis adalah istilah

ilmiah digunakan dalam konteks kegiatan ilmiah yang mengikuti aturan

berpikir biasa secara sadar, hati-hati dan diarahkan. Ketika berpikir

tentang kehidupan sehari-hari orang sering disebut hipotesis asumsi,

perkiraan, harapan dan sebagainya. Hipotesis juga berarti sebuah

pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa diantara sejumlah

fakta ada hubungan tertentu. Proses pembentukan hipotesis adalah

proses penalaran yang melalui tahapan-tahapan tertentu.

Jadi, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum

berdasarkan fakta-fata empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap

rumusan penelitian, belum jawaban yang empiris dengan data. Penelitian

yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan

pendekatan kuantitatif. Para peneliti kuantitatif tidak merumuskan

hipotesis selanjutnya hipotesis diuji oleh peneliti dengan pendekatan

kualitatif.

B. Penyusunan Kerangka Berpikir


Di dalam pengujian hipotesis hal yang harus dilakukan adalah

menyusun kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis. Menurut Uma

Sekaran (1992) mengemukakan bahwa kerangka berpikir yang baik

memuat hal-hal berikut ini :

1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.

5
2. Diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukan dan

menjelaskan pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti dan teori

yang mendasari.

3. Diskusi juga dapat menunjukan dan menjelaskan apakah

hubungan antar variabel positif atau negatif berbentuk simetris, kausal

atau interaktif (timbal balik).

4. Kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam

bentuk diagram (paradigm penelitian) sehingga pihak lain dapat

memahami kerangka berpikir yang ditemukan dalam penelitian.

Hipotesis terbagi menjadi dua yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis

statistik. Hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel.

Jika penelitian tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis

statistic. Dalam suatu penelitian, dapat terjadi hipotesis penelitian tetapi

tidak ada hipotesis statistik. Penelitian dilakukan pada seluruh populasi

mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis

statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap

rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji disebut hipotesis kerja

sebagai lawannya hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja disusun

berdasarkan teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol

dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan

kehandalannya.

C. Bentuk- Bentuk Hipotesis


Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan

masalah penelitian. Bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu :

rumusan masalah deskriptif (variabel mandiri) , komparatif (perbandingan)

dan asosiatif (hubungan) . Oleh karena itu maka bentuk hipotesis

6
penelitian juga terbagi tiga yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan

assosiatif.

Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah

deskriptif, hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap

masalah komparatif dan hipotesis assosiatif adalah jawaban sementara

terhadap masalah asosiatif/hubungan .

1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap

masalah deskriptif yaitu dengan berkenaan dengan variabel mandiri.

1) Rumusan Masalah deskriptif

Contoh masalah deskriptif :

1. Berapa lama daya berdiri karyawan toko lulusan SMP ?

2. Seberapa besar semangat belajar siswa-siswi di SMA Negri 1

Purbolingo ?

2) Hipotesis deskriptif

Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMP sama dengan 6 jam/

hari adalah hipotesis nol ( H 0 ) . Ini merupakan hipotesis nol karena daya

tahan berdiri karyawan lulusan SMP yang ada pada sampel yang

diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan yang ada

pada populasi (angka 6 jam/hari merupakan angka hasil pengamatan

sementara)

Hipotesis alternatif adalah daya tahan karyawan lulusan SMP  600

jam “ tidak sama dengan” ini dapat berarti lebih besar atau lebih kecil dari

600 jam.

3) Hipotesis statistic (hanya ada bila berdasarkan data sampel)

H 0 :  = 6 jam/ hari

H a :   6 jam/ hari

7
 : nilai rata –rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui

sampel.

2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi

populasi atau sampelnya berbeda atau keadaan ini terjadi pada waktu

yang berbeda.

Contoh :

1. Rumusan masalah komparatif

Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X bila

dibandingkan dengan perguruan tinggi Y ?

2. Hipotesis komparatif

Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat

dikemukakan tiga model hipotesis nol dan alternative berikut ini :

Hipotesis nol :

1. H 0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa perguruan

tinggi X dengan perguruan tinggi Y atau terdapat persamaan prestasi

belajar antara mahasiswa X dan Y.

2. H 0 : Prestasi belajar mahasiswa dengan perguruan tinggi X lebih

besar atau sama dengan  perguruan tinggi Y (lebih besar atau sama

dengan) = paling sedikit.

3. H 0 : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil

atau sama dengan  perguruan tinggi Y (lebih kecil atau sama dengan =

paling besar)

Hipotesis alternatif :

1. H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar

atau lebih kecil dari perguruan tinggi Y

8
2. H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil dari

pada < perguruan tinggi Y.

3. H a : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar

dari pada  perguruan tinggi Y.

Hipotesisi statistik dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. H 0 : 1 =  2

H a : 1   2

2. H 0 : 1   2

H a : 1   2

3. H 0 : 1   2

H a : 1   2

3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

asosiatif yaitu menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

1. Rumusan masalah asosiatif

Hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah

dan iklim kerja sekolah.

2. Hipotesis penelitian

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala

sekolah dan iklim kerja sekolah.

3. Hipotesis statistik

H 0 :  = 0 ( berarti tidak hubungan)

9
H a :   0 tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang dari nol

berarti tidak ada hubungan dimana  = nilai korelasi dalam formulasi yg

dihipotesiskan.

4. Karateristik Hipotesis Yang Baik


Menurut Sugiyono (2013 : 106) karateristik hipotesis yang baik adalah sbb:

a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan

keadaan variabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang

hubungan antara dua variabel atau lebih.

b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan

berbagai penafsiran.

c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode

ilmiah.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam suatu penelitian perumusan hipotesis penelitian merupakan

langkah ketiga setelah penetapan masalah dan kerangka berpikir. Hipotesis

penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

dimana disajikan dalam bentuk kalimat pernyataan. Pada makalah ini

dibahas beberapa jenis hipotesis serta pengujiannya yaitu hipotesis

deskriptif, komparatif dan assosiatif.

Rancangan pengujian hipotesis berguna duntuk mengetahui korelasi

dari kedua variabel yang diteliti. Tahap-tahap dalam rancangan pengujian

hipotesis ini dimulai dari penetapan hipotesis nol H 0 dan hipotesis

alternative H a pemilihan tes statistic, perhitungan nilai statistic dan

penetapan tingkat signifikan.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mengharapkan para
pembaca memanfaatkan makalah ini bukan hanya sebagai referensi tetapi
saran dan kritik yang mendukung makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Erwan dan Dyah. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Penerbit

Gaya Media

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualittatif dan R & D). Bandung : Penerbit Alfabeta

Zikmund, William G. 1997. Business Research Methods. USA : Dryden

Press Hill, Mew York.

12

Anda mungkin juga menyukai