Anda di halaman 1dari 15

METODOLOGI PENELITIAN

UJI HIPOTESIS
Dosen Pengampu : Bu Indanah, M.Kep. Ns. Sp.Kep.An

Di susun oleh : Kelompok V


1. Ananda Rima M.K (112019030695)
2. Sonia Anandira (112019030696)
3. Nurul Azizah (112019030697)
4. Kartika Dwi Suryani (112019030698)
5. Frida Indah Tri U (112019030699)
Kelas Rembang

PROGRAM KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH KUDUS
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah– Nya sehingga penyusun dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul“Uji Hipotesis” sebagai tugas mata kuliah

metodologi penelitian..

Dengan segenap kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Namun, dengan penuh harapan mudah-mudahan

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Blora, 20 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Tujuan .....................................................................................................3
C. Rumusan Masalah ..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3
A. Pengertian Hipotesis...............................................................................4
B. Penyusunan Kerangka Berpikir..............................................................5
C. Bentuk- Bentuk Hipotesis.......................................................................6
1. Hipotesis Deskriptif..........................................................................7
2. Hipotesis Komparatif........................................................................8
3. Hipotesis Asosiatif............................................................................9
D. Karateristik Hipotesis Yang Baik...........................................................10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................11
A. Kesimpulan ............................................................................................11
B. Saran ......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin benar,

atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan

diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan

hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan

terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan. Hipotesis dapat juga dipandang

sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi sudah tentu

hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuan-

pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil

serta problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan

yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk

akal, ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri. Secara

prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian

pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-

kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat

kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya

harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan

dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengolahan data.

Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian.

Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah

pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan

1
menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan

dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut hipotesis. Banyak sekali

macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis hipotesis. Terkadang

dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan juga

kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam

melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta

permasalah-permasalahan yang terjadi.

Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin

benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan

diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan

hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan

terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.

Selanjutnya, pengujian hipotesis penelitian secara perhitungan statistik

memerlukan perubahan rumusan hipotesis ke dalam rumusan hipotesis statistik

yang mana memasangkan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho)

sehingga dapat memutuskan dengan tegas menolak atau menerima salah satu dari

kedua hipotesis tersebut. Selain itu, Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya

merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada

satu sampel. Kesimpulan yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis yang

diuji itu dapat digeneralisasikan atau tidak. Dalam uji hipotesis satu sampel ini

variabel penelitiannya bersifat mandiri, dan sampelnya satu, oleh karena itu

variabel penelitiannya tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua

variabel atau lebih.

2
B. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah mengetahui definisi uji hipotesis dan jenis-jenis

hipotesis.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud denganhipotesis ?

2. Apa saja jenis-jenis hipotesis ?

3. Apa saja karakteristik hipotesis ?

4. Bagaimana cara menguji hipotesis?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang

atau di bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan

sebagai bukti. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi

yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan

melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman

pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara. Atas

dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah

jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.

Sebelum melakukan penelitian, biasaya peneliti menentukan masalah

yang akan dikaji. Penelitian melakukan langkah-langkah untuk mendapatkan

hasil penelitian yang berupa kesimpulan yang diambil dari data-data yang telah

diambil. Dalam suatu penelitian setelah menyusun kerangka berpikir maka

diperlukan adanya penarikan hipotesis sebelum mengambil data. Hal ini

diperlukan agar penelitian terarah terarah.

Menurut Zikmund (2106 : 112) hipotesis adalah proposes atau dugaan

belum terbukti bahwa tentatif menjelaskan fakta atau fenomena serta

kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian sedangkan menurut

Erwan dan Dyah ( 2017 : 137) hipotesis adalah pernyataan atau tuduhan

sementara terhadap masalah atau kajian penelitian yang kebenarannya masih

lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji secara empiris. Jadi Hipotesis

4
adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih praduga karena masih

harus diverifikasi.

Hipotesis ilmiah adalah ketika mencoba mengungkapkan jawaban untuk

masalah yang diselidiki. Hipotesis ini dikonfirmasi ketika semua gejala yang

tidak bertentangan dengan hipotesis. Hipotesis adalah istilah ilmiah digunakan

dalam konteks kegiatan ilmiah yang mengikuti aturan berpikir biasa secara sadar,

hati-hati dan diarahkan. Ketika berpikir tentang kehidupan sehari-hari orang

sering disebut hipotesis asumsi, perkiraan, harapan dan sebagainya. Hipotesis

juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa diantara

sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Proses pembentukan hipotesis adalah

proses penalaran yang melalui tahapan-tahapan tertentu.

Jadi, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan belum berdasarkan fakta-fata empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai

jawaban teoritis terhadap rumusan penelitian, belum jawaban yang empiris

dengan data. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang

menggunakan pendekatan kuantitatif. Para peneliti kuantitatif tidak merumuskan

hipotesis selanjutnya hipotesis diuji oleh peneliti dengan pendekatan kualitatif.

B. Penyusunan Kerangka Berpikir

Di dalam pengujian hipotesis hal yang harus dilakukan adalah menyusun

kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis. Menurut Azwar, S. (2016)

mengemukakan bahwa kerangka berpikir yang baik memuat hal-hal berikut ini :

5
1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.

2. Diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan

pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti dan teori yang mendasari.

3. Diskusi juga dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar

variabel positif atau negatif berbentuk simetris, kausal atau interaktif

(timbal balik).

4. Kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk

diagram (paradigm penelitian) sehingga pihak lain dapat memahami

kerangka berpikir yang ditemukan dalam penelitian.

Hipotesis terbagi menjadi dua yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis

statistik. Hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel.

Jika penelitian tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistic.

Dalam suatu penelitian, dapat terjadi hipotesis penelitian tetapi tidak ada

hipotesis statistik. Penelitian dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan

terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis statistik. Ingat bahwa

hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan

hipotesis yang akan diuji disebut hipotesis kerja sebagai lawannya hipotesis

nol (nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan teori yang dipandang handal,

sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih

diragukan kehandalannya.

C. Bentuk- Bentuk Hipotesis

Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan

masalah penelitian. Bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu : rumusan

masalah deskriptif (variabel mandiri) , komparatif (perbandingan) dan asosiatif

6
(hubungan) . Oleh karena itu maka bentuk hipotesis penelitian juga terbagi tiga

yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan assosiatif.

Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah

deskriptif, hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap masalah

komparatif dan hipotesis assosiatif adalah jawaban sementara terhadap masalah

asosiatif/hubungan .

1. Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah

deskriptif yaitu dengan berkenaan dengan variabel mandiri.

1) Rumusan Masalah deskriptif

Contoh masalah deskriptif :

1. Berapa lama daya berdiri karyawan toko lulusan SMP ?

2. Seberapa besar semangat belajar siswa-siswi di SMA Negri 1

Purbolingo ?

2) Hipotesis deskriptif

Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMP sama dengan 6

jam/ hari adalah hipotesis nol ( H 0 ) . Ini merupakan hipotesis nol

karena daya tahan berdiri karyawan lulusan SMP yang ada pada

sampel yang diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya

tahan yang ada pada populasi (angka 6 jam/hari merupakan angka hasil

pengamatan sementara)

Hipotesis alternatif adalah daya tahan karyawan lulusan SMP  600


jam “ tidak sama dengan” ini dapat berarti lebih besar atau lebih kecil

dari 600 jam.

7
3) Hipotesis statistic (hanya ada bila berdasarkan data sampel)

H 0 :  = 6 jam/ hari

H a :   6 jam/ hari

 : nilai rata –rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui

sampel.

2. Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah komparatif. Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau

sampelnya berbeda atau keadaan ini terjadi pada waktu yang berbeda.

Contoh :

1. Rumusan masalah komparatif

Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X bila

dibandingkan dengan perguruan tinggi Y ?

2. Hipotesis komparatif

Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat dikemukakan tiga

model hipotesis nol dan alternative berikut ini :

Hipotesis nol :

1. H 0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X

dengan perguruan tinggi Y atau terdapat persamaan prestasi belajar antara

mahasiswa X dan Y.

2. H 0 : Prestasi belajar mahasiswa dengan perguruan tinggi X lebih

besar atau sama dengan  perguruan tinggi Y (lebih besar atau sama

dengan) = paling sedikit.

8
3. H 0 : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil atau

sama dengan  perguruan tinggi Y (lebih kecil atau sama dengan =

paling besar)

Hipotesis alternatif :

1. H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar

atau lebih kecil dari perguruan tinggi Y

2. H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil dari

pada < perguruan tinggi Y.

3. H a : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar dari

pada  perguruan tinggi Y.

Hipotesisi statistik dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. H 0 : 1   2

H a : 1   2

2. H 0 : 1   2

H a : 1   2

3. H 0 : 1   2

H a : 1   2

3. Hipotesis Asosiatif

Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

asosiatif yaitu menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

1. Rumusan masalah asosiatif

9
Hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala

sekolah dan iklim kerja sekolah.

2. Hipotesis penelitian

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

kepala sekolah dan iklim kerja sekolah.

3. Hipotesis statistik

H 0 :   0 ( berarti tidak hubungan)

H a :   0 tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang dari nol

berarti tidak ada hubungan dimana  = nilai korelasi dalam formulasi yg

dihipotesiskan.

4. Karateristik Hipotesis Yang Baik

Menurut Sugiyono (2013 : 106) karateristik hipotesis yang baik adalah sbb :

a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan

keadaan variabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang

hubungan antara dua variabel atau lebih.

b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan

berbagai penafsiran.

c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam suatu penelitian perumusan hipotesis penelitian merupakan

langkah ketiga setelah penetapan masalah dan kerangka berpikir. Hipotesis

penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian dimana

disajikan dalam bentuk kalimat pernyataan. Pada makalah ini dibahas beberapa

jenis hipotesis serta pengujiannya yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan

assosiatif.

Rancangan pengujian hipotesis berguna duntuk mengetahui korelasi dari

kedua variabel yang diteliti. Tahap-tahap dalam rancangan pengujian hipotesis ini

dimulai dari penetapan hipotesis nol H 0 dan hipotesis alternative H a pemilihan

tes statistic, perhitungan nilai statistic dan penetapan tingkat signifikan.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mengharapkan para pembaca

memanfaatkan makalah ini bukan hanya sebagai referensi tetapi saran dan kritik

yang mendukung makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

11
Azwar, Saifuddin. (2017). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Erwan dan Dyah. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Penerbit Gaya

Media

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualittatif

dan R & D). Bandung : Penerbit Alfabeta

Zikmund, William G. (2016). Business Research Methods. USA : Dryden Press Hill,

New York.

12

Anda mungkin juga menyukai