Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STATISTIKA LANJUTAN

KONSEP DASAR STATISTIKA DAN DATA

DOSEN MATA KULIAH :


Dra. Sitti Hajerah Hasyim, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok
Alhady Kinan Rahmanu (210902502001)
Ismail Tutu Malik (210902502010)
Rizaldi (210902502013)
Muhammad Zulkipli Hasim (210902501012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan Rahmat dan Karunia-NYA lah kami dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan
makalah dengan judul “Tugas makalah Kemampuan memahami eksistensi dan
berbagai pengertian, tujuan atau motif, serta inti dari ilmu administrasi “.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini akhirnya penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Makassar, 6 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata
pengantar………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….i

Daftar
Isi………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………..…………………………………ii

BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………
………………….………………………………………………………………..1

A. Latar
Belakang………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………1

B. Tujuan
Makalah…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………...1

C. Rumusan
Makalah…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………2

BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………3

A. Pengertian
Hipotesis………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………3

ii
B. Penyusunan Kerangka
Berpikir………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………4

C. Bentuk-Bentuk
Hipotesis………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….4

1. Hipotesis
Deskritif…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………..5

2. Hipotesis
Komparatif……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………..5

3. Hipotesis
Asosiatif………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………6

D. Karakteristik Hipotesis yang


Baik……………………………………………………………………………………………
……………………………………………7

BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………8

A.
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………8

B.
Saran……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..8

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….9

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin benar, atau mungkin
juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-
faktormembenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat
tergantungkepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai
konklusi sudahtentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar
pengetahuan- pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil
serta problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan yang
mendahului,dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari
hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri. Secara prosedural hipotesis penelitian
diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah
rangkuman darikesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kitadeskripsikan
dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu
menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara pengolahan data.

Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian. Penelitian ini
didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para
pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu
terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini
yangdisebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya
jenishipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan
dan juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam
melakukanhipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-
permasalahan yang terjadi.

B. TUJUAN MAKALAH

1
Tujuan makalah ini adalah mengetahui definisi uji hipotesis dan jenis-jenis hipotesis.

C. RUMUSAN MAKALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis ?

2. Apa saja jenis-jenis hipotesis ?

3. Apa saja karakteristik hipotesis ?

4.Bagaimana cara menguji hipotesis?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di
bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.
Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji
kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan
dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan
umum, kesimpulan yang masih sangat sementara. Atas dasar dua definisi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus
diuji lagi kebenarannya.
Sebelum melakukan penelitian, biasaya peneliti menentukan masalah yang akan
dikaji. Penelitian melakukan langkah-langkah untuk mendapatkan hasil penelitian yang
berupa kesimpulan yang diambil dari data-data yang telah diambil. Dalam suatu
penelitian setelah menyusun kerangka berpikir maka diperlukan adanya penarikan
hipotesis sebelum mengambil data. Hal ini diperlukan agar penelitian terarah terarah.
Menurut Zikmund (1997 : 112) hipotesis adalah proposes atau dugaan belum
terbukti bahwa tentatif menjelaskan fakta atau fenomena serta kemungkinan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan penelitian sedangkan menurut Erwan dan Dyah ( 2007 : 137)
hipotesis adalah pernyataan atau tuduhan sementara terhadap masalah atau kajian
penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji
secara empiris. Jadi Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
praduga karena masih harus diverifikasi.
Hipotesis ilmiah adalah ketika mencoba mengungkapkan jawaban untuk masalah
yang diselidiki. Hipotesis ini dikonfirmasi ketika semua gejala yang tidak bertentangan
dengan hipotesis. Hipotesis adalah istilah ilmiah digunakan dalam konteks kegiatan
ilmiah yang mengikuti aturan berpikir biasa secara sadar, hati-hati dan diarahkan. Ketika

3
berpikir tentang kehidupan sehari-hari orang sering disebut hipotesis asumsi, perkiraan,
harapan dan sebagainya. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang
mengatakan bahwa diantara sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Proses pembentukan
hipotesis adalah proses penalaran yang melalui tahapan-tahapan tertentu.
Jadi, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan belum berdasarkan fakta-fata empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan penelitian, belum jawaban yang empiris dengan data. Penelitian yang
merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Para
peneliti kuantitatif tidak merumuskan hipotesis selanjutnya hipotesis diuji oleh peneliti
dengan pendekatan kualitatif.

B. Penyusunan Kerangka Berpikir


Di dalam pengujian hipotesis hal yang harus dilakukan adalah menyusun kerangka
berpikir untuk merumuskan hipotesis. Menurut Uma Sekaran (1992) mengemukakan
bahwa kerangka berpikir yang baik memuat hal-hal berikut ini :

1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.


2. Diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan
pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti dan teori yang mendasari.
3. Diskusi juga dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel
positif atau negatif berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal balik).
4. Kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram
(paradigm penelitian) sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berpikir
yang ditemukan dalam penelitian.
Hipotesis terbagi menjadi dua yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.
Hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak
menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistic. Dalam suatu penelitian, dapat
terjadi hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian dilakukan pada
seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis
statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah
dan hipotesis yang akan diuji disebut hipotesis kerja sebagai lawannya hipotesis nol

4
(nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan teori yang dipandang handal, sedangkan
hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya.

C. Bentuk- Bentuk Hipotesis


Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah
penelitian. Bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu : rumusan masalah
deskriptif (variabel mandiri) , komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan) . Oleh
karena itu maka bentuk hipotesis penelitian juga terbagi tiga yaitu hipotesis deskriptif,
komparatif dan assosiatif.
Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah deskriptif,
hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap masalah komparatif dan
hipotesis assosiatif adalah jawaban sementara terhadap masalah asosiatif/hubungan .

1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yaitu
dengan berkenaan dengan variabel mandiri.
1) Rumusan Masalah deskriptif
Contoh masalah deskriptif :
1. Berapa lama daya berdiri karyawan toko lulusan SMP ?
2. Seberapa besar semangat belajar siswa-siswi di SMA Negri 1 Purbolingo ?
2) Hipotesis deskriptif
Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMP sama dengan 6 jam/ hari

adalah hipotesis nol ( H 0 ) . Ini merupakan hipotesis nol karena daya tahan berdiri
karyawan lulusan SMP yang ada pada sampel yang diharapkan tidak berbeda secara
signifikan dengan daya tahan yang ada pada populasi (angka 6 jam/hari merupakan
angka hasil pengamatan sementara)
Hipotesis alternatif adalah daya tahan karyawan lulusan SMP ¿ 600 jam “ tidak sama
dengan” ini dapat berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
3) Hipotesis statistic (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
H 0 : μ = 6 jam/ hari

H a : μ≠¿ ¿ 6 jam/ hari

5
μ : nilai rata –rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.

2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya
berbeda atau keadaan ini terjadi pada waktu yang berbeda.
Contoh :
1. Rumusan masalah komparatif
Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X bila dibandingkan
dengan perguruan tinggi Y ?
2. Hipotesis komparatif
Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat dikemukakan tiga model
hipotesis nol dan alternative berikut ini :

Hipotesis nol :

1.
H 0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X dengan
perguruan tinggi Y atau terdapat persamaan prestasi belajar antara mahasiswa X
dan Y.

2.
H0 : Prestasi belajar mahasiswa dengan perguruan tinggi X lebih besar
atau sama dengan ¿ perguruan tinggi Y (lebih besar atau sama dengan) = paling
sedikit.

3.
H0 : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil atau sama
dengan ¿ perguruan tinggi Y (lebih kecil atau sama dengan = paling besar)

Hipotesis alternatif :

1.
Ha : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar atau lebih
kecil dari perguruan tinggi Y

6
2.
Ha : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil dari pada <
perguruan tinggi Y.

3.
Ha : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar dari pada
¿ perguruan tinggi Y.

Hipotesisi statistik dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.
H 0 : μ1 =μ2

H a : μ1 ≠μ2

2.
H 0 : μ1 ≥μ2

H a : μ1 < μ 2

3.
H 0 : μ1 ≤μ2

H a : μ1 > μ 2

3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif
yaitu menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
1. Rumusan masalah asosiatif
Hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan
iklim kerja sekolah.
2. Hipotesis penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala
sekolah dan iklim kerja sekolah.

3. Hipotesis statistik
H 0 : ρ=0 ( berarti tidak hubungan)

H a : ρ ¿ 0 tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang dari nol berarti

tidak ada hubungan dimana ρ = nilai korelasi dalam formulasi yg dihipotesiskan.

7
D. Karateristik Hipotesis Yang Baik
Menurut Sugiyono (2013 : 106) karateristik hipotesis yang baik adalah sbb :

a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan


variabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam suatu penelitian perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga
setelah penetapan masalah dan kerangka berpikir. Hipotesis penelitian merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian dimana disajikan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Pada makalah ini dibahas beberapa jenis hipotesis serta pengujiannya yaitu hipotesis
deskriptif, komparatif dan assosiatif.

8
Rancangan pengujian hipotesis berguna duntuk mengetahui korelasi dari kedua variabel
yang diteliti. Tahap-tahap dalam rancangan pengujian hipotesis ini dimulai dari penetapan

hipotesis nol
H 0 dan hipotesis alternative H a pemilihan tes statistic, perhitungan nilai
statistic dan penetapan tingkat signifikan.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mengharapkan para pembaca memanfaatkan
makalah ini bukan hanya sebagai referensi tetapi saran dan kritik yang mendukung makalah
ini.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar


Erwan dan Dyah. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Penerbit Gaya Media
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualittatif dan R &
D). Bandung : Penerbit Alfabeta
Zikmund, William G. 1997. Business Research Methods. USA : Dryden Press Hill, Mew
York.

9
10

Anda mungkin juga menyukai