PENALARAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
NIM: 22126013
NIM: 22126026
OKTAVIANUS IBRAHIM
NIM: 22126008
NIM: 22126022
NIM: 22126010
T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dalam penulisan makalah ini kami selaku penulis, tidak sedikit menemukan
beberapa hambatan. Namun karena kerja keras, kekompakkan, serta dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyadari jika dalam pembuatan makalah ini masih
ada banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah kami ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat
bagi penulis dan pembaca.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
.................................................................................................
1
B. Rumusan masalah
.................................................................................................
1
C. Tujuan
.................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Penalaran
.................................................................................................
.2
B. Hukum-Hukum Penalaran
.................................................................................................
5
C. Unsur Pembangun Penalaran
.................................................................................................
5
iii
D. Bentuk dan Pola Penalaran
.................................................................................................
6
A. Kesimpulan
................................................................................................
7
B. Saran
................................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara sederhana penalaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses dalam
pengambilan kesimpulan dengan berdasarkan proposisi-proposisi yang
mendahuluinya. Penalaran juga merupakan suatu proses pikiran, ialah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan yang empirik (pengamatan
yang diperoleh melalui pengalaman) menghasilkan pula sejumlah konsep
dan pengertian, berdasarkan pengamatan yang sejenis dengan terbentuk
ptoposisi-proposisi yang sejenis. Dengan demikian berdasarkan jumlah
proposisi yang diketahui atau yang dianggap benar, sehimgga orang akan
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Dengan demikian penalaran ialah suatu proses berpikir yang berusaha
menghubungkan fakta-fakta yang diketahui dan menuju pada suatu
kesimpulan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penalaran?
2. Apa saja unsur-unsur proposisi dalam suatu penalaran?
3. Apa yang dimaksud dengan deduktif?
4. Apa saja hukum-hukum dalam penalaran?
5. Apa saja bentuk dan pola penalaran?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian dan unsur-unsur dalam penalaran.
2. Untuk mengetahui hukum-hukum dalam penalaran.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan pola-pola penalaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Penalaran
2
Penalaran adalah bentuk tertinggi dari pemikiran. Oleh karena itu, penalaran
lebih rumit dibanding pengertian dan proposisi. Secara sederhana penalaran
dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan
proposisi-proposisi yang mendahuluinya.
Contoh:
Logam 1 dipanasi dan memuai
Logam 2 dipanasi dan memuai
Logam 3 dipanasi dan memuai
Logam 4 dipanasi dan memuai
Logam 5 dipanasi dan memuai, dan seterusnya
Jadi: Semua logam yang dipanasi memuai
1. Generalisasi
3
Generalisasi adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa
pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan
yang bersifat umum. Dengan kata lain, simpulam yang diperoleh tidak lebih
khusus dari pernyataan (pesimis).
2. Analogi
Analogi adalah cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal
yang mempunyai sifat yang sama.
3. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah penaralan yang diperoleh dari gejala-gejala yang
saling berhubungan. Hubungan kausal ini ada tiga hubungan antar masalah,
yaitu sebagai berikut:
a. Hubungan Sebab-Akibat
Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping itu, hubungan ini
dapat berpola A menyebabkan B, C, D, dan seterusnya. Kaitannya dengan
hubungan kausal diperlukan kemampuan penalaran untuk mendapatka
simpulan penalaran.
b. Hubungan Akibat-Sebab
Disini dimulai dengan fakta yang menjadi akibat. Fakta tersebut kemudian
di analisis untuk mencari sebabnya.
c. Hubungan sebab menimbulkan serangkaian akibat
Suatu sebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah
menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua demikian seterusnya hingga
timbul rangkaian beberapa akibat.
B. Hukum-Hukum Penalaran
4
Sebuah proposisi di katakana benar apabila ada kesesuaian antara subjek dan
predikat. Suatu penalaran dinamakan logis apabila mempunyai bentuk yang
tepat sehingga penalaran tersebut sahih.
Hubungan kebenaran antara premis dan konklusi dapat di rumuskan dalam
hukum-hukum penalaran sebagai berikut:
1. Hukum pertama: Apabila premis benar, konklusi benar.
2. Hukum kedua: Apabila konklusi salah, premisnya pun salah.
3. Hukum ketiga: Apabila premisnya salah, konklusi benar dapat pula salah.
4. Hukum keempat: Apabila konklusi benar premisi dapat benar dapat pula salah.
5
Bentuk penalaran dalam karya tulis dapat berupa bentuk penalaran asosiatif.
Bentuk penalaran asosiatif tidaklah mutlak hanya berupa satu jenis penalaran,
tetapi lebih mengarah pada kecenderungan, terutama pada unsure bukti dan
pembuktiannya. Menurut Toulmin (1990) pola penalaran merupakan gambaran
umum tentang struktur unsure-unsur pembangun penalaran.
Pola penalaran menyatakan persamaan, perbandingan, kepastian, sebab akibat,
atau akibat sebab sesuai dengan bentuk penalarannya.
BAB III
6
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa dalam mengarang sebuah karya tulis proses
penalaran berperan sangat penting dalam menentukan dan menghubungkan
data dan fakta saling dikaitkan satu sama lain untuk menurunkan
kesimpulan. Penalaran juga merupakan proses berpikir yang melibatkan
logika. Dan dalam suatu penalaran terdapat syarat kebenaran didalamnya
bahwasanya semua pesimis harus benar baik secara formal dan material.
Adapun unsur-unsur penalaran dalam suatu karya tulis ialah, topik, dasar
pemikiran, proposisi, proses berpikir secara ilmiah, logika, sistematika,
permasalahan, menganalisis, agrumentasi, hasil, dan kesimpulan.
B. SARAN
Sebagai akhir dari penulisan makalah ini, penulis memberikan saran-saran
sebagai berikut.
Sebagaimana dengan materi dalam makalah ini bahwasanya dalam
mengarang atau menulis suatu karya ilmiah suatu penalaran harus sangat
diperhatikan, sehingga penulisan karya-karya tulis tersebut dapat
dimengerti secara logis dan dengan kesimpulan yang jelas.
Dalam menulis sebuah karya tulis, kita harus mengetahui unsur-unsur dan
hukum-hukum dalam penalaran yang akan kita sajikan jika kita membuat
sebuah karya tulis.
DAFTAR PUSTAKA
7
RUJUKAN DARI BUKU