PENALARAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen pengampu : Yushinta Eka Farida, M.Pd
Disusun oleh :
1. Ahmad Thoriqul Hakim 181220000189
2. Ahmad Roy Mas’ud 181220000162
3. Muamar 181220000173
4. Subur 181220000185
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua limpahan rahmat dan
karunianya, tidak lupa Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang terlibat.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penalaran
Menurut Kanzunnudin (2015:68), penalaran adalah suatu proses berpikir
dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, ataupun
sesuatu yang dianggap bukti, menuju pada suatu simpulan.
Menurut Keraf (2004), penalaran adalah kemampuan seseorang dalam
merumuskan pendapat yang benar sebagai hasil dari suatu proses berpikir untuk
merangkai fakta-fakta menuju suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh akal
sehat1.
Menurut KBBI penalaran adalah Cara (perihal) menggunakan nalar;
pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran2.
Jadi penalaran dapat diartikan sebagai proses berpikir yang
menghubungkan sesuatu dengan yang lain yang dapat diartikan masuk akal atau
tidak berdasarkan jangkauan pemikiran seseorang3.
Ciri – ciri penalaran adalah :
a. Dilakukan dengan sadar
b. Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
c. Sistematis
d. Terarah, bertujuan
e. Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang
baru
f. Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah
diperoleh
g. Pola pemikiran tertentu
h. Sifat empiris rasional4.
1
Gorys, Keraf. 2004. Argumentasi dan Narasi.
2
https://kbbi.web.id/nalar-2
3
Farida, Yushinta Eka. 2018. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
4
http://aikoyyimahberbagiilmu.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-penalaran.html
2
3
a. Silogisme
Silogisme merupakan suatu proses penarikan kesimpulan secara
deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah
konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah
rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1
kesimpulan.
Contohnya:
Semua manusia akan mati
Amin adalah manusia
Jadi: Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)
5
https://mengakujenius.com/5-contoh-paragraf-deduktif-lengkap-beserta-penjelasanya/
4
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat
dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan
karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
Menipu adalah dosa karena menipu merugikan orang lain6.
2. Penalaran Induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menentukan
kesimpulan yang bersifat umum atau kalimat utamanya terletak di akhir
paragraf.
Contoh :
Di dalam keluarga disiplin sangat diperlukan. Kedisiplinan juga
merupakan awal sebuah prestasi di sekolah. Tidak hanya itu kedisplinan di
lingkungan akan membawa dampak yang baik untuk masyarakat. Ternyata
kedisiplinan sangat penting di kehidupan kita.
Penjelasan : Dalam paragraf tersebut yang menjadi kalimat utama adalah
“Ternyata kedisiplinan sangat penting di kehidupan kita” yang kemudian
menjadi inti yang dijabarkan oleh kalimat sebelumnya.
a. Generalisasi
Paragraf induktif dengan pola generalisasi adalah paragraf yang dimulai
dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara
umum.
Contoh :
Isi buku tersebut menjelaskan cara mendidik anak dalam rumah tangga.
Menurut saya pola yang diterapkan dalam rumah tangga sanagt
mempengaruhi perkembanngan anak, sekalipun dengan cara primitif,
6
https://kerjainyugas.blogspot.com/2017/01/makalah-penalaran.html
5
7
https://mengakujenius.com/contoh-paragraf-induktif-lengkap-beserta-penjelasanya/
6
8
Farida, Yushinta Eka. 2018. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
7
9
http://triezdamila.blogspot.com/p/penalaran.html
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk
menghubungkan fakta-fakta atau data yang sistematik menuju suatu
kesimpulan berupa pengetahuan. Terdapat dua jenis metode penalaran
yaitu penalaran deduktif dan induktif.
Metode induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empirik dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.
Metode deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada
suatu peristiwa umum yang kesimpulannya berupa pengetahuan baru yang
bersifat lebih khusus.
Bentuk bentuk penalaran antara lain silogisme, entinem,
generalisasi dan analogi. Silogisme merupakan suatu cara penalaran yang
formal, entinem merupakan kesimpulan dari silogisme, generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju
kesimpulan umum dan analogi adalah membandingkan dua hal yang
memiliki sifat yang sama.
Pada intinya penalaran berguna untuk menambah daya berpikir
logika sehingga menimbulkan disiplin intelektual untuk memperoleh
kebenaran dan menghindari kesesatan.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah karya tulis ilmiah ini diharapkan para
pembaca agar dapat memahami bagaimana cara menalar yang baik
menurut tata Bahasa Indonesia. Selain itu diharapkan pembaca
dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini dalam penulisan
karya ilmiah ataupun sejenisnya.
8
Daftar Pustaka
http://aikoyyimahberbagiilmu.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-
penalaran.html diakses pukul 18.39 WIB tanggal 15 Maret 2019.
https://kbbi.web.id/nalar-2 diakses pukul 18.39 WIB tanggal 15 Maret 2019.
https://kerjainyugas.blogspot.com/2017/01/makalah-penalaran.html diakses pukul
18.39 WIB tanggal 15 Maret 2019.
https://mengakujenius.com/5-contoh-paragraf-deduktif-lengkap-beserta-
penjelasanya/ diakses pukul 18.39 WIB tanggal 15 Maret 2019.
https://mengakujenius.com/contoh-paragraf-induktif-lengkap-beserta-
penjelasanya/ diakses pukul 18.39 WIB tanggal 15 Maret 2019.
http://triezdamila.blogspot.com/p/penalaran.html diakses pukul 18.39 WIB
tanggal 15 Maret 2019.