4.sistem Peradilan Hukum Pidana Di Indonesia Dan Arab Saudi
4.sistem Peradilan Hukum Pidana Di Indonesia Dan Arab Saudi
Perbandingan
Sa u d i Ar a b i a h
Indonesia dan Dibuat oleh seluruh
anggota kelom pok
tu l M a ry am 2 0 0 2026058
Desy Nur Lutfia
lfi ya tus Sa ’a da h 20 02026059
Devita A
Yu lia S P u tr i 2002026061
Din d a
h A z Z ah ra 2 002026066
Fatima 0 2 026067
R a h m a w a ti 2 0
Finda Aliffa
NEXT
l a n d i I ndo ne si a
i
Sistem Perad
BACK NEXT
Pi d a n a di
a sa r H ukum
Dasar- D
a
I nd on e s i
Dasar hukum pidana di Indonesia adalah Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun
1981 Tentang Hukum Acara Pidana. Hukum pidana jika ada kasus akan masuk ke dalam
lingkup peradilan umum. Dasar dari Undang-Undang No 8 adalah Pasal 5 ayat (1), Pasal 20
ayat (1) dan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1978; dan Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman.
BACK NEXT
Pi d a n a di
a sa r H ukum
Dasar- D
a
I nd on e s i
Asas asas dalam Praktik Peradilan pidana :
Hakim harus mendengar kesaksian orang yang berada dalam dan disekitar tempat terjadinya
tindak pidana. 2) keterangan ahli yaitu orang yang berdasarkan keahliannya membantu Hakim
guna mengungkap kebenaran materiil dalam pembuktian maupun keyakinan hakim itu sendiri.
Sebagai contoh dalam perkara pembunuhan, Hakim membutuhkan ahli kedokteran forensik untuk
mengungkap penyebab matinya korban. 3) surat yang dibuat atas sumpah jabatan atau surat lain
seperti keterangan ahli atau yang ada hubungannya dengan pembuktian dikuatkan dengan
sumpah . 4) petunjuk yaitu perbuatan atau kejadian yang karena persesuaiannya menandakan
suatu tindak pidana dan pelakunya. dan 5) keterangan terdakwa terkait pernyataan tindak pidana
yang dilakukannya sendiri
BACK NEXT
Peradilan Umum
Peradilan Agama
Peradilan Militer
Peradilan di
Indonesia Peradilan Tata Usaha
Negara
Pengadilan Tipikor
si h u k u man
m a c am sank
–
Macam d o nesia
d i I n
pidana
Hukuman pokok :
1. Hukuman mati
2. Hukuman kurungan
3. Hukuman penjara
4. Hukuman denda
5. Hukuman tutupan
a.
kum a n pokok
Hu ti
H u ku man ma
1.
Hukuman tambahan :
6. Pencabutan hak – hak tertentu
7. Penyitaan barang – barang tertentu
8. Pengumuman keputusan hakim
BACK NEXT
l a n d i I ndo ne si a
i
Sistem Perad
BACK NEXT
p idan a di
u k u m
s a r – d a sar h
Da
udi
A r a b Sa
BACK NEXT
u d i A ra bi a
d i Sa
P e r s id angan
Ac a ra
BACK NEXT
k s i d i S audi
m acam san
Macam-
Arabia
Hudud
Qishash
Ta’zir
BACK NEXT
l a n d i I ndo ne si a
i
Sistem Perad
Persamaan :
Indonesia dan Arab Saudi sama-sama mempunyai tiga tingkatan dalam
peradilan. Yaitu tingkat pertama, banding, dan kasasi.
Perbedaan :
1. Dasar Hukum Saudi Arabia berasal dari Al-Qur’an dan Hadist. Sedangkan
Indonesia menggunakan KUHAP (yang sumbernya berasal dari KUHP).
2. Indonesia adalah negara republik. Sedangkan Saudi Arabia adalah
negara monarki.
3. Sanksi tindak pidana di Indonesai terdiri dari hukuman pokok dan
hukuman tambahan. Sedangkan sanski tindak pidana Saudi Arabia terdiri
dari tiga yaitu had, qishas, dan ta’zir.
BACK NEXT
i m ak as i h
da n Te r
Se kia n