Anda di halaman 1dari 9

KALIMAT EFEKTIF

Makalah

Digunakan Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Bahasa Indonesia

yang Dibina Oleh Dosen Pengampu Welli Marlisa, M.Pd

OLEH:
1. GITA SILVIA (12310422118)
2. TANIA KHAIRONNISA (12310422047)
3. TASYA NEFIYANDRA (12310421926)
4. FARHAN FATURRAHMAN (12310412842)
5. ANDIKA MADANI PUTRA SIRAIT (12310412360)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 1 C


FAKULTAS TARBIYAH DAN PERGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam. Yang telah memberi kami kesempatan
dankesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam,
berserta keluarga dan parasahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai hari
kemudian.

Makalah ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami mengenai Ilmu
Penalaran. Saya berharap penyusunan dalam bentuk makalah ini akan memberi banyak
manfaat danmemperluas ilmu pengetahuan kita.

Dan kami menyadari didalam penyusunan ini mungkin masih belum sempurna dan
terdapatkesalahan dalam penyusunannya, kami mohon untuk bimbingan dan kritik serta saran
yang bersifatmembangun.

Pekanbaru,19 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii


DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penalaran.................................................................2
B. Penalaran Deduktif....................................................................2
C. Penalaran Induktif......................................................................5
D. Salah Nalar.................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................9
B. Kritik dan Saran...........................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penalaran merupakan hal yang kita sering gunakan sehari hari di dalam
berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang terdekat baik keluarga maupun kerabat di
tempat kuliah atau di kantor. Namun penulis akan menjelaskan pembahasan kali ini tentang
penalaran yang penggunaanya kita gunakan di dalam bahasa kita sehari hari yaitu Bahasa
Indonesia.

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera


(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akat terbentuk proposisi–proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Dalam penalaran proposisi yang dijadikan
dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut
dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penalaran?
2. Apa yang di maksud dengan penalaran induktif?
3. Apa makna dari penalaran deduktif?
4. Apa itu salah nalar?
5. Apa saja macam macam dari salah nalar?

C.Tujuan
Dari rumusan masalah diatas didapatkan beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dari penalaran


2. Mengetahui pengertian penalaran induktif
3. Mengetahui makna dari penalaran deduktif
4. Mengetahui pengertian dari salah nalar
5. Mengetahui macam –macam salah nalar

1
Penalaran berasal dari kata nalar dalam KBBI mempunyai arti pertimbangan
tentang baik buruk, kekuatan pikir atau aktivitas yang memungkinkan seseorang
berpikir logis. Sedangkan penalaran yaitu cara menggunakan nalar atau proses mental
dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip. Penalaran adalah
suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan data atau fakta yang ada
sehingga sampai pada suatu simpulan.

Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir


menyandarkan diri pada penalaran.

Menurut Suriasumantri (dalam Mulia, 2014:13) penalaran adalah suatu proses


berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Sebagai suatu
kegiatan berpikir, penalaran memiliki dua ciri, yaitu berpikir logis dan analitis.
Berpikir logis diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut pola tertentu atau logika
tertentu dengan kriteria kebenaran tertentu. Ciri yang kedua yaitu analitis merupakan
konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir tertentu. Pada hakikatnya analisis
merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkahlangkah tertentu.

Suherman dan Winataputra berpendapat bahwa penalaran adalah proses berfikir yang
dilakukan dengan suatu cara untuk menarik kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh
dari hasil bernalar, didasarkan pada pengamatan data-data yang ada sebelumnya dan
telah diuji kebenaranya

A. Jenis-jenis penalaran
Dilansir dari buku Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (2019) oleh S. Aminah dan
Roikan, berikut yang merupakan jenis penalaran dalam penelitian adalah:

1.Penalaran deduktif
Penalaran deduktif adalah aktivitas kognitif yang berguna dalam
menyimpulkan sesuatu berdasarkan informasi tertentu berdasarkan logika.contoh nya
adalah:

• Premis 1: Budi adalah seorang polisi.


• Premis 2: Seorang polisi bertugas untuk mengayomi masyarakat.
• Kesimpulan: Budi memiliki tugas mengayomi masyarakat.

• Premis 1: Seseorang akan memiliki anak jika disebut sebagai ibu.

2
• Premis 2: Anya adalah seorang ibu.
• Kesimpulan: Anya sudah memiliki anak.

2. Penalaran induktif

Penalaran induktif adalah metode berpikir yang melibatkan pengamatan


terhadap sejumlah contoh atau data spesifik, lalu menyimpulkan suatu pernyataan
umum atau pola yang mungkin berlaku. Dalam penalaran induktif, kesimpulan yang
dihasilkan tidak bersifat pasti atau mutlak, melainkan memiliki tingkat probabilitas
atau kemungkinan. Dalam ilmu pengetahuan, penalaran induktif sering digunakan
dalam pengamatan, eksperimen, dan pengumpulan data, yang kemudian mengarah
pada formulasi hipotesis yang perlu diuji lebih lanjut.Contoh:

1. Pengamatan: Saya melihat lima mobil berwarna merah dan semuanya memiliki
plat nomor yang sama.

Kesimpulan Induktif: Semua mobil berwarna merah memiliki plat nomor yang
sama.

2. Pengamatan: Dalam tiga hari terakhir, setiap kali hujan, jalanan menjadi licin.

Kesimpulan Induktif: Setiap kali hujan, jalanan akan menjadi licin

B. Salah Nalar
Gagasan, pemikiran, keyakinan, atau kesimpulan yang salah, salah atau keliru
disebut delusi. Penalaran yang salah ini disebabkan oleh orang yang tidak mengikuti
aturan pikiran mereka dengan benar. Jika kita mengikuti dengan seksama beberapa
kalimat bahasa Indonesia, terkadang kita menemukan pernyataan atau asumsi yang
tidak masuk akal. Kalimat demikian disebut kalimat yang merupakan hasil penalaran
yang salah.

3
C. Macam-Macam Salah Nalar

1. Kesimpulan yang salah


Cara berpikir yang salah yang disebabkan oleh cara berpikir yang salah adalah
cara berpikir yang salah yang paling umum terjadi pada manusia. Ini karena orang
menarik kesimpulan yang salah dari silogisme dengan memulai dengan premis yang
salah atau tidak ditentukan. Di bawah ini adalah contoh dari jenis kesalahpahaman
ini.

A. Pak Ruslan tidak bisa dipilih sebagai Lurah karena miskin

B. Bunga anggrek sebenarnya tidak perlu dirawat karena banyak terdapat


anggrek di hutan

2. Analogi yang salah


Kesalahpahaman jenis ini dapat terjadi ketika orang membandingkan satu hal
dengan yang lain, dengan asumsi bahwa kesetaraan dalam satu hal sama dengan
kesetaraan dalam hal lain. Beberapa contoh kesalahpahaman jenis ini adalah:

A. Sumini, lulusan Universitas Indonesia, Sumini telah melakukan tugasnya


dengan baik. Oleh karena itu, Tata yang merupakan lulusan Universitas Indonesia ini
dipastikan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

B. Pada hari Senin, langit di barat berwarna hitam, angin bertiup kencang dan
segera turun hujan. Pada hari Selasa langit barat berwarna hitam, angin bertiup
kencang.

3. Pilihan terbatas
Penalaran yang salah ini didasarkan pada penalaran alternatif yang tidak tepat,
pilihan antara "yang" dan "ini". Di bawah ini adalah beberapa contoh penalaran yang
salah.

4
A. Anda harus mematuhi kehendak ayahmu dan meninggalkan rumah ini.

B. Dia membakar rumahnya agar tidak ada yang tahu tentang kejahatannya

5
Pengeertian
http://repository.unpas.ac.id/10024/6/BAB%20II.pdf
√ Penalaran Dalam Bahasa: Pengertian, Proposisi, Jenis [Lengkap]
(warstek.com)
Apakah yang dimaksud dengan Kemampuan Panalaran? – Eureka Pendidikan
E. Suherman dan U.S. Winataputra, Strategi Belajar Mengajar Matematika,
(Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993), hal. 13
http://repo.uinsatu.ac.id/22840/5/BAB%20II.pdf

b. penalaran deduktif

https://kumparan.com/ragam-info/8-contoh-penalaran-deduktif-beserta-
pembahasannya-21NqaORGXsl/full

penalaran induktif

Pengertian Penalaran, Ciri-ciri, dan Jenisnya (kompas.com)

c.
https://www.kompasiana.com/dindasetyani/6484b6164d498a66f4732c42/penalaran-
dan-salah-nalar

Anda mungkin juga menyukai