Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU MANTIQ

( Proposisi dan Unsur – unsur yang melekat padanya )

Dosen pengampu :

Afrizal M, Prof., Dr., M. A.


NIP. 195910151989031001

Dibuat Oleh :

Nama : Furqan Ramadhana Karnofa

Kelas : IV – IAT E

Nim : 12030214195

PROGRAM STUDI ILMU ALQUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHUKUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN
SYARIF KASIM RIAU
Th. 1443 H / 2022 M

0
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah dengan pujian yang melimpah, Tuhan semesta alam atas
segala rahmat dan karunianya yang tak terputus dan tak terhitung. Shalawat dan
salam atas pemimpin kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam. Nabi dan
Rasul paling mulia, yang diutus Allah sebagai rahmat bagi semesta alam. Amma
ba’du.
Penulis sangat bersyukur yang tak terhingga atas karunia Allah yang telah
mengizinkan kami menyelesaikan makalah dari mata kuliah Ilmu Mantiq dengan
judul “Proposisi dan Unsur – unsur yang melekat padanya”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
Penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Pekanbaru, 15 Mei 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................1


B. Identifikasi Masalah .........................................................2
C. Batasan masalah ...............................................................2
D. Rumusan Masalah ............................................................2
E. Tujuan Penulisan ..............................................................3
F. Sistematika Penulisan .......................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Definisi Proposisi ..............................................................4


B. Macam – macam Proposisi ...............................................4
C. Unsur – unsur yang melekat padanya ...............................7

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................8
B. Saran .................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi ilmu pengetahuan, logika merupakan keharusan karena tidak ada ilmu
pengetahuan yang tidak didasarkan pada logika. Ilmu pengetahuan tanpa logika
tidak akan pernah mencapai kebenaran ilmiah. Sebagaimana dikemukakan oleh
bapak logika Aristoteles, logika benar-benar merupakan alat bagi seluruh ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, barang siapa yang mempelajari logika,
sesungguhnya ia telah “menggenggam master key” untuk membuka semua pintu
masuk ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Menurut Prof. Abd. Mu’in, faedah
mempelajari Ilmu Mantik sungguh sangat berfaedah untuk: Pertama, melatih jiwa
manusia agar dapat memperhalus jiwa pikirannya. Kedua, mendidik kekuatan akal
pikiran dan mengembangkannya dengan melatih dan membiasakan mengadakan
penyelidikan-penyelidikan tentang cara berpikir. Dengan membiasakan latihan
berpikir, manusia akan mudah dan cepat mengetahui dimana letak kesalahan yang
menggelincirkannya dalam usaha menuju hukum-hukum yang diperoleh dengan
pikiran.

Secara istilah logika merupakan suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk
meneliti ketetapan penalaran. Sedangkan penalaran yaitu suatu bentuk pikiran.
Didalam penalaran terdapat sebuah pernyataan yaitunya Proposisi.

proposisi terbagi 2 macam yakninya : Proposisi Kategoris dan Proposisi


Hipotetis. Disamping proposisi dibagi menjadi empat yaitu : unsurnya, bentuknya,
kuantitasnya, dan kualitasnya.

didalam pemikiran manusia proposisi adakalanya untuk mengungkapkan


keinginan , perintah , harapan , cemooh , kekaguman dan pengungkapan realitas
tertentu baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun bentuk negatif.

1
B. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1) didalam pemikiran manusia proposisi adakalanya untuk
mengungkapkan keinginan , perintah , harapan , cemooh , kekaguman
dan pengungkapan realitas tertentu baik dinyatakan dalam bentuk
positif maupun bentuk negatif.
2) proposisi terbagi 2 macam yakninya : Proposisi Kategoris dan
Proposisi Hipotetis.
3) proposisi dibagi menjadi empat yaitu : unsurnya, bentuknya,
kuantitasnya, dan kualitasnya.

C. Batasan Masalah
Agar lebih terarah masalah ini maka di perlukan Batasan masalah agar
pembahasannya tidak melebar jauh. Pada pembahasan kali ini penulis
mengambil judul yang diberikan oleh Dosen pengampu yaitunya “ Proposisi
dan unsur – unsur yang melekat padanya” yang sumber acuan referensi
dari buku berbasis pdf Sulan aI-munawrag Kajian dan Penielasan Ilmu
Mantiq , yang mana sebagai pengantarnya ialah KH.Abdulloh Kafabihi
Mahrus .

D. Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian yang penulis kemukakan pada bagian latar belakang
tersebut, penulis dapat merumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1) Apa Definisi dari Proposisi ?
2) Apa Saja Macam – macam dari Proposisi ?
3) Apa saja Unsur – unsur yang melekat pada Proposisi ?

2
E. Tujuan Penulisan
Dari pemaparan yang penulis kemukakan pada bagian latar belakang tersebut,
penulis membuat makalah ini bertujuan sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui dan memahami definisi dari proposisi.
2) Untuk mengetahui dan memahami macam – macam dari proposisi.
3) Untuk mengetahui dan memahami unsur – unsur yang melekat pada
proposisi.

F. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan ini bertujuan untuk mempermudah para pembaca dalam
memahami isi dari kandungan didalamnya. makalah ini tersusun atas 3
Bagian. Adapun sistematikanya sebagai berikut:

1) Bagian awal : halaman cover judul , kata pengantar , daftar isi ,


2) Bagian isi :
 Bab 1 pendahuluan : latar belakang , identifikasi
masalah ,batasan masalah , rumusan masalah , tujuan penulisan
, dan sistematika penulisan.
 Bab 2 pembahasan : definisi dari proposisi , macam – macam
proposisi , dan unsur – unsur yang melekat pada proposisi.
 Bab 3 penutup : Kesimpulan dan saran
3) Bagian penutup : daftar pustaka

3
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi Proposisi
Proposisi dalam bahasa arab berarti Qadhiyah / khabar.
menurut pakar mantiq adalah sebuah lafadz yang dengan sendirinya memiliki
kandungan makna yang berpotensi dinilai benar dan bohong.

1
Mengecualikan lafadz yang memiliki potensi kebenaran dan kebohongan, namun
tidak dengan sendirinya (dzatiyah), akan tetapi karena kelaziman (perkara yang
menetapi). Seperti beberapa kalam insya', yaitu amar (perintah), nahi (larangan,)
dan lain sebagainya.

Contohnya : “berilah aku minuman”..!!!


Kalam amar (perintah) dalam contoh ini memiliki potensi kebenaran dan
kebohongan bukan karena dzatiyah lafadznya, namun karena perkara lain yang
secara kelaziman meryadi pemahaman tersirat (pemahaman di balik kalimat
perintah), seperti , “saya adalah orang yang meminta minuman darimu”.

Termasuk kategori qadhiyah adalah kalam khabar yang dipastikan kebenarannya


berdasarkan amrin kharij (faktor eksternal).2seperti khabar (firman) dari Allah
SWT, khabar (hadits) rasul, dan khabar (informasi) yang sudah dimaklumi
kebenarannya berdasarkan kepastian aka1, semisal, satu adalah setengah dari dua.
Juga memasukkan kalam khabar yang dipastikan kebohongannya berdasarkan
amrin kharij . Seperti khabar dari Musailamah Al-Kaddzab tentang pengakuan
kenabiannya, dan khabar (informasi) yang sudah dimaklumi kebohongannya
berdasarkan kepastian akal, semisal, satu adalah setengah dari empat.

1
KH.Abdulloh Kafabihi Mahrus, Sulam aI-munawraq Kajian dan Penjelasan Ilmu Mantiq,hlm.64
2
Ad Damanhuri, Idzhoh Al-Mubhom,hlm.9

4
Pada hakikatnya semua contoh di atas secara dzatiyah memlliki potensi kebenaran
dan kebohongan, meskipun kemudian dipastikan benar dan bohongnya
berdasarkan faktor lain.
B. Macam – macam Proposisi
3
Proposisi ( Qadhiyah ) terbagi menjadi dua macam:
1) Proposisi hipotesis (Qadhiyah syarthiyah ) :
suatu qadhiyah yang di dalamnya memuat hukum yang berbentuk
pengkaitan (penggantungan) satu sisi pada sisi yang lain, atau
berbentuk saling meniadakan (menafikan) antara kedua sisi, baik
berbentut kalimat positif (ijab) atau negatif (salb).
Contoh :
 Bilamana matahari terbit, maka siang muncu.l
 Manusia adakalanya bodoh dan adaka-lanya berilmu.

Dalam contoh pertama hukum "siang muncul" yang ada pada satu
sisi qadhiyah dikaitkan (digantungkan) pada hukum " matahari
terbit" yang ada di sisi yang 1ain. Dan dalam contoh kedua, dua
hukum yang ada pada kedua sisinya bersifat saling mentiadakan
(menafikan), yaitu jika "bodoh" maka tidak "berilmu" dan jika
"berilmu" maka tidak" bodoh" .
Qadhiyah syarthiyah dikelompokkan lagi menjadi dua macam :
a) Qadhiyah syarthiyah muttashilah :
qatlhiyah syarthiyah yang di dalamnya menetapkan saling
beriringan (tashahub) antara muqaddam dan ta'ly.
Beriringan tersebut adakalanya bersifat kelaziman (luzum),
karena faktor sababiyah (menjadi sebab),
contoh;
 jika mentari terbit, maka siang ada.

3
KH.Abdulloh Kafabihi Mahrus, Sulam aI-munawraq Kajian dan Penjelasan Ilmu Mantiq,hlm.65
– 76

5
Atau faktor tadhayuf(saling berkorelasi) 4, contoh;
 jika Zaid bapak dari Bakar, maka Bakar adalah
anaknya.
Dan adakalanya bersifat selain talazum, dart ini biasa disebut qadhiyah ittifaqiyah
(kebetulan). yaitu qadhiyah yang di antara muqaddam dan ta’ly tidak ada
hubungan ('alaqah), dan hanya secara kebetulan keduanya disebutkan bersama.
Contoh;
 jika manusia berpikir, maka keledai bersuara.

Karena antara berpikimya manusia dan bersuaranya keledai tidak ada 'allaqah
( korelasi) yang jelas.

b) Qadhiyah syarthiyah munfashilah


Yaitu qadhiyah syarthiyah yang di dalamnya menetapkan saling
menafikan (mentiadakan) antara muqaddam dan ta'ly.
Contoh :
 bilangan itu adakalanya genap atau ganjil.
Dalam Proposisi ( qadhiyah ) ini apabila bilangan itu genap, maka
bilangan ganiil menjadi ternafikan (tertiadakan), begitu pula sebaliknya.

2) Proposisi Kategoris (Qadhiyah hamliyah )


Adalah suatu qadhiyah yang di dalamnya terdapat penyandaran
(hamlu) satu sisi pada sisi yang iain, baik berbentuk kalimat positif
(ijab) atau negatif (salb).

Sisi atau bagian yang dihukumi (mahkum ' alaih) dan terletak di awal
qadhiyah disebut mawdhu' , dan sisi yang berisi hukum {mahkum bih)
dan terletak di akhir qadhiyah disebut mahmul.
Contoh :

4
tadhayuf adalah dua perkara yang salah satunya tidak bisa djpahami kecuali dengan memahami
perkara yang lain-Sa'du ad-Din at-Taftazani, Syarh al-Ma'ani,vol1 hlm.148

6
 petaka dari ilmu adalah lupa.
 Tidak ada sesuatu yang lebih menambah hafalan
daripada membaca al-Qur'an dengan melihat
langsung.
Dalam contoh pertama, hukum "lupa" disandarkan pada "petaka dnri ilmu". Dan
dalam contoh kedua, hukum "membaca al-Qur'an dengan melihat" disandarkan
pada " sesuatu yang bisa menambah hafalan".

C. Unsur – unsur yang melekat pada Proposisi


Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni :5
1) Subjek, perkara yang disebutkan terdiri dari orang, benda, tempat, atau
perkara.6
2) Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
3) Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.
Contohnya :
 kalimat Semua manusia adalah fana.
Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan
pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai
subjek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di
sini diwakili oleh kata fana.

Banyak pemikir modern berpikir bahwa "pernyataan" dan


"proposisi" adalah sinonim, atau paling tidak seharusnya
sama.7

5
Rapar, Jan Hendrik (1996).Pengantar Logika, Asas-Asas Penalaran.Yogyakarta:Kanisius .Hal 32
6
Hassan, Abdullah, dkk (2006).Sintaksis.Kuala Lumpur:PTS Professional Publishing. Hal 15-19
7
Ayer A.J. 1936, 2nd ed 1946. Language, truth and logic.

7
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari seluruh isi Pemaparan Makalah diatas penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut :

 Proposisi dalam bahasa arab berarti Qadhiyah / khabar.


menurut pakar mantiq adalah sebuah lafadz yang dengan sendirinya memiliki
kandungan makna yang berpotensi dinilai benar dan bohong.

 kategori qadhiyah adalah kalam khabar yang dipastikan


kebenarannya berdasarkan amrin kharij (faktor
eksternal).8seperti khabar (firman) dari Allah SWT, khabar
(hadits) rasul, dan khabar (informasi) yang sudah dimaklumi
kebenarannya berdasarkan kepastian aka1, semisal, satu adalah
setengah dari dua. Juga memasukkan kalam khabar yang
dipastikan kebohongannya berdasarkan amrin kharij . Seperti
khabar dari Musailamah Al-Kaddzab tentang pengakuan
kenabiannya.
B. Saran
Makalah ini tentu sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami dari
penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan
dari pembaca dan dosen pembimbing agar makalah ini jadi lebih
sempurna. Dan semoga makalah ini membawa manfaat dan barokah bagi
para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

8
Ad Damanhuri, Idzhoh Al-Mubhom,hlm.9

8
KH.Abdulloh Kafabihi Mahrus, Sulam aI-munawraq Kajian
dan Penjelasan Ilmu Mantiq,hlm.64
Ad Damanhuri, Idzhoh Al-Mubhom,hlm.9
KH.Abdulloh Kafabihi Mahrus, Sulam aI-munawraq Kajian dan
Penjelasan Ilmu Mantiq,hlm.65 – 76
tadhayuf adalah dua perkara yang salah satunya tidak bisa
djpahami kecuali dengan memahami perkara yang lain-Sa'du ad-Din
at-Taftazani, Syarh al-Ma'ani,vol1 hlm.148
Rapar, Jan Hendrik (1996).Pengantar Logika, Asas-Asas
Penalaran.Yogyakarta:Kanisius .Hal 32
Hassan, Abdullah, dkk (2006).Sintaksis.Kuala Lumpur:PTS
Professional Publishing. Hal 15-19
Ayer A.J. 1936, 2nd ed 1946. Language, truth and logic.

9
10

Anda mungkin juga menyukai