Oleh:
NIM: 11022000012
Kelas: 1A Akuntansi
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesemptan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah yang berjudul
‘Konsep Ketuhanan dan Kerasulan’.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB 1 PENADAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................1
D. Manfaat Makalah...................................................................................1
E. Metode Penyusunan Makalah................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Konsep Ketuhanan.................................................................................3
1) Pengertian Tuhan.............................................................................3
2) Awal Mula Pemikiran Manusia Tentang Tuhan..............................3
3) Ajaran Islam Tentang Keesaan Tuhan.............................................4
4) Sifat Esa Bagi Allah.........................................................................5
B. Konsep Kerasulan..................................................................................6
1) Pengertian Nabi dan Rasul...............................................................6
2) Perbedaaan Nabi dan Rasul .............................................................7
3) Hukum Beriman Kepada Nabi dan Rasul........................................7
4) Rasul Ulul Azmi...............................................................................7
5) Akhlak Rasul....................................................................................8
6) Peran Rasul......................................................................................8
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep kerasulan juga sama pentingnya. Rasul adalah utusan tuhan yang
menjadi perantara untuk menyampaikan firman-firmannya. Dengan mempercayai
dan meyakini dengan sepenuh hati,seorang muslim akan selalu mengikuti sunah-
sunahnya. Oleh karena itu, kehidupan umat islam akan selalu diberikan
kebahagian baik di dunia maupun di akhirat nanti.
B. Rumusan Masalah
1) Siapa itu Tuhan?
2) Bagaimana awal mula pemikiran manusia tentang Tuhan?
3) Bagaimana ajaran islam tentang Tuhan?
4) Apa yang dimaksud sifat esa Tuhan?
5) Apa pengertian dari Nabi dn Rasul?
6) Apa perbedaan Nabi dan Rasul?
7) Bagaimana hukum beriman kepada Nabi dan Rasul?
8) Apa yang dimaksud dengan Ulul Azmi?
9) Apa saja ahklak yang dimiliki oleh Rasul?
10) Apa saja peran Rasul itu?
C. Tujuan
D. Manfaat Makalah
Makalah ini disusun untuk menambah wawasan keislaman bagi penulis
dan pembaca tentang sebuah konsep ketuhanan dan konsep kerasulan yang sangat
penting untuk kita pelajari dan kita pahami. Selain itu juga makalah ini juga
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama 1 serta sebagai
suatu referensi bagi pembaca.
E. Metode Penyususnan Makalah
3
Metode yang saya gunakan dalam meyususn makalah ini adalah dengan
analisis pustaka, yaitu dengan mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan
berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti dokumen,catatan buku,
maupun internet sebagai sumber informasi.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Konsep Ketuhanan
1) Pengertian Tuhan
Dalam surah Al-Qoshos : 38, lafal ilah dipakai oleh Fir’aun untuk dirinya
sendiri, yang artinya : “Dan Fir’aun berkata, wahai para pembesar aku tidak
menyangka bahwa kalian mempunyai ilah selain diriku”.
Bagi manusia, Tuhan itu bisa dalam bentuk konkrit maupun abstrak/gaib.
Al-Qur’an menegskan ilah bisa dalam bentuk mufrad maupun jama’(ilah, ilahain,
ilahuna). Ilah ialah sesuatu yang dipentingkan, dipuja, dimintai, diagungkan,
diharapkan memberikan kemaslahatan dan termasuk yang ditakuti karena
mendatangkan bahaya
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Thoha : 14, yang artinya:
“Sesungguhnya Aku Allah, Tidak ada Tuhan selain Aku (Allah), maka
beribadahlah hanya kepada-Ku (Allah), dan dirikanlah salat untuk mengingat-
Ku”.1
5
tuhan sebagaimana diatas, hasil pendekatannya adalah budaya, Arnold Toynbe
mengatakan: “Monoteisme bukan hasil akhir dan proses pemikiran tentang Tuhan,
sebab orang yang sudah maju dalam intelektualitasnya sangat mungkin justru
berputar mundur kebelakang dalam bertuhan, yakni animistis”.2
b. Pemikiran Islam
Pemikiran tentang Tuhan dalam Islam melahirkan ilmu kalam, ilmu tauhid
atau ilmu ushuluddin dikalangan umat islam, setelah wafatnya Nabi Muhammad
SAW. Aliran-aliran tersebut ada yang bersifat liberal, tradisional dan ada aliran
diantara keduanya. Ketiga corak pemikiran ini mewarnai sejarah pemikiran ilmu
ketuhanan (teologi) dalam Islam, aliran-aliran tersebut adalah :
Konsep esa dalam Islam sangat jelas bersinar, berpijar terang benderang.
Satu (tak terbagi). Tidak beranak (tidak menciptakan tandingan bagi diriNya),
tidak diperanakan (tidak ada penciptaNya), bergantung kepadanya segala sesuatu
(tidak membutuhkan apapun), tidak ada yang serupa dengannya (berbeda dengan
ciptaan).
Jika ada konsep esa yang satunya masih bisa dibagi jadi beberapa satu,
maka itu bukan esa. Jika masih beranak, maka kelahiran menggugurkan
keesaannya. Jika masih diperanakan berarti sudah ada satu yang pertama, dan
2
Ibid., 28.
3
Ibid., 29.
6
tidak lagi esa. Jika masih ketergantungan berarti ada yang lain yang membantu,
dan itu bukan esa. Jika ada yang serupa dengannya maka satu itu jadi dua, tiga,
bahkan lebih.
Keesaan dalam Islam adalah keesaan yang dinyatakan sendiri oleh Allah,
tuhan semesta alam, dan bisa diterima akal manusia. Karena manusialah yang
perlu beriman padaNya, maka konsep ketuhananNya pun harus dipahami oleh
manusianya.
Keesaan Tuhan adalah hal paling sederhana yang perlu diakui seorang
manusia untuk bisa selamat dikehidupan selanjutnya. Karena itu keesaan pastilah
sesuatu yang sederhana dan mudah dimengerti. Tidak mungkin hal sepenting
penentu keselmatan kehidupan di akhirat adalah hal yang sukar dipahami, apalagi
mengandung kontradiksi.4
Dalam Islam yang disifati atau yang dikatakan Maha Esa itu hanyalah
Allah SWT sendiri-Nya, lain tidak. Supaya jelas hal itu, akan diterangkan
dibawah ini dengan ringkas.
Pertama, Allah Maha Esa pada Dzat-Nya (diri-Nya). Dengan arti, tidak
terususn dari dzat-Nya dari benda, bagian, dan suku-suku yang menjadi
satu, yang tentu menerima pula dibagi-bagi atau dirasa dengan salah
4
A. Yaksi, Calon Mualaf: Sebuah Pengantar Masuk Islam (Jakarta: Ksatria Media, 2018), 17.
7
perasaan (pancaindra). Dia bukan tubuh atau bertubuh yang bersifat
bergerak atau diam, serta bertempat pada sesuatu dan sebagainya.
Kedua, Allah Maha Esa pada diri-Nya, dengan arti, tidak ada sesuatu yang
lain sebagaimana Dzat-Nya.
Ketiga, Allah Maha Esa pada sifat-Nya. Artinya tidak ada sesuatu diluar
Allah SWT yang memiliki sifat seperti sifat Allah SWT, dan tidak pula
satu-satu sifat-Nya itu terpecah-pecah atau berbilang, misal dua qudrat-
Nya atau dua ilmu-Nya.
Keempat, Allah Maha Esa pada perbuatan-Nya,artinya tidaklah ada
sesuatu yang lain daripada Allah SWT akan kuasa menjadikan sesusatu
apa atau memberi bekas pada mengadakan, meniadakan, menyakitkan,
menyembuhkan, menghidupkan, mematikan, dan sebagainya, melainkan
semua itu pada Allah SWT dan perbuatan Allah SWT belaka.
Kelima, Allah Maha Esa pada sifat ketuhanan, seakli-kali tidak ada
pertuhanan yang lain Daripada-Nya karena hanya dialah, sendiri-Nya,
yangmenjadikan langit dan bumi, serta segala isi keduanya, zhahir dan
batin.5
B. Konsep Kerasulan
1) Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi menurut bahasa adalah orang yang diberi berita atau menerima
berita. Menurut istilah agama, nabi ialah seseorang yang menerima wahyu dari
Tuhan berkenaan dengan syariat islam.
Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim untuk suatu
tugas. Menurut istilah agama,rasul ialah seseorang yang merima wahyu dari
Tuhan berkenaaan dengan syariat agama dan ditugaskan untuk menyampaikannya
kepada orang banyak. Menurut pendapat ini, bahwa setiap rasul adalah nabi, tetapi
setiap nabi belum tentu rasul.
Pengiriman nabi dan rasul kepada umat manusia sangat diperlukan, karena
akal manusia terbatas untuk mengetahui rahasia kehidupan, baik kehidupan dunia,
maupun kehidupan akhirat.
8
Dalam QS. An-Nisa’/4: 165, Allah berfirman, yang artinya:
Nabi dan rasul adalah manusia pilihan yang diutus oleh Allah SWT ke
dunia dan sama-sama menerima wahyu dari Allah SWT. Bedanya, nabi tidak
wajib menyampaikan wak menyampaikan ajarahyu kepada umat, sedangkan rasul
wajib menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umat yang dipimpinnya.
Setiap rasul pastilah nabi, tapi tidak semua nabi adalah rasul.7
Iman kepada nabi dan rasul berarti percaya bahwa Allah SWT, telah
mengutus para nabi dan rasul untuk menyampaikan ajaran kepada umatnya sesuai
tuntunan Allah SWT. Ajaran itu wajib kita imani serta taati agar kita selamat
didunia dan akhirat. Beriman kepada rasul hukumnya wajib.
“Dan barang siapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
maka sesungguhnya kami sediakan buat orang-orang kafir itu neraka
yang menyala-nyala.”
6
Drs. H. Masan AF, M.Pd, Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak (Semarang: Toha Putra,
n.d.), 101.
7
Tim Genta Hidayah, Juz ’Amma (Sidoarjo: Genta Hidayah, 2020), 176.
8
Nabi Rasul (Jakarta Selatan: PT. Mizan Publika, n.d.), 2.
9
Nabi Musa as.
Nabi Isa as.
Nabi Muhammad saw.9
5) Akhlak Rasul
Siddiq (benar)
Siddiq adalah sifat yang mulia yang menghiasi akhlak seseorang yang
beriman kepada Allah dan kepada perkara-perkara yang ghaib. Sifat mustahilnya :
Kizib (dusta).
Tabligh (menyampaikan)
Fathonah (cerdas)
6) Peran Rasul
Menyeru manusia mentauhidkan Allah sebagai Tuhan Yang Esa.
Mengajar perkara ghaib seperti surga dan neraka.
Menyampaikan berita gembira tentang balasan surga untuk yang taat.
Menyampaikan berita dukacita tentang balasan neraka untuk yang ingkar.
Menyeru kepada kebaikan untuk kesejahteraan manusia.
Memperbaiki akhlak manusia supaya berakhlak mahmudah.
Mengajar manusia cara beribadat yang betul seperti cara salat.11
9
Eko Nani Fitriono, S.Th.I., M.P.I, Panduan Lengkap Mengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an
(Malang: Ahlimedia Book, 2020), 54.
10
Lugina Jannatika, dkk, “Konsep Ketuhanan Dan Kerasulan,” Universitas Jendral Achmad Yani
(Cimahi, 2019), accessed December 25, 2020, https://id.scribd.com/document/409943564/3-
Konsep-Ketuhanan-dan-Kerasulan-Makalah-1-docx.
11
Fajar Rizky, “Tugas Agama Islam (Konsep Kerasulan),” Stikom Artha Buana (Kupang, 2013),
accessed December 25, 2020, http://rizkyfajar09.blogspot.com/2013/11/tugas-agama-islam-
konsep-kerasulan.html?m=1.
10
11
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep ketuhanan dan kerasulan adalah hal pokok bagi seorang muslim.
Beriman kepada Allah merupakan salah satu kewajiban seorang muslim agar lebih
mengenal Allah, Tuhan semesta alam. Begitupun kepada Rasulnya, seorang
muslim yang memahami aspek kerasulan dengan sepenuh hati akan senantiasa
menjalankan sunah-sunah Rasul. Dengan demikian kehidupan seorang muslim
akan terarah dan merasa tentram sehingga dapat mencapai kehidupan bahagia di
dunia maupun di akhirat kelak.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
A. Yaksi. Calon Mualaf: Sebuah Pengantar Masuk Islam. Jakarta: Ksatria Media,
2018.
Drs. H. Masan AF, M.Pd. Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak. Semarang:
Toha Putra, n.d.
Fajar Rizky. “Tugas Agama Islam (Konsep Kerasulan).” Stikom Artha Buana.
Kupang, 2013. Accessed December 25, 2020.
http://rizkyfajar09.blogspot.com/2013/11/tugas-agama-islam-konsep-
kerasulan.html?m=1.
13