Di susun oleh:
• Asmalia Lahay
• Wawan
• Mohammad Putra Djamadi
Puja dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Yang telah
memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga saat dapat
menyelesaikan makalah “Manusia dan Agama” diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang turut andil dalam penyusunan makalah ini
hingga pada batas waktu yang telah ditentukan. Saya sebagai penyusun sangat
menyadari bahwa makalah saya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini dengan baik. Sehingga makalah ini dapat memberi informasi dan
berguna bagi para pembaca dan khususnya saya sebagai penyusun.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................iii
BAB I.........................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................2
D. Metode Penulisan......................................................3
E. Sistematika Penulisan................................................3
BAB II........................................................................................4
PEMBAHASAN..........................................................................4
A. Pengertian Agama.....................................................4
B. Hubungan Manusia dan Agama.................................9
BAB III.....................................................................................13
PENUTUP................................................................................13
A. KESIMPULAN............................................................13
B. SARAN......................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan manusia dan agama tidak pernah lepas dari
perkara dunia, Agama diciptakan pula karena ada manusia,
sedangkan manusia sangat membutuhkan agama sebagai
tuntunannya, oleh sebab itu keduanya memiliki pengaruh besar
dalam pembinaan generasi yang akan datang. Agama sangat
berperan penting bagi manusia sebagai sarana menjamin
kelapangan dada dan menumbuhkan ketenangan hati bagi para
pemeluknya. Agama dapat memelihara manusia dari
penyimpangan, kerusakan dan menjauhkan tingkah laku negatif
yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bahkan agama
membuat hati manusia menjadi tenteram, jernih dan suci. Di
samping itu agama juga sebagai benteng pertahanan generasi
muslim dalam berbagai aliran yang tidak sesuai dengan tataran
kehidupan Agama juga berperan penting dalam pembinaan akidah
dan akhlak mulia yang dapat menjadikan individu-individu yang
bermoral serta bertakwa di masyarakat hingga menjadi teladan yang
baik dengan insan yang bermanfaat bagi orang lain karena
kesahajaannya.
Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah
makhluk yang memiliki potensi untuk berakhlak baik (takwa) atau
buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa ekses dalam diri manusia
karena terkait dengan aspek insting, naluriah, atau hawa nafsu,
seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila
potensi takwa seseorang lemah, karena tidak ter kembangkan
(melalui pendidikan), maka perilaku manusia dalam hidupnya tidak
akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi
fujurnya yang bersifat instingtif atau impulsif (seperti berzina,
membunuh, mencuri, minum-minuman keras, atau menggunakan
narkoba dan main judi).
Apabila nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri
seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai
manusia yang bertakwa, yang salah satu karakteristiknya adalah
mampu mengendalikan diri (self control) dari pemuasan hawa nafsu
yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses
penyusunan makalah ini adalah “Hubungan Manusia Dengan
Agama”.
1. Apa Agama itu sebenarnya
2. Bagaimana hubungan erat Agama dan Manusia
C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi
dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pendidikan Agama.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :
1) Untuk mengetahui apa Agama itu sebenarnya
2) Untuk mengetahui bagaimana hubungan antar agama dan
manusia
D. Metode Penulisan
Dalam proses penyusunan makalah ini menggunakan motede
heuristic. Metode yaitu proses pencarian dan pengumpulan
sumber-sumber dalam melakukan kegiatan penyusunan makalah.
Metode ini dipilih karena pada hakekatnya sesuai dengan kegiatan
penyusunan dan penulisan yang hendak dilakukan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan makalah ini dibagi menjadi tiga
bagian utama, yang selanjutnya dijabarkan sebagai berikut :
1) Bagian kesatu adalah pendahuluan. Dalam bagian ini penyusun
memaparkan beberapa Pokok permasalahan awal yang
berhubungan erat dengan permasalahan utama.
2) Bagian Kedua yaitu pembahasan. Pada bagian ini merupakan
bagian utama yang hendak dikaji dalam proses penyusunan
makalah.
3) Bagian ketiga yaitu Kesimpulan. Pada Kesempatan ini penyusun
berusaha untuk mengemukakan terhadap semua permasalahan-
permasalahan yang dikemukakan oleh penyusun dalam
perumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
A. KESIMPULAN
Agama, merupakan sesuatu yang dapat merubah
perilaku seseorang sebab, agama berisi tentang aturan –
aturan yang bisa membawa seseorang ke arah yang lebih
baik. Karena, setiap agama pastilah mempunyai maksud –
maksud tertentu agar penganutnya menjadi lebih terarah.
Kata “agama” berasal dari bahasa Sanskerta yaitu āgama
(aagama) yang berarti “tradisi”. Sedangkan kata lain untuk
menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa
Latin, dan berasal dari kata kerja re-ligare yang berarti
“mengikat kembali”. Cara percayanya pun beragam. Orang-
orang di zaman purba atau primitif, misalnya, merasa bahwa
terdapat kekuatan magis yang meliputi sebuah benda atau
bahkan manusia. Di masa pra sejarah, lahir beberapa
keyakinan seperti animisme, dinamisme, totemisme, dan lain-
lain. Bukan hanya itu, kepercayaan terus berkembang hingga
terdapat sebuah istilah mengenai Tuhan yang dikenal sebagai
satu-satunya pencipta alam semesta dan memiliki kendali
atas segalanya.
Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah
makhluk yang memiliki potensi untuk berakhlak baik (takwa)
atau buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam
diri manusia karena terkait dengan aspek insting, naluriah,
atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa
dan rasa aman. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia
merupakan ciptaan Tuhan yang ada di muka bumi dan
merupakan satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan
berpikir dan merefleksikan segala sesuatu yang ada, termasuk
merefleksikan diri serta keberadaannya di dunia. Inilah yang
menentukan dan sebagai tanda dari hakikat sebagai manusia,
di mana makhluk lain seperti binatang tidak memilikinya.
Maka sangat layak jika dikatakan bahwa hakikat manusia
adalah makhluk yang berpikir.
“......Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan
kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan
di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara
kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah
diketahuinya....”
Manusia diciptakan oleh Allah Swt. antara musayyar
dan mukhayyar. Mukhayyar adalah kebebasan manusia
dalam memilih dan tidak ada kehendak Allah Swt di dalamnya
dialah yang menciptakan perbuatannya sendiri dan mengatur
urusannya. Hidup menurutnya berdasarkan sebab akibat.
Musayyar adalah manusia yang digerakkan dan dikendalikan
seperti robot tidak ada kehendak dalam perbuatannya. Dalam
hal ini manusia seperti daun yang tertiup angin. Dalam
konteks tauhid permasalahan mukhayyar dan musayyar
adalah sebuah permasalahan yang berkaitan keimanan
terhadap qadha dan qadar, karena ini menjadi sangat penting
disaat terjadinya perbedaan tentang hak pilih.
B. Saran
Dengan segala yang telah melekat pada manusia, mulai
dari proses penciptaan sampai dengan keistimewaan yang
dimiliki olehnya, hendaknya manusia lebih bisa mengetahui
apa sebenarnya tujuan dari hidupnya, untuk apa dan siapa dia
hidup. Hingga dapat mencapai titik kemuliaan yang
sesungguhnya di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Setelah pembahasan makalah ini, diharapkan
mahasiswa pada khususnya dan umat Islam pada umumnya
dapat memahami Tauhid, sehingga dapat mengenal Allah
SWT serta dapat mengamalkannya dengan ibadah dan
pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mengenal Allah SWT sebagai Tuhan yang Esa
dan yang patut disembah, kita akan terhindar dari perbuatan
syirik. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang
dilindungi Allah SWT dari perbuatan syirik yang mengantar
kita ke jalan yang sesat. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.cicil.co.id/contoh-makalah-mahasiswa-dan-cara-
membuatnya/
http://tugaskampus48.blogspot.com/2015/12/bab-i-pendahuluan-
1.html?m=1
http://dhayattoni80.blogspot.com/2014/09/kerangka-dasar-ajaran-
islam.html?m=1
https://tirto.id/ayat-ayat-al-quran-tentang-akhlak-serta-
penjelasannya-gkLf
https://id.m.wikipedia.org/w/index.php?title=Agama&oldid=21519358
https://www.slideshare.net/afkarunia/hubungan-agama-dan-manusia