DISUSUN OLEH
NAMA : EBIT
NIM : E1C123025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
Saya juga berterimah kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah yang
mengajar dan membimbing kami. Semoga makalah ini dapat diterima dengan
baik, serta dapat bermanfaat bagi saya dan juga pembaca sekalian.
Makalah ini tentunya masih jauh dari karena kesempurnaan hanya milik
AllahSWT, maka dari itu kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan.kata
sempurnah,
Kendari, Oktober
2023
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
tentang wujud Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya,
baik dalam zat, sifat-sifat maupun perbuatannya. Akhlak mulia berawal dari
aqidah, jika aqidahnya sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan
terbentuk. Iman yang teguh pasti tidak ada keraguan dalam hatinya dan
kepada Allah juga harus beriman kepada Malaikat, Nabi, kitab, hari akhir,
hidup di dunia saja, tetapi juga untuk kebahagiaan hidup di akhirat. Dengan
pendidikan aqidah akhlak siswa diarahkan mencapai keseimbangan antara
Tuhannya. Dan dengan pendidikan aqidah akhlak pula siswa akan memiliki
derajat yang tinggi yang melebihi makhluk lainnya. Pada akhirnya dapat
sebagai suatu wadah untuk membina dan membentuk tingkah laku siswa
pembiasaan (psikomotorik).
sopan terhadap guru dan teman, dapat melaksanakan sholat berjama’ah, mampu
menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman, dan lain sebagainya.
Ini dicapai tidak hanya dengan kemauan guru, tetapi semangat dari siswa dan
dukungan dari seluruh elemen yang ada di sekolah. Realita tersebut dapat
dikatakan baik, namun masih ada siswa yang kurang tertib dan ini merupakan
dinamika siswa yang masih memiliki keinginan untuk bersikap semaunya sendiri
namun masih berada dalam batas kewajaran. Disamping itu potret siswa SDITQ
yang seharusnya tercermin dalam keseharian dapat dilihat dari prilakunya dengan
teman, guru serta seluruh elemen yang ada di sekolah, tentang cara bersosialisasi
dan cara menanamkan apa yang sudah diajarkan oleh guru dikelas. Melihat
yang terlihat adalah berkelahi sesama siswa, memakai baju kurang rapi, terlambat
dilakukan sejak dini, keluarga sebagai tempat belajar pertama anak. Antara aqidah
akhlak dan perilaku keagamaan akan berdampak pada berbagai hal, tergantung
pada ke arah mana aqidah akhlak itu mendasari aktifitas seseorang. Dengan
berbagai aktifitas seseorang, menentukan baik dan buruknya. Oleh karena itu,
dilakukan mulai sejak usia dini hingga orang dewasa. Sehingga antara sekolah dan
keluarga harus dapat bekerja sama dalam menjalankan pendidikan aqidah akhlak,
keagamaan anak. Guru hanya bisa mendampingi anak pada saat disekolah saja
Atas dasar segala permasalahan dan pemikiran diatas, penulis amat tertarik
1.3 Tujuan
Berangkat dari rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dari
PEMBAHASAN
artinya: tunduk, patuh dan berserah diri. Agama Islam adalah risalah
(pesan-pesan) yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul sebagai
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Ketiga komponen tersebut
adalah:
1. Aqidah atau Iman, yaitu keyakinan akan adanya Allah dan para rasul
yang berisikan informas itentang adanya har iakhir dan adanya suatu
dan akhlak.
karena itu, secara garis besar, syariah meliputi dua hal pokok yaitu:
secara langsung
diliputi oleh dua hal yang sangat dominan yaitu: harapan dan
akan rasa aman, terutama pada hati manusia. Dan Agama Islam-
diakhirat.
a. Tauhid Rububiyah
adalah satusatunya:
tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah
malam dan siang dan yang maha kuasa atas segala sesuatu.
dari yang mati dan engkau keluarkan yang mati dari yang hidup.
Dan engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab
lain-lain
subhanahu wa ta’ala dalam nama dan sifat-Nya yang terdapat dalam Al Quran dan
180) “Dan bagi-Nya lah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi.” (QS. Ar
Rum: 27).3 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tauhid Asma dan Sifat adalah
sebagai berikut:
.2. Tidak melampaui batas dengan menamai atau mensifati Allah di luar yang
Nya.
tentang keyakinan atau pengenalan tentang Allah. Oleh karena itu kedua macam
tauhid tersebut biasa disatukan pembahasannya dengan nama tauhid ma’rifah dan
Pada dasarnya fitrah manusia beriman dan bertauhid ma’rifah dan itsbat. Oleh
karena itu orang-orang musyrik dan kafir yang dihadapi oleh para Rasul tidak
“Katakanlah: ‘Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya
Nya berada kekuasaan atas se gala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi
tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?’
nama dan sifat Allah, itu hanyalah kesombongan lisannya yang pada hakikatnya
hatinya mengingkari apa yang diucapkan oleh lisannya. Hal ini sebagaimana
nyata, dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Firaun seorang yang akan
yang ada kecuali ada yang mengadakan dan tidak ada satu kejadianpun kecuali
dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).”
. c. Tauhid Uluhiyah
lain.
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al
Baqoroh: 163)
Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.”
Al Mu’minun: 117).
Tauhid inilah yang dituntut harus ditunaikan oleh setiap hamba sesuai
Rububiyah dan kesempurnaan nama dan sifat Allah. Kemurnian Tauhid Uluhiyah
1. Seluruh ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah bukan kepada yang lainnya.
2. Dalam pelaksanaan ibadah tersebut harus sesuai dengan perintah dan larangan
Allah
dipisahkan, dimana keimanan seseorang kepada Allah tidak akan utuh sehingga
seseorang tak berguna sehingga dia bertauhid Uluhiyah dan Tauhid Rububiyah,
serta Tauhid Uluhiyah seseorang tak lurus sehingga dia bertauhid asma dan sifat.
Singkatnya, mengenal Allah tak berguna sampai seorang hamba beribadah hanya
kepada-Nya. Dan beribadah kepada Allah tidak akan terwujud tanpa mengenal
Allah
Secara etimologis, kata syariat, (dalam bahasa Arab, aslinya, syarî’ah/ )ةشعير
berasal dari kata syara’a( )عرشyang berarti jalan menuju mata air. Kata syariat
dalam beberapa ayat Al-Qur’an mengandung arti jalan yang lurus dan jelas ath-
thariq al-mustaqiim wa al-waadhih) menuju kebahagiaan hidup. Pengertian ini
menurut para ahli, identik dengan pengertian agama (al-din/ )نيدلا. Karena hanya
Kata syariat dalam beberapa ayat Al-Qur’an mengandung arti jalan yang
lurus Dalam istilah Islam, Syari`ah Islam berarti ketentuan ajaran agama Islam
yang bersumber pada al-Qurân dan sunnah Rasulullah saw. dari pengertian ini
meliputi bidang aqidah, akhlaq dan `amaliyyah (perbuatan nyata). Hal ini
sebagaimana dimaksudkan dalam Firman Allah dalam surat al-Jaatsiyah ayat 18:
kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariah (peraturan) dari urusan
(agama itu), maka ikutilah syariah itu dan janganlah kamu ikuti hanya nafsu
a) Macam-macam Sayriah
1. Wajib
2. Sunnah
Segala perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi
3. Haram
berjudi.
4. Makruh
Dalam istilah ushul fiqh, makruh adalah sesuatu yang dianjurkan
tidak bersifat pasti karena tidak ada dalil yang menunjukkan atas
5. Mubah
(istilah), makna akhlak adalah suatu sifat yang melekat dalam jiwa
adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah
Keadaan ini terbagi menjadi dua: ada yang berasal dari tabiat
ulang.
2. Ibrahim Anis mengungkapkan bahwa akhlak adalah sifat yang
pertimbangan.
meninggalkannya.
rugi.
A. Macam-macam Akhlak
menjauhi tuhan.
- Nafsu, nafsu ada kalanya baik (Muthamainah) dan ada kalanya
keburukan.
1. Taat lahir
Taat lahir yaitu melakukan seluruh amal ibadah yang
2. Taat batin
Taat batin adalah segala sifat yang baik yang terpuji yang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
fana ini kita dapat lulus dari ujian-ujian yang Allah swt
yang tercela.
3.2 Saran
sebagai berikut:
terstruktur.