Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

( Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pendidikan Agam Islam Semester 6 )

Dosen pengampu : M HUSNI MUBAROK, S.Pd.I.,M.Pd.

Disusun Oleh :

Kania Puja Julianti

10120853

Kelas G3
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL

BANDUNG

2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia serta
nikmat dan kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya mengucapkan
terimakasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yaitu Bpk. M Husni Mubarok
S.Pd.i.,M.Pd yang telah memberikan tugas kepada saya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna
bagi agama, bangsa dan negara.
Dengan tersusunnya makalah ini saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini saya sangat berharap perbaikan, kritik dan saran
yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya
sendiri umumnya bagi para pembaca makalah ini.

Bandung, Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………. 1

Latar Belakang……………………………………………… 1

Rumusan Masalah…………………………………………... 2

Maksud Penelitian…………………………………………… 2

Manfaat penelitian…………………………………………… 2

Statistika Penulisan………………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………. 4

Definisi kerukunan antar umat beragama………………….. 4

Agama islman rahmatan Lil alamin………………………… 5

Menjaga kerukunan antar umat beragama………………… 7

BAB III PENUTUP………………………………………………. 9

Saran…………………………………………………………… 9

Kesimpulan……………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….. 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kerukunan antar umat beragama merupakan satu unsur penting yang harus dijaga di
Indonesia yang kehidupan di dalamnya berbagai macam suku, ras, aliran dan agama. Untuk
itusikap toleransi yang baik diperlukan dalam menyikapi perbedaan-perbedaan tersebut agar
kerukunan antar umat beragama dapat tetap terjaga, sebab perdamaian nasional hanya bisa
dicapai kalau masing-masing golongan agama pandai menghormati identitas golongan lain.
Islam mengakui hak hidup agama-agama lain, dan membiarkan para pemeluk agama lain
tersebut untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing, inilah dasar ajaran Islam mengenai
toleransi beragama. Akan tetapi toleransi tidak diartikan sebagai sikap masa bodoh terhadap
agamanya. Istilah toleransi sebenarnya tidak terdapat dalam istilah Islam, tetapi toleransi
termasuk istilah modern yang lahir dari Barat sebagai respon dari sejarah yang meliputi kondisi
politis, sosial dan budayanya yang khas.
Mengenai soal beragama, Islam tidak mengenal konsep pemaksaan dalam beragama. Setiap
diri individu diberi kebebasan sepenuhnya untuk memeluk agama tertentu dengan kesadarannya
sendiri, tanpa intimidasi. Karena manusia telah dibekali dengan akal dan dianggap sudah dewasa
untuk Kerukunan dan toleransi antar umat beragama, kiranya akan menjadi agenda nasional
bahkan internasional yang tak kunjung usai, ini bisa dipahami karena masa depan suatu bangsa
sedikit banyak tergantung pada sejauh mana keharmonisan hubungan antarumat beragama.
Kegagalan dalam merealisasikan agenda ini akan mengantarkan suatu bangsa pada trauma
terpecah belahnya sebagai bangsa.Karenanya, toleransi merupakan kebutuhan yang tidak bisa
ditunda-tunda lagi sembari memberikan penjelasan tentang ajaran-ajaran agama yang
menekankan pada toleransi beragama,sehinggga jiwa toleransi beragama dapat dibina di
kalangan pemeluk masing-masing agama.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun Rumusan Masalah yang akan saya Bahas yaitu :

1. Apakah definisi dari kerukunan antar umat?


2. Mengapa Agama islam merupakan rahmat allah?

3. Bagaimana menjaga kerukunan hidup antar umat beragama?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini, antara lain yaitu:

1. Mengetahui definisi kerukunan antar umat beragama

2. Mengetahui bahwa Agama Islam Merupakan Rahmat Allah

3. Mengetahui cara menjaga kerukunan hidup antar beragama

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Dengan Disusunnya laporan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, Baik
bagi Universitas Teknologi digital maupun bagi para Instansi lainnya, Penulis dan pembaca.

a. Manfaat bagi Akademik Untuk mengembangkan materi pengajaran, mendukung pengabdian


guru dan meningkatkan reputasi kampus melalui hasil dari penelitian yang berpengaruh
terhadap pembaca

b. Manfaat bagi Instansi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan
manajemen sekolah dan kondisi pelaksanaan pendidikan sekolah

c. Manfaat bagi penulis Sebagai salah satu cara untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan
untuk membuktikan dalam sebuah penelitian selain itu juga sebagai pengalaman diri.

d. Manfaat bagi pembaca Sebagai referensi dalam mengetahui, memahami, dan juga dapat
memberika motivasi dan gambaran umum kepada pembaca dalam menentukan topik penelitian.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika dari suatu penulisan Laporan Penelitian Kerukunan antar umat


beragama ini adalah sebagai suatu gambaran global mengenai hal – hal yang akan dibahas
dalam bab selanjutnya, Sehingga kedepan akan memudahkan penulis dalam menyelesaikan
laporan karya tulis ilmiah ini. Adapun sistematika dari penulisan ini adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dikemukakan hasil dari penelitian. Berupa definisi kerukunan antar umat
beragama, islam agama rahmatan Lilalamin, dan menjaga kerukunan antar umat beragama.

BAB III : PENUTUP

Bab ini bertujuan untuk memberikan saran dan kesimpulan hasil penelitian data.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Kerukunan Antar Umat Beragama

Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik”dan“damai”. Intinya,
hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati”dan“bersepakat” untuk tidak
menciptakan perselisihan dan pertengkaran(Depdikbud, 1985:850) Bila pemaknaan tersebut
dijadikan pegangan, maka“kerukunan”adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh
masyarakat manusia.

Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karenasebelumnya
ada ketidak rukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidupberdampingan dan bersama
dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu,
memerlukan proses waktu serta dialog, salingterbuka, menerima dan menghargai sesama,
serta cinta-kasih. Kerukunan antar umat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika
kehidupan umat beragamadalam segala aspek kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan
kerjasama antarumat beragama.

Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk social yang membutuhkanhubungan dan


interaksi sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kerja
sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material
maupun spiritual. Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong
menolong (ta’awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan.

Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan


siapasajatanpa batasan ras, bangsa, dan agama. Selain itu islam juga mengajarkan manusia
untuk hidup bersaudara karenapada hakikatnya kita bersaudara. Persaudaraan atau
ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang pada hakikatnya bukan bermakna
persaudaraan antara orang-orang Islam, melainkan cenderung memiliki arti sebagai
persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islami.

Sungguh bahwa Allah telah menempatkan manusia secara keseluruhan sebagai Bani Adam
dalam kedudukan yang mulia, walaqad karramna bani Adam(QS 17:70).

Manusia diciptakan Allah SWT dengan identitas yang berbeda-beda agar mereka saling
mengenal dan saling memberi manfaat antara yang satu dengan yang lain (QS 49:13).

Tiap-tiap umat diberi aturan dan jalan yang berbeda, padahal andai kata Allah
menghendaki, Dia dapat menjadikan seluruh manusia tersatukan dalam kesatuan umat. Allah
SWT menciptakan perbedaan itu untuk memberi peluang berkompetisi secara sehat dalam
menggapai kebajikan, fastabiqul khairat (QS5:48).

Sabda Rasul, seluruh manusia hendaknya menjadi saudara antara yangsatudengan yang lain,
wakunu ibadallahi ikhwana (Hadist Bukhari).

Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an dan hadist sekurang-kurangnya
memperkenalkan empat macam ukhuwah, yakni:

1. Ukhuwah ‘ubudiyyah, ialah persaudaraan yang timbul dalam lingkup sesama makhluk yang
tunduk kepada Allah.

2. Ukhuwah insaniyyah atau basyariyyah, yakni persaudaraan karena sama-samamemiliki kodrat


sebagai manusia secara keseluruhan (persaudaraan antar manusia, baik itu seiman maupun
berbeda keyakinan).

3. Ukhuwah wataniyyah wa an nasab, yakni persaudaraan yang didasari keterikatanketurunan


dan kebangsaan.

4. Ukhuwah diniyyah, yakni persaudaraan karena seiman atau seagama.

Esensi dari persaudaraan terletak pada kasih sayang yang ditampilkan bentuk perhatian,
kepedulian, hubungan yang akrab dan merasa senasib sepenanggungan.
Nabi menggambarkan hubungan persaudaraan dalam haditsnya yang artinya”Seorang
mukmin dengan mukmin yang lain seperti satu tubuh, apabila salahsatuanggota tubuh
terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya. Ukhuwwahadalah persaudaraan
yang berintikan kebersamaan dan kesatuan antar sesama. Kebersamaan di kalangan muslim
dikenal dengan istilah ukhuwwah Islamiyahataupersaudaraan yang diikat oleh kesamaan
aqidah.

Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungansosialanatar manusia
yang tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungan dankerjasama dalam bidang-bidang
ekonomi, politik, maupun budaya tidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam
ruang lingkup kebaikan.

2. Agama Islam Merupakan Rahmat Allah

Islam merupakan agama (ad-din) yang rahmatan lil ‘alamin, artinya agama yang menjadi
rahmat bagi alam semesta. Semua sisi kehidupan telah diatur dalam hukum Islam, sehingga
Islam bersifat komprehensif dan universal. Dalam kehidupan sehari-hari manusia memiliki dua
sisi hubungan yang tidak terpisahkan. Hubungan vertical, antara manusia dengan Allah
SWT dan hubungan horizontal, hubungan antara manusia dengan makhluk hidup lainnya
(Abdul ghofur. 2010: 1)

Dalam hubungan vertical telah diatur lebih secara terperinci dalam Al Qur’an maupun
haditsnya. Sedangkan hubungan horizontal hanya diatur hal-hal pokok semata, sehingga
selalu membutuhkan pemikiran dan pembaharuan guna menyesuaikan dengan perkembangan
jaman. Semakin hari, permasalahannya semakin kompleks, memungkinkan munculnya
permasalahan yang baru. Permasalahan baru ini tentunya membutuhkan kajian-kajian yang
mendalam guna menghasilkan produk hukum yang dapat menyelesaikan problem tersebut
tanpa menyimpang dari ajaran pokok yang telah ada.

Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Karena itu maka
timbullah kegiatan-kegiatan ekonomi, mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi. Seiring
perkembangan jaman maka kebutuhan manusia semakin bertambah banyak pula. Dalam
kehidupannya manusia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Mulai dari berwirausaha
sendiri sampai bekerja kepada orang lain. Banyak ayat Al-Qur’an yang menyuruh manusia
untuk bekerja keras dan menyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan akherat. Dalam
surat At Taubah ayat 105:

‫ﺸَﻬﺎَدِة‬
َّ ‫ﺐ َواﻟ‬
ِ ‫ﻢ اْﻟَﻐْﻴ‬
ِ ‫ﻋِﻠ‬
ٰ ‫ن ِاٰﻟﻰ‬
َ ‫ﺳُﺘَﺮُّدْو‬
َ ‫ن َو‬
َۗ ‫ﺳْﻮُﻟٗﻪ َواْﻟُﻤْﺆِﻣُﻨْﻮ‬
ُ ‫ﻢ َوَر‬
ْ ‫ﻋَﻤَﻠُﻜ‬
َ ‫ﺴَﻴَﺮى اﻟّٰﻠُﻪ‬
َ ‫ﻋَﻤُﻠْﻮا َﻓ‬
ْ ‫ﻞ ا‬
ِ ‫َوُﻗ‬
َۚ ‫ﻢ َﺗْﻌَﻤُﻠْﻮ‬
‫ن‬ ْ ‫ﻢ ِﺑَﻤﺎ ُﻛْﻨُﺘ‬
ْ ‫َﻓُﻴَﻨِّﺒُﺌُﻜ‬

Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-
Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.”

3. KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua golongan
agama bisa hidup bersama tanpa menguarangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan
kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan
damai. Karena itu kerukunan antar umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap
fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman dan perasaan orang lain.
Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama memberi
ruang untuk mencampurkan unsur- unsur tertentu dari agama yang berbeda, sebab hal
tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.

Menurut Muhammad Maftuh Basyuni dalam seminar kerukunan antar umat

beragama tanggal 31 Desember 2008 di Departemen Agama, mengatakan bahwa


kerukunan umat beragama merupakan pilar kerukunan nasional adalah sesuatu yang dinamis,
karena itu harus dipelihara terus dari waktu ke waktu. Kerukunan hidup antar umat
beragama sendiri berarti keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
toleransi, saling pengertian, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya
dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan toleransi antar
umat beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya masyarakat harus bersikap
lapang dada dan menerima perbedaan antar umat beragama. Selain itu masyarakat juga
harus saling menghormati satu sama lainnya misalnya dalam hal beribadah, antar pemeluk
agama yang satu dengan lainnya tidak saling mengganggu.

Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelasdisebutkan dalam Alqur’an
dan Al-hadits. Hal yang tidak diperbolehkan adalahdalam masalah akidah dan ibadah, seperti
pelaksanaan sosial, puasa dan haji, tidakdibenarkan adanya toleransi, sesuai dengan firman-
Nya dalamsurat Al Kafirunyang artinya: “Bagimu agamamu, bagiku agamaku”. Beberapa
prinsip kerukunanantar umat beragama berdasar Hukum Islam :

a. Islam tidak membenarkan adanya paksaan dalam memeluk suatu agama (QS.Al- Baqarah :
256).

b. Allah SWT tidak melarang orang Islam untuk berbuat baik,berlaku adil dan tidak boleh
memusuhi penganut agama lain,selama mereka tidakmemusuhi,tidakmemerangi dan tidak
mengusir orang Islam.(QS. Al-Mutahanah : 8)

c. Setiap pemeluk agama mempunyai kebebasan untuk mengamalkansyari'at agamanya masing-


masing (QS.Al-Baqarah :139).

d. Islam mengharuskan berbuat baik dan menghormati hak-hak tetangga,tanpa membedakan


agama tetangga tersebut. Sikap menghormatiterhadap tetangga itudihubungkan dengan
iman kepada Allah SWT daniman kepada hari akhir (Hadis Nabi riwayat Muttafaq Alaih).

e. Barang siapa membunuh orang mu'ahid, orang kafir yang mempunyai perjanjian perdamaian
dengan umat Islam, tidak akan mencium bau surga, padahal bausurga itu telah tercium dari
jarak perjalanan empat puluh tahun (Hadis Nabi dari Abdullah bin 'Ash riwayat Bukhari).

Sudah banyak perjanjian damai dan perjanjian HAM yang dibuat oleh Negara Islam dan
seluruh Negara di dunia soal itu. Dan hanya sedikit yang melanggar, diantara yang
melanggar itu diantaranyaIsrael, sedangkan yang tidak melanggar dan sangatlah banyak,
seperti Jerman, Cheko, Irlandia dan masih sangat banyak yang tidak saya sebut satu
persatu yang tetap menjaga perdamaian. Jadi mereka yang menjaga perjanjian damai
dengan orang Islam. Tidaklah dibenarkan membunuh orang-orang yang tetap menjaga
perdamaian dengan orang Islam. Bahkan menurut hadis tersebut tidak akan mencium bau
surga bagi yang membunuh orang tersebut tanpa kesalahan yang jelas.

Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari.
Dengan adanya kerukunan antar umat beragama kehidupan akan damai dan hidup saling
berdampingan. Perlu di ingat satu hal bahwa kerukunan antar umat beragama bukan
berarti kita megikuti agama mereka bahkan menjalankan ajaran agama mereka.

Untuk itulah kerukunan hidup antar umat beragama harus kita jaga agar tidakterjadi
konflik-konflik antar umat beragama. Terutama di masyarakat Indonesia yang multikultural
dalam hal agama, kita harus bisa hidup dalam kedamaian, saling tolongmenolong, dan tidak
saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak
langsung memberikan stabilitas dan kemajuan negara.

4. MENJAGA KERUKUNAN HIDUP ANTAR UMAT BERAGAMA

Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama salah satunya dengan dialog antar
umat beragama. Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat yang modern yang
demokratis adalah terwujudnya masyarakat yang menghargai kemajemukan (pluralitas)
masyarakat dan bangsa serta mewujudkannya dalam suatu keniscayaan. Untuk itulah kita
harus saling menjaga kerukunan hidup antar umat beragama.

Secara historis banyak terjadi konflik antar umat beragama, misalnya konflik di Poso
antara umat islam dan umat kristen. Agama disini terlihat sebagai pemicu atau sumber dari
konflik tersebut. Sangatlah ironis konflik yang terjadi tersebut padahal suatu agama pada
dasarnya mengajarkan kepada para pemeluk nyaagar hidup dalam kedamaian, saling tolong
menolong dan juga saling menghormati. Untuk itu marilah kita jaga tali persaudaraan antar
sesama umat beragama.

Konflik yang terjadi antar umat beragama tersebut dalam masyarakat yang
multkultural adalah menjadi sebuah tantangan yang besar bagi masyarakat maupun
pemerintah. Karena konflik tersebut bisa menjadi ancaman serius bagi integrasi bangsa jika
tidak dikelola secara baik dan benar. Supaya agama bisa menjadi alat pemersatu bangsa,
maka kemajemukan harus dikelola dengan baik dan benar, maka diperlukan cara yang
efektif yaitu dialog antar umat beragama untuk permasalahan yang mengganjal antara
masing-masing kelompok umat beragama. Karena mungkin selama ini konflik yang timbul
antara umat beragama terjadi karena terputusnya jalinan informasi yang benar diantara
pemeluk agama dari satu pihak ke pihak lain sehingga timbul prasangka-prasangka negative.

Menurut Prof. Dr. H Muchoyar H.S, MA dalam menyikapi perbedaan agama terkait dengan
toleransi antar umat beragama agar dialog antar umat beragama terwujud memerlukan 3
konsep yaitu :

1. Setuju untuk tidak setuju, maksudnya setiap agama memiliki akidah masing- masing
sehingga agama saling bertoleransi dengan perbedaan tersebut.

2. Setuju untuk setuju, konsep ini berarti meyakini semua agama memiliki kesamaan dalam
upaya peningkatan kesejahteraan dan martabat umatnya.

3. Setuju untuk berbeda, maksudnya dalam hal perbedaan ini disikapi dengan damai bukan
untuk saling menghancurkan.

Indonesia yang multikultural terutama dalam hal agama membuat Indonesia menjadi sangat
rentang terhadap konflik antar umat beragama. Maka dari itu menjaga kerukunan antar
umat beragama sangatlah penting. Dalam kaitannya untuk menjaga kehidupan antar umat
beragama agar terjaga sekaligus tercipta kerukunan hidup antar umat beragama dalam
masyarakat khususnya masyarakat Indonesia misalnya dengancara sebagai berikut:

1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain yaitu
dengan cara mengubah rasa curiga dan benci menjadi rasa penasaran yang positif dan
mau menghargai keyakinan orang lain.

2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan
orangnya. Misalnya dalam hal terorisme.

3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan olok-olok mereka karena ini bagian
dari sikap saling menghormati.

4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain karena semua orang berhak mendapat fasilitas
yang sama seperti pendidikan, lapangan pekerjaan dan sebagainya.

Dengan memperhatikan cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama tersebut
hendaknya kita sesama manusia haruslah saling tolong menolong dan kita harus bisa
menerima bahwa perbedaan agama dengan orang lain adalah sebuahrealitas dalam
masyarakat yang multikultural agar kehidupan antar umat beragama bisa terwujud.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan


masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong dan tidak saling
bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung
memberikan stabilitas dan kemajuan Negara.

Cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama adalah
dengan mengadakan dialog antar umat beragama yang di dalamnya membahas tentang
hubungan antar sesama umat beragama. Selain itu ada beberapa cara menjaga sekaligus
mewujudkankerukuran hidup antar umat beragama antara lain:

a. Menghilangkan perasaan curga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain

b. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan
orangnya.

c. Biarkan urat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lainyangsedang


beribadah.

d. Hindari diskriminasi terhadap agama lain.

2. SARAN

Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia supaya menanamkansejak dini
pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanyahidup rukun antar
sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuddin.dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta; PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia

Daud Ali, Mohammad, 1998.Pendidikan Agama Islam,Jakarata: Rajawalu pers. Sairin, Weinata. 2002.
Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa:

butir-butir pemikiran

http://shuthajhi.blogspot.co.id/

http://koswara.wordpress.com/

Anda mungkin juga menyukai