Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN

TOLERANSI SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

DOSEN PEMBIMBING

ENGKUS KUSNADI SH.,MH

DISUSUN OLEH

AKWILINA GREVBA

2110212443

UNIVERSITAS PANCA BHAKTI PONTIANAK

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN SIPIL

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, atas rahmat dan hidayah-nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Toleransi Sebagai Alat Pemersatu Bangsa” dengan
tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan. Selain itu makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang arti pentingnya toleransi bagi pembaca dan
penulis.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak engkus kusnadi sh.,mh selaku dosen
pengampu mata kuliah kewarganegaraan.

Pemulis menyadari makalh ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 22 juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….…ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...……iii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………1

1.1.Latar Belakang…………………………………………….…………………………..…..1

1.2.Rumusan Masalah………………………………………….…………………..………….2

1.3.Tujuan………………………………………………………….……………..…………...3

1.4.Manfaat Penelitian……………………………………………….………………..………3

BAB 2 LANDASAN TEORI………………………………………………………...………4

2.1.Pentingnya Perilaku Toleransi……………………………………………………….……4

2.1.1.Pengertian Toleransi………………………………………………………………...…..4

BAB 3 PEMBAHASAN………………………………………………………….………….6

3.1.Toleransi, Sara, Anak, dan Penanaman Sikap Toleransi………………………………….6

3.1.1.Sikap…………………………………………………………………………………….6

3.1.2.Toleransi, Sara, dan Anak……………….………………………………………………6

3.1.3.Bentuk-bentuk Toleransi dalam Masyarakat……………………………………………7

3.1.3.1.Penerapan Sikap Toleransi dalam Lingkungan Keluarga……………………...……7

3.1.3.2.Toleransi Keagamaan dalam Kehidupan……………………………………………8

3.1.3.3.Toleransi antar Suku Bangsa dan Ras……………………………………………….9

4.1.Menghindarkan Diri dari Perilaku Tindak Kekerasan…………………………………….9

iii
4.2.Perilaku Toleran dan Menghargai Perbedaan……………………………………………10

4.3.Toleransi di Kalangan Milenial…………………………………………………………..11

5.1.Toleransi Untuk Mempersatukan Bangsa…………………………………………....…17

BAB 4 PENUTUP………………………………………………………………………....19

4.1.Kesimpulan………………………………………………………………………..……19

4.2.Saran……………………………………………………………………………………19

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..20

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya (hasan,
2010: 9). Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila pertama,
bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing adalah
mutlak. Toleransi merupakan salah satu sarana yang dapat memersatukan
perbedaaan, semua agama menghargai manusia maka dari itu semua umat
beragama juga wajib saling menghargai. Dengan demikian antar umat beragama
yang berlainan akan terbina kerukunan hidup. Dalam pedoman indonesia yang
tertulis di pancasila, khususnya sila ketiga telah disebutkan bahwa persatuan
merupakan cita-cita, tujuan, dan harapan bangsa. Seperti yang kita ketahui,
indonesia adalah negeri kepulauan yang sangat luas. Setiap daerah dalam wilayah
indonesia memiliki berbagai adat istiadat dan budaya daerah yang khas. Setiap
warga masyarakat termasuk kita hendaknya bisa menunjukkan
sikap toleransi terhadap keragaman dalam masyarakat. Sikap toleransi dalam
masyarakat akan mewujudkan kehidupan yang damai.pendidikan agama termasuk
pendidikan agama islam di sekolah sesungguhnya memiliki landasan filosofi-
ideologis dan konstitusional yang sangat kuat. Pada pembukaan uud negara ri
tahun 1945 dinyatakan “ atas berkat rahmat allah yang maha kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur negara ri yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada ketuhanan yang maha esa”. Selanjutnya dalam pasal 28e (1)
dinukilkan “setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,

1
memilih pendidikan dan pengajaran. (2) setiap orang berhak atas kebebasan
meyakini kepercayaan”. Tertera juga pada pasal 28j (2) “dalam menjalankan hak
dan kebebesannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama”. Semua
yang tercantum dalam pembukaan dan pasal 28e/j tersebut dikuatkan dalam bab xi
agama pasal 29 “(1) negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa. (2) negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Terkait
dengan pendidikan dan kebudayaan sangat ditekankan komitmen
konstitusionalnya dalam bab xiii pasal 31 a.l. Butir“(3) pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.(5) pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”
(uud 1945 dan amandemennya:2005). Dalam menghadapi tuntutan kondisi zaman
serta pembangunan yang semakin pesat ini, pendidikan harus dapat secara tepat
guna untuk dapat menciptakan manusia-manusia yang berkualitas, dalam hal ini
diharapkan yang tercipta bukan hanya kualitas dari segi intelektual juga segi
religiusnya. Pendidikan di sekolah formal berlangsung secara formal, artinya baik
kegiatan, tujuan pendidikan, materi, dan bahan ajar, serta metode penyampaiannya
telah diprogram secara jelas dan dituangkan dalam seperangkat aturan atau
pegangan yang disyahkan.
Semua itu bertujuan agar kegiatan pendidikan diselenggarakan di sekolah
dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur serta dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.

A. Rumusan masalah

2
Berdasarkan rumusan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka rumusan masalah penelitiann ini adalah :
1. Apa saja bentuk toleransi dalam masyarakat sekitar ?
2. Bagaimanakah cara agar tidak terjadinya konflik antar sesama?
3. Bagaimanakah contoh perilaku yang menunjukkan sifat toleransi?
4. Apakah manfaat toleransi dalam kehidupan?

B. Tujuan pembahasan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, adapun tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bentuk toleransi dalam masyarakar sekitar
2. Untuk mengetahui cara agar tidak terjadinya konflik antar sesama

C. Manfaat penelitian
A. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan tentang generasi muda
yang memiliki kedewasaan diri dalam menghormati sesama manusia dan
menghargai perbedaan yang terjadi dalam keluarga, masyarakat, sekolah, dan
negara.
B. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat
sekitar yang saling berbeda agama,suku, dll. Menyadarkan indahnya perbedaan
dan pentingnya toleransi antar sesama
C.hasil pemelitian ini mempersatukan yang berbeda seperti agama, suku, etnis,
sikap, tindakan, dll.
D. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa kesadaran diri pada
pembaca dan penulis bahwa sikap tolerasi itu penting.
E. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempersatukan kita yang berbeda dari
segi agama, etnis, suku, pendapat, tindakan, dll.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pentingnya perilaku toleransi


1. Pengertian toleransi
Toleransi atau toleran secara bahasa kata ini berasal dari bahasa latin tolerare
yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu yang dianggap menyimpang atau salah
dengan batasan tertentu. Toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati
perbedaan antarsesama manusia. Allah swt menciptakan manusia berbeda satu sama
lain. Perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan jika dipandang secara positif. Contoh
sikap toleransi secara umum antara lain: menghargai pendapat mengenai pemikiran
orang lain yang berbeda dengan kita, serta saling tolong-menolong antar sesama
manusia tanpa memandang suku, ras, agama, dan antar golongan. Manfaat toleransi
yang paing penting adalah menciptakan keharmonisan dan kedamaian. Setiap orang
yang memiliki rasa toleransi dapat menahan dirinya untuk tidak memaksakan
pendapat pribadi kepada orang lain. Ini membuat keharmonisan akan tetap terjaga,
karena tiap orang bisa saling memahami satu sama lain. Toleransi merupakan konsep
modern untuk menggambarkan sikap saling menghargai dan kerja sama antara
kelompok masyarakat dengan beragam perbedaan. Maka dari itu, toleransi menjadi
sikap yang sangat penting karena merupakan tindakan yang menghormati keragaman
latar belakang, pandangan, dan kepercayaan. Toleransi merupakan konsep modern
untuk menggambarkan sikap saling menghargai dan kerja sama antara kelompok
masyarakat dengan beragam perbedaan. Maka dari itu, toleransi menjadi sikap yang
sangat penting karena merupakan tindakan yang menghormati keragaman latar
belakang, pandangan, dan kepercayaan. Toleransi sangat penting dalam kehidupan

4
manusia, baik dalam berkata-kata maupun dalam bertingkah laku. Dalam hal ini,
toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan,
menjembatani kesenjangan di antara kita sehingga tercapai kesamaan sikap. Toleransi
juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang
salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai kekayaan.

2. Alasan harus memahami toleransi


Mengapa perlu memahami toleransi?
Tuhan menciptakan alam semesta dengan berbagai isinya yang beragam, termasuk
manusia, hewan dan tumbuhan. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, bahasa,
suku bangsa, agama dan ras yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Keanekaragaman yang ada di Indonesia adalah sebuah kekayaan dan keindahan
bangsa. Perbedaan itu merupakan rahmat, kekuatan dan karunia yang diwujudkan
melalui sikap saling menghormati. Menghormati keanekaragaman akan
menumbuhkan sikap toleran. Salah satu wujud dari toleransi adalah melakukan kerja
sama dengan orang lain.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Toleransi, Sara, Anak, dan Penanaman Sikap Toleransi

1. Sikap
Setiap individu tentu memiliki watak, gaya berbicara, serta cara berinteraksi yang
berbeda-beda. Ciri-ciri tersebut merupakan bagian dari sikap. Sikap dapat berdampak
besar pada suatu individu berdasarkan respon yang ditunjukkan melalui sebuah
interaksi.
a. Definisi sikap
Notoadmodjo dalam shefia (2013) sikap merupakan kecenderungan untuk
berperilaku. Sikap juga respon tertutup seseorang terhadap objek tertentu yang
melibatkan pendapat dan emosi.
Menurut allport (dalam notoadmodjo, 2010) komponen sikap terdiri dari:
1. Kepercayaan, ide, dan konsep seseorang terhadap suatu objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi yang berupa penilaian terhadap suatu objek
3. Kecenderungan untuk bertindak atau disebut perilaku terbuka.

2. Toleransi, sara, dan anak


Dalam kehidupan bermasyarakat tentu terdapat banyak sekali individu yang berbeda.
Baik dari umur, ras, suku, dialek, agama, dan semacamnya. Dengan

beragamnya perbedaan tersebut diperlukannya sikap untuk menerima serta

menghargai untuk terciptanya kehidupan yang rukun serta tentram. Sikap yang

diperlukan tersebut adalah sikap toleransi.toleransi yang paling umum adalah


toleransi terhadap suku.

6
3. Bentuk-bentuk toleransi dalam masyarakat
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk melangsungkan
kehidupannya. Alasannya, yaitu setiap manusia memiliki karakter dan kemampuan
yang berbeda membuat mereka dapat saling melengkapi. Keinginan untuk melengkapi
dan dilengkapi adalah salah satu alasan manusia tetap menjalin hubungan dengan
orang lain. Selain itu, manusia juga harus dapat saling berdampingan untuk
menciptakan keharmonisan. Bagaimana cara manusia untuk menciptakan
keharmonisan? Manusia harus menerapkan sikap toleransi. Dengan saling bertoleransi
konflik antar umat beragama,suku, etnis, perbedaan pendapat maupun tindakan tidak
akan menjadi masalah, selagi manusia akan tetap saling bertoleransi. Sikap toleransi
diperlukan dalam menciptakan keharmonisan masyarakat yang terdiri dari individu
dengan karakter berbeda. Sikap ini mengajarkan kita untuk menerima segala
perbedaan yang ada dan kita harus menjaga sikap toleransi ini agar tidak
menimbulkan perselisihan dan perpecahan.

a) Penerapan sikap toleransi dalam lingkungan keluarga


Sedari dini, kita harus mulai menerapkan sikap toleransi. Seperti yang kita
ketahui, toleransi dapat mewujudkan keharmonisan dan kedamaian dalam
hubungan antarmanusia. Sikap toleransi yang dimulai dari rumah dapat memulai
kesadaran akan pentingnya toleransi dalam hubungan, menghargai perbedaan, dan
dapat meningkatkan tenggang rasa dengan orang lain. Untuk mulai menerapkan
sikap toleransi, kamu dapat mulai menerapkan beberapa contoh berikut.
❖ Tidak mengganggu anggota keluarga saat sedang beribadah.
❖ Saling menghargai dan menghormati setiap pendapat anggota keluarga.
❖ Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga yang lain.

7
❖ Membantu pekerjaan rumah orang tua, seperti mencuci piring, menyapu,
mengepel. Dalam pembagian pekerjaan rumah, sebaiknya dilakukan secara
adil.
❖ Menghargai perbedaan setiap anggota keluarga dengan tidak berlaku kasar,
mengejek, ataupun mengucilkan. Mulai mendengarkan dan melapangkan
hati saat mendapatkan masukan atau saran dari keluarga.
❖ Tidak mendengarkan musik dengan volume yang keras. Kita harus melihat
dan memperhatikan kebutuhan orang lain.
❖ Tidak berisik saat jam tidur karena dapat mengganggu anggota keluarga lain
yang sedang beristirahat.
❖ Tidak pilih kasih sebagai orang tua dengan memperlakukan setiap anak
dengan adil dan cara yang sama.
❖ Mendengarkan dan menjalankan nasihat orang tua.
❖ Saling menghormati di dalam perbedaan agama.
❖ Saling menghargai di antara pendapat yang berbeda.
❖ Saling menghargai dan menghormati pada saudara yang memiliki
perbedaan ras dan suku.
❖ Mendengarkan perkataan orang yang lebih tua dan muda, seperti nasihat
dari kakek dan nenek. Selain itu, kita juga harus mendengarkan masukan
dari adik atau anak.
❖ Berusaha untuk mencari jalan tengah dalam berbagai masalah dengan
memberikan ruang untuk berpendapat bagi siapapun.
❖ Memberikan ruang kepada anggota keluarga lain untuk mengeksplorasi diri
selama tidak mengganggu prinsip keluarga.

b) Toleransi keagamaan dalam kehidupan


Di indonesia, ada 6 agama yang diakui negara secara resmi, yaitu islam, kristen,
katolik, hindu, budha, dan konghucu. Meskipun ada banyak agama yang berbeda di

8
indonesia, kita perlu menerapkan sikap toleransi keagamaan dalam
kehidupan. Berikut ini beberapa contohnya.

 Menghargai waktu beribadah orang lain, dengan menciptakan suasana yang


tenang.

 Menghormati tetangga, teman, saudara, dan orang lain dari agama


berbeda yang sedang menjalankan ibadah.

 Hidup rukun sesama anggota masyarakat yang berbeda agama.

 Tidak membeda-bedakan orang berdasarkan agama yang dianut.

c) Toleransi antar suku bangsa & ras

Menurut khusnah (2017), sikap toleransi terhadap suku bangsa dan ras antara lain :

 Tidak menjelek-jelekkan, menghina atau merendahkan suku bangsa dan

ras lain

 Tidak membeda-bedakan asal suku bangsa dan ras dalam

berteman.membentuk kelompok belajar tanpa memilih-milih suku

bangsa dan rasdari teman tersebut,

 Menyapa tetangga yang berbeda suku bangsa dan ras ketika bertemu

di jalan atau dimana saja, dan membantu tetangga yang sedang

mengalami kesulitan tanpa membeda-bedakannya.

B. Menghindarkan Diri dari Perilaku Tindak Kekerasan


Manusia dianugerahi oleh allah swt. Berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut,
mZanusia dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan
persahabatan dan permusuhan. Dengannya pula manusia bisa mencapai
kesempurnaan ataupun kesengsaraan. Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh
akal saja yang akan mampu menghantarkan manusia kepada kesempurnaan. Namun
sebaliknya, jika nafsu di luar kendali akal, niscaya akan menjerumuskan manusia ke

9
dalam jurang kesengsaraan dan kehinaan. Permusuhan berasal dari rasa benci yang
dimiliki oleh setiap manusia. Sebagaimana cinta, benci pun berasal dari nafsu yang
harus bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan di antara manusia terkadang karena
kedengkian pada hal-hal duniawi seperti pada kasus qabil dan habil ataupun pada
kisah nabi yusuf as. Dan saudara-saudaranya. Terkadang pula permusuhan
dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan.

Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari diri dari perilaku tindak kekerasan adalah:

• Mengontrol diri sendiri agar tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
ajaran islam seperti perilaku tindak kekerasan.
• Menahan emosi agar tidak mudah marah.
• Selalu berada di lingkungan orang yang cinta damai dan tidak memiliki perilaku
tindak kekerasan.
• Memperkuat keimanan kepada allah dalam kehidupan sehari-hari.
• Memperbanyak melakukan hal-hal positif sehingga tidak sempat melakukan hal-hal
negatif.

C. Perilaku Toleran dan Menghargai Perbedaan


Sikap toleran dalam kehidupan
Dalam hidup bermasyarakat dan juga di lingkungan sekolah, kita sering menjumpai
ada banyak perbedaan. Misalnya punya teman beda suku, tetangga beda agama, dan
seterusnya. Bagaimana kita harus memupuk sikap toleran?
a. Misalnya bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agamanya.
Semua teman itu harus diperlakukan sama, karena itu kita harus
bekerjasama dengan satu sama lainnya meskipun punya latar belakang
yang berbeda-beda.
b. Menghargai dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat
lain.
c. Memberikan rasa nyaman kepada umat yang sedang beribadah

10
d. Menjaga silahturami kepada tetangga yang berbeda agama
e. Menolong tetangga yang berbeda agama yang sedang kesusahan.

D. Toleransi di Kalangan Milenial


Sikap toleransi tidak memiliki batas waktu,tempat dan dengan siapa kita
melakukannya namun sikap toleransi kita lakukan dengan semua orang. Sikap
toleransi tidak hanya dilakukam etika menghargai ras,agama, budaya, suku dan
golongan orang lain saja tetapi menghargai pendapat pemikiran orang jugatermasuk
dari toleransi. Pentingnya pemahaman dan penerapan toleransi dalam kehidupan
generasi milenial yang merupakan agen dari sebuah perubahan yang tentunya perlu
disikapi dengan serius, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus
diterapkan oleh generasi milenial saat ini. Berbicara terkait era milineal terbersit
dalam bena pikiran kita terbersit generasi yang dianggap special dan berbeda dari
generasi yang lain atau sebelumnya . Kelahiran generasi milenial dikaitkan dengan
teknologi, generasi ini lahir disaat kecanggihan teknologi yang diperkenalkan dan
membuat generasi ini menjadi perbincangan yang hangat dikalangan masyarakat
mulai dari segi pendidikan, moral,budaya dan cara mereka bersosialisasi di kalangan
masyarakat
Generasi milenial di negara indonesia berkisar 32 persen dari populasi penduduk
indonessia,yang tentu akan dibahas saat ini mengenai , memudarnya nilai toleransi
dikalangan generasi milenial, begaimana generasi milenialini menyikapi dari makna
toleransi yang harus dilakukan , dan bagaimana cara sikap yang ditunjukkan generasi
mileneal terhadap perbedaan yang dimiliki oleh bangsa indonesia, dan ini merupakan
tantangan yang berat bagi generasi milineal indonesia saat ini.
Pada situasi dan kondisi saat ini, negara indonesia memiliki penduduk
yang pluralistic dari berbagai suku, bangsa, bahasa, agama, dan lain-lain tentunya
sangat dibutuhkan untuk memupuk sikap saling menghargai dan menghormati satu
sama lain untuk menumbuhkan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan qs al-hujurat
ayat 13 bahwa allah menciptakan manusia dari jenis laki- laki dan perempuan, dan

11
menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku- suku dan tujuannya untuk
salingmengenal.
Sebagai generasi yang merupakan agen perubahan tentunyasangat diharapkan untuk
lebih mengedepankan suri teladan dalam segala hal sehingga bisa mewujudkan
sebuah kehidupan yang lebih baik sesuai dengan harapan yang diamanahkan dalam
uud 1945dannegara kesatuan republik indonesia, yang tentunya tidak lepas dari
peranan generasi milineal, untuk mewujudkan impian tersebut sangat perlu untuk
menumbuh kembangkan nilai- nilai yang ditanamkan dalam kehidupan negara, salah
satu nilai yang perlu kita kembangkan saat ini adalah nilai toleransi di kalangan
generasi milineal.
Berbicara toleransitidak lepas dari definisi bahwa toleransi adalah sifat dan sikap
toleran yang biasanya ditunjukkan untuk menghormati adanya perbedaan pendapat,
agama, ras, dan budaya pada setiap orang atau kelompok ( kbbi). Sikap toleransi dapat
menghindariterjadinya diskriminasi, walaupun banyak kelompokatau golongan yang
berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Toleransi merupakan kunci perdamaian
yang patut dijaga, berbagai budaya disetiap wilayah memiliki keragaman dan
keunikan yang berbeda satu sama lain, serta perbedaan keyakinan, ras, warna kulit,
menjadi ciri khas yang patut dibanggakandikancah dunia. Toleransi menurut salah
satu pakar michael wazler berpendapatjika toleransi adalah sikap keniscayaan yang
harus ada didalam kehidupan bermasyarakat. Ini artinya sikap toleransi adalah sikap
dasaryang harus dimiliki oleh setiap anggota masyarakat.
Jika ada anggota masyarakat yang tidak menjunjung tinggi nilai toleransi, maka
tatanan masyarakat tersebut akan rusak. Hal ini bisa dikatakan sesuai dengan fakta
yang ada dilapangan, banyak sekali konflik di masyarakat akibat kurangnya rasa
toleransi. Apalagi dalam situasi sekar nilai- nilai toleransi sudah memudar terutama
dikalangan milenial yang lebih mengedepannkan segala sesuatunya dengan egonya ,
dan ini yang memicu sehingga generasi milineal mudah terpancing dengan pernyataan
dan statmant yang belum jelas.
Dari berbagai pendapat mengenai persepsi toleransi yang dikemukakan oleh para ahli
dapat disimpulkan bahwa toleransi merupakan sebuah sikap untuk menghargai dan

12
menghormati setiap orang yang memiliki perbedaan pandangan, pendapat, keyakinan,
kepercayaan, termasuk juga perbedaan agama, ras dan budaya dengan diri sendiri,
karena mereka semua memiliki hak untuk diperlakukan sama dengan setiap orang.
Toleransi sebagai sebuah sikap yang positif tentu saja memiliki banyak manfaat.jika
setiap orang memiliki sikap toleran yang tinggi tentu dalam kehidupan ini akan
terhindar dari berbaagai kekerasan dan deskriminasi salah satu pihak atas nama
identitas, selain itu yang perlu diketahui dan harus ditanamkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegaraterutama dikalangan generasi milenial.
Nilai toleransi memiliki manfaat yang luar biasa yang perlu dikembangkan dalam
kehidupan karana allah menciptakan manusia yang memiliki latar belakang yang
berbeda dan perbedaan ini merupakan alamiah yang tidak bisa dipungkiri, diantara
manfaat toleransi dalam kehidupan manusia yang pluralistic

1. Menguatkan sikap nasionaisme


toleransi bisa menunjukkan seberapa besar rasa nasionalisme dikalngan generasi
milineal yang merupakan agen perubahanyang tentunya harus menumbuhkan rasa
cinta yang tinggi pula terhadap tanah airnya. Adanya sikap toleranmaka akan
timbul rasa nasionalismepada diri sendiridan akan semakin cinta tanah airnya
dengan keragaman yang dimiliki bangsa indonesia.
2. Menciptakan keharmonisan dan kedamaian
dengan ditanamkan sikap toleran dalam kehidupan akan menumbuhkan
kedamaian, sikap ini akan mampu menahan dirinya untuk tidak memaksakan
pendapat pribadi kepada orang lain. Sehingga keharmonisanpun akan tetap
terjaga, karena mereka bisa saling memahami satu sama lain. Dengan begitu
kedamaianpun akan tercipta karena memahami latar belakang dari perbedaan yang
dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan
merupakan hal yang wajar dan alamiyah yang tidapat dipungkiri.
3. Meningkatkan rasa persaudaraan
persaudaraan merupakankunci sukses dalam menciptakan dan melestaarikan tata
kehidupan masyarakatyang baik, terhormat, dan bermartabat. Dengan sikap

13
toleransi yang dimiliki seseorang akan meningkatkan rasa persaudaraan , akan
timbul rasa kasih sayang kepada sesame meski memiliki perbedaan, apalagi
bangsa indonesia merupakan negara yang majemuk penduduknya. Sesuai dengan
al-qur’an surat al-hujurat ayat 10 penjelasan ayat ini allah menegaskan bahwa
walaupun orang- orang mukmin itu berbeda-beda bangsa,etnis, bahasa, warna
kulit, dan adat kebiasaannya serta stratifikasi sosialnya.

Toleransi merupakan sikap yang menghargai dan memperbolehkan suatu pendapat


yang berbeda serta seseorang harus menghargai pendapat tersebut, dalam hal ini
ditegaskan bahwa setiap individu memiliki pandangan yang berbeda- beda. Islam
mengajarkan kepada kita untuk menghormati dan menghargai agama lain sebagai
landasan dalam alqur’an dan hadits. Salah satu penerapan sikap toleransi dalam
kehidupan beragama islam sudah mengajarkan di dalam qs al-kafirun ayat 1
sampai 6 secara tegas dan jela. Batasan toleransi dalam beragama, dalam
kehidupan negara yang bermajemuk dengan agama tentunya sikap toleransi
menjadikan karakter yang harus di tanamkan oleh bangsa ini apalagi dikalangan
generasi milineal yang rentan dengan perpecahan .

Saat ini kita sudah terasuk ke dalam generasi milenial,milenial kadang disebut
echo boomers karena adanya “booming”(peningkatan besar). Generasi milenial
sudah termasuk ke dalam generasi yang canggih,karena sudah banyak
menggunakan media dan teknologi digital.

Berbicara terkait era milenial, milenials merupakan istilah populer atau yang
sering kita sebut abg (anak baru gede). Menariknya generasi yang satu ini selalu
dianggap spesial dan berbeda dari generasi yang lain atau sebelumnya. Kelahiran
mereka selalu dikaitkan dengan teknologi. Mereka lahir di saat kecanggihan
tenologi diperkenalkan dan ini membuat generasi ini menjadi perbicangan yang
hangat di kalangan masyarakat mulai dari segi pendidikan, moral, budaya, dan
cara mereka bersosialisasi di kalangan masyarakat.

14
Di negara indonesia sendiri penduduk yang termasuk generasi milenial berkisar 81
juta penduduk atau sekitar 32 persen dari total penduduk indonesia. Namun bukan
jumlah kaum milenialnya yang perlu kita bahas saat ini akan tetapi, apakah
mereka mampu menyatukan keberagaman yang ada di negeri ini dengan sikap
toleransi yang semakin hari semakin hilang di tengah masyarakat kita? Inilah
merupakan tantangan terberat bagi generasi milenial indonesia saat ini. Di era
saat ini dimana dunia bergerak tanpa batas membuat generasi milenial menjadi
generasi yang sangat mahir menggunakan teknologi dan sarana apapun dibanding
generasi sebelumnya yang membuat mereka seakan menjadi primadona termasuk
dalam media sosial.

Perkembangan kehidupan membuat pemuda menjadi tidak akrab terhadap


lingkungan yang mana melalui teknologi manusia jaman sekarang tidak lagi
membutuhkan bantuan orang lain. Sikap individualis menjadi sangat tinggi di
kalangan masyarakat sekarang ini. Mereka juga terkontaminasi dengan paham
intoleran dan radikal karena sesuai dengan sifat mereka yang ingin tau dan dengan
mudah mengakses informasi, maka mereka banyak mengakses media sosial yang
kemudian lebih memilih konten intoleran yang menyuguhkan konten konten yang
menarik dan membius pemahaman mereka yang masih polos. Ada istilah tak
kenal maka tak sayang, begitupun dalam hal ini. Adanya sikap intoleran
dikarenakan karena minim informasi yang didapat dan pada akhirnya menyerap
informasi yang salah sehingga timbul sikap antipati. Anggapan mampu hidup
sendiri atau hanya bergabung dengan kaum sendiri membuat jiwa atau sikap
toleransi masyarakat menjadi sangat rendah. Dengan era milenial yang trend saat
ini dan kecanggihan teknologi harusnya mampu mengubah tantangan dan peran
mereka. Pemuda era milenial harusnya bervolusi menjadi agen perubahan dalam
menghadapi tantangan toleransi yang semakin hari semakin mengikis di kalangan
masyarakat kita

Di tengah gejolak konflik yang terjadi saat ini, inilah yang menjadi tugas penting
bagi kaum milenial indonesia, yaitu bagaimana menumbuhkembangkan jiwa

15
nasionalisme di kalangan masyarakat agar sikap toleransi antar masyarakat
kembali tumbuh. Kehadiran teknologi membuat kita menghadapi perbedaan yang
luar biasa namun berjiwa toleransi yang tinggi merupakan rumus ampuh
memecahkan persoalan keberbedaan yang terjadi. Toleransi bukan hanya tentang
mengetahui perbedaan namun suatu sikap saling menghormati dan menghargai
antarkelompok atau individu dalam masyarakat atau lingkungan lainnya.

Ini menjadi sebuah pembelajaran yang sangat mendalam bagi kita dalam
menghargai perbedaan ras atau kultur yang berbeda-beda yang mana saat ini kerap
saling berbenturan satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan saling
mengedepankan identitas masing-masing, ibarat minyak dan air di dalam suatu
wadah seakan bersama namun tidak saling melebur menjadi satu. Toleransi bukan
kewajiban satu kelompok akan tetapi semua orang. Toleransi bukan kewajiwan
satu agama tetapi semua umat beragama. Ini menjadi suatu tantangan bagi kaum
milenial saat ini. Sebagai kaum milenial yang sekarang berada dalam fase aktif,
kreatif, dan kritis soal perkembangan sosial sudah sepatasnya pemuda menjadi
inovator dan promoter bangsa ini. Pemuda seharusnya mampu menjadi tampuk
perubahan sosial dan pemuda harusnya jadi penetrasi konflik diantara
keberagaman konflik yang terjadi antar umat beragama di negara kita ini.

Dari sini bisa kita simpulkan, perbedaan suatu hal yang biasa dan bisa berjalan
harmonis bila adanya rasa toleransi sosial. Rasa memahami seseorang atau
kelompok mayoritas dan minoritas untuk saling menghormati dan menghargai.
Contoh kecil langkah yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan rasa toleransi
dalam kehidupan sehari-hari misal nya:

1. Berteman dengan semua orang


2. Tidak memotong pembicaraan orang
3. Mengutarakan apresiasi dan kritik yang sewajarnya
4. Kurangi menilai seseorang tanpa mengenalnya lebih dulu.
5. Menghargai semua suku, ras, dan agama yang ada.

16
Untuk itu sebagai bagian dari kaum milenial saya mengajak kaum muda
indonesia sebagai orang yang memiliki peran penting dalam membawa negeri
ini dimasa depan marilah kita membangun interaksi yang baik dan intensif.
Mari kita tumbuh kembangkan lagi sikap toleransi di dalam diri dan
lingkungan kita supaya kita sebagai generasi penerus bangsa ini bisa
memberikan kontribusi positif dan kebhinekaan terjalin erat kembali dalam
diri dan negara yang kita cintai ini.

E. Toleransi untuk Mempersatukan Bangsa


Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk terdiri atas berbagai suku, budaya,
politik, ekonomi maupun agama dan juga di satu sisi merupakan khasanah kekayaan
bangsa sekaligus menjadi potensi kekuatan untuk mempersatukan bangsa, namun di
sisi lain dapat mengakibatkan munculnya konflik dalam kehidupan masyarakat di
berbagai daerah sehubungan adanya kepentingan yang beragam dari masing-masing
kelompok yang berbeda.
Keragaman dalam agama dan budaya, toleransi tidak berkembang di kalangan umat
beragama maka dapat menimbulkan kerawanan sosial yang pada gilirannya dapat
mengakibatkan konflik sosial, termasuk konflik sosial bernuansa agama.
Penyebab utamanya adalah faktor non keagamaan, seperti: politik, ekonomi dan
budaya. Seperti halnya kasus konflik di Ambon – Maluku pada pasca runtuhnya rezim
Orde Baru di atas, selain akibat dari adanya kondisi distorsi komunikasi dan informasi
sistemik, juga akibat dari rentannya masyarakat terhadap aksi provokatif dan politisasi
isu agama, etnis dan separatis, hal ini diperkuat oleh beberapa hasil studi dan
pemetaan konflik Maluku yang menyebutkan bahwa gerakan bakubae Maluku
menetapkan sumber konflik berakar pada konflik elit politik sipil-militer dengan
mengeksploitasi dan memolitisasi emosi agama. Terkait dengan daerah “rawan
konflik”, Kementerian Sosial memetakan ada 184 daerah di Indonesia yang rawan

17
terjadi konflik sosial pada 2014. Menurut Sapto Waluyo –Staf Ahli Menteri Sosial
Bidang Kehumasan dan Tata kelola Pemerintahan diprediksi “ada enam daerah
sebagai wilayah paling rawan konflik sosial pada 2014”. Keenam daerah dimaksud
yaitu Papua, Jawa Barat, Jakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Nah, terkait problem seperti itu seharusnya dari kalangan masyarakat tersendiri harus
peka terhadap sosial dan terutama dalam saling menghargai satu sama lain meski
berbeda agama untuk menumbuhkan sikap toleransi tersebut, mengapa perlunya
menumbuhkan toleransi dalam sosial?
David Little membagi pengertian toleransi : Pertama, dalam devinisinya yang
minimal, yaitu jawaban pada seperangkat kepercayaan, praktik atau atribut yang pada
awalnya dianggap sebagai menyimpang atau tidak bisa diterima, dengan
ketidaksetujuan, tetapi tanpa menggunakan kekuatan atau paksaan”. Kedua, dalam
bentuknya yang paling kuat, toleransi dapat didevinisikan sebagai sebuah jawaban
kepada seperangkat kepercayaan, praktik atau atribut, yang awalnya dianggap sebagai
menyimpang atau tidak bisa diterima, dengan ketidaksetujuan yang disublimasi, tetapi
tanpa menggunakan kekuatan atau paksaan. Dengan demikian sikap toleran bukan
hanya membutuhkan kesadaran, tetapi juga semangat, gairah, perjuangan dalam
bersikap demi hidup bersama yang lebih baik. Berdasakan beberapa batasan di atas
dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud “toleransi” dalam penelitian ini adalah
kesediaan menghargai, menghormati dan menerima keberadaan umat beragama lain
yang diaktualkan dalam sikap dan perilaku baik perorangan maupun kelompok orang
tanpa ada paksaan. Dengan sikap maupun perilaku yang rukun dan damai demi hidup
bersama yang lebih baik di antara umat yang berbeda agama di suatu daerah.
Menurut T. Robert Gurr, di dalam kompleksitas motivasi manusia, ”para
neurofisiologis menemukan dua sistem hasrat (appetitive system) besar sebagai
pembentuk motivasi yang terjadi pada manusia”, Menurut saya kutipan di atas adalah
sistem mulus bagaimana membuat bangsa yang solid dan humanis dengan cara
bagaimana pola kehidupan bertoleransi dan menghormati perbedaan karna yang di
titik tekankan penulis bahwasanya perbedaan adalah kekayaan negri tercinta ini.

18
BAB 4
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Keragaman di Indonesia tidak dapat dipertahankan jika masyarakatnya tidak
memiliki sikap toleransi. Sikap toleransi adalah sikap menghargai pendirian,
pendapat atau kepercayaan yang berbeda dengan diri kita sendiri atau secara
lebih singkat, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati adanya
perbedaan. Hikmah berperilaku toleransi adalah memupuk persaudaraan
sesame teman, menghormati dan mematuhi norma yang ada, mempererat suatu
hubungan, meningkatkan rasa persaudaraan, mencegah kerusakan dan perang,
meminimalisir hingga mencegah terjadi nya konflik, mempersatukan
perbedaan, dll. Toleransi sangat penting dan sangat dibutuhkan di negara
Indonesia maupun di berbagai negara lainnya, tidak hanya bertoleransi antar
sesama warga Negara Indonesia tetapi kita juga menjaga toleransi pada negara
lain agar tidak terjadi konflik. Dengan bertoleransi kita dapat mewujudkan
negara yang aman dan tentram. Sikap-sikap toleransi antara lain : bergaul
dengan setiap orang tanpa memandang siapapun dia, menghormati pemdapat
orang lain yang berbeda dengan kita, berbuat baik dan ramah kepada semua
orang, ikuti acara social di lingkungan, menghormati orang lain yang berbeda
agama maupun berbeda suku dan adat istiadat.

2. SARAN
Sebagai makhluk sosial kita pasti saling membutuhkan satu sama lain, jadi kita
harus saling menjaga toleransi antar sesama kita, tidak boleh membeda-
bedakan satu sama lain.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsgd.ac.id/22115/4/4_bab1.pdf,
http://ekanurulhidayatii.blogspot.com/2015/01/toleransi-sebagai-alat-pemersatu-bangsa.html,
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61cc238c67015/pengertian-toleransi-dan-contoh-sikap-
dalam-kehidupan-sehari-
hari#:~:text=Contoh%20Sikap%20Toleransi&text=Menghargai%20dan%20menghormati%2
0agama%20yang,dan%20merendahkan%20agama%20orang%20lain.
https://brainly.co.id/tugas/16068936 https://www.bola.com/ragam/read/4460880/pengertian-
toleransi-tujuan-manfaat-ciri-dan-contoh-sikapnya-dalam-kehidupan

20

Anda mungkin juga menyukai