Dosen Pengampu:
1. Muhammad Abdul llah, S. Pd.I., M.Pd.I
Dengan puji syukur tim penulis panjatkan kepada Allah SWT karena
seluruh nikmat yang melimpah, tim penulis dapat membuat makalah
kegiatan field study yang berjudul “Perspektif Masyarakat Mengenai
Toleransi yang Dihadapi oleh Islam Di Tengah Modernisasi”. Makalah ini
merupakan hasil dari kegiatan kami penelitian sudut pandang masyarakat
mengenai toleransi beragama di tengah era modernisasi.
Melalui proses yang telah kami laksanakan ini, peneliti melakukan
penelitian melalui metode kualitatif. Dalam hal ini, kami wawancara empat
narasumber sebagai sumber data penelitian dan menjadi sampel kami untuk
mengetahui lebih lanjut pandangan mereka mengenai toleransi di Indonesia
dan toleransi beragama, khususnya agama Islam.
Tim penulis berharap bahwa laporan ini dapat menjadi acuan agar
para pembaca mengetahui dan memiliki wawasan mengenai toleransi,
toleransi di Indonesia, dan toleransi beragama.
Dalam kesempatan ini, tim penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Muhammad Abdul llah, S. Pd.I., M.Pd.I atas dukungan dan
bimbingan dalam penyusunan laporan ini, serta kesempatan dan arahan
yang telah diberikan. Semoga kontribusi dari laporan ini dapat menjadi
langkah awal dalam memberikan wawasan masyarakat mengenai toleransi.
Kelompok 6
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 3
1.1 Latar Belakang...........................................................................3
1.2 Tujuan Umum............................................................................ 3
1.3 Tujuan Khusus........................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................5
2.1 Tinjauan Pustaka........................................................................5
2.1.1 Pengertian Perspektif........................................................ 5
2.1.2 Pengertian Tantangan....................................................... 5
2.1.3 Pengertian Toleransi..........................................................5
2.1.4 Pengertian Modernisasi.....................................................6
2.1.5 Kedudukan Modernisasi dalam Islam.............................7
BAB III STUDI KASUS.........................................................................9
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian...............................................9
3.2 Kehadiran Peneliti...................................................................... 9
3.3 Lokasi Penelitian.........................................................................9
3.4 Sumber Data................................................................................9
3.5 Prosedur Pengumpulan Data...................................................10
BAB IV PEMBAHASAN KASUS....................................................... 11
4.1 Pembahasan Kasus................................................................... 11
BAB V PENUTUP................................................................................ 14
5.1 Kesimpulan...............................................................................14
5.2 Saran......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 15
LAMPIRAN.......................................................................................... 16
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1. Mengetahui bagaimana pandangan masyarakat mengenai toleransi antara
suku, ras, dan agama.
2. Untuk mengetahui apakah masyarakat sudah menerapkan sikap
bertoleransi dengan cukup baik atau tidak.
3. Mengajak masyarakat untuk saling berkolaborasi dan berkaitan satu
sama lain meskipun berbeda agama.
1.3 Tujuan Khusus
1. Untuk memberikan kebebasan berekspresi mengenai toleransi umat
beragama, khususnya toleransi umat Islam.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
mengenal (QS 49:13) menunjukkan pengakuan terhadap
hal itu. Al-Qur’an juga menyatakan bahwa perbedaan
bahasa dan warna kulit manusia harus diterima sebagai
sebuah kenyataan yang positif yang merupakan salah
satu dari tanda-tanda kekuasan Allah (QS 30:22). Lebih
lanjut al-Qur’an menyatakan bahwa perbedaan pandangan
atau aturan manusia tidak harus ditakuti, tetapi harus
menjadi titik tolak untuk berkompetisi menuju kebaikan dan
bahwa hanya Allah yang tahu dan dapat menjelaskan, di hari
akhir nanti, alasan manusia berbeda satu dari yang lain dan
jalan manusia berbeda-beda dalam beragama. (QS 5:48).
Dalam Kaitannya yang langsung dengan prinsip inilah,
Allah, di dalam Alquran, menegur keras Nabi Muhammad
SAW ketika ia menunjukkan keinginan dan kesediaan yang
menggebu untuk memaksa manusia menerima dan
mengikuti ajaran yang disampaikannya (QS 10: 99)
(Ma'mun, 2013) .
2.1.4 Pengertian Modernisasi
Modernisasi adalah proses perubahan dari sesuatu
yang belum maju ke arah yang lebih maju. Modernisasi
dimaksudkan untuk memperbaiki dan mencapai suatu bentuk
masyarakat yang lebih maju, berkembang, berkualitas, dan
sejahtera. Kalau menurut Soerjono Soekanto, modernisasi
adalah perubahan-perubahan di dalam masyarakat mengenai
perubahan norma sosial, nilai sosial, susunan lembaga yang
ada di masyarakat, pola perilaku sosial, dan segi dalam
kehidupan sosial. Selain Soerjono Soekanto, ada lagi nih
yang mendefinisikan modernisasi yang bisa dilihat dari
beberapa bidang. Orang itu adalah Anthony Giddens yang
menuliskan dimensi institusi modernitas dalam bukunya The
Consequences of Modernity dan membagi dimensi
modernisme kedalam empat bagian, yakni Kapitalisme,
6
Industrialisme, Kemampuan Pengawasan, dan Kekuatan
Militer.1
2.1.5 Kedudukan Modernisasi dalam Islam
Dalam pandangan islam, ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) sangat urgen bagi kehidupan umat
manusia. Tanpa menguasai IPTEK manusia akan tetap dalam
lumpur kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan.
Penguasaan manusia terhadap IPTEK dapat mengubah
eksistensi manusia dari yang semula manusia sebagai
abdullah menjadi khalifatullah. Oleh karena itu islam
menetapkan bahwa hukum mempelajari ilmu pengetahuan
dan teknologi adalah wajib. Tanpa menguasai iptek umat
manusia akan mengalami banyak hambatan dan kesulitan
dalam menjalani kehidupan di jagat ini.2
Agama Islam, bagi kita, merupakan keyakinan.
Bagi bangsa Indonesia, secara empiris, Islam
merupakan bagian agama terbesar rakyat. Karena itu,
sikap-sikap yang diterbitkan atau disangka diterbitkan oleh
agama Islam, akan mempunyai pengaruh besar sekali
bagi proses perubahan sosial. Bagi perubahan sosial,
peranan Islam akan diwujudkan dalam dua sikap:
menopang atau merintangi. Hal ini bergantung pada
pengikutnya. Penting bagi kita untuk memahami betapa
lebarnya kesenjangan antara pendidikan dan pendidikan
sekuler di Mesir berikut konsekuensi-konsekuensinya yang
sangat jauh jangkauannya. Hal ini tidak hanya
menempatkan suatu sekolah dalam posisi berlawanan dengan
sekolah lainnya dan suatu universitas-universitas lainnya:
1
Ringgana Wandy Wiguna, Modernisasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, Ciri & Contoh,
Modernisasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, Ciri & Contoh | Sosiologi Kelas 12
(ruangguru.com) diakses pada tanggal 28 Desember 2023.
2
Indah Cahyani dkk, Bagaimana Islam Menghadapi Modernisasi, Makalah Bagaimana
Islam Menghadapi Tantangan Modernisasi | Indah Cahyani - Academia.edu, diakses pada
tanggal 28 Desember 2023.
7
tetapi juga, lebih dari pada faktor mana pun, mendorong
timbulnya perpecahan dikalangan umat muslim, yang
terutama tampak di kota-kota besar, yang menempatkan
kelompok ortodoks dalam posisi berlawanan dengan
kelompok “yang diibaratkan” dalam hampir semua kegiatan
sosial maupun intelektual, dalam cara berpakaian, sikap
hidup, kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat, hiburan,
sastra, dan bahkan dalam percakapan mereka (Suaidi,
2014).
8
BAB III
STUDI KASUS
9
Sumber data adalah sebuah subjek yang bisa memberikan data pasti.
Pada wawancara ini narasumber kami yaitu dua security ASEEC Tower,
satu karyawan Alfa Express ASEEC Tower, dan salah satu mahasiswa baru
UNAIR.
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal terpenting dalam penelitian,
karena hasil dari pengumpulan data ini akan dianalisis lebih lanjut. Adapun
prosedur pengambilan data kami yaitu:
a. Wawancara
Yaitu berupa kegiatan tanya jawab langsung kepada
narasumber tentang masalah yang sedang diteliti lebih.
b. Dokumentasi
Berupa pengambilan dokumen berupa gambar ataupun
tulisan.
10
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
11
Memiliki banyak faktor, salah satunya adalah faktor
lingkungan. Hal ini memiliki kaitan erat dengan sikap apatis
atau sikap tidak peduli kepada orang lain.
3. Menurut Anda bagaimana pelaksanaan toleransi di
lingkungan masyarakat?
a. Narasumber 1:
Sudah bagus. Sudah mulai menghargai antar perbedaan mulai
dari pendapat sampai kepercayaan.
b. Narasumber 2 dan 3:
Sudah cukup bagus.
c. Narasumber 4:
Perlunya dilakukan proker atau penyuluhan kepada warga
sebagai ajakan untuk meningkatkan toleransi antar satu sama
lain.
4. Apa saja konsekuensi jika seseorang tidak taat beragama?
a. Narasumber 1:
Hal ini akan terjawab di akhirat.
b. Narasumber 2 dan 3:
Negara Indonesia merupakan negara yang beragama dan jika
tidak taat, maka ada konsekuensi di akhirat.
c. Narasumber 4:
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa menghakimi
karena hal tersebut bukan hak orang lain. Namun, boleh
saling mengingatkan tetapi tidak memaksa mereka.
5. Di era millennium, bagaimana cara untuk meningkatkan
Iman?
a. Narasumber 1:
Memandang orang melalui sikap atau perbuatan karena hal
tersebut menjadi sebuah parameter Iman seseorang.
b. Narasumber 2 dan 3:
Dengan cara memiliki pemikiran positif dan berperilaku
toleran.
12
c. Narasumber 4:
Cukup dengan beribadah, khususnya Muslim yaitu Sholat,
membaca Al-Qur’an, takwa kepada Allah SWT.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulannya bahwa sebagai
makhluk sosial, harus menjaga sikap atau perbuatan kepada masyarakat lain
untuk saling menghormati agar tidak terjadinya perpecahan dan negara
menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya. Pentingnya toleransi beragama memiliki fungsi untuk
meningkatkan rasa kehormatan antara perbedaan. Toleransi antar umat
beragama Islam memiliki konsep yang jelas. Selain itu, Islam menolak keras
masuknya budaya barat yang berdahlil bahwa mereka merupakan
masyarakat yang modern.
5.2 Saran
Masyarakat harus berpikir terbuka namun tetap menjaga diri agar
tetap berada di dalam koridor halal atau haram, baik atau buruk, dan
bermanfaat atau tidaknya serta harus tetap bertoleransi kepada seluruh
masyarakat agar tidak adanya perpecahan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia.
https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/view/3565/2
947
SETARA Institute. (2023, April 6). INDEKS KOTA TOLERAN 2022. Setara
https://setara-institute.org/indeks-kota-toleran-2022/
http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/islamuna/article/view/558
/539
15
LAMPIRAN
Narasumber Foto
Narasumber 1
Narasumber 2
Narasumber 3
16