Anda di halaman 1dari 17

TASAMUH (TOLERANSI)

Makalah ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Agama

Dosen Pembimbing :

ADE NAWAWI S.Pdi., M.Ag

Disusun oleh :

Kelompok 1 Reguler A

Ketua : A1A.22.0011 Dahlia Oktavia

Anggota : 1. A1A.22.0013 Ghea Amelia

2. A1A.22.0025 Herawati

3. A1A.22.0029 Elis Sri Rohaeni

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

UNIVERSITAS SUBANG 2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam atas
izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Tak lupa
kami haturkan shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Penulisan makalah berjudul “Tasamuh” bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Subang.

Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Ade


Nawawi selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Subang.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan kami kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini. semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua,khususnya bagi saya sendiri umumnya bagi para pembaca makalah ini.

Terimakasih.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Subang,18 November 2022

Herawati

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 6
BAB II TASAMUH ............................................................................................................ 7
A. Pengertian Tasamuh ................................................................................................ 7
B. Dasar dan Hukum Tasamuh .................................................................................... 8
C. Macam-macam Tasamuh ........................................................................................ 9
D. Tiga Faktor Tasamuh ............................................................................................ 11
E. Dampak Positif dan Negatif Tasamuh .................................................................. 12
F. Fungsi Tasamuh Dalam Masyarakat umum.......................................................... 13
G. Tasamuh dalam Perspektif Islam .......................................................................... 14
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 16
B. Saran ..................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama kemanusiaan, asas dari kemanusiaan ini dalam islam
adalah penghormatannya terhadap manusia melebihi dari yang lainnya, tanpa
melihat perbedaan warna kulit, ras, agama, suku, gender dan kasta. Dalam Al-
Qur’an diterangkan bahwa Allah SWT menciptakan semua manusia berbeda-beda
dan bersuku bangsa bukanlah untuk saling menindas menghina, apalagi saling
menjatuhkan. Tetapi, perbedaan penciptaan manusia ini ditunjukan semata-mata
agar semua manusia saling mengenal antara satu, dengan yang lainnya, saling
melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Toleransi adalah sikap saling menghargai, menerima, serta menghormati
keragaman budaya dan perbedaan berekspresi. Al-qur’an merupakan kitab suci
yang secara nyata memberikan perhatian terhadap toleransi, hal tersebut dapat
ditemukan dalam ratusan ayat al-qur’an yang mendorong toleransi serta menolak
intoleransi.
Toleransi yang ditawarkan islam sangatlah rasional, praktis, dan mudah
dipahami serta dimengerti. Namun, dalam persoalan keyakinan (akidah) dan
ibadah, islam memiliki konsep yang jelas. “(tidak ada paksaan dalam agama)”
“(bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami)”. Islam tidak mengenal
“atur damai”, karena baik dari sisi keyakinan maupun ibadah umat islam kepada
Allah berbeda. Bahkan islam sangat mencela kepada penganutnya untuk menghina
keyakinan agama lain. Apalagi masalah yang menyangkut eksistensi keyakinan
manusia terhadap Khalik Nya begitu sensitif, primordial, dan mudah membakar
konflik (Pohan,2011).
Toleransi merupakan suatu perbuatan yang melarang diskriminasi terhadap
kelompok atau golongan yang berbeda. Toleransi ini biasanya terlihat jelas pada
agama (keyakinan). Sikap toleransi yang tumbuh dari masing-masing individu
dapat memberikan nilai tersendiri apabila terjun langsung ke masyarakat.

4
Setiap agama dan budaya memiliki aturan dan norma yang mungkin berbeda
sesuai dengan ajaran kitab suci setiap agama dan konsepsi budaya itu. Agama
memiliki nilai mutlak, namun ketika agama dipahami oleh manusia, maka
kebenaran agama itu tidak bisa dan di jangkau oleh manusia karena manusia sendiri
bersifat duniawi.

B. Rumusan Masalah
Masalah tasamuh bukan lagi hal yang jarang kita jumpai bahkan sampai saat
ini masalah toleransi terutama antar umat beragama semakin jelas dapat kita lihat.
Misalnya yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 2018 yaitu penyerangan
terhadap ulama-ulama, penghancuran masjid, pembakaran vihara, dan kasus-kasus
lainnya yang dapat kita temui. Selain di Indonesia, kasus toleransi juga terjadi di
luar negeri seperti kasus penembakan jemaah masjid yang sedang melaksanakan
shollat berjamaah yang diketahui ditembak oleh seorang anti imigran di Selandia
baru pada tahun 2019.
Dari rumusan masalah diatas kami mencoba untuk menjabarkan beberapa hal
tentang Tasamuh antara lain :
1. Pengertian Tasamuh
2. Dasar dan Hukum Tasamuh
3. Macam-macam Tasamuh
4. Tiga Faktor Tasamuh
5. Dampak Positif dan Negatif Tasamuh
6. Fungsi Tasamuh Dalam Masyarakat Umum
7. Tasamuh dalam Perspektif Islam

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Tasamuh
2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif Tasamuh
3. Untuk mengetahui Tasamuh dalam perspektif islam

5
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan khazanah keilmuan yang berkaitan dengan tasamuh pada
masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi mahasiswa dalam memperkuat
aqidah keislaman dan kerukunan mereka
2. Bagi Masyarakat Muslim, memberi sumbangan pengetahuan tentang tasamuh
dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama
3. Bagi penulis, menambah wawasan keilmuan tentang tasamuh dalam
memperkuat kerukunan antar umat beragama.

6
BAB II

TASAMUH
A. Pengertian Tasamuh
Kata tasamuh berasal dari bahasa Arab secara bahasa artinya, murah hati,
lapang hati. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, tasamuh diartikan lapang dada,
keluasan pikiran, toleransi. Adapun pengertian tasamuh adalah sikap atau perbuatan
melapangkan dada, tenggang rasa dalam menghadapi perbedaan, baik pendapat,
keyakinan dan agama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti tasamuh ialah kelapangan dada,
keluasan pikiran, dan toleransi terhadap orang lain. Menurut bahasa arab tasamuh
berarti kemurahan hati, pengampunan, kemudahan, dan perdamaian. Menurut
tatapangarsa, tasamuh ialah bermurah hati dalam bergaul. Sedangkan menurut
Badawi, Tasamuh adalah pendirian atau sikap yang termanifestasikan pada
kesedihan untuk menerima berbagai pandangan dan pendirian yang beranekaragam,
meskipun tidak sependapat dengannya.
Dalam tasamuh terdapat unsur menghormati, menghargai dan simpati.
Tasamuh ini sangat penting, apalagi dalam kehidupan masyarakat yang bersifat
heterogen atau majemuk, terutama dalam kehidupan beragama.
Dalil Tentang Perintah Tasamuh
Islam, adalah agama yang sangat menghargai perbedaan, dalam batasan
tertentu. Nabi Muhammad Saw. telah memberikan contoh dalam hal tasamuh ini,
yakni di saat ingin memajukan Madinah, yang di dalamnya banyak suku dan agama.
Dalam al-Qur’an dijelaskan pada surah ke-109 :
Artinya: Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan
Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak
pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu,
dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al-Kaafirun [109]:1-6).
Dalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa Islam sangat toleran terhadap adanya
perbedaan agama. Pada akhir ayat ditegaskan, bagimu agamamu, dan bagiku

7
agamaku. Apalagi, Islam sangat menghargai jalan berfikir seseorang, sebagaimana
ditegaskan pada ( QS. Ali Imran [3]:20):
Artinya: “Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam),Maka
Katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-
orang yang mengikutiku”.dan Katakanlah kepada orang-orang yang Telah diberi
Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi[190]: “Apakah kamu (mau) masuk
Islam”. jika mereka masuk Islam Sesungguhnya mereka Telah mendapat petunjuk,
dan jika mereka berpaling, Maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-
ayat Allah). dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.”

B. Dasar dan Hukum Tasamuh


Al-Qur'an Surat Al-Maidah ayat 8:
"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan."
Al-Qur;an Surat Al-Hujurat ayat 10:
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
antara kedua sadaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat."
Hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. pernah bersabda:
"Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling
dusta. Dan janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari
kesalahan, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci. Dan
jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara." (HR Bukhari).
Hadis lainnya tentang toleransi. Rasulullah saw. Bersabda
"Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan di
dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada hari
kiamat. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang

8
menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan
di akhirat." (HR Muslim)

C. Macam-macam Tasamuh
Toleransi / tasamuh terdiri dari dua macam yaitu : toleransi terhadap sesama
muslim dan toleransi terhadap selain muslim.
1. Toleransi terhadap sesama muslim
Merupakan suatu kewajiban, karena di samping sebagai tuntutan sosial juga
merupakan wujud persaudaraan yang terikat oleh tali aqidah yang sama. Bahkan
dalam hadits nabi dijelaskan bahwa seseorang tidak sempurna imannya jika tidak
memiliki rasa kasih sayang dan tenggang rasa terhadap saudaranya yang lain.
“Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu, sehingga mencintai saudaranya
sebagaimana mencintai dirinya sendiri. ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap toleran dan baik hati terhadap sesama terlebih lagi dia seorang muslim
pada akhirnya akan membias kembali kepada kita yaitu banyak memperoleh
kemudahan dan peluang hidup karena adanya relasi, disamping itu Allah akan
membalas semua kebaikan kita di akhirat kelak.
2. Toleransi terhadap non muslim
Mempunyai batasan tertentu selama mereka mau menghargai kita, dan tidak
mengusir kita dari kampung halaman. Mereka pun harus kita hargai karena pada
dasarnya sama sebagai makhluk Allah SWT.
Perbedaan agama di antara umat manusia juga tidak terelakkan lagi;
bahkan ini sudah merupakan hukum Tuhan (Sunnatullah). Karena itu,
agama(dalam hal ini,Islam) tidak boleh dipaksakan oleh siapapun kepada
siapa pun. Firman Allah swt. Artinya: tidak ada paksaan untuk
(memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
daripada jalan yang sesat…. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 256). Berdasarkan ayat tersebut, dalam
konteks hidup berbangsa dan bernegara menurut ajaran Islam, orang
bebas memilih apapun agama yang mereka yakini benar dan tidak ada
paksaan untuk beragama Islam. Hal ini juga berarti bahwa memberikan

9
kebebasan orang di luar Islam untuk menjalankan agamanya merupakan
bagian dari tuntunan dalam Islam.Ada beberapa etika atau akhlak
terhadap non muslim menurut ajaran Islam.

Pertama,tidak memaki sembahan mereka hal ini berdasarkan perintah


al-Qur’an yaitu “dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang
mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah
dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan
Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada
Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada
mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (Q.S. al-An’am : 108)

Kedua,Memberi kebebasan mereka beribadah. Hal ini berdasarkan


firman Allah yang artinya : Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,. aku
tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. dan kamu bukan
penyembah Tuhan yang aku sembah. dan aku tidak pernah menjadi
penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. untukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku.” (Q.S. al-Kafirun : 1-6)

Ketiga,Tidak mengklaim benar agama Islam dan menyalahkan orang


di luar Islam ketika bergaul bersama mereka. Hal ini berdasarkan ayat
al-Qur’an yaitu Artinya: … dan Sesungguhnya Kami atau kamu (orang-
orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan
yang nyata. Katakanlah: “Kamu tidak akan ditanya (bertanggung
jawab) tentang dosa yang Kami perbuat dan Kami tidak akan ditanya
(pula) tentang apa yang kamu perbuat”. Katakanlah: “Tuhan kita akan
mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara
kita dengan benar. dan Dia-lah Maha pemberi keputusan lagi Maha
Mengetahui”. (Q.S. Saba’ : 24-26)

Sikap tersebut merupakan etika dalam beragama dan hidup


bermasyarakat yang mempunyai agama yang majemuk. Tetapi prinsip

10
yang harus kita yakini dalam diri adalah bahwa Islam adalah agama yang
benar dan selain Islam salah (tidak diterima). Allah berfirman
Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189]
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian
(yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-
ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Q.S. Ali
Imran : 19)

Sikap tasamuh terhadap nonmuslim memiliki batasan-batasan tertentu. Ada


persyaratan-persyaratan khusus yang telah diatur dalam agama sampai sejauh mana
seorang muslim bersikap toleran terhadap orang-orang nonmuslim.

Firman Allah dalam surah Al-Mumtahanah ayat 8.

‫لي ْل ُ َ ي ُي َّ ي يِ َي ُ يهل ْل ْ ُكاَهْ ي‬


‫َ ا‬ ‫ي ملَ ْه ُ ُكَ اَ ي كي ُ ََْيلَّااِْ ْل ُ كاُ ُكْخاَ ا يَكي ُ َْ ُ ال ْ ِ ْل ُ اك ُ اتَي ا‬
‫اُْ ي‬ ‫ُِْ الكي ُُ اه ُ ه ال َي ُكاَهي َ اْهيم ُُك ْا َُِ ا‬
ْ ِ‫يََّ ْ َُ ا‬

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu
dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Q.S
Al-Mumtahanah ayat 8)

D. Tiga Faktor Tasamuh


Penerapan akhlak tasamuh dalam diri seorang muslim itu dapat didukung oleh
beberapa faktor, yakni sebagai berikut:
1. Kepribadian
Individu yang memiliki kepribadian dengan sifat optimis, santai, aktif, dan suka
bersosialisasi disertai dengan adanya ilmu pengetahuan tentang agama yang baik,
cenderung memiliki akhlak tasamuh. Namun, jangan merasa kecil hati akan hal

11
tersebut, sebab pada dasarnya akhlak tasamuh ini dapat ditanamkan dalam diri
setiap orang sejak dini.
2. Lingkungan
Apabila didasarkan pada proses belajar sosial, maka memang sejatinya perilaku
seseorang itu cenderung dapat terbentuk melalui proses sosialisasi di lingkungan
sekitarnya. Maka dari itu, munculnya akhlak tasamuh ini dalam diri seorang muslim
juga dipengaruhi oleh lingkungannya, baik itu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, lingkungan pertemanan, hingga lingkungan kerja.
3. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seorang individu juga dapat
berpengaruh pada akhlak seseorang,Terutama pada akhlak tasamuh ini yang mana
merupakan cerminan dari toleransi, maka dari itu setiap individu yang memiliki
akhlak ini juga turut mempelajari ilmu sosial.
Dalam Islam, tasāmuḥ berlaku bagi semua orang tanpa mengenal perbedaan.
Akan tetapi setiap orang memiliki perbedaan penerapan tasāmuḥ, ada yang masih
belum terlatih melakukannya dan ada yang sudah terlatih melakukannya. Untuk itu
Syaikh Yusuf Qardhawi menjelaskan adanya empat faktor yang mendorong sikap
tasāmuḥ, yaitu:
 Keyakinan bahwa manusia itu makhluk mulia.
 Perbedaan di dunia ialah realitas yang dikehendaki Allah.
 Allah Maha membuat perhitungan, jadi tiada kuasa mutlak manusia untuk
mengadili kekafiran atau kesesatan seseorang.
 Keyakinan akan perintah Allah untuk berbuat adil dan mengajak kepada budi
pekerti mulia.

E. Dampak Positif dan Negatif Tasamuh


I. Dampak Positif Tasamuh
Dampak positif dengan adanya sikap tasamuh adalah dapat menciptakan
kerukunan antar individu satu dengan yang lainnya. Individu yang bersikap
tasamuh cenderung mudah memaafkan kesalahan karena dalam menghadapi suatu
permasalahan individu cenderung bersifat sabar.

12
Sikap terpuji yang ditimbulkan dari saling menghormati sesama akan
menimbulkan dampak positif dalam hubungan bersama, diantaranya sebagai
berikut :
a. Memuaskan batin orang lain karena dapat mengambil hak sebagaimana
mestinya.
b. Kepuasan batin yang tercermin dalam raut wajahnya menjadikan semakit
eratnya hubungan persaudaraan orang lain dengan dirinya.
c. Eratnya hubungan baik dengan orang lain yang dapat memperlancar
terwujudnya kerja sama yang baik dalam kehidupan bermansyarakat.
d. Dalam memperluas kesempatan untuk memperoleh rezeki karena banyak relasi.
II. Dampak Negatif Tasamuh
a. Adanya perpecahan bangsa yang terjadi karena konflik sosial dalam kehidupan
bermasyarakat. Bisa karena ekonomi, status sosial, ras suku agama dan budaya.
b. Memandang masyarakat dan kebudayaan sendiri itu lebih baik sehingga
menimbulkan sikap merendahkan kebudayaan lain. Sikap ini mendorong konflik
antar kelompok
c. Terjadinya kemunduran suatu bangsa dan negara karena pemerintah sulit
membangun kebijakan
d. Terjadinya konflik ras, antar suku atau agama
e. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
f. Menghambat usaha pembangunan dan pemerataan sarana dan prasarana.

F. Fungsi Tasamuh Dalam Masyarakat umum


Fungsi tasamuh adalah pertama, membuat para pelakunya semakin memiliki
banyak saudara karena sikap rendah hati dan mudah menghargai pendapat orang
lain. Kedua, urusan yang dilakukan pun menjadi lebih mudah. Ketiga, kesulitan
yang dihadapi mudah untuk diselesaikan. Keempat, fungsi tasamuh adalah
membuat suasana lebih akrab antara satu orang dengan orang yang lain. Kelima,
akan muncul sikap kebiasaan saling menghormati perbedaan pendapat. beberapa
fungsi lainnya sebagai berikut :
 Menjalin persatuan dan kesatuan dalam hidup bermasyarakat.

13
 Terwujudnya ketenangan dan terhindar dari berbagai konflik.
 Menimbulkan sikap saling menghormati antar sesama.
 Terwujudnya kerukunan dan terhindar dari perpecahan antar golongan.
 Menghilangkan fitnah, kebencian, dan dendam antar golongan.
 Menciptakan rasa aman, tenang, tentram, dan damai di kehidupan
bermasyarakat.
 Memperbolehkan teman atau individu lain beribadah sesuai dengan agama
mereka.
 Tidak memaksakan orang lain untuk berpindah keyakinan.
 Tidak melakukan diskriminasi terutama pada agama minoritas.
 Tidak mengganggu proses ibadah orang lain.
 Tidak mencela dan merendahkan agama orang lain.
 Tidak menjadikan agama orang lain sebagai bahan gurauan.
 Tidak menjadi provokator ketika agama lain tengah merayakan hari besarnya.
 Berteman dengan semua orang, tanpa memandang apa latar belakang agama
mereka.
 Menghormati adanya perayaan hari besar keagamaan dari umat lain.
 Tetap menjaga silaturahmi dengan tetangga, teman, maupun rekan kerja yang
berbeda agama.
 Tetap menolong orang lain yang tengah tertimpa musibah walaupun latar
belakang agama mereka berbeda dengan kita.
 Tidak merusak tempat ibadah umat beragama lain.
 Tidak mengganggu ketenangan ibadah yang dilakukan oleh umat beragama lain.
 Tidak perlu menyombongkan agama sendiri di depan umat beragama lain, hargai
adanya perbedaan yang ada.

G. Tasamuh dalam Perspektif Islam


Tasāmuḥ ialah sikap yang mengarahkan pada keterbukaan dan menghargai
perbedaan. Perbedaan merupakan fitrah yang sudah menjadi ketetapan Allah Swt.
dan seluruh manusia tak bisa menolak-Nya. Allah berfirman:

14
Konsep tasāmuḥ yang ditawarkan Islam sangatlah rasional dan praktis serta
tidak berbelit-belit. Yaitu dengan mengenali, menghargai, dan terbuka dengan
perbedaan. Namun, Apabila hubungannya dengan keyakinan dan ritual, agama
Islam tidak mengenal kata kompromi. Keyakinan umat Islam kepada Allah tidak
sama dengan keyakinan para penganut agama lain begitu pula dengan ritualnya.
Sebagai bukti bahwa tasāmuḥ merupakan salah satu ajaran Islam adalah Allah
melarang penganutnya mencela tuhan-tuhan dalam agama manapun. Tanpa
larangan tersebut, manusia akan saling memperolok jika berbeda keyakinan. Allah
Swt. berfirman:

Rasulullah Saw. pernah ditanya tentang agama yang paling dicintai oleh Allah,
maka beliau menjawab, “al-Hanafiyyah as-Samhah (agama yang lurus yang penuh
toleransi), itulah agama Islam”.

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Hidup damai, toleran dan saling berdampingan tanpa harus bernilai
perbedaan baik dari segi etnis agama dan budaya merupakan impian yang sangat
ideal dan diharapkan oleh setiap warga negara. Sebagaimana yang tercermin dari
makna kata toleransi itu sendiri, yaitu menghargai, membiarkan dan
memperbolehkan pendirian, pandangan, kepercayaan, kebiasaan dan kelakuan
yang berbeda atau tidak sesuai dengan prinsip yang dianut seseorang dengan
yang lainnya.

B. Saran
Sikap tasamuh atau toleransi antar umat beragama sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari terutama sikap saling menghormati agama lain dalam
pelaksanaan ibadah dan tidak mencela atau memaki sesembahan pemeluk agama
lain sehingga tercipta rasa aman walaupun kita beda agama.

16
DAFTAR PUSTAKA

dampak negatif. (2021, februari 22). Retrieved november 21, 2022, from kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/22/165337469/dampak-negatif-
intoleransi-dan-cara-menghindarinya

dampak positif. (2019, april 29). Retrieved november 18, 2022, from hafiziazmi.com:
https://hafiziazmi.com/tasamuh/

Dasar dan hukum toleransi. (2022, mei 18). Retrieved november 18, 2022, from
bola.com rheza aditya:
https://www.bola.com/ragam/read/4964883/pengertian-tasamuh-beserta-dalil-
dan-fungsinya-dalam-kehidupan

faktor toleransi. (2021, maret 18). Retrieved november 15, 2022, from abyadi.com:
https://abyadi.com/toleransi-tasamu%E1%B8%A5%

fungsi tasamuh. (2021, januari 7). Retrieved november 19, 2022, from
berita.yahoo.com: https://id.berita.yahoo.com/pengertian-tasamuh-penerapan-
fungsi-dan-
085028421.html?guccounter=1&guce_referrer=aHR0cHM6Ly93d3cuZ29vZ2xlLm
NvbS8&guce_referrer_sig=AQAAAKizZbTY7YH5SKrllP2qTJVSE7VpSuDScGvjI-
4jxhqihf7vNBZV-GvMxIByrSk-R3VMywS8jKAvLAhgc_WNY6Z-3wg

macam-macam tasamuh. (2013, mei 25). Retrieved november 14, 2022, from
infodakwahislsm: https://infodakwahislam.wordpress.com/2013/05/25/macam-
macam-tasamuh-atau-toleransi/

macam-macam tasamuh. (2019, april 29). Retrieved november 14, 2022, from
hafiziazmi: http://hafiziazmi.com/tasamuh/

Pengertian Tasamuh. (2022, november 14). Dipetik november 18, 2022, dari an-
nur.ac.id: https://an-nur.ac.id/pengertian-tasamuh-dalil-contoh-perilaku-dan-
hikmahnya/

perspektif islam. (2021, maret 18). Retrieved november 20, 2022, from abyadi.com:
https://abyadi.com/toleransi-tasamu%E1%B8%A5/

toleransi beragama. (2021). Retrieved november 14, 2022, from tanwii.id:


https://tanwir.id/toleransi-beragama-sesama-muslim-dan-non-muslim/

17

Anda mungkin juga menyukai