KEANEKARAGAMAN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen pengampu : Ibu Sita Isna Malyuna, M.Pd.
Di susun oleh :
1. Kholifah (1119230044)
2. Mely Dinda Anggelina (1119230061)
3. Pingkan Eka Rinova (1119230078)
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti. Kami ucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat – Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Konsep Islam Tentang Pluralitas, Toleransi, Keanekaragaman”.
Kami mengucap terima kasih terhadap teman-teman kelompok kami yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Juga terhadap Ibu Sita Isna Malyuna, M.Pd. yang
telah membimbing kami dalam pembelajaran PAI ini.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1. Pengertian Pluralitas Toleransi dan Keanekaragaman......................................................3
2.1.1. Pengertian Pluralitas.......................................................................................................3
2.1.2. Pengertian Toleransi.......................................................................................................3
2.1.3. Pengertian Keanekaragaman..........................................................................................4
2.2. Dasar Hukum Konsep Islam Tentang Pluralitas Toleransi dan Keanekaragaman...........4
2.2.1. Dasar Hukum Konsep Pluralitas....................................................................................4
2.2.2. Dasar Hukum Konsep Toleransi....................................................................................5
2.2.3. Dasar Hukum Konsep Keanekaragaman........................................................................6
2.3. Fungsi Pluralitas Toleransi dan Keanekaragaman............................................................7
2.4. Ruang Lingkup Konsep Islam Pluralitas, Toleransi, Keanekaragaman............................7
2.4.1. Dasar Hukum Konsep Pluralitas....................................................................................7
2.4.2. Dasar Hukum Konsep Toleransi....................................................................................8
2.4.3. Dasar Hukum Konsep Keanekaragaman........................................................................8
2.5. Contoh Penerapan Konsep Islam Tentang Pluralitas Toleransi dan Keanekaragaman....8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2. Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
Lampiran........................................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah keragaman agama di Indonesia telah berlangsung sangat lama. Menurut salah
satu teori sejarah, Islam datang ke bumi Nusantara pada abad ke-7M. Artinya, Islam telah
menghiasi negeri ini melewati satu millennium. Tetapi Islam tidak memasuki ruang hampa.
Jauh sebelum datangnya Islam, masyarakat nusantara telah terpola ke berbagai agama dan
kepercayaan, seperti : Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Salah satu sisi probelmatis dari keragaman tersebut adalah adanya potensi konflik. Hal
ini tentu terasa aneh, karena ajaran agama mana pun selalu menekankan pada kesamaan dan
kesetaraan manusia. Sesungguhnya, semua agama menganjurkan kepada umatnya untuk
mengasihi sesama makhluk hidup dan bersikap positif.
1
2
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pluralitas Toleransi dan Keanekaragaman
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pluralitas berarti kemajemukan. Pluralitas adalah
istilah yang berasal dari kata plural, yang artinya majemuk atau lebih dari satu.
Dalam Konsep Islam, Pluralitas adalah sesuatu yang alamiah (Sunatullah) dalam wahana
kehidupan manusia. Pada dasarnya, pluralisme adalah sebuah pengakuan akan hukum Tuhan
yang menciptakan manusia berbeda-beda agar bisa saling belajar, bergaul, dan membantu antara
satu sama lain.
Pluralisme sama dengan keadaan atau paham dalam masyarakat yang majemuk
bersangkutan dengan system social politiknya sebagai budaya yang berbeda-beda dalam satu
masyarakat. .
Toleransi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna sifat atau
sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) terhadap pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan dan kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan
pendirian sendiri.
Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin, 'tolerare' yang artinya sabar dan
menahan diri. Sedangkan secara terminologi, toleransi adalah sikap saling menghargai,
menghormati, menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antarsesama manusia
yang bertentangan dengan diri sendiri
Secara umum istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela dan
kelembutan. Sedangkan dalam bahasa Arab istilah ini merujuk kepada kata “tasamuh” yaitu
saling mengizinkan atau saling memudahkan.
1. Tillman
Toleransi menurut Tillman adalah sebuah sikap untuk saling menghargai, melalui
pengertian dengan tujuan untuk kedamaian. Toleransi disebut-sebut sebagai faktor esensi
dalam terciptanya sebuah perdamaian.
2. Max Isaac Dimont
3
4
Menurut Dimont, pengertian toleransi adalah sikap untuk mengakui perdamaian dan tidak
menyimpang dari norma-norma yang diakui dan berlaku. Toleransi juga diartikan sebagai
sikap menghormati dan menghargai setiap tindakan orang lain.
3. Friedrich Heiler
Menurut Heiler, pengertian toleransi adalah sikap seseorang yang mengakui adanya
pluralitas agama dan menghargai setiap pemeluk agama tersebut. Ia menyatakan, setiap
pemeluk agama mempunyai hak untuk menerima perlakuan yang sama dari semua orang.
Istilah keberagaman ini berasal dari kata dasar “ragam”, yang mana dalam KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), memiliki arti macam, jenis, warna, corak, dan tingkah laku.
Maksudnya adalah ragam ini berarti sesuatu yang memiliki jenis, warna, atau corak yang
berbeda-beda dan hidup bersama di suatu kehidupan nyata.
Apabila mengikuti konteks masyarakat, maka keberagaman ini menunjuk pada suatu
kondisi dalam kehidupan bermasyarakat dimana setiap individunya memiliki perbedaan di
berbagai bidang, mulai dari gender, suku bangsa, ras, agama, ideologi, budaya, bahasa, hingga
pemikiran. Hal itu juga yang kerap disebut sebagai masyarakat majemuk. Suatu keberagaman
yang “hidup” pada kehidupan bermasyarakat ini harus diimbangi dengan adanya kesederajatan.
Hal tersebut karena kesederajatan ini memiliki arti sebagai suatu kondisi terutama di dalam
kehidupan keberagaman ini, setiap manusia tetap memiliki suatu kedudukan yang sama pada
satu tingkatan hierarki sosial.
2.2. Dasar Hukum Konsep Islam Tentang Pluralitas, Toleransi, dan Keanekaragaman
َو َاْنَز ْلَنٓا ِاَلْيَك اْلِكٰت َب ِباْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن اْلِكٰت ِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِه َفاْح ُك ْم َبْيَنُهْم ِبَم ٓا َاْنَز َل ُهّٰللا َو اَل َتَّتِبْع َاْهَو ۤا َء ُهْم َع َّم ا َج ۤا َء َك ِم َن
اْلَح ِّۗق ِلُك ٍّل َجَع ْلَنا ِم ْنُك ْم ِش ْر َع ًة َّو ِم ْنَهاًجاۗ َو َلْو َش ۤا َء ُهّٰللا َلَجَع َلُك ْم ُاَّم ًة َّواِح َد ًة َّو ٰل ِكْن ِّلَيْبُلَو ُك ْم ِفْي َم ٓا ٰا ٰت ىُك ْم َفاْسَتِبُقوا اْلَخْيٰر ِۗت ِاَلى ِهّٰللا َم ْر ِج ُع ُك ْم
48 – َجِم ْيًعا َفُيَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم ِفْيِه َتْخ َتِلُفْو َۙن
Artinya: "Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad)
dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka
menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka
dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara
5
kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia
menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang
telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya
kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini
kamu perselisihkan."(Q.S. Al-Maa’idah:48).
Berikut adalah bukti agama islam mengandung konsep tentang toleransi yang terdapat pada ayat-
ayat didalam Al-Qur’an.
Bersikap toleran terhadap agama lain terkandung dalam QS. Al-Kafirun: 1-6 Sebagaimana
firman Allah SWT dalam surah Al-kafirun, umat muslim diperintahkan tidak mencampurkan
adukkan keimanan dengan mempersekutukan Yang Maha Esa. Sebagai umat Islam harus
memiliki sikap toleransi kepada agama lain. Karena menghargai perbedaan dalam beragama
salah satu bagian dari agama Islam.
﴾َو اَل َأْنُتْم٤ ﴿ ﴾َو اَل َأَن ا َعاِب ٌد َم ا َع َب ْدُتْم٣ ﴿ ﴾َو اَل َأْنُتْم َعاِب ُد وَن َم ا َأْع ُب ُد٢ ﴿ ﴾اَل َأْع ُب ُد َم ا َتْعُب ُد وَن١ ﴿ ُقْل َيا َأُّيَها اْلَك اِفُروَن
٦ ﴿ ِ ﴾َلُك ْم ِد يُنُك ْم َو ِلَي ِد يِن٥ ﴿ ُ﴾َعاِبُد وَن َم ا َأْع ُبُد
Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang kafir (1), Aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah (2), Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3), Dan aku tidak pernah
menjadi penyembah apa yang kamu sembah (4), Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah (5), Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (6) (QS. Al-Kafirun: 1-6)
2. Toleransi merupakan sikap terbuka dan mengakui adanya berbagai macam perbedaan,
baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, bahasa, serta agama.
Toleransi berarti tidak memaksa beribadah sesuai agama Islam, namun membiarkan agama lain
menjalankan ibadah sesuai ajarannya (QS. Yunus: 40-41)
) َو ِإْن َك َّذ ُبوَك َفُق ْل ِلي َع َم ِلي َو َلُك ْم َع َم ُلُك ْم َأْنُتْم40( َوِم ْنُهْم َم ْن ُي ْؤ ِم ُن ِب ِه َوِم ْنُهْم َم ْن اَل ُي ْؤ ِم ُن ِب ِه َو َر ُّب َك َأْعَلُم ِباْلُم ْفِس ِد يَن
)41( َبِريُئوَن ِمَّم ا َأْع َم ُل َو َأَنا َبِر يٌء ِمَّم ا َتْع َم ُلوَن
6
Artinya: “Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al Quran), dan di
antaranya ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.”(40), “Dan jika mereka tetap
mendustakan Muhammad maka katakanlah,’Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu.
Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung
jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (41) QS. Yusuf: 40-41
4. Toleransi sesama muslim merupakan kewajiban wujud persaudaraan yang terikat oleh tali
aqidah yang sama.
10 ࣖ ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِاْخ َو ٌة َفَاْص ِلُحْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَع َّلُك ْم ُتْر َحُم ْو َن
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat (QS. Al-Hujurat: 10).
5. Toleransi kepada sesama muslim dengan mendahulukan saudaranya atas dirinya sendiri
َو اَّلِذ يَن َتَبَّوُء وا الَّد اَر َو اِإْل يَم اَن ِم ْن َقْبِلِهْم ُيِح ُّبوَن َم ْن َهاَجَر ِإَلْيِه ْم َو اَل َيِج ُد وَن ِفي ُصُدوِرِهْم َح اَج ًة ِمَّم ا ُأوُتوا َو ُيْؤ ِثُروَن َع َلى
َأْنُفِس ِهْم َو َلْو َك اَن ِبِهْم َخ َص اَص ٌة َو َم ْن ُيوَق ُش َّح َنْفِس ِه َفُأوَلِئَك ُهُم اْلُم ْفِلُحوَن
Artinya: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor)
sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah
kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-
orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9).
)13( َيا َأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَناُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنَثى َو َجَع ْلَناُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفوا ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهَّللا َأْتَقاُك ْم ِإَّن َهَّللا َع ِليٌم َخ ِبيٌر
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti
(QS. Al-Hujurat: 13).
7
Dalam ayat tersebut dapat dimaknai bahwa keberagaman gunanya untuk saling mengenal,
bekerja sama, dan memberikan manfaat, bukan saling menghina. Kedudukan manusia sama di
hadapan Allah Swt., yang membedakannya adalah dari sisi ketaqwaannya.
Beberapa hadist memberikan perumpaan bahwa sesama muslim diibaratkan satu tubuh,
“perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi,
seumpama tubuh, jika satu tubuh anggota sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur
atau merasakan demam” (HR.Muslim)
1) Untuk mengakui dan menerima kemajemukan umat manusia yang dirahmati oleh
Allah Swt.
5) Untuk mewujudkan masyarakat yang modern dan demokratis, sesuai dengan pendapat
yang pernah disampaikan oleh Nurkhalis Madjid, bahwa salah satu persyaratan
terwujudnya masyarakat modern yang demokratis adalah terwujudnya masyarakat yang
menghargai kemajemukan.
9) meningkatkan ketakwaan
Keberagaman merujuk pada kondisi di mana terdapat berbagai perbedaan yang dimiliki oleh
individu dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia, keberagaman tercermin dalam beragam suku,
bahasa, agama, ras, dan adat-istiadat. Keberagaman juga hadir dalam berbagai situasi, seperti di
lingkungan keluarga, pendidikan, dan masyarakat, serta dapat memberikan pandangan yang berbeda
tentang peluang dan tantangan.
2.5 Contoh Penerapan Konsep Islam Tentang Pluralitas, Toleransi, dan Keanekaragaman
1. Saling menghormati keyakinan agama satu sama lain dan memungkinkan setiap
warga negara untuk menjalankan ibadah sesuai agama yang di anut.
2. Hidup berdampingan dengan umat agama lain secara damai.
3. Memperbolehkan teman atau individu lain beribadah sesuai dengan agama mereka.
4. Tidak memaksakan kehendak orang lain untuk berpindah sesuai keyakinan.
5. Tidak melakukan diskriminasi terutama pada agama minoritas.
6. Tidak mengganggu proses ibadah orang lain.
7. Tidak mencela dan merendahkan agama orang lain.
8. Tidak menjadi provokator ketika agama lain sedang merayakan hari besarnya.
9. Menghormati adanya perayaan hari besar keagamaan dari umat lain.
10. Tetap menolong orang lain yang tengah tertimpa musibah walaupun latar belakang
agama mereka berbeda dengan kita.
9
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya, pluralisme adalah sebuah pengakuan akan hukum Tuhan yang
menciptakan manusia yang tidak hanya terdiri dari satu kelompok, suku, warna kulit,
dan agama saja. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda agar saling mengenal.
Untuk menghadapi keanekaragaman di Indonesia, khususnya agama, maka
diperlukan sikap saling toleransi terhadap perbedaan agar bisa tercapai pluratis.
Sehingga nantinya, diharapkan akan tercipta masyarakat yang demokratis dan saling
hidup berdampingan dengan damai. Contoh penerapan Konsep Islam tentang
puralitas, toleransi, dan keanekaragamn di Indonesia sudah dibuktikan dengan
berbagai hal, seperti saling menolong, memberikan bantuan, dan lain sebagainya.
3.2. Saran
sebagai penutup, penulis ingin memberikan beberapa saran agar dapat dijadikan
pertimbangan bagi peningkatan kwalitas pembuatan makalah selanjutnya. Saran
tersebut adalah sebagai berikut :
10
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahnya
Hasbullah, “Islam dan Pluralitas Agama di Indonesia” diakses pada 21 September 2023.
https://media.neliti.com/media/publications/40316-ID-islam-dan-pluralitas-agama-di-
Indonesia
https://www.kemenag.go.id
https://www.kompas.com?skola?rad/2021/02/17/165217769/prinsip-fungsi-dan-indikator-
toleransi.
https//www.gramedia.com/best-seller/toleransi-dalam-islam//
#Pengertian_toleransi_dalam_Islam
https://www.bola.com?ragam/read/4409596/pengertian-toleransi-secara-umum-dan-
menurut-ahli-ketahui-jenis-jenisnya
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-keberagaman-dan-faktornya/
www.gramedia.com/literasi/pengertian-keberagaman-dan-faktornya/
https://apps.detik.com/detik/
https://app.cnnindonesia.com
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/06/140000969/3-jeni
11
Lampiran
12