Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP ISLAM TENTANG PLURALITAS, TOLERANSI,

KEANEKARAGAMAN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen pengampu : Ibu Sita Isna Malyuna, M.Pd.

Di susun oleh :
1. Kholifah (1119230044)
2. Mely Dinda Anggelina (1119230061)
3. Pingkan Eka Rinova (1119230078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
Telepon: (0356)322233 Faksimile: (0356)331578, Kodepos: 62381
Email/Website: Prospective@Unirow.Ac.Id

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti. Kami ucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat – Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Konsep Islam Tentang Pluralitas, Toleransi, Keanekaragaman”.

Kami mengucap terima kasih terhadap teman-teman kelompok kami yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Juga terhadap Ibu Sita Isna Malyuna, M.Pd. yang
telah membimbing kami dalam pembelajaran PAI ini.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi.

Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Tuban, 23 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1. Pengertian Pluralitas Toleransi dan Keanekaragaman......................................................3
2.1.1. Pengertian Pluralitas.......................................................................................................3
2.1.2. Pengertian Toleransi.......................................................................................................3
2.1.3. Pengertian Keanekaragaman..........................................................................................4
2.2. Dasar Hukum Konsep Islam Tentang Pluralitas Toleransi dan Keanekaragaman...........4
2.2.1. Dasar Hukum Konsep Pluralitas....................................................................................4
2.2.2. Dasar Hukum Konsep Toleransi....................................................................................5
2.2.3. Dasar Hukum Konsep Keanekaragaman........................................................................6
2.3. Fungsi Pluralitas Toleransi dan Keanekaragaman............................................................7
2.4. Ruang Lingkup Konsep Islam Pluralitas, Toleransi, Keanekaragaman............................7
2.4.1. Dasar Hukum Konsep Pluralitas....................................................................................7
2.4.2. Dasar Hukum Konsep Toleransi....................................................................................8
2.4.3. Dasar Hukum Konsep Keanekaragaman........................................................................8
2.5. Contoh Penerapan Konsep Islam Tentang Pluralitas Toleransi dan Keanekaragaman....8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2. Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
Lampiran........................................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kemajemukan (plural) dan keberagaman bangsa Indonesia bukanlah persoalan baru,


tetapi memang sesuatu yang sudah ada sejak lama. Istilah ini juga digunakan Pemerintah
Hindia-Belanda untuk menggambarkan struktur masyarakat Indonesia. Kemajemukan
masyarakat Indonesia dilihat dari 2 sisi, yaitu : majemuk secara horizontal, ditandai oleh
kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa,
agama, adat, serta kedaerahan. Kedua, secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia
ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup
tajam. Struktur masyarakat yang seperti ini pada dasarnya tidak bisa ditafsirkan sebagai
ancaman, sebaliknya justru dapat menjadi potensi besar pembentukan masyarakat yang
demokratis.

Sejarah keragaman agama di Indonesia telah berlangsung sangat lama. Menurut salah
satu teori sejarah, Islam datang ke bumi Nusantara pada abad ke-7M. Artinya, Islam telah
menghiasi negeri ini melewati satu millennium. Tetapi Islam tidak memasuki ruang hampa.
Jauh sebelum datangnya Islam, masyarakat nusantara telah terpola ke berbagai agama dan
kepercayaan, seperti : Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Salah satu sisi probelmatis dari keragaman tersebut adalah adanya potensi konflik. Hal
ini tentu terasa aneh, karena ajaran agama mana pun selalu menekankan pada kesamaan dan
kesetaraan manusia. Sesungguhnya, semua agama menganjurkan kepada umatnya untuk
mengasihi sesama makhluk hidup dan bersikap positif.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian Pluralitas, Toleransi, dan keanekaragaman?


b. Apa dasar hukum dari konsep Islam Pluralitas, toleransi, dan keanekaragaman?
c. Apa fungsi konsep Islam pluralitas, Toleransi, dan Keanekaragaman ?
d. Bagaimana ruang lingkup konsep Islam pluralitas, toleransi,
keanekaragaman?
e. Apa saja contoh penerapan konsep Islam Pluralitas, Toleransi,
Keanekaragaman ?

1
2

1.3. Tujuan

a. Mengetahui pengertian pluralitas, toleransi, dan keanekaragaman


b. Mengetahui fungsi konsep Islam pluralitas, toleransi, dan keanekaragaman
c. Mengetahui ruang lingkup konsep Islam pluralitas, toleransi, dan
keanekaragaman.
d. Mengetahui ruang lingkup konsep Islam Pluralitas, Toleransi, dan
Keanekaragaman
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pluralitas Toleransi dan Keanekaragaman

2.1.1. Pengertian Pluralitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pluralitas berarti kemajemukan. Pluralitas adalah
istilah yang berasal dari kata plural, yang artinya majemuk atau lebih dari satu.

Dalam Konsep Islam, Pluralitas adalah sesuatu yang alamiah (Sunatullah) dalam wahana
kehidupan manusia. Pada dasarnya, pluralisme adalah sebuah pengakuan akan hukum Tuhan
yang menciptakan manusia berbeda-beda agar bisa saling belajar, bergaul, dan membantu antara
satu sama lain.

Pluralisme sama dengan keadaan atau paham dalam masyarakat yang majemuk
bersangkutan dengan system social politiknya sebagai budaya yang berbeda-beda dalam satu
masyarakat. .

2.1.2. Pengertian Toleransi

Toleransi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna sifat atau
sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) terhadap pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan dan kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan
pendirian sendiri.

Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin, 'tolerare' yang artinya sabar dan
menahan diri. Sedangkan secara terminologi, toleransi adalah sikap saling menghargai,
menghormati, menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antarsesama manusia
yang bertentangan dengan diri sendiri

Secara umum istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela dan
kelembutan. Sedangkan dalam bahasa Arab istilah ini merujuk kepada kata “tasamuh” yaitu
saling mengizinkan atau saling memudahkan.

Pengertian Toleransi Menurut Ahli

1. Tillman
Toleransi menurut Tillman adalah sebuah sikap untuk saling menghargai, melalui
pengertian dengan tujuan untuk kedamaian. Toleransi disebut-sebut sebagai faktor esensi
dalam terciptanya sebuah perdamaian.
2. Max Isaac Dimont

3
4

Menurut Dimont, pengertian toleransi adalah sikap untuk mengakui perdamaian dan tidak
menyimpang dari norma-norma yang diakui dan berlaku. Toleransi juga diartikan sebagai
sikap menghormati dan menghargai setiap tindakan orang lain.

3. Friedrich Heiler
Menurut Heiler, pengertian toleransi adalah sikap seseorang yang mengakui adanya
pluralitas agama dan menghargai setiap pemeluk agama tersebut. Ia menyatakan, setiap
pemeluk agama mempunyai hak untuk menerima perlakuan yang sama dari semua orang.

2.1.3. Pengertian Keanekaragaman

Istilah keberagaman ini berasal dari kata dasar “ragam”, yang mana dalam KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), memiliki arti macam, jenis, warna, corak, dan tingkah laku.
Maksudnya adalah ragam ini berarti sesuatu yang memiliki jenis, warna, atau corak yang
berbeda-beda dan hidup bersama di suatu kehidupan nyata.

Apabila mengikuti konteks masyarakat, maka keberagaman ini menunjuk pada suatu
kondisi dalam kehidupan bermasyarakat dimana setiap individunya memiliki perbedaan di
berbagai bidang, mulai dari gender, suku bangsa, ras, agama, ideologi, budaya, bahasa, hingga
pemikiran. Hal itu juga yang kerap disebut sebagai masyarakat majemuk. Suatu keberagaman
yang “hidup” pada kehidupan bermasyarakat ini harus diimbangi dengan adanya kesederajatan.
Hal tersebut karena kesederajatan ini memiliki arti sebagai suatu kondisi terutama di dalam
kehidupan keberagaman ini, setiap manusia tetap memiliki suatu kedudukan yang sama pada
satu tingkatan hierarki sosial.

2.2. Dasar Hukum Konsep Islam Tentang Pluralitas, Toleransi, dan Keanekaragaman

2.2.1. Dasar Hukum Konsep Pluralitas

Al-Qur’an sebagai kitabun muhahhar dan sebagai pedoman hidup


(hudan linnas) sangat menghargai pluralitas sebagai suatu keniscayaan manusia sebahai khalifah
di bumi. Ini sebagaimana fikrman Allah SWT dalam Al-Qur’an :

‫َو َاْنَز ْلَنٓا ِاَلْيَك اْلِكٰت َب ِباْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن اْلِكٰت ِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِه َفاْح ُك ْم َبْيَنُهْم ِبَم ٓا َاْنَز َل ُهّٰللا َو اَل َتَّتِبْع َاْهَو ۤا َء ُهْم َع َّم ا َج ۤا َء َك ِم َن‬
‫اْلَح ِّۗق ِلُك ٍّل َجَع ْلَنا ِم ْنُك ْم ِش ْر َع ًة َّو ِم ْنَهاًجاۗ َو َلْو َش ۤا َء ُهّٰللا َلَجَع َلُك ْم ُاَّم ًة َّواِح َد ًة َّو ٰل ِكْن ِّلَيْبُلَو ُك ْم ِفْي َم ٓا ٰا ٰت ىُك ْم َفاْسَتِبُقوا اْلَخْيٰر ِۗت ِاَلى ِهّٰللا َم ْر ِج ُع ُك ْم‬
48 – ‫َجِم ْيًعا َفُيَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم ِفْيِه َتْخ َتِلُفْو َۙن‬

Artinya: "Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad)
dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka
menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka
dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara
5

kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia
menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang
telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya
kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini
kamu perselisihkan."(Q.S. Al-Maa’idah:48).

2.2.2. Dasar Hukum Konsep Toleransi

Dalam Al-Qur’an pun banyak konsep-konsep islam yang membicarakan tentang


toleransi. Nilai-nilai toleransi al-Qur’an dibagi menjadi dua. Pertama, toleransi kepada sesama
muslim, ini merupakan sebuah kewajiban wujud persaudaraan yang terikat oleh tali aqidah yang
sama. Kedua, toleransi kepada non muslim, toleransi terhadap non muslim juga diperintahkan,
karena islam mengajarkan perdamaian baik terhadap muslim dan non muslim.

Berikut adalah bukti agama islam mengandung konsep tentang toleransi yang terdapat pada ayat-
ayat didalam Al-Qur’an.

1. Bersikap toleran terhadap agama lain

Bersikap toleran terhadap agama lain terkandung dalam QS. Al-Kafirun: 1-6 Sebagaimana
firman Allah SWT dalam surah Al-kafirun, umat muslim diperintahkan tidak mencampurkan
adukkan keimanan dengan mempersekutukan Yang Maha Esa. Sebagai umat Islam harus
memiliki sikap toleransi kepada agama lain. Karena menghargai perbedaan dalam beragama
salah satu bagian dari agama Islam.

‫﴾َو اَل َأْنُتْم‬٤ ﴿ ‫﴾َو اَل َأَن ا َعاِب ٌد َم ا َع َب ْدُتْم‬٣ ﴿ ‫﴾َو اَل َأْنُتْم َعاِب ُد وَن َم ا َأْع ُب ُد‬٢ ﴿ ‫﴾اَل َأْع ُب ُد َم ا َتْعُب ُد وَن‬١ ﴿ ‫ُقْل َيا َأُّيَها اْلَك اِفُروَن‬
٦ ﴿ ِ ‫﴾َلُك ْم ِد يُنُك ْم َو ِلَي ِد يِن‬٥ ﴿ ‫ُ﴾َعاِبُد وَن َم ا َأْع ُبُد‬

Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang kafir (1), Aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah (2), Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3), Dan aku tidak pernah
menjadi penyembah apa yang kamu sembah (4), Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah (5), Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (6) (QS. Al-Kafirun: 1-6)

2. Toleransi merupakan sikap terbuka dan mengakui adanya berbagai macam perbedaan,
baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, bahasa, serta agama.

3. Toleransi tidak memaksa untuk memeluk Islam.

Toleransi berarti tidak memaksa beribadah sesuai agama Islam, namun membiarkan agama lain
menjalankan ibadah sesuai ajarannya (QS. Yunus: 40-41)

‫) َو ِإْن َك َّذ ُبوَك َفُق ْل ِلي َع َم ِلي َو َلُك ْم َع َم ُلُك ْم َأْنُتْم‬40( ‫َوِم ْنُهْم َم ْن ُي ْؤ ِم ُن ِب ِه َوِم ْنُهْم َم ْن اَل ُي ْؤ ِم ُن ِب ِه َو َر ُّب َك َأْعَلُم ِباْلُم ْفِس ِد يَن‬
)41( ‫َبِريُئوَن ِمَّم ا َأْع َم ُل َو َأَنا َبِر يٌء ِمَّم ا َتْع َم ُلوَن‬
6

Artinya: “Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al Quran), dan di
antaranya ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.”(40), “Dan jika mereka tetap
mendustakan Muhammad maka katakanlah,’Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu.
Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung
jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (41) QS. Yusuf: 40-41

4. Toleransi sesama muslim merupakan kewajiban wujud persaudaraan yang terikat oleh tali
aqidah yang sama.
10 ࣖ ‫ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِاْخ َو ٌة َفَاْص ِلُحْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَع َّلُك ْم ُتْر َحُم ْو َن‬

Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat (QS. Al-Hujurat: 10).

5. Toleransi kepada sesama muslim dengan mendahulukan saudaranya atas dirinya sendiri

‫َو اَّلِذ يَن َتَبَّوُء وا الَّد اَر َو اِإْل يَم اَن ِم ْن َقْبِلِهْم ُيِح ُّبوَن َم ْن َهاَجَر ِإَلْيِه ْم َو اَل َيِج ُد وَن ِفي ُصُدوِرِهْم َح اَج ًة ِمَّم ا ُأوُتوا َو ُيْؤ ِثُروَن َع َلى‬
‫َأْنُفِس ِهْم َو َلْو َك اَن ِبِهْم َخ َص اَص ٌة َو َم ْن ُيوَق ُش َّح َنْفِس ِه َفُأوَلِئَك ُهُم اْلُم ْفِلُحوَن‬

Artinya: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor)
sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah
kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-
orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9).

2.2.3. Dasar Hukum Konsep Islam Keanekaragaman

Al-Qur'an di samping membedakan, mengakui keberadaan eksistensi agama-agama lain,


juga memberikan kebebasan untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Ini adalah
konsep yang secara sosiologis dan kultural menghargai keberagaman, tetapi secara teologis
mempersatukan keragaman tersebut.

Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an

)13( ‫َيا َأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَناُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنَثى َو َجَع ْلَناُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفوا ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهَّللا َأْتَقاُك ْم ِإَّن َهَّللا َع ِليٌم َخ ِبيٌر‬

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti
(QS. Al-Hujurat: 13).
7

Dalam ayat tersebut dapat dimaknai bahwa keberagaman gunanya untuk saling mengenal,
bekerja sama, dan memberikan manfaat, bukan saling menghina. Kedudukan manusia sama di
hadapan Allah Swt., yang membedakannya adalah dari sisi ketaqwaannya.

Beberapa hadist memberikan perumpaan bahwa sesama muslim diibaratkan satu tubuh,

“perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi,
seumpama tubuh, jika satu tubuh anggota sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur
atau merasakan demam” (HR.Muslim)

2.3. Fungsi Pluralitas, Toleransi, dan Keanekaragaman

1) Untuk mengakui dan menerima kemajemukan umat manusia yang dirahmati oleh
Allah Swt.

2) Tidak merendahkan martabat kemanusiaan

3) Menumbuh kembangkan pemahaman saling pengertian untuk mencapai kesatuan

4) Menjadikan hidup lebih indah dan berwarna

5) Untuk mewujudkan masyarakat yang modern dan demokratis, sesuai dengan pendapat
yang pernah disampaikan oleh Nurkhalis Madjid, bahwa salah satu persyaratan
terwujudnya masyarakat modern yang demokratis adalah terwujudnya masyarakat yang
menghargai kemajemukan.

6) mempererat hubungan antarmanusia

7) menumbuhkan rasa kasih sayang dan meningkatkan persaudaraan

8) menghindari perpecahan antar umat beragama

9) meningkatkan ketakwaan

2.4. Ruang Lingkup Konsep Islam Pluralitas, Toleransi, Keanekaragaman

2.4.1 Ruang Lingkup Pluralitas

Dalam kamus filsafat, pluralisme memiliki ciri-ciri sebagai :

1. Realitas fundamental bersifat jamak


2. Banyak tingkatan hal-hal dalam alam semesta yang terpisah tidak dapat diredusir dan
pada dirinya independent
3. Alam semesta pada dasarnya tidak ditentukan dalam bentuk dan tidak memiliki
kesatuan atau kontinuitas harmonis yang mendasar, tidak ada tatanan kohern dan
rasional fundamental.
8

2.4.2. Ruang Lingkup Toleransi

1. Toleransi terhadap sesama muslim


Hal ini merupakan sebuah keniscayaan dan kewajiban wujud persaudaraan yang
terikat oleh tali aqidah yang sama.
2. Toleransi terhadap agama lain
Toleransi terhadap nonmuslim juga diperintahkan, karena islam mengajarkan
perdamaian baik terhadap muslim dan non muslim.

2.4.3. Ruang Lingkup Keanekaragaman

Keberagaman merujuk pada kondisi di mana terdapat berbagai perbedaan yang dimiliki oleh
individu dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia, keberagaman tercermin dalam beragam suku,
bahasa, agama, ras, dan adat-istiadat. Keberagaman juga hadir dalam berbagai situasi, seperti di
lingkungan keluarga, pendidikan, dan masyarakat, serta dapat memberikan pandangan yang berbeda
tentang peluang dan tantangan.

Dengan demikian, ruang lingkup keberagaman mencakup berbagai aspek kehidupan


masyarakat, dan pemahaman serta sikap terbuka terhadap keberagaman menjadi kunci penting dalam
membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Dalam ruang lingkup agama, konsep Islam pluralitas, toleransi, keanekaragaman


memiliki makna yang luas. Makna tersebut berkaitan dengan penerimaan terhadap agama yang
berbeda dan digunakan dalam cara yang berbeda-beda. Pluralisme agama ini mengingatkan
bahwa semua keyakinan itu sama, karena kebenaran setiap agama agama adalah relatif. Setiap
umat beragama tidak boleh mengklaim bahwa keyakinan yang dianutnya paling benar dan yang
lainnya salah. Keberagaman ini bisa diimbangi dengan sikap toleransi. Tanpa itu, maka akan
berakibat perpecahan maupun konflik dimasyarakat.

2.5 Contoh Penerapan Konsep Islam Tentang Pluralitas, Toleransi, dan Keanekaragaman

1. Saling menghormati keyakinan agama satu sama lain dan memungkinkan setiap
warga negara untuk menjalankan ibadah sesuai agama yang di anut.
2. Hidup berdampingan dengan umat agama lain secara damai.
3. Memperbolehkan teman atau individu lain beribadah sesuai dengan agama mereka.
4. Tidak memaksakan kehendak orang lain untuk berpindah sesuai keyakinan.
5. Tidak melakukan diskriminasi terutama pada agama minoritas.
6. Tidak mengganggu proses ibadah orang lain.
7. Tidak mencela dan merendahkan agama orang lain.
8. Tidak menjadi provokator ketika agama lain sedang merayakan hari besarnya.
9. Menghormati adanya perayaan hari besar keagamaan dari umat lain.
10. Tetap menolong orang lain yang tengah tertimpa musibah walaupun latar belakang
agama mereka berbeda dengan kita.
9

11. Tidak merusak tempat ibadah umat beragama lain.


12. Tidak mengganggu ketenangan orang nonmuslim ketika beribadah.
13. Tidak perlu menyombongkan atau menganggap agama sendiri yang paling benar di
depan umat beragama lain, hargai adanya perbedaan yang ada.
14. Saling tolong menolong antar umat beragama
15. Menyelesaikan konflik antar agama dengan cara kekeluargaan
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Pada dasarnya, pluralisme adalah sebuah pengakuan akan hukum Tuhan yang
menciptakan manusia yang tidak hanya terdiri dari satu kelompok, suku, warna kulit,
dan agama saja. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda agar saling mengenal.
Untuk menghadapi keanekaragaman di Indonesia, khususnya agama, maka
diperlukan sikap saling toleransi terhadap perbedaan agar bisa tercapai pluratis.
Sehingga nantinya, diharapkan akan tercipta masyarakat yang demokratis dan saling
hidup berdampingan dengan damai. Contoh penerapan Konsep Islam tentang
puralitas, toleransi, dan keanekaragamn di Indonesia sudah dibuktikan dengan
berbagai hal, seperti saling menolong, memberikan bantuan, dan lain sebagainya.

3.2. Saran

sebagai penutup, penulis ingin memberikan beberapa saran agar dapat dijadikan
pertimbangan bagi peningkatan kwalitas pembuatan makalah selanjutnya. Saran
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Makalah ini dengan judul “Konsep Pluralitas, Toleransi, Keanekaragaman ditulis


penulis dari sumber yang terbatas, sehingga diperlukan lagi penulisan makalah
yang lebih lanjut.
2. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap dapat memberikan kontribusi
terhadap pemahaman mengenai konsep Islam pluralitas, toleransi, dan
keanekaragaman. Penulis berharap alangkah baiknya jika pembuatan makalah
selanjutnya bias ditulis lebih rinci dan mendalam.

10
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahnya

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V

Tafsiruddin, “Pluralisme dan Toleransi dalam Kehidupan” Jurnal Vol.5,No1,Desember,


2020 https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/fikrah/article/download/666/678

Hasbullah, “Islam dan Pluralitas Agama di Indonesia” diakses pada 21 September 2023.
https://media.neliti.com/media/publications/40316-ID-islam-dan-pluralitas-agama-di-
Indonesia

Anis Malik Thoha, “Tren Pluralisme Agama”.Jakarta:Perspektif,2005.hlm212

Umam, “Pengertian Pluralisme:Macam, Bentuk, dan Manfaatnya” www.gramedia.com


diakses pada Jumat,22 September 2023. https://www.gramedia.com/literasi/pluralisme

https://www.kemenag.go.id

https://www.kompas.com?skola?rad/2021/02/17/165217769/prinsip-fungsi-dan-indikator-
toleransi.

https//www.gramedia.com/best-seller/toleransi-dalam-islam//
#Pengertian_toleransi_dalam_Islam

https://www.bola.com?ragam/read/4409596/pengertian-toleransi-secara-umum-dan-
menurut-ahli-ketahui-jenis-jenisnya

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-keberagaman-dan-faktornya/

www.gramedia.com/literasi/pengertian-keberagaman-dan-faktornya/

https://apps.detik.com/detik/

https://app.cnnindonesia.com

https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/06/140000969/3-jeni

11
Lampiran

Masjid-Gereja Kendari berdampingan


bukti kerukunan beragama

biksu memberikan takjil kepada umat


muslim yang berpuasa

Masjid Al-Amien dan Pura Gili


Mulawarman berdampingan

Saling bergandengan tangan meskipun


berbeda agama

Biksu sedang menuangkan air kepada Saling berteman meskipun berbeda


bapak yang sedang berwudhu agama

Saling bekerja sama

12

Anda mungkin juga menyukai