Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TOLERANSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Anis Ni’am Imana, S.H.I, M.E

Oleh :
M.Fachrudin Alfiyan U. (B11.2021.07358)

KELAS B11061
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
2023

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema Toleransi dalam
Perspektif Islam ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Anis
Ni’am Imana, S.H.I, M.E pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Toleransi dalam
perspektif Islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada, selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama
Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Semarang, 25 Mei 2023

Penulis
M.Fachrudin Alfiyan U.

3
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................4
C. TUJUAN PEMBAHASAN......................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. PENGERTIAN TOLERANSI................................................................................................5
TOLERANSI MENURUT PARA AHLI :.................................................................................5
B. TOLERANSI DALAM PANDANGAN ISLAM....................................................................6
C. MACAM-MACAM TOLERANSI.........................................................................................7
 TOLERANSI PEMIKIRAN...............................................................................................7
 TOLERANSI RASIAL........................................................................................................7
 TOLERANSI BERAGAMA...............................................................................................7
 TOLERANSI SOSIAL........................................................................................................8
 TOLERANSI SEXUAL.......................................................................................................8
 TOLERANSI BUDAYA......................................................................................................8
 TOLERANSI BERPOLITIK..............................................................................................8
D. MANFAAT TOLERANSI.......................................................................................................8
E. AKIBAT MENGABAIKAN TOLERANSI.........................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN......................................................................................................................13
B. SARAN...................................................................................................................................13
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................14

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Toleransi atau Toleran secara bahasa kata ini berasal dari bahasa latin tolerare yang
berarti "menanggung", "menerima dengan sabar", atau "membiarkan". Pengertian
toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang "tidak
menyimpang dari hukum berlaku" disuatu negara, dimana seseorang menghormati
atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain selama masih dalam
batasan tertentu.

Toleransi dalam Islam adalah topik yang penting ketika dihadapkan pada situasi saat
ini ketika Islam dihadapkan pada banyaknya kritikan bahwa Islam adalah agama
intoleran, diskriminatif dan ekstrem. Islam dituduh tidak memberikan ruang
kebebasan beragama, kebebasan berpendapat, sebaliknya Islam sarat dengan
kekerasan atas nama agama sehingga jauh dari perdamaian, kasih sayang dan
persatuan.

Padahal dalam konteks toleransi antar-umat beragama, Islam memiliki konsep yang
jelas. “Tidak ada paksaan dalam agama”, “Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami
agama kami” adalah contoh populer dari toleransi dalam Islam. Selain ayat-ayat itu,
banyak ayat lain yang tersebar di berbagai Surah. Juga sejumlah hadis dan praktik
toleransi dalam sejarah Islam. Fakta-fakta historis itu menunjukkan bahwa masalah
toleransi dalam Islam bukanlah konsep asing. Toleransi adalah bagian integral dari
Islam itu sendiri yang detail-detailnya kemudian dirumuskan oleh para ulama dalam
karya-karya tafsir mereka. Kemudian rumusan-rumusan ini disempurnakan oleh para
ulama dengan pengayaan-pengayaan baru sehingga akhirnya menjadi praktik
kesejarahan dalam masyarakat Islam.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian toleransi?
2. Bagaimana toleransi dalam pandangan Islam?
3. Macam-macam toleransi?     
4. Apa saja manfaat toleransi?
5. Bagaimana akibat jika toleransi diabaikan?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Toleransi.
2. Untuk mengetahui Toleransi dalam pandangan Islam.
3. Untuk mengetahui macam-macam Toleransi.
4. Untuk mengetahui manfaat Toleransi.
5. Untuk mengetahui akibat mengabaikan Toleransi.

5
6
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TOLERANSI
Secara umum toleransi adalah sebuah perilaku manusia untuk menghormati dan
menghargai perbedaan yang ada. Baik itu antar individu maupun antar kelompok.
Adanya sikap ini dalam diri seseorang bisa memberikan rasa damai, aman, tentram,
nyaman.

Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin yaitu tolerare yang memiliki arti
sabar dan menahan diri. Lalu secara terminologi, toleransi adalah sebuah sikap saling
menghargai, saling menghormati, menyampaikan pendapat, padangan, kepercayaan
kepada orang lain yang bertentangan dengan diri sendiri.

TOLERANSI MENURUT PARA AHLI :


1. PURWADARMINTA
Purwadarminta memberikan penjelasan merupakan sebuah sikap yang dimiliki oleh
seseorang untuk menerima perbedaan orang lain dalam dirinya.
Menurut Purwadarminta cakupan perbedaan juga begitu luas, mulai dari perbedaan
pendapat, perbedaan pandangan hingga perbedaan keyakinan.

2. MICHAEL WALZER
Michael Walzer menjelaskan jika toleransi adalah suatu keadaan yang harus ada dalam
diri seseorang ataupun masyarakat agar bisa memenuhi tujuan yang ada di dalamnya.

Beberapa tujuan tersebut adalah seperti hidup damai di tengah perbedaan yang ada, mulai
dari perbedaan sejarah, identitas, hingga perbedaan budaya.

3. DJOHAN EFFENDI
Djohan Effendi menjelaskan jika toleransi adalah sebuah sikap seseorang dalam
menghargai segala bentuk perbedaan yang ada. Perbedaan tersebut bisa berupa perbedaan
perilaku, agama hingga budaya.

Dengan begitu jika seseorang sudah menghargai adanya perbedaan fisik maupun psikis
seseorang. Hal tersebut juga sudah bisa disebut dengan sikap toleransi.

4. FRIEDRICH HEILER
Friedrich Heiler menjelaskan jika toleransi adalah sikap seseorang yang mengakui adanya
pluralitas agama dan juga menghargai setiap pemeluk agama tersebut.

Ia juga menjelaskan jika setiap pemeluk agama memiliki hak untuk menerima perlakuan
yang begitu sama dari semua orang.

7
B. TOLERANSI DALAM PANDANGAN ISLAM
Dalam agama Islam itu sendiri, toleransi disebut dengan tasamuh. Tasamuh atau tasahul
memiliki arti kemudahan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa agama Islam memberikan
kemudahan bagi siapapun untuk menjalankan apa yang telah diyakini sesuai dengan ajaran
masing-masing tanpa adanya tekanan atau tidak mengusik kepercayaan yang telah dijalani
orang lain.

Kemudian, adapun dalam konteks masyarakat dan agama, toleransi bisa didefinisikan sebagai
suatu sikap atau perbuatan yang melarang adanya diskriminasi pada masyarakat-masyarakat
tertentu yang memiliki perbedaan atau tidak bisa diterima oleh orang-orang pada umumnya.

Oleh karena itu, dalam toleransi beragama, masyarakat mengizinkan keberadaan agama-
agama lainnya. Dalam agama Islam ini sendiri, konsep tasamuh mengandung konsep
rahmatan lil alamin,

Meskipun di dalam Al-Quran tidak secara tegas menjelaskan tentang defenisi tasamuh ini
akan tetapi di dalam kitab suci Al-Quran terdapat beberapa tema yang terkait dengan toleransi
ini. Beberapa di antaranya seperti rahmah atau kasih sayang pada QS al-Balad ayat 17 atau
salam dan keselamatan pada QS al-Furqan ayat 63.

Toleransi antar umat beragama yang terkandung dalam Al-Quran yaitu Pertama,bertanggung
jawab terhadap keyakinan dan pebuatan, Kedua, kebebasan memilih dan menjalankan
keyakinan tanpa adanya paksaan, Ketiga, saling menghargai dan menghormati keyakinan,
Keempat, berlaku adil dan berbuat baik sesama manusia. Semua hal tersebut dapat Grameds
pelajari pada buku Toleransi Antar Umat Beragama Dalam Al Quran.

Toleransi sudah dipaparkan dalam Alquran secara komprehensif dimana


merupakan dasar hukum islam, diantaranya sebagaimana Allah menjelaskan dalam
surat Al-Kafirun dari ayat 1 sampai ayat 6. Asbabun-nuzulnya adalah tentang awal
permintaan kaum Quraisy terhadap Nabi Muhammad bahwa untuk saling
menghormati antar-agama, maka pemuka Quraisy meminta supaya nabi
menginstruksikan kepada penganut muslim untuk bergiliran penyembahan terhadap
dua Tuhan: hari ini menyembah Tuhan Nabi Muhammad dan esok hari menyembah
Tuhan kaum Quraisy. (Al-Maraghi, Musthafa. Tafsir al-Maraghi. Beirut.)

Dengan adanya keadilan dan keutamaan adil terhadap diri sendiri dalam pelaksanaan


ibadah dari kedua agama tersebut, maka menurut pemuka Quraisy akan terjadi
toleransi antar-agama. Keputusan ini tentunya ditentang oleh Allah, dengan
menurunkan surat Al-Kafirun ayat 1-6. Ternyata dalam agama tidak boleh ada
pencampuradukan keyakinan, lapangan toleransi hanya ada di wilayah muamalah. Hal
ini bisa dilihat dari rujukan kitab-kitab tafsir, di antaranya Tafisr Al-Maraghi, juz 30
tentang penafsiran surat Al-Kafirun.

Tentunya dari kisah tersebut dapat disimpulkan sesuai sumber syariat islam bahwa


ada hal hal yang boleh dan tidak boleh ditoleransikan, berikut 15 Jenis Jenis Toleransi
yang Diperbolehkan dalam Islam.

8
 Prinsip toleransi, yaitu hendaklah setiap muslim berbuat baik padalainnya
selama tidak ada sangkut pautnya dengan hal agama
 Berbuat baik dan adil kepada setiap agama
 Islam mengajarkanmenolong siapa pun, baik orang miskin maupun orang yang
sakit
 Tetap menjalinhubungan kerabat pada orang tua atau saudara non-muslim
 Tetap berbuat baik kepada orag tua dan saudara
 Boleh memberihadiah pada non-muslim
 Prinsip LakumDiinukum Wa Liya Diin
 Sesuai keadaan masing masing
 Jangan mengorbankan agama
 Tidak berhubungan dengan perayaan non-muslim
 Tidak berhubungan dengan acara maksiat
 Tidak memaksakan kehendak
 Menghargai orang lain
 Toleransi sebatas wilayah mu’amalah
 Toleransi tidak berkenaan dengan aqidah dan ibadah

C. MACAM-MACAM TOLERANSI
Ada beberapa jenis toleransi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa
saja jenis-jenis toleransi tersebut? Berikut ini rangkuman tentang jenis-
jenis toleransi beserta penjelasannya yang perlu dipahami.
 TOLERANSI PEMIKIRAN
Toleransi pemikiran adalah bagiaman seseorang mau menerima dan menghormati
perbedaan gagasan, meski gagasan yang dimiliki berbeda atau bahkan
bertentangan dengan apa yang ia anut.

Tujuan adanya toleransi pemikiran ialah untuk menghasilkan penyatuan berbagai


pemikiran dan gagasan dari berbagai sudut pandang, seperti keluarga, pengalaman
sosial, studi akademis atau pembelajaran yang diperoleh di tempat kerja, dan
lingkungan tempat tinggal.

Mengingat berbagai keyakinan dan pedoman hidup masing-masing orang berbeda


dan tidak bisa dipaksakan maka toleransi perlu dimiliki agar bisa hidup damai
berdampingan dalam konteks yang sama.
 TOLERANSI RASIAL
Toleransi rasial berkaitan dengan hubungan yang mungkin ada antara orang-orang
dari ras atau etnis yang berbeda.
Toleransi rasial adalah tentang bagaimana orang berinteraksi secara harmonis
dengan orang-orang yang memiliki latar belakang ras yang berbeda. Asal-usul
toleransi ini melibatkan karakteristik fisik seseorang, bentuk perilaku dan
tabiatnya.

9
 TOLERANSI BERAGAMA
Toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan
agama yang ada dalam kehidupan.
Dalam beragama, contoh toleransi adalah dengan menghormati hak setiap orang
untuk memilih agamanya serta memberikan ruang bagi mereka untuk
menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing.
Dengan memiliki sikap toleransi maka itu sama halnya dengan menghormati
keyakinan orang lain.
 TOLERANSI SOSIAL
Arti dari toleransi sosial mengacu pada keberadaan orang-orang yang masuk kelas
sosial berbeda.
Secara historis, ada banyak kasus intoleransi sosial, terutama karena adanya
superioritas yang dimiliki sebagian orang dibandingkan orang lain yang dianggap
lebih rendah.
Intoleransi sosial menghasilkan kebencian, prasangka, dan ketakutan yang
membuat orang-orang tidak bisa hidup dalam harmoni, berdasarkan rasa hormat
dan pengakuan dari yang lain.
 TOLERANSI SEXUAL
Toleransi seksual berhubungan dengan rasa hormat antara orang-orang yang
berbeda jenis kelamin. Makna dari toleransi sosial juga bagimana seseorang mau
menerima keberagaman seksual.
 TOLERANSI BUDAYA
Di Indonesia yang memiliki ragam budaya, toleransi adalah kunci untuk hidup
rukun satu sama lain. Dengan toleransi, tidak ada sikap merendahkan antarbudaya.
Maka itu, setiap orang harus mampu untuk memandang sama rata terhadap
budaya yang lain.
 TOLERANSI BERPOLITIK
Toleransi ini lebih mengarah pada bagaimana setiap orang dapat menghargai dan
menghormati pendapat politik yang dimiliki oleh orang lain. Dengan toleransi,
setiap orang dapat sama-sama menjaga hak politik orang lain.

D. MANFAAT TOLERANSI
Berikut ini rangkuman tentang manfaat dari toleransi beserta penjelasannya yang
perlu dipahami.
1. Mewujudkan Kerukunan di Indonesia
Adanya sikap toleransi sangat penting untuk menciptakan keharmonisan dan
kerukunan dalam masyarakat. Toleransi penting untuk diterapkan karena kondisi
Indonesia yang begitu heterogen.
Dengan adanya toleransi membuat masyarakat dapat hidup berdampingan dengan
rukun, meski berbeda-beda suku dan agamanya.

10
2. Menciptakan Lingkungan yang Damai dan Tenteram
Jika sudah tercipta kerukunan, akan tercipta lingkungan yang damai dan tenteram.
Hal ini hanya bisa diwujudkan jika toleransi diterapkan di tiap elemen masyarakat.
Dengan toleransi, masyarakat pun jadi bisa hidup damai dan tenteram satu sama
lain.
3. Mempererat Tali Persaudaraan
Toleransi bermanfaat untuk mempererat tali persaudaraan. Dengan menerapkan
sikap toleransi, masyarakat bisa saling berinteraksi dengan siapa saja tanpa
melihat latar belakang agama dan sukunya sehingga mampu mempererat
persaudaraan dengan sesama.
4. Menghindari Konflik dan Perpecahan
Adanya toleransi sangat penting untuk menghindari konflik dan perpecahan,
terutama yang melibatkan suku dan agama. Perbedaan yang ada pastinya rawan
menimbulkan perpecahan dan konflik.
Namun, jika masyarakat sadar untuk bersikap toleran maka perbedaan itu justru
malah menjadi keindahan. Untuk itu ke depannya, sikap toleransi harus diterapkan
untuk menghindari terjadinya konflik.
5. Meningkatkan Jiwa Nasionalisme
Dalam lingkup negara, toleransi sangat penting untuk meningkatkan jiwa
nasionalisme dan semangat persatuan. Seseorang dengan sikap toleransi yang
tinggi biasanya akan memiliki rasa cinta yang tinggi pula terhadap tanah airnya.
Hal ini juga berkaitan dengan semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika, yang
berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua, merujuk pada keberagaman suku dan
budaya yang ada di Indonesia.
6. Memperkuat Tercapainya Mufakat
Dalam suatu musyawarah atau perundingan, sering terjadi kesulitan untuk
menentukan mufakat. Dengan menjunjung tinggi toleransi, proses musyawarah
akan berjalan sempurna tanpa muncul perpecahan.
Toleransi menjadi penting untuk memperkuat tercapainya mufakat dalam
bermusyawarah. Dengan sikap saling menghargai pendapat antaranggota dan
mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi.
7. Menghindari Sikap Diskriminasi
Diskriminasi sering terjadi pada kelompok minoritas, baik dalam bentuk
cemoohan atau persekusi fisik. Adanya toleransi bisa menghindari terjadinya
diskriminasi atau intoleransi, di mana setiap orang harus lebih menghormati hak-
hak dari kaum minoritas tersebut.
8. Meningkatkan Keimanan
Setiap agama tentu mengajarkan untuk menjalankan sikap toleransi pada sesama
manusia. Ketika seseorang mampu bersikap toleran, ia akan mengenal banyak
orang dengan berbagai latar belakang agama.

11
Hal tersebut menjadi bekal untuk meningkatkan kekuatan dalam iman pada
masing-masing agama yang dianut.

9. Melatih Diri Jadi Lebih Baik


Toleransi juga memiliki manfaat bagi diri sendiri. Dengan menumbuhkan sikap
toleransi, akan membuat seseorang menjadi lebih baik lagi.
Sikap saling menghargai dan menahan amarah dibutuhkan dalam menerapkan
toleransi yang tentunya berdampak agar diri sendiri menjadi lebih baik.
10. Mempercepat Pembangunan Nasional
Jika sudah diterapkan, toleransi dapat berimbas pada terciptanya kerukunan dan
kedamaian. Hal ini menjadi kunci terlaksana program pembangunan di suatu
negara. Maka secara tak langsung, toleransi memiliki manfaat untuk
mensukseskan pembangunan nasional di negara Indonesia.

E. AKIBAT MENGABAIKAN TOLERANSI


Berikut akibat dari mengabaikan Toleransi di lingkungan masyarakat :
1. Ketiadaan Sikap Aman dan Nyaman
Adanya sikap toleransi akan memberikan situasi yang aman dan nyaman di
masyarakat. Jadi bila terdapat pelanggaran, akibat dilanggarnya toleransi di
lingkungan masyarakat keamanan dan kenyamanan masyarakat khususnya dalam
bersosialisasi serta bernegara akan terganggu. Bahkan hal ini dapat menjadi
ancaman bagi masyarakat.

2. Terjadi Perpecahan
Toleransi bisa dilakukan antar agama, ras, suku, hingga strata sosial. Jadi bila
terdapat pelanggaran terhadap sikap toleransi, perpecahan kemungkinan akan
terjadi. Sebab tak ada lagi yang bisa menyatukan adanya perbedaan-perbedaan di
masyarakat selain sikap toleransi itu sendiri.

3. Sulit Mencapai Mufakat


Dalam musyawarah, mufakat sangatlah diperlukan untuk mencapai suatu
penyelesaian. Padahal untuk mendapatkan mufakat, sikap toleransi sangat
dibutuhkan agar sesama masyarakat saling menghargai setiap perbedaan argumen
atau lainnya.

Bila dalam musyawarah tak dipunyai rasa toleransi yang saling menghargai atau
menghormati, maka mufakat pasti akan sulit tercapai.

Apalagi jika sampai egois dan mementingkan diri sendiri. Karenanya, inti dari
toleransi adalah menjunjung tinggi sikap menghargai dan menghormati sesama.

4. Tidak Ada Rasa Persaudaraan


Toleransi antar masyarakat secara langsung akan meningkatkan rasa
persaudaraan. Jadi bila tak ada sikap semacam ini akibat dilanggarnya toleransi di

12
lingkungan masyarakat yang tersisa hanyalah rasa individualis. Dengan begitu,
pertikaian dan kesalahpahaman kemungkinan besar bisa saja terjadi di antara
masyarakat.

5. Perbedaan Tidak Bisa Bersatu


Fungsi toleransi merupakan menyatukan perbedaan dengan tetap menghormati
satu sama lainnya. Jadi perbedaan pun akan menjadi sulit dipersatukan bila
toleransi dilanggar. Padahal dalam Pancasila sendiri sudah menekankan bahwa
seluruh keberagaman di Indonesia harus dihargai.

Tepatnya dalam Pancasila sila 3 yaitu “Persatuan Indonesia”. Maka dengan begitu
seluruh masyarakat wajib memiliki sikap toleransi tanpa mengunggulkan
golongan tertentu saja. Adanya toleransi dapat menciptakan persatuan dan
kekompakan meskipun memiliki latar belakang berbeda.

6. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Minim


Meskipun pemerintah berusaha keras melakukan pengembangan dan
pembangunan secara nasional maupun daerah, namun bila masyarakatnya tak
saling toleran maka akibat dilanggarnya toleransi di lingkungan masyarakat
partisipasi masyarakat pun menjadi rendah. Padahal partisipasi masyarakat krusial
untuk memajukan suatu daerah maupun negara.

7. Rasa Nasionalisme Rendah


Berkaitan dengan amanat Pancasila ke-3 bahwa masyarakat harus bertoleransi,
maka bila hal ini tidak dilakukan rasa nasionalisme pun menjadi rendah. Padahal
jika semuanya memiliki toleransi, rasa cinta tanah air atau nasionalisme pun akan
meningkat.

Sebab ciri negara yang maju ada pada masyarakatnya yang saling menghormati,
menghargai, dan menerima perbedaan di antara sesamanya. Intoleransi akan
menyebabkan munculnya masyarakat yang menganggap bahwa golongannya
lebih unggul daripada golongan lainnya.

8. Tidak Meratanya Sarana dan Prasarana


Dalam melakukan pembangunan di masyarakat adanya peran masyarakat sangat
berpengaruh dalam mewujudkan tujuan. Termasuk dalam hal pembangunan
sarana dan prasarana. Bila ada sikap intoleran maka kemungkinan adanya
ketimpangan dalam pembangunan sarana dan prasarana sangat besar.

9. Acuh Terhadap Golongan Lain


Hal ini bisa terjadi tidak hanya dalam skala besar, tetapi juga skala kecil seperti
keluarga ataupun tetangga. Tentunya ini tidak bisa disepelekan, sebab semakin
besar rasa acuh akan golongan atau masyarakat lain perpecahan juga besar
kemungkinan terjadi.

13
Sikap toleransi membantu masyarakat saling mempedulikan satu dengan lainnya
dan mempunyai rasa empati. Sebaliknya, akibat dilanggarnya toleransi di
lingkungan masyarakat membuat semua pihak menjadi acuh akan apa yang
dialami pihak lainnya.

10. Kemunduran Suatu Bangsa


Walaupun sikap intoleran dilakukan di masyarakat, namun bila terus dipraktekkan
maka secara tidak langsung negara akan menjadi kesulitan. Sebab bagaimanapun
cara yang dilakukan untuk melakukan pembangunan dan pengembangan akan
menjadi sia-sia.

Akhirnya bangsa yang harusnya bersama-sama bergerak maju justru malah


stagnan atau bahkan mengalami kemunduran yang signifikan. Beberapa negara
bahkan sudah mengalami fase kemunduran ini akibat tak adanya sikap toleransi.

Semua akibat dilanggarnya toleransi di lingkungan masyarakat akan menuju ke


dampak negatif. Jadi tak ada untungnya memiliki sikap intoleran tersebut karena
akan merugikan bagi semua pihak. Bahkan sikap intoleran juga akan merugikan
bagi diri sendiri.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Toleransi antarumat beragama yang berbeda termasuk ke dalam salah satu risalah
penting yang ada dalam sistem teologi islam. Karena Allah Swt sudah mengajarkan
pada kita cara untuk menghadapi keragaman yang memang tidak bisa dipungkiri,
yaitu dengan menerima perbedaan sebagai nikmat atau rahmat.

Toleransi atau as-samahah (arab) adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap
saling menghormati dan saling bekerja sama diantara kelompok masyarakat yang
berbeda-beda baik secara etnis, Bahasa, budaya, politik maupun agama.

Toleransi sudah dipaparkan dalam Alquran secara komprehensif dimana


merupakan dasar hukum islam, diantaranya sebagaimana Allah menjelaskan dalam
surat Al-Kafirun dari ayat 1 sampai ayat 6. Asbabun-nuzulnya adalah tentang awal
permintaan kaum Quraisy terhadap Nabi Muhammad bahwa untuk saling
menghormati antar-agama, maka pemuka Quraisy meminta supaya nabi
menginstruksikan kepada penganut muslim untuk bergiliran penyembahan terhadap
dua Tuhan: hari ini menyembah Tuhan Nabi Muhammad dan esok hari menyembah
Tuhan kaum Quraisy. (Al-Maraghi, Musthafa. Tafsir al-Maraghi. Beirut.)

B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena
kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan khilaf, alfa dan lupa.
A.

15
KATA PENGANTAR

https://www.gramedia.com/literasi/toleransi/#Toleransi_Menurut_Pendapat_Ahli
https://www.gramedia.com/best-seller/toleransi-dalam-islam/
https://dalamislam.com/landasan-agama/jenis-jenis-toleransi-yang-diperbolehkan-
dalam-islam
https://www.bola.com/ragam/read/4966953/jenis-jenis-toleransi-beserta-
penjelasannya-yang-perlu-dipahami
https://www.bola.com/ragam/read/4853533/manfaat-toleransi-bagi-kehidupan-yang-
perlu-diketahui-dan-dipahami
https://nibiobank.org/akibat-dilanggarnya-toleransi-di-lingkungan-masyarakat/

16

Anda mungkin juga menyukai