DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
ADINDA ANNISA SALSABILA
ALINI AKBAR
AMANDA SRI REJEKI DANMAKASIH
ANANDA SRI WULANDARI
APRILIA ZHALZABILAH WAMNEBO
ARYA PRTAMA
KELAS XI MIPA 1
SMA NEGERI 8 LUWU UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha Esa karena
rahmat dan ridha-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya.
Sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan, banyak kendala yang penulis
hadapi dalam pembuatan makalah ini. Akan tetapi, berkat bantuan Allah SWT. dan bantuan dari
berbagai pihak, makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya,walaupun tidak luput dari
berbagai kekurangan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasihnya kepada semua pihak yang ikut serta mendukung atas pembuatan makalah ini.
Makalah ini berisi pembahasan tentang “Hidup Damai Dengan Toleransi, Rukun, dan
Menghindari Tindak Kekerasan”. Tema ini dipilih sesuai dengan materi yang sedang kami
pelajari. Butuh waktu yang cukup Panjang untuk dapat mendalami materi ini sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami sadar bahwa materi dalam makalah ini masih jauh darikata sempurna, baik dari
segi penyusunan bahasanya maupun dari segi yang lainnya. Oleh karena itu, kami selaku
penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila didalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak sekali kesalahan yang murni karena ketidaksengajaan kami. Semoga dari
pembuatan makalah ini, kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
menambah wawasan kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
A. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
2. Rumusan Masalah............................................................................................................2
3. Tujuan dan Manfaat.........................................................................................................2
B. BAB II ISI
1. Pembahasan..................................................................................................
C. BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Toleransi dalam Islam adalah topik yang penting ketika dihadapkan
padasituasi saat ini ketika Islam dihadapkan pada banyaknya kritikan bahwa Islam
adalahagama intoleran, diskrimintaif dan ekstrem. Islam dituduh tidak memberikan
ruangke bebasan ber agam a, kebebasan berpendapat, sebalik nya Is lam
s ar at dengan kekerasan atas nama agama sehingga jauh dari perdamaian,
kasih sayang dan persatuan.
Toleransi adalah bagian integral dari Islam itu sendiri yang detail-
detailnya kemudian dirumuskanoleh para ulama dalam karya-karya tafsir
mereka. Di era yang maju ini sering di beritakan terjadinya ti ndak
kekerasan disemua lingkup masyarakat. Misal di sekolah, keluarga , masyarakat dan
sebagainya.Seakan-akan kekerasan merupakan cara yang di gunakan untuk
menyelesaikanpermasalahan yang timbul. Kekerasan adalah suatu prilaku,
tindakan dari seseorangatau kelompok yang berakibat orang lain atau suatu
kelompok menderita baik fisikmaupun psikis bahkan sampai meninggal dunia.
Artinya: “Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-
Qur’an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya.
Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
Dan jika mereka (tetap) mendustakan-mu (Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa
yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan. (Q.S. Yunus/10: 40 - 41).
Dalam Kitab Tafsir Jalalain, maksud QS. Yunus 40 adalah diantara mereka
penduduk Mekkah ada orangorang yang beriman kepada Al-Qur’an. Hal ini diketahui
oleh Allah dan diantara mereka ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya
untuk selama-lamanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang
berbuat kerusakan. Hal ini merupakan ancaman yang ditujukan kepada mereka yang
tidak beriman kepadanya. Sedangkan menurut Tafsir Jalalain, maksud QS.Yunus/10:
41 adalah jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah kepada mereka “Bagiku
pekerjaanku dan bagi kalian pekerjaan kalian. Artinya, masing-masing pihak
menanggung akibat perbuatan sendiri. Kalian berlepas diri terhadap apa yang aku
kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan.
Kandungan Q.S. Yunus/10: 40 - 41 adalah, pertama: sikap manusia terhadap
Al-Qur’an terdiri dari dua golongan, yaitu: orang yang beriman terhadap Al-Qur’an
dan orang yang tidak beriman. Kedua, Allah lebih mengetahui tentang perbuatan
manusia. Ketiga, perbuatan setiap manusia di dunia akan dipertanggungjawabkan
kepada Allah Swt. di akhirat.
Ayat tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Islam mengajarkan untuk menghindarkan tindak kekerasan. Dengan kata lain,
Islam mencintai kedamaian. Di antara ayat yang menjelaskan adalah Q.S. Al-
Maidah/5: 32;
Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,
bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh
orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakanakan dia
telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.
Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa)
keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka
setelah itu melampaui batas di bumi. (Q.S. Al-Maidah/5: 32).
PENUTUP
B. Saran
Beberapa saran berikut yang harus lebih diperhatikan dan di aplikasikan dalam
kehidupan sehari hari antara lain :
1. Sikap toleransi dalam semua aspek kehidupan terutama dalam bergama harus
sangat di junjung tinggi karena tanpa sikap toleransi akan menimbulkan konflik.
2. Dalam toleransi bergama, akidah merupakan hal yang tidak dapat ditolerin lagi
dan toleransi dalam beragama memiliki batas batas tertentu, tidak semua hal bisa
saling melebur dengan keyakinan.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://m.mediaindonesia.com/humaniora/440134/apa-sih-yang-
dimaksud-dengan-toleransi
2. https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2019/06/28/tawuran-masih-
jaman-ini-solusinya/
3. https://www.coursehero.com/file/60455258/Isi-makalah-agamadocx/
4.