Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HIDUP DAMAI DENGAN TOLERANSI, RUKUN, DAN MENGHINDARI


TINDAK KEKERASAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
 ADINDA ANNISA SALSABILA
 ALINI AKBAR
 AMANDA SRI REJEKI DANMAKASIH
 ANANDA SRI WULANDARI
 APRILIA ZHALZABILAH WAMNEBO
 ARYA PRTAMA

KELAS XI MIPA 1
SMA NEGERI 8 LUWU UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha Esa karena
rahmat dan ridha-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya.
Sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan, banyak kendala yang penulis
hadapi dalam pembuatan makalah ini. Akan tetapi, berkat bantuan Allah SWT. dan bantuan dari
berbagai pihak, makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya,walaupun tidak luput dari
berbagai kekurangan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasihnya kepada semua pihak yang ikut serta mendukung atas pembuatan makalah ini.
Makalah ini berisi pembahasan tentang “Hidup Damai Dengan Toleransi, Rukun, dan
Menghindari Tindak Kekerasan”. Tema ini dipilih sesuai dengan materi yang sedang kami
pelajari. Butuh waktu yang cukup Panjang untuk dapat mendalami materi ini sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami sadar bahwa materi dalam makalah ini masih jauh darikata sempurna, baik dari
segi penyusunan bahasanya maupun dari segi yang lainnya. Oleh karena itu, kami selaku
penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila didalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak sekali kesalahan yang murni karena ketidaksengajaan kami. Semoga dari
pembuatan makalah ini, kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
menambah wawasan kita semua.

Masamba, 06 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
A. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
2. Rumusan Masalah............................................................................................................2
3. Tujuan dan Manfaat.........................................................................................................2
B. BAB II ISI
1. Pembahasan..................................................................................................
C. BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Toleransi dalam Islam adalah topik yang penting ketika dihadapkan
padasituasi saat ini ketika Islam dihadapkan pada banyaknya kritikan bahwa Islam
adalahagama intoleran, diskrimintaif dan ekstrem. Islam dituduh tidak memberikan
ruangke bebasan ber agam a, kebebasan berpendapat, sebalik nya Is lam
s ar at dengan kekerasan atas nama agama sehingga jauh dari perdamaian,
kasih sayang dan persatuan.
Toleransi adalah bagian integral dari Islam itu sendiri yang detail-
detailnya kemudian dirumuskanoleh para ulama dalam karya-karya tafsir
mereka. Di era yang maju ini sering di beritakan terjadinya ti ndak
kekerasan disemua lingkup masyarakat. Misal di sekolah, keluarga , masyarakat dan
sebagainya.Seakan-akan kekerasan merupakan cara yang di gunakan untuk
menyelesaikanpermasalahan yang timbul. Kekerasan adalah suatu prilaku,
tindakan dari seseorangatau kelompok yang berakibat orang lain atau suatu
kelompok menderita baik fisikmaupun psikis bahkan sampai meninggal dunia.

Kekerasan merupakan ti ndakantidak bermoral, tidak manusiawi, dan bersifat


merusak. Kekerasan dapat terjadi padasiapa saja, bisa dari kalangan terdidik maupun
rakyat biasa.
Kekerasan indentik dengan sifat marah. Marah adalah sifat yang ada
padasemua orang, antara mereka ada yang cepat marah dan ada yang
lemah lembut.Marah bukanlah suatu sifat yang boleh di buat serta merta,
malah ia biasanyad i d a h u l u o s e s u a t u y a n g m e n y e b e b k a n s e s e o r a n g
ti u m a r a h , p e r a s a a n n y a memberontak dan akan bertindak kasar
Seseorang yang sedang marah akan hilang kewarasan pikirannya dan
akanmelampiaskan kemarahannya dengan bertindak kekerasan. Kadang-kadang
perasaanmarah berkelanjutan sehingga menimbulkan permusuhan antara
keluarga dan sahabat
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
 Apa itu toleransi dan mengapa itu penting ?
 Jelaskan surah apa di dalam al-qur’an yang membahas tentang toleransi dan rukun!
 Jelaskan surah apa di dalam al-qur’an yang membahas tentang menghindarkan diri
dari tindak kekerasan!
 Apa saja contoh perilaku toleransi yang ada di lingkungan sekolah mu!
 Di beberapa daerah, sering terjadi perkelahian antarpelajar. bagaimanakah
tanggapan dan solusi dari jenis perilaku tindak kekerasan tersebut?
3. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui apa aitu toleransi dan mengapa itu penting
2. Untuk mengetahui surah apa di dalam al-qur’an yang membahas tentang toleransi
dan rukun
3. Untuk mengetahui surah apa di dalam al-qur’an yang membahas tentang
menghindarkan diri dari tindak kekerasan!
4. Untuk mengetahui contoh perilaku toleransi yang ada di lingkungan sekolah
5. Untuk mengetahui tanggapan dan solusi dari jenis perilaku tindak kekerasan
BAB II
ISI
1. Pembahasan
Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai
perbedaan, baik antarindividu maupun kelompok. Untuk menghadirkan perdamaian
dalam keberagaman, perlu menerapkan sikap toleransi. Secara etimologi, toleransi
berasal dari bahasa Latin, tolerare, yang artinya sabar dan menahan diri. Sedangkan

secara terminologi, toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati,


menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antarsesama manusia yang
bertentangan dengan diri sendiri.

Berdasarkan arti secara bahasa, toleransi dapat dimaknai sebagai kemampuan


setiap orang untuk bersabar dan menahan diri terhadap hal-hal yang tidak sejalan
dengannya. Dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antarindividu
maupun kelompok tidak akan terjadi. Banyak orang menyebut toleransi sebagai kunci
utama perdamaian yang patut dijaga.Hal tersebut penting untuk diperhatikan
mengingat bangsa Indonesia mempunyai latar belakang perbedaan yang beragam,
mulai keyakian, suku, ras, hingga warna kulit.
Salah satu bentuk toleransi adalah toleransi beragama, yang merupakan sikap
saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain, seperti:  Tidak
memaksakan orang lain untuk menganut agama kita; Tidak mencela/menghina agama
lain dengan alasan apapun; serta Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain
untuk beribadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing. Contoh sikap toleransi
secara umum antara lain: menghargai pendapat mengenai pemikiran orang lain yang
berbeda dengan kita, serta saling tolong-menolong antarsesama manusia tanpa
memandang suku, ras, agama, dan antargolongan.
Selain itu, contoh lain dari sikap toleransi di lingkungan sekolah adalah Tidak
membuat gaduh suasana sekolah; menghargai perbedaan pendapat teman; mematuhi
tata tertib sekolah; mengahrgai teman yang sedang beribadah; tidak membedakan suku,
agama, ras, dalam menjalin pertemanan.

 َAyat tentang toleransi dan rukun


Islam mengajarkan untuk toleransi. Di antara ayat yang menjelaskan tentang
toleransi adalah Q.S. Yunus/10: 40 – 41;

Artinya: “Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-
Qur’an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya.
Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
Dan jika mereka (tetap) mendustakan-mu (Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa
yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan. (Q.S. Yunus/10: 40 - 41).
Dalam Kitab Tafsir Jalalain, maksud QS. Yunus 40 adalah diantara mereka
penduduk Mekkah ada orangorang yang beriman kepada Al-Qur’an. Hal ini diketahui
oleh Allah dan diantara mereka ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya
untuk selama-lamanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang
berbuat kerusakan. Hal ini merupakan ancaman yang ditujukan kepada mereka yang
tidak beriman kepadanya. Sedangkan menurut Tafsir Jalalain, maksud QS.Yunus/10:
41 adalah jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah kepada mereka “Bagiku
pekerjaanku dan bagi kalian pekerjaan kalian. Artinya, masing-masing pihak
menanggung akibat perbuatan sendiri. Kalian berlepas diri terhadap apa yang aku
kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan.
Kandungan Q.S. Yunus/10: 40 - 41 adalah, pertama: sikap manusia terhadap
Al-Qur’an terdiri dari dua golongan, yaitu: orang yang beriman terhadap Al-Qur’an
dan orang yang tidak beriman. Kedua, Allah lebih mengetahui tentang perbuatan
manusia. Ketiga, perbuatan setiap manusia di dunia akan dipertanggungjawabkan
kepada Allah Swt. di akhirat.
 Ayat tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Islam mengajarkan untuk menghindarkan tindak kekerasan. Dengan kata lain,
Islam mencintai kedamaian. Di antara ayat yang menjelaskan adalah Q.S. Al-
Maidah/5: 32;
Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,
bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh
orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakanakan dia
telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.
Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa)
keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka
setelah itu melampaui batas di bumi. (Q.S. Al-Maidah/5: 32).

Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, misalnya dengan


memaafkan pembunuh keluarganya atau menyelamatkan nyawa seseorang dari
satu bencana, atau membela seseorang yang dapat terbunuh secara aniaya, maka
seakan-akan dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka para rasul Kami dengan membawa
keterangan-keterangan yang jelas, yang membuktikan kebenaran para rasul itu dan
kebenaran petunjuk-petunjuk itu. Tetapi, kemudian sesungguhnya banyak diantara
mereka sesudah itu sungguh-sungguh telah membudaya pada dirinya sikap dan
perilaku melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.

Menurut Thahir Ibnu Asyur menegaskan bahwa ayat di atas memberi


perumpamaan, bukannya menilai pembunuhan terhadap seorang manusia sama
dengan pembunuhan terhadap semua manusia, tetapi ia bertujuan untuk
mencegah manusia melakukan pembunuhan secara aniaya. Seorang yang
melakukan pembunuhan secara aniaya pada hakikatnya memenangkan dorongan
nafsu amarah dan keinginannya membalas dendam atas dorongan nafsu. Selain itu
ayat ini sekaligus menunjukkan bahwa, dalam pandangan Al-Qur’an semua
manusia, apa pun ras, keturunan, dan agamanya adalah sama dari segi
kemanusiaan. Ini sekaligus membantah pandangan pandangan yang mengklaim
keistimewaan satu ras atas ras yang lain. Selain itu ayat ini sekaligus menunjukkan
bahwa, dalam pandangan Al-Qur’an semua manusia, apa pun ras, keturunan, dan
agamanya adalah sama dari segi kemanusiaan. Ini sekaligus membantah pandangan
pandangan yang mengklaim keistimewaan satu ras atas ras yang lain.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang sudah di jelaskan pada pembahasan, maka dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Toleransi adalah sikap memberikan kemudahan, berlapang dada, dan
menghargai orang lain yang berbeda dengan kita.
2. Islam merupakan agama yang menjadikan sikap toleransi sebagai bagian yang
terpenting, sikap ini lebih banyak teraplikasi dalam wilayah interaksi sosial
sebagaimana yang di tunjukkan Rasulullah SAW.
3. Sikap toleransi dalam beragama adalah menghargai keyakinan agama lain
dengan tidak bersikap menyamakan keyakinan agama lain dengan keyakinan
islam itu sendiri.

B. Saran

Beberapa saran berikut yang harus lebih diperhatikan dan di aplikasikan dalam
kehidupan sehari hari antara lain :
1. Sikap toleransi dalam semua aspek kehidupan terutama dalam bergama harus
sangat di junjung tinggi karena tanpa sikap toleransi akan menimbulkan konflik.
2. Dalam toleransi bergama, akidah merupakan hal yang tidak dapat ditolerin lagi
dan toleransi dalam beragama memiliki batas batas tertentu, tidak semua hal bisa
saling melebur dengan keyakinan.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://m.mediaindonesia.com/humaniora/440134/apa-sih-yang-
dimaksud-dengan-toleransi
2. https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2019/06/28/tawuran-masih-
jaman-ini-solusinya/
3. https://www.coursehero.com/file/60455258/Isi-makalah-agamadocx/
4.

Anda mungkin juga menyukai