Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENERAPAN SIKAP TOLERANSI DAN


MENGHINDARKAN DIRI DARI BAHAYA TINDAK
KEKERASAN

DISUSUN OLEH :
NUR HOLYDA
JUNIATUL AINI

KELAS : XI IPA 1

MAPEL : PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI

GURU PEMBIMBING : SITI DARMAWATI, S.Ag

SMA NEGERI 1 SAKRA TIMUR


TAHUN PELAJARAN 2024/2025

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat, hidayah serta kasih sayang-Nya kepada seluruh makhluk-Nya,sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah agama islam ini dengan baik. Penyusunan makalah ini merupakan
salah satu tugas diskusi dalam mata pelajaran Agama Islam. Makalah ini dibuat berdasarkan
literatur, baik baik buku maupun internet yang berhubungan dengan “SIKAP TOLERAN,
RUKUN DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN”.
Besar harapan penulis agar makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat,
khusunya bagi penulis sendiri. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan, sehingga jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, Penulis membutuhkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah dimasa mendatang.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Toleransi dalam Islam adalah topik yang penting ketika dihadapkan pada situasi saat
ini ketika Islam dihadapkan pada banyaknya kritikan bahwa Islam adalah agama
intoleran, diskrimintaif dan ekstrem. Islam dituduh tidak memberikan ruang kebebasan
beragama, kebebasan berpendapat, sebaliknya Islam sarat dengan kekerasan atas nama
agama sehingga jauh dari perdamaian, kasih sayang dan persatuan. Padahal dalam
konteks toleransi antar-umat beragama, Islam memiliki konsep yang jelas. “Tidak ada
paksaan dalam agama”, “Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami” adalah
contoh populer dari toleransi dalam Islam. Selain ayat-ayat itu, banyak ayat lain yang
tersebar di berbagai Surah. Juga sejumlah hadis dan praktik toleransi dalam sejarah Islam.
Fakta-fakta historis itu menunjukkan bahwa masalah toleransi dalam Islam bukanlah
konsep asing. Toleransi adalah bagian integral dari Islam itu sendiri yang detail-detailnya
kemudian dirumuskan oleh para ulama dalam karya-karya tafsir mereka. Kemudian
rumusan-rumusan ini disempurnakan oleh para ulama dengan pengayaan-pengayaan baru
sehingga akhirnya menjadi praktik kesejarahan dalam masyarakat Islam. Di era yang
maju ini sering di beritakan terjadinya tindak kekerasan di semua lingkup masyarakat.
Misal di sekolah, keluarga, masyarakat dan sebagainya. Seakan-akan kekerasan
merupakan cara yang di gunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul.
Kekerasan adalah suatu prilaku, tindakan dari seseorang atau kelompok yang berakibat
orang lain atau suatu kelompok menderita baik fisik maupun psikis bahkan sampai
meninggal dunia. Kekerasan merupakan tindakan tidak bermoral, tidak manusiawi, dan
bersifat merusak. Kekerasan dapat terjadi pada siapa saja, bisa dari kalangan terdidik
maupun rakyat biasa. Kekerasan indentik dengan sifat marah. Marah adalah sifat yang
ada pada semua orang, antara mereka ada yang cepat marah dan ada yang lemah lembut.
Marah bukanlah suatu sifat yang boleh di buat serta merta, malah ia biasanya didahului
sesuatu yang menyebebkan seseorang tiu marah, perasaannya memberontak dan akan
bertindak kasar. Seseorang yang sedang marah akan hilang kewarasan pikirannya dan
akan melampiaskan kemarahannya dengan bertindak kekerasan. Kadang-kadang perasaan
marah berkelanjutan sehingga menimbulkan permusuhan antara keluarga dan sahabat.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanan anjuran bermasyarakat dalam Islam ?
2. Bagaimana pola pengembangan sikap toleransi ?
3. Bagaimana persatuan dan kesatuan akan mampu dihadapi oleh bangsa yang hidup
bersatu dan rukun ?
4. Bagaimana kebinekaan bisa sebagai peluang?
5. Apakah dalam islam terdapat larangan menggunakan kekerasan ?
6. Apa saja bahaya tindak kekerasan dalam kehidupan ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Anjuran bermasyarakat dalam islam


Rasulullah saw. Berwasiat , siapa yang menutupi aib seorang muslim ,allah akan
menutupi aib nya di dunia dan akhirat . Menurut ibnu al id persyaratan hadis arbaini nawawi,
hadis ini melarang menceritakan aib seseorang kepada orang lain dan meyuruh menutupi
dosa atau kesalahan yang telah dilakukannya. Apabila kemaksiatan yang dilakukan didepan
mata ,ia harus bertindak mencegah bahkan wajib dilapor kan kepada pihak yang berwenang
apabila dikhawatirkan perbuatan tersebut akan membawa kerusakan dan kemaksiatan yang
lebih besar .
Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata maupun
dalam bertingkah laku. Dalam hal ini, toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang
lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan di antara kita sehingga tercapai
kesamaan sikap. Toleransi juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan
bukanlah suatu hal yang salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai
kekayaan. Misalnya, perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat, cara pandang, perilaku,
pendapat. Dengan perbedaan tersebut, diharapkan manusia bisa mempunyai sikap toleransi
terhadap segala perbedaan yang ada, dan berusaha hidup rukun, baik individu dan individu,
individu dan kelompok masyarakat, serta kelompok masyarakat dan kelompok masyarakat
yang lainnya.

Terkait pentingnya toleransi, Allah Swt. Menegaskan dalam firman-Nya sebagai berikut.

Artinya :
“Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (al-Qur’ān), dan di
antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Yūnus/10: 40) “Dan jika
mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, Bagiku pekerjaanku dan
bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan
aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Yūnus/10: 41)
Isi kandungan surah yunus ayat 40-41
a. Umat manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad saw. terbagi menjadi 2
golongan, ada umat yang beriman terhadap kebenaran kerasulan dan kitab suci yang
disampaikannya dan ada pula golongan orang yang mendustakan kerasulan Nabi
Muhammad saw. dan tidak beriman kepada al- Qur’ān.
b. Allah Swt. Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman yang selama
hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepada-Nya, begitu juga orang kafir yang tidak
beriman kepada-Nya.
c. Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas keyakinannya. Ia tegar
meskipun hidup di tengah-tengah orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya.

Al Qur’an surah al maidah ayat 32 tentang menghindarakn diri dari tindakan


kekerasan. Manusia dianugerahi oleh Allah Swt. berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut,
manusia dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan
persahabatan dan permusuhan. Dengannya pula manusia bisa mencapai kesempurnaan
ataupun kesengsaraan. Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh akal saja yang akan
mampu menghantarkan manusia kepada kesempurnaan. Namun sebaliknya, jika nafsu di luar
kendali akal, niscaya akan menjerumuskan manusia ke dalam jurang kesengsaraan dan
kehinaan. Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia.
Sebagaimana cinta, benci pun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi akal.
Permusuhan di antara manusia terkadang karena kedengkian dan terkadang pula permusuhan
dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan.di dalam Islam melarang perilaku kekerasan
terhadap siapa pun.

Allah swt berfirman dalam surah al maidah ayat 32.

Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa
membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain (qisas), atau bukan
karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.
Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah
memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul Kami telah datang kepada
mereka dengan (membawa) keterangan- keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di
antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (Q.S. al-Māidah/5: 32)
Isi kandungan surah al maidah ayat 32
a. Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain.
Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu,
terputusnya sebuah mata rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat
man
b. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusia
dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi keputusan
pengadilan untuk melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka
qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat.
c. Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa
manusia, seperti para dokter, perawat, polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka.
Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit dari kematian bagaikan
menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.

B. Pola pengembangan sikap toleransi

1. Hubungan intern umat agama


Agama apapun tidak luput dari halnya aliran dalam beragama, hal ini karena kita hidup
dimasa yang sangat jauh dari nabi saw. dan pengetahuan kita sangat terbatas untuk
mengetahui maksud yang sebenarnya dari firman – firman nya. Satu hal penting adalah selalu
berusaha mendalami ajaran agama , bertanya dan berkonsultasi ,agar tidak terjadi
permusuhan hanya karena berbeda aliran .
Kerukunan antaruamat seagama merupakan merupakan bentuk kerukunan dalam hubungan
internal umat yang memerlukan satu agama. Misalnya antara seorang muslim dengan muslim
lainnya . Kerukuana antar umat beragama ini harus tercipta diantara kita sebagai umat islam
yang selalu menjunjung tinggi kerukunan antara sesama Islam merupakan agam universal
yang mempunyai al Qur’an dan hadis yang satu. Meskipun demikian ,umat islam mempunyai
perbedaan saat menafsirkan atau memahami kandungan dan aturan yang terdapat dalam al
Qur’an dan hadis tersebut.

2. Hubungan antarumat beragama


Kita perlu menyadari bahwa persoalan agama adalah masalah keyakinan yang sangat
personal karena berhubungan dengan akidah (keyakinan )dan sangat sensitive .kita harus
saling menghormati dengan mengembangakan perilaku terpuji ,misalnya saling meyapa
saling membantu ,saling memaaf kan ,saling memuju dan yang alian nya termasuk kita harus
menghindarakan sifat-sifat tercela seperti saling menghina ,saliang mengadu,saling
memfitnah ,saling mencibir dan sebaginya .dan kita tidak ada paksaan dalam memeluk
agama. Hal ini karena telah jelas hal yang benar dan hal yang salah setelah dkwah
disampaikan ,keputusan diberiakan kepada semua orang untuk memeluk atau tidak memeluk
islam .meskipun demikian ,kita tidak boleh ikut beribadah dengan cara agama lain atas nama
toleransi.toleransi tidak membenarkan kita mencampuri pelaksaan agama kita dengan
pelaksaan agam orang lain.saat orang lain melaksanakan peribadatannya ,misalnya sedang
bersembayang di puri ,kita tidak boleh berada disana dengan alas an kita bertoleransi kepada
pemeluk agama liannya.

3. Hubungan antar pemeluk agama dan pemerintah


Dalam kehidupan nyata ,pemeluk agama membutuhkan pemerintah, terutama untuk
memenuhi kebutuhna saranah beribadah ,baik dalam hal perizinan bangunan maupun
kegiatan keagamanya . namun ,secara politis pemerintah juga butuh peran msyarakat dalam
menciptakan tata kehidupan yang tenteram ,damai dan sejatera .dan kita ketahuai bahwa
agam memiliki peran pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara .keputusan –
keputusan penting kenegaraan diambail dengan sangat memperhatiakn kepentingan dan saran
dari umat beragama .dan dalam kehidupan sehari-hari pemerintah bertindak sebagai lembaga
yang meyerap ,merumuskan dan menetapakan kebijakan serta program kerja uantuk
masyarakat .melalui beberapa saluran ,pemerintah meyerap aspirasi masyarakat ,termasuk
aspirasi uamat beragama di Indonesia .aspirasi yang berhasil diserap itu dirumusakn bersama
DPR yang merupakn wakil-wakil rakyat.dalam perumusan itu semua pihak diminta
memasukan dan pendapatnya .setelah melewati berbagai tahap ,pemerintah memutuskan
kebijakan kebijakan dan program untuk dilaksanakan bersama .inilah peran pemerintah
dalam antarpemeluk agama .

4. Kerukunan Dan Persatuan

1. Pengertian kerukunan dan persatuan


Kata kerukunan berasal dari kata rukun,yang berarti Damai, tidak bertengkar.
Kerukunan berarti perihal hidup rukun, rasa rukun, atau kesepakatan. Maksudnya,
rasa kesepakatan damei tak tertulis yang dibangun oleh adanya persamaan-persamaan
yang bisa dikembangkan bersama diantara beberapa pihak atau beberapa orang.

2. Ayat-ayat Al Qur’an tentang menjaga kerukunan dan persatuan


Allah swt. Berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (QS. Al Hujuraat : 10)
Allah swt. Berfirman dalam ayat lain :
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.(QS. Al Hujuraat :13)

3. Menerapkan persatuan dan kerukunan dalam keseharian Persatuan dan Kerukunan


harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak cara yang dapat dilakukan
untuk menerapkan keduanya antara lain :
a. Membudayakan topleransi dalam masyarakat.
b. Menghargai keyakinan orang lain.
c. Menahan diri dari sikap egis.
d. Saling Membantu dan Berhubungan secara sholat dan batas-bata muamalan yang
diperbolehkan oleh Allah dan rasul-Nya.

C. Persatuan dan kesatuan akan mampu dihadapi oleh bangsa yang hidup bersatu
dan rukun.
Persatuan dan kesatuan akan memperkokoh negara kesatuan republik Indonesia.
Berikut adalah perilaku yang menceriminkan persatuan dan kesatuan :
1. Mengucapkan salam jika saling berjumpa dengan sesama muslim
2. Menyapa pada saat berjumpa dengan saudara-saudara sabangsa dan setanah air
meskipun tidak seagama disertai senyum ramah.
3. Saling menghargai dan menghormati antar umat beragama, tidak saling menghina tata
cara beribadah dan nama serta pemaham tentang tuhannya masing-masing.
4. Menghargai pendapatan dan keyakinan masing-masing umat beragama.
5. Mengajak kepada semua umat manusia untuk menciptakan kedamaian dan anti
kekacauan sesuai dengan nama islam yang berarti damai dan sejahtera.
6. Tidak bersikap arogan dan tidak menyebut-nyebut perbedaan. Umat islam harus
terbiasa bersikap tolong-menolong terhadap siapapun yang membutuhkan

D. Kebinekaan sebagai peluang

Islam mengakui adanya perbedaan. Allah swt. Menciptakan manusia dalam keadaan
berbeda dan bineka, baik secara nasab, fisik, adat istiadat, budaya, kultur, bangsa, agama,
etnis, maupun bahasa. Namun demikian, Allah swt. Selalu memanggil melalui dai, mubalig,
dan ustaz, agar manusia senantiasa taat kepada-Nya.
Dengan adanya perbedaan, hidup akan menjadi dinamis, kompetitif dan teratur. Terkait
dengan masalah toleransi beragama, sebagian orang berpendapat bahwa suatu kebaikan,
kasih sayang, dan pergaulan yang harmonis dengan orang yang berbeda Agama tidak dapat
diwujudkan karna Al Qur’an tegas melarang berkasih sayang dan bersahabat dengan orang-
orang kafir.

E. Islam dan larangan menggunakan kekerasan

1. Pengertian kekerasan
Kekerasan merupak tindakan agresi dan pelanggaran
(peyiksaan,pemukulan,pembunuhan,) yang meyebapkan penderitaan atau menyakiti
orang lain, dan hingga batas tertentu tindakan meyakiti binatang dapat dianggap
tindaka kekerasan ,tergantung pada situasi dan niali-nilali social yang terkait dengan
kekejaman terhadap binatang .istilah kekersan juga mengandung kecenderungan agrsif
untuk melakuakn perilaku yang merusak. Kerusakan hartaa benda dianggap masalh
kecil dibandingkan dengan kekerasn terhadap orang. Kekerasan pad dasar nya
tergolong kedalam dua bentuk kekerasan dalam sekala kecil atau yang tidak
terencanakan dan kekerasan yang terkoodinir yang dilalaukan oleh kelompok –
kelompok baik yang diberihalk maupun tidak seperti yang terjadi dalam perang (yakni
kekerasan antarmasyarakat)dan terorisme
2. Islam agam perdalaman
Islam adalah agama yang diturunkan allah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta .
pesan kerahmatan dalam islam benar –benar tersebar dalam teks-teks islam baik Al-
Qur’an maupun hadis .
Fungsi kerahmatan ini dieralborasi oleh nabi dengan peryataan yang terang benderang
“bu “itstu li utammima makarimal akhlaq”(aku diutus tuhan untuk meyelenggarakan
pembentukan morallitas kemanusiaan yang luhur ). Atas dasar inilah nabi Muhammad
saw. selalu menolak secara tegas cara-cara kekerasan dan sekaligus tidak pernah
melakukannya .

3. Islam sebagai agama dakwah bukan agama kekerasan


Islam adalah agama risalah yang dikembangakan oleh nabi Muhammad saw. Dari
sudut kota mekah almukaromah yang kemudian diteruskan oleh para
sahabat ,aulia,waliyullah,dan para ulama dan sampailah kepada kita semua.
Penyebaran agama islam di Indonesia pada kuhsusnya di bumi nusantara pada
umunnya dilakukan dengan cinta kasih tanpa sedikit pun perilaku kekerasan dalam
meyerapakan ajaran –ajarannya. Selain islam sebagia agama tuhid islam juga sebagai
agama akhlak atau agama budi atau dalam islam istilah jawa adalah “budi pekerti
“perilaku yang baik merupakan cerminan dari hubungan kehidupan seseorang
menetapakan kewajibannya menegakkan syariat islam.
Catatan sejarah panjang masuknya agama islam di Indonesia pada masa kerajaan yang
dibawa oleh parah waliyullah berkembang dengan pesatnya sehingga Indonesia
menjadi Negara penduduk muslim terbesar di dunia . Begitu besar nya semangat jihad
(jihad di sini bukan berarati perang ataupuan dengan kekerasan yang dilakukan oleh
para pendahulu kita dalam mendakwahkan islam memperjuangkan kebenaran ajaran
islam sehingak kebenaran itu terwujud dalam pemikiran kita dan perbuatan .
4. Universialisme dan humanisme
Dakwah islam adalah dakwah kemanusiaan ,dakwah yang menggunakan ukuran –
ukuran nilai kemanusiaan dlam tingkah laku peribadi yang berhubungan dengan
sesama manusia .dakwah islam adalah dakwah kearah perubahan sosial menuju
masyarakat idaman ,dakwah untuk meninggalkan sikap individu dan kecenderunagan
materelitas menuju sikap kebersamaan dan kemaslahatan umat.
5. Memberikan keleluasaan untuk memilih ( Demokratis)
Dakwa islam tidak dilaksanakan secara frontal, apalagi sampai mengakibatkan
pertumpahan darah. Dakwa islam dilaksanakan secara Demokratis bagi setiap individu
untuk menentukan pihannya.

F. Bahaya tindak kekerasan dalam kehidupan.

Beberapa tindak kekerasan saling menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan. Dampak
tersebut antara lain :
a. Aksi mengakibatkan luka seriusterhadap seseorang.
b. Kerugian berat terhadap harta benda.
c. Menimbulkan resiko serius bagi kesehatan atau keselamatan publik atau bagian
tertentu dari publik.
d. Menyebabkan kerusakan lingkungan atau harta publik maupun pribadi atau
menguasai dari merampasnya atau bertujuan untuk mengancam ketahanan nasional.
e. Dampat membahayakan kehidupan berbangsa dan islam sendiri.
f. Menimbulkan permusuhan antar pemeluk agama.
g. Menimbulkan trauma baik fisik maupun fisikologi.
h. Menciptakan kesan yang buruk pada keluarga maupun almamater.
i. Merusak silaturahmi.
j. Mendapatkan konsemuensi hukum atau perbuatan kekerasan yang telah dilakukan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat dilihat bahwa Islam bersikap sangat terbuka dengan
kemajemukan. Bahkan, Islam memandangnya sebagai salah satu dari sunnatullah di alam ini.
Keanekaragaman yang telah menjadi kehendak Allah tersebut, tentu saja bukan untuk
dipertentangkan dan membawa kepada perpecahan. Akan tetapi dengan mensikapi secara
positif dan konstruktif, pluralisme justru akan membawa manfaat yang besar terhadap
kemasalahan kehidupan manusia.Toleransi dapat dikatakan sebagai jalan keluar yang
dicetuskan Islam untuk menyikapi pluralisme. Banyak sekali ayat al-Quran dan hadis Nabi
Muhammad SAW yang dapat dijadikan referensi dalam menikmati hidup bertoleransi. Secara
umum, al-Quran dan sunnah Nabi SAW menekankan pentingnya keadilan, kasih sayang dan
kemanusiaan yang semuanya merupakan pilar-pilar toleransi. Hanya saja Islam menggaris
bawahi bahwa toleransi hanyaakan efektif jika masing-masing pihak tetap berjalan diatas
relnya dan tidak merongrong eksistensi pihak lain. Dalam hal terjadi pengkhianatan terhadap
nilai-nilai toleransi, maka Islam mengharuskan umat Islam bersikap tegas dengan memerangi
pihak-pihak yang telah merusak harmoni ritme kehidupan tersebut.

B. Saran
Demikian yang dapat Penulis paparkan mengenai materi “Penerapan sikap toleransi
dan menghindarkan diri dari bahaya tindak kekerasan” yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
pada kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca yang budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai