Anda di halaman 1dari 11

TOLERANSI SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

mata pelajaran PAIBP

Guru Pembimbing : Shinta Silvia Nurani, S.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 6

1. Mohammad Azka Padilah


2. Muhammad Andre Ripaldi
3. Rahayu Dwi Kurnia.
4. Shela Agustina

Jl. Letnan Kolonel Basir Surya No. 89, Sukanagara, Purbaratu, Tasikmalaya, Jawa Barat
46196 Telp. (0265) 334889, E-mail : sman3tasik@gmail.com
Tahun 2023

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini guna
memenuhi tugas PAIBP mengenai toleransi sebagai alat pemersatu bangsa.

Kami sepenuhnya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu agenda besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).Tantangan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa tersebut salah
satunya adalah masalah kerukunan umat beragama dan kerukunan bangsa. Kerukunan
intern beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antar umat
beragama dengan pemerintah. Kerukunan itu bukan barang gratis. Ada penggalan
sejarah kelam di mana kerukunan pernah terkoyak di negeri ini. Bukan hanya harta
benda yang hilang terbakar, tetapi banyak nyawa manusia tak bersalah juga melayang.
Kita sebagai masyarakat terpelajar harus berperan serta dalam menjaga keutuhan
bangsa dan negara, menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat,
dan berpartisipasi dalam menjaga kerukunan di mana saja kita berada dan kapan saja
waktunya. Akhir – akhir ini, nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat
mulai terkikis, mengalami degradasi. Semboyan bhineka tunggal ika sudah mulai
luntur dalam pemahaman dan pengalaman masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa Toleransi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

2. Mengapa kita harus menghindarkan diri dari perilaku tindak kekerasan?

3. Apa manfaat toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

4. Bagaimana contoh perilaku yang menunjukkan toleransi?

C. Tujuan

1. Mengetahui seberapa penting Toleransi dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara.
2. Mengetahui alasan mengapa kita harus menghindarkan diri dari perilaku tindak
kekerasan.
3. Mengetahui apa saja manfaat toleransi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
4. Mengetahui contoh perilaku yang menunjukkan toleransi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Perilaku Toleransi


1. Pengertian Toleransi
Toleransi secara bahasa berasal dari bahasa latin “tolerare” yang berarti dengan
sabar membiarkan sesuatu. Adapun pengertian toleransi secara luas adalah suatu
perilaku yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau
menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.

2. Pentingnya Toleransi
Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata
maupun dalam bertingkah laku. Toleransi juga merupakan awal dari sikap
menerima bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang salah, justru perbedaan harus
dihargai dan dimengerti sebagai kekayaan. Misalnya, perbedaan ras, suku, agama,
adat istiadat, cara pandang, perilaku, pendapat.

3. Dalil Mengenai Toleransi

Q.S. Yūnus/10: 40-41


Allah Swt. berfirman dalam Q.S. Yūnus/10: 40-41 yang artinya: “Dan di antara
mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (al-Qur’ān), dan di antaranya
ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu
lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.Dan jika mereka
(tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, Bagiku pekerjaanku dan
bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku
kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan.” 
Isi kandungan ayat ini adalah:
 Umat manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad saw.
terbagi menjadi 2 golongan, ada umat yang beriman terhadap
kebenaran kerasulan dan kitab suci yang disampaikannya dan ada pula
golongan orang yang mendustakan kerasulan Nabi Muhammad saw.
dan tidak beriman kepada al Qur’ān.
 Allah Swt. Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman
yang selama hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepada-Nya, begitu
juga orang kafir yang tidak beriman kepada-Nya.
 Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas keyakinannya.
Ia tegar meskipun hidup di tengah-tengah orang yang berbeda
keyakinan dengan dirinya.
Hadits Nabi dari Ibnu Umar r.a
Rasulullah Saw. bersabda yang artinya: “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah
yang paling baik di antara mereka terhadap sesama saudaranya. Dan sebaik-baik
tetangga di sisi Allah adalah yang paling baik di antara mereka terhadap
tetangganya.” (HR. Attirmizi)
4. Manfaat Toleransi
 Menguatkan tali persaudaraan
 Menciptakan keharmonisan dan kedamaian
 Menumbuhkan dan menguatkan rasa nasionalisme
 Melancarkan pembangunan Negara
 Menghindari perpecahan
 Perilaku Toleransi Dalam Keseharian
 Saling menghargai adanya perbedaan keyakinan.
 Saling menghargai adanya perbedaan pendapat.
 Belajar empati, yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,
lalu bantulah orang yang membutuhkan.
 Mudah memaafkan kesalahan orang lain.

B. Menghindarkan Diri dari Perilaku Tindak Kekerasan


1. Definisi Tindak Kekerasan
Kekerasan adalah sebuah tindakan fisik maupun psikologik yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang, baik yang dilakukan secara sengaja maupun
tidak sengaja, langsung atau tidak langsung, dan personal maupun struktural 
2. Manfaat Menghindarkan Diri dari Perilaku Tindak Kekerasan
Ada banyak manfaat yang dapat didapatkan dari menghindari kekerasan,
diantaranya:

 Mendapat kemuliaan dan ridha dari Allah Swt.


 Dijauhkan dari permusuhan dan konflik antara sesama manusia.
 Hati menjadi lebih tenang dan hidup menjadi lebih tentram.
 Dijauhkan dari sifat iri, dengki dan juga dendam terhadap orang lain.
3. Dalil Mengenai Pentingnya Menghindarkan Diri dari Perilaku Tindak Kekerasan
Q.S. al-Māidah/5: 32 
Allah berfirman dalam Q.S. al-Māidah/5: 32 yang artinya: “Oleh karena itu Kami
tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh
seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain (qisas), atau bukan
karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua
manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-
akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul
Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan
yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas
di bumi.” 

Isi kandungan dari ayat ini adalah:

 Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan


seorang manusia dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah
masyarakat, tetapi keputusan pengadilan untuk melakukan eksekusi
terhadap seorang pembunuh dalam rangka qisas merupakan sumber
kehidupan masyarakat.
 Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan
penyelamatan jiwa manusia, seperti para dokter, perawat, polisi harus
mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau menyelamatkan
orang yang sakit dari kematian bagaikan menyelamatkan sebuah
masyarakat dari kehancuran.

C. Macam-macam Toleransi
1) Toleransi Pemikiran
Toleransi pemikiran adalah bagaimana seseorang mau menerima dan
menghormati perbedaan gagasan, meski gagasan yang dimiliki berbeda atau bahkan
bertentangan dengan apa yang ia anut.
2) Toleransi Rasial
Toleransi rasial berkaitan dengan hubungan yang mungkin ada antara orang-
orang dari ras atau etnis yang berbeda. Toleransi rasial adalah tentang bagaimana
orang berinteraksi secara harmonis dengan orang-orang yang memiliki latar belakang
ras yang berbeda. Asal-usul toleransi ini melibatkan karakteristik fisik seseorang,
bentuk perilaku dan tabiatnya.
3) Toleransi Beragama
Toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan
agama yang ada dalam kehidupan. Dalam beragama, contoh toleransi adalah dengan
menghormati hak setiap orang untuk memilih agamanya serta memberikan ruang bagi
mereka untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing.
4) Toleransi Sosial
Arti dari toleransi sosial mengacu pada keberadaan orang-orang yang masuk
kelas sosial berbeda. Secara historis, ada banyak kasus intoleransi sosial, terutama
karena adanya superioritas yang dimiliki sebagian orang dibandingkan orang lain
yang dianggap lebih rendah. Intoleransi sosial menghasilkan kebencian, prasangka,
dan ketakutan yang membuat orang-orang tidak bisa hidup dalam harmoni,
berdasarkan rasa hormat dan pengakuan dari yang lain.
5) Toleransi Seksual
Toleransi seksual berhubungan dengan rasa hormat antara orang-orang yang
berbeda jenis kelamin. Makna dari toleransi sosial juga bagaimana seseorang mau
menerima keberagaman seksual.
6) Toleransi Budaya
Di Indonesia yang memiliki ragam budaya, toleransi adalah kunci untuk hidup
rukun satu sama lain. Dengan toleransi, tidak ada sikap merendahkan antarbudaya.
Maka itu, setiap orang harus mampu untuk memandang sama rata terhadap budaya
yang lain.
7) Toleransi Berpolitik
Toleransi ini lebih mengarah pada bagaimana setiap orang dapat menghargai dan
menghormati pendapat politik yang dimiliki oleh orang lain. Dengan toleransi, setiap
orang dapat sama-sama menjaga hak politik orang lain.
D. Manfaat Toleransi dalam Agama Islam
o Dapat menghindari adanya perpecahan
o Dapat mempererat silaturahmi
o Pembangunan lebih cepat terlaksana
o Dapat mempertebal keimanan
o Melatih diri untuk saling menghargai
o Memperkuat hubungan antar manusia
o Meningkatkan rasa persaudaraan
o Dapat menahan angkara murka
o Meningkatkan rasa nasionalisme
o Mudah mencapai kata mufakat
o Tidak merasa diri paling benar sendiri

E. Contoh Perilaku-perilaku yang Menunjukan Toleransi


 Memperbolehkan teman atau individu lain beribadah sesuai dengan agama mereka.
 Tidak memaksakan orang lain untuk berpindah keyakinan.
 Tidak melakukan diskriminasi terutama pada agama minoritas.
 Tidak melakukan tindakan diskriminasi pada orang lain yang memiliki latar belakang
suku berbeda.
 Tidak melakukan penjarahan pada kebudayaan suku lain.
 Tetap saling membantu kepada semua orang yang membutuhkan tanpa melihat latar
belakang suku.
 Tetap berteman dengan teman yang memiliki perbedaan agama dan suku.
 Sebagai guru, tidak membeda-bedakan perlakuan kepada murid yang memiliki latar
belakang agama dan suku berbeda.

F. Naskah Drama

Judul: Merayakan Hari Besar Keagamaan

Pemain: Rahayu, M.Andre, Sela,dan M.Azka

Latar tempat: Sekolah


Rahayu: Eh, shela, bukankah sebentar lagi bulan Ramadan. Apakah sekolah kita akan
mengadakan lagi acara pesantren kilat seperti tahun sebelumnya?

Shela : Wah, saya belum berdiskusi dengan para pengurus rohis. Tapi mudah-mudahan
saja ada, ya.

Azka : Iya, kalau ada pesantren kilat biasanya kita bisa ikut merayakan momen buka
puasa meski tidak ikut berpuasa. Saat magrib berkumandang, ada banyak makanan dan
minuman yang enak biasa. Seperti kolak, jus buah, es campur dan lain-lain.

Andre : Tapi jadinya kan kita pulang terlambat, kan?! Karena kita harus menunggu dulu
anak-anak yang berpuasa untuk selesai berbuka, salat, dan kegiatan lainnya.

Rahayu : Lho, bukannya tidak diwajibkan untuk ikut, ya?! (memasang tampang bingung
dan heran) Pak Guru sudah memperbolehkan kita yang bukan Islam untuk pulang lebih
dulu. Pilihan kita sendiri mau ikut menemani teman-teman muslim buka puasa dan
kegiatan pesantren kilat nya.

Azka : Apa yang diucapkan rahayu tadi ada benarnya lho, andre . Kita yang bukan Islam
tidak diwajibkan untuk ikut merayakan momen buka puasa hingga pesantren kilat. Kamu
bisa pulang begitu kegiatan ekstrakurikuler selesai.

Andre : Iya tetap saja, teman-temanku yang lain jadi ikut stay di sekolah. Aku jadi nggak
ada kawan pulang. Mau tak mau kan aku juga ikut tinggal di sekolah.

Azka : andre , tidak ada yang memaksa kamu untuk tinggal di sekolah. Bukan salah
temen-temen muslim kita yang sedang melakukan ibadah juga. Kamu tinggal di sekolah
itu murni keputusan kamu, bukan karena teman-teman muslim yang sedang menjalankan
ibadah mereka.

Rahayu : Kamu harus menjaga tenggang rasa dan toleransi, andre. Karena apa yang
barusan kamu ucapkan itu pasti membuat hati shela dan teman-teman muslim lainnya
bersedih.

Andre : (menyadari kesalahan) Iya juga, ya. Maaf ya, shela . Saya tidak bermaksud
melukai kamu dengan ucapan saya tadi.

Shela : Tidak apa-apa andre, santai saja.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang
artinya adalah : “dengan sabar membiarkan sesuatu”. Jadi secara harafiah pengertian
dari Toleransi beragama ialah dengan sabar membiarkan orang menjalankan agama-
agama lain. Harus bisa lebih kita maknai dan lebih bisa kita definisikan toleransi
beragama. Toleransi dalam beragama bukan berarti kita harus hidup dalam ajaran
agama lain. Namun toleransi dalam beragama yang dimaksudkan di sini
adalah menghormati agama lain. Dalam bertoleransi jangianlah kita berlebih-
lebihan sehingga sikap dan tingkah laku kita mengganggu hak-hak dan kepentingan
orang lain. Lebih baik toleransi itu kita terapkan dengan sewajarnya.
Jangan sampai toleransi itu menyinggung perasaan orang lain. Toleransi juga
hendaknya jangan sampai merugikan kita, contohnya ibadah dan pekerjaan kita.
B. Saran
Semoga tugas yang telah kami buat ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya. Kami sebagai pembuat makalah, berharap semua pihak dapat
mendukung kebijakan ini. Kepada teman- teman dan semua pihak yang terlibat dalam
proses percetakan makalah ini kami ucapkan banyak terima kasih .
Daftar Pustaka

Mustahdi,dkk. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Ed revisi. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaanhttps://www.matapendidikan.com
/2021/03/materi-toleransi-sebagai-alat-pemersatuhttps://sumberbelajar.seamolec.org
/Media/Dokumen/59c8d936865eac715d

Anda mungkin juga menyukai