Anda di halaman 1dari 6

TOLERANSI DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN

A. Makna Toleransi
1) Pengertian toleransi
Perkatatan toleransi berasal dari bahsa inggris, tolerance, menurut Webster new
American dictionary arti tolerance adalah liberty to word the opinion of other, patience
with other ang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya adalah memberi
kebebasan pendapat orang lain dan berlaku sabar dalam menghadapi orang lain.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia mengartikan toleransi itu sebagi sikap
meneggang, dalam makna menghargai, membiarkan, membolahkan, pendirian,
pendapat, kepercayaan, kelakan, yang lain dari yang dimiliki seseorang atau
bertentangan dengan pendirian seseorang.
Dalam bahasa arab toleransi diistilahkan dengan “tasammuh”  yang berarti
sesuatu  atau membolehkan, mengizinkan, dan saling memudahkan. Toleransi pada
dasarnya merupakan sikap lapang dada terhadap prinsip yang dipegang atau dianut
orang lain, tanpa mengorbankan prinsip sendiri.
Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata- kata maupun
dalam bertingkah laku. Dalam hal ini, toleransi berarti menghormati dan belajar
dengan orang lain,  menghargai perbedaan, menjembatani kesnjangan diantara kita
sehingga tercapai kesamaan sikap. Toleransi juga merupakan awal dari sikap
menerima bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang salah, justr perbedaan harus
dimengerti sebagai kekayaan. Misalnya, perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat,
cara pandang, perilaku, pendapat. Dengan perbedaan tersebut, diharapkan manusia
bisa mempunyai sikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada, dan berusaha
hidup rukun, baik idividu dan individu, individu dan kelompok masyarakat, serta
kelompok masarakat dan kelompok masyarakat yang lainnya.

2) Ayat tentang toleransi


Terkait dengan toleransi, Allah SWT, menegaskan dalam firmannya sebagai berikut:
Artinya: Dan di antara mereka ada orag-orang yang beriman kepadanya(Al-Quran).
Dan diantaranya adapula orang-orang yang tidak beriman kepadanya, sedangkan
Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kesukaran,”
(QS.Yunus/10: 40)
Dan jika mereka tetap mendustakan (Muhammad), maka katakanlah bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa
yang kamu kerjakan dan akupun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan (QS. Yunus/10: 41)
3) Penerapan tawid pada surat Yunus ayat 40 dan 41
4) Makna kandungan ayat pada surat Yunus ayat 40-41
Pada Q.S. Yusuf  ayat 40 Allah SWT menjelaskan bahwa setelah nabi muhammad
SAW berdakwah ada orang yang beriman kepada Al-Quran dan megikutinya serta
memperoleh manfaat dari risalahnya yang disampaikan, tapi ada juga yang tidak
beriman dan mereka nanti dalam kekhafiran.
Pada Q.S Yusuf ayat 41 Allah SWT memberikan penegasan kepada rasul-Nya, bahwa
jika mereka mendustakanmu, katakanlah behwa bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian
pekerjaan kalian, kalian berlepas dari apa yang aku kerjakan dan aku berlepas dari apa
yang kalian kerjakan. Maha adil dan tidak pernah dzalim, bahkan dia memberi kepada
setiap menusia sesuai dengan apa yang diterimanya
Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan :
a. Umat manusia yang hidup setelah diutusnya nabi Muhammad Saw, terbagi
menjadi dua golongan, ada umat yang beriman terhadap kebenaran karasulan
dan kitab suci yang disampaikan dan ada pula golongan yang mendustakan
kerasulan nabi Muhammad saw, dan tidak berima kepada Al-Qur’an.
b. Allah swt. Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman yang
selama hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepadanya, begitu uga orang kafir
yang tidak beriman kepada-Nya.
c. Orang beriman harus tegas da berpendirian teguh atas keyakinannya ia tegar
meskipun hidup di tengah-tengah orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya.

5) Hadis tentang perluanya menghargai perbaedaan dan toleransi


Artinya: dari ibn umar ra sesungguhnya rasulullah saw bersabda : sebaik-baiknya
sahabat di sisi allah adalah yang paling bak di antara mereka terhadap sesame
saudaranya. Dan sebaik-baiknnya tetangga di sisi alal adalahyang paling baik
diantara mereka terhadap tetangganya (HR Attirmidzy)

B. Menghidarkan Diri Dari Tindakan Kekerasan


Manusia dianugrahi oleh Allah swt, berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut manusia dapat
merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan persahabatan an
permusuhan. Dengannya pula manusia dapat mencapai kesempurnaan ataupun
kesengsaraan. Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh akal saja yang mampu
menghantarkan manusia kepada kesempurnaan. Namun sebaliknya, jika di luar kendali
akal, niscaya akan menjerumuskan manusia ke dalam urang kesengsaraa dan kehinaan.
Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia sebagaimana cinta,
bencipun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan di
antara manusia terkadang karena kedengkian pada hal-hal duniawi seperti pada kasus qabil
dan habil ataupun kisah nabi yusuf dan saudara-saudaranya. Terkadang pula permusuhan
dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan.
1. Ayat tentang islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapa pun
Artinya: oleh karena itu kami tetapkan ( suatu hukum) bagi bani                    israil,
bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karea orag itu membunuh orang
lain(qisas), atau karena berbuat kerusakan di muka bumi. Maka seakan-akan dia telah
membunuh semua manusia. Dan barang siapa memelihara kehidupan seorang mausia,
maka seakan-akan dia telah memlihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya
rasul-rasul kami telah datang kepada mereka dengan(membawa) keterangan-
keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu
melampaui batas di muka bumi.(QS al-maidah/5:32)
2. Penerapan hukum bacaan atau tajwid pada QS al Maidah ayat 32
3. Makna kandungan ayat pada surat al maidah ayat 32
Allah swt menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa pembunuhan qabil
terhadap habil, Allah swt menetapkan suatu hukum bahwa membunuh seorang manusia,
sama denga membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan kehidupan
seorang manusia, sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini menyinggung
sebuah prinsip sosial dimana masyarakat bagaikan sebuah tubuh, sedangkan individu-
individu masyarakat marupakan anggota tubuh tersebut. Apabila sebuah anggota tubuh
sakit, maka anggota tubuh yang  lainnya pun ikut merasakan sakit
Begitu uga apabila seseorang berani tangannya dengan darah orang yang tidak berdosa,
mak pada hakikatnya dia telah membunuh manusia-manusia yang tak berdosa. Dari segi
sistem penciptaan manusia, terbunuhnya habil telah menyebabkan hancurnya generasi
besar suatu masyarakat, yang bakal tampil dan lahir  di dunia ini. Al-quran  memberikan
perhatian penuh terhadap perlindugan jiwa manusia da menganggap membunuh seorang
manusia, sama dengan  membunuh semua masyarakat.
Pengadilan di Negara-negara tertentu menjatuhkan hukjuman qisas, yaitu membunuh
orang yang telah membunuh, di Indonesia juga dilakukan hukuman mati bagi para
pembunuh.
Dalam surat al maidah ayat 32 terdapat 3 pelajaran yang dapat dipetik.
a. Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain.
Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai akan mengakibatkan musnahnya
sejumlah besar umat manusia.
b. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujaun mereka. Pembuunuhan seorang
manusia dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat , tetapi
keputusan pengadilan untuk melakukn eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam
rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat
c. Mereka yang memuliki pekerjaan berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia,
seprti para dkter, perawat, polisi, harus mengeri nilai pekerjaan mereka.
Menyembuhka atau menyelamatkan orang sakit darikematian bagaikan
menyelamatan sebuah masyarakat dari kehancuran.
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan:


1. Dalam bahasa arab toleransi diistilahkan dengan “tasammuh”  yang berarti sesuatu  atau
membolehkan, mengizinkan, dan saling memudahkan. Toleransi pada dasarnya merupakan
sikap lapang dada terhadap prinsip yang dipegang atau dianut orang lain, tanpa
mengorbankan prinsip sendiri. Dalil mengenai toleransi terdapat pada surat Yunus ayat 40-
41.
2. Memghindari diri dari tindakan kekerasan merupakan sebagian dari masalah toleransi,
dengan kita toleransi maka sebenarnya kita sudah menghindari diri dari kekerasan,selain
itu tindakan menghindari diri dari kekerasan juga akan membuat kehudupan bermasyarakat
menjaditentram dan harmonis.dalil mengenai perintah menjahui diri dari tindakan
kekerasan terdapat pada suratal maidah ayat 32
TOLERANSI DAN MENGHINDARKAN DIRI

DARI TINDAK KEKERASAN

OLEH :

FAIZ HILMAN FAROUQ

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN TANGGAMUS
SMA NEGERI 1 TALANG PADANG (SMANTAP)
TAHUN 2020

Anda mungkin juga menyukai