Anda di halaman 1dari 9

1.

1 Latar Belakang

Kata toleransi bukanlah kata yang asing untuk didengar. Toleransi sering dikaitkan dengan

kehidupan bermasyarakat atau bersosial sehari-hari. Toleransi menjadi kunci penting akan

keharmonisan hubungan antar individu maupun antar kelompok. Tanpa adanya toleransi,

hubungan antar individu maupun antar kelompok sukar untuk terjalin secara baik.

Akhir-akhir ini, nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat mulai terkikis,

mengalami degradasi. Semboyan bhineka tunggal ika sudah ada gelaja mulai luntur dalam

pemahaman dan pengamalan masyarakat. Ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di

berbagai daerah seperti kasus Poso, Ambon, dan Sampang yang mengatasnamakan agama ini

bahkan disinyalir telah mengancam terjadinya disintegrasi (perpecahan) bangsa

(Kemendikbud,2014:187).

Sebagai umat Muslim, toleransi pun penting untuk diamalkan. Bukan saja dengan yang

berbeda keyakinan, ketika berkomunikasi dengan yang satu keyakinan saja tidak dipungkiri

dapat mengakibatkan konflik. Konflik yang berkelanjutan dapat membuat perpecahan. Maka

dari itu, toleransi sangat penting untuk diamalkan oleh umat Muslim terhadap saudara

Muslim lainnya dan juga yang Non Muslim, demi nmenjaga persatuan dan kesatuan

khususnya di negara kita tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan di atas, penulis merumuskan uraian-uraian tersebut menjadi beberapa

rumusan masalah sebagai berikut.

1
BAB II

TOLERANSI SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

Pengertian Sikap Toleransi

Toleransi adalah kelapangan dada dalam arti suka rukun kepada siapapun, membiarkan

orang berpendapat atau berpendirian lain tak mau mengganggu kebebasan berpikir dan

berkeyakinan lain (Desi,2002:391)

Toleran adalah bersi fat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan,

membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yang

berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri (Desi,2002:391).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sikap toleransi adalah sikap tenggang ras dengan cara

membiarkan orang lain berpendapat maupun berkeyakinan yang bertentangan dengan

keyakinan yang kita anut.

Pentingnya Perilaku Toleransi

Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata kata maupun dalam

bertingkah laku. Dalam hal ini, toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain,

menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan di antara kita sehingga tercapai kesamaan

sikap. Toleransi juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan bukanlah suatu

hal yang salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai kekayaan. Misalnya,

perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat, cara pandang, perilaku, pendapat. Dengan

perbedaantersebut, diharapkan manusia bisa mempunyai sikap toleransi terhadap segala

perbedaan yang ada, dan berusaha hidup rukun, baik individu dan individu, individu dan

2
kelompok masyarakat, serta kelompok masyarakat dan kelompok masyarakat yang lainnya

(Kemendikbud, 2014:188).

Terkait pentingnya toleransi, Allah Swt. Menegaskan dalam firman-Nya Q.S Yunus/10: 40-

41 sebagai berikut.

Artinya :”Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya Al-Qur’ ān), dan

di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu

lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Yünus/10: 40)

“Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, Bagiku

pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku

kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.

Yũnus/10: 41)

Q.S. Yũnus/10: 40Alah Swt. Menje laskan bahwa setelah Nabi Muhammad Saw.

Berdakwah, ada orang yang beriman kepada al-Qur’ān dan mengikutinya serta memperoleh

manfaat dari risalah yang disampaikan, tapi ada juga yang tidak beriman dan mereka mati

dalam kekafiran.

Pada Q.S. Yũnus/10: 41Allah Swt. Memberikan penegasan kepada rasul Nya, bahwa jika

mereka mendustakanmu, katakanlah bahwa bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan

kalian, kalian berlepas diri dari apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa

yang kalian kerjakan. Allah Swt. Mahaadil dan tidak pernah zalim, bahkan Dia memberi

kepada setiap manusia sesuai dengan apa yang diterimanya.

Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan hal-hal berikut.

1. Umat manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad. Saw. Terbagi menjadi 2

golongan. Ada umat yang beriman terhadap

3
2. Kebenaran kerasulan dan kitab suci yang disampaikannya dan ada pula golongan orang

yang mendustakan kerasulan Nabi Muhammad Saw. Dan tidak beriman kepada Al-

Qur’an.

3. 2. Allah Swt. Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman yang selama

hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepada-Nya.

4. 3. Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas keyakinannya. La tegar

meskipun hidup di tengah-tengah orang yang berbeda/

5. Ayat di atas juga menjelaskan perlunya menghargai perbedaan dan toleransi. Cara

menghargai perbedaan dan toleransi antara lain tidak mengganggu aktivitas keagamaan

orang lain. Rasulullah saw. Bersabda:

6. Artinya: Dari Ibn Umar ra. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baik

sahabat di sisi Allah adalah yang paling baik di antara mereka terhadap sesama

saudaranya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang paling baik di antara

mereka terhadap tetangganya.” (HR. Atirmizy)

7. 2.3 Jenis-Jenis Toleransi

8. Dengan adanya sikap toleransi atau tasamuh, perbedaan baik suku, ras, bangsa, gender,

profesi, maupun agama dapat bersatu tanpa menimbulkan konflik akibat perbedaan yang

ada.

9. Berdasarkan kepercayaan beragama, toleransi dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

10. 1. Toleransi inter umat beragama: yaitu sikap saling menghormati antara sesama

manusia yang sama agama dan keyakinannya. Contohnya adalah toleransi sesama umat

muslim atau tolerasi sesama umat Kristen. "Tidak

sempurna iman seseorang di antara kamu, sehingga mencintai saudaranya sebagaimana

mencintai dirinya sendiri. "" (HR. Bukhari dan Muslim) (Info Dakwah Islam, 2013).

4
2. Toleransi antar umat beragama: yaitu sikap saling menghormati dan menghargai

pemeluk agama lain atau penganut kepercayaan lain diluar kepercayaan kita. Contohnya

adalah toleransi umat islam dengan umat Kristen (Guru Siaga,2017). Tidak disalahkan

apabila umat Muslim menjalin kerjasama bahkan bersahabat dengan umat Non Muslim.

Namun, tidak dibenarkan untuk bekerja sama dalam urusan ibadah sebagaimana Q.S A-

Kafirun : 6 yang artinya "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku." (Doa Muslim,

2012)

2.4 Menghindarkan Diri Dari Perilaku Tindak Kekerasan

Manusia dianugerahi oleh Allah Swt. berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut, manusia

dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan persahabatan dan

permusuhan. Dengannya pula manusia bisa mencapai kesempurnaan ataupun

kesengsaraan. Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh akal saja yang akan

mampu menghantarkan manusia kepada kesempurnaan. Namun sebaliknya, jika nafsu di

luar kendali akal, niscaya akan menjerumuskan manusia ke dalam jurang kesengsaraan

dan kehinaan. Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia.

Sebagaimana cinta, benci pun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi

akal. Permusuhan di antara manusia terkadang karena kedengkian pada hal-hal duniawi

seperti pada kasus Qabil dan Habil ataupun pada kisah Nabi Yusuf as. dan saudara-

saudaranya. Terkadang pula permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan

keyakinan.Jslam melarang perilaku kekerasan terhadap siapa pun. AllahSwt.

berfirman:

Artinya: "Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,

bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain

(qisas), atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan akan dia telah

5
membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka

seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul

Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas.

Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi."(Q.S. al-

Māidah/5: 32).

Allah Swt. menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa pembunuhan Qabil

terhadap Habil, Allah Swt. menetapkan suatu hukum bahwa membunuh seorang

manusia, sama dengan membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan

kehidupan seorang manusia, sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini

menyinggung sebuah prinsip sosial di mana masyarakat bagaikan sebuah tubuh,

sedangkan individu-individu masyarakat merupakan anggota tubuh tersebut. Apabila

sebuah anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lainnya pun ikut merasakan sakit.

Begitu juga apabila sescorang berani mencemari tangannya dengan darah

orang yang tak berdosa, maka pada hakikatnya dia telah membunuh manusia manusia

lain yang tak berdosa. Dari segi sistem penciptaan manusia, terbunuhnya Habil telah

menyebabkan hancurnya generasi besar suatu masyarakat, yang bakal tampil dan lahir di

dunia ini. Al-Qur' ānmemberikan perhatian penuh terhadap perlindungan jiwa manusia

dan menganggap mnembunuh seorang manusia, sama dengan membunuh sebuah

masyarakat.

Pengadilan di negara-negara tertentu menjatuhkan hukuman qisas, yaitu membunuh

orang yang telah membunuh. Di Indonesia juga pernah dilakukan hukuman mati bagi

para pembunuh.

Dalam Q.S. al-Māidah/5: 32terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik.

6
1. Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain.

Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu,

terputusnya sebuah mata rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat

manusia.

2. Nilai suatu pekerjaan bekaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusia

dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi keputusan

pengadilan untuk melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka qisas

merupakan sumber kehidupan masyarakat.

3. Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa

manusia, seperti dokter, perawat, polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka.

Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit dari kematian bagaikan

menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.

Tugas kita bersama adalah menjaga ketenteraman hidup dengan cara mencintai tetangga,

orang-orang yang berada di sekitar kita. Artinya, kita dilarang melakukan perilaku-

perilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk menyakitinya dan melakukan

tindakan kekerasan kepadanya.Di Indonesia ada hukum yang mengatur pelarangan

melakukan tindak kekerasan, termasuk kekerasan kepada anak dan anggota keluarga,

misalnya UU No. 23 Tahun 2002 dan UU No. 23 Tahun 2004.

2.5 Bentuk-Bentuk Sikap Toleransi

Bentuk- bentuk tasamuh dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain :

1. Tidak menggangu ketenangan tetangga, Rasulullah SAW bersabda : "Demi Allah

tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman." Saat itu

beliau ditanya "Ya Ya Rasullah siapakah yang tidak beriman itu "Rasulullah saw

Bersabda (yakni) orang yang tetangganya tidak merasa nyaman karena

gangguannya. (H.R. Bukhori). Hadits tersebut menjelaskan bahwa pengakuan

7
iman seseorang tidak sempurna apabila masih suka menganggu ketenagan

tenangganya, baik dengan ucapan yang jelek maupun perbuatan.

2. Tidak melarang tetangga apabila ingin memanam pohon dibatas kebunnya

Rasulullah saw Bersabda :"Janganlah seorang tetangga melarang tetangganya

apabila ia ingin menanam pohon dibatas kebunnya." (H.R. Bukhari).

3. Menyukai sesuatu untuk tetangganya, sebagaimana ia suka untuk dirinya sendiri.

Rasulullah Savw. bersabda "Demi Dzat yang aku berada di dalam kekuasannya,

tidaklah seorang beriman sehingga ia menyukai buat tetangganya atau saudara

sesuatu yang ia sukai buat dirinya sendiri." (H.R. Muslim).

Adapun dampak positif dari diamalkannya perilaku toleransi atau tasamuh dalam

kehidupan bermasyarakat adalah sebagai berikut.

a) Memuaskan batin orang lain karena dapat mengambil haknya sebagaimana

mestinya.

b) Kepuasan batin yang tercemin dalam raut wajahnya menjadikan semakin eratnya

hubungan persaudaraan dengan orang lain.

c) Eratnya hubungan baik dengan orang lain dapat memperlancar terwujudnya

kerjasama yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. 4. Dapat memperluas

kesempatan untuk memperoleh rezeki karena banyak relasi (Info Dakwah

Islam,2013).

Adapun cara untuk membiasakan diri bersikap tasamuh dalam kehidupan, perlu

memperhatian beberapa hal sebagai berikut :

1. Berusaha untuk menghormati orang lain, walaupun dirinya ingin dihormati.

8
2. Berusaha menghargai kelebihan yang dimiliki orang lain walaupunsendiri

memiliki kelebihan.

Tidak selalu melihat kekurangan orang lain tanpa mengingat kekurangan dirinya

(Info Dakwah Islam,2013).

2.6 Hikmah Sikap Toleransi

Berikut ini beberapa hikmah atau manfaat dari sikap toleransi yang diamalkan di

masyarakat:

1. Meghindari Peperangan atau Perpecahan

Belajar menghargai setiap pendapat antar individu bisa menjadi modal penting untuk

menghindarkan perpecahan di dalam kehidupan masyarakat. Toleransi beragama

adalah satu wujud nyata dari sikap menghargai dan toleransi di kehidupan

bermasyarakat. Unsur agama memang menjadi satu hal yang krusial di mata

msyarakat dan sering terjadi konflik.

2. Mempererat Hubungan Antar Manusia

Tidak hanya menghidarkan gejolak perpecahan, sikap toleransi juga bisa

membuat hubungan antar manusia menjadi lebih erat. Kegiatan bertukar

pikiran dan pendapat untuk menghasilkan satu keputusan adalah tanda bahwa

masyarakat sudah bisa menjalankan hidup bertoleransi.

3. Memperkuat Iman

Setiap agama mengajarkan sikap toleransi antar umat lain yang beragama berbeda.

Iman adalah satu tonggak dalam menciptakan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai