A. Judul Modul : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONTEMPORER
B. Kegiatan Belajar : TOLERANSI DALAM ISLAM (KB 4)
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1. Toleransi dalam Islam 1.1 Pengertian Toleransi dalam Islam Kata toleransi berasal dari toleran dalam KBBI diartikan menenggang atau menghargai pendirian yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Dalam bahasa Arab, toleran adalah “tasāmuh”, yang berarti sikap baik dan berlapang dada terhadap perbedaan-perbedaan dengan orang lain yang tidak sesuai dengan pendirian dan keyakinannya.1 Umat manusia diciptakan dengan berbagai ras, bangsa, suku, bahasa, adat, kebudayaan, dan agama yang berbeda. Menghadapi kenyataan tersebut, setiap manusia harus bersikap toleran atau tasāmuh. Dengan sikap toleransi dan tasāmuh yang luas dan terbuka, maka akan terbentuk suatu masyarakat yang saling menghargai, menghormati, dan terjalinlah kehidupan yang harmonis antar anggota masyarakat, bangsa, negara, maupun dalam kehidupan secara Peta Konsep umum. Kemudian masyarakat yang harmonis cenderung akan (Beberapa istilah 1 dan definisi) di menghasilkan karya-karya yang besar yang bermanfaat bagi modul bidang studi manusia. Ibnu Katsir ra berkata, “Allah tidak melarang kalian berbuat baik kepada non muslim yang tidak memerangi kalian seperti berbuat baik kepada wanita dan orang yang lemah di antara mereka. Hendaklah kalian berbuat baik dan adil karena Allah menyukai orang-orang yang berbuat adil”. 3 Inilah toleransi yang diajarkan di dalam Islam. Allah telah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk bertoleransi pada orang-orang di luar Islam. Namun demikian, sikap toleransi tidak boleh dipraktikkan dalam hal yang menyangkut akidah. Inilah ketentuan syariat yang berhubungan dengan toleransi. 1.2 Bentuk-bentuk Toleransi dalam Islam Beberapa bentuk toleransi dalam Islam, di antaranya: - Islam mengajarkan menolong siapa pun, baik orang miskin maupun orang yang sakit, muslim atau non-muslim, bahkan terhadap binatang sekalipun. Dari Abu Hurairah, Nabi Saw bersabda, ْ“ َِ جُ ىف ج ط جَ أ جٍ جبطَ جر جٍ جَ ر جDalam setiap hati yang basah( makhluk hidup yang diberi makan minum) ada pahalanya” (HR. Bukhari dan Muslim). - Tetap menjalin hubungan kerabat pada orang tua atau saudara non muslim. Allah Swt telah berfirman dalam Q.S. Luqman [31]: 15 َجَ ب جُ جهِ جِ جَ جَ َُ ىاِ م ماجهعَ ججَ ج َِ ْجه ف جُ جدهَ ج ا جْ جَ ب جُ جشْ َُ جْ َِ جما جْ ج “ َ ََهنجُّدا ىف جد ا جحط ج ا جهَْْ جم جََ جَ أDan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Q.S. Luqman [31]: 15). - Boleh memberi hadiah pada non muslim. Islam memperbolehkan umat Islam memberi hadiah kepada non- muslim, agar membuat mereka tertarik pada Islam, atau ingin berdakwah dan atau ingin agar mereka tidak menyakiti kaum muslimin. 1.3 Toleransi Antar umat Beragama Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "tolerare" yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, di mana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.4 Toleransi juga dapat dikatakan istilah pada konteks agama dan sosial budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap golongan-golongan yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas pada suatu masyarakat. Misalnya toleransi beragama di mana penganut agama mayoritas dalam sebuah masyarakat mengizinkan keberadaan agama minoritas lainnya. Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. Istilah toleransi juga dapat digunakan dengan menggunakan definisi golongan/kelompok yang lebih luas, misalnya orientasi seksual, partai politik, dan lain-lain. 1.4 Persyaratan pendirian tempat ibadah Dalam pendirian rumah untuk peribadatan, wajib memperoleh izin khusus. Dalam mendirikan sebuah bangunan wajib mendapatkan izin tertulis dari pemerintah, izin mendirikan bangunan dan lain-lain. Syarat dan prosedur pendirian rumah ibadah antara lain harus memenuhi syarat administratif (kelengkapan dokumen IMB, dll), selain itu juga harus memenuhi persyaratan khusus, meliputi: a. Daftar nama dan Kartu Tanda Penduduk pengguna rumah ibadat paling sedikit 90 orang yang disahkan oleh pejabat setempat sesuai dengan tingkat batas wilayah. b. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang yang disahkan oleh lurah/kepala desa. c. Rekomendasi tertulis kepala kantor departemen agama kabupaten/kota. d. Rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat Beragama kabupaten/kota. 2. Ucapan Selamat Natal Ucapan selamat atas kelahiran Isa (Natal), manusia agung lagi suci itu, memang ada di dalam al-Qur’an, tetapi kini perayaannya dikaitkan dengan ajaran agama Kristen yang keyakinannya terhadap Isa al-Masih berbeda dengan pandangan Islam. Nah, mengucapkan “Selamat Natal” atau menghadiri perayaannya dapat menimbulkan kesalahpahaman dan dapat mengantarkan kita kepada pengaburan akidah. Ini dapat dipahami sebagai pengakuan akan ketuhanan al- Masih, satu keyakinan yang secara mutlak bertentangan dengan akidah Islam. Dengan alasan ini, lahirlah larangan dan fatwa haram untuk mengucapkan “Selamat Natal”, sampai-sampai ada yang beranggapan jangankan ucapan selamat, aktivitas apa pun yang berkaitan atau membantu terlaksananya upacara Natal tidak dibenarkan. Di pihak lain, ada juga pandangan yang membolehkan ucapan “Selamat Natal”. Ketika mengabadikan ucapan selamat itu, al-Qur’an mengaitkannya dengan ucapan Isa, “Sesungguhnya aku ini, hamba Allah. Dia memberiku al-Kitab dan Dia menjadikan aku seorang Nabi” (Q.S. Maryam [19]: 30). berpedoman pada hadits riwayat Ibnu Umar, bahwa Nabi Saw bersabda: َممونَ ىووَ ٍمومَ عََّبَشَ من "Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian kaum tersebut." (HR. Abu Daud). Orang Islam yang mengucapkan selamat Natal berarti menyerupai tradisi kaum Kristiani, maka ia dianggap bagian dari mereka. Dengan demikian, hukum ucapan dimaksud adalah haram. bisa diambil kesimpulan bahwa para ulama berbeda pendapat tentang ucapan selamat Natal. Ada yang mengharamkan, dan ada yang membolehkan. Umat Islam diberi keleluasaan untuk memilih pendapat yang benar menurut keyakinannya. Maka, perbedaan semacam ini tidak boleh menjadi konflik dan menimbulkan perpecahan. 3. Kawin Beda Agama Pernikahan Pria Muslim dengan Wanita non-muslim yang dimaksud dalam Hukum Islam adalah apabila Wanita Non-muslim tersebut adalah dari golongan ahli kitab, artinya orang yang mengimani kitab terdahulu, dalam hal ini Wanita Nasrani dan Wanita Yahudi, maka pernikahan ini diperbolehkan (halal). Dihalalkan bagi kalian menikahi wanita-wanita merdeka agar keadaan kalian terbebas dari zina dengan menikahi mereka, (yaitu) wanita-wanita yang terbebas dari perbuatan keji secara terang-terangan dan bukan pula wanita yang senang mendatangi kekejian, artinya bahwa yang dibolehkan adalah menikahi wanita-wanita merdeka yang terbebas dari perbuatan zina dengan syarat membayarkan mahar mereka dengan maksud menikah dan menjaga diri bukan dengan maksud menumpahkan air (sperma) dari jalan zina secara terbuka dan bukan pula pada jalan zina secara sembunyi-sembunyi yaitu mengambil gundik-gundik. Wanita Kristen Halal Bagi Pria Muslim Para Ulama Islam percaya agama Islam, Nasrani, dan Yahudi merupakan agama samawi. Sehingga mereka berpendapat, selain menikahi wanita Muslim, pria Muslim boleh menikahi wanita Kristen. Tapi wanita dari agama lain seperti Hindu, Budha, dll haram baginya. Mengapa pria Muslim boleh menikahi non-Muslimah? Alasanya, karena pria dianggap sebagai pemimpin rumah tangga dan berkuasa penuh atas isterinya.Beberapa sahabatnya juga menikahi wanita Kristen. Seperti Utsman bin Affan dan Talhah bin Ubaidillah menikahi wanita Nasrani. Sedangkan Hudzaifah menikahi wanita Yahudi. Muslimah Menikah dengan Pria Non-Muslim Perlu ditegaskan bahwa haram hukumnya seorang Muslimah menikah dengan laki-laki non-Muslim secara mutlak, baik laki-laki itu dari golongan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) ataupun dari agama musyrik lainnya.Hal ini telah ditegaskan dalam Alquran dan merupakan ijmak (konsensus) para ulama Islam. AllahSwt berfirman: َ َِ َن حتوف ََ بْ م َْ َّمِْو ج ََ َََوَ بْ وَ نَم منَ ر ْفَ نمنممو َِججمو َّنم َْ نمنمَ ََعشه َّنمموَ حتوف ََ بْ دنَ مج مججَََّههوَْ َكَ ََ َّمِنَ ِجَ ََ َهكشتِن َ ََمَارَ ََف ََِ َهكشِنَ َََوَ نمبَُْ منَ ر ْف٢٢٢ َࣖ ََ ِ ِ َََكمَوَ ََف ََ َّهدَ ََ ل ٍََّتو َََْْ َع َونَ َ مَاََ مَ مَّتعَ َْ ََّشف ُّعج ِجٍَااَ َََ ُْجر “Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran” (Q.S. al-Baqarah [2]: 221). Dalam tafsirnya, Imam al-Thabari menjelaskan bahwa dalam ayat ini Allah Swt telah mengharamkan wanita Mukminah untuk menikah dengan lelaki musyrik dari jenis mana pun, maka hendaklah laki-laki beriman (para wali wanita mukminah) tidak menikahkan seorang wanita Mukminah dengan laki-laki kafir karena itu adalah hal yang haram dilakukan. Sungguh, menikahkan wanita Mukminah dengan seorang budak yang beriman dan meyakini Allah Swt dan Rasul-Nya serta wahyu yang dibawanya lebih baik daripada menikahkannya dengan seorang laki-laki merdeka tapi musyrik, meskipun terhormat keturunannya.8 Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya juga mengatakan maksud ayat ini adalah janganlah kamu menikahkan seorang wanita Muslimah dengan seorang laki-laki musyrik. Dan umat Islam telah berijmak bahwa seorang laki-laki musyrik tidak boleh sama sekali bercampur dengan wanita Muslimah karena itu merupakan bentuk merendahkan Islam.
Daftar materi bidang studi yang 1. Kawin beda agama 2 sulit dipahami pada modul
Daftar materi yang
sering mengalami 1. Ucapan selamat natal 3 miskonsepsi dalam pembelajaran