Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 12

• Muhammad Fakhri
• Athaya Khansa
PENGERTIAN TOLERANSI DAN
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
• Kerukunan dan Toleransi
1). Toleransi
Istilah toleransi berasal dari bahasa Inggris yaitu “ Tolerance” yang artinya
sikap membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan
persertujuan. ( David, 1959 : 779). Dengan kata lain toleransi dapat diartikan sebagai
sikap menenggang, membiarkan, membolehkan, baik berupa pendirian, kepercayaan
dan kelakuan yang dimiliki seseorang atas yang lainya. Toleransi tidak berarti
seseorang harus mengorbankan kepercayaan dan keyakinan yang ia anut, tetapi
toleransi tercermin pada sikap yang kuat terhadap kepercayaannya sendiri.
• Bila dilihat dalam bahasa Arab, kata toleransi disamakan dengan “ Tasamuh”
artinya saling mengizinkan dan saling memudahkan.
• Selanjutnya dalam Bahasa Belanda, toleransi diistilahkan dengan “ Tolerer” yang artinya
membolehkan,
membiarkan; dengan pengertian membolehkan atau membiarkan yang pada prinsipnya
tidak perlu terjadi perselihan antar agama.
• Jika dipahami bahwa toleransi mengandung
konsesi. Konsesi adalah pemberian yang hanya didasarkan kepada kemudahan dan
kebaikan hati, bukan didasarkan kepada hak.(Said Agil Al Munawar 2005: 13)
• Dengan demikian, toleransi menuju pada suatu kerelaan untuk menerima
kenyataan pada perbedaan yang dimiliki orang lain. Toleransi dapat diartikan
memberikan tempat kepada pendapat yang berbeda. Pada saat bersamaan sikap menghargai
pendapat yang berbeda, disertai dengan sikap, manahan diri atau sabar.
2). Kerukunan
• Secara etimologi kata kerukunan pada mulanya adalah dari Bahasa Arab,
yakni ruknun yang berarti tiang, dasar, atau sila. Jamak rukun adalah arkaan. Dari kata arkaan
diperoleh pengertian, bahwa kerukunan merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai
unsur yang berlainan dari setiap unsur tersebut salingmenguatkan. Kesatuan tidak dapat
terwujud jika ada diantara unsur tersebut yang tidak berfungsi.
• Sedangkan yang dimaksud kehidupan beragama ialah terjadinya
hubungan yang baik antara penganut agama yang satu dengan yang lainnya dalam satu
pergaulan dan kehidupan beragama, dengan cara saling memelihara, saling menjaga serta
saling menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian atau menyinggung perasaan
• Dalam bahasa Inggris disepadankan dengan harmonius atau concord.
berarti kondisi social yang ditandai oleh adanya keselarasan, kecocokan, atau ketidak
berselisihan (harmony, concordance).
• Dalam literatur ilmu sosial, kerukunan diartikan dengan istilah intergrasi (lawan
disintegrasi) yang berarti the creation and maintenance of diversified patterns of
interactions among outnomous units.
• Kerukunan mencerminkan hubungan timbal balik yang ditandai oleh sikap saling menerima,
saling mempercayai, saling menghormati dan menghargai, serta sikap memaknai
kebersamaan
• Kerukunan umat beragama adalah hubungan sesama umat beragama yang yang dilandasi
dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan
bernegara.
3). Toleransi menuju kerukunan
• toleransi dalam pergaulan antar umat beragama adalah dimana setiap agama yang disahkan
dan dilindungi oleh negara menjadi tanggung jawab penganut agama masing-masing dan
mempunyai system serta cara tersendiri dalam pelaksanaan ibadahnya sehingga masing-
masing dapat mempertanggung jawabkan ibadah yang mereka lakukan.
• Agama –agama yang ada di Indonesia sangat dilindungi oleh negara, ini terdapat
dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 29 ayat 2 : “ Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya
dan keepercayaannya itu”.
• Masing-masing agama menuntun umatnya dalam mengatur kehidupan sesame manusia,
rukun dan damai dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu, toleransi
dalam kehidupan antar umat beragama bertitik tolak dari penghayatan agama dari masing-
masing umat beragama dan tidak dipengaruhi oleh rasa curiga mencurigai antar sesama
manusia yang pluralitas.
• Kerukunan merupakan suatu kedamaian yang selalu di dambakan oleh setiap manusia yang
diciptakan bersuku-suku dan berbangsa bangsa. Manusia yang berbeda suku, ras dan agama
tidak menjadi halangan bagi manusia untuk hidup rukun dalam suatu persaudaraan dan
persatuan di dunia ini. Menumbuhkan rasa kerukunan terhadap manusia harus diciptakan
secara menyeluruh dan demokrasi agar dapat ditransformasikan terhadap semua lapisan
masyarakat yang multi agama di Indonesia.
PANDANGAN AGAMA TENTANG TOLERANSI
DAN KERUKUNAN ANTA UMAT BERAGAMA
• Toleransi merupakan awal adanya kerukunan, tanpa adanya toleransi tidak mungkin ada
sikap saling hormat-menghormati, kasihmengasihi dan gotong-royong antar umat beragama.
• Islam merupakan agama yang lengkap dan sempurna ajarannya meliputi seluruh aspek
kehidupan termasuk di dalamnya tentang hubungan antar manusia yang dapat menciptakan
kerukunan di antara mereka. Islam mengakui adanya titik temu yang bersifat esensial dari
berbagai agama, khususnya agama-agama Samawi yakni kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Sebagai landasan untuk hidup bersama, hal ini dijelaskan
• dalam firman Allah
• surah al-Imran ayat 64 + artinya

• Sehingga tidak ada kekeliruan dan kesalah-pahaman, dan diharapkan menciptakan


kerukunan yang dapat membawa kesejahteraan hidup baik lahir maupun batin, yang diridhai
oleh Allah SWT.
• Maka dari itu dalam agama Islam, Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa esensi dari
kehidupan adalah menghilangkan perselisihan yang mana hal ini apabila dibesar-besarkan
dapat menimbulkan permusuhan dan perpecahan antar manusia. dalam artian umat Islam
dianjurkan untuk senantiasa menjaga kedamaian dengan bersikap toleransi dan kerukunan
agar tidak menimbulkan perpecahan dan permusuhan antar umat manusia
• Al- hujarat ayat 13 + artinya

• Dalam ayat ini, setidaknya manusia tidak dapat menolak sunnatullah. Bahwa memang sudah
menjadi ketetapan Tuhan yaitu, adanya manusia berbeda-beda. Toleransi antar umat
beragama yang berbeda termasuk ke dalam salah satu risalah penting yang ada dalam system
teologi Islam. Karena Tuhan senantiasa mengingatkan kita akan keragaman manusia, baik
dilihat dari sisi agama, suku, warna kulit, adat istiadat, dan sebagainy
• Sedangkan makna toleransi dalam beragama adalah sebagai bentuk keterbukaan akan
adanya agama-agama lain sealain agama Islam dan juga adanya perbedaan dengan agama-
agama lain dan memberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinan, system dan cara
beribadah agama masingmasing. Dan selain itu menjaga kerukunan antar umat bergama agar
tercapainya kedamain antar sesama manusia
BATASAN TOLERANSI ANTAR
UMAT BERAGAMA
1). Hidup damai dan berdampingan + surah al-baqarah ayat 62 dan artinya
2). Menghargai perbedaan dalam melakukan ibadah + surah al baqarah ayat 139, surah al-
kafirun ayat 6 dan beserta artinya
3). Tidak memaksakan pendapat dalam beragama + surah al-baqarah ayat 256 beserta artinya
4). Beragama dengan ramah dan santun + hadis riwayat al-bukhari pada kitab iman
5). Menghormati umat agama lain + hadis dari abu musa
• Batasan toleransi diberbagai bidang :
1). Bidang fikih
‫َولَنَا َأ ْع َمالُنَا َولَ ُك ْم َأ ْع َمالُ ُك ْم‬
Bagi kami amalan kami, dan bagi kalian amalan kalian (Q.S. al-Baqarah [2]: 139).

‫ َما لَ ْم‬،‫َما ُخيِّ َر َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم بَي َْن َأ ْم َري ِْن ِإالَّ َأ َخ َذ َأ ْي َس َرهُ َما‬
)‫اس ِم ْنهُ (رواه البخاري‬ ِ َّ‫ان َأ ْب َع َد الن‬ َ ‫ان ِإ ْث ًما َك‬
َ ‫ فَِإ ْن َك‬،‫يَ ُك ْن ِإ ْث ًما‬
Rasulullah SAW tidak diminta memilih antara dua hal, kecuali beliau mengambil yang paling mudah,
selama tidak termasuk dosa. Jika termasuk dosa, maka beliau adalah manusia yang paling menjauhi dosa
(H.R. al-Bukhari).
2). Bidang akhlak
‫َم ْن َرَأى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرًا فَ ْليُ َغيِّرْ هُ بِيَ ِد ِه فَِإ ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِلِ َسانِ ِه فَِإ ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع‬
‫ان‬
ِ ‫ف اِإل ي َم‬ ُ ‫ك َأضْ َع‬ َ ِ‫فَبِقَ ْلبِ ِه َو َذل‬
Barangsiapa di antara kalian melihat munkar, maka dia harus mengubahnya dengan tangannya
(kekuaaan); jika tidak mampu, maka dengan lisannya (nasihat); jika tidak mampu, maka
dengan hatinya (pengingkaran), dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman (H.R.
Muslim).
3). Di bidang interaksi social
‫ار ُك ْم َأ ْن‬ ِ ‫ين لَ ْم يُقَاتِلُو ُك ْم فِي ال ِّد‬
ِ َ‫ين َولَ ْم ي ُْخ ِرجُو ُك ْم ِم ْن ِدي‬ َ ‫ا يَ ْنهَا ُك ُم هَّللا ُ َع ِن الَّ ِذ‬
‫ين‬َ ‫تَبَرُّ وهُ ْم َوتُ ْق ِسطُوا ِإلَ ْي ِه ْم ِإ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُم ْق ِس ِط‬
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil” (Q.S. al-Mumtahanah [60]: 8).
4). Bidang ekonomi
‫ون ُدولَةً بَي َْن اَأْل ْغنِيَا ِء ِم ْن ُك ْم‬
َ ‫َك ْي اَل يَ ُك‬
Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu (Q.S. al-Hasyr
[59]: 7).
LANGKAH STRATEGIS MEWUJUDKAN
TOLERANSI DAN KERUKUNAN ANTAR UMAT
BERAGAMA
1). Internalisasi Sikap Toleransi
• toleransi tidak bermakna menerima, mengakui dan membiarkan segala hal yang dilakukan oleh
orang lain, termasuk di dalamnya tindakan-tindakan kejahatan yang dapat merusak moral,
kehidupan manusia dan ekologi. Oleh karena itu, perlu meletakkan toleransi dalam konteks yang
positif dan mendukung terbinanya suatu perdamaian, kemuliaan akhlak dan hak asasi manusia .
• Dalam toleransi, juga perlu dibedakan antara nilai, ajaran, agama, atau ide yang dianut oleh
seseorang dengan tindakan penganutnya. Sehingga dengan demikian kita dapat menempatkan
toleransi dengan bijak dan benar.
• Toleransi dalam beragama misalnya merupakan sikap yang amat mulia dan patut mendapat
dukungan, namun bila penganut suatu agama tertentu melakukan kejahatan, terorisme atau
pelanggaran hak asasi manusia, maka sikap toleran terhadapnya tidaklah tepat. Bukan hanya itu,
ia bertentangan dengan agama, nilainilai moral hukum dan kemanusiaan
2).Menjaga tali persaudaraan (ukuwah)
• Islam dengan tegas menyatakan, seluruh manusia merupakan satu saudara yang berasal dari
satu jiwa atau nafsin wahidah dalam istilah Al-Qur’an. Memang banyak hal yang bisa
menimbulkan perbedaan diantara mereka, namun tidak ada yang dapat menghapuskan ikatan
persaudaraan universalnya tersebut. Tidak ada pula yang dapat menafikan bahwa mereka
sama-sama tercipta dari unsur tanah.
• Pluralitas dan perbedaan jenis, bahasa, budaya, dan agama merupakan bagian dari rahmat
Allah. Untuk itu al-Quran memberikan bimbingan agar manusia senantiasa mewujudkan
rahmat tersebut dengan cara dialog atau ta’aruf. Bersikap lembut terhadap berbagai
perbedaan dan saling tolong menolong demi kebaikan sesame.
3). Saling Menghormati dan Menghargai.
• Sikap saling menghormati akan sangat mendukung hubungan baik antara umat beragama.
Hakikat sikap hormat terhadap agama lain adalah bahwa saya mengakui hak eksistensi
keyakinan dan kepercayaan yang lain itu. Saya tidak mengakui kebenaran kepercayaan itu,
tetapi saya menerima baik bahwa seseorang dan suatu umat dapat hidup rukun sesuai dengan
apa yang menjadi keyakinan mereka. Bila hubungan saling menghormati antara agama-
agama dapat dibangun, hanya tinggal langkah kecil untuk menuju sikap menghargai.
4). Saling percaya dan menjauhkan perasangka buruk
• Allah melarang banyak berprasangka tidak baik terhadap orang-orang mukmin, karena
sebagian prasangka itu adalah dosa. Seperti praduga yang jauh dari kenyataan dan tidak ada
indikasinya, seperti juga prasangka buruk yang diikuti dengan perkataan dan perbuatan yang
diharamkan.
• Prasangka buruk yang tetap berada di hati seseorang tidak hanya sampai disitu saja bagi
yang bersangkutan, bahkan akan mendorongnya untuk mengatakan yang tidak seharusnya
dan mengerjakan yang tidak sepatutnya. Dan dalam surah al –hujurat ayat 12 terdapat
peringatan keras melakukan ghibah, karena ghibah tergolong dosa besar dimana Allah
menyamakannya dengan memakan daging bangkai, yang mana memakan bangkai adalah
termasuk dosa besara
5). Mengklarifikasi dan Mengkonfirmasi Informasi yang didapat.
apabila orang-orang fasik datang menyampaikan berita kepada kalian maka telitilh kebenaran
berita itu. Janganlah kalian mempercayainya sebelum kalian mengetahui kebenarannya dan
memastikan kejujurannya. Sebab, dikhawatirkan kalian akan menyakiti seseorang yang tidak
bersalah, hanya karena berita orang fasik, lantas kalian menyesal karena terlanjur menyakiti
orang yang tidak bersalah.
6).Berlaku Adil
Muhammad Tholhah Hasan dalam bukunya Islam dalam Perspektif SosioKultural mengatakan
bahwa Al-Qur’an memerintahkan kita bersikap adil. Adil harus dilakukan terhada diri sendiri,
terhadap keluarga, terhadap kelompok, dan juga terhadap lawannya. Rambu-rambu kerukunan
dalam kehidupan beragama dalam masyarakat majemuk, antara lain dikemukakan dalam Al-
Qur’an surah Al-Hujurat ayat 11-12 untuk kerukunan antara sesama umat seiman, yang intinya
yaitu jangan sampai satu kelompok menghina kelompok lain, jangan saling mencela, jangan
menyebut kelompok tertentu dengan kesan melecehkan, jangan suka berprasangka buruk
terhadap pihak lain dan jangan suka melecehkan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai