Anda di halaman 1dari 2

Toleransi dalam beragama

Pentingnya pemahaman dan penerapan toleransi dalam kehidupan beragama yang tentunya
merupakan perubahan yang serius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus
dilaksanakan oleh umat beragama. Toleransi tidak mengenal batas waktu, tempat, dan dengan
siapa kita melakukannya, melainkan kita melakukannya dengan semua orang.

Toleransi tidak hanya dipraktikkan oleh etika yang menghargai ras, agama, budaya, suku, dan
kelompok yang berbeda dengan kita, akan tetapi sikap menghargai pendapat orang juga adalah
termasuk bagian dari toleransi.

Toleransi dalam beragama memiliki pengertian yaitu tindakan saling menghargai antar umat
beragama. Tidak peduli apapun agama yang dianut, antar masyarakat harus saling menghargai
satu sama lain.

Toleransi antar umat beragama merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap orang saat ini.
Jika setiap orang memiliki sikap toleransi yang tinggi, maka ini akan meminimalisir terjadinya
konflik antar umat beragama, dan kehidupan antar umat beragama pun akan terjalin dengan
tentram dan damai. Maka dari itu, sangatlah penting untuk menerapkan sikap toleransi dengan
umat beragama lainnya.

Toleransi dan kebebasan adalah dua hal yang sering berseberangan dalam kehidupan
manusia, terutama dalam masyarakat di mana perbedaan persoalan ini menjadi rumit jika
didekati dalam ranah agama. Kebebasan beragama dipandang sebagai sesuatu yang
mengganggu kerukunan.

Menurut Umar Hasyim, toleransi beragama diartikan sebagai pemberian kebebasan kepada
sesama manusia dan masyarakat untuk menjalankan keyakinannya atau mengatur hidupnya
dan menentukan nasib masing-masing. Pemberian kebebasan itu dilakukan selama ia tidak
melanggar dan tidak bertentangan dengan asas terciptanya ketertiban dan kedamaian dalam
masyarakat.

Bahkan salah seorang penulis mengatakan bahwa al-Qur’an merupakan fundamen (dasar) bagi
berdirinya toleransi yang sangat kaya dan luar biasa. Substansi yang dituturkan al-Qur’an
bukan hanya menjaga jiwa, agama, harta, akal dan keturunan, tetapi juga menjunjung tinggi
agama-agama dan kepercayaan lain. Hal ini adalah poin-poin di dalam maqashid al-syariah.

Adapun perintahnya terdapat dalam salah satu ayat Al-Quran tentang toleransi, yakni Surat
Al-Hujurat Ayat 13.

‫۝‬١٣ ‫ارفُ ْو ۚا اِنَّ اَ ْك َر َم ُك ْم عِ ْندَ هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ۗ ْم اِنَّ هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخ ِب ْي ٌر‬ ُ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّنا َخ َل ْق ٰن ُك ْم مِّنْ َذ َك ٍر وَّ ا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم‬
َ ‫شع ُْوبًا وَّ َق َب ۤا ِٕى َل لِ َت َع‬
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
kamu saling mengenal.

Serta surah Al kafirun ayat 6.


‫۝‬٦ ࣖ‫َل ُك ْم ِد ْي ُن ُك ْم َول َِي دِي‬
lakum dînukum wa liya dîn
yang artinya Untukmu agamamu dan untukku agamaku.

Soal hubungan antar umat beragama adalah soal yang sangat peka. Banyak kejadian yang
kadang-kadang mengarah kepada permusuhan dan penghancuran aset nasional disebabkan
isu yang dikaitkan dengan hubungan antar agama, atau isu SARA (suku, agama, ras, dan antar
golongan).

Toleransi antar umat beragama perlu kita tanamkan dalam kehidupan kita, karena itu sangat
penting bagi semua orang di dunia saat ini. Semakin banyak orang yang memiliki sikap toleran,
semakin baik bagi negara ini, karena konflik dapat dikurangi dan kehidupan antar umat
beragama akan jauh lebih baik dan damai. Inilah mengapa sangat penting untuk menerapkan
sikap toleransi sekarang, karena akan sangat membantu dalam kehidupan kita di masa depan.

Sikap toleransi dapat kita mulai dari diri sendiri, contohnya: jika kita melihat atau mendengar
sesama kita menimbulkan sikap intoleran, kita bisa menegurnya dan jangan membiarkannya.
Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa mari belajar menghargai dan menerapkan
sikap toleransi kepada sesama entah itu perbedaan suku, agama, maupun ras, karena
sejatinya kita semua bersaudara.

Anda mungkin juga menyukai