Anda di halaman 1dari 17

Kerukunan Antar

Umat Beragama

Nama Anggota Kelompok 6 :


-DESENIA MULYANI HARJA
-EET WIDARINI
-GANDI RIFANSYAH
-KARINDA IRIANTI
-NUR SHABRINA MEUTIA
Latar Belakang...
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk
yang terdiri dari beragam agama. Kemajemukan yang ditandai
dengan keanekaragaman agama itu mempunyai kecenderungan
kuat terhadap identitas agama masing- masing dan berpotensi
konflik.
Multikultural masyarakat Indonesia tidak saja kerena
keanekaragaman suku, budaya,bahasa, ras tapi juga dalam hal
agama. Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah
agama islam, Katolik, protestan, Hindu, Budha, Kong Hu Chu.
Dari agama-agama tersebut terjadilah perbedaan agama yang
dianut masing-masing masyarakat Indonesia.
Dengan perbedaan tersebut apabila tidak terpelihara
dengan baik bisa menimbulkan konflik antar umat beragama
yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang
mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling menghormati,
dan saling tolong menolong.
Rumusan Masalah..

1. Bagaimana kerukunan antar umat beragama ?


2. Bagaimana penjelasan mengenai Agama Islam
merupakan Rahmat bagi seluruh alam ?
3. Bagaimana penjelasan tentang Ukhuwah
Islamiyah dan Ukhuwah Isnaniyah ?
4. Bagaimana kebersamaan Umat beragama
dalam kehidupan Sosial (Tasammuh) ?
Tujuan..
Tujuan dari penulisan ini, yaitu :
1. Agar dapat memahami bagaimana kerukunan antar
umat beragama.
2. Agar dapat memahami bahwa Agama Islam merupakan
Rahmat dari seluruh alam.
3. Agar dapat mengetahui pengertian dari Ukhuwah
Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah.
4. Agar dapat menyatukan kebersamaan umat beragama
dalam kehidupan sosial (Tasammuh)
Kerukunan Antar Umat
Beragama
Islam adalah agama rahmatal lil’alamin, yaitu suatu agama
yang memberikan kesejukan, kedamaian, keselamatan, dan
kesejahteraan tidak hanya kepada pemeluknya, tetapi juga
kepada umat lain, bahkan kepada seluruh makhluk dan
alam semesta.
Kerukunan dalam Islam diberi istilah “tasamuh” atau
toleransi. Kerukunan antar umat beragama sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Dengan adanya
kerukunan antar umat beragama kehidupan akan damai dan
hidup saling berdampingan. Perlu di ingat satu hal bahwa
kerukunan antar umat beragama bukan berarti kita
megikuti agama mereka bahkan menjalankan ajaran agama
mereka.
Agama Islam Merupakan Rahmat
Bagi Seluruh Alam
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Pernyataan bahwa
Islam adalah agamanya yang rahmatan lil ‘alamin sebenarnya
adalah kesimpulan dari firman Allah swt :
* ١٠٧ ﴿ ‫﴾ َو َم ا َأْر َس ْلَناَك ِإاَّل َر ْح َم ًة ِّلْلَع اَلِم يَن‬
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (QS.Al-Alnbiyah)
Rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba.
Atau dengan kata lain rahmat dapat diartikan dengan kasih
sayang. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam diutus
dengan membawa ajaran Islam, maka Islam adalah rahmatan
lil’alamin, Islam adalah rahmat bagi seluruh manusia
Ukhuwah Islamiyah Dan Ukhuwah
Insaniyah
a. Pengertian Ukhuwah Islamiah
Secara etimologi:
* ukhuwah diartikan sebagai setiap persamaan dan keserasian dengan
pihak lain, baik persamaan keturunan, dari segi ibu bapak, atau
keduanya maupun dari segi persusuan secara majazi kata ukhuwah
(persaudaraan) mencakup persamaan salah satu unsur seperti suku,
agama, profesi dan perasaan.

Secara Terminologi:
* Ukhuwah Islamiah merupakan suatu ikatan jiwa yang kuat terhadap
penciptanya dan juga terhadap sesama manusia karena adanya suatu
kesamaan akidah, iman dan takwa.
b. Dasar Ukhuwah Islam
Dalam al-Quran kata akh (saudara) dalam bentuk tunggal
ditemukan sebanyak 52 kali. Kata ini dapat berarti :
1. Saudara kandung atau saudara seketurunan, seperti pada
ayat yang berbicara tentang kewarisan, atau keharaman
mengawini orang-orang tertentu, misalnya pada Q.S. An Nisa’
ayat 23
2. Saudara yang dijalin dengan ikatan keluarga, seperti bunyi doa
Nabi Musa a.s. yang diabadikan dalam Q. S. Thaahaa ayat 29-30
3. Saudara dalam arti sebangsa, walaupun tidak seagama,
seperti dalam firman-Nya pada (Q. S. al-A’raf : 65)
4. Saudara semasyarakat walaupun berselisih paham (Q. S. Shaad
: 23)
5. Persaudaraan seagama (Q. S, Al Hujurat ayat 10 )
c. Tujuan Ukhuwah Islamiyah
Pada hakikatnya, setiap manusia dalam kehidupan
bermasyarakat berkeinginan untuk hidup dengan damai, aman,
tenteram, penuh kebahagiaan dan sejahtera.
Ukhuwah/persaudaraan itu dapat didukung oleh bermacam-
macam tali dan ikatan. Adakalanya karena pertalian darah
dan keturunan (biologis, karena hubungan perkawinan, ikatan
keluarga, budaya adat dan lain-lain).
Berbeda dengan persaudaraan Islam, tali yang
menghubungkannya yakni akidah, persamaan kepercayaan
yang diperkuat pula oleh ruh dan semangat ketaatan yang
sama kepada pencipta alam semesta ini. Persaudaraan karena
iman merupakan ikatan yang kuat antara hati dan pikiran. Tidak
mengherankan perasaan persaudaraan/ukhuwah ini akan
melahirkan perasaan-perasaan mulia dalam jiwa seorang
muslim dan membentuk sikap positif serta menjauhkan sikap-
sikap negatif.
d. Hal-Hal yang Menguatkan Ukhuwah Islamiyah
* Memberitahukan kecintaan pada yang kita cintai.
* Memohon dido’akan bila berpisah.
* Menunjukkan kegembiraan & senyuman bila berjumpa.
* Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim).
* Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat
keberhasilan.
* Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu.
* Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara).
* Memperhatikan saudaranya & membantu keperluannya.
* Memenuhi hak ukhuwah saudaranya.
e. Manfaat Ukhuwah Islamiyah
* 1Merasakan lezatnya iman.
* Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat
(termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi).
* Mendapatkan tempat khusus di syurga (15:45-48).
f. Manfaat Ukhuwah Insaniyah
Ukhuwah Insaniah, yaitu persaudaraan dan persahabatan sesama
manusia. Dalam melakukan interaksi di tengah masyarakat, setiap
diri manusia dari mana pun latar belakangnya, budaya, adat
istiadat, bangsa dan agama selalu mengharapkan agar terjalin
hubungan yang baik dan saling menguntungkan.
Al-Qur’an mengarahkan agar umat beragama meyakini agamanya
dengan kesadaran dan keinsyafan yang tulus, karena jelas antara
petunjuk dan kesesatan serta telah jelas pula antara hak dan
batil.
Allah Swt, berfirman:
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).
Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqarah, 2: 256)
Kebersamaan Umat Beragama Dalam
Kehidupan Sosial (Tasammuh)
a. Tanggung Jawab Sosial Umat Islam
Umat islam adalah umat yang terbaik yang di ciptakan Allah
dalam kehidupan dunia ini. karena identifikasi diri sebagai
muslim memberikan konsekuensi untuk menunjukan
komitmennya dalam beribadah kepada Allah dan berlaku
sosial. Dalam al-Quran kedua komitmen itu disebut hablum
minallah dan hablum minannas.
Bentuk tanggung jawab sosial meliputi berbagai aspek
kehidupan, diantaranya adalah : Menjalin silahturahmi
dengan tetangga, Memberikan Infaq sebagian dari harta
yang dimiliki, Menjenguk bila ada anggota masyarakat yang
sakit dan ta’ziah bila ada anggota masyarakat yang
meninggal dengan mengantarkan jenazahnya sampai di
kubur.
b. Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran
merupakan ciri utama masyarakat orang-orang yang
beriman. Al-Qur'an al karim telah menjadikan rahasia
kebaikan yang menjadikan umat Islam istimewa adalah
karena ia mengajak kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran, dan beriman kepada Allah:
“kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Ali Imran: 110).
c. Cara-cara Memberikan Nasihat
Di antara cara-cara amar ma'ruf dan nahi mungkar adalah
nasihat, Rasulullah telah menjadikannya sebagai agama
dalam sabdanya:
“Agama adalah nasihat”, kami berkata: “bagi siapa?” Beliau
berkata: “bagi Allah, bagi kitab Allah, bagi rasulnya, dan
bagi para pemimpin dan umat Islam secara umum”(HR.
Muslim).
Adapun Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran,
maka hendaklah merubahnya dengan tangannya, jika tidak
mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka
dengan hatinya, dan inilah selemah-lemahnya iman” (HR.
Muslim).
Kesimpulan
Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya
kehidupan masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong
menolong, dan tidak saling bermusuhan agar agama bisa menjadi
pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan
stabilitas dan kemajuan Negara.
ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup
antar umat beragama antara lain:
* Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk
agama lain.
* Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan
kesalahan tetapi salahkan orangnya.
* Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat
lain yang sedang beribadah.
* Hindari diskriminasi terhadap agama lain.
‫شكرا‬

Anda mungkin juga menyukai