Anda di halaman 1dari 13

KERUKUNAN

UMAT
BERAGAMA
PEMBAHASAN

PENGERTIAN

TRILOGI KERUKUNAN UMAT


BERAGAMA
MACAM-MACAM KERUKUNAN
UMAT BERAGAMA DI INDONESIA

PERLUNYA KERUKUNAN HIDUP


BERAGAMA
UKHUWAH ISLAMIYAH DAN
UKHUWAH INSANIYAH
PENGERTIAN
“Rukun” dari Bahasa Arab “ruknun” artinya asas-asas
atau dasar, seperti rukun Islam. Rukun dalam arti
adjektiva adalah baik atau damai. Kerukunan hidup
umat beragama artinya hidup dalam suasana damai,
tidak bertengkar, walaupun berbeda agama.

Kerukunan dalam Islam diberi istilah “tasamuh ”


atau toleransi. Sehingga yang di maksud
dengan toleransi ialah kerukunan sosial
kemasyarakatan, bukan dalam bidang aqidah
Islamiyah (keimanan), karena aqidah telah
digariskan secara jelas dan tegas di dalam Al-
Qur’an dan Al-Hadits.
Dalam bidang aqidah atau keimanan seorang muslim
hendaknya meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya
agama dan keyakinan yang dianutnya sesuai dengan
firman Allah SWT dalam Surat Al-Kafirun (109) ayat 1 –
6 sebagai berikut:

Artinya : “Katakanlah, “Hai orang-orang kafir! “. Aku


tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan tiada
(pula) kamu menyembah Tuhan yang aku sembah. Dan
aku bukan penyembah apa yang biasa kamu sembah.
Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku
sembah. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”.
TRILOGI KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA

KERUKUNAN INTERN UMAT


BERAGAMA

KERUKUNAN ANTAR UMAT


BERAGAMA

KERUKUNAN ANTAR UMAT


BERAGAMA DENGAN
PEMERINTAH
Kerukunan intern umat beragama berarti adanya
kesepahaman dan kesatuan untuk melakukan amalan
dan ajaran agama yang dipeluk dengan menghormati
adanya perbedaan yang masih bisa ditolerir. Misal
dalam islam ada NU, Muhammadiyah, dsb. Dalam
protestan ada GBI, Pantekosta dsb. Dalam katolik ada
Roma dan ortodoks. Hendaknya dalam intern masing-
masing agama tercipta suatu kerukunan dan
kebersatuan dalam masing-masing agama.
kerukunan antar umat beragama adalah menciptakan
persatuan antar agama agar tidak terjadi saling
merendahkan dan menganggap agama yang dianutnya
paling baik. Ini perlu dilakukan untuk menghindari
terbentuknya fanatisme ekstrim yang membahayakan
keamanan, dan ketertiban umum. Bentuk nyata yang bisa
dilakukan adalah dengan adanya dialog antar umat
beragama yang didalamnya bukan membahas
perbedaan, akan tetapi memperbincangkan kerukunan,
dan perdamaian hidup dalam bermasyarakat. Intinya
adalah bahwa masing-masing agama mengajarkan untuk
hidup dalam kedamaian dan ketentraman.
kerukunan umat beragama dengan
pemerintah, maksudnya adalah dalam
hidup beragama, masyarakat tidak lepas
dari adanya aturan pemerintah setempat
yang mengatur tentang kehidupan
bermasyarakat. Masyarakat tidak boleh
hanya mentaati aturan dalam agamanya
masing-masing, akan tetapi juga harus
mentaati hukum yang berlaku di negara
Indonesia. Bahwasanya Indonesia itu
bukan negara agama tetapi adalah negara
bagi orang yang beragama.
MACAM-MACAM KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA
DI INDONESIA
Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu
suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat
penganut satu agama.
Misalnya : kerukunan sesama umat islam atau
kerukunan
sesama penganut umat Kristen.
Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk
kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk
agama yang berbeda-beda.
Misalnya : kerukunan antar umat islam dan Kristen, antara
pemeluk agama Kristen dan budha atau kerukunan
yang dilakukan oleh semua agama.
PERLUNYA KERUKUNAN HIDUP
BERAGAMA
❑ Manusia Indonesia satu bangsa, hidup dalam satu

negara, satu ideologi Pancasila. Ini sebagai titik


tolak
pembangunan.
❑ Berbeda suku, adat dan agama saling
memperkokoh
persatuan.
❑ Kerukunan menjamin stabilitas sosial sebagai
syarat
mutlak pembangunan.
❑ Kerukunan dapat dikerahkan dan dimanfaatkan
untuk kelancaran pembangunan.
❑ Ketidak rukunan menimbulkan bentrok dan
UKHUWAH ISLAMIYAH DAN UKHUWAH
INSANIYAH
UKHUWAH
ISLAMIYAH
1. Sesama orang beriman adalah bersaudara
(Q.S. Al-Hujurat : 10 )
2. Sesama orang beriman dilarang saling
bermusuhan
(Q.S. Ali Imran : 103 )
3. Berlaku sopan terhadap sesama orang beriman
(Q.S. Al-Hijr : 88)
3. Berlaku lemah lembut terhadap orang beriman
dan suka
bermusyawarah (Q.S. Ali Imran : 159)
5. Berkasih sayang terhadap orang beriman dan
berlaku tegas terhadap orang kafir (Q.S. Al-Fath :
UKHUWAH
INSANIYAH
KISAH NABI MUHAMMAD SAW

Di peperangan Uhud Nabi SAW terluka pada muka dan


tanggal beberapa giginya. Berkatalah salah seorang
sahabatnya: “Cobalah tuan doakan agar mereka celaka”.
Nabi SAW menjawab: “Aku sekali-kali tidak diutus untuk
melaknat seseorang, tetapi aku diutus untuk mengajak
kepada kebaikan dan rahmat”. Lalu beliau mengangkat
tangannya kepada Allah Yang Maha Mulia dan berdoa:

“Wahai Tuhanku ampunilah kaumku, sesungguhnya


mereka orang yang tidak mengetahui”. (Hadits).
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai