Anda di halaman 1dari 9

TOLERANSI SEBAGAI ALAT

PEMERSATU BANGSA

OLEH :
1. Adinda Eka Y (03)
2. Alif Anemarin W (04)
3. Cut Laura A (09)
4. Denis Radina S (11)
5. Mochammad Arfan A.N (20)
6. Oktasari Aji R (24)
7. Revanda Sephia G (27)
8. Vrendy Kurniawan S (33)
9. Waldy Adi W. R (34)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami berbagai macam
nikmat,serta kesehatan sehingga aktivitas ini banyak diberikan keberkahan. Dengan kemurahan
yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada guru pembimbing dan teman-
teman yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari di dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga memohon kritik
dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah ini.
Harapan kami mudah mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat untuk
diri kami sendiri, teman teman, serta orang lain.

Kesamben,Januari 2023

Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu agenda besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tantangan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa tersebut salah satunya
adalah masalah kerukunan umat beragama dan kerukunan bangsa. Kerukunan intern
beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antar umat beragama
dengan pemerintah. Kerukunan itu bukan barang gratis. Ada penggalan sejarah kelam
di mana kerukunan pernah terkoyak di negeri ini.
Bukan hanya harta benda yang hilang terbakar, tetapi banyak nyawa manusia
tak bersalah juga melayang. Kita sebagai masyarakat terpelajar harus berperan serta
dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, menjaga keharmonisan dalam
kehidupan bermasyarakat, dan berpartisipasi dalam menjaga kerukunan di mana saja
kita berada dan kapan saja waktunya.
Akhir-akhir ini, nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat
mulai terkikis, mengalami degradasi. Semboyan bhineka tunggal ika sudah mulai
luntur dalam pemahaman dan pengalaman masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa Toleransi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
2. Mengapa kita harus menghindarkan diri dari per kekerasan?
3. Apa manfaat toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
4. Bagaimana contoh perilaku yang menunjukkan toleransi?

C. Tujuan
1. Mengetahui seberapa penting Toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Mengetahui alasan mengapa kita harus menghindarkan diri dari perilaku tindak
kekerasan.
3. Mengetahui apa saja manfaat toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Mengetahui contoh perilaku yang menunjukkan toleransi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Toleransi.
Secara umum toleransi adalah sebuah perilaku manusia untuk saling menghormati dan
menghargai suatu berbedaan yang ada. Baik antar Individu maupun antar Kelompok. Adannya
sikap ini dalam diri seseorang bisa bisa memberikan rasa damai,aman,dan nyaman.
Selain Itu sikap ini juga bisa memberikan pembelajaran indahnya suatu perbedaan dalam
kehidupan ini. Tentunya adanya sikap ini antar sesama manusia bisa meminimalisir adanya
perpecahan, peperangan, permusuhan bai kantar individu maupun antar kelompok.
Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu
masyarakat mengizinkan keberadaan agama agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan
dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi
seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-
prinsip toleransi baik dari kaum liberal maupun konservatif. Jadi toleransi antar umat beragama
berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk
menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat berdasarkan pancasila terutama sila pertama, bertaqwa
kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing adalah mutlak. Semua agama
menghargai manusia maka dari itu semua umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan
demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup.

B. Pentingnya Toleransi.

)3( ‫ون َما َأعْ ُب ُد‬


  َ ‫) َواَل َأ ْن ُت ْم َع ِاب ُد‬2( ‫ون‬َ ‫) اَل َأعْ ُب ُد َما َتعْ ُب ُد‬1( ‫ُون‬ َ ‫قُ ْل َيا َأ ُّي َها ْال َكا ِفر‬
ِ ‫) َل ُك ْم دِي ُن ُك ْم َول َِي د‬5( ‫ون َما َأعْ ُب ُد‬
)6( ‫ِين‬ َ ‫) َواَل َأ ْن ُت ْم َع ِاب ُد‬4( ‫َواَل َأ َنا َع ِاب ٌد َما َع َب ْد ُت ْم‬
Artinya : 1.Katakanlah,”Hai orang orang kafir”
2.Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3.Dan kamu bukan menyambah Tuhan yang aku sembah.
4.Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
5.Dan kamu bukan penyembah Tuhan aku sembah.
6.Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.
(Q.S. AL-Kafirun 1-6)
Jadi, berdasarkan pemaknaan di atas, sebagai seorang muslim dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara harus bisa menjadi pemberi keselamatan, senantiasa menciptakan
kerukunan dan memberi rasa aman kepada orang lain, atau yang disebut dengan toleran.
Sikap toleransi sangatlah penting sebagai alat pemersatu bangsa.

C. Menghindarkan Diri Dari Perilaku Tindak Kekerasan


Manusia dianugerahi oleh Allah SWT. berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut,manusia
dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan persahabatan dan
permusuhan serta bisa mencapai kesempurnaan ataupunkesengsaraan. Hanya nafsu yang
berhasil dijinakkan oleh akal yang akanmenghantarkan manusia kepada kesempurnaan.
Begitupun sebaliknya.
Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia.Sebagaimana cinta,
bencipun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasiakal. Permusuhan di antara
manusia terkadang karena kedengkian pada hal hal duniawi seperti pada kasus Qabil dan Habil
ataupun pada kisah Nabi Yusuf as. Dan saudara saudaranya. Terkadang pula permusuhan
dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan.

‫ِمنْ اَجْ ِل ٰذلِ َك ۛ َك َت ْب َنا َع ٰلى َب ِن ْٓي ِاسْ َر ۤا ِء ْي َل اَ َّن ٗه َمنْ َق َت َل َن ْفس ًۢا‬
‫اس َج ِم ْيع ًۗا‬ َ ‫ض َف َكا َ َّن َما َق َت َل ال َّن‬ ِ ْ‫س اَ ْو َف َسا ٍد ِفى ااْل َر‬ ٍ ‫ِب َغي ِْر َن ْف‬
‫اس َج ِم ْيعًا َۗو َل َق ْد َج ۤا َء ْت ُه ْم ُر ُسلُ َنا‬ َ ‫َو َمنْ اَحْ َيا َها َف َكا َ َّن َمٓا اَحْ َيا ال َّن‬
‫ض َلمُسْ ِرفُ ْو َن‬ ِ ْ‫ت ُث َّم اِنَّ َك ِثيْرً ا ِّم ْن ُه ْم َبعْ دَ ٰذلِ َك ِفى ااْل َر‬ ِ ‫ِب ْال َبي ِّٰن‬

Artinya :
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh
seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan
di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.
Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-
keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di
bumi. (Q.S. AL-Maidah Ayat 32)

Hal yang bisa kita pelajari dari ayat tersebut, yaitu :

1.Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusia dengan
maksud jahat, merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi eksekusi terhadap seorang
pembunuh  dalam rangka  qishash merupakan sumber kehidupan masyarakat.
2.Nasib manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan
merupakan mata  rantai yang saling berhubungan.  Karena itu,  terputusnya sebuah mata  rantai
akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.
3.Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia,
seperti para dokter dan perawat, harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau
menyelamatkan orang yang sakit dari kematian, bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat
dari kehancuran.
Tugas kita Bersama untuk sekarang ini adalah menjaga ketentraman hidup dengan cara
menghargai satu sama lain orang orang yang berada di sekitar kita. Jadi, kita dilarang untuk
melakukan perilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk menyakitinya dan melakukan
tindakan kekerasan.
Di Indonesia juga ada hukum untuk mengatur pelarangan yang melakukan tindak
kekerasan, termasuk kekerasan pada anak dan anggota keluarga, misalnya UU No. 23 Tahun
2002 dan UU No. 23 Tahun 2004.

D. Manfaat Toleransi.
1. Meningkatkan keimanan.
Dengan memiliki sifat toleransi, setiap penganut agama akan menghaargai
keberadaan agama lain, sekaligus akan mendoronya menghayati ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menciptakan Rasa Syukur dan Damai.
Jika tidak ada sikap toleransi dalam kehidupan Bergama di Indonesia maka akan
kacau dan terjadinya perpecahan, Disini toleransi diperlukan untuk mewujudkan
cinta damai dan rukun antar umat beragama.
3.Mempererat Rasa Persasudaraan.
Tali persaudaraan yang erat sangat dibutukan dalam kehidupan sebagai bagian dari
bangsa yang majemuk, atau plural dengan kehidupan keberagamaannya. Toleransi umat
beragama akan menghindarkan percekcokan dan mengatasi setiap perselisihan yang
terjadi karena perbedaan.
4.Menciptakan Rasa Aman bagi Agama Minoritas.

Salah satu manfaat toleransi akan menjamin rasa aman bagi umat beragama,
terutama mereka yang minoritas dalam menjalankan ibadah atau ritual sesuai
ajaran agamanya.
5.Lebih menghargai perbedaan.
Tuhan menciptakan manusia dengan berbeda-beda, dan hal itu merupakan sesuatu
yang indah dan harus dijaga. Dengan menerima perbedaan dan saling menghargai
akan menimbulkan rasa aman dan tidak saling memusuhi.
6.Melatih Rasa Empati.
Empati adalah sikap memahami apa yang dirasakan orang lain, dengan
membayangkan diri sendiri berada pada posisi orang tersebut, tanpa memandang
perbedaan, seperti beda agama, suku, miskin dan kaya, dan lainnya.
7.Membantu Mencintai Diri Sendiri.
Self-Love menjadi salah satu isu penting di masa modern, di mana banyak
generasi muda membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, dan tidak
bangga dengan kehidupan yang dimilikinya. Manfaat toleransi yang ditanamkan
kepada anak sejak dini, selain menghargai keberadaan orang lain, juga akan
membantunya untuk menerima dirinya apa adanya.Baik secara fisik ataupun
mental tentang kelemahan yang ada dalam dirinya.Memiliki Self-Love akan
memotivasi anak untuk hidup lebih baik, bangga pada dirinya, dan merasa
percaya diri untuk menjalani kehidupannya.
8.Menghindari Perilaku Bullying.
Mengajarkan anak toleransi sejak dini, dengan menghargai perbedaan dan
memiliki rasa empati, dapat mencegah anak untuk melakukan perilaku tidak
terpuji ini.

E. Menerapkan Sifat Toleransi.


Keadaan Bangsa Indonesia yang berbeda beda keragaman ini harus bisa kita pertahankan
demi ketentraman dan kenyamanan Bersama. Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut
adalah dengan cara Toleransi atau Saling Menghargai.
Berikut Perilaku Toleransi Yang harus di Terapkan Menurut Islam.
1. Saling menghargai adanya perbedaan keyakinan. Kita tidak boleh memaksakan kehendak pada
orang lain agar mereka mengikuti keyakinankita. Orang yang berkeyakinan lain pun tidak boleh
memaksakankeyakinannya pada kita. Dengan memperlihatkan perilaku berakhlak mulia,
insyaallah orang lain akan tertarik. Rasulullah SAW. selalumemperlihatkan akhlak mulia kepada
siapa pun termasuk kepada musuh-musuhnya. Banyak orang kafir yang tertarik pada akhlak
Rasulullah SAW.lalu masuk Islam karena kemuliaannya.
2. Belajar empati, yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lalu bantulah orang yang
membutuhkan. Sering terjadi tindak kekerasan disebabkan hilangnya rasa empati. Ketika mau
mengganggu orang lain,kita harus sadar bahwa mengganggu itu akan menyakitkan. Bagaimana
kalau itu terjadi pada diri kita? Tentu kita juga akan merasa risih jika diganggu oleh orang lain.
3. Saling menghargai adanya perbedaan pendapat. Manusia diciptakan dengan membawa
perbedaan. Kita mencoba menghargai perbedaan tersebut.
4. Boleh memberi hadiah pada non-muslim. Lebih-lebih lagi untuk membuat mereka tertarik
pada Islam, atau ingin mendakwahi mereka, atau ingin agar mereka tidak menyakiti kaum
muslimin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang artinya
adalah : "dengan sabar membiarkan sesuatu". Jadi secara harafiah pengertian dari Toleransi
beragama ialah dengan sabar membiarkan orang menjalankan agama-agama lain. Harus bisa
lebih kita maknai dan lebih bisa kita definisikan toleransi beragama. Toleransi dalam beragama
bukan berarti kita harus hidup dalam ajaran agama lain. Namun toleransi dalam beragama
yang dimaksudkan disini adalah menghormati agama lain. Dalam bertoleransi
janganlah kita berlebih-lebihan sehingga sikap dan tingkah laku kita mengganggu hak-hak dan
kepentingan orang lain. Lebih baik toleransi itu kita terapkan dengan sewajarnya.
Jangan sampai toleransi itu menyinggung perasaan orang lain. Toleransi juga hendaknya
jangan sampai merugikan kita, contohnya ibadah dan pekerjaan kita.
Manfaat Toleransi
 Menghindari Perpecahan.
 Memperkuat Silaturahmi.
 Kemajuan aspek kehidupan.
Contoh Perilaku Toleransi
 Saling menghargai adanya perbedaan keyakinan.
 Saling menghargai adanya perbedaan pendapat.
 Belajar Empati.
 Menolong Tanpa Memandang Kasta.

B. Saran
Semoga Tugas yang telah kami selesaikan ini dapat bermanfaat. Kami sebagai pembuat
Makalah, berharap semua pihak dapat menerima materi kami. Kepada teman-teman serta
pembimbing kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai