Anda di halaman 1dari 3

Kalau orang jepang bertemu orang jepang

Mereka berkata , ohayou gozaimasu,konichiwa,konbanwa

Apabila orang korea bertemu dengan orang korea

Mereka berkata, Annyeonghaseyo,Annyeonghigaseyo,annyeong

Kalau orang Islam bertemu dengan orang Islam

Mereka berkata “Assalamualaikum Warohmatullahi wabarokatu “

Alhamdulillah,, Alhamdulillahi-lladzii hadaana lihadzaa, wama kunna linahtadiya laula an


hadanallah, Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalah, wa Asyhadu anna
Muhammadan ‘abduhu wa Rasuluh, La nabiya ba’dah.

Puji dan syukur marilah sama-sam kita serahkan kepada Allah Ilahi Robby , yang maha
pengasih lagi maha penyanyang ,yang mana Allah telah Menciptakan tujuh lapis langit tanpa
tiang tujuh lapis bumi tanpa landasan, Allah telah menciptakan pohon kelapa, diambil buahnya
,di belah kelapanya, dimakan isisnya lamak rasonyo.....

Dan Allah menciptakan lautan tidak bertepi yang di dalamnya ada ikan hias dan ikan teri
diolah menjadi terasi dibuek sambal enak sekali ,,,,,,

Sholawat beserta salam kita haturkan kepada ,pemuda padang pasir yang selalu gagah berani
menegakkan panji Islam di muka bumi ini ,beliau adalah raja diatas rajanya manusia, super
power king of the king, super power women in the word, Nabi Muhammad SAW.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, yang meiliki beragam suku, budaya,agama,ras
yang berbeda-beda tetu hal ini memiliki 2 sisi yang harus kita jaga , dalam kesempatan yang
baik ini ijin kan kami menyamaikan syarahan dengan tema

“ Merawat Kerukunan Umat Beragama dalam Bingkai Kebhinekaan “

Kemajemukan pluralisme bangsa Indonesia merupakan nikmat dari Allah SWT yang harusnya
kita syukuri, indonesia sangat di kenal sebagai bangsa yang ramah dan toleran, termasuk
dalam hal kehidupan beragama.

Itu sejalan dengan firman Allah dalam Surat Al-Hujarat ayat 13

‫ارفُ ٓو ۟ا ۚ ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم عِ ن َد ٱهَّلل ِ َأ ْت َق ٰى ُك ْم ۚ ِإنَّ ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر‬ ُ ‫ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱل َّناسُ ِإ َّنا َخلَ ْق ٰ َن ُكم مِّن َذ َك ٍر َوُأن َث ٰى َو َج َع ْل ٰ َن ُك ْم‬
َ ‫شعُوبًا َو َقبَٓاِئ َل لِ َت َع‬

Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila


lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan (Adam dan Hawa), kemudian Allah jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku,  supaya kamu saling mengenal dengan baik. Sesungguhnya yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah maha mengetahui, maha teliti.” (QS. Al Hujurat/49 : 13).

Hadirin yang di muliakan Allah SWT.


Di dalam ayat di atas sudah di jelaskan bahwasannya sudah merupakan sunatullah kehidupan
bersuku, dan berbangsa-bangsa karena notabennya perbedaan merupakan hal yang pasti dan
mutlak

Namun tidak dapat di pungkiri dengan keberagaman yang dimiliki bangsa ini terkadang timbul
konflik- konflik yang menggangu ketertiban bangsa.

Toleransi mengadung pengertian adanya sikap seseorang untuk menerima perasaan, kebiasaan,
pendapat atau kepercayaan yang berbeda dengan yang dimilikinya. Susan Mendus berkata
dalam bukunya, Toleration and the Limit of Liberalism membagi toleransi menjadi dua macam,
yakni toleransi negatif (negative interpretation of tolerance) dan toleransi positif (positive
interpretation of tolerance). Yang pertama menyatakan bahwa toleransi itu hanya mensyaratkan
cukup dengan membiarkan dan tidak menyakiti orang/kelompok lain. Yang kedua menyatakan
bahwa toleransi itu membutuhkan lebih dari sekedar ini, meliputi juga bantuan dan kerjasama
dengan kelompok lain. Konsep toleransi positif inilah yang dikembangkan dalam hubungan
sosial di negara ini dengan istilah kerukunan (harmony).

Terbang tinggi burung merpati,


hingga lama di pohon mahoni.
Mari kita saling menghormati,
hidup nyaman dalam harmoni.

Hanya saja, di era reformasi, yang notabene mendukung kebebasan ini, muncul berbagai
ekspresi kebebasan, baik dalam bentuk pikiran, ideologi politik, faham keagamaan, maupun
dalam ekspresi hak-hak asasi. Dalam iklim seperti ini mucul pula ekspresi kelompok yang
berfaham radikal atau intoleran, yang walaupun jumlahnya sangat sedikit tetapi dalam kasus-
kasus tertentu mengatasnamakan kelompok mayoriras.

Selain itu, pemerintah mempunyai tugas untuk memberikan bimbingan dan pelayanan agar
setiap penduduk dalam melaksanakan ajaran agamanya dapat berlangsung dengan rukun, lancar
dan tertib. Bahwa kerukunan umat beragama merupakan bagian terpenting dari kerukunan
Nasional.

Kerukunan hidup antar umat beragama, antar suku, karenanya adalah esensi ajaran Islam.
Agama Islam sejak mula pertama diperkenalkan oleh Nabi Muhammad saw sebagai agama
yang “Rahmatan lil ‘alamin”.

Pengingkaran terhadap hal-hal tersebut, berarti pengingkaran terhadap kehendak dan ciptaan
Allah. Ketika umat manusia mengingkari, melanggar atau kufur terhadap  kehendak dan bikinan
Allah SWT tersebut, maka yang terjadi kemudian adalah azab-siksa yang pedih.

Surat Ibrahim ayat 7

‫َواِ ْذ تَا َ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَ ِٕى ْن َشكَرْ تُ ْم اَل َ ِز ْي َدنَّ ُك ْم َولَ ِٕى ْن َكفَرْ تُ ْم اِ َّن َع َذابِ ْي لَ َش ِد ْي ٌد‬

“Waiz ta’adzana rabbukum Lainsyakartum laaziidannakum, wa lainkafartum inna adzaabi


lasyadiid”.

Jikalau kamu mensyukuri nikmat-Ku, maka Aku  tambahkan nikmat kepadamu, tetapi
jikalau kamu kufur, maka tunggulah azab-Ku amat pedih.

Nikmat karunia Allah bukan saja  dan bukan hanya berupa harta benda, uang, rumah, mobil,
beras, jabatan dan materi lainnya, tetapi justru situasi dan kondisi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Lihatlah..! diberbagai wilayah, daerah, kota, kampung, bahkan Negara-negara di dunia yang
situasi dan kondisi kehidupan rakyatnya kacau, konflik dan pertikaian berkepanjangan,
masyarakatnya hidup dalam  kepanikan, was-was,  dan penuh ketakutan.

Makan tidak enak, tidur tak nyenyak, roda pemerintahan dan perekonomian tak jalan, rumah
dan mobil dibakar.

Bukankah itu semua adalah azab yang pedih, perih, sakit dan tersiksa?.  Dalam situasi dan
kondisi kehidupan seperti itu, seolah semua apa yang dimiliki saat itu tak berarti apa-apa.

Jika tidak ingin demikan adanya, maka ciptakanlah, peliharalah, jagalah kerukunan hidup dalam
keberagaman, kemajemukan sebagai wujud rasa syukur kita kepada sang Maha Pencipta, Allah
SWT.

Hidup rukun dan damai itu akan terwujud jika semua umat beragama mau dan mampu
mengusahakan, memelihara dan menjaganya. Sama seperti memperjuangkan kemerdekaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .

Karena harus disadari bahwa; “Merawat Kerukunan Umat Beragama dalam Bingkai
Kebhinekaan merupakan Usaha menciptakan, membina, memelihara, dan menjaga kerukunan
umat beragama bagi bangsa Indonesia, berarti membangun sumber daya manusia Indonesia
seutuhnya berkaitan dengan hasil akhir, yaitu terwujudnya integrasi nasional berdasarkan
empat konsensus dasar bangsa Indonesia: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan
NKRI”.

Berkibarlah bendera negeriku


Berkibar di luas nuansamu

Tunjukkanlah dunia
Ramah tamah budi bahasamu

Daku ingin kepal tangan ini


Menunaikan kewajiban
Putra bangsa yang mengemban cita
Hidup dalam kesatuan

Hadirin yang dimulaikan Allah dari sarah yang kami sampaikan kita dapat mengambil
kesimpulan :
1.Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan untuk negara ini kemaren hari ini dan di masa
depan.
2. bahwa kerukunan umat beragama merupakan bagian peting dari kerukunan nasional
3. kerukunan umat beragam juga menjadi landasan penting untuk mewujudkan perdamaian
dunia.

Shodaqollahuadziim

Maha Benar Allah Dengan Segala Firmannya

Billahitaufik Walhidayah, Wassalamulaikum Wr. Wb .

Anda mungkin juga menyukai