Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KELOMPOK STUDI LAPANGAN

PADA DINAS PERDAGANGAN, TENAGA KERJA, KOPERASI DAN UKM


KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KELOMPOK 2
1. WAGINO, S. Pd, MAP
2. ANGGIAT P. SIPAYUNG, ST. MMPP
3. BAGUS CAPUTRA, MM
4. HARRY PRATAMA, S. STP
5. RIZNALDI ANANTA PRATAMA, S. STP
6. H. KHAIRUL BAHRI, S. Ag
7. ADI ZULYANTO, SE. M, Si
8. PUJI LESTARI, SKM. MKM
9. YOSTA DEVINA, S. Farm, Apt
10. KASPUL ASRAL, S. Ag
11. SASTRAWATI, SE
12. ALBERT HENDRI PURWONO, ST
13. MISBAH HULKHAIR, S. Si

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR (PKA) ANGKATAN 3


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKITTINGGI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas segala limpahan
Rahmat, Karunia dan Hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga kami dapat
mempersiapkan Laporan Kelompok Studi Lapangan Pada Dinas Perdagangan,
Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Padang sebagai pembelajaran
Pelatihan Kepimimpinan Administrator (PKA) Angkatan 3 Kementrian Dalam Negri
pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
Regional Bukitinggi Tahun 2022

Pada kesempatan ini disampaikan bahwa laporan studi lapangan ini


merupakan hasil studi lapangan yang dilakukan pada Dinas Perdagangan, Tenaga
Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Padang Pariaman yang selanjutnya akan
dijadikan sebagai leasson learning dan mengadaptasikannya sebagai bentuk
action plan dan aksi perubahan di tempat bekerja atau bertugas

Keberhasilan penulisan laporan kelompok studi lapangan ini tidak terlepas


dari bantuan dan sumbangsih dari berbagai pihak, untuk itu dengan kerendahan hati
perkenankan kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Afri Yendra, SH. MH selaku Pembimbing dalam Studi Lapangan ini
2. Bapak Ir. Said Alkhudri MM selaku Penasehat dalam Studi Lapangan ini
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman Rudy Repenaldi Rilis, S.STP,
M.M
4. Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Padang
Pariaman Jon Kenedi sekaligus sebagai Narasumber pada studi Lapangan ini
5. Sekretaris Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UMKM Kabupaten
Padang Pariaman Ibu Mardalena

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam


penyusunan laporan ini, oleh karena itu kritik ataupun saran dari pembaca akan
menjadi bagian yang penting dalam rangka penyempurnaan tulisan ini.

Lubuk Pakam, Juni 2022


Kelompok2

i
DAFTAR ISI

BAB I PROFIL, INSTANSI, ORGANISASI ATAU UNIT/SATUAN KERJA

PENYELENGGARAAN LAYANAN PUBLIK................................................................ 1

1.1. Gambaran Umum.................................................................................................. 1


1.2. Dasar Hukum Pembentukan Dinas Perdagangan , Tenaga Kerja, Koperasi dan
UKM Kabupaten Padang Pariaman....................................................................... 1
1.3. Struktur Organisasi................................................................................................ 2
1.4. Kedudukan, Tugas dan Fungsi.............................................................................. 2
1.5. Visi dan Misi.......................................................................................................... 3

BAB II DESKRIPSI KINERJA ORGANISASI PELAYANAN PUBLIK..................................... 5

BAB III KEY SUCCES FAKTORS KINERJA ORGANISASI PELAYAN PUBLIK.................... 6

BAB IV KEBERLANGSUNGAN KEUNGGULAN STRATEGI DAN MANAJEMEN KINERJA


PELAYANAN PUBLIK.................................................................................................. 7

BAB V LESSON LEARN HASIL STUDI LAPANGAN.............................................................. 7

5.1. Peran Kepemimpinan............................................................................................ 7


5.2. Inovasi Pelayanan................................................................................................. 8
5.3. Kopetensi dan Pemberdayaan SDM...................................................................... 9
5.4. Pembangunan Jejaring Kerja dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan................. 9
5.5. Penerapan Manajemen Kinerja............................................................................. 12
5.6. Penerapan Manajemen Resiko............................................................................. 14
5.7. Planning & Budgeting............................................................................................ 16

ii
BAB I
PROFIL, INSTANSI, ORGANISASI ATAU UNIT/SATUAN KERJA
PENYELENGGARAAN LAYANAN PUBLIK
1.1 GAMBARAN UMUM
Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Padang Pariaman
merupakan salah satu perangkat daerah Pemerintah Kabupaten. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman No. 60 tahun 2016 tentang
Pembentukan Struktur Organisasi dan Dinas Daerah Kabupaten Padang Pariaman. Dari
sebuah siklus manajemen kepemerintahan maka Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja,
Koperasi dan UKM Kabupaten Padang Pariaman merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah di bidang Urusan Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM. Sedangkan
tugas pokok yang diamanatkan kepada Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan
UKM Kabupaten Padang Pariaman adalah mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang Perdagangan, Tenaga Kerja,
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
Daerah.
Untuk melaksanakan tugas seperti tersebut diatas Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja,
Koperasi dan UKM Kabupaten Padang Pariaman mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.penyusunan perencanaan bidang Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah;
2.perumusan kebijakan teknis dibidang Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah;
3.penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Perdagangan,
Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
4.pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah;
5.pembinaan Unit Pelaksana Teknis; dan/ atau
6.pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan

1.2 DASAR HUKUM PEM, BENTUKAN DINAS PERDAGANGAN, TENAGA KERJA,


KOPERASI DAN UKM KABUPATEN PADANG PARIAMAN
1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679;
2.Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

1
3.Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4405);
4.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2008 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten
Padang Pariaman dari Wilayah Kota Pariaman ke Nagari Parit Malintang Kecamatan
Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatera Barat;
5.Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah:
6.Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 2 Tahun 2021 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Padang Pariaman Tahun Anggaran 2021;
7.Peraturan Bupati Padang Pariaman Nomor 67 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Kabupaten Padang Pariaman;
8.Peraturan Bupati Padang Pariaman Nomor 6 Tahun 2021 tentang Pejabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Padang Pariaman Tahun Anggaran 2021.

1.3 STRUKTUR ORGANISASI

1.4 KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


a)KEDUDUKAN
1)Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Padang Pariaman
penunjang Program Peningkatan Sarana distribusi perdagangan, Stabilisasi harga
barang kebutuhan pokok dan barang penting, Pengembangan ekspor, Standardisasi dan
perlindungan konsumen
2)Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Padang Pariaman
penunjang Urusan Tenaga Kerja

2
3)Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Padang Pariaman
penunjang Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
4)Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Padang Pariaman
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melaluiSekretaris Daerah
b) TUGAS
Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Padang Pariaman
merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang diamanatkan kepada Dinas
Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Padang Pariaman adalah
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang
Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada Daerah
c)FUNGSI
1)Peningkatan Sarana distribusi perdagangan
2) Stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting
3)Pengembangan ekspor
4)Standardisasi dan perlindungan konsumen
5)Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri
6)pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja
7)penempatan tenaga kerja
8)Perizinan dan pendaftaran lembaga pelatihan kerja
9)Perencanaan Tenaga Kerja
10)Hubungan Industrial
11) Penilaian kesehatan KSP/USP Koperasi
12) Pemeriksaan dan pengawassan koperasi yang wilayah keanggotaan dalam daerah
kabupaten
13)Pemberdayaan dan perlindungan koperasi yang keanggotannya dalam daerah
kabupaten
14)Pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha menjadi kecil.
15) Fasilitasi usaha mikro menjadi usaha kecil dalam pengembangan produksi dan
pengolahan pemasaran SDM serta desain dan teknologi

1.5 VISI DAN MISI


VISI
“PADANG PARIAMAN BERJAYA”
Visi tersebut merupakan cita-cita dan semangat serta tekad Kabupaten Padang
Pariaman untuk menjadi Kabupaten terbaik dalam segala aspek dan ke depan, dimana
kata kunci tersebut adalah sebagai berikut :

3
1)“Unggul Berkelanjutan” memiliki makna suatu tekad untuk menjadikan Kabupaten Padang
Pariaman maju selangkaj dibandingkan daerah ainnya dalam segala hal yang
dilaksanakan secara berkelanjutan
2)eligius” adalah kondisi masyarakat yang menjunjung tinggi norma- norma agama,
berpegang teguh pada ajaran agama dan dijadikan agama sebagai pondasi dalam
kehidupan sehari-hari.
3)“SeJAhtera” merupakan suatu kondisi masyarakat yang mencapai taraf kehidupan yang
layak dari sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya.
4)“BerbudaYA” merupakan suatu gambaran yang kondisi masyarakatnya mempertahankan
adat istiadat sebagai warisan nenek moyang terdahulu.

MISI
Dalam upaya mewujudkan Visi tersebut, diperlukan sejumlah misi yang dapat menuju
pencapaian visi secara terstruktur, maka dirumuskan “Misi Pembangunan Kabupaten
Padang Pariaman tahun 2021-2026” adalah sebagai berikut :
1)Meningkatkan kualitas kehidupan beragama berdasarkan falsafah Adat Bersandi Syarak,
Syarak Basandi Kitabullah serta memelihara kerukunan, ketentraman dan ketertiban
2)Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana publik secara berkelanjutan
dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan penantaan ruang
3)Membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan msyarakat melalui daya dukung
sektor primer dan jasa berbasiskan pemberdayaan masyarakat.
4)Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang cerdas dan terampil serta berdaya
saing melalui peningkatan kualitas pendidikan formal dan menggerakan sektor
pendidikan non formal.
5)Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, berkeadilan, aspiratif,
partisipatif dan transparan.
6)Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dasar dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kearifan lokal melalui pemberdayaan masyarakat
7)Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi investasi melalui
penciptaan iklim yang kondusif untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan
kerja.
TUJUAN
Berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan, Dinas Dagnakerkop dan
UKM Kabupaten Padang Pariaman menetapkan tujuan sebagai berikut :
1)Meningkatnya usaha perdagangan masyarakat
2)Peningkatan tenaga kerja yang terampil dan berdaya saing
SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai Disdagnakerkop dan UKM adalah :

4
1)Mendorong daya saing koperasi dan UMKM untuk mendukung penguatan ekonomi
kerakyatan
2)Meningkatnya Iklim Perdagangan Masyarakat yang Kondusif
3)Meningkatkan pengendalian dan penertiban usaha perdagangan masyarakat
4)Meningkatnya partisipasi angkatan kerja
5)Meningkatnya Perlindungan Hukum dan Keselamatan terhadap Tenaga Kerja

STARTEGI (CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN)


Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran program dan kegiatan dilaksanakan strategi
sebagai berikut :
1)Melakukan pembinaan pedagang kecil dan menengah agar lebih berkembang dan
berdaya saing
2)Mengembangkan pusat perdagangan dan terminal terpadu sebagai sentra ekonomi
masyarakat
3)Mendorong daya saing koperasi dan UMKM untuk mendukung penguatan ekonomi
kerakyatan yang kreatif
4)Meningkatan kualitas tenaga kerja dengan melaksanakan berbagai program-program
yang relevan dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)
5)Meningkatkan kesempatan kerja
6)peningkatan kesempatan dan perlindungan tenaga kerja
BAB II
DESKRIPSI KINERJA ORGANISASI PELAYANAN PUBLIK
Setelah dilakukan analisis terhadap kinerja organisasi Disdagnakerkop dan UKM
Kabupaten Padang Pariaman ditemukan 1 (satu) best practice yang penyelenggaran
pelayan public yaitu : Pembentukan SALERO PAKAR untuk UMK,.
1)SALERO PAKAR
Toko Promosi UP2K PKK Produk Anak Nagari (Galeri Salero PAKAR)
Toko Promosi UP2K PKK Produk Anak Nagari adalah sebuah toko galeri yang
menyediakan berbagai macam produk hasil olahan anak nagari yang nantinya juga
dapat menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Padang Pariaman. Toko
Promosi UP2K PKK Produk Anak Nagari ini mulai di launching pada 1 September 2021
oleh Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, S.E., M.M. dan merupakan Toko Promosi
UP2K PKK Produk Anak Nagari, juga UMKM dan Kegiatan ini merupakan kolaborasi  
UPPKS TP PKK dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten
Padang Pariaman bertempat di Galeri Salero Pakar Korong Padang Bukik, Nagari Lubuk
Pandan.
Tujuan berdirinya Toko Promosi UP2K PKK Produk Anak Nagari, juga UMKM dan
UPPKS ini untuk mengaktifkan dan lebih menghidupkan UMKM yang ada di Padang
Pariaman dan secara otomatis ini juga menggeliatkan perekonomian terutama pada
masa pandemi dan adanya toko diharapkan banyak melahirkan wirausahawan baru.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam Toko Promosi UP2K PKK Produk Anak Nagari

5
adalah Dewan Pakar, DPMD, DPPKB, DPMPTP, Disdagnakerkop/ UMKM, Dinas
Kesehatan, Bagian Umum Sekretariat Daerah dan ASITA.

BAB IIIKEY SUCCES FAKTORS KINERJA ORGANISASI PELAYAN PUBLIK


Terhadap 1 Best Practice yang ada di organisasi Disdagnakerkop dan UKM
Kabupaten Padang Pariaman (SALERO PAKAR GALLERY) telah di lakukan analisis
FIELD FORCE ANALISIS dan pembobotan strategi sehingga diperoleh KEY SUCCES
FACTORS pada Best Practice tersebut, yang terlihat pada uraian di bawah ini :

GALLERY SALERO PAKAR


TUJUAN :
Toko Promosi UP2K PKK Produk Anak Nagari

Kekuatan Pendorong :
1.Didukung dana APBDdan dana CSR
2.Produk merupakan olahan khas dari daerah Kabupaten Padang Pariaman
3.Bekerja sama dengan Travel Agent
4.Peran Pemerintah dalam Promosi Toko Salero Pakar

Kekuatan Penghambat
1.Kesulitan bersaing dengan Toko oleh-oleh yang lain karena hanya memiliki 1 (satu)
cabang
2.Tidak tersedia di E-Commerce
3.Kekurangan modal usaha dari umkm sehingga menyebabkan produksi yang tidak banyak
4.kurangnya kreatifitas dan inovasi daripengelola toko SALERO PAKAR

FORCE FIELD ANALYSIS


“TOKO SALERO PAKAR”
Toko Promosi UP2K PKK Produk Anak Nagari adalah sebuah toko galeri yang
menyediakan berbagai macam produk hasil olahan anak nagari yang nantinya juga
dapat menjadi oleh-oleh bagi wisatawan
Kegiatan ini merupakan kolaborasi  UPPKS TP PKK dengan Dewan Kerajinan
Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Padang Pariaman

Didukung dana APBDdan dana CSR kesulitan bersaing dengan


Toko oleh-oleh yang lain
Produk merupakan olahan khas dari daerah
Kabupaten Padang Pariaman tidak tersedia di
E-Commere

Bekerja sama dengan Travel Agent kekurangan modal usaha

6
Dari UMKM

Peran Pemerintah dalam Promosi kurangnya kolaborasi


stakeholder
Toko Salero Pakar
Dalam berinovasi

Key Succes Factor :


1. Didukung dana APBD dan CSR
2. Produk merupakan olahan khas dari daerah Kabupaten padang Pariaman
3. Bekerja sama dengan travel agent
4. Peran pemerintah dalam promosi took salero pakar
5. Kesulitan bersaing dengan took oleh oleh yang lain
6. Tidak tersedia di e commerce
7. Kekurangan modal usaha dari umkm
8. Kurangnya kolaborasi  UPPKS TP PKK dengan Dewan Kerajinan Nasional
Daerah (Dekranasda) dan UMKM untuk berinovasi memajukan Toko Salero
Pakar

BAB IV
KEBERLANGSUNGAN KEUNGGULAN STRATEGI DAN MANAJEMEN KINERJA
PELAYANAN PUBLIK
Jelaskan dokumen apa yang membuat sebuah best practice legas dan berlaku, sehingga
menjamin bahwa best practice tersebut terus berlanjut menjadi sebuah sistim, misalnya :

 PERDA
 MOU/KERJASAMA

BAB V
LESSON LEARN HASIL STUDI LAPANGAN
5.1 PERAN KEPEMIMPINAN

7
Kepemimpinan transformasional sebagai suatuproses yang pada dasarnya para
pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ketingkat moralitas dan motivasi lebih
tinggi, Pemimpin transformasional menginspirasi perubahan pada seluruh organisasi,
dapat mengubah pegawainya di masa lalu, sekarang maupun masa mendatang, bisa di
jelaskan Kepemimpinan transformasional adalah konsep yang menggambarkan
bagaimana beberapa individu dapat memiliki dampak tertentu, sehingga mereka mampu
mengubah organisasi dan memengaruhi budaya organisasi. Gaya kepemimpinan ini
dapat menginspirasi perubahan positif pada mereka yang mengikutinya. Umumnya para
pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional merupakan orang yang  energik,
antusias, dan bersemangat. Para pemimpin tidak hanya peduli dan terlibat dalam proses;
mereka juga berfokus untuk membantu anggota kelompok untuk berhasil. Kepemimpinan
transformative dapat di lihat dari 4 karakteristik, yaitu Idealized Influence-charisma,
Intelectual Stimulation, Individual Consideration dan Inspirational Motivation.
Idealized Influence-charisma adalah perilaku yang menghasilkan rasa hormat
(respect) dan rasa percaya diri (trust) dari orang yang dipimpinnya. Hal mengandung
makna saling berbagi resiko melalui pertimbangan kebutuhan staf di atas kebutuhan
pribadi dan perilaku moral secara etis
Intelectual Stimulation yaitu pemimpin yang mempraktikkan berbagai inovasi.
Pemimpin senantiasa menggali ide – ide baru dan solusi yang kreatif dari pada staf dan
tidak lupa selalu mendorong staf mempelajari dan mempraktikkan pendekatan baru
dalam melakukanpekerjaan.
Individual Considerationya itu pemimpin yang mampu Memberikan perhatian
pribadi, memperlakukan karyawan secara individual,melatih dan menasehati, sehingga
pengikut tumbuh sebagai pribadi,pemimpin yang merefleksikan dirinya sebagai seorang
yang penuh perhatian dalam mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan,ide,harapan-
harapan,dan segala masukan yang di berikan staf.
Inspirational Motivation yaitu perilaku yang menyediakan tantangan bagi pekerjaan
yang dilakukan staf dan memperhatikan makna pekerjaan bagi staf.Pemimpin
menunjukkan atau mendemonstrasikan komitmen terhadap sasaran organisasi melalui
perilaku yang dapat diobservasi staf. Pemimpin adalah seorang motivator yang
bersemangat untuk terus membangkitkan antusias medan optimisme staf
Disdagnakerkop dan UKM Kabupaten Padang Pariaman dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya, menerapkan ! (satu) macam best practice yaitu Toko Salero Pakar. dari
penerapan best practice tersebut melalui kepemimpinan Kepala Dinas Disdagnakerkop
dan UKM, tampak ciri-ciri kepemimpinan Transformatif antara lain:
a) IdealizedInfluence-charisma,karakteristik ini tampak dari sikap hormat dan rasa
percaya yang diperlihatkan staf yang di pimpin.didalam studi lapangan kami
melihat para staff yang menampilkan rasa hormat dan percaya diri kepada Kepala
Dinasnya. Terlihat dari bapak Kepala Dinas mengkoordinasikan terkait tugas dan
fungsi masing-masing bidang. Sikap hormat dan rasa percaya diri ini juga tidak

8
terlepas dari kemampuan dan penguasaan skill dalam memimpin Disdagnakerkop
dan UKM Kabupaten Padang Pariaman.
b) Intelectual Stimulation, yaitu pemimpin yang mempraktikkan berbagai inovasi.
Pemimpin senantiasa menggali ide-ide baru dan solusi yang kreatif dari pada staf
hingga lahirlah Toko Salero Pakan ini, dan tidak lupa selalu mendorong staf
mempelajari dan mempraktikkan pendekatan baru dalam melakukan pekerjaan.
5.2 INOVASI PELAYANAN
Terkait dengan Inovasi dengan Tugas dan Fungsi Disdagnakerkop dan UKM
Kabupaten Padang Pariaman Toko Salero Pakar dapat di kategorikan sebagai inovasi
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah
Daerah. dimana ini bertujuan untuk mengaktifkan dan lebih menghidupkan UMKM yang
ada di Padang Pariaman dengan demikian secara otomatis ini juga menggeliatkan
perekonomian terutama pada masa pandemi, semoga dengan adanya toko ini banyak
melahirkan wirausahawan baru
Dalam mewujudkan keberhasilan Program Toko Saelro Pakar, maka inovasi yang
di lakukan Disdagnakerkop dan UKM Kabupaten Padang Pariaman adalah :

 Pelatihan kepada UKM


 Sosialisasi Toko Salero Pakar ini

Inovasi yang dilakukan pada best practice Toko Salero Pakar terlihat pada
pelaksanaannya melibatkan beberapa stakeholder yang ikut membantu dan mendukung
agar Toko Salero Pakar bias menjadi pusat ekonomi kreatif di Kabupaten Padang
Pariaman

5.3 KOMPETENSI DAN PEMBERDAYAAN SDM


Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standardisasi yang
diharapkan. Kompetensi berkaitan dengan sikap apa yang dikatakan dan dilakukan
seseorang yang menunjukkan performa seseorang baik atau buruk. Kompetensi terdiri
dari 3 komponen utama yaitu Knowledge, Skill,and Attitude. Salah satu unsur penting
dalam sebuah organisasi adalah Sumber daya manusia (Human Resources).Sumber
Daya Manusia dalam organisasi atau perusahaan mempunyai arti yang sama pentingnya
dengan pekerjaan itu sendiri, mengingat pentingnya peran Sumber Daya Manusia dalam
organisasi atau perusahaan, SDM sebagai factor penentu organisasi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya manusia adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan karakteristik
kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya yang dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.luar

9
Untuk mendukung Best Practice Toko Salero Pakar ini Disdagnakerkop dan UKM
Kabupaten Padang Pariaman melibatkan beberapa elemen seperti Pemerintah Kabupaten
Padang Pariaman, UMK, UP2K dan Korporasi, Masing Masing elemen ini sesuai dengan
tugasnya dalam memajukan Toko Salero Pakar ini. Seperti UP2K dan UMK di kabupaten
Padang Pariaman yang memasukkan dan menjual Produk-Produknya di Toko Salero
Pakar, sehingga barang-barang yang di jual di Toko Salero Pakar pun adalah Produk-
produk asli UKM dan UP2K local sendiri yang juga tidak kalah saing dengan produk-
produk di luar
5.4 PEMBANGUNAN JEJARING KERJA DAN KOLABORASI PEMANGKU
KEPENTINGAN
Jejaring kerja adalah suatu bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang
membentuk satu ikatan kerjasama pada satu bidang tertentu/tujuan tertentu dg berbagi
ide, informasi dan sumber daya untuk meraih kesuksesan bersama, Jejaring kerja
(kemitraan) atau sering disebut partnership, secara etimologis berasal dari akar kata
partner. Partner dapat diartikan pasangan, jodoh, sekutu atau kompanyon. Sedangkan
partnership diterjemahkan persekutuan atau perkongsian. Dengan demikian, kemitraan
dapat dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang
membentuk satu ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu
sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam membangun
Jejaring Kerja (kemitraan ) yaitu sebagai berikut:
1) .Meningkatkan partisipasi masyarakat; Salah satu tujuan membangun Jejaring
Kerja (kemitraan) adalah membangun kesadaran masyarakat terhadap eksistensi
organiasi tersebut, menumbuhkan minat dan meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pengembangan oranisasi. Masyarakat disini memiliki arti luas tidak hanya
pelanggan tetapi termasuk juga pengguna, dinas atau departemen terkait,
organisasi kemasyarakatan, organisasiprofesi, lembaga pendidikan, dunia usaha
dan industry (dudi), tokoh masyarakat dan stake holder lainnya.
2) Peningkatan mutu dan relevansi; dinamika perubahan/perkembangan masyarakat
sangat tinggi. Lembaga kursus jika ingin tetap eksis harus mampu bersaing dengan
kompetitor lain. Untuk itu, organisasi dituntut untuk terus melakukan inovasi,
peningkatan mutu dan relevansi program yang dibuatnya sesuai kebutuhan pasar.
Untuk itu, membangun Jejaring Kerja (kemitraan) diperlukan guna merancang
program yang inovatif, meningkatkan mutu layanan dan relevansi program dengan
kebutuhan pasar.
Dalam membangun Jejaring kerja harus memeiliki prinsip-prinsip dalam
pelaksanaannya, seperti :
a) Kesamaan visi-misi;
Kemitraan hendaknya dibangun atas dasar kesamaan visi dan misi dan tujuan
organisasi. Kesamaan dalam visi dan misi menjadi motivasi dan perekat pola
kemitraan. Dua atau lebih lembaga dapat bersinergi untuk mencapai tujuan yang
sama.

10
b) Kepercayaan (trust);
Setelah ada kesamaan visi dan misi maka prinsip berikutnya yang tidak kalah
penting adalahadanya rasa saling percaya antar pihak yang bermitra. Oleh karena itu
kepercayaan adalah modal dasar membangun jejaring dan kemitraan. Untuk dapat
dipercaya maka komunikasi yang dibangun harus dilandasi itikad (niat) yang baik dan
menjunjung tinggi kejujuran
c) Saling menguntungkan;
Asas saling menguntungkan merupakan fondasi yang kuat dalam membangun
kemitraan. Jika dalam bermitra ada salah satu pihak yang merasa dirugikan, merasa
tidak mendapat manfaat lebih, maka akan menggangu keharmonisan dalam bekerja
sama.Antara pihak yang bermitra harus saling memberi kontribusi sesuai peran
masing-masing dan merasa diuntungkan.
d) Efisiensi dan efektivitas;
Dengan mensinergikan beberapa sumber untuk mencapai tujuan yang sama
diharapkan mampu meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan tanaga. Efisiensi tersebut
tentu saja tidak mengurangi kualitas proses dan hasil. Justru sebaliknya dapat
meningkatkan kualitas proses dan produk yang dicapai. Tingkat efektifitas pencapaian
tujuan menjadi lebih tinggi jika proses kerja kita melibatkan mitra kerja. Dengan
kemitraan dapat dicapai kesepakatan-kesepakatan dari pihak yang bermitra
tentangsiapa melakukan apa sehingga pencapaian tujuan menjadi lebih efektif..
e) Komunikasi timbal balik;
Komunikasi timbal balik atas dasar saling menghargai satu sama lain merupakan
fondamen dalam membangun kerjasama. Tanpa komunikasi timbal balik maka akan
terjadi dominasi satu terhadap yang lainnya yang dapat merusak hubungan yang
sudah dibangun..

f) Komitmen yang kuat;


Jejaring Kerja sama akan terbangun dengan kuat dan permanen jika ada komitmen
satu sama lain terhadap kesepakatan-kesepakatan yang dibuat bersama.
Kolaborasi antara pemerintah, lembaga agribisnis, lembaga penelitian dan
pengembangan serta asosiasi merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan daya
saing agribisnis. Proses kolaboratif melalui pendekatan interaktif diperlukan untuk
menghasilkan komunikasi yang efektif. Berbagai pola jaringan komunikasi dalam proses
kolaboratif diantaranya dapat berupa informasi dan pesan. Infrastruktur komunikasi
merupakan salah satu sarana yang dapat dibangun sebagai strategi kolaborasi. Sistem
informasi dan komunikasi yang dapat dibangun sebagai sarana kolaborasi dan berbagi
informasi
TOKO SALERO PAKAR

11
Berdasarkan studi di Disdagnakerkop dan UKM Kabupaten Padang Pariaman,
dapat di ketahui bahwa Best Practice Toko Salero Pakar ikut menerapkan jejaring kerja
dan kolaborasi pemangku kepentingan dalam proses Pendirian hingga proses
pelaksanaannya. Berawal dari pelaku usaha yang tersebar di seluruh nagari sering
bermasalah dalam ijin usaha, kreativitas usaha, modal usaha serta pemasaran produk
yang kalah saing dengan produk-produk yang beredar di pasaran, sehingga UP2K  UMKM
ini mati / tidak berproduksi lagi. Permasalahan-permasalahan inilah yang di temui setiap
kali turun ke lapangan dan nagari-nagari dalam pembinaan maupun penilaian kegiatan
dan juga pelaku usaha kecil dan menengah yang tersebar di seluruh nagari yang saat tu
tentu sangat merasakan keterpurukan ekonomi sebagai dampak dari pandemi covid-19.
Untuk itulah setelah melalui proses yang tidak terlalu lama juga membutuhkan dana yang
cukup banyak, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bersama ketua dewan pakar dan
pengurus berhasil mewujudkan mimpi ini dan harapan semoga dengan berdirinya toko
Salero Pakar ini akan mampu menjawab dan menjadi obat bagi kelompok kelompok
usaha untuk kembali bangkit dari permasalahan ekonomi ini,.
Toko Salero Pakar ini akan menjadi rest area untuk wisatawan yang masuk ke
Sumatera Barat sehingga ini akan berpeluang besar bagi pelaku UMKM daerah untuk
memasarkan produknya.Toko Salero Pakar juga sebagai tourism officer information center
dimana ini menjadi pusat informasi bagi wisatawan yang berkunjung ke Padang Pariaman.
Galeri Salero PAKAR ini menyediakan berbagai macam produk hasil olahan anak nagari
yang nantinya juga dapat menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Padang
Pariaman. Kehadiran Toko Salero Pakar ini adalah agar Masyarakat Kabupaten Padang
Pariaman bersama untuk meningkatkan ekonomi kreatif, menggeliatkan industri rumah
tangga sehingga lebih meningkatkan nilai jual suatu produk yang akan dipasarkan dan
juga dapat menarik para konsumen.
Pengurus Salero Pakar juga menyelenggarakan perjanjian kerjasama dengan
berbagai mitra seperti dimana kita juga tergabung dalam PAKAR dimana ini langkah yang
lebih maju untuk menjembatani kekuatan antara ranah dan rantau. Jadi para rantau
nantinya juga akan membantu untuk memasarkan produk hasil UMKM nagari ini,
Selain itu Toko salero Pakar Juga bekerja sama dengan Travel-Travel Agent yang ada di
wilayah Kabupaten Padang Pariaman ataupun yang melewati wilayah Kabupaten Padang
Pariama agar singgah dan di arahkan para penumpangnya ke toko Salero Pakar
ini.harapannya semakin banyak Wisatawan datang ke toko Salero Pakar ini.semua ini juga
di awali komunikasi timbal balik yang efektif karena saling menghargai satu sama lain
merupakan fondamen dalam membangun kerjasama sesuai dengan Prinsip-prinsip
membangun jejaring kerja.
5.5PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA
manajemen kinerja merupakan suatu upaya komunikasi yang dilakukan secara
berkelanjutan antara karyawan dengan atasannya dengan tujuan untuk mencapai tujuan
utama sebuah perusahaan. Kehadiran manajemen ini memang sangat dibutuhkan dalam
sebuah perusahaan karena dapat membantu menyelaraskan karyawan dengan sumber
daya lainnya supaya tujuan perusahaan tercapai dengan maksimal. Proses Manajemen
Kinerja melakukan pedekatan yang bersifat menyeluruh (holistic) untuk mengelola kinerja

12
yang menjadi kepentingan organisasi, karena manajmen kinerja bersangkutan dengan
masalah pengelolaan semua sumber daya dalam organisasi yang menjadi masukan,
proses pelaksanaan kinerja, hasil kinerja, dan manfaat serta dampak dari suatu kinerja.
Setidaknya terdapat empat siklus manajemen kinerja yang perlu diikuti secara
berkelanjutan. Berikut ini adalah penjelasan terkait keempat siklus manajemen kinerja
tersebut :
1) Perencanaan
Pada tahap ini, pimpinan akan melakukan diskusi terkait dengan tujuan dan hal-hal yang
ingin diraih olehinstansi ataupun organisasi, baik dalam jangka waktu tertentu maupun
secara keseluruhan. Hal ini menjadi tahapan yang sangat penting dilakukan karena
sebagai panduan dalam merancang tujuan secara mendetail.
2) Monitoring
Umumnya monitoring akan dilakukan setahun sekali. Pada siklus ini, pimpinan diwajibkan
untuk melakukan berbagai macam cara agar dapat memastikan jika tujuan yang sudah
direncanakan dapat diraih. Apabila ditemukan masalah pada karyawan, maka pimpinan
harus bisa membantu bawahannya dalam menyelesaikan masalahnya. Pada tahapan ini,
bisa jadi akan muncul tujuan baru yang ditetapkan sehingga kerap kali terjadi perusahan
dalam sebuah perusahaan.
3) Reviewing
Siklus yang ketiga adalah reviewing atau pengkajian dua arah. Biasanya tahap ini
dilakukan pada akhir tahun, dimana pimpinan dan juga karyawan akan melakukan diskusi
apakah tujuan instansi ataupun organisasi yang ditetapkan sejak awal bisa tercapai
dengan baik. Reviewing menjadi tahapan yang penting karena nantinya pimpinan dapat
melakukan kolaborasi dengan anggotanya.
4) Penghargaan
Tahap yang terakhir ini tidak boleh diabaikan oleh instansi ataupun organisasi karena
penghargaan merupakan siklus yang penting untuk meningkatkan semangat para
anggota. Apabila anggota tidak mendapatkan cukup perhargaan, maka hal ini akan
berpengaruh terhadap kinerja mereka. Adapun berbagai bentuk penghargaan yang bisa
diberikan kepada anggota antara lain adalah promosi jabatan, peningkatan gaji,
pemberian bonus, proyek tambahan, peningkatan jatah cuti, dan lain sebagainya..
Di sektor publik, efek dari adanya sistem manajemen kinerja ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan karakteristik sistem dan konteks yang diimplementasikan untuk
bermain peran penting bagi keberhasilan atau kegagalan manajemen kinerja. Oleh karena
itulah, manajemen ini sangat penting demi keberlangsungan dan keberhasilan suatu
perusahaan.
manajemen kinerja memiliki berbagai tujuan, yaitu : .
 Mendapat peningkatan kinerja yang sustainable
 Meningkatkan komitmen dan motivasi karyawan
 Memungkinkan setiap individu untuk mengembangkan kemampuan mereka
 Meningkatkan kepuasan kerja dan pencapaian potensi pribadi yang bermanfaat
bagi pihak individu dan juga organisasi.
 Daya dongkrak dengan tujuan membawa perubahan yang lebih sesuai dengan
orientasi kinerja.
 Mengembangkan hubungan yang lebih terbuka secara konstruktif antara individu
dengan organisasi secara berkesinambungan.
 Menyediakan kerangka kerja untuk kesepakatan sasaran kerja.

13
 Memberi perhatian secara fokus pada atribut dan juga kompetensi yang
dibutuhkan.
 Manajer dan karyawan harus membuat kesepakatan yang berkaitan dengan
rencana pengembangan.
Penerapan Manajemen kinerja di lingkup di Disdagnakerkop dan UKM Kabupaten
Padang Pariaman dapat di lihat dari pengelolaanbest practice yaitu Toko Salero Pakar.
Pengelolaan best practice ini diawali dengan proses perencanaaan akibat munculnya
masalah-masalah dari pelaku usaha yang tersebar di seluruh padang pariaman sering
bermasalah dalam ijin usaha, kreativitas usaha, modal usaha serta pemasaran produk
yang kalah saing dengan produk-produk yang beredar di pasaran. Dengan di bukanya
toko Salero Pakar ini juga mendorong UKM untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Dan juga mengembangkan antar organisasi dengan perantau secara lebih terbuka untuk
mencapai tujuan bersama. Mendongkrak UKM untuk mengembangkan potensi-potensinya
agar dapat berdaya saing.
Toko Salero Pakar ini juga meningkatkan komitmen dan motivasi para UKM di wilayah
Kabupaten Padang Pariaman agar lebih baik lagi dalam segala aspek, baik kualitas
ataupun packagingnya dan juga menjadi obat bagi kelompok kelompok usaha untuk
kembali bangkit dari permasalahan ekonomi ini.
5.6 PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, hal ini terjadi karena kurangnya
informasi mengenai yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti dapat berakibat
menguntungkan atau merugikan. Seperti diartikan oleh (Regan:2003) bahwa risiko ialah
suatu kemungkinan yang menimbulkan atau mengesankan kerugian atau bahaya. Di
dunia ini, kita pasti menghadapi yang namanya ketidakpastian. Unsur ketidakpastian ini
seringkali menimbulkan suatu kerugian. Ini merupakan sifat yang universal, hampir selalu
ada pada semua aspek kehidupan manusia. Kerugian atas unsur ketidakpastian ini (risiko)
dapat berwujud dalam berbagai hal aktivitas baik dalam aktivitas ekonomi, sosial, maupun
aktivitas hukum. Untuk itu, agar dapat menanggulangi segala risiko yang mungkin terjadi
diperlukan sebuah proses yang dinamakan sebagai manajemen risiko. Manajemen risiko
merupakan kegiatan manajemen yang dilakukan pada tingkatan pimpinan pelaksana,
yaitu kegiatan penemuan dan analisis sistematis kerugian yang mungkin dihadapi Instanis
atu Organisasi akibat suatu risiko serta metode yang paling tepat untuk menangani
kerugian yang dihubungkan dengan tingkat profitabilitas perusahaan.
Tahapan penting dalam penerapan manajemen resiko adalah :
A. Riskidentification
Mengidentifikasi kemungkinan resiko yang dapat terjadi pada organisasi atau
perusahaan
B. Riskassessment
Setelah resiko telah diidentifikasi pada perusahaan atau organisasi tersebut,
selanjutnya menilai potensi keparahan, kerugian, dan kemungkinan terjadinya
C. Riskresponse
Proses ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah-langkah pengelolaan
resiko. Membuat penanggulangan resiko yang tepat untuk masing-masing kategori
risiko
D. Implementation

14
Melaksanakan seluruh metode yang telah di rencanakan untuk mengurangi atau
menanggulangi pengaruh dari setiap resiko yang ada
E. Evaluatedanreview
Perencanaan yang telah di rencanakan di awal tidak akan seluruhnya dapat
berjalan dengan lancar.perubahan keadaan atau lingkungan yang tidak dapat
diprediksi sebelumnya akan menyebabkan perubahan rencana manajemen resiko
yang telah dibuat, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan rencana untuk
menanggulangi risiko yang akan mungkin terjadi.
Sementara Resiko terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. Pure Risk (RisikoMurni)
Suatu risiko yang jika terjadi akan mengakibatkan kerugian dan jika tidak terjadi
maka tidak akan mengakibatkan keuntungan. Ada dua hal yang dapat diakibatkan
risiko ini, yaitu rugi dan impas. Contoh : kecelakaan lalu lintas, kebakaran dan
pencurian.
b. Speculative Risk (Risiko Spekulatif)
Risiko yang dapat menimbulkan kerugian dan juga keuntungan .Ada tiga hal yang
dapat diakibatkan risiko ini yaitu rugi , untung , dan impas. Contoh : judi, bursa efek
dan membeli undian berhadiah
c. Risiko Fundamental
Risiko yang bersumber dari alam atau lingkungan dan berdampak besar.
Contohnya risiko fundamental seperti : tsunami, gempabumi, banjir bandang,
angintopan.
d. Risiko Partikular
Risiko yang sumbernya dari individu dan berdampak secara local. Contoh
kecelakaan kendaraan
Penerapan Manajemen Resiko terlihat pada penerapan best practice pembukaan
Toko Salero Pakar dengan memantaatkan sektor pariwisata berbasis masyarakat dengan
ekonomi kreatif yang dikembangkan di daerah kabupaten Padang Pariaman karena
Kabupaten Padang Pariaman merupakan pintu masuknya wisatawan ke Sumatera Barat,
jika mereka datang melalui udara dan Padang Pariaman itu kaya dengan potensi wisata.
Dengan potensi yang besar tersebut ditambah dengan masyarakat ikut mengembangkan
wisata serta menggerakkan ekonomi kreatif maka akan berimbas pada PAD. Pada saat
libur lebaran jumlah wisatawan yang datang di objek-objek wisata kabupaten Padang
Pariaman isa mencapai 54 ribu sampai 60 ribu, Wilayah pantai, dataran rendah dan
kawasan pegunungan di daerah seluas 1.309 kilometer persegi  ini juga potensial untuk
pengembangan pariwisata.
Dengan di bukanya Toko Salero Pakar di Kabupaten Padang Pariaman tentunya
bias menjadi kebangkitan ekonomi kreatif di kabupaten Padang Pariaman ini Karena
Toko Salero Pakar itu, bisa menjadi sebuah bagian yang diburu oleh wisatawan untuk
dijadikan tempat mencari oleh-oleh dan kenang-kenangan sebagai tanda telah datang ke
Padang Pariaman. Padang Pariaman sangat kaya dengan hasil kerjinan yang dapat
menjadi buah tangan oleh wisatawan ketika berkunjung dan produk tersebut memiliki
harga jual yang tinggi. Padang Pariaman memiliki kurang lebih 38 ribu pengrajin yang
tergabung dalam UMKM. Oleh karenanya, perlu pembinaaan dan mencari jalan terbaik
untuk kemajuaan UMKM.Toko salero pakar ini merupakan salah satu solusinya. Dengan
menampung dan Menjual Ke wisatawan Hasil karya dari UKM Lokal.

15
Selanjutnya, manajemen resiko juga terlihat dalam pengelolaan best practice Toko
Salero Pakar. Hal ini terlihat dari keterlibatan unsur auditor baik dari Disdagnakerkop dan
UKM Kabupaten Padang Pariaman maupun dari Dekranasda Kabupaten Padang dalam
setiap tahapan pengelolaan Toko Salero Pakar baik dalam membina dan meningkatkan
kreatifitas pengrajin dan khususnya pada tahapan perencanaan dan penganggaran.
5.7 PLANNING & BUDGETING
Budgeting merupakan alat perencanaan (Planning) yang menyatakan pendapatan
dan biaya untuk periode satu tahun dan berfungsi sebagai alat pengawasan bagi pihak
manajemen. Melalui Budgeting, manajemen melakukan komunikasi kepada seluruh
karyawan dalam satu organisasi atau perusahaan tentang apa yang diharapkan kepada
mereka.
Menurut Halim dan Kusufi (2014:48) Anggaran adalah dokumen yang berisiestimasi
kinerja, baik berupa penerimaan dan pengeluaran, yang disajikan dalam ukuran moneter
yang akan dicapai pada periode waktu tertentu dan menyertakan data masa lalu sebagai
bentuk pengendalian dan penilaian kinerja. Sedangkan menurut Narifin (2012:19)
mengatakan anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam
satuan uang.Dari define sidi atas dapat disimpulkan, anggaran adalah suatu perencanaan
dan pengendalian keuangan yang dilakukan secara sistematis dan formal untuk mencapai
tujuan dan dilakukan melalui koordinasi dan control tanggung jawab manajemen.
Anggaran merupakan alat dalam manajemen yang memberikan petunjuk
mengenai beberapa perkiraan yang tersedia pada satu saat dan untuk beberapa lama,
tujuan penyusunan anggaran dalam setiap perusahaan pada dasarnya sama, yaitu
merencanakan posisi anggaran untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Adapun
tujuan penyusunan anggaran adalah :
 Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga
bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak
dicapai manajemen.
 Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait
sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
 Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud
mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu
dan kelompok  dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
 Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka
memaksimalkan sumber daya.
 Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan
kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan
koreksi.

 TOKO SALERO PAKAR


Toko Salero Pakar ini dilatar belakangi dari pelaku usaha yang tersebar di seluruh
nagari Padang Pariaman sering bermasalah dalam ijin usaha, kreativitas usaha, modal
usaha serta pemasaran produk yang kalah saing dengan produk-produk yang beredar di
pasaran, sehingga UP2K  UMKM ini mati / tidak berproduksi lagi. Permasalahan-
permasalahan inilah yang di temui setiap kali turun ke lapangan. Bupati Padang Pariaman
bersama dengan stakeholder yang terkait seperti Dewan Pakar, DPMD, DPPKB,
DPMPTP, Disdagnakerkop/ UMKM, Dinas Kesehatan, Bagian Umum Sekretariat Daerah
dan dinas lainnya bekerja sama untuk mempromosikan dan mengenalkan Padang
Pariaman ke ranah nasional pada akhirnya mendirikan Toko Salero Pakar akan mampu

16
menjawab dan menjadi obat bagi kelompok kelompok usaha kita untuk kembali bangkit
dari permasalahan ekonomi.dengan di dukung oleh APDB Kabupaten Padang Pariaman
Perencanaan dan Penganggaran di koordinir untuk Pendirian Toko Salero Pakar ini guna
membantu para UKM dalam Produksinya dan Packagingnya sehingga nilai jual suatu
produk yang akan dipasarkan dan juga dapat menarik para konsumen.
Dariaspek penganggaran (budgeting), setiap unsuryang terlibat memiliki peranan
masing-masing dalam pembiayaan proses perencanaan dan operasional pelaksanaan
masing-masing

17

Anda mungkin juga menyukai