KINERJA ORGANISASI
Disusun oleh:
NAMA PESERTA : GUNARTO, ST.
NIP : 196703211998031004
NDH/NIS : 05 / PKA-IV / 2020
JABATAN : Kepala Bidang Sumber Daya Air
UNIT KERJA : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
COACH : SUDIRMAN MUSTAFA, SH., M.Hum.
MENTOR : SURANTO, S.Sos., MPA.
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun oleh:
NAMA PESERTA : GUNARTO, ST.
NIP : 196703211998031004
NDH/NIS : 05 / PKA-IV / 2020
JABATAN : Kepala Bidang Sumber Daya Air
UNIT KERJA : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
Menyetujui Pembimbing,
Coach Mentor
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN IV
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020
Disusun oleh:
NAMA PESERTA : GUNARTO, ST.
NIP : 196703211998031004
NDH/NIS : 05 / PKA-IV / 2020
JABATAN : Kepala Bidang Sumber Daya Air
UNIT KERJA : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
Mengesahkan,
Coach Mentor
iv
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 yang telah memberikan motivasi,
serta atas kebersamaan, kekompakan, diskusi dan tukar pikirannya
selama ini.
Penulis menyadari laporan implementasi APKO ini belumlah
sempurna. Oleh karena itu, mohon saran dan masukan demi kesempurnaan
dan perbaikan laporan implementasi APKO ini. Semoga bermanfaat.
Semarang, 29 November 2020
Penulis,
Gunarto, ST.
NIP. 196703211998031004
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
PRAKATA . ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI . ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR . ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................ 6
C. Manfaat .............................................................................. 7
BAB II DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA ORGANISASI
A. Membangun Integritas Dan Akuntabilitas Kinerja
Organisasi Sesuai Visi, Misi, Tupoksi Dan Kewenangan
Jabatan Kepemimpinan Transformasional . ........................ 8
1. Deskripsi Umum, Visi, Misi dan Nilai Organisasi. .......... 8
2. Tugas Pokok dan Fungsi Kewenangan
Jabatan Administrator .................................................... 9
B. Pengelolaan Budaya Kerja dan nilai-nilai Organisasi ......... 12
1. Budaya dan Nilai Kerja Organisasi ................................ 12
2. Perubahan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi ..... 13
C. Membangun Jejaring dan Kolaborasi.................................. 13
1. Jejaring Kerja dan Kolaborasi ........................................ 13
2. Mobilisasi Stakeholder ................................................... 19
3. Pengelolaan Sumber Daya Organisasi .......................... 23
BAB III HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN
KINERJA ORGANISASI
A. Capaian Kegiatan Aksi Perubahan Dalam
Perbaikan Kinerja Organisasi ............................................. 31
1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi
Perubahan Dan Realisasi ............................................. 31
vi
2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan ....................................... 33
B. Lesson Learnt Kepemimpinan Transformasional
Kinerja Organisasi............................................................... 44
1. Kemampuan Mengaktualisasikan Manajemen Kinerja .. 44
2. Kepemimpinan transformasional dalam
pelaksanaan aksi perubahan ........................................ 44
3. Lesson Learnt Dalam Melakukan Terobosan/Inovasi .... 45
BAB IV KONTRIBUSI AKSI PERUBAHAN DALAM
PENGEMBANGAN ORGANISASI DIGITAL
A. Aksi Perubahan Kinerja Organisasi dan
Pengembangan Organisasi Digital...................................... 46
1. Kontribusi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi .............. 46
2. Pengembangan teknologi dan Organisasi Digital .......... 47
B. Kendala dan Manajemen Resiko Aksi
Perubahan Kinerja Organisasi ............................................ 47
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................. 49
B. Rekomendasi ...................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 51
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................
LAMPIRAN............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
“… Dhasar nagari panjang apunjung, pasir wukir, loh jinawi,
gêmah ripah, karta tur raharja. Panjang dawa pocapane, punjung
luhur kawibawane, pasir samodra, awukir gunung, dhasar nagari
ngungkurakên pagunungan, angeringakên pasabinan,
nêngênakên bangawan, angajêngakên bandaran agêng, loh
tulus ingkang sami tinandur, ajinawi murah ingkang tinuku,
gêmah katăndha ingkang laku dagang, ing raintên dalu botên
wontên pêdhote, ingkang sami lumampah botên wontên
sangsayaning margi, …”
Air dan sumber daya air merupakan bagian dari kekayaan alam
yang harus dikelola oleh negara sehingga dapat mensejahterakan
rakyat. Untuk pengaturan pengelolaan sumber daya air telah terbitkan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
Salah satu kebutuhan air yang penting setelah untuk mencukupi
kebutuhan dasar manusia sehari-hari adalah untuk irigasi. Pemenuhan
air irigasi kepada lahan sawah dengan cukup memadai, sesuai
kebutuhan akan mendukung produksi pertanian dengan maksimal.
Di tingkat nasional, produksi pertanian yang baik terutama padi
akan mendukung ketahanan pangan secara nasional, mendukung
swasembada pangan dan mengurangi impor.
Kabupaten Purworejo merupakan wilayah selatan Jawa Tengah
dengan komoditas pertanian utama berupa padi dengan produksi
gabah kering giling (GKG) sebesar 270.001,44 ton pada tahun 2019
(2,8% dari produksi padi Jawa Tengah).
Sedangkan Jawa Tengah adalah penyumbang tertinggi untuk
produksi padi nasional tahun 2019, sebesar 9.655.653,98 Ton (17,68%)
dari produksi nasional yang totalnya 54.604.033,34 Ton.
1
Sumber : BPS, Survei Kerangka Sampel Area (KSA)
Gambar 1.1. Produksi Padi Menurut Provinsi, 2019
2
sepenuhnya didanai dari APBD dengan tingkat pemenuhan masih di
bawah Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP).
Tabel 1.1. Anggaran OP Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019
Tahun AKNOP (Rp) Realisasi OP (Rp) Rasio
2017 4.498.744.465,50 2.908.000.000,00 64,64%
2018 4.498.744.465,50 3.129.524.000,00 69,56%
2019 4.448.744.465,50 3.129.524.000,00 70,35%
Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
3
Untuk mengatur budi daya pertanian di Kabupaten Purworejo
sudah ditetapkan Peraturan Bupati Purworejo Nomor 11 Tahun 2020
tentang Pedoman Pengaturan Pola Tanam dan Rencana Tata Tanam.
Namun dalam pelaksanaannya masih sering terjadi permasalahan
mengenai keterlambatan mengawali musim tanam dan
ketidaksesuaian jenis tanaman.
Tidak ditepatinya pola tanam dan rencana tata tanam
mengakibatkan pelayanan irigasi tidak optimal terutama pada musim
tanam kedua (MT II) pada musim kemarau. Ketersediaan air yang
terbatas mengharuskan adanya pemberian air secara giliran.
Perkumpulan petani pemakai air (P3A) sebagai stakeholder
yang kepentingannya tinggi, saat ini kondisinya sangat tidak ideal.
Sebanyak 525 P3A di Kabupaten Purworejo (termasuk Gabungan P3A
dan Induk P3A) yang pernah terbentuk, sebagian besar tidak aktif (mati
suri). Keterlibatan P3A dalam pengelolaan irigasi terutama di jaringan
utama (saluran induk dan saluran sekunder), yang menjadi
kewenangan pemerintah, masih kurang. Pada tahun 2010 dan 2011
P3A dilibatkan dalam rehabilitasi jaringan utama untuk memenuhi
ketentuan proyek Participatory Irrigation Sector Project/PISP (Loan
ADB).
Sedangkan sejak 2013 pemerintah pusat melalui Balai Besar
Wilayah Sungai Serayu Opak memberikan fasilitasi kepada P3A untuk
merehabilitasi jaringan tersier dengan Program Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air (P4-ISDA),
yang mulai tahun 2018 dirubah menjadi Program Percepatan
Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Sesuai ketentuan, P3A
adalah penanggungjawab pengelolaan jaringan irigasi tersier.
4
Tabel 1.4. Keterlibatan P3A dalam Pengelolaan Irigasi di
Kabupaten Purworejo Tahun 2010-2019
Jumlah Bentuk
No Tahun Lokus Jaringan Keterangan
P3A (unit) Kegiatan
3 2012 - - - -
5
Tabel 1.5. Analisa Isu Strategis dengan ASTRID
Kriteria isu Strategis untuk aksi perubahan
(ASTRID) ∑
Isu
No Spe Trans Rele Inova Da Jumlah Pering-
Strategis/ Masalah Aktual
sifik formasi van tif pat (100%) kat
(15)
(15) (20) (15) (20) (15)
1 Pembiayaan OP masih
dibawah Angka Kebutuhan
30 15 15 30 20 20 130 4
Nyata Operasi dan
Pemeliharaan (AKNOP)
2 Kurang dilibatkannya P3A
sebagai salah satu
kelompok pengelola irigasi 30 30 30 30 60 60 240 1
dalam pengelolaan irigasi di
jaringan utama
3 Belum ditepatinya pedoman
pola tanam dan tata tanam 30 15 30 30 40 40 185 2
oleh petani
4 Masih rendahnya peran
petani dalam pengamanan 15 15 30 30 40 40 170 3
jaringan irigasi
5 Ketersediaan air irigasi
secara klimatologis semakin 15 15 15 30 20 20 115 5
berkurang
(Sumber: dielaborasi pada persiapan RAPKO, 2020)
B. TUJUAN
Tujuan secara umum dari Aksi Perubahan ini adalah
mewujudkan pengelolaan irigasi secara partisipatif yang berkelanjutan
pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Purworejo. Adapun tujuan dimaksud akan dicapai dalam 3 (tiga)
tahapan, yaitu:
1. Tahapan jangka pendek : yaitu terlaksananya pemeliharaan
jaringan irigasi partisipatif di 2 (dua) UPT dan optimalisasi media
sosial sebagai sarana sosialisasi dan edukasi pengelolaan jaringan
irigasi.
6
2. Tahapan jangka menengah : yaitu peningkatan kuantitas dan
kualitas pemeliharaan jaringan irigasi partisipatif dengan
melakukan evaluasi serta peningkatan sosialisasi melalui
pengembangan konten media sosial.
3. Tahapan jangka panjang : yaitu pengelolaan infrastruktur irigasi
partisipatif yang berkelanjutan di Kabupaten Purworejo serta
monitoring dan evaluasi.
C. MANFAAT
Manfaat dari pelaksanaan aksi perubahan ini antara lain :
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Purworejo.
a. Sebagai perencanaan dan penetapan model strategi kebijakan
yang tepat dalam pengelolaan irigasi berkelanjutan
berdasarkan pendekatan partisipatif.
b. Adanya efisiensi anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah
2. Bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Purworejo
a. Terwujudnya jaringan irigasi yang baik dan mempunyai masa
fungsional yang panjang
b. Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan
jaringan irigasi
c. Terwujudnya pelaksanaan musim tanam yang lebih baik.
3. Bagi Masyarakat
a. Meningkatnya jaminan ketersediaan air irigasi dengan daya
dukung infrastruktur jaringan irigasi yang berfungsi dengan baik
b. Penguatan kelembagaan pengelola irigasi yang mempunyai
kemampuan dalam pengelolaan sistem irigasi partisipatif.
7
BAB II
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA ORGANISASI
8
3. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai daerah tujuan
wisata unggulan berbasis budaya dan kearifan lokal
4. Mewujudkan Kabupaten Purworejo yang unggul di bidang seni,
budaya, dan olahraga
5. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai kabupaten yang
unggul di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan
6. Mewujudkan Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang
memiliki aparatur pemerintahan yang mampu melaksanakan
tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif yang
berorientasi pada optimalisasi pelayanan publik
7. Mewujudkan desa di Kabupaten Purworejo sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat
dalam berbagai bidang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai unsur
pelaksana urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang, melaksanakan dukungan kinerja pada misi ke-2.
9
Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 69 Tahun 2016
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
10
3) Seksi Drainase Irigasi dan Sistem Informasi Sumber Daya
Air.
e. Bidang Bina Marga, membawahkan:
1) Seksi Jalan dan Jembatan;
2) Seksi Laboratorium dan Alat Berat
f. Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang, membawahkan:
1) Seksi Tata Bangunan dan Lingkungan;
2) Seksi Tata Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang;
3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Ruang.
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT);
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
11
B. Pengelolaan Budaya Kerja dan nilai-nilai Organisasi
1. Budaya dan Nilai Kerja Organisasi
Organisasi yang baik memerlukan nilai-nilai yang baik untuk
dapat menjalankan misi dengan lancar sehingga tercapai visi yang
diharapkan. Nilai-nilai yang disepakati untuk diterapkan dalam
perilaku organisasi di Pemerintah Kabupaten Purworejo
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Purworejo Nomor
36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu Nilai Budaya
Kerja “BERIMAN-PROFESIONAL”, yang mengandung maksud
sebagai berikut:
a) bersih mengandung arti bersih dalam berpikir, bertindak, dan
bekerja, mentaati peraturan perundang yang berlaku;
b) ikhlas yaitu dalam norma etika dan agama dapat diartikan rela
sepenuh hati, datang dari lubuk hati, tidak mengharapkan
imbalan atau balas jasa atas suatu perbuatan, khususnya yang
berdampak positif pada orang lain, dan semata-mata karena
menjalankan tugas/amanah demi Yang Maha Kuasa;
c) melayani yaitu memberikan pelayanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna
yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan;
d) akuntabel yaitu dalam melaksanakan tugas dapat
mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil;
e) profesional yaitu dalam melaksanakan tugas selalu
menyelesaikan secara baik, tuntas, dan sesuai
kompetensi/keahlian, orang yang terampil, andal dan sangat
bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya.
12
Pemerintah Kabupaten Purworejo belum sepenuhnya dilaksanakan
oleh ASN di lingkungan Bidang Sumber Daya Air maupun Dinas
PUPR. Namun demikian perilaku ASN terus bergeser ke arah yang
lebih baik dengan adanya penerapan peraturan tentang
kepegawaian yang semakin ketat.
Kondisi pandemi yang hampir berlangsung setahun terakhir
menjadikan adanya perubahan budaya kerja yang lebih adaptif
dengan situasi kondisi yang ada. ASN berusaha beradaptasi
dengan situasi dan kondisi yang ada pada masa pandemi COVID-
19 untuk tetap bekerja dengan baik. Tuntutan untuk bisa mengikuti
teknologi informasi sebagai suatu kebutuhan mendorong ASN lebih
melek teknologi.
Internaslisasi yang diberikan oleh Kepala Dinas PUPR telah
memotivasi ASN untuk tetap produktif, bersikap adaptif terhadap
perkembangan teknologi informasi. Hal ini menjadi penting
terutama di masa pandemi, ASN harus memiliki komitmen yang
tinggi untuk bersikap profesional dengan tetap memegang teguh
prinsip moral dan sesuai peraturan perundang-undangan.
13
6) Kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi
Kelompok Stakeholder Pemerintah Eksternal
1) Asisten Ekonomi dan Pembangunan
2) Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan
3) Kepala Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo
4) Komisi Irigasi Kabupaten
5) Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura
6) Camat
7) Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah
8) PPL Pertanian
9) Bhabinkamtibmas
b. Kelompok Stakeholder Masyarakat
1) Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
2) Gabungan P3A
3) LSM Atas Jago
c. Kelompok Stakeholder Akademisi
1) Dekan Fakultas Teknik UMP
2) Kepala Sekolah SD/SMP/SMA
d. Kelompok Stakeholder Media
1) Media massa
14
Gambar 2.2. Net Map Sebelum Aksi Perubahan
15
g. Peran Stakeholders
Selanjutnya, dengan mencermati Net-map dan 21
stakeholder yang teridentifikasi, terdapat 3 jenis stakeholder,
yaitu:
1) Stakeholder Utama, merupakan stakeholder yang
mempunyai pengaruh (influence), kepentingan (interest) dan
keterlibatan yang sangat kuat terhadap keberhasilan Aksi
Perubahan, memiliki pengaruh positif/negatif terhadap
kegiatan Pemerintah dan keberadaannya sangat penting
bagi organisasi yang memiliki program tersebut. Stakeholder
utama dalam Aksi Perubahan ini adalah:
a. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda
b. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo.
c. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan
Perikanan
d. Komisi Irigasi Kabupaten
2) Stakeholder Primer, merupakan stakeholder yang
dipengaruhi secara langsung oleh Aksi Perubahan.
Stakeholder tersebut secara teknis mempunyai kontribusi
yang besar, sehingga merupakan stakeholder yang berperan
memperlancar terhadap keberhasilan Aksi Perubahan yang
dilaksanakan. Stakeholder primer dalam Aksi Perubahan ini
adalah:
a. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
b. Kepala Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo
c. Kepala Bidang Perencanaan Teknis dan
Pengembangan
d. Kasi Operasi Irigasi
e. Kasi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi
f. Kasi Drainase Irigasi dan Sistem Informasi SDA
16
g. Kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi
h. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
i. Gabungan P3A
3) Stakeholder Sekunder, merupakan stakeholder yang
dipengaruhi secara tidak langsung oleh Aksi Perubahan.
Stakeholder tersebut secara teknis mempunyai kontribusi
apabila ada kegiatan tertentu yang menyangkut tugas dan
fungsinya. Stakeholder sekunder dalam Aksi Perubahan ini
adalah:
a. Camat
b. Kepala Bidang EPW
c. PPL Pertanian
d. Bhabinkamtibmas
e. LSM Atas Jago
f. Dekan Fakultas Teknik UMP
g. Kepala Sekolah SD/SMP/SMA
h. Media massa
17
pelaksanaan penyusunan 4. Bhabinkamtibmas
aksi perubahan maupun di 5. LSM Atas Jago
dalam organisasi dimana 6. Dekan Fakultas Teknik UMP
tempat aksi perubahan 7. Kepala Sekolah SD/SMP/SMA
dilaksanakan. 8. Media massa
h. Kuadran Stakeholders
Kuadran stakeholder sebelum Aksi Perubahan
sebagaimana tercantum dalam Gambar 2.4. dan Kuadran
stakeholder setelah Aksi Perubahan sebagaimana tercantum
dalam Gambar 2.5.
18
Gambar 2.5. Kuadran Stakeholder Setelah Aksi Perubahan
2. Mobilisasi Stakeholder
Dalam rangka menyelesaikan aksi perubahan jangka pendek
diperlukan upaya memobilisasi stakeholder. Upaya memobilisasi
stakeholder dilakukan sebagai berikut:
a. Terhadap kelompok Promoters yaitu:
- Bupati, Sekda, Kepala DPPKP, Ketua Komisi Irigasi :
memberikan informasi untuk meyakinkan bahwa aksi
perubahan sangat diperlukan dan sangat bermanfaat bagi
masyarakat;
19
- Kepala DPUPR : mengkomunikasikan bahwa aksi
perubahan ini harus dilaksanakan karena berkaitan
dengan tugas pokok dan merupakan kesempatan untuk
menunjukkan kepada pihak lain terkait aksi perubahan
b. Terhadap Kelompok defenders yaitu:
- Komunikasi dengan memberikan motivasi bahwa aksi
perubahan ini harus dilaksanakan karena berkaitan
dengan tugas pokok dan merupakan kesempatan untuk
menunjukkan kepada pihak lain terkait aksi perubahan;
- mengingatkan secara terus menerus agar aksi perubahan
dapat diselesaikan tepat waktu.
c. Terhadap Kelompok Latens
Membangun komunikasi dengan memberikan informasi
mengenai maksud, tujuan, manfaat serta output yang
dihasilkan;
Penambahan maupun pergesaran stakeholder sebelum dan setelah
aksi perubahan yaitu sebagai berikut:
a. Promoters, yaitu stakeholder dengan pengaruh dan kepentingan
besar serta membantu keberhasilan pelaksanaan aksi
perubahan. Setelah pelaksanaan Aksi Perubahan, stakeholder
Promoters mengalami pergeseran dan terdapat penambahan
sebagaimana pada tabel berikut.
20
Penambahan dan pergeseran stakeholder Promoters
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
• Bupati, memberikan apresiasi dan dukungan serta berperan
dalam pengambilan kebijakan tertinggi di bidang teknis
maupun penganggaran;
• Sekretaris Daerah, memberikan apresiasi dan dukungan
kebijakan di bidang pengelolaan sistem irigasi;
21
pelaksanaan Aksi Perubahan, stakeholder Defenders mengalami
pergeseran sebagaimana pada tabel berikut.
1. Kabid Perenc. Teknis dan Pengemb. 1. Kabid Perenc. Teknis dan Pengemb.
2. Kepala Balai PSDA Probolo 2. Kepala Balai PSDA Probolo
3. Kasi Operasi Irigasi 3. Kasi Operasi Irigasi
4. Kasi Pemel. dan Rehabilitasi Irigasi 4. Kasi Pemel. dan Rehabilitasi Irigasi
5. Kasi Drainase Irigasi dan SISDA 5. Kasi Drainase Irigasi dan SISDA
6. Ka UPT Pemel. Jalan dan Irigasi 6. Ka UPT Pemel. Jalan dan Irigasi
7. Kabid Tanaman Pangan dan Horti 7. Kabid Tanaman Pangan dan Horti
8. PPL Pertanian 8. PPL Pertanian
9. Perkump. Petani Pemakai Air (P3A) 9. Perkump. Petani Pemakai Air (P3A)
10. Gabungan P3A 10. Gabungan P3A
11. LSM “Atas Jago”
22
Tabel 2.5. Identifikasi Stakeholder Apathetics
23
Gambar 2.6. Struktur Organisasi Pelaksana Aksi Perubahan
24
menerima laporan dan memantau jalannya Aksi Perubahan
yang dilakukan oleh peserta.
b) Coach
Memiliki tugas sebagai pembimbing pelaksanaan aksi
perubahan terutama pada tahap pelaksanaan jangka
pendek, memberikan dukungan dan motivasi kepada Project
Leader, memfasilitasi jika Project Leader mengalami
kesulitan serta memberikan konsultasi dalam rangka
mendukung kelancaran pelaksanaan aksi perubahan.
c) Peserta PKA/ Project Leader
• Menyusun ide, gagasan dan Rancangan Aksi
Perubahan
• Menyusun tahapan Rancangan Aksi Perubahan
• Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan Aksi
Perubahan
• Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua
stakeholder;
• Membentuk tim kerja yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan Aksi Perubahan dan melakukan kerjasama
dengan tim kerja;
• Melaksanakan seluruh tahapan yang telah dirancang;
• Melaporkan perkembangan hasil kerja kepada mentor
dan coach untuk mendapatkan evaluasi dan saran
terhadap Aksi Perubahan;
• Menyusun laporan akhir Aksi Perubahan.
d) Tim Administrasi
• Menyiapkan bahan dan data terkait Aksi Perubahan;
• Menyiapkan sarana prasarana rapat koordinasi,
pelatihan, dan sosialisasi;
25
• Melaksanakan kegiatan administrasi dalam kegiatan
Aksi Perubahan;
• Berkoodinasi dengan peserta PKA maupun sesama tim
kerja agar terjalin keterikatan antar tim;
• Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan Aksi
Perubahan;
• Melaporkan hasil penyelenggaraan kegiatan pada
peserta PKA.
e) Tim Teknis
• Melaksanakan kegiatan teknis pembuatan dokumen
penugasan pemeliharan;
• Melaksanakan pendampingan teknis pelaksanaan
pemeliharaan;
• Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan sosialisasi
pengelolaan irigasi partisipatif;
• Menyusun rancangan bahan sosialisasi dan publikasi;
• Mengelola akun-akun media sosial, memutakhirkan
konten dan mendorong partisipasi melalui media sosial;
• Berkoodinasi dengan peserta PKA maupun sesama tim
kerja agar terjalin keterikatan antar tim;
• Melaporkan pada peserta PKA apabila ada kendala
teknis;
• Melaksanakan Aksi Perubahan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
26
membangun saling percaya, kedekatan, komunikasi,
mengembangkan semangat dan meningkatkan produktifitas.
Dalam pembentukan tim efektif selain struktur organanisasi,
perlu dijabarkan mengenai tugas dan wewenang dari
masingmasing tim yang nantinya akan dibentuk, selain itu juga
perlu ada batas rentang masa kerja atau berlaku tim efektif,
Etika dan Mekanisme Tim, serta Mekanisme Monitoring dan
Evaluasi. Adapun susunan dan Tugas Tim Efektif adalah
sebagai berikut:
27
Tabel 2.7. Uraian Tugas Tim Efektif
No JABATAN DALAM TIM URAIAN TUGAS
1 Mentor 1) Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas peserta
berdasar sikap profesionalisme.
2) Memberikan dukungan penuh kepada project leader dalam
mempersiapkan aksi perubahan yang akan dilakukan.
3) Memberikan bimbingan dan arahan kepada project leader
dalam mengidentifikasi permasalahan dan tantangan
organisasi yang memerlukan terapi dan terobosan inovasi
yang disampaikan melalui aksi perubahan.
4) Membantu project leader dalam memetakan agenda kerja
yang akan dilaksanakan dan rencana jadwal pertemuan yang
akan dilaksanakan.
5) Menjelaskan dan menjamin kontrak penyelesaian aksi
perubahan sampai terwujudnya perubahan yang diinginkan.
6) Berperan sebagai inspirator dalam merumuskan inovasi dan
cara perwujudannya.
7) Sebagai atasan langsung memberikan arahan dan
persetujuan atas dokumen gagasan dan aksi perubahan yang
diajukan oleh project leader.
28
5) Mengelola akun-akun media sosial, memutakhirkan konten
dan mendorong partisipasi melalui media sosial;
6) Berkoodinasi dengan project leader maupun sesama tim
kerja agar terjalin keterikatan antar tim;
7) Melaporkan pada project leader apabila ada kendala teknis;
8) Melaksanakan Aksi Perubahan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
29
cepat terealisasi. Dampak negatif atau kendala yang dialami pada
masa pandemi COVID-19 dan pembatasan orang untuk berkumpul
ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Project Leader dalam
memobilisasi pengelolaan Sumber Daya yang ada terutama dalam
sosialisasi, koordinasi dan konsultasi.
30
BAB III
HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
31
2 Rapat Koordinasi (FGD) Project Leader Daftar kebutuhan data 5-12 Okt 2020 ▪ Daftar kebutuhan
dengan Stakeholder/Tim dan informasi data dan informasi
Efektif
a. Rapat Koordinasi Project Leader Laporan Hasil Rapat 5 Oktober 5 Okt 2020 ▪ Undangan, Sesuai rencana
dengan Tim Efektif dan Tim Teknis Koordinasi 2020 ▪ Daftar Hadir,
▪ Notulen,
▪ Foto/Dokumentasi
b. Koordinasi dengan Project Leader Dokumen pernyataan 5-12 Okt 2020 12 Okt – 22 ▪ Dokumentasi Mundur
Stakeholder dukungan stakeholder Nop 2020 ▪ Dukungan Aksi menyesuaikan
terkait Perubahan kesibukan
stakeholder
3 Penyusunan Dokumen Project Leader Dokumen KSP 6-8 Okt 2020 ▪ Dokumen KSP Sesuai rencana
Kerjasama Pengelolaan
Irigasi Partisipatif
a. Penyusunan Draft Project Leader Draft KSP 6-7 Okt 2020 6-7 Okt 2020 ▪ Dokumentasi Sesuai rencana
Standar Dokumen KSP dan Tim Teknis ▪ Printout draft dok.
b. FGD dan Finalisasi Project Leader Standar Dokumen KSP 8 Okt 2020 8 Okt 2020 ▪ Dokumentasi Sesuai rencana
Standar Dokumen KSP dan Tim Teknis ▪ Printout dokumen
4 Sosialisasi Pengelolaan Project Leader Laporan Sosialisasi 9-13 Okt 2020 ▪ Laporan Sosialisasi Mundur
Irigasi Partisipatif kepada dan Tim Teknis Pengelolaan Irigasi menyesuaikan
P3A/GP3A Partisipatif kesibukan
32
II. Jangka Menengah
1 Mengembangkan Project Leader Laporan kerjasama Mei 2021 ▪ Dokumentasi
Kerjasama Pengelolaan pemeliharaan irigasi pemeliharaan
Irigasi Partisipatif di seluruh partisipatif di 5 UPT jaringan irigasi di 5
UPT Pemeliharaan Jalan UPT
dan Irigasi Tahun 2021;
2 Melakukan evaluasi serta Project Leader Dokumen evaluasi dan Juni 2021 ▪ Dokumentasi
peningkatan sosialisasi dan danTim Teknis pengembangan konten ▪ Laporan Evaluasi
edukasi melalui media ▪ Soft file konten
pengembangan konten media
media sosial.
33
Informasi (Koordinator Tim Administrasi)
- Dwi Rahmanto, S.Pd.T, M.Eng., Kasi Pemeliharaan dan
Rehabilitasi Irigasi (Koordinator Tim Teknis)
- dan Anggota Tim Adiministrasi dan Tim Teknis.
34
Koordinasi dengan Stakeholder
35
d) Sosialisasi Pengelolaan Irigasi Partisipatif kepada
P3A/GP3A
Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan dalam 3 kategori,
yaitu :
- Sosialisasi kepada P3A/GP3A yang akan melaksanakan
kerjasama pemeliharaan jaringan irigasi pada tanggal 14
Oktober 2020 di Ruang Rapat Bidang Sumber Daya Air
36
▪ Tanggal 23 Oktober 2020 di UPT Wilayah Kutoarjo
37
Sosialisasi dalam Forum Reorganisasi P3A/GP3A
38
e) Penelusuran Jaringan Irigasi dan Verifikasi Usulan
Pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi sekaligus verifikasi
usulan lokasi pemeliharaan dilaksanakan di 3 (tiga) daerah irigasi
yang akan dilaksanakan kerjasama pemeliharaan dengan
P3A/GP3A.
- DI. Kedondong, P3A “Tani Luhur” (UPT Pemeliharaan Jalan
dan Irigasi Wilayah Loano)
- DI. Kalimeneng Kiri, GP3A “Sido Berkah” (UPT Pemeliharaan
Jalan dan Irigasi Wilayah Kemiri)
- DI. Kombang, P3A “Tani Luhur” (UPT Pemeliharaan Jalan dan
Irigasi Wilayah Kemiri)
39
0% 50% 100%
Pelaksanaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Kedondong
0% 50% 100%
Pelaksanaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Kalimeneng Kiri
0% 50% 100%
Pelaksanaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Kombang III
40
g) Optimalisasi Media Sosial sebagai Wahana Koordinasi,
Sosialisasi dan Edukasi
▪ Sosialisasi
Sosialisasi dan Edukasi pengelolaan irigasi melalui media
dimulai sejak 9 Okt 2020, dengan membuka akun facebook,
halaman facebook dan akun instagram. Konten yang
diunggah berisi informasi tentang aktifitas pengelolaan irigasi,
pengaturan tata tanam, dan pengetahuan tentang irigasi.
Sedangkan WA Grup digunakan untuk berkoordinasi dan
ajang berkomunikasi antar pengurus P3A/GP3A dengan Staf
Dinas PUPR.
41
Akun Instagram dan Whatsapp Grup
42
▪ Penilaian dan Pengumuman pada 25 November 2020
Penyerahan Hadiah dan Penghargaan Lomba Motret dan Lomba Nulis Irigasi 2020
43
P3A/GP3A melaksanakan operasi 3 P3A/GP3A di 2 UPT mendapatkan
dan pemeliharaan hanya di jaringan pengalaman dan kesempatan
tersier berpartisipasi dalam kegiatan fisik
pemeliharaan jaringan utama.
44
Komunikasi tersebut salah satunya dengan Pengurus
P3A/GP3A yang diberikan kesempatan melaksanakan pemeliharaan
berkala jaringan irigasi. Pendampingan teknis kepada P3A/GP3A
dalam pelaksanaan dan dalam penyusunan laporan akhir pekerjaan
memerlukan cara komunikasi yang sesuai, mengingat kesempatan
ini adalah yang pertama bagi mereka.
45
BAB IV
KONTRIBUSI AKSI PERUBAHAN DALAM PENGEMBANGAN
ORGANISASI DIGITAL
46
berhasilnya Kabupaten Purworejo sebagai salah satu lumbung padi
Provinsi Jawa Tengah bagian selatan.
47
2 Rapat Koordinasi (FGD) Aktivitas kerja Pelaksanaan Disiapkan jadwal
dengan Stakeholder/Tim tinggi, kegiatan semua tahapan alternatif, dan
Efektif kontraktual DAK jangka pendek jadi Efisienkan waktu
Luncuran sedang mundur
berjalan
48
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Mengikutsertakan P3A/GP3A dalam pelaksanaan pemeliharaan
jaringan irigasi utama (induk dan sekunder) merupakan upaya
mewujudkan prinsip pengelolaan irigasi partisipatif sebagaimana
diamanahkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber
Daya Air.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi partisipatif,
P3A/GP3A kegiatan ini dinilai lebih dirasakan manfaatnya, karena
prioritas lokasi penanganan sesuai dengan usulan mereka. P3A/GP3A
juga mengharapkan ada keberlanjutan program ini bahkan ditingkatkan
dalam pekerjaan-pekerjaan konstruksi sederhana dalam pemeliharaan
jaringan irigasi.
Sosialisasi Musim Tanam mendorong petani melaksanakan tata
tanam yang sesuai jadwal. Tata tanam yang tertata akan memudahkan
petugas dalam pengaturan dan pemberian air irigasi sehingga akan
meningkatkan kinerja layanan irigasi.
Membangun kepedulian masyarakat dalam pengamanan jaringan
irigasi tidak dapat dilihat hasilnya dalam jangka waktu yang pendek
karena berhubungan dengan mengubah pola pikir masyarakat. Melalui
lomba menulis dan lomba foto tentang irigasi, terutama untuk generasi
muda siswa SMP adalah salah satu upaya yang diharapkan membawa
hasil dalam jangka panjang.
B. Rekomendasi
Dengan selesainya tahapan jangka pendek Aksi Perubahan
dengan judul Membangun Kinerja Layanan Irigasi Melalui “SEMUT
IRENG” (Semangat Ikut Mengelola Irigasi Bareng-Bareng) pada Dinas
49
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo, Project
Leader memberikan Rekomendasi sebagai berikut :
1. Perlu adanya komitmen pimpinan OPD dalam mengalokasikan
anggaran Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi yang
diperuntukkan pelaksanaan pemeliharaan irigasi partisipatif;
2. Perlunya upaya pembinaan dan pendampingan P3A/GP3A secara
rutin karena P3A/GP3A adalah salah satu dari tiga Kelembagaan
Pengelola Irigasi (KPI) selain Dinas Teknis dan Komisi Irigasi.
3. Perlunya upaya kampanye dan penyadaran publik secara terus
menerus melalui media sosial untuk tertib tanam sesuai ketentuan
peraturan bupati dan untuk peningkatan kepedulian masyarakat
terhadap jaringan irigasi.
4. Menuangkan aksi perubahan dalam Sasaran Kerja Pegawai Project
Leader pada tahun berikutnya dalam rangka menjamin
keberlangsungan pelaksanaan aksi perubahan.
50
DAFTAR PUSTAKA
Tim Coach Widya Iswara BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2020. Materi
Studi Lapangan. Semarang : Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.
1
Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Purworejo
2
RIWAYAT HIDUP
GUNARTO (Jw : ꦒꦸꦤꦂꦠ) adalah saya, anak
pertama dari 6 (enam) bersaudara dari pasangan
Kusnowiyoto dan Paini yang lahir di Sikambang
Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo pada 21
Maret 1967 (atau Slasa Paing 10 Bêsar Jimakir AJ
1898, belakangan baru saya ketahui ternyata saat itu
Hari Raya Qurban).
Selanjutnya saya harus ikhlas hanya kuliah dan lulus S1 Teknik Sipil (dan jadi
alumni tentu saja) di Universitas Gadjah Mada. Meskipun predikatnya lulus dengan
koleksi kartu mahasiswa yang banyak dan ijin perpanjangan studi tidak hanya
sekali. Namun demikian tidak saya sesali, karena di lingkungan (yang sangat)
terbatas ada prinsip “kuliah suwe ora apa-apa, sing penting KAGAMA”.
S2, Pasca Sarjana? Saya merasa sudah cukup lama sekolah… kuliah saya
selanjutnya di kampus kehidupan jurusan ketenangan saja.
Saya tercebur di dunia birokrasi sejak Maret 1998 di Cabang Dinas Cipta Karya
Kedu Selatan. Tahun 2000 dengan mulai berjalannya kereta Otonomi Daerah saya
terpaksa berpindah gerbong ke DPULH Kabupaten Purworejo, karena gerbong
lama harus berhenti beroperasi alias dibubarkan. Kemudian tahun 2004 saya
harus rela bertugas di tempat yang paling basah berjudul Dinas Pengairan.
Tahun 2008, entah karena dikhawatirkan masuk angin terlalu lama di tempat
basah, atau sebab lain, saya dipindah ke Bagian Prasarana Fisik Setda dan
langsung ikut usung-usung pindahan kantor, karena saat itu mau ngeslup-slupi
gedung baru Sasana Olah Praja (Kantor Setda Kab. Purworejo). Ternyata, eh
ternyata… setelah selesai boyongan, dua bulan berikutnya saya dikembalikan ke
Dinas Pengairan, jindhul ik… kon sambatan thok jebule.
Dan waktu pun mengalir bagai air irigasi yang mengalir dari bendung hingga petak
tersier, akhir 2016 gerbong Dinas Pengairan yang 3 tahun sebelumnya sempat
dijenangke abang ganti nama Dinas SDA ESDM pun harus dimuseumkan, kantore
bubar meneeeh dab!!!
Januari 2017 akhirnya saya kembali ke kisah kasih lama yaitu Dinas Pekerjaan
Umum meskipun DPU yang terakhir ini harus rajin belajar karena ditambahi PR
(Penataan Ruang). Namun rupanya bertugas di tempat basah masih harus saya
telateni, karena di meskipun berpindah ke Dinas PUPR tetapi urusannya masih
sama saja yaitu air, sumber daya air, termasuk pengairan. Saya sering guyon
3
sama teman-teman “meskipun kita di tempat basah tetapi harus selalu hati-hati,
karena air irigasi tidak benar-benar bersih, kadang-kadang kotor dan bisa bikin
gatal”.
Saya Muslim. Suka dan terus belajar Budaya dan Sastra Jawa, tetapi tidak untuk
Kejawen.
Terima kasih.