Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

KINERJA ORGANISASI

MEMBANGUN KINERJA LAYANAN IRIGASI


MELALUI “SEMUT IRENG” (SEMANGAT IKUT
MENGELOLA IRIGASI BARENG-BARENG) PADA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN PURWOREJO

Disusun oleh:
NAMA PESERTA : GUNARTO, ST.
NIP : 196703211998031004
NDH/NIS : 05 / PKA-IV / 2020
JABATAN : Kepala Bidang Sumber Daya Air
UNIT KERJA : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
COACH : SUDIRMAN MUSTAFA, SH., M.Hum.
MENTOR : SURANTO, S.Sos., MPA.

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN IV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH BEKERJA
TAHUN 2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI


PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN IV
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020

MEMBANGUN KINERJA LAYANAN IRIGASI


MELALUI “SEMUT IRENG” (SEMANGAT IKUT
MENGELOLA IRIGASI BARENG-BARENG) PADA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN PURWOREJO

Disusun oleh:
NAMA PESERTA : GUNARTO, ST.
NIP : 196703211998031004
NDH/NIS : 05 / PKA-IV / 2020
JABATAN : Kepala Bidang Sumber Daya Air
UNIT KERJA : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo

Disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Kamis
Tanggal : 26 November 2020
Tempat : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah

Menyetujui Pembimbing,
Coach Mentor

SUDIRMAN MUSTAFA, SH., M.Hum. SURANTO, S.Sos., MPA.


Widyaiswara Ahli Utama Kepala DPUPR Kab. Purworejo
NIP. 196209161995011001 NIP. 196804051990091001

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN IV
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020

MEMBANGUN KINERJA LAYANAN IRIGASI


MELALUI “SEMUT IRENG” (SEMANGAT IKUT
MENGELOLA IRIGASI BARENG-BARENG) PADA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN PURWOREJO

Disusun oleh:
NAMA PESERTA : GUNARTO, ST.
NIP : 196703211998031004
NDH/NIS : 05 / PKA-IV / 2020
JABATAN : Kepala Bidang Sumber Daya Air
UNIT KERJA : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo

Telah diseminarkan pada:


Hari : Selasa
Tanggal : 1 Desember 2020
Tempat : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah

Mengesahkan,
Coach Mentor

SUDIRMAN MUSTAFA, SH., M.Hum. SURANTO, S.Sos., MPA.


Widyaiswara Ahli Utama Kepala DPUPR Kab. Purworejo
NIP. 196209161995011001 NIP. 196804051990091001
Penguji/ Narasumber

Drs. SIGIT SUMARHAEN YANTO, SH. MM.


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 195604011980031015
iii
PRAKATA

Puji syukur Alhamdulillah, Penulis dapat menyelesaikan Aksi


Perubahan Kinerja Organisasi dengan judul MEMBANGUN KINERJA
LAYANAN IRIGASI MELALUI “SEMUT IRENG” (SEMANGAT IKUT
MENGELOLA IRIGASI BARENG-BARENG) PADA DINAS PEKERJAAN
UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN PURWOREJO, sebagai
rangkaian kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan
IV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2020.
Aksi Perubahan Kinerja Organisasi (APKO) dapat terwujud atas
bimbingan, dorongan, dukungan, dan doa yang tiada henti dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin menghaturkan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak H. AGUS BASTIAN, SE. MM. selaku Bupati Purworejo yang telah
memberikan arahan dan kesempatan kepada kami untuk menjadi
peserta PKA Angkatan IV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020;
2. Bapak Drs. MOHAMMAD ARIEF IRWANTO, M.Si., selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah
yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada kami untuk
meningkatkan kompetensi dengan menjadi peserta PKA Angkatan IV
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2020;
3. Bapak SURANTO, S.Sos., MPA. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Purworejo sebagai mentor atas bimbingan
teknis substantif dan arahan dalam pelaksanaan APKO ini,
4. Para Widyaiswara yang juga memberikan sumbangan pemikiran, saran
dan masukan, mengarahkan dan memberi arahan langsung maupun
tidak langsung dalam proses implementasi APKO ini;
5. Teman-teman peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA)
Angkatan IV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

iv
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 yang telah memberikan motivasi,
serta atas kebersamaan, kekompakan, diskusi dan tukar pikirannya
selama ini.
Penulis menyadari laporan implementasi APKO ini belumlah
sempurna. Oleh karena itu, mohon saran dan masukan demi kesempurnaan
dan perbaikan laporan implementasi APKO ini. Semoga bermanfaat.
Semarang, 29 November 2020
Penulis,

Gunarto, ST.
NIP. 196703211998031004

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
PRAKATA . ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI . ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR . ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................ 6
C. Manfaat .............................................................................. 7
BAB II DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA ORGANISASI
A. Membangun Integritas Dan Akuntabilitas Kinerja
Organisasi Sesuai Visi, Misi, Tupoksi Dan Kewenangan
Jabatan Kepemimpinan Transformasional . ........................ 8
1. Deskripsi Umum, Visi, Misi dan Nilai Organisasi. .......... 8
2. Tugas Pokok dan Fungsi Kewenangan
Jabatan Administrator .................................................... 9
B. Pengelolaan Budaya Kerja dan nilai-nilai Organisasi ......... 12
1. Budaya dan Nilai Kerja Organisasi ................................ 12
2. Perubahan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi ..... 13
C. Membangun Jejaring dan Kolaborasi.................................. 13
1. Jejaring Kerja dan Kolaborasi ........................................ 13
2. Mobilisasi Stakeholder ................................................... 19
3. Pengelolaan Sumber Daya Organisasi .......................... 23
BAB III HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN
KINERJA ORGANISASI
A. Capaian Kegiatan Aksi Perubahan Dalam
Perbaikan Kinerja Organisasi ............................................. 31
1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi
Perubahan Dan Realisasi ............................................. 31

vi
2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan ....................................... 33
B. Lesson Learnt Kepemimpinan Transformasional
Kinerja Organisasi............................................................... 44
1. Kemampuan Mengaktualisasikan Manajemen Kinerja .. 44
2. Kepemimpinan transformasional dalam
pelaksanaan aksi perubahan ........................................ 44
3. Lesson Learnt Dalam Melakukan Terobosan/Inovasi .... 45
BAB IV KONTRIBUSI AKSI PERUBAHAN DALAM
PENGEMBANGAN ORGANISASI DIGITAL
A. Aksi Perubahan Kinerja Organisasi dan
Pengembangan Organisasi Digital...................................... 46
1. Kontribusi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi .............. 46
2. Pengembangan teknologi dan Organisasi Digital .......... 47
B. Kendala dan Manajemen Resiko Aksi
Perubahan Kinerja Organisasi ............................................ 47
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................. 49
B. Rekomendasi ...................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 51
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................
LAMPIRAN............................................................................................

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Anggaran OP Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019 ................. 3


Tabel 1.2. Anggaran Rehabilitasi dan Peningkatan
Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019 ........................................ 3
Tabel 1.3. Kondisi Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019............................ 4
Tabel 1.4. Keterlibatan P3A dalam Pengelolaan Irigasi
di Kabupaten Purworejo Tahun 2010-2019 .......................... 5
Tabel 1.5. Analisa Isu Strategis dengan ASTRID .................................. 6
Tabel 2.1. Peran Stakeholder ................................................................ 18
Tabel 2.2. Identifikasi Stakeholder Promoters ...................................... 20
Tabel 2.3. Identifikasi Stakeholder Latent ............................................. 21
Tabel 2.4. Identifikasi Stakeholder Defenders ...................................... 22
Tabel 2.5. Identifikasi Stakeholder Apathetics ...................................... 22
Tabel 2.6. Daftar Anggota Tim Efektif .................................................... 27
Tabel 2.7. Uraian Tugas Tim Efektif ..................................................... 28
Tabel 3.1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi
Perubahan dan Realisasi ...................................................... 31
Tabel 3.2. Perubahan sebelum dan sesudah aksi perubahan ............... 43
Tabel 4.1. Daftar Kendala, Resiko dan Penyelesaian ........................... 47

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Produksi Padi Menurut Provinsi, 2019 ............................ 2


Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Purworejo........................... 10
Gambar 2.2. Net Map Sebelum Aksi Perubahan .................................. 15
Gambar 2.3. Net Map Setelah Aksi Perubahan .................................... 15
Gambar 2.4. Kuadran Stakeholder Sebelum Aksi Perubahan .............. 18
Gambar 2.5. Kuadran Stakeholder Setelah Aksi Perubahan ................ 19
Gambar 2.6. Struktur Organisasi Pelaksana Aksi Perubahan .............. 24

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
“… Dhasar nagari panjang apunjung, pasir wukir, loh jinawi,
gêmah ripah, karta tur raharja. Panjang dawa pocapane, punjung
luhur kawibawane, pasir samodra, awukir gunung, dhasar nagari
ngungkurakên pagunungan, angeringakên pasabinan,
nêngênakên bangawan, angajêngakên bandaran agêng, loh
tulus ingkang sami tinandur, ajinawi murah ingkang tinuku,
gêmah katăndha ingkang laku dagang, ing raintên dalu botên
wontên pêdhote, ingkang sami lumampah botên wontên
sangsayaning margi, …”
Air dan sumber daya air merupakan bagian dari kekayaan alam
yang harus dikelola oleh negara sehingga dapat mensejahterakan
rakyat. Untuk pengaturan pengelolaan sumber daya air telah terbitkan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
Salah satu kebutuhan air yang penting setelah untuk mencukupi
kebutuhan dasar manusia sehari-hari adalah untuk irigasi. Pemenuhan
air irigasi kepada lahan sawah dengan cukup memadai, sesuai
kebutuhan akan mendukung produksi pertanian dengan maksimal.
Di tingkat nasional, produksi pertanian yang baik terutama padi
akan mendukung ketahanan pangan secara nasional, mendukung
swasembada pangan dan mengurangi impor.
Kabupaten Purworejo merupakan wilayah selatan Jawa Tengah
dengan komoditas pertanian utama berupa padi dengan produksi
gabah kering giling (GKG) sebesar 270.001,44 ton pada tahun 2019
(2,8% dari produksi padi Jawa Tengah).
Sedangkan Jawa Tengah adalah penyumbang tertinggi untuk
produksi padi nasional tahun 2019, sebesar 9.655.653,98 Ton (17,68%)
dari produksi nasional yang totalnya 54.604.033,34 Ton.

1
Sumber : BPS, Survei Kerangka Sampel Area (KSA)
Gambar 1.1. Produksi Padi Menurut Provinsi, 2019

Meskipun bukan satu-satunya faktor penentu, untuk


mempertahankan produksi padi tersebut diperlukan pengembangan
dan pengelola sistem irigasi yang baik. Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat telah menerbitkan Permen PUPR Nomor
30/PRT/M/2015 Tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem
Irigasi yang menjadi pedoman baik untuk Pemerintah, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Dalam Permen tersebut
diamanatkan bahwa salah satu prinsip pengembangan dan
pengelolaan irigasi adalah partisipatif artinya berbasis peran serta
masyarakat petani.
Pengelolaan irigasi yang meliputi kegiatan operasi dan
pemeliharaan (OP) jaringan irigasi menjadi bagian yang penting dalam
keberhasilan pelayanan irigasi. OP jaringan irigasi yang memadai akan
menjaga keberlangsungan fungsi jaringan irigasi dan mengurangi
kebutuhan rehabilitasi. Pembiayaan OP irigasi di Kabupaten Purworejo

2
sepenuhnya didanai dari APBD dengan tingkat pemenuhan masih di
bawah Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP).
Tabel 1.1. Anggaran OP Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019
Tahun AKNOP (Rp) Realisasi OP (Rp) Rasio
2017 4.498.744.465,50 2.908.000.000,00 64,64%
2018 4.498.744.465,50 3.129.524.000,00 69,56%
2019 4.448.744.465,50 3.129.524.000,00 70,35%
Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo

Sedangkan rehabilitasi jaringan irigasi lebih banyak dibiayai


dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), dengan kondisi pembiayaan tiga
tahun terkhir sebagai berikut :
Tabel 1.2. Anggaran Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan
Irigasi Tahun 2017-2019
Anggaran (Rp)
No Tahun
APBD DAK Total

1 2017 976.960.000 13.171.292.500 14.148.252.500

2 2018 3.788.195.000 5.180.623.000 8.968.818.000

3 2019 1.547.958.000 8.265.035.000 9.812.993.000

Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo

Kondisi fisik jaringan irigasi di Kabupaten Purworejo secara


umum belum cukup baik untuk memberikan layanan kinerja yang
optimal. Sebanyak 250 Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam tiga tahun terkahir kondisinya
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3. Kondisi Jaringan Irigasi Tahun 2017-2019
Jaringan Irigasi dalam Tahun
No
Kondisi Baik 2017 2018 2019

1 Target 57,86% 63,23% 69,35%

2 Realisasi 56,85% 58,68% 61,54%

Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo

3
Untuk mengatur budi daya pertanian di Kabupaten Purworejo
sudah ditetapkan Peraturan Bupati Purworejo Nomor 11 Tahun 2020
tentang Pedoman Pengaturan Pola Tanam dan Rencana Tata Tanam.
Namun dalam pelaksanaannya masih sering terjadi permasalahan
mengenai keterlambatan mengawali musim tanam dan
ketidaksesuaian jenis tanaman.
Tidak ditepatinya pola tanam dan rencana tata tanam
mengakibatkan pelayanan irigasi tidak optimal terutama pada musim
tanam kedua (MT II) pada musim kemarau. Ketersediaan air yang
terbatas mengharuskan adanya pemberian air secara giliran.
Perkumpulan petani pemakai air (P3A) sebagai stakeholder
yang kepentingannya tinggi, saat ini kondisinya sangat tidak ideal.
Sebanyak 525 P3A di Kabupaten Purworejo (termasuk Gabungan P3A
dan Induk P3A) yang pernah terbentuk, sebagian besar tidak aktif (mati
suri). Keterlibatan P3A dalam pengelolaan irigasi terutama di jaringan
utama (saluran induk dan saluran sekunder), yang menjadi
kewenangan pemerintah, masih kurang. Pada tahun 2010 dan 2011
P3A dilibatkan dalam rehabilitasi jaringan utama untuk memenuhi
ketentuan proyek Participatory Irrigation Sector Project/PISP (Loan
ADB).
Sedangkan sejak 2013 pemerintah pusat melalui Balai Besar
Wilayah Sungai Serayu Opak memberikan fasilitasi kepada P3A untuk
merehabilitasi jaringan tersier dengan Program Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air (P4-ISDA),
yang mulai tahun 2018 dirubah menjadi Program Percepatan
Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Sesuai ketentuan, P3A
adalah penanggungjawab pengelolaan jaringan irigasi tersier.

4
Tabel 1.4. Keterlibatan P3A dalam Pengelolaan Irigasi di
Kabupaten Purworejo Tahun 2010-2019

Jumlah Bentuk
No Tahun Lokus Jaringan Keterangan
P3A (unit) Kegiatan

1 2010 31 Rehabilitasi Jaringan Utama PISP (Loan)

2 2011 5 Rehabilitasi Jaringan Utama PISP (Loan)

3 2012 - - - -

4 2013 20 Rehabilitasi Jaringan Tersier P4-ISDA (APBN)

5 2014 7 Rehabilitasi Jaringan Tersier P4-ISDA (APBN)

6 2015 9 Rehabilitasi Jaringan Tersier P4-ISDA (APBN)

7 2016 3 Rehabilitasi Jaringan Tersier P4-ISDA (APBN)

8 2017 9 Rehabilitasi Jaringan Tersier P4-ISDA (APBN)

9 2018 8 Rehabilitasi Jaringan Tersier P3-TGAI (APBN)

10 2019 26 Rehabilitasi Jaringan Tersier P3-TGAI (APBN)


Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Purworejo

Mencermati dinamika pelaksanaan tugas dan kinerja


organisasi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Purworejo, dapat diidentifikasi beberapa isu sebagaimana
disajikan pada analisis isu strategis melalui pendekatan ASTRID:
tingkat Aktual, Spesifik, Transformasi, Relevansi, Inovatif, dan Dapat
dilakukan intervensi sebagaimana tertuang dalam Tabel 1.5.

5
Tabel 1.5. Analisa Isu Strategis dengan ASTRID
Kriteria isu Strategis untuk aksi perubahan
(ASTRID) ∑
Isu
No Spe Trans Rele Inova Da Jumlah Pering-
Strategis/ Masalah Aktual
sifik formasi van tif pat (100%) kat
(15)
(15) (20) (15) (20) (15)
1 Pembiayaan OP masih
dibawah Angka Kebutuhan
30 15 15 30 20 20 130 4
Nyata Operasi dan
Pemeliharaan (AKNOP)
2 Kurang dilibatkannya P3A
sebagai salah satu
kelompok pengelola irigasi 30 30 30 30 60 60 240 1
dalam pengelolaan irigasi di
jaringan utama
3 Belum ditepatinya pedoman
pola tanam dan tata tanam 30 15 30 30 40 40 185 2
oleh petani
4 Masih rendahnya peran
petani dalam pengamanan 15 15 30 30 40 40 170 3
jaringan irigasi
5 Ketersediaan air irigasi
secara klimatologis semakin 15 15 15 30 20 20 115 5
berkurang
(Sumber: dielaborasi pada persiapan RAPKO, 2020)

Dari analisis isu pada Tabel 1.5. di atas, dapat disimpulkan


bahwa isu strategis yang dapat diangkat sebagai dasar pemikiran
pelaksanaan Aksi Perubahan ini adalah: kurang dilibatkannya P3A
sebagai salah satu kelompok pengelola irigasi dalam
pemeliharaan irigasi di jaringan utama.

B. TUJUAN
Tujuan secara umum dari Aksi Perubahan ini adalah
mewujudkan pengelolaan irigasi secara partisipatif yang berkelanjutan
pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Purworejo. Adapun tujuan dimaksud akan dicapai dalam 3 (tiga)
tahapan, yaitu:
1. Tahapan jangka pendek : yaitu terlaksananya pemeliharaan
jaringan irigasi partisipatif di 2 (dua) UPT dan optimalisasi media
sosial sebagai sarana sosialisasi dan edukasi pengelolaan jaringan
irigasi.

6
2. Tahapan jangka menengah : yaitu peningkatan kuantitas dan
kualitas pemeliharaan jaringan irigasi partisipatif dengan
melakukan evaluasi serta peningkatan sosialisasi melalui
pengembangan konten media sosial.
3. Tahapan jangka panjang : yaitu pengelolaan infrastruktur irigasi
partisipatif yang berkelanjutan di Kabupaten Purworejo serta
monitoring dan evaluasi.

C. MANFAAT
Manfaat dari pelaksanaan aksi perubahan ini antara lain :
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Purworejo.
a. Sebagai perencanaan dan penetapan model strategi kebijakan
yang tepat dalam pengelolaan irigasi berkelanjutan
berdasarkan pendekatan partisipatif.
b. Adanya efisiensi anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah
2. Bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Purworejo
a. Terwujudnya jaringan irigasi yang baik dan mempunyai masa
fungsional yang panjang
b. Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan
jaringan irigasi
c. Terwujudnya pelaksanaan musim tanam yang lebih baik.
3. Bagi Masyarakat
a. Meningkatnya jaminan ketersediaan air irigasi dengan daya
dukung infrastruktur jaringan irigasi yang berfungsi dengan baik
b. Penguatan kelembagaan pengelola irigasi yang mempunyai
kemampuan dalam pengelolaan sistem irigasi partisipatif.

7
BAB II
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA ORGANISASI

A. Membangun Integritas Dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi


Sesuai Visi, Misi, Tupoksi Dan Kewenangan Jabatan
Kepemimpinan Transformasional
1. Deskripsi Umum, Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Purworejo dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Purworejo Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo, dengan tugas
pokok membantu Bupati Purworejo dalam menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang
di Kabupaten Purworejo.
Sebagai organisasi perangkat daerah yang tidak terpisahkan
dari satu kesatuan pemerintahan di Kabupaten Purworejo, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo
melaksanakan dan menjabarkan visi jangka menengah yang ingin
dicapai oleh Kabupaten Purworejo (2016-2021) yaitu
“Terwujudnya Kabupaten Purworejo yang Semakin Sejahtera
Berbasis Pertanian, Pariwisata, Industri dan Perdagangan
yang Berwawasan Budaya, Lingkungan, dan Ekonomi
Kerakyatan”
Dalam upaya untuk mencapai visi daerah diatas, telah
dirumuskan beberapa misi Kabupaten Purworejo yang terdiri dari 7
misi, yaitu:
1. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai kabupaten yang
religius dan demokratis
2. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai gerbang ekonomi
utama bagian selatan Provinsi Jawa Tengah yang berbasis
pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan.

8
3. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai daerah tujuan
wisata unggulan berbasis budaya dan kearifan lokal
4. Mewujudkan Kabupaten Purworejo yang unggul di bidang seni,
budaya, dan olahraga
5. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai kabupaten yang
unggul di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan
6. Mewujudkan Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang
memiliki aparatur pemerintahan yang mampu melaksanakan
tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif yang
berorientasi pada optimalisasi pelayanan publik
7. Mewujudkan desa di Kabupaten Purworejo sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat
dalam berbagai bidang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai unsur
pelaksana urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang, melaksanakan dukungan kinerja pada misi ke-2.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Kewenangan Jabatan Administrator


Susunan Organisasi dan tata kerja Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 69 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi,
Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Purworejo adalah sebagaimana Gambar 2.1.

9
Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 69 Tahun 2016
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan


Ruang Kabupaten Purworejo terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan:
1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Perencanaan Teknis dan Pengembangan,
membawahkan:
1) Seksi Perencanaan Teknis;
2) Seksi Pengembangan dan Jasa Konstruksi.
d. Bidang Sumber Daya Air, membawahkan:
1) Seksi Operasi Irigasi;
2) Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi;

10
3) Seksi Drainase Irigasi dan Sistem Informasi Sumber Daya
Air.
e. Bidang Bina Marga, membawahkan:
1) Seksi Jalan dan Jembatan;
2) Seksi Laboratorium dan Alat Berat
f. Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang, membawahkan:
1) Seksi Tata Bangunan dan Lingkungan;
2) Seksi Tata Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang;
3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Ruang.
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT);
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sedangkan sesuai dengan jabatan fungsional, Kepala


Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas menyiapkan
perumusan kebijakan teknis, membina, melaksanakan, dan
mengendalikan bidang sumber daya air, yang meliputi operasional
irigasi, pemeliharaan dan rehabilitasi serta drainase dan sistem
informasi Sumber Daya Air.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Sumber Daya Air menyelenggarakan fungsi:
a. menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengendalian di bidang operasional irigasi;
b. menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengendalian di bidang pemeliharaan dan
rehabilitasi irigasi;
c. menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengendalian di bidang drainase dan sistem
informasi sumber daya air;
d. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
DINPUPR sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

11
B. Pengelolaan Budaya Kerja dan nilai-nilai Organisasi
1. Budaya dan Nilai Kerja Organisasi
Organisasi yang baik memerlukan nilai-nilai yang baik untuk
dapat menjalankan misi dengan lancar sehingga tercapai visi yang
diharapkan. Nilai-nilai yang disepakati untuk diterapkan dalam
perilaku organisasi di Pemerintah Kabupaten Purworejo
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Purworejo Nomor
36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu Nilai Budaya
Kerja “BERIMAN-PROFESIONAL”, yang mengandung maksud
sebagai berikut:
a) bersih mengandung arti bersih dalam berpikir, bertindak, dan
bekerja, mentaati peraturan perundang yang berlaku;
b) ikhlas yaitu dalam norma etika dan agama dapat diartikan rela
sepenuh hati, datang dari lubuk hati, tidak mengharapkan
imbalan atau balas jasa atas suatu perbuatan, khususnya yang
berdampak positif pada orang lain, dan semata-mata karena
menjalankan tugas/amanah demi Yang Maha Kuasa;
c) melayani yaitu memberikan pelayanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna
yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan;
d) akuntabel yaitu dalam melaksanakan tugas dapat
mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil;
e) profesional yaitu dalam melaksanakan tugas selalu
menyelesaikan secara baik, tuntas, dan sesuai
kompetensi/keahlian, orang yang terampil, andal dan sangat
bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya.

2. Perubahan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi


Budaya kerja sebagaimana sudah disepakati menjadi nilai-
nilai yang harus diterapkan dalam perilaku organisasi di

12
Pemerintah Kabupaten Purworejo belum sepenuhnya dilaksanakan
oleh ASN di lingkungan Bidang Sumber Daya Air maupun Dinas
PUPR. Namun demikian perilaku ASN terus bergeser ke arah yang
lebih baik dengan adanya penerapan peraturan tentang
kepegawaian yang semakin ketat.
Kondisi pandemi yang hampir berlangsung setahun terakhir
menjadikan adanya perubahan budaya kerja yang lebih adaptif
dengan situasi kondisi yang ada. ASN berusaha beradaptasi
dengan situasi dan kondisi yang ada pada masa pandemi COVID-
19 untuk tetap bekerja dengan baik. Tuntutan untuk bisa mengikuti
teknologi informasi sebagai suatu kebutuhan mendorong ASN lebih
melek teknologi.
Internaslisasi yang diberikan oleh Kepala Dinas PUPR telah
memotivasi ASN untuk tetap produktif, bersikap adaptif terhadap
perkembangan teknologi informasi. Hal ini menjadi penting
terutama di masa pandemi, ASN harus memiliki komitmen yang
tinggi untuk bersikap profesional dengan tetap memegang teguh
prinsip moral dan sesuai peraturan perundang-undangan.

C. Membangun Jejaring dan Kolaborasi


1. Jejaring Kerja dan Kolaborasi
Dalam pelaksanaan aksi perubahan ini melibatkan beberapa
stakeholder antara lain dari stakeholder internal dan eksternal.
Adapun stakeholder dalam Aksi Perubahan ini antara lain sebagai
berikut:
a. Kelompok Stakeholder Pemerintah Internal
1) Kepala Dinas PUPR
2) Kepala Bidang Perencanaan Teknis dan Pengembangan
3) Kasi Operasi Irigasi
4) Kasi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi
5) Kasi Drainase Irigasi dan Sistem Informasi SDA

13
6) Kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi
Kelompok Stakeholder Pemerintah Eksternal
1) Asisten Ekonomi dan Pembangunan
2) Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan
3) Kepala Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo
4) Komisi Irigasi Kabupaten
5) Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura
6) Camat
7) Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah
8) PPL Pertanian
9) Bhabinkamtibmas
b. Kelompok Stakeholder Masyarakat
1) Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
2) Gabungan P3A
3) LSM Atas Jago
c. Kelompok Stakeholder Akademisi
1) Dekan Fakultas Teknik UMP
2) Kepala Sekolah SD/SMP/SMA
d. Kelompok Stakeholder Media
1) Media massa

e. Jejaring Kerja dan Analisis Stakeholder Sebelum


Implementasi Aksi Perubahan
Dalam melakukan analisis stakeholder digunakan Net Map
Approach untuk memetakan kompleksitas pengaruh dari masing-
masing stakeholder yang terlibat. Net Map juga digunakan untuk
membantu memahami hubungan antar stakeholder terkait
kewenangan formal dan informal. Net Map Stakeholder dalam
Rancangan Aksi Perubahan ini dapat dilihat pada gambar 2.2.
berikut.

14
Gambar 2.2. Net Map Sebelum Aksi Perubahan

f. Jejaring Kerja dan Analisis Stakeholder Setelah


Implementasi Aksi Perubahan

Gambar 2.3. Net Map Setelah Aksi Perubahan

15
g. Peran Stakeholders
Selanjutnya, dengan mencermati Net-map dan 21
stakeholder yang teridentifikasi, terdapat 3 jenis stakeholder,
yaitu:
1) Stakeholder Utama, merupakan stakeholder yang
mempunyai pengaruh (influence), kepentingan (interest) dan
keterlibatan yang sangat kuat terhadap keberhasilan Aksi
Perubahan, memiliki pengaruh positif/negatif terhadap
kegiatan Pemerintah dan keberadaannya sangat penting
bagi organisasi yang memiliki program tersebut. Stakeholder
utama dalam Aksi Perubahan ini adalah:
a. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda
b. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo.
c. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan
Perikanan
d. Komisi Irigasi Kabupaten
2) Stakeholder Primer, merupakan stakeholder yang
dipengaruhi secara langsung oleh Aksi Perubahan.
Stakeholder tersebut secara teknis mempunyai kontribusi
yang besar, sehingga merupakan stakeholder yang berperan
memperlancar terhadap keberhasilan Aksi Perubahan yang
dilaksanakan. Stakeholder primer dalam Aksi Perubahan ini
adalah:
a. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
b. Kepala Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo
c. Kepala Bidang Perencanaan Teknis dan
Pengembangan
d. Kasi Operasi Irigasi
e. Kasi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi
f. Kasi Drainase Irigasi dan Sistem Informasi SDA

16
g. Kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi
h. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
i. Gabungan P3A
3) Stakeholder Sekunder, merupakan stakeholder yang
dipengaruhi secara tidak langsung oleh Aksi Perubahan.
Stakeholder tersebut secara teknis mempunyai kontribusi
apabila ada kegiatan tertentu yang menyangkut tugas dan
fungsinya. Stakeholder sekunder dalam Aksi Perubahan ini
adalah:
a. Camat
b. Kepala Bidang EPW
c. PPL Pertanian
d. Bhabinkamtibmas
e. LSM Atas Jago
f. Dekan Fakultas Teknik UMP
g. Kepala Sekolah SD/SMP/SMA
h. Media massa

Tabel 2.1. Peran Stakeholder


NO STAKEHOLDERS PENGARUH KETERANGAN
1 Stakeholders Memiliki peranan dan 1. Bupati
Utama pengaruh sangat penting 2. Sekda
dalam pelaksanaan 3. Kepala DPUPR
penyusunan aksi perubahan 4. Kepala DPPKP
5.
2 Stakeholders Memiliki peranan dan 1. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Primer dipengaruhi secara Hortikultura
langsung dalam 2. Kepala Balai PSDA Progo Bogowonto
pelaksanaan penyusunan Luk Ulo
aksi perubahan 3. Kepala Bidang Perencanaan Teknis
dan Pengembangan
4. Kasi Operasi Irigasi
5. Kasi Pemeliharaan dan Rehabilitasi
Irigasi
6. Kasi Drainase Irigasi dan Sistem
Informasi SDA
7. Kepala UPT Pemel. Jalan dan Irigasi
8. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
9. Gabungan P3A
3 Stakeholders Memiliki peranan, pengaruh 1. Camat
Sekunder akan tetapi secara tidak 2. Kepala Bidang EPW
langsung dalam 3. PPL Pertanian

17
pelaksanaan penyusunan 4. Bhabinkamtibmas
aksi perubahan maupun di 5. LSM Atas Jago
dalam organisasi dimana 6. Dekan Fakultas Teknik UMP
tempat aksi perubahan 7. Kepala Sekolah SD/SMP/SMA
dilaksanakan. 8. Media massa

h. Kuadran Stakeholders
Kuadran stakeholder sebelum Aksi Perubahan
sebagaimana tercantum dalam Gambar 2.4. dan Kuadran
stakeholder setelah Aksi Perubahan sebagaimana tercantum
dalam Gambar 2.5.

Gambar 2.4. Kuadran Stakeholder Sebelum Aksi Perubahan

18
Gambar 2.5. Kuadran Stakeholder Setelah Aksi Perubahan

Hasil analisis stakeholder terdapat penambahan stakeholder


internal pemerintah yaitu Bupati Purworejo dan Sekretaris Daerah
Kabupaten Purworejo yang ternyata sangat terbuka menerima
penjelasan dari project leader dan menyatakan dukungannya
terhadap aksi perubahan ini.

2. Mobilisasi Stakeholder
Dalam rangka menyelesaikan aksi perubahan jangka pendek
diperlukan upaya memobilisasi stakeholder. Upaya memobilisasi
stakeholder dilakukan sebagai berikut:
a. Terhadap kelompok Promoters yaitu:
- Bupati, Sekda, Kepala DPPKP, Ketua Komisi Irigasi :
memberikan informasi untuk meyakinkan bahwa aksi
perubahan sangat diperlukan dan sangat bermanfaat bagi
masyarakat;

19
- Kepala DPUPR : mengkomunikasikan bahwa aksi
perubahan ini harus dilaksanakan karena berkaitan
dengan tugas pokok dan merupakan kesempatan untuk
menunjukkan kepada pihak lain terkait aksi perubahan
b. Terhadap Kelompok defenders yaitu:
- Komunikasi dengan memberikan motivasi bahwa aksi
perubahan ini harus dilaksanakan karena berkaitan
dengan tugas pokok dan merupakan kesempatan untuk
menunjukkan kepada pihak lain terkait aksi perubahan;
- mengingatkan secara terus menerus agar aksi perubahan
dapat diselesaikan tepat waktu.
c. Terhadap Kelompok Latens
Membangun komunikasi dengan memberikan informasi
mengenai maksud, tujuan, manfaat serta output yang
dihasilkan;
Penambahan maupun pergesaran stakeholder sebelum dan setelah
aksi perubahan yaitu sebagai berikut:
a. Promoters, yaitu stakeholder dengan pengaruh dan kepentingan
besar serta membantu keberhasilan pelaksanaan aksi
perubahan. Setelah pelaksanaan Aksi Perubahan, stakeholder
Promoters mengalami pergeseran dan terdapat penambahan
sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 2.2. Identifikasi Stakeholder Promoters


Sebelum Aksi Perubahan Setelah Aksi Perubahan
1. Asisten Bidang Ekonomi dan 1. Bupati
Pembangunan Sekda
2. Kadinas PUPR 2. Sekretaris Daerah
3. Kadinas PPKP 3. Asisten Bidang Ekonomi dan
Pembangunan Sekda
4. Ketua Komisi Irigasi 4. Kadinas PUPR
5. Kadinas PPKP
6. Ketua Komisi Irigasi
7. Camat

20
Penambahan dan pergeseran stakeholder Promoters
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
• Bupati, memberikan apresiasi dan dukungan serta berperan
dalam pengambilan kebijakan tertinggi di bidang teknis
maupun penganggaran;
• Sekretaris Daerah, memberikan apresiasi dan dukungan
kebijakan di bidang pengelolaan sistem irigasi;

b. Latens, yaitu stakeholder dengan pengaruh besar dalam


menunjang keberhasilan aksi perubahan namun kepentingan
kecil. Setelah pelaksanaan Aksi Perubahan, stakeholder Latens
mengalami pergeseran sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 2.3. Identifikasi Stakeholder Latens


Sebelum Aksi Perubahan Setelah Aksi Perubahan
Camat -
Kabid Eko. dan Pengemb. Wilayah Kabid Eko. dan Pengemb. Wilayah
Bhabinkamtibmas Bhabinkamtibmas
Dekan Fakultas Teknik UMP Dekan Fakultas Teknik UMP
Kepala Sekolah SMP/SMK/SMA Kepala Sekolah SMP/SMK/SMA

Pergeseran stakeholder Latens disebabkan oleh hal-hal sebagai


berikut:
• Camat bergeser ke promoters setelah menyatakan
mendukung dengan membantu menyebarluaskan setiap
informasi yang berhubungan dengan jadwal tanam, buka-
tutup waduk, dan informasi lain terkait irigasi (kejadian
bencana);

c. Defenders, yaitu stakeholder dengan pengaruh kecil dalam aksi


perubahan namun mempunyai kepentingan yang besar. Setelah

21
pelaksanaan Aksi Perubahan, stakeholder Defenders mengalami
pergeseran sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 2.4. Identifikasi Stakeholder Defenders

Sebelum Aksi Perubahan Setelah Aksi Perubahan

1. Kabid Perenc. Teknis dan Pengemb. 1. Kabid Perenc. Teknis dan Pengemb.
2. Kepala Balai PSDA Probolo 2. Kepala Balai PSDA Probolo
3. Kasi Operasi Irigasi 3. Kasi Operasi Irigasi
4. Kasi Pemel. dan Rehabilitasi Irigasi 4. Kasi Pemel. dan Rehabilitasi Irigasi
5. Kasi Drainase Irigasi dan SISDA 5. Kasi Drainase Irigasi dan SISDA
6. Ka UPT Pemel. Jalan dan Irigasi 6. Ka UPT Pemel. Jalan dan Irigasi
7. Kabid Tanaman Pangan dan Horti 7. Kabid Tanaman Pangan dan Horti
8. PPL Pertanian 8. PPL Pertanian
9. Perkump. Petani Pemakai Air (P3A) 9. Perkump. Petani Pemakai Air (P3A)
10. Gabungan P3A 10. Gabungan P3A
11. LSM “Atas Jago”

Pergeseran stakeholder Defenders disebabkan oleh hal-hal


sebagai berikut:
• LSM “Atas Jago” (Asosiasi Komunitas Penjaga Sungai
Bogowonto) sebagai organisasi yang sangat berpengalaman
di bidang edukasi masyarakat menyatakan mendukung dan
memberikan saran masukan yang sangat bagus untuk Dinas
PUPR dapat melaksanakan edukasi masyarakat dalam
pengelolaan irigasi.

d. Apathetics, yaitu stakeholder dengan pengaruh rendah dalam


aksi perubahan dan kepentingan kecil. Setelah pelaksanaan Aksi
Perubahan, stakeholder Apathetics mengalami pergeseran
sebagaimana pada tabel berikut.

22
Tabel 2.5. Identifikasi Stakeholder Apathetics

Sebelum Aksi Perubahan Setelah Aksi Perubahan

1. LSM “Atas Jago” 1. -

2. Media Massa 2. Media Massa

Pergeseran stakeholder Apathetics disebabkan LSM “Atas Jago”


menjadi Defenders.

3. Pengelolaan Sumber Daya Organisasi


a. Struktur Organisasi Pelaksana
Struktur organisasi aksi perubahan merupakan bentuk
pengorganisasian dalam lingkup pekerjaan aksi perubahan
yang mempunyai hubungan kerjasama yang baik dan
bertanggungjawab antara semua unsur-unsur yang terkait agar
dapat mencapai suatu keberhasilan semua jenis pekerjaan
yang dihasilkan, ketepatan dan kelancaran pekerjaan. Struktur
organisasi aksi perubahan bertujuan yaitu menentukan tujuan
bersama dalam organisasi, menentukan semua jenis pekerjaan
yang dilakukan, menempatkan orang-orang yang bertugas pada
bagian pekerjaan dan mengelompokan jenis-jenis pekerjaan.
Adapun struktur organisasi pelaksana aksi perubahan
sebagai berikut:

23
Gambar 2.6. Struktur Organisasi Pelaksana Aksi Perubahan

Berdasarkan struktur organisasi pelaksana tersebut,


terdapat Mentor, Coach dan Project Leader. Disamping itu, untuk
merealisasikan aksi perubahan dengan mempertimbangkan
karakteristik tugas dan tanggung jawabnya maka diperlukan Tim
Efektif.
a) Mentor
Mentor adalah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo
yang bertindak sebagai pembimbing sekaligus pengawas
Peserta PKA secara profesional serta berperan sebagai
inspirator dan motivator, memberikan arahan, dukungan,
dan petunjuk dalam keseluruhan pelaksanaan Aksi
Perubahan. Mentor juga memberikan petunjuk dan
bimbingan untuk mengatasi masalah dan kendala yang
muncul dalam pelaksanaan Aksi Perubahan, serta

24
menerima laporan dan memantau jalannya Aksi Perubahan
yang dilakukan oleh peserta.
b) Coach
Memiliki tugas sebagai pembimbing pelaksanaan aksi
perubahan terutama pada tahap pelaksanaan jangka
pendek, memberikan dukungan dan motivasi kepada Project
Leader, memfasilitasi jika Project Leader mengalami
kesulitan serta memberikan konsultasi dalam rangka
mendukung kelancaran pelaksanaan aksi perubahan.
c) Peserta PKA/ Project Leader
• Menyusun ide, gagasan dan Rancangan Aksi
Perubahan
• Menyusun tahapan Rancangan Aksi Perubahan
• Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan Aksi
Perubahan
• Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua
stakeholder;
• Membentuk tim kerja yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan Aksi Perubahan dan melakukan kerjasama
dengan tim kerja;
• Melaksanakan seluruh tahapan yang telah dirancang;
• Melaporkan perkembangan hasil kerja kepada mentor
dan coach untuk mendapatkan evaluasi dan saran
terhadap Aksi Perubahan;
• Menyusun laporan akhir Aksi Perubahan.
d) Tim Administrasi
• Menyiapkan bahan dan data terkait Aksi Perubahan;
• Menyiapkan sarana prasarana rapat koordinasi,
pelatihan, dan sosialisasi;

25
• Melaksanakan kegiatan administrasi dalam kegiatan
Aksi Perubahan;
• Berkoodinasi dengan peserta PKA maupun sesama tim
kerja agar terjalin keterikatan antar tim;
• Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan Aksi
Perubahan;
• Melaporkan hasil penyelenggaraan kegiatan pada
peserta PKA.
e) Tim Teknis
• Melaksanakan kegiatan teknis pembuatan dokumen
penugasan pemeliharan;
• Melaksanakan pendampingan teknis pelaksanaan
pemeliharaan;
• Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan sosialisasi
pengelolaan irigasi partisipatif;
• Menyusun rancangan bahan sosialisasi dan publikasi;
• Mengelola akun-akun media sosial, memutakhirkan
konten dan mendorong partisipasi melalui media sosial;
• Berkoodinasi dengan peserta PKA maupun sesama tim
kerja agar terjalin keterikatan antar tim;
• Melaporkan pada peserta PKA apabila ada kendala
teknis;
• Melaksanakan Aksi Perubahan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.

b. Pembentukan Tim Efektif


Tim efektif dibentuk untuk melaksanakan aksi perubahan agar
tugas-tugas kerjasama/kemitraan dapat dilaksanakan lebih
efektif, mampu meningkatkan kreatifitas dan memecahkan
masalah serta berinovasi lebih baik. Selain itu dapat

26
membangun saling percaya, kedekatan, komunikasi,
mengembangkan semangat dan meningkatkan produktifitas.
Dalam pembentukan tim efektif selain struktur organanisasi,
perlu dijabarkan mengenai tugas dan wewenang dari
masingmasing tim yang nantinya akan dibentuk, selain itu juga
perlu ada batas rentang masa kerja atau berlaku tim efektif,
Etika dan Mekanisme Tim, serta Mekanisme Monitoring dan
Evaluasi. Adapun susunan dan Tugas Tim Efektif adalah
sebagai berikut:

Tabel 2.6. Daftar Anggota Tim Efektif


NO Nama Jabatan Tugas
1 Suranto, S.Sos., MPA. Kepala DPUPR Kab. Purworejo Mentor
2 Gunarto, ST. Kepala Bidang Sumber Daya Air Project Leader
3 Moklas Rosikin, SST., MAP. Kasi Drainase dan Sistem Inf. Koordinator Tim Teknis
4 Mulyani, SE. Pelaksana Adm. Bidang SDA Anggota Tim Administrasi
5 Nurul Fata, S.T. Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Tim Administrasi
6 Ratna Wahyu Tri Wulandari Pelaksana Adm. Bidang SDA Anggota Tim Administrasi
7 Ummi Maemunah, A.Md. Pelaksana Adm. Bidang SDA Anggota Tim Administrasi
Dwi Rahmanto, S.Pd.T,
8 Kasi Pemel dan Rehab. Irigasi Koordinator Tim Teknis
M.Eng.
9 Sukaryo, A.Md. Kasi Operasi Irigasi Anggota Teknis
10 Moh. Agus Faozan, S.T. Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis
11 Muhammad Jendar FA., S.T. Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis
12 Agung Prasetyo, S.T. Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis
13 Agus Riyadi, A.Md. Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis
14 Yuni Ariyanto Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis
15 Hermawan W Pelaksana Teknis Bidang SDA Anggota Teknis

27
Tabel 2.7. Uraian Tugas Tim Efektif
No JABATAN DALAM TIM URAIAN TUGAS
1 Mentor 1) Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas peserta
berdasar sikap profesionalisme.
2) Memberikan dukungan penuh kepada project leader dalam
mempersiapkan aksi perubahan yang akan dilakukan.
3) Memberikan bimbingan dan arahan kepada project leader
dalam mengidentifikasi permasalahan dan tantangan
organisasi yang memerlukan terapi dan terobosan inovasi
yang disampaikan melalui aksi perubahan.
4) Membantu project leader dalam memetakan agenda kerja
yang akan dilaksanakan dan rencana jadwal pertemuan yang
akan dilaksanakan.
5) Menjelaskan dan menjamin kontrak penyelesaian aksi
perubahan sampai terwujudnya perubahan yang diinginkan.
6) Berperan sebagai inspirator dalam merumuskan inovasi dan
cara perwujudannya.
7) Sebagai atasan langsung memberikan arahan dan
persetujuan atas dokumen gagasan dan aksi perubahan yang
diajukan oleh project leader.

2 Project Leader 1) Mempersiapkan dan merumuskan gagasan dan terobosan


inovasi yang diperlukan dengan jelas dan baik.
2) Secara aktif melakukan diskusi dengan bertanya atau
melaporkan perihal gagasan dan aksi perubahan yang akan
disusun.
3) Mengambil inisiatif dalam dialog dengan mentor.
4) Menggalang komunikasi dan kesepakatan dengan
stakeholder terkait.
5) Membuat laporan dan mengumpulkan bukti-bukti yang
mendukung kegiatan aksi perubahan ini.
3 Coach 1) Melakukan monitoring kegiatan peserta selama tahap
implementasi aksi perubahan melalui media teknologi
informasi (IT).
2) Melakukan koordinasi dengan mentor untuk membantu project
leader apabila mengalami permasalahan selama tahapan
implementasi aksi perubahan.
3) Memberikan bimbingan dan arahan kepada project leader
terkait usulan aksi perubahan.
4) Menjadi counsellor pada saat project leader mengalami lack of
motivation selama proses pembelajaran atau menyusun aksi
perubahan.
4 Tim Administrasi 1) Menyiapkan bahan dan data terkait Aksi Perubahan;
2) Menyiapkan sarana prasarana rapat koordinasi, pelatihan,
dan sosialisasi;
3) Melaksanakan kegiatan administrasi dalam kegiatan Aksi
Perubahan;
4) Berkoodinasi dengan project leader maupun sesama tim kerja
agar terjalin keterikatan antar tim;
5) Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan Aksi Perubahan;
6) Melaporkan hasil kegiatan kepada project leader.
5 Tim Teknis 1) Melaksanakan kegiatan teknis pembuatan dokumen
penugasan pemeliharan;
2) Melaksanakan pendampingan teknis pelaksanaan
pemeliharaan;
3) Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan sosialisasi
pengelolaan irigasi partisipatif;
4) Menyusun rancangan bahan sosialisasi dan publikasi;

28
5) Mengelola akun-akun media sosial, memutakhirkan konten
dan mendorong partisipasi melalui media sosial;
6) Berkoodinasi dengan project leader maupun sesama tim
kerja agar terjalin keterikatan antar tim;
7) Melaporkan pada project leader apabila ada kendala teknis;
8) Melaksanakan Aksi Perubahan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.

c. Masa Berlaku Tim Efektif


Masa berlaku tim efektif Aksi Perubahan dengan masa aktif 2
(dua) bulan terhitung mulai tanggal 30 September s.d. 30
November 2020 dan dapat diperpanjang sesuai dengan
kebutuhan.

d. Monitoring efektifitas kinerja tim Efektif


Monitoring efektifitas kinerja tim Efektif akan dilaksanakan
secara terus menerus oleh Project Leader, sedangkan untuk
evaluasi akan dilakukan secara berkala mengikuti tiap tahapan
milestone dan jadwal pelaksanaan. Pelaksanaan monitoring
dan evaluasi dapat dilakukan secara langsung maupun
menggunakan beberapa mekanisme dan alat yang
memanfaatkan teknologi komunikasi baik whatsapp, telepon,
atau aplikasi zoom.

e. Format Laporan yang digunakan


Laporan kegiatan dilaporkan kepada Project leader setiap
selesai kegiatan berupa catatan kegiatan, yang dilaksanakan
secara langsung melalui komunikasi kepada project leader.

Dalam melaksanakan Aksi Perubahan Membangun Kinerja


Layanan Irigasi Melalui “SEMUT IRENG” (Semangat Ikut Mengelola
Irigasi Bareng-Bareng) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Purworejo, diperlukan Pengelolaan Sumber Daya
Organisasi terintegrasi sehingga capaian Aksi Perubahan ini akan

29
cepat terealisasi. Dampak negatif atau kendala yang dialami pada
masa pandemi COVID-19 dan pembatasan orang untuk berkumpul
ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Project Leader dalam
memobilisasi pengelolaan Sumber Daya yang ada terutama dalam
sosialisasi, koordinasi dan konsultasi.

30
BAB III
HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI

A. Capaian Kegiatan Aksi Perubahan Dalam Perbaikan Kinerja


Organisasi
1. Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan Dan
Realisasi
Dalam melaksanakan kegiatan Aksi Perubahan Membangun
Kinerja Layanan Irigasi Melalui “SEMUT IRENG” (Semangat Ikut Mengelola
Irigasi Bareng-Bareng) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Purworejo, Project Leader menyandingkan milestone antar
Rencana Aksi Perubahan dengan Realisasi di lapanganan, adapun
hasil dari matriks persandingan antar Rencana Aksi Perubahan dan
Realisasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Matriks Persandingan Antara Rencana Aksi Perubahan dan
Realisasi
Pelaksana
No Milestone (Penanggungj Output Rencana Realisasi Porto Folio Keterangan
awab)
I. Jangka Pendek
1 Pembentukan Tim Efektif Project Leader SK Kepala Dinas PUPR 29 Sept-1 Okt ▪ SK Tim Efektif Sesuai rencana
tentang Pembentukan 2020
Tim Efektif
a. Rapat Pembentukan Tim Project Leader Berita Acara Rapat 29 Sept 2020 29 Sept 2020 ▪ Undangan,
Efektif Pembentukan Tim Efektif ▪ Daftar Hadir,
▪ Notulen,
▪ Foto rapat.
b. Identifikasi anggota Project Leader Daftar calon anggota tim 29 Sept 2020 29 Sept 2020 ▪ Printout susunan dan
untuk Tim Teknis dan teknis, administrasi dan rumusan tugas Tim
Tim Administrasi sosialisasi Efektif
▪ Daftar anggota tim
teknis dan Tim
Adminstrasi
c. Penyusunan Surat Project Leader Konsep Surat Keputusan 30 Sept 2020 30 Sept 2020 ▪ Draft SK Kepala
Perintah Kepala Dinas Kepala Dinas PUPR Dinas
PUPR tentang Tim tentang Tim Teknis dan
Teknis dan Tim Tim Administrasi
Administrasi
d. Penandatanganan dan Project Leader Surat Keputusan Kepala 1 Okt 2020 1 Okt 2020 ▪ Nota Dinas
Penyerahan Surat Dinas PUPR tentang Tim ▪ SK Tim Efektif
Perintah Kepala Dinas Efektif ▪ Foto/Dokumentasi
PUPR kepada Tim ▪ Tanda terima
Teknis dan Tim
Administratif

31
2 Rapat Koordinasi (FGD) Project Leader Daftar kebutuhan data 5-12 Okt 2020 ▪ Daftar kebutuhan
dengan Stakeholder/Tim dan informasi data dan informasi
Efektif
a. Rapat Koordinasi Project Leader Laporan Hasil Rapat 5 Oktober 5 Okt 2020 ▪ Undangan, Sesuai rencana
dengan Tim Efektif dan Tim Teknis Koordinasi 2020 ▪ Daftar Hadir,
▪ Notulen,
▪ Foto/Dokumentasi
b. Koordinasi dengan Project Leader Dokumen pernyataan 5-12 Okt 2020 12 Okt – 22 ▪ Dokumentasi Mundur
Stakeholder dukungan stakeholder Nop 2020 ▪ Dukungan Aksi menyesuaikan
terkait Perubahan kesibukan
stakeholder
3 Penyusunan Dokumen Project Leader Dokumen KSP 6-8 Okt 2020 ▪ Dokumen KSP Sesuai rencana
Kerjasama Pengelolaan
Irigasi Partisipatif
a. Penyusunan Draft Project Leader Draft KSP 6-7 Okt 2020 6-7 Okt 2020 ▪ Dokumentasi Sesuai rencana
Standar Dokumen KSP dan Tim Teknis ▪ Printout draft dok.
b. FGD dan Finalisasi Project Leader Standar Dokumen KSP 8 Okt 2020 8 Okt 2020 ▪ Dokumentasi Sesuai rencana
Standar Dokumen KSP dan Tim Teknis ▪ Printout dokumen
4 Sosialisasi Pengelolaan Project Leader Laporan Sosialisasi 9-13 Okt 2020 ▪ Laporan Sosialisasi Mundur
Irigasi Partisipatif kepada dan Tim Teknis Pengelolaan Irigasi menyesuaikan
P3A/GP3A Partisipatif kesibukan

a. Persiapan 9 Okt 2020 9 Okt 2020 ▪ Undangan Sesuai rencana


(Undangan/materi) ▪ Materi sosialisasi
b. Pelaksanaan Sosialisasi 13 Okt 2020 14 Okt 2020 ▪ Daftar Hadir, Mundur,
20,22,23,26,2 ▪ Notulen bertambah jumlah
7 Okt 2020 ▪ Dokumentasi pertemuan
15, 23 Okt
2020
5 Penelusuran Jaringan Project Leader Daftar rencana dan 14 Okt 2020 7,8 Okt 2020 ▪ Dokumentasi Lebih awal
Irigasi dan Verifikasi dan Tim Teknis lokasi pemeliharaan ▪ Daftar rencana menyesuaikan
Usulan. jaringan penanganan dan agenda petugas
lokasi di wilayah (UPT)
▪ Berita acara Verif.
6 Pelaksanaan Project Leader Laporan Pekerjaan 15 Okt-16 ▪ Laporan
Pemeliharaan Jaringan dan Tim Pemeliharaan jaringan Nop 2020 Pelaksanaan
Irigasi Partisipatif di 2 Adm./Tim Irigasi ▪ Foto/Dokumentsi
(dua) UPT Teknis
a. Penandatanganan dan 15 Okt 2020 15 Okt 2020 ▪ Dokumen Sesuai rencana
Penyerahan Penugasan Penugasan (Kontrak)
▪ Dokumentasi
b. Pelaksanaan pekerjaan 16 Okt - 16 16 Okt - 16 ▪ Dokumentasi Sesuai rencana
pemeliharaan Nop 2020 Nop 2020 ▪ Laporan Mingguan
c. Penyelesaian laporan 16 Nop 2020 18 Nop 2020 ▪ Laporan Pekerjaan Sesuai rencana
dan dokumentasi ▪ Dokumentasi
7 Optimalisasi Media Sosial Project Leader Dokumen sosialisasi
sebagai Wahana dan Tim Teknis dan kampanye peduli
Koordinasi, Sosialisasi irigasi
dan Edukasi
a. Sosialisasi 1-7 Okt. 2020 9 Okt 2020 - ▪ Screenshot WAG, Mundur
dst Twitter, IG menyesuaikan
▪ Softcopy konten agenda lain
media sosialisasi/
edukasi
b. Lomba poster peduli 8-23 Okt 2020 9-22 Nov ▪ Soft file Poster Mundur
irigasi 2020 ▪ Printout poster menyesuaikan
kesibukan
anggota tim efektif
c. Lomba penulisan artikel 8-23 Okt 2020 9-22 Nov ▪ Soft file Artikel Mundur
peduli irigasi 2020 ▪ Printout artikel menyesuaikan
kesibukan dan
jadwal penilaian
semester di
sekolah
d. Penilaian dan 30 Okt 2020 25 Nop 2020 ▪ Daftar penilaian Mundur
Pengumuman pemenang ▪ Sertifikat menyesuaikan
jadwal baru
8 Monitoring dan Evaluasi Project Leader Laporan monitoring dan
dan Tim evaluasi jangka pendek
Adm/Tek.
a. Rapat Monitoring dan 23 Nop 2020 27 Nop 2020 ▪ Dokumentasi Mundur
evaluasi ▪ Laporan Monev menunggu selesai
lomba motret dan
lomba nulis
b. Penyusunan hasil 24 Nop 2020 27 Nop 2020 ▪ Laporan Akhir Menyesuaikan
kegiatan. Tahapan jangka jadwal rapat
pendek. monev

32
II. Jangka Menengah
1 Mengembangkan Project Leader Laporan kerjasama Mei 2021 ▪ Dokumentasi
Kerjasama Pengelolaan pemeliharaan irigasi pemeliharaan
Irigasi Partisipatif di seluruh partisipatif di 5 UPT jaringan irigasi di 5
UPT Pemeliharaan Jalan UPT
dan Irigasi Tahun 2021;
2 Melakukan evaluasi serta Project Leader Dokumen evaluasi dan Juni 2021 ▪ Dokumentasi
peningkatan sosialisasi dan danTim Teknis pengembangan konten ▪ Laporan Evaluasi
edukasi melalui media ▪ Soft file konten
pengembangan konten media
media sosial.

III. Jangka Panjang


1 Pengelolaan irigasi Project Leader Meningkatnya partisipasi Des 2021 ▪ Dokumentasi
partisipatif yang masyarakat dalam ▪ Rekapitulasi paket
berkelanjutan pengelolaan irigasi pengelolaan/pemeli
haraan partisipatif
2 Monitoring dan evaluasi. Project Leader Laporan monitoring dan Des 2021 ▪ Dokumen
dan Tim Adm evaluasi berkala Monitoring dan
Evaluasi

2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan


Dalam melaksanakan Aksi Perubahan ini Project Leader
membuat tahapan tahapan kegiatan agar dalam menjalankan Aksi
perubahan ini bisa memantau dan mengevaluasi terhadap tahapan
tahapan yang sedang dijalankan, sehingga apabila timbul suatu
permasalahan dapat segera di atasi dan diselesaikan, adapun uraian
singkat hasil dari tahapan tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

a) Pembentukan Tim Efektif


Diawali dengan pembuatan Draft Keputusan Kepala Dinas
PUPR Kabupaten Purworejo tentang Pembentukan Tim Efektif
Aksi Perubahan Membangun Kinerja Layanan Irigasi Melalui
“SEMUT IRENG” (Semangat Ikut Mengelola Irigasi Bareng-
Bareng) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Purworejo.
Tim Efektif akhirnya dibentuk setelah ditandatanganinya
Keputusan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, terdiri dari:
- Suranto, S.Sos., MPA., Kepala Dinas PUPR Kab. Purworejo
(Penanggungjawab)
- Gunarto, ST., Kepala Bidang Sumber Daya Air (Ketua)
- Moklas Rosikin, SST., MAP., Kasi Drainase dan Sistem

33
Informasi (Koordinator Tim Administrasi)
- Dwi Rahmanto, S.Pd.T, M.Eng., Kasi Pemeliharaan dan
Rehabilitasi Irigasi (Koordinator Tim Teknis)
- dan Anggota Tim Adiministrasi dan Tim Teknis.

Rapat Pembentukan/Identifikasi Tim Efektif

Penandatangan SK Tim Efektif

b) Rapat Koordinasi (FGD) dengan Stakeholder/Tim Efektif


Dilaksanakan tanggal 5 Oktober 2020 di Ruang Rapat
Bidang SDA dengan dihadiri stakeholder internal, sedangkan
koordinasi dengan stakeholder eksternal dilaksanakan mulai 12
Oktober 2020 sampai dengan 22 November 2020 di sela-sela
aktivitas rutin stakeholder.

Rapat Koordinasi dengan Tim Internal

34
Koordinasi dengan Stakeholder

c) Penyusunan Dokumen Kerjasama Pengelolaan Irigasi


Partisipatif
Dilaksanakan oleh tim teknis tanggal 8 Oktober 2020 dan
sekaligus didiskusikan di Ruang Rapat Bidang SDA untuk menjadi
final dokumen yang siap ditandatangani. Pada saat diskusi draft
dokumen kerjasama disiapkan untuk 3 (tiga) Perkumpulan Petani
Pemakai Air yaitu:
- P3A “Tani Luhur” → Pemeliharaan Berkala DI. Kedondong
(UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi Wilayah Loano)
- GP3A “Sido Berkah” → Pemeliharaan Berkala DI. Kalimeneng
Kiri (UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi Wilayah Kemiri)
- P3A “Karya Makmur” → Pemeliharaan Berkala DI. Kombang
III (UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi Wilayah Kemiri)

Penyusunan Dokumen Kerjasama

35
d) Sosialisasi Pengelolaan Irigasi Partisipatif kepada
P3A/GP3A
Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan dalam 3 kategori,
yaitu :
- Sosialisasi kepada P3A/GP3A yang akan melaksanakan
kerjasama pemeliharaan jaringan irigasi pada tanggal 14
Oktober 2020 di Ruang Rapat Bidang Sumber Daya Air

Sosialisasi kepada P3A/GP3A Calon Pelaksana SPKS

- Sosialisasi Musim Tanam kepada P3A/GP3A di 5 (lima) UPT


Pemeliharaan Jalan dan Irigasi, yaitu :

▪ Tanggal 20 Oktober 2020 di UPT Wilayah Purwodadi

Sosialisasi Musim Tanam di UPT Purwodadi

▪ Tanggal 22 Oktober 2020 di UPT Wilayah Purworejo

Sosialisasi Musim Tanam di UPT Purworejo

36
▪ Tanggal 23 Oktober 2020 di UPT Wilayah Kutoarjo

Sosialisasi Musim Tanam di UPT Kutoarjo

▪ Tanggal 26 Oktober 2020 di UPT Wilayah Loano

Sosialisasi Musim Tanam di UPT Loano

▪ Tanggal 27 Oktober 2020 di UPT Wilayah Kemiri

Sosialisasi Musim Tanam di UPT Kemiri

- Sosialisasi Pengelolaan Irigasi Partisipatif kepada P3A/GP3A


dalam forum Pembinaan/Revitalisasi/Reorganisasi P3A
(sebagai materi pembinaan dan motivasi).
▪ Tanggal 15 Oktober 2020 Reorganisasi P3A Desa
Kedungmulyo, UPT Wilayah Kutoarjo

37
Sosialisasi dalam Forum Reorganisasi P3A/GP3A

▪ Tanggal 23 Oktober 2020 Reorganisasi P3A Desa Rejosari,


UPT Wilayah Kemiri

Sosialisasi dalam Forum Reorganisasi P3A/GP3A

38
e) Penelusuran Jaringan Irigasi dan Verifikasi Usulan
Pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi sekaligus verifikasi
usulan lokasi pemeliharaan dilaksanakan di 3 (tiga) daerah irigasi
yang akan dilaksanakan kerjasama pemeliharaan dengan
P3A/GP3A.
- DI. Kedondong, P3A “Tani Luhur” (UPT Pemeliharaan Jalan
dan Irigasi Wilayah Loano)
- DI. Kalimeneng Kiri, GP3A “Sido Berkah” (UPT Pemeliharaan
Jalan dan Irigasi Wilayah Kemiri)
- DI. Kombang, P3A “Tani Luhur” (UPT Pemeliharaan Jalan dan
Irigasi Wilayah Kemiri)

Penelusuran Jaringan dan Verifikasi Usulan P3A/GP3A

f) Pelaksanaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Partisipatif


Pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi diawali dengan
penandatanganan Perjanjian Kerjasama pada 15 Oktober 2020
dengan jangka waktu yang diberikan untuk menyelesaikan
pemeliharaan selama 30 hari kalender (16 Oktober – 16
November 2020)
Paket : Pemeliharaan Berkala DI. Kedondong
Pekerjaan : Normalisasi Saluran Induk Hm 4+00 s.d. Hm. 14+00
(1.000 meter)
Wilayah UPT : UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi Wilayah Loano
Pelaksana : P3A “Tani Luhur” Desa Ngasinan Kec. Bener
Nilai Pekerjaan : Rp. 15.000.000,-
Sumber Dana : APBDP 2020

39
0% 50% 100%
Pelaksanaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Kedondong

Paket : Pemeliharaan Berkala DI. Kalimeneng Kiri


Pekerjaan : Normalisasi Saluran Induk (1.165 meter)
Hm 14+00 s.d. Hm. 15+00 dan
Hm 24+00 s.d. Hm 33+65
Wilayah UPT : UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi Wilayah Kemiri
Pelaksana : GP3A “Sido Berkah” DI. Kalimeneng Kiri
Nilai Pekerjaan : Rp. 10.000.000,-
Sumber Dana : APBDP 2020

0% 50% 100%
Pelaksanaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Kalimeneng Kiri

Paket : Pemeliharaan Berkala DI. Kombang III


Pekerjaan : Normalisasi Saluran Induk Hm 4+00 s.d. Hm. 14+00
(939 meter)
Wilayah UPT : UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi Wilayah Loano
Pelaksana : P3A “Karya Makmur” Desa Brondong Kec. Bruno
Nilai Pekerjaan : Rp. 15.000.000,-
Sumber Dana : APBDP 2020

0% 50% 100%
Pelaksanaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Kombang III

40
g) Optimalisasi Media Sosial sebagai Wahana Koordinasi,
Sosialisasi dan Edukasi
▪ Sosialisasi
Sosialisasi dan Edukasi pengelolaan irigasi melalui media
dimulai sejak 9 Okt 2020, dengan membuka akun facebook,
halaman facebook dan akun instagram. Konten yang
diunggah berisi informasi tentang aktifitas pengelolaan irigasi,
pengaturan tata tanam, dan pengetahuan tentang irigasi.
Sedangkan WA Grup digunakan untuk berkoordinasi dan
ajang berkomunikasi antar pengurus P3A/GP3A dengan Staf
Dinas PUPR.

Akun Facebook dan Halaman Facebook

41
Akun Instagram dan Whatsapp Grup

▪ Lomba foto peduli irigasi dan Lomba penulisan artikel peduli


irigasi

Poster/Konten Pengumuman Lomba Motret dan Lomba Nulis Irigasi 2020

42
▪ Penilaian dan Pengumuman pada 25 November 2020

Penyerahan Hadiah dan Penghargaan Lomba Motret dan Lomba Nulis Irigasi 2020

h) Monitoring dan Evaluasi


Rapat Monitoring dan evaluasi Capaian jangka Pendek Aksi
Perubahan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2020,
dengan hasil sebagai berikut :
- Seluruh kegiatan dalam tahapan jangka pendek dapat
dilaksanakan.
- Setelah rapat ditindaklanjuti pembuatan Berita Acara dan
Laporan Monitoring dan Evaluasi capaian jangka pendek.

Rapat Monitoring dan Evaluasi mengakhiri Tahapan Jangka Pendekl

3. Perubahan sebelum dan sesudah aksi perubahan jangka


pendek
Dari hasil capaian jangka pendek, perubahan yang terjadi
sesudah aksi perubahan antara lain

Tabel 3.2. Perubahan sebelum dan sesudah aksi perubahan


Sebelum Aksi Perubahan Sesudah Aksi Perubahan
Seluruh kegiatan pemeliharaan irigasi Sebagian pemeliharaan irigasi pada
pada jaringan utama (induk dan jaringan utama (induk dan sekunder)
sekunder) dilaksanakan oleh Dinas dilaksanakan dengan partisipasi
PUPR. P3A/GP3A.

43
P3A/GP3A melaksanakan operasi 3 P3A/GP3A di 2 UPT mendapatkan
dan pemeliharaan hanya di jaringan pengalaman dan kesempatan
tersier berpartisipasi dalam kegiatan fisik
pemeliharaan jaringan utama.

Media sosial belum dimanfaatkan Media sosial sebagai wahana untuk


untuk koordinasi, sosialisasi, dan koordinasi, sosialisasi informasi dan
edukasi dalam pengelolaan irigasi. edukasi pengelolaan jaringan irigasi
mulai dimanfaatkan dan
dikembangkan.
Belum ada upaya membangun Upaya membangun kepedulian
kepedulian masyarakat dalam masyarakat dalam pengelolaan irigasi
pengamanan jaringan irigasi melalui melalui lomba foto dan menulis
pemanfaatan media internet dan tentang irigasi sudah dimulai dan
media sosial akan menjadi agenda rutin tahunan.

B. Lesson Learnt Kepemimpinan Transformasional Kinerja Organisasi


1. Kemampuan Mengaktualisasikan Manajemen Kinerja
Dari pelaksanaan mencapai tahapan jangka pendek Aksi
Perubahan Membangun Kinerja Layanan Irigasi Melalui “SEMUT
IRENG” (Semangat Ikut Mengelola Irigasi Bareng-Bareng) pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo
diperlukan komitmen yang tinggi tim Efektif dalam menyelesaikan
setiap tahapan aksi perubahan. Project leader selalu berkonsultasi
dengan Mentor dan melaporkan setiap tahapan perubahan yang
dilaksanakan.
Project leader berusaha memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
dan memantau perkembangan setiap tahapan yang dilaksanakan
oleh Tim Efektif dengan tujuan sesuai dengan arget yang telah
direncanakan.

2. Kepemimpinan transformasional dalam pelaksanaan aksi


perubahan untuk memperoleh hasil yang diharapkan dengan
hasil yang jelas
Komunikasi yang efektif dan membangun hubungan yang baik
dengan stakeholder merupakan salah satu kunci keberhasilan setiap
tahapan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

44
Komunikasi tersebut salah satunya dengan Pengurus
P3A/GP3A yang diberikan kesempatan melaksanakan pemeliharaan
berkala jaringan irigasi. Pendampingan teknis kepada P3A/GP3A
dalam pelaksanaan dan dalam penyusunan laporan akhir pekerjaan
memerlukan cara komunikasi yang sesuai, mengingat kesempatan
ini adalah yang pertama bagi mereka.

3. Lesson Learnt Dalam Melakukan Terobosan/Inovasi;


Membangun Kinerja Layanan Irigasi Melalui “SEMUT IRENG”
(Semangat Ikut Mengelola Irigasi Bareng-Bareng) pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo
dengan melibatkan P3A/GP3A dalam pemeliharaan jaringan irigasi
utama (induk dan sekunder) merupakan salah satu bentuk terobosan
atau inovasi, hal ini dikarenakan sebelumnya P3A/GP3A hanya
dilibatkan di tingkat rapat/diskusi/sosialisasi untuk memberikan
masukan dan usulan. Sedangkan pemerintah pusat sudah
memberikan kesempatan P3A/GP3A berpartisipasi dalam
pengelolaan irigasi melalui Program Percepatan Peningkatan Tata
Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tetapi hanya pada jaringan tersier.

45
BAB IV
KONTRIBUSI AKSI PERUBAHAN DALAM PENGEMBANGAN
ORGANISASI DIGITAL

A. Aksi Perubahan Kinerja Organisasi dan Pengembangan Organisasi


Digital
1. Kontribusi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi
Terlaksananya aksi perubahan Membangun Kinerja Layanan
Irigasi Melalui “SEMUT IRENG” (Semangat Ikut Mengelola Irigasi
Bareng-Bareng) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Purworejo, dengan target hasil yang telah dicapai berupa
pemeliharaan irigasi pada jaringan utama dilaksanakan dengan
partisipasi dari P3A/GP3A di 2 (dua) UPT dan optimalisasi media sosial
sebagai wahana untuk koordinasi, sosialisasi informasi dan edukasi
pengelolaan jaringan irigasi telah memberikan kontribusi bagi
Pemerintah Kabupaten Purworejo sebagai berikut:
a. Melaksanakan salah satu prinsip pengelolaan irigasi yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang
Sumber Daya Air melalui kegiatan yang lebih nyata. Pengelolaan
irigasi secara partisipatif lebih efektif untuk kegiatan operasi dan
pemeliharaan (OP) jaringan irigasi, dan OP yang baik akan
memperpanjang usia konstruksi serta menekan pembiayaan untuk
rehabilitasi dan peningkatan.
b. Sosialisasi musim tanam untuk menuju tanam yang lebih tertib sesuai
Peraturan Bupati tentang Pola Tanam dan Rencana Tata Tanam
akan membantu meningkatkan kinerja pelayanan irigasi, terutama
pada musim tanam (MT) II dan MT III saat ketersediaan air irigasi
jumlahnya terbatas.
c. Adanya upaya membangun kepedulian masyarakat, termasuk
generasi muda untuk menjaga keberlanjutan sistem dan fungsi
jaringan irigasi sebagai infrastruktur utama dalam mendukung

46
berhasilnya Kabupaten Purworejo sebagai salah satu lumbung padi
Provinsi Jawa Tengah bagian selatan.

2. Pengembangan teknologi dan Organisasi Digital


Perkembangan teknologi digital perlu dimanfaatkan sebesar-
besarnya dalam pengelolaan irigasi. Banyak aktivitas pencatatan dan
pelaporan data irigasi yang sudah mulai memanfaatkan teknologi
informasi antara lain pendataan lahan irigasi, aset jaringan irigasi,
bangunan irigasi dan infrastruktur pendukung lainnya. Dimulai dengan
Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) yang sudah dibangun
sejak tahun 2015 oleh Dinas PUPR, mulai tahun 2019 Ditjen Sumber
Daya Air Kemen PUPR meluncurkan aplikasi E-PAKSI. Kabupaten
Purworejo menjadi pilot project penerapan sistem informasi
Penelusuran Aset Irigasi dan Penilaian Kinerja Sistem Irigasi (E-
PAKSI) tersebut sejak tahun 2019.
Di sisi lain pemanfaatan media sosial untuk mendorong peran
masyarakat luas dalam pengelolaan irigasi melalui aksi perubahan ini
sudah dimulai Dinas PUPR Kabupaten Purworejo meskipun masih
perlu terus ditingkatkan kuantitas dan kualitas konten dalam bentuk
yang lebih mudah difahami masyarakat luas.

B. Kendala dan Manajemen Resiko Aksi Perubahan Kinerja Organisasi


Kendala nyata yang dihadapi, resiko yang dihadapi dan
penyelesaiannya dari masing-masing milestone dapat dilihat dalam tabel
4.1.
Tabel 4.1. Daftar Kendala, Resiko dan Penyelesaian
No Milestone Kendala Resiko Penyelesaian
1 Pembentukan Tim Efektif Saat pelaksanaan Tugas Tim Efektif Pemberian deskripsi
beban tugas tidak optimal tugas dibuat lebih jelas
sedang tinggi

47
2 Rapat Koordinasi (FGD) Aktivitas kerja Pelaksanaan Disiapkan jadwal
dengan Stakeholder/Tim tinggi, kegiatan semua tahapan alternatif, dan
Efektif kontraktual DAK jangka pendek jadi Efisienkan waktu
Luncuran sedang mundur
berjalan

3 Penyusunan Dokumen Belum ada Administrasi Mencari referensi ke


Kerjasama Pengelolaan panduan atau kerjasama tidak BBWS dan Kab/Kota
Irigasi Partisipatif referensi lengkap lain secara daring
4 Sosialisasi Pengelolaan Adanya Tingkat kehadiran Protokol kesehatan
Irigasi Partisipatif kepada pembatasan tidak maksimal dipesankan dalam
P3A/GP3A pertemuan di dan Informasi tidak undangan
masa pandemi tersampaikan
secara luas

5 Penelusuran Jaringan Musim hujan lebih Penelusuran Efektifkan waktu


Irigasi dan Verifikasi awal jaringan tidak Maksimalkan potensi
Usulan. maksimal jumlah tenaga kerja

6 Pelaksanaan Pemeliharaan Musim hujan lebih Pelaksanaan Efektifkan waktu


Jaringan Irigasi Partisipatif awal pekerjaan tidak Maksimalkan potensi
di 2 (dua) UPT maksimal jumlah tenaga kerja

7 Optimalisasi Media Sosial Semua petugas Sosialisasi dan Ditunjuk petugas


sebagai Wahana sibuk, jaringan edukasi tidak khusus yang
Koordinasi, Sosialisasi dan kurang memadai mencapai bertanggung jawab
Edukasi sasaran/kurang Dipantau dengan rutin
maksimal Diberikan hadiah lomba
yang menarik

48
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Mengikutsertakan P3A/GP3A dalam pelaksanaan pemeliharaan
jaringan irigasi utama (induk dan sekunder) merupakan upaya
mewujudkan prinsip pengelolaan irigasi partisipatif sebagaimana
diamanahkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber
Daya Air.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi partisipatif,
P3A/GP3A kegiatan ini dinilai lebih dirasakan manfaatnya, karena
prioritas lokasi penanganan sesuai dengan usulan mereka. P3A/GP3A
juga mengharapkan ada keberlanjutan program ini bahkan ditingkatkan
dalam pekerjaan-pekerjaan konstruksi sederhana dalam pemeliharaan
jaringan irigasi.
Sosialisasi Musim Tanam mendorong petani melaksanakan tata
tanam yang sesuai jadwal. Tata tanam yang tertata akan memudahkan
petugas dalam pengaturan dan pemberian air irigasi sehingga akan
meningkatkan kinerja layanan irigasi.
Membangun kepedulian masyarakat dalam pengamanan jaringan
irigasi tidak dapat dilihat hasilnya dalam jangka waktu yang pendek
karena berhubungan dengan mengubah pola pikir masyarakat. Melalui
lomba menulis dan lomba foto tentang irigasi, terutama untuk generasi
muda siswa SMP adalah salah satu upaya yang diharapkan membawa
hasil dalam jangka panjang.

B. Rekomendasi
Dengan selesainya tahapan jangka pendek Aksi Perubahan
dengan judul Membangun Kinerja Layanan Irigasi Melalui “SEMUT
IRENG” (Semangat Ikut Mengelola Irigasi Bareng-Bareng) pada Dinas

49
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo, Project
Leader memberikan Rekomendasi sebagai berikut :
1. Perlu adanya komitmen pimpinan OPD dalam mengalokasikan
anggaran Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi yang
diperuntukkan pelaksanaan pemeliharaan irigasi partisipatif;
2. Perlunya upaya pembinaan dan pendampingan P3A/GP3A secara
rutin karena P3A/GP3A adalah salah satu dari tiga Kelembagaan
Pengelola Irigasi (KPI) selain Dinas Teknis dan Komisi Irigasi.
3. Perlunya upaya kampanye dan penyadaran publik secara terus
menerus melalui media sosial untuk tertib tanam sesuai ketentuan
peraturan bupati dan untuk peningkatan kepedulian masyarakat
terhadap jaringan irigasi.
4. Menuangkan aksi perubahan dalam Sasaran Kerja Pegawai Project
Leader pada tahun berikutnya dalam rangka menjamin
keberlangsungan pelaksanaan aksi perubahan.

50
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo, Kabupaten Purworejo


Dalam Angka Tahun 2019. Purworejo: Badan Pusat Statistik
Kabupaten Purworejo.

Laporan Hasil Studi Lapangan Kelompok 3, Inovasi Kinerja Organisasi


Dalam Pelayanan Publik Di Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.

Tim Coach Widya Iswara BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2020.


Penjelasan Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan
Administrator PKA Angk.4 BPSDMD Prov. Jateng.Semarang :
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Jawa Tengah.

Tim Coach Widya Iswara BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2020. Materi
Studi Lapangan. Semarang : Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 16 Tahun 2019 tentang


Pelatihan Kepemimpinan Administrator.

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 16 Tahun


2019, Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 1007 dan 1008
/K.1/PDP.07/2019 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan
Kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Administrator.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan


Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang
Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa.

Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 39 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pengembangan Budaya Kerja.

1
Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Purworejo

Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 69 Tahun 2016 Tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata
Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Purworejo

Peraturan Bupati Purworejo Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman


Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Purworejo

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pekerjaan Umum Dan


Penataan Ruang Kabupaten Purworejo Tahun 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pekerjaan Umum Dan


Penataan Ruang Kabupaten Purworejo Tahun 2018

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pekerjaan Umum Dan


Penataan Ruang Kabupaten Purworejo Tahun 2019

2
RIWAYAT HIDUP
GUNARTO (Jw : ꦒꦸꦤꦂꦠ) adalah saya, anak
pertama dari 6 (enam) bersaudara dari pasangan
Kusnowiyoto dan Paini yang lahir di Sikambang
Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo pada 21
Maret 1967 (atau Slasa Paing 10 Bêsar Jimakir AJ
1898, belakangan baru saya ketahui ternyata saat itu
Hari Raya Qurban).

Sekolah TK-SD-SMP-SMA biasa saja, temannya


naik ikut naik, temannya lulus ikut lulus, begitupun
saat 1986 saya ikut lulus SMAN 1 (dan satu-satunya
di) Purworejo.

Masa-masa sekolah selanjutnya tidak perlu saya


sampaikan, yang jelas saya punya 2 PTN almamater. Undip adalah almamater
saya yang pertama meskipun saya keluar bukan sebagai alumni tetapi sebagai
‘jebolan’ Undip, karena saya gagal connecting dengan Teknik Arsitektur.

Selanjutnya saya harus ikhlas hanya kuliah dan lulus S1 Teknik Sipil (dan jadi
alumni tentu saja) di Universitas Gadjah Mada. Meskipun predikatnya lulus dengan
koleksi kartu mahasiswa yang banyak dan ijin perpanjangan studi tidak hanya
sekali. Namun demikian tidak saya sesali, karena di lingkungan (yang sangat)
terbatas ada prinsip “kuliah suwe ora apa-apa, sing penting KAGAMA”.

S2, Pasca Sarjana? Saya merasa sudah cukup lama sekolah… kuliah saya
selanjutnya di kampus kehidupan jurusan ketenangan saja.

Saya tercebur di dunia birokrasi sejak Maret 1998 di Cabang Dinas Cipta Karya
Kedu Selatan. Tahun 2000 dengan mulai berjalannya kereta Otonomi Daerah saya
terpaksa berpindah gerbong ke DPULH Kabupaten Purworejo, karena gerbong
lama harus berhenti beroperasi alias dibubarkan. Kemudian tahun 2004 saya
harus rela bertugas di tempat yang paling basah berjudul Dinas Pengairan.

Tahun 2008, entah karena dikhawatirkan masuk angin terlalu lama di tempat
basah, atau sebab lain, saya dipindah ke Bagian Prasarana Fisik Setda dan
langsung ikut usung-usung pindahan kantor, karena saat itu mau ngeslup-slupi
gedung baru Sasana Olah Praja (Kantor Setda Kab. Purworejo). Ternyata, eh
ternyata… setelah selesai boyongan, dua bulan berikutnya saya dikembalikan ke
Dinas Pengairan, jindhul ik… kon sambatan thok jebule.

Dan waktu pun mengalir bagai air irigasi yang mengalir dari bendung hingga petak
tersier, akhir 2016 gerbong Dinas Pengairan yang 3 tahun sebelumnya sempat
dijenangke abang ganti nama Dinas SDA ESDM pun harus dimuseumkan, kantore
bubar meneeeh dab!!!

Januari 2017 akhirnya saya kembali ke kisah kasih lama yaitu Dinas Pekerjaan
Umum meskipun DPU yang terakhir ini harus rajin belajar karena ditambahi PR
(Penataan Ruang). Namun rupanya bertugas di tempat basah masih harus saya
telateni, karena di meskipun berpindah ke Dinas PUPR tetapi urusannya masih
sama saja yaitu air, sumber daya air, termasuk pengairan. Saya sering guyon

3
sama teman-teman “meskipun kita di tempat basah tetapi harus selalu hati-hati,
karena air irigasi tidak benar-benar bersih, kadang-kadang kotor dan bisa bikin
gatal”.

Begitu saja DRH saya …


Oh ya hampir lupa, saya berkeluarga sejak 1999 dengan istri saya Yuli Setyowati
yang seorang guru SMPN 40 Purworejo, dan hasil kolaborasi stakeholder utama
dengan selalu menerapkan komunikasi efektif, sekarang sudah menghasilkan
(kaya pabrik wae) 2 putri dan 1 putra. Retnaning Dyah Widowati (kuliah di Teknik
Sipil Undip, ngrampungke kuliahe bapake sing jebol), Faizah Azka Majidah
(sekolah di SMA IT Abu Bakar Yogyakarta) dan 1 putra Alzam Awwadi Ahmad
yang baru 5 tahun.

Saya Muslim. Suka dan terus belajar Budaya dan Sastra Jawa, tetapi tidak untuk
Kejawen.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai