oleh:
DIKLATSAR
BEKERJASAMA DENGAN
BANDUNG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
NIP : 199503012020121007
Mentor Coach
Penguji,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disahkan berdasarkan Hasil Seminar Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan VI Pemerintah Kabupaten Karawang pada
hari Kamis tanggal 18 Agustus 2021 di Balai Diklat Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Karawang.
Mentor Coach
Penguji,
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Upaya Peningkatan
Kesadaran Petani Untuk Pemakaian Pestisida Sesuai Anjuran Dalam Pengendalian
Hama Penggerek Batang Padi”. Laporan aktualisasi ini dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu kegiatan dalam rangkaian pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III Angkatan VI Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2021.
Pada Kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan rasa Terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Muhammad Solihin, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Jawa Barat
2. Bapak Asep Aang Rahmatullah, STTP,MP., sebagai Kepala BKPSDMD Kab. Karawang
Provinsi Jawa Brat yang telah memberikan dukungan fasilitas, sarana, dan prasarana
selama pendidikan dan pelatihan latsar
3. Ibu Hesti Pangestuti.,S.Sos., M.M selaku penguji atas saran masukan yang diberikan untuk
perbaikan rancangan aktualisasi
4. Bapak Acep Bambang Mutakin, S.STP, M.Si selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya.
5. Durahman, M.P, selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan
bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
6. Keluarga besar Dinas Pertanian Karawang dan UPTD Pengelolaan Peranian Tirta Jaya
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di
instansi.
8. Seluruh Panitia yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
9. Keluarga besar peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan VI tahun 2021
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan, oleh
karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak membuat laporan aktualisasi
menjadi lebih baik .
Karawang, 10 Agustus 2021
Penulis…..,,,,,,,,,,,,,,,,,
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ........................................................... 3
C. Ruang lingkup Aktualisasi .................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA
A. Deskripsi Organisasi ............................................................................ 5
B. Visi dan Misi Organisasi ....................................................................... 6
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.............................................. 6
D. Kedudukan, Fungsi, Unit Kerja ........................................................... 7
E. Sasaran Kerja Pegawai ........................................................................ 7
F. Struktur Organisasi .............................................................................. 8
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Role Model........................................................................................... 9
B. Identifikasi, Penerapan Isu, Gagasan Isu, Pemecahan Isu ................... 9
C. Diagram Pemecahan Isu ....................................................................... 13
D. Analisis Dampak .................................................................................. 14
E. Nilai-Nilai Dasar ANEKA .................................................................. 14
F. Kedudukan dan Peran ASN dalam Pelayanan Publik ......................... 17
G. Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi ................................................ 21
H. Matriks Jadwal Kegiatan ..................................................................... 33
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ............................................. 34
B. Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi ............................................................. 45
C. Analisis Dampak ................................................................................. 48
D. Kendala yang dihadapi dan penyelesaian ........................................... 49
E. Testimoni ........................................................................................... 50
iv
F. Matriks Jadwal Kegiatan ....................................................................... 54
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Kesimpulan ............................................................................................ 55
B. Saran ....................................................................................................... 55
C. Rencana Tindak Lanjut .......................................................................... 55
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASN menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 terdiri dari PNS dan Non PNS, dalam UU
disebut P3K Sebagai ASN, memiliki setidaknya tiga tugas. Pertama, sebagai pelaksana
kebijakan publik. Pelaksana kebijakan publik ini mempunyai fungsi dan tugas
melaksanakan seluruh peraturan perundang-undangan mulai peraturan pemerintah. Kedua,
ASN memiliki tugas sebagai pelayan masyarakat sesuai kedudukan masing-masing secara
profesional dan berkualitas. Intinya, melayani. Bukan dilayani, Ketiga, fungsi dan peran
kita sebagai ASN adalah mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Seluruh ASN,
bertugas dan berperan dan berfungsi sebagai pemersatu.
1
lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk menyelenggarakan
dan/atau melaksanakan kegiatan teknis fungsional penyuluhan pertanian
Pestisida merupakan zat, senyawa kimia (zat pengatur tumbuh dan perangsang
tumbuh), organisme renik, virus dan zat lain-lain yang digunakan untuk melakukan
perlindungan tanaman atau bagian tanaman. Petani menggunakan pestisida untuk
membasmi hama dan gulma dengan harapan hasil produk pertanian meningkat. Disamping
dapat meningkatkan hasil produk pertanian, pestisida mempunyai dampak negatif seperti
berkurangnya keanekaragaman hayati, pestisida berspektrum luas dapat membunuh hama
sasaran, parasitoid, predator, hiperparasit serta makhluk bukan sasaran seperti lebah,
serangga penyerbuk, cacing dan serangga bangkai.
Penggerek batang padi merupakan hama tanaman padi yang termasuk ordo
lepidoptera dari famili Noctuidae dan Pyralidae. Serangga ini umumnya tertarik pada
lampu pada malam hari, berbentuk kupu-kupu kecil yang disebut ngengat dan tersebar di
daratan Asia, Amerika, dan Australia. Gejala serangan hama penggerek tersebut sama,
yaitu pada fase vegetatif yang disebut ‘’sundep’’ dengan gejala titik tumbuh tanaman muda
2
mati. Gejala serangan penggerek pada fase generatif disebut “beluk” dengan gejala malai
mati dengan bulir hampa yang kelihatan berwarna putih. Gejala sundep sudah kelihatan
sejak 4 hari setelah larva penggerek masuk. Larva penggerek selalu keluar masuk batang
padi, sehingga satu ekor larva sampai menjadi ngengat dapat menghabiskan 6-15 batang
padi.
Berdasarkan data kumulatif luas serangan organisme pengganggu tumbuhan UPDT
Pengelolaan pertanian Kecamatan Tirtajaya yang dilakukan oleh petugas POPT selama 5
tahun terakhir dari tahun 2015 sampai 2020 luas serangan hama penggerek batang
mengalami kenaikan. Menurut data pada tahun 2015 terdapat 36 hektar serangan pada
tanaman padi, berkurang pada tahun 2016 menjadi 26 Hektar, kemudian, 2017 luas
serangan menjadi 29 hektar, pada 2018 luas serangan menjadi 43 hektar mengalami
kenaikan yang signifikan, kemudian pada 2019 dan 2020 luas serangan yaitu 44 hektar.
Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan yang akan
dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
Tujuan Umum
3
tidak sesuai anjuaran
5. Tersedianya Laporan hasil kegiatan aktualisasi sebagai bukti dan
pertanggungjawaban atas dilakukanya kegiatan aktualisasi.
Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:
Ruang lingkup aktualisasi ini dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2021 sampai 7
Agustus 2021, dilaksanakan pada wilayah kerja UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan
Tirtajaya Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi core issue
adalah sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan Mentor
2. Membuat Leaflet pedoman Pengguanaan pestisida yang tepat dan sesuai
anjuran dalam mengendalikan hama penggerek batang
3. Sosialisasi dan penyuluhan pemakaian Pestisida yang tepat dan sesuai anjuran
dalam mengendalikan hama penggerek batang pada para petani baik
perorangan maupun individu
4. Pendampingan dengan petani ketika pelaksanaan penggunaan pestisida
5. Evaluasi Kegiatan dengan Mentor, para penyuluh lain, dan petugas POPT
4
BAB II.
GAMBARAN UMUM LEMBAGA
A. DESKRIPSI ORGANISASI
Gambaran Umum UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya
UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya beralamat di Jl. Raya Tambaksari.
UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan daerah dibidang Pertanian.
Profil UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya sebagai berikut :
1. Nama UPTD : Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya
3. Alamat UPTD
b. Kelurahan/Desa : Tambaksari
c. Kecamatan : Tirtajaya
d. Kabupaten/Kota : Karawang
: POPT : 1 Orang
5
B. Visi dan Misi UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya
C. Nilai-Nilai Organisasi
6
D. Kedudukan, Tugas, Fungsi Unit Kerja
2. Tugas
Berikut merupakan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) jabatan Ahli Pertama Penyuluh
Pertanian adalah sebagai berikut:
1. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data potensi wilayah sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya (SDA, SDM, SDE);
2. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data kegiatan penyuluhan pertanian
sesuai kebutuhan masing-masing subsektor sebagai bahan penyusunan
programa Penyuluhan Pertanian;
3. Melakukan diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) sesuai
7
kebutuhan;
4. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Poktan;
5. Mengumpulkan dan mengolah data peningkatan kelas kemampuan Poktan;
6. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Gapoktan;
7. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Gapoktan;
8. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP);
9. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP);
10. Melakukan evaluasi peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan
Ekonomi Petani (KEP);
11. Melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan
prasarana Poktan/Gapoktan;
12. Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui kegiatan
sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi;
13. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data fasilitasi peningkatan skala usaha
tani Poktan/Gapoktan;
14. Melakukan evaluasi fasilitasi peningkatan produktivitas usaha tani melalui
Demonstrasi plot (demplot);
15. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Pos Penyuluhan
Pertanian Desa (Posluhdes);
F. Struktur Organisasi
Bapak Durahman
8
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Role Model
dr. Cellica Nurrachadiana (lahir di Bandung, 18 Juli 1980; umur 40 tahun) adalah
Bupati Karawang untuk masa bakti 2015-2020 dan 2021-2024. Sebelumnya, ia menjabat
sebagai Wakil Bupati Karawang untuk masa bakti 2010-2015. Ia dinobatkan sebagai Wakil
Bupati termuda se-Indonesia saat itu. Ibu Cellica adalah sosok yang data menjadi panutan
karena selalu mengajarkan tentang disiplin dan integritas kepada para ASN di wilayah
Kabupaten karawang, ibu Cellica selalu berpesan bekerjalah dengan hati, melayani masyarakat
dengan sungguh-sungguh, ini sesuai dengan Nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Kemudian setiap Instansi yang
ada di wilayah pemerintahan ibu Cellica harus bisa saling bekerjasama secara profesional,
menunjukan prinsip Manejemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan publik.
Kedudukan serta peran ASN dalam NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of Government,
dan Pelayanan Publik merupakan prinsip kegiatan aktualisasi dan habituasi yang akan
dilaksanakan di UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya dengan menerapkan nilai
ANEKA. Program aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan identifikasi isu dengan melihat
dari sisi keaktualan, problematik, kekhalayakan dan juga berdasarkan kelayakan isu tersebut
untuk dipecahkan (metode APKL). Setelah itu prioritas isu ditentukan dengan melihat dari sisi
urgency, seriousness dan growth atau dikenal dengan USG. Daftar Isu yang diperoleh yang
dikaitkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of
Government (WoG) dan Pelayanan Publik) ditampilkan pada Tabel berikut :
9
Tabel 1. Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Sumber isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Rendahnya kesadaran Manajemen Petani melakukan Meningkatnya
petani untuk ASN dan pemupukan sesuai kesadaran
melakukan Pelayanan pengalaman saja petani untuk
pemupukan sesuai Publik tanpa melakukan
anjuran memperhatikan pemupukan
anjuran sesuai anjuran
2. Kurangnya kesadaran Whole of Petani mengunakan Meningkatnya
petani untuk Government pestisida kimia dengan kesadaran
mengunakan Pelayanan mengira-ngira tanpa petani untuk
pestisida kimia sesuai Publik mengindahkan takaran menguunakan
anjuran yang dianjurkan pestisida kimia
sesuai anjuran
3. Kurangnya pengelolaan Whole of Petani kekurangan air Meningkatnya
air yang baik Government setiap musim tanam kesadaran
Pelayanan saat musim kemarau petani untuk
Publik tiba dan ketika musim memperhatikan
hujang lahan kelestarian
kebanjiarn lingkungan, dan
membersihkan
saluran air
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan
proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan
solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu
yakni berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
10
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian
rupa sehingga sulit dicegah.
Dalam hal ini saya menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)
yang meliputi kriteria :
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebutjika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1 sampai
dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat
serius untuk segera ditangan
2. Penetapan Isu
Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik USG, maka isu yang
menduduki peringkat pertama yang perlu dicari gagasan pemecahan adalah “Kurangnya
Kesadaran Petani Untuk Mengunakan Pestisida Kimia Sesuai Anjuran’’
11
3. Pemecahan Isu
Berdasarkan analisis isu Teknik USG, ditemukan isu terpilih atau core issue yang
mendapat peringkat tertinggi yaitu “Kurangnya Kesadaran Petani Untuk Mengunakan
Pestisida Kimia Sesuai Anjuran’’. Dalam analisis untuk menentukan kualitas isu dengan
teknik analisis USG, ditemukan bahwa core issue yang terpilih memiliki nilai (skala likert)
yang cukup tinggi untuk diangkat menjadi isu utama, maka perlu adanya penanganan yang
segera dan serius agar dampak kurangnya sadarnya petani dalam pemakaian pestisida kimia
sesuai anjuran tidak meluas dan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.
Melihat data kumulatif luas serangan organisme pengganggu tumbuhan UPDT
Pengelolaan pertanian Kecamatan Tirtajaya yang dilakukan oleh petugas POPT selama 5 tahun
terakhir dari tahun 2015 sampai 2020 luas serangan hama penggerek batang mengalami
kenaikan. Menurut data pada tahun 2015 terdapat 36 hektar serangan pada tanaman padi,
berkurang pada tahun 2016 menjadi 26 Hektar, kemudian, 2017 luas serangan menjadi 29
hektar, pada 2018 luas serangan menjadi 43 hektar mengalami kenaikan yang signifikan,
kemudian pada 2019 dan 2020 luas serangan yaitu 44 hektar.
Apa yang menjadi dasar serangan penggerek batang padi semakin meninggi apakah
karena anjuran penggunaan pestisida yang baik tidak dilakukan oleh para petani, dan
menyebabkan masalah lingkungan. Menurut para penyuluhan pertanian di lapangan dan
petugas POPT kecamatan Tirtajaya banyak petani yang belum menerapkan pemakaian
pestisida yang baik, maka perlu adanya penyuluhan yang baik bagaimana dampak yang timbul
dari pemakaian pestisida kimia yang sesuai anjuaran
Berdasarkan uraian yang telah di paparkan, penulis mempunyai gagasan pemecahan isu
dengan judul, “Upaya Peningkatan Kesadaran Petani Untuk Pemakaian Pestisida Sesuai
Anjuran Dalam Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi” Untuk mewujukan gagasan
pemecahan isu tersebut, maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN di satuan tempat kerja sebagai berikut:
1. Melakukan Konsultasi kepada Mentor
2. Membuat leaflet pedoman Pengguanaan pestisida yang tepat dan sesuai
anjuran dalam mengendalikan hama penggerek batang
3. Sosialisasi dan penyuluhan Pengguanaan Pestisida yang tepat dan sesuai
anjuran dalam mengendalikan hama penggerek batang pada para petani baik
perorangan maupun individu
12
4. Pendampingan dengan petani ketika pelaksanaan penggunaan pestisida
5. Evaluasi Kegiatan dengan Mentor, para penyuluh lain, dan petugas POPT
Latar Belakang
Penetapan Isu
Tujuan
1. Kesadaran Pemakaian 2. Menurunnya Tingkat Penyerangan 3. Pengendalian Hama dengan
Pestisida yang baik ,,l.hama penggerek batang padi …bahan yang ramah lingkungan
13
D. Analisis Dampak
Bila pemaikain pestisida tidak sesuai anjuran terus berlanjut dan tidak terkendali maka
akan terjadi dampak lingkungan seperti menurunkan kesuburan tanah dan mencemari air,
pestisida kimia menyebabkan resistensi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT),
pertumbuhan tanaman tidak normal. Pestisida kimia meninggalkan residu pada tanaman.
adapun sisa pestisida kimia ini masih akan tertinggal dalam jangka waktu yang lama di dalam
tanaman hingga masa panen tiba, bahkan, jika residu pestisida masih menempel di buah
atau sayuran ketika dikonsumsi, maka akan membahayakan kesehatan manusia, dan semakin
tidak terkendalinya serangan hama penggerek batang padi.
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai
ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik
komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di
ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar, namun seringkali
kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut
akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
14
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d Tanggung jawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut
benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan
akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
15
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN,
yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
16
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan
pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan.
Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu)
menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam
bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah ada
dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat
memutuskan peristiwa yang terjadi.
17
bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang
ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi
politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang
unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
18
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan
publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait
dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi
tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu
warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan
dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip
mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi
mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak
dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga
negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang
terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
19
atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok
rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan
dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2. dialog atau pertukaran informasi;
3. joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. joint working, atau kolaborasi sementara;
2. joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3. satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang menjadi
urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2. union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger, yaitu
penggabungan ke dalam struktur baru.
20
G. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
21
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
dilakukan dengan
jelas
(akuntabilitas)
dan diskusi untuk
meminta saran
dengan sopan
(etika, WOG)
Analisis Dampak
Jika tidak dipaparkan
dengan baik dapat
menimbulkan kesalahan
informasi.
Analisis Dampak
Jika tidak meminta
saran dengan sopan
akan berdampak
22
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
ketersinggungan dan
tidak diperoleh saran
untuk memperbaiki
rancangan aktualisasi
23
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
Agenda III
Anilisi Dampak
Jika tidak meminta Whole Of
saran dengan ramah dan Goverment
sopan akan Berkoordinasi
menimbulkan dengan Struktural
ketersinggungan, dan dan lintas
jika tidak jujur akan
timbul ketidak
percayaan
24
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
Analisi Dampak
Jika kita tidak meminta
saran dan bekerja sama
dengan rekan sejawat
akan mengakibatkan
ketersinggungan
hubungan antar rekan
dan bila tidak
transparan dan
bertanggung jawab
maka bisa terjadi
ketidak akuratan
Informasi
25
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
Analisis Dampak
Jika leaflet dibuat dan
tidak mudah di pahami
oleh orang yang dituju
untuk membaca maka
informasi tidak akan
tersampaikan dengan
baik, dan membuat
tujuan kegiatan kurang
tercapai
1. 3. Melakukan 1. Menentukan jadwal Lembar kehadiran Agenda III Misi ke 3 Aktualisasi nilai-
dengan petani guna petani mengikuti nilai dasar PNS
penyuluhan
kegiatan Sosialisasi dan sosialisasi dan Pelayanan Publik Kegiatan ini secara berupa
berkala pada penyuluhan penyuluhan Partisipatif, tidak langsung Etika publik (sopan,
Dokumentasi Responsif, dan tidak memberikan ramah, integritas)
petani baik
penyuluhan deskriminatif dalam kontribusi terhadap Nasionalisme
individu atau 2. Melakukan perencanaan menyampaikan misi dari UPTD (Kesepakatan,kerjasa
penyuluhan dengan Sosialisasi dan materi sosialisasi Pengelolaan ma)
kelompok
berkoordinasi dengan penyuluhan tentang Pertanian Kec Akuntabilitas
kelompok tani Pemahaman petani Agenda II Tirtajaya, yakni (adil, Transparansi,
tentang pentingnya penerapan rekayasa dan tanggung jawab)
3. Melakukan melakukan pemakaain Komitmen Mutu teknologi pertanian Komitmen mutu
penyuluhan kepada pestisida sesuai anjuran, Kegiatan ini spesifik lokasi (inovasi) dalam
petani yang sedang dengan ramah, sopan, mencerminkan nilai- secara dinamis. kegiatan ini
berada di lapangan (Etika) dan mudah di nilai inovatif dan memperkuat nilai
mengerti (Komitmen berorientasi mutu organisasi, yaitu:
ataupun di sawah
Mutu) serta mendengar Tangguh, Mandiri,
c. dengan seksama dan dan sejahtera
26
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
berdiskusi dengan Etika Publik Misi ke 4
petani ketika Menggunakan etika
menggunakan pestisida cermat, berintegritas Peningkatan
(Nasionalisme) tinggi, jujur, senyum, efisiensi sistem
sapa, salam, sopan, agribisnis.
Analisis Dampak santun ketika
Jika melakukan sosialisi menyampaikan
dan penyluhan dengan materi
tidak ramah dan sopan
petani tidak akan mau Nasionalisme
lagi datang dan Kegiatan ini
mendengarkan para memberi dampak
penyuluh, dan jika pada nilai-nilai
materi yang sampaikan keadilan sosial bagi
tidak mudah dipahami seluruh rakyat
petani akan sulit untuk indonesia
menerapkan dalam
usaha taninya dan jika
petani tidak diajak
berdiskusi maka kurang
mengetahui apakah
infomasi yang di
berikan tersampai atau
tidak
1. 4. Pendampingana. 1. Penyiapan materi Output Agenda III Misi ke 3 Aktualisasi nilai-
kepada petani b. Dokumentasi nilai dasar PNS
ketika pendampingan saat Pelayanan Publik Kegiatan ini secara berupa
pemakaain pestisida Partisipatif, tidak langsung Etika publik (sopan,
pelaksanaan
Responsif, dan tidak memberikan ramah) Nasionalisme
27
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
penyemprotan 1. Materi yang di deskriminatif dalam kontribusi terhadap (Kesepakatan,kerjasa
pestisida sajikan disampaikan menyampaikan misi dari UPTD ma)
dengan baik, dan materi Pengelolaan Anti korupsi
sopan, (Etika), jelas pendampingan Pertanian Kec (Jujur) dan
mudah diamati dan Tirtajaya, yakni komitmen mutu.
pada saat dipraktikan Agenda II penerapan rekayasa Dalam kegiatan ini
petani ikut serta teknologi pertanian memperkuat nilai
dalam praktik Komitmen Mutu spesifik lokasi organisasi, yaitu:
tersebut Kegiatan ini secara dinamis. Tangguh, Mandiri,
(Komitemen Mutu) mencerminkan nilai- dan sejahtera
nilai inovatif dan
Analisis Dampak berorientasi mutu
Jika Materi dalam
pendampingan tidak Etika Publik
disampaikan dengan Menggunakan etika
baik dan sopan maka cermat, berintegritas
akan terjadi tinggi, jujur, senyum
ketersinggungan sapa, salam, sopan,
dengan petani, santun ketika
kemudian materi yang menyampaikan
disampaikan tidak jelas materi
dan tidak mudah
dipahami maka transfer
informasi tidak Anti Korupsi
tersampaikan dengan (Jujur)
baik, petani mungkin
tidak menerapkan Nasionalisme
dengan berkelanjutan (Menjaga
Lingkungan)
28
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
2. Penjelasan kepada 2. Pemahaman petani
petani terkait akan pentingnya
pemakaian pestisida menjaga ligkungan
sesuai anjuran ekosistem pertanian
(Nasionalisme), dan
tidak merusak
lingkungan yang
akan berdapak
berkepanjangan
dengan bahan
berbahaya bagi
lingkungan
pertanian (Anti
Korupsi)
Analisis Dampak
3. Mendengarkan keluhan Jika petani tidak diajak
dan masukan petani untuk menjaga
terkait kendala lingkungan maka akan
pemakaiaan pestisida timbul rasa acuh
terhadap Lingkungan
usaha taninya,
menjadikan
terdegradasinya rasa
cinta menjaga
lingkungan, kemudian
sikap tidak jujur
memakai pestisida yang
tidak sesuai anjuran
29
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
akan menyebabkan
dikit demi sedikit
munculnya sikap
berbuat curang, jadi
berorientasi kepada
hasil saja bukan proses
b. menjaga agar hasilnya
bisa lebih baik dan
optimal
30
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
Analisis Dampak Kearifan Lokal,
Jika tidak memakai Berkelanjutan
etika yang baik
dalam memintaa Komitmen Mutu:
saran dan Efektif dan Efisien
berdiskusi maka
akan tercipta Etika Publik
ketersinggungan Menggunakan etika
cermat, berintegritas
tinggi, jujur, senyum,
2. Pemaparan evaluasi sapa, salam,
2. mengkomukikasikan kegiatan dilakukan sopan,santun
kepada atasan dan rakan dengan jelas
sesama penyuluh evaluasi bertanggung jawab Agenda III
kegiatan aktualisasi (akuntabilitas) dan
diskusi untuk Whole of
meminta saran Government
dengan sopan (etika, Berkoordinasi
WOG) dengan struktural
dan lintas bidang
31
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
bagaimana baiknya
evaluasi , apakah susah
sesuai tugas penyuluh
(Komitmen Mutu)
b.
Analisis Dampak
Jika tidak meminta
saran dengan sopan akan
berdampak
ketersinggungan dan
tidak diperoleh saran
untuk memperbaiki
evaluasi kegiatan
32
H. Matriks Jadwal Kegiatan
Matriks Jadwal Kegiatan Aktialisasi yang di paparkan pada Tabel 4 Berikut :
Berkonsultasi
dengan Mentor
Membuat Leaflet
atau pedoman
pemakaain
pestisida yang
tepat dan sesuai
anjuran dalam
pengendalian
hama penggerek
batang padi
Melakukan
penyuluhan
berkala pada
petani baik
individu atau
kelompok tani
Pendampingan
dengan petani
ketika
pelaksanaan
penyemprotan
pestisida
EvaluasiKegiatan
33
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
34
2. Koordinasi dengan sesama Dokumetasi foto
penyuluh dan Petugas POPT Lembar Dukungan
35
2. mengkomukikasikan kepada Dokumentasi
atasan dan rakan sesama foto
penyuluh evaluasi kegiatan
aktualisasi
3. Konsultasi akhir dengan Draff Kehadiran
atasan dan rakan sesama
penyuluh
36
d. Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN yang terdapat pada kegiatan
1. Etika publik : ketika meminta saran dilakukan dengan sopan dan santun
2. Nasionalisme : diskusi dan bekerjasama dengan atasan untuk
menjadikan kegiatan aktualisasi ini bermanfaat dan berkelanjutan
Kontribusi terhadap visi, misi dan tata nilai organisasi yaitu untuk
mewujudkan Kegiatan ini secara tidak langsung memberikan kontribusi
terhadap misi dari UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya, misi
organisasi yang ke-1 optimasi pemanfaatan sumber daya manusia, dan
teknologi.
G. Dokumentasi kegiatan
37
Kegiatan 2. Membuat Leaflet atau pedoman pemakaian pestisida yang
tepat dan sesuai anjuran dalam pengendalian hama
penggerek batang padi
Kegiatan ini penulis lakukan untuk menjelaskan kegiatan aktualisasi
yang akan penulis lakukan sehingga para petani dapat memperoleh gambaran
dan bahan pedoman untuk melakukan pemakaian pestisida
a. Konsultasi dengan kepala UPTD terkait pembuatan pedoman pemakaian
Pestisida yang tepat dan sesuai anjuran
Tahapan ini diawali dengan berkonsultasi dengan mentor terkait
pembuatan leaflet yang baik dan mudah dipahami
b. Koordinasi dengan sesama penyuluh dan Petugas POPT terkait
pembuatan pedoman pemakaian pestisida
Penulis memaparkan draff leaflet yang dilaksanakan pada tanggal 13
Juli 2021 kepada atasan, rekan sesama penyuluh dan petugas POPT, apakah
leaflet sudah baik dalam isi dan kemudahan dalam pemahaman jika para petani
membacanya.
c. Menyusun isi Brosur atau pedoman Pemakaian Pestisida yang sesuai
anjuran
Setelah penulis mendapatkan saran dari mentor, sesama penyuluh dan
Petugas POPT penulis mulai membuat leaflet pada tanggal 15 Juli 2021
d. Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN yang terdapat pada kegiatan
1. Etika publik : ketika meminta saran dilakukan dengan sopan dan santun
2. Nasionalisme : diskusi dan bekerjasama dengan atasan dan rekan
kerja untuk menjadikan leaflet ini mudah dipahami
38
perluasan diversifikasi teknologi, sumber daya, produksi dan konsumsi.
G. Dukumentasi kegiatan
39
b. Melakukan perencanaan penyuluhan dengan berkoordinasi dengan
kelompok tani
Karena dilakukan dimasa pandemi corona penyuluhan ini dilakukan
dengan perencanaan yang baik dengan menggunakan protokol kesehatan yang
baik dan tidak mengudang terlalau banyak orang sehingga tidak terjadi
kerumunan
40
menerapkan kaidah menjaga lingkungan dan dapat mempraktikan diharakan
menjadi petani yang sejahtera karena telah mengenal usaha taninya dengan
baik
G. Dokumentasi kegiatan
Gambar 6. Menentukan jadwal dan berkoordnasi dengan kelompok tani untuk pelaksanaan
penyuluhan
41
Kegiatan 4. Pendampingan kepada petani ketika pelaksanaan penyemprotan
pestisida
Kegiatan ini penulis lakukan untuk memberikan penyuluhan kepada
petani secara langsung dengan melakukan pendaampingan ketika petani
melakukan penyemprotan kepada tanaman padi
a. Penyiapan materi
Tahapan ini diawali dengan penyiapan materi yang baik dan nudah
dipahami oleh petani sehingga petani memahami dan dapat menerapkan
pemakaian pestisida sesuai anjuran berkelanjutan
b. Penjelasan kepada petani terkait pemakaian pestisida sesuai anjuran
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 juli 2021 dilakukan pada
sawah petani yang sedang masuk masa generatif atau keluarnya malai biasanya
penggerek sudah berada pada batang bawah padi dan segera harus ditangani,
agar gabah tidak hampa yang ditandai dengan gabah yang berwarna putih
akibat penggerek yang menggerek batang padi.
c. Mendengarkan keluhan dan masukan petani terkait kendala
pemakaiaan pestisida
Kegiatan dilaksanakan pada yanggal 29 Juli 2021 dengan mendatangi
langsung kediaman petani mendengar kendala yang dihadapi ketika pemakaian
pestisida
d. Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN yang terdapat pada kegiatan
42
yakni penerapan rekayasa teknologi pertanian spesifik lokasi secara dinamis.
G. Dokumentasi kegiatan
43
a. meninjau ulang hasil kegiatan penyuhan
Tahapan ini diawali dengan berkonsultasi dengan rekan sesama
penyuluh pertanian terkait jalannya kegiatan aktualisasi
b. mengkomukikasikan kepada atasan dan rakan sesama penyuluh
evaluasi kegiatan aktualisasi
Penulis memaparkan kegiatan-kegiatan aktualisasi yang telah
dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2021, apakah kegiatan aktualisasi ini telah
berjalan baik dan kegiatan ini memiliki manfaat dan terus berkelanjutan
sehingga dapat memiliki dampak yang baik bagi petani.
c. Meminta saran dan masukan mengenai rancangan aktualisasi
Penulis mendapatkan saran dari mentor tentang pelaksanaan kegiatan
aktualisasi ini agar berkelanjutan :
1. Ketika melakukan penyuluhan gunakan bahasa sederhana agar mudah
dipahami petani
2. Dalam menerangkan meteri penyuluhan usahakan tidak terlalu cepat
3. Keseluruhan aktualisasi telah berjalan baik tingkatkan lagi keahlian
berbicara di depan umum
d. Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN yang terdapat pada kegiatan
1. Etika publik : ketika meminta saran dilakukan dengan sopan dan santun
2. Akuntabilitas : adanya kejelasan dalam memaparkan hasil kegiatan
aktualisasi
Kontribusi terhadap visi, misi dan tata nilai organisasi yaitu untuk
mewujudkan Kegiatan ini secara tidak langsung memberikan kontribusi
terhadap misi dari UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya, misi
organisasi yang ke-1 optimasi pemanfaatan sumber daya manusia, dan
teknologi.
44
f. Penguatan nilai organisasi
G. Dokumentasi Kegiatan
45
Tabel 6. Hasil capaian kegiatan aktualisasi
46
5 Evaluasi Kegiatan Dokumetasi foto 100%
Akatualisasi Draff Kehadiran
1. Sebelum aktualisasi petani kurang mengetahui waktu yang tepat, setelah mengadakan
aktulisasi penyuluhan petani akan mencoba melakuan pada saat yang tepat.
2. Sebelum aktualisasi petani memakai sembarang pestisida untuk semua hama, setelah
aktualisasi penyuluhan petani memakai pestisida tertentu yang peruntukannya untuk
hama tertentu seperti penggerek batang padi.
3. Sebelum aktualaisasi petani tidak mengetahui pentingnya mutu atau pestisida yang
telah tersertifikasi oleh kementan, setelah aktualisasi penyuluhan petani melihat mutu
bukan harga.
4. Sebelum aktualisasi petani kurang mengenal jenis-jenis bahan aktif pestisida, setelah
aktualisasi penyuluhan petani mengenal jenis-jenisnya, seperti karbofuran, dipehimo,
dan bensulfat.
5. Sebelum aktualisasi petani kurang mengetahui cara penyemprotan yang baik, setelah
aktualisasi petani melakukan penyemprotan sesuai anjuran, yaitu penyemprotan ke
batang bukan daun.
6. Sebelum aktualisasi petani untuk pemakaian dosis atau takaran penyemprotan kurang
baik, setelah aktualisasi petani melakukan takaran larutan pestisida sesuai anjuran
yaitu untuk 1 hektar sawah dalam 1 tanki yang berisi 16 L air di campur larutan
pestisida 200 ml atau 1 cup air mineral dan untuk itu memerlukan 16 tanki dalam 1
hektar sawah.
47
C. Analisis Dampak
Analisis dampak bila tidak menerapkan nilai dasar ANEKA selama aktualisasi
disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel . Analisis dampak
48
Penerapan nilai ANEKA ketika
meminta saran dan masukan
pelaksanaan aktualisasi yang
5 Evaluasi Kegiatan Akatualisasi
sudah dilaksanakan secara lisan
maupun tertulis akan menjadikan
kegiatan ini dapat berkelanjutan
49
4 Pendampingan kepada petani kadang banyak Menentukan jadwal
petani ketika sekali kegiatan sulit petani kapan waktu yang
pelaksanaan menentukan jadwal tepat dalam penggunaan
penyemprotan pestisida pendampingan pestisida
E. Testimoni
50
Berikut adalah matriks habituasi yang diterapkan selama aktualisasi (Tabel )
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Akuntabilitas 3
Nasionalisme 6
Etika publik 10
Komitmen mutu 7
Anti korupsi 1
51
Berikut Matriks Keterkaitan Visi dan Misi dan Penguatan Nilai Organisasi selama aktualisasi Tabel
10. Matriks Keterkaitan Visi dan Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
Keterkaitan terhadap Visi, Misi, dan Tata Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Jumlah
Nilai Organisasi 1 2 3 4 5
Visi
MEWUJUDKAN PERTANIAN
KARAWANG YANG MODERN,
TANGGUH, MANDIRI, 5
SEJAHTERA, DAN
BERKELANJUTAN BERBASIS
KEARIFAN LOKAL
Misi optimasi pemanfaatan sumber daya
manusia, dan teknologi 2
52
Berikut Matriks Kedudukan dan Peran ASN pada kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan (table ) Tabel 11.
Matriks Kedudukan dan Peran ASN
Kedudukan dan peran ASN Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan Jumlah
5
Manajemen ASN 1
Pelayanan Publik 2
Whole of Government 3
53
F. Matriks Jadwal Kegiatan
Jadwal realisasi pelaksanaan aktualisasi yang penulis lakukan disajikan dalam Tabel berikut.
Tabel 12. Matrik jadwal realisasi kegiatan aktualisasi
Juli Agustus
Kegiatan
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7
Berkonsultasi
dengan Mentor
Membuat Leaflet
atau pedoman
pemakaain
pestisida yang
tepat dan sesuai
anjuran dalam
pengendalian
hama penggerek
batang padi
Melakukan
penyuluhan
berkala pada
petani baik
individu atau
kelompok tani
Pendampingan
dengan petani
ketika
pelaksanaan
penyemprotan
pestisida
EvaluasiKegiatan
54
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah selesai dilaksanakan
terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh, yaitu :
1. Penerapan nilai-nilai ASN, kedudukan dan peran ASN di NKRI
terlaksanana dengan baik melalui kegiatan-kegiatan telah dilakukan selama
habituasi
2. Realisasi beberapa kegiatan aktualisasi terkendala dengan jadwal
rancangan. Hal ini dikarenakan kekurangan penulis dalam menyesuaikan
jadwal dengan atasan dan dengan kegiatan-kegiatan dengan para petani
karena adanya pembatasan kegiatan akibat pandemi
3. Bila kegiatan aktualisasi ini diterapkan di unit organisasi dapat mengatasi
permasalahan terkait isu, semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan dan
memperoleh dampak yang baik sehingga produksi petani dapat meningkat.
Saran
Setelah melaksanakan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, terdapat
beberapa saran terhadap proses dan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi, yaitu :
1. Hasil aktualisasi diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi untuk
peningkatan dan perbaikan terhadap pemakaian pertisida yang sesuai
anjuran sehingga hama penggerek batang padi, hama, dan penyakit lainnya
dapat dikendalikan
2. Nilai-nilai dasar ASN (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, dan anti-
korupsi) harus dilakukan tidak hanya ketika pelaksanaan aktualisasi saja,
tetapi juga saat melakukan pekerjaan sehari-hari di unit kerja masing-
masing.
Rencana Tindak Lanjut
Adapun rencana tindak lanjut selanjutnya penulis akan terus memberikan
penyuluhan secara berkala agar petani terus menerapkan pemakaian pestida sesuai
anjuran, dan kedepannya akan membuat pestisida hayati yang lebih ramah
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Balitsa.litbang.pertanian.go.id. 2021. Penggunaan Pestisida Harus Berdasarkan Pada Enam
Tepat. https://balitsa.litbang.pertanian.go.id /ind/ index.php/ berita-terbaru/ 326-
penggunaan-pestisida-harus-berdasarkan-pada-enam-tepat.html.
LAMPIRAN