Anda di halaman 1dari 72

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR PROFESI ASN


DI DINAS PERTANIAN KABUPATEN KARAWANG

oleh:

Nama : Suhartanto, S.T


NDH : 10
NIP : 199503012020121007
Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian
Unit Kerja : UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan Tirtajaya
Dinas/Instansi : Dinas Pertanian Kabupaten Karawang

DIKLATSAR

CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI JAWA BARAT

BANDUNG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Upaya Peningkatan Kesadaran Petani Untuk Pemakaian Pestisida


Sesuai Anjuran Dalam Pengendalian Hama Penggerek Batang
Padi

Nama : Suhartanto, S.T

NIP : 199503012020121007

Telah disetujui pada tanggal : ...............


Di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM)
Kabupaten Karawang

Mentor Coach

Durahman, M.P Acep Bambang M. S.STP, M.Si


NIP. 19661019 198903 2 002 NIP.19801118 200012 1 001

Penguji,

Hesti Pangestuti.,S.Sos., M.M


NIP. 1970606 199803 2 004

i
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN KESADARAN PETANI


UNTUK PEMAKAIAN PESTISIDA SESUAI
ANJURAN DALAM PENGENDALIAN HAMA
PENGGEREK BATANG PADI
NAMA : SUHARTANTO, S.T
NIP : 19950301 202012 1 007
NDH : 10

TEMPAT AKTUALISASI : UPTD PENGELOLAAN PERTANIAN


KECAMATAN TIRTAJAYA
ALAMAT : JL. RAYA KOSAMBI TAMBAKSARI
KEC. TIRTAJAYA - KARAWANG

Telah disahkan berdasarkan Hasil Seminar Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan VI Pemerintah Kabupaten Karawang pada
hari Kamis tanggal 18 Agustus 2021 di Balai Diklat Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Karawang.

Mentor Coach

Durahman, M.P Acep Bambang M. S.STP, M.Si


NIP. 19661019 198903 2 002 NIP.19801118 200012 1 001

Penguji,

Hesti Pangestuti.,S.Sos., M.M


NIP. 1970606 199803 2 004

ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Upaya Peningkatan
Kesadaran Petani Untuk Pemakaian Pestisida Sesuai Anjuran Dalam Pengendalian
Hama Penggerek Batang Padi”. Laporan aktualisasi ini dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu kegiatan dalam rangkaian pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III Angkatan VI Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2021.
Pada Kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan rasa Terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Solihin, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Jawa Barat
2. Bapak Asep Aang Rahmatullah, STTP,MP., sebagai Kepala BKPSDMD Kab. Karawang
Provinsi Jawa Brat yang telah memberikan dukungan fasilitas, sarana, dan prasarana
selama pendidikan dan pelatihan latsar
3. Ibu Hesti Pangestuti.,S.Sos., M.M selaku penguji atas saran masukan yang diberikan untuk
perbaikan rancangan aktualisasi
4. Bapak Acep Bambang Mutakin, S.STP, M.Si selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya.
5. Durahman, M.P, selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan
bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
6. Keluarga besar Dinas Pertanian Karawang dan UPTD Pengelolaan Peranian Tirta Jaya
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di
instansi.
8. Seluruh Panitia yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
9. Keluarga besar peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan VI tahun 2021
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan, oleh
karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak membuat laporan aktualisasi
menjadi lebih baik .
Karawang, 10 Agustus 2021

Penulis…..,,,,,,,,,,,,,,,,,

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ........................................................... 3
C. Ruang lingkup Aktualisasi .................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA
A. Deskripsi Organisasi ............................................................................ 5
B. Visi dan Misi Organisasi ....................................................................... 6
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.............................................. 6
D. Kedudukan, Fungsi, Unit Kerja ........................................................... 7
E. Sasaran Kerja Pegawai ........................................................................ 7
F. Struktur Organisasi .............................................................................. 8
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Role Model........................................................................................... 9
B. Identifikasi, Penerapan Isu, Gagasan Isu, Pemecahan Isu ................... 9
C. Diagram Pemecahan Isu ....................................................................... 13
D. Analisis Dampak .................................................................................. 14
E. Nilai-Nilai Dasar ANEKA .................................................................. 14
F. Kedudukan dan Peran ASN dalam Pelayanan Publik ......................... 17
G. Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi ................................................ 21
H. Matriks Jadwal Kegiatan ..................................................................... 33
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ............................................. 34
B. Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi ............................................................. 45
C. Analisis Dampak ................................................................................. 48
D. Kendala yang dihadapi dan penyelesaian ........................................... 49
E. Testimoni ........................................................................................... 50

iv
F. Matriks Jadwal Kegiatan ....................................................................... 54
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Kesimpulan ............................................................................................ 55
B. Saran ....................................................................................................... 55
C. Rencana Tindak Lanjut .......................................................................... 55
Daftar Pustaka
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi ..................................................................... 8


Gambar 2. Ibu dr. Cellica Nurrachadiana ..................................................... 9
Gambar 3. Diagram Alur Pemecahan Isu ..................................................... 13
Gambar 4. Melakukan Konsultasi dengan Mentor ...................................... 37
Gambar 5. Konsultasi dengan Kepala UPTD dan Berkoordinasi dengan sesama
penyuluh dan Petugas POPT ............................................................... 39
Gambar 6. Menentukan jadwal dan berkoordnasi dengan kelompok tani untuk
pelaksanaan penyuluhan ............................................................ 41
Gambar 7. Sosialisasi dan Penyuluhan Pemakaai pestisida yang sesuai anjuran ... 41
Gambar 8. Pendampingan ketika petani melakuan penyemprotan pestisida . 43
Gambar 9. Evaluasi Kegiatan Latsar dengan sesama Penyuluh ................... 45

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi Isu ................................................................................. 10


Tabel 2. Analisis USG ................................................................................... 11
Tabel 3. Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi ........................................... 21
Tabel 4. Matriks Jadwal kegiatan ................................................................. 33
Tabel 5. Ringkasan hasil aktualisasi ............................................................. 34
Tabel 6. Hasil capaian kegiatan aktualisasi .................................................. 46
Tabel 7. Analisis Dampak ............................................................................. 48
Tabel 8. Kendala kegiatan aktualisasi dan strategi penyelesaiannya ............ 49
Tabel 9. Matriks Habituasi ANEKA ............................................................. 51
Tabel 10. Matriks Keterkaitan Visi dan Misi dan Penguatan Nilai Organisasi 52
Tabel 11. Matriks Kedudukan dan Peran ASN ............................................. 53
Tabel 12. Matrik jadwal realisasi kegiatan aktualisasi ................................. 54

vii
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ASN menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 terdiri dari PNS dan Non PNS, dalam UU
disebut P3K Sebagai ASN, memiliki setidaknya tiga tugas. Pertama, sebagai pelaksana
kebijakan publik. Pelaksana kebijakan publik ini mempunyai fungsi dan tugas
melaksanakan seluruh peraturan perundang-undangan mulai peraturan pemerintah. Kedua,
ASN memiliki tugas sebagai pelayan masyarakat sesuai kedudukan masing-masing secara
profesional dan berkualitas. Intinya, melayani. Bukan dilayani, Ketiga, fungsi dan peran
kita sebagai ASN adalah mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Seluruh ASN,
bertugas dan berperan dan berfungsi sebagai pemersatu.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021


tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara yang
selanjutnya disingkat LAN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi
kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan dan pelatihan ASN sebagaimana diatur
dalam undang-undang yang mengatur mengenai ASN. Calon PNS yang selanjutnya
disingkat CPNS adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS,
diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan
penetapan nomor induk pegawai. CPNS wajib menjalani Masa Prajabatan, setiap Instansi
Pemerintah wajib memberikan Pelatihan Dasar CPNS selama Masa Prajabatan, dengan
mempertimbangkan kondisi tertentu, Pelatihan Dasar CPNS dapat dilaksanakan setelah
Masa Prajabatan dengan persetujuan tertulis Kepala LAN. Kondisi tertentu sebagaimana
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan aparatur negara. Pelatihan Dasar CPNS Terpadu yang selanjutnya disebut
Blended Learning adalah Pelatihan Dasar CPNS yang dilakukan dengan memadukan
proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dengan proses pembelajaran secara daring.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi


Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2020 Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Pertanian, Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan
tertentu. Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian adalah jabatan yang mempunyai ruang

1
lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk menyelenggarakan
dan/atau melaksanakan kegiatan teknis fungsional penyuluhan pertanian

Pestisida merupakan zat, senyawa kimia (zat pengatur tumbuh dan perangsang
tumbuh), organisme renik, virus dan zat lain-lain yang digunakan untuk melakukan
perlindungan tanaman atau bagian tanaman. Petani menggunakan pestisida untuk
membasmi hama dan gulma dengan harapan hasil produk pertanian meningkat. Disamping
dapat meningkatkan hasil produk pertanian, pestisida mempunyai dampak negatif seperti
berkurangnya keanekaragaman hayati, pestisida berspektrum luas dapat membunuh hama
sasaran, parasitoid, predator, hiperparasit serta makhluk bukan sasaran seperti lebah,
serangga penyerbuk, cacing dan serangga bangkai.

Berdasarkan konsepsi, penggunaan pestisida harus berdasarkan pada enam tepat,


yaitu (1) tepat sasaran, (2) tepat mutu, (3) tepat jenis pestisida, (4) tepat waktu, (5) tepat
dosis atau konsentrasi, dan (6) tepat cara penggunaan. Penggunaan pestisida yang
berlebihan akan meningkatkan biaya pengendalian, mempertinggi kematian organisme non
target serta dapat menurunkan kualitas lingkungan. Pestisida di dalam tanah akan
mengalami dekomposisi baik secara fisik, kimia maupun biologis, tetapi untuk senyawa
yang persiten akan terakumulasi dalam tanah. Tercemarnya tanah oleh pestisida persiten
akan menyebabkan berkurangnya populasi dan diversitas fauna, terganggunya siklus nitrit,
dan menghambat proses dekomposisi humus dalam tanah. Persistensi pestisida daam tanah
dipengaruhi oleh adsopbsi, jenis tanah, dan formulasi pestisida, kelembaban, suhu, pH,
pencucian, aliran air, volatilisasi, erosi, degradasi oleh cahaya, penyerapan oleh tanaman,
dan pengaruh cara bercocok tanam. Pemakaian pestisida yang tidak terkendali berisiko
menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian. Hal ini
diperparah dengan pengunaan dan penanganan pestisida yang masih belum arif dan ramah
lingkungan. Kebijakan pengaturan residu pestisida di tingkat lokal (kabupaten) yang belum
ada menyebabkan kurangnya kontrol terhadap penggunaan dan penanganan pestisida di
lapangan.

Penggerek batang padi merupakan hama tanaman padi yang termasuk ordo
lepidoptera dari famili Noctuidae dan Pyralidae. Serangga ini umumnya tertarik pada
lampu pada malam hari, berbentuk kupu-kupu kecil yang disebut ngengat dan tersebar di
daratan Asia, Amerika, dan Australia. Gejala serangan hama penggerek tersebut sama,
yaitu pada fase vegetatif yang disebut ‘’sundep’’ dengan gejala titik tumbuh tanaman muda

2
mati. Gejala serangan penggerek pada fase generatif disebut “beluk” dengan gejala malai
mati dengan bulir hampa yang kelihatan berwarna putih. Gejala sundep sudah kelihatan
sejak 4 hari setelah larva penggerek masuk. Larva penggerek selalu keluar masuk batang
padi, sehingga satu ekor larva sampai menjadi ngengat dapat menghabiskan 6-15 batang
padi.
Berdasarkan data kumulatif luas serangan organisme pengganggu tumbuhan UPDT
Pengelolaan pertanian Kecamatan Tirtajaya yang dilakukan oleh petugas POPT selama 5
tahun terakhir dari tahun 2015 sampai 2020 luas serangan hama penggerek batang
mengalami kenaikan. Menurut data pada tahun 2015 terdapat 36 hektar serangan pada
tanaman padi, berkurang pada tahun 2016 menjadi 26 Hektar, kemudian, 2017 luas
serangan menjadi 29 hektar, pada 2018 luas serangan menjadi 43 hektar mengalami
kenaikan yang signifikan, kemudian pada 2019 dan 2020 luas serangan yaitu 44 hektar.

Berdasarkan uraian di atas, menjadi alasan mengapa penulis mengangkat judul


aktualisasi “Upaya Peningkatan Kesadaran Petani Untuk Pemakaian Pestisida Sesuai
Anjuran Dalam Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi’’

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi

Tujuan

Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan yang akan
dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

Tujuan Umum

Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai ANEKA ke dalam kegiatan


aktualisasi dan habituasi Sosialisasi dan penyuluhan Strategi Pemasaran Hasil Pertanian Di
Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP)
Tujuan Khusus

1. Terkumpul informasi dan dokumen terkait pelaksanaan Kegiatan


aktualisasi sebagai data awal untuk kegiatan aktualisasi
2. Petani dapat memakai perstisida sesuai anjuran untuk mengedalikam hama
penggerek batang padi
3. Petani dapat lebih memakai bahan yang ramah lingkungan
4. Lebih berkurang dampak lingkungan akibat pemakaian Pestisida yang

3
tidak sesuai anjuaran
5. Tersedianya Laporan hasil kegiatan aktualisasi sebagai bukti dan
pertanggungjawaban atas dilakukanya kegiatan aktualisasi.

Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:

1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil


Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu upaya mengoptimalikan pembinaan kelompoktani di UPTD
Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya
3. Bagi Para Petani
Para petani akan terbiasa menerapkan pemakaian pestisida yang sesuai dengan
anjuran sehingga dapat mengendalikan hama penggerek batang

C. Ruang lingkup Aktualisasi

Ruang lingkup aktualisasi ini dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2021 sampai 7
Agustus 2021, dilaksanakan pada wilayah kerja UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan
Tirtajaya Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi core issue
adalah sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan Mentor
2. Membuat Leaflet pedoman Pengguanaan pestisida yang tepat dan sesuai
anjuran dalam mengendalikan hama penggerek batang
3. Sosialisasi dan penyuluhan pemakaian Pestisida yang tepat dan sesuai anjuran
dalam mengendalikan hama penggerek batang pada para petani baik
perorangan maupun individu
4. Pendampingan dengan petani ketika pelaksanaan penggunaan pestisida
5. Evaluasi Kegiatan dengan Mentor, para penyuluh lain, dan petugas POPT

4
BAB II.
GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. DESKRIPSI ORGANISASI
Gambaran Umum UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya
UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya beralamat di Jl. Raya Tambaksari.
UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan daerah dibidang Pertanian.
Profil UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya sebagai berikut :
1. Nama UPTD : Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya

2. Nama Kepala UPTD : Durahman M.P

3. Alamat UPTD

a. Jalan : Jl. Raya Tambaksari

b. Kelurahan/Desa : Tambaksari

c. Kecamatan : Tirtajaya

d. Kabupaten/Kota : Karawang

e. Provinsi : Jawa Barat

f. Kode Pos : 41358

4. Status Tanah : Hak Pakai

5. Luas Tanah : 1.978 m2

6. Luas Bangunan : 300 m2

7. Tenaga Penyuluh : Penyuluh Pertanian (PNS) : 2 Orang


Pertanian : Penyuluh Pertanian (CPNS) : 4 Orang

: Penyuluh Pertanian ( THL) : 5 Orang

: POPT : 1 Orang

5
B. Visi dan Misi UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya

Visi UPTD UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya

“MEWUJUDKAN PERTANIAN KARAWANG YANG MODERN, TANGGUH,


MANDIRI, SEJAHTERA, DAN BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL”

Misi UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya

1. Optimasi pemanfaatan sumber daya manusia, dan teknologi;


2. Perluasan diversifikasi teknologi, sumber daya, produksi dan konsumsi;
3. Penerapan rekayasa teknologi pertanian spesifik lokasi secara dinamis; dan
4. Peningkatan efisiensi sistem agribisnis.

C. Nilai-Nilai Organisasi

1. Modern, mengandung arti pembangunan pertanian didukung oleh teknologi tinggi,


menggunakan bibit unggul, hemat waktu dan biaya serta menghasilkan hasil yang
lebih besar;
2. Tangguh, mengandung arti bahwa proses menghasilkan bahan pangan, ternak serta
produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumberdaya tumbuhan dan
hewan secara alami dan mandiri;
3. Mandiri, mengandung arti petani Karawang harus lebih berbedaya dengan dukungan
penuh dari pemerintah;
4. Sejahtera, mengandung arti mengoptimalkan kinerja usahatani sehingga mampu
mewujudkan produktivitas dan pendapatan yang lebih tinggi;
5. Berkelanjutan, mengandung arti pembangunan pertanian yang mewujudkan
kebutuhan pangan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk
mewujudkan kebutuhan mereka;
6. Kearifan lokal, mengandung arti menjaga keseimbangan alam dan memelihara kultur
pertanian yang telah lama ada dan berkembang di masyarakat.

6
D. Kedudukan, Tugas, Fungsi Unit Kerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2020 Tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Pertanian
1. Kedudukan

Penyuluh Pertanian berkedudukan sebagai pelaksana teknis di bidang Penyuluhan


Pertanian pada Instansi Pemerintah. Penyuluh Pertanian sebagaimana berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab secara langsung kepada pejabat pimpinan tinggi madya, pejabat
pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, atau pejabat pengawas yang memiliki
keterkaitan dengan pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian. Kedudukan
Penyuluh Pertanian ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas dan fungsi unit
kerja, analisis jabatan, dan analisis beban kerja dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2. Tugas

Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian yaitu melaksanakan kegiatan


penyuluhan, evaluasi dan pengembangan metode penyuluhan pertanian.
3, Fungsi Unit Kerja
Penyuluh Pertanian Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Penyuluh
Pertanian PNS adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup
Pertanian untuk melakukan kegiatan Penyuluhan Pertanian

E. Sasaran Kerja Pegawai

Berikut merupakan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) jabatan Ahli Pertama Penyuluh
Pertanian adalah sebagai berikut:
1. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data potensi wilayah sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya (SDA, SDM, SDE);
2. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data kegiatan penyuluhan pertanian
sesuai kebutuhan masing-masing subsektor sebagai bahan penyusunan
programa Penyuluhan Pertanian;
3. Melakukan diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) sesuai

7
kebutuhan;
4. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Poktan;
5. Mengumpulkan dan mengolah data peningkatan kelas kemampuan Poktan;
6. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Gapoktan;
7. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Gapoktan;
8. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP);
9. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP);
10. Melakukan evaluasi peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan
Ekonomi Petani (KEP);
11. Melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan
prasarana Poktan/Gapoktan;
12. Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui kegiatan
sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi;
13. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data fasilitasi peningkatan skala usaha
tani Poktan/Gapoktan;
14. Melakukan evaluasi fasilitasi peningkatan produktivitas usaha tani melalui
Demonstrasi plot (demplot);
15. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Pos Penyuluhan
Pertanian Desa (Posluhdes);
F. Struktur Organisasi

UPTD PP Penyuluh Pertanian

Bapak Durahman

Petugas POPT Koordinator Penyuluh Pertanian

Ibu Yuliawati Bapak Asep Sudrajat

Penyuluh Pertanian Penyuluh Pertanian Penyuluh Pertanian

Gambar. 1 Struktur Organisasi

8
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Role Model

Gambar 2. dr. Cellica Nurrachadiana

dr. Cellica Nurrachadiana (lahir di Bandung, 18 Juli 1980; umur 40 tahun) adalah
Bupati Karawang untuk masa bakti 2015-2020 dan 2021-2024. Sebelumnya, ia menjabat
sebagai Wakil Bupati Karawang untuk masa bakti 2010-2015. Ia dinobatkan sebagai Wakil
Bupati termuda se-Indonesia saat itu. Ibu Cellica adalah sosok yang data menjadi panutan
karena selalu mengajarkan tentang disiplin dan integritas kepada para ASN di wilayah
Kabupaten karawang, ibu Cellica selalu berpesan bekerjalah dengan hati, melayani masyarakat
dengan sungguh-sungguh, ini sesuai dengan Nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Kemudian setiap Instansi yang
ada di wilayah pemerintahan ibu Cellica harus bisa saling bekerjasama secara profesional,
menunjukan prinsip Manejemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan publik.

B. Identifikasi Isu, Penetapan Isu dan Gagasan Pemecahan Isu


1. Identifikasi Isu

Kedudukan serta peran ASN dalam NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of Government,
dan Pelayanan Publik merupakan prinsip kegiatan aktualisasi dan habituasi yang akan
dilaksanakan di UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya dengan menerapkan nilai
ANEKA. Program aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan identifikasi isu dengan melihat
dari sisi keaktualan, problematik, kekhalayakan dan juga berdasarkan kelayakan isu tersebut
untuk dipecahkan (metode APKL). Setelah itu prioritas isu ditentukan dengan melihat dari sisi
urgency, seriousness dan growth atau dikenal dengan USG. Daftar Isu yang diperoleh yang
dikaitkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of
Government (WoG) dan Pelayanan Publik) ditampilkan pada Tabel berikut :

9
Tabel 1. Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Sumber isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Rendahnya kesadaran Manajemen Petani melakukan Meningkatnya
petani untuk ASN dan pemupukan sesuai kesadaran
melakukan Pelayanan pengalaman saja petani untuk
pemupukan sesuai Publik tanpa melakukan
anjuran memperhatikan pemupukan
anjuran sesuai anjuran
2. Kurangnya kesadaran Whole of Petani mengunakan Meningkatnya
petani untuk Government pestisida kimia dengan kesadaran
mengunakan Pelayanan mengira-ngira tanpa petani untuk
pestisida kimia sesuai Publik mengindahkan takaran menguunakan
anjuran yang dianjurkan pestisida kimia
sesuai anjuran
3. Kurangnya pengelolaan Whole of Petani kekurangan air Meningkatnya
air yang baik Government setiap musim tanam kesadaran
Pelayanan saat musim kemarau petani untuk
Publik tiba dan ketika musim memperhatikan
hujang lahan kelestarian
kebanjiarn lingkungan, dan
membersihkan
saluran air

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan
proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan
solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu
yakni berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)

10
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian
rupa sehingga sulit dicegah.
Dalam hal ini saya menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)
yang meliputi kriteria :

1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebutjika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1 sampai
dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat
serius untuk segera ditangan

Tabel 2. Analisis USG


No. Identifikasi Isu U S G Total
1. Rendahnya kesadaran
petani untuk melakukan
4 4 5 13
pemupukan sesuai
anjuran
2. Kurangnya kesadaran
petani untuk
5 4 5 14
mengunakan pestisida
kimia sesuai anjuran
3. Kurangnya pengelolaan air
yang baik 4 4 4 12

Keterangan : berdasarkan skala likert 1 -5


5 = sangat besar 4 = besar 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil

2. Penetapan Isu

Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik USG, maka isu yang
menduduki peringkat pertama yang perlu dicari gagasan pemecahan adalah “Kurangnya
Kesadaran Petani Untuk Mengunakan Pestisida Kimia Sesuai Anjuran’’

11
3. Pemecahan Isu

Berdasarkan analisis isu Teknik USG, ditemukan isu terpilih atau core issue yang
mendapat peringkat tertinggi yaitu “Kurangnya Kesadaran Petani Untuk Mengunakan
Pestisida Kimia Sesuai Anjuran’’. Dalam analisis untuk menentukan kualitas isu dengan
teknik analisis USG, ditemukan bahwa core issue yang terpilih memiliki nilai (skala likert)
yang cukup tinggi untuk diangkat menjadi isu utama, maka perlu adanya penanganan yang
segera dan serius agar dampak kurangnya sadarnya petani dalam pemakaian pestisida kimia
sesuai anjuran tidak meluas dan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.
Melihat data kumulatif luas serangan organisme pengganggu tumbuhan UPDT
Pengelolaan pertanian Kecamatan Tirtajaya yang dilakukan oleh petugas POPT selama 5 tahun
terakhir dari tahun 2015 sampai 2020 luas serangan hama penggerek batang mengalami
kenaikan. Menurut data pada tahun 2015 terdapat 36 hektar serangan pada tanaman padi,
berkurang pada tahun 2016 menjadi 26 Hektar, kemudian, 2017 luas serangan menjadi 29
hektar, pada 2018 luas serangan menjadi 43 hektar mengalami kenaikan yang signifikan,
kemudian pada 2019 dan 2020 luas serangan yaitu 44 hektar.
Apa yang menjadi dasar serangan penggerek batang padi semakin meninggi apakah
karena anjuran penggunaan pestisida yang baik tidak dilakukan oleh para petani, dan
menyebabkan masalah lingkungan. Menurut para penyuluhan pertanian di lapangan dan
petugas POPT kecamatan Tirtajaya banyak petani yang belum menerapkan pemakaian
pestisida yang baik, maka perlu adanya penyuluhan yang baik bagaimana dampak yang timbul
dari pemakaian pestisida kimia yang sesuai anjuaran
Berdasarkan uraian yang telah di paparkan, penulis mempunyai gagasan pemecahan isu
dengan judul, “Upaya Peningkatan Kesadaran Petani Untuk Pemakaian Pestisida Sesuai
Anjuran Dalam Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi” Untuk mewujukan gagasan
pemecahan isu tersebut, maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN di satuan tempat kerja sebagai berikut:
1. Melakukan Konsultasi kepada Mentor
2. Membuat leaflet pedoman Pengguanaan pestisida yang tepat dan sesuai
anjuran dalam mengendalikan hama penggerek batang
3. Sosialisasi dan penyuluhan Pengguanaan Pestisida yang tepat dan sesuai
anjuran dalam mengendalikan hama penggerek batang pada para petani baik
perorangan maupun individu

12
4. Pendampingan dengan petani ketika pelaksanaan penggunaan pestisida
5. Evaluasi Kegiatan dengan Mentor, para penyuluh lain, dan petugas POPT

C. Diagram Pemecahan Isu


Berikut alur kegiatan pemecahan isu, yang di terapkan pada diagram:

Diagram Alur Pemecahan Isu

Latar Belakang
Penetapan Isu

Kondisi saat ini Isu


1. Kurangnya kepedulian “Kurangnya Kesadaran Petani Untuk
petani memakai
pestisida yang sesuai Mengunakan Pestisida Kimia Sesuai Anjuran’’
anjuran
2. Kurang terkendalinya
hama penggerek batang
padi, sehingga
kerusakan tanaman Gagasan Pemecahan Isu
akibat serangan masih
tinggi “Upaya Peningkatan Kesadaran Petani Untuk
3. Dampak lingkungan Pemakaian Pestisida Sesuai Anjuran Dalam
yang terjadi akibat Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi”
pemakaian pestisida
yang tidak mengikuti
kaidah yang baik

Kegiatan SKP Kegiatan yang Dilakukan


1. Melakukan rekapitulasi dan mengolah 1. Membuat Leaflet pedoman Pengguanaan
data kegiatan penyuluhan pertanian pestisida yang tepat
sesuai kebutuhan masing-masing 2. Sosialisasi dan penyuluhan Pengguanaan
subsektor Pestisida yang tepat
2. Melakukan fasilitasi peningkatan 3. Pendampingan dengan petani ketika
akses informasi teknologi pelaksanaan penggunaan pestisida
Poktan/Gapoktan 4. Evaluasi Kegiatan dengan Mentor, para
3. penyuluh lain, dan petugas POPT
4.

Tujuan
1. Kesadaran Pemakaian 2. Menurunnya Tingkat Penyerangan 3. Pengendalian Hama dengan
Pestisida yang baik ,,l.hama penggerek batang padi …bahan yang ramah lingkungan

Gambar 3. Diagram Alur Pemecahan Isu

13
D. Analisis Dampak

Bila pemaikain pestisida tidak sesuai anjuran terus berlanjut dan tidak terkendali maka
akan terjadi dampak lingkungan seperti menurunkan kesuburan tanah dan mencemari air,
pestisida kimia menyebabkan resistensi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT),
pertumbuhan tanaman tidak normal. Pestisida kimia meninggalkan residu pada tanaman.
adapun sisa pestisida kimia ini masih akan tertinggal dalam jangka waktu yang lama di dalam
tanaman hingga masa panen tiba, bahkan, jika residu pestisida masih menempel di buah
atau sayuran ketika dikonsumsi, maka akan membahayakan kesehatan manusia, dan semakin
tidak terkendalinya serangan hama penggerek batang padi.

E. Nilai-Nilai Dasar ANEKA

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai
ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik
komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di
ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar, namun seringkali
kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut
akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.

14
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d Tanggung jawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut
benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan
akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan

15
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN,
yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;

16
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan
pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan.
Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu)
menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam
bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah ada
dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat
memutuskan peristiwa yang terjadi.

F. Kedudukan Dan Peran Asn Dalam Pelayanan Publik

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-tantangan


global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah

17
bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang
ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi
politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas bagi masyarakat.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang
unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:

18
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan
publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait
dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi
tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu
warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan
dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip
mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi
mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak
dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga
negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang
terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada

19
atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok
rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan
dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2. dialog atau pertukaran informasi;
3. joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. joint working, atau kolaborasi sementara;
2. joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3. satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang menjadi
urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2. union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger, yaitu
penggabungan ke dalam struktur baru.

20
G. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Matriks rancangan kegiatan aktualisasi, dipaparkan pada Tabel 3 berikut :

Tabel 3. Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1. 1. Berkonsultasi 1. Berkonsultasi Output Agenda II Misi ke 1 Aktualisasi nilai-
dengan dengan mentor  Lembar hasil nilai dasar PNS
Mentor terkait konsultasi konsultasi dengan Etika Publik Kegiatan ini secara berupa
rencana kegiatan Mentor Sopan dan Ramah tidak langsung Etika publik (sopan,
Aktualisasi memberikan ramah) Nasionalisme
1. Meminta saran Nasionalisme kontribusi terhadap (Kesepakatan,kerjasa
bagaimana rencana Kerjasama, Diskusi misi dari UPTD ma)
aktualisasi ini bisa Pengelolaan Akuntabilitas
terealisasi dengan Akuntabilitas Pertanian Kec (Kejelasan,
baik (Etika) Transparansi, Tirtajaya, Transparansi, dan
Tanggung jawab optimasi tanggung jawab )
Analisis Dampak pemanfaatan dalam kegiatan ini
Jika tidak memakai Komitmen Mutu sumber daya memperkuat nilai
etika yang baik Profesionalisme manusia, dan organisasi, yaitu:
dalam meminta teknologi. Kearifan Lokal,
saran dan Berkelanjutan
berdiskusi maka Agenda III
akan tercipta
ketersinggungan Whole Of Goverment
Berkoordinasi
2. Memaparkan 2. Pemaparan dengan Struktural
rancangan rancangan
aktualisasi program aktualisasi

21
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
dilakukan dengan
jelas
(akuntabilitas)
dan diskusi untuk
meminta saran
dengan sopan
(etika, WOG)

Analisis Dampak
Jika tidak dipaparkan
dengan baik dapat
menimbulkan kesalahan
informasi.

3. Meminta saran dan 3. Berdiskusi dan


masukan mengenai meminta saran
rancangan (Nasionalisme)
aktualisasi bagaimana baiknya
rencana aktualisasi,
apakah susah sesuai
tugas penyuluh
(Komitmen Mutu)

Analisis Dampak
Jika tidak meminta
saran dengan sopan
akan berdampak

22
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
ketersinggungan dan
tidak diperoleh saran
untuk memperbaiki
rancangan aktualisasi

1. 2. Membuat 1. Konsultasi dengan Output Agenda II Misi 2 Aktualisasi nilai-


Leaflet atau kepala UPTD terkait  Leaflet yang nilai dasar PNS
pedoman pembuatan pedoman berisikan pedoman Etika Publik Kegiatan ini secara berupa
pemakaian Pestisida cara pemakaian Sopan dan Ramah tidak langsung Etika publik (sopan,
pemakaian
yang tepat dan sesuai pestisida yang sesuai memberikan ramah) Nasionalisme
pestisida yang anjuran anjuran Akuntabilitas kontribusi terhadap (Kesepakatan,kerjasa
tepat dan tanggung jawab misi dari UPTD ma)
sesuai anjuran 1. Kesepakatan dan Pengelolaan Anti korupsi
dalam persetujuan UPTD Pertanian Kec (Jujur)
pengendalian terkait pembuatan Nasionalisme Tirtajaya, yakni Komitmen mutu
hama pedoman pemakaain Kerjasama perluasan (inovasi)
pestisida. konsultasi diversifikasi Akuntabilitas
penggerek
dilakukan dengan Komitmen Mutu teknologi, sumber (Kejelasan,
batang padi rasa hormat,sopan Mudah di Pahami daya, produksi dan Transparansi, dan
dan ramah (Etika oleh Pembaca konsumsi tanggung jawab )
Publik) dalam kegiatan ini
memperkuat nilai
organisasi, yaitu:
Kearifan Lokal,
Berkelanjutan

23
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
Agenda III
Anilisi Dampak
Jika tidak meminta Whole Of
saran dengan ramah dan Goverment
sopan akan Berkoordinasi
menimbulkan dengan Struktural
ketersinggungan, dan dan lintas
jika tidak jujur akan
timbul ketidak
percayaan

2. Koordinasi dengan 2. kesepakatan dan


sesama penyuluh dan kesamaan persepsi
Petugas POPT terkait antar sesama
pembuatan pedoman penyuluh sebagai
pemakaian pestisida bentuk kerja sama
(Nasionalisme) atas
outline konten
panduan yang akan
dibuat berdasarkan
saran dan masukan
dari kepala UPTD
yang disampaikan
secara transparan
dan bertanggung
jawab
(Akuntanbilitas)

24
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi

Analisi Dampak
Jika kita tidak meminta
saran dan bekerja sama
dengan rekan sejawat
akan mengakibatkan
ketersinggungan
hubungan antar rekan
dan bila tidak
transparan dan
bertanggung jawab
maka bisa terjadi
ketidak akuratan
Informasi

3. Menyusun isi Brosur 3. tersusunnya leaflet


atau pedoman yang dibuat sesuai
Pemakaian Pestisida hasil konsultasi
yang sesuai anjuran dengan kepala UPTD,
sesama penyuluh
pertanian dan POPT,
sebagai bentuk
Profesionalisme dan
Integritas penulis,
bagaimana, leaflet
bisa mudah di pahami
nantinya. (Komitmen
Mutu)

25
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
Analisis Dampak
Jika leaflet dibuat dan
tidak mudah di pahami
oleh orang yang dituju
untuk membaca maka
informasi tidak akan
tersampaikan dengan
baik, dan membuat
tujuan kegiatan kurang
tercapai

1. 3. Melakukan 1. Menentukan jadwal  Lembar kehadiran Agenda III Misi ke 3 Aktualisasi nilai-
dengan petani guna petani mengikuti nilai dasar PNS
penyuluhan
kegiatan Sosialisasi dan sosialisasi dan Pelayanan Publik Kegiatan ini secara berupa
berkala pada penyuluhan penyuluhan Partisipatif, tidak langsung Etika publik (sopan,
 Dokumentasi Responsif, dan tidak memberikan ramah, integritas)
petani baik
penyuluhan deskriminatif dalam kontribusi terhadap Nasionalisme
individu atau 2. Melakukan perencanaan menyampaikan misi dari UPTD (Kesepakatan,kerjasa
penyuluhan dengan Sosialisasi dan materi sosialisasi Pengelolaan ma)
kelompok
berkoordinasi dengan penyuluhan tentang Pertanian Kec Akuntabilitas
kelompok tani Pemahaman petani Agenda II Tirtajaya, yakni (adil, Transparansi,
tentang pentingnya penerapan rekayasa dan tanggung jawab)
3. Melakukan melakukan pemakaain Komitmen Mutu teknologi pertanian Komitmen mutu
penyuluhan kepada pestisida sesuai anjuran, Kegiatan ini spesifik lokasi (inovasi) dalam
petani yang sedang dengan ramah, sopan, mencerminkan nilai- secara dinamis. kegiatan ini
berada di lapangan (Etika) dan mudah di nilai inovatif dan memperkuat nilai
mengerti (Komitmen berorientasi mutu organisasi, yaitu:
ataupun di sawah
Mutu) serta mendengar Tangguh, Mandiri,
c. dengan seksama dan dan sejahtera

26
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
berdiskusi dengan Etika Publik Misi ke 4
petani ketika Menggunakan etika
menggunakan pestisida cermat, berintegritas Peningkatan
(Nasionalisme) tinggi, jujur, senyum, efisiensi sistem
sapa, salam, sopan, agribisnis.
Analisis Dampak santun ketika
Jika melakukan sosialisi menyampaikan
dan penyluhan dengan materi
tidak ramah dan sopan
petani tidak akan mau Nasionalisme
lagi datang dan Kegiatan ini
mendengarkan para memberi dampak
penyuluh, dan jika pada nilai-nilai
materi yang sampaikan keadilan sosial bagi
tidak mudah dipahami seluruh rakyat
petani akan sulit untuk indonesia
menerapkan dalam
usaha taninya dan jika
petani tidak diajak
berdiskusi maka kurang
mengetahui apakah
infomasi yang di
berikan tersampai atau
tidak
1. 4. Pendampingana. 1. Penyiapan materi Output Agenda III Misi ke 3 Aktualisasi nilai-
kepada petani b.  Dokumentasi nilai dasar PNS
ketika pendampingan saat Pelayanan Publik Kegiatan ini secara berupa
pemakaain pestisida Partisipatif, tidak langsung Etika publik (sopan,
pelaksanaan
Responsif, dan tidak memberikan ramah) Nasionalisme

27
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
penyemprotan 1. Materi yang di deskriminatif dalam kontribusi terhadap (Kesepakatan,kerjasa
pestisida sajikan disampaikan menyampaikan misi dari UPTD ma)
dengan baik, dan materi Pengelolaan Anti korupsi
sopan, (Etika), jelas pendampingan Pertanian Kec (Jujur) dan
mudah diamati dan Tirtajaya, yakni komitmen mutu.
pada saat dipraktikan Agenda II penerapan rekayasa Dalam kegiatan ini
petani ikut serta teknologi pertanian memperkuat nilai
dalam praktik Komitmen Mutu spesifik lokasi organisasi, yaitu:
tersebut Kegiatan ini secara dinamis. Tangguh, Mandiri,
(Komitemen Mutu) mencerminkan nilai- dan sejahtera
nilai inovatif dan
Analisis Dampak berorientasi mutu
Jika Materi dalam
pendampingan tidak Etika Publik
disampaikan dengan Menggunakan etika
baik dan sopan maka cermat, berintegritas
akan terjadi tinggi, jujur, senyum
ketersinggungan sapa, salam, sopan,
dengan petani, santun ketika
kemudian materi yang menyampaikan
disampaikan tidak jelas materi
dan tidak mudah
dipahami maka transfer
informasi tidak Anti Korupsi
tersampaikan dengan (Jujur)
baik, petani mungkin
tidak menerapkan Nasionalisme
dengan berkelanjutan (Menjaga
Lingkungan)

28
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
2. Penjelasan kepada 2. Pemahaman petani
petani terkait akan pentingnya
pemakaian pestisida menjaga ligkungan
sesuai anjuran ekosistem pertanian
(Nasionalisme), dan
tidak merusak
lingkungan yang
akan berdapak
berkepanjangan
dengan bahan
berbahaya bagi
lingkungan
pertanian (Anti
Korupsi)

Analisis Dampak
3. Mendengarkan keluhan Jika petani tidak diajak
dan masukan petani untuk menjaga
terkait kendala lingkungan maka akan
pemakaiaan pestisida timbul rasa acuh
terhadap Lingkungan
usaha taninya,
menjadikan
terdegradasinya rasa
cinta menjaga
lingkungan, kemudian
sikap tidak jujur
memakai pestisida yang
tidak sesuai anjuran

29
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
akan menyebabkan
dikit demi sedikit
munculnya sikap
berbuat curang, jadi
berorientasi kepada
hasil saja bukan proses
b. menjaga agar hasilnya
bisa lebih baik dan
optimal

1. 5. Evaluasi a. 1 meninjau ulang hasil Output Agenda II Misi ke 1 Aktualisasi nilai-


kegiatan penyuhan dengan nilai dasar PNS
kegiatan
rekan sesama penyuluh  Lembar catatan hasil Akuntabilitas Kegiatan ini secara berupa
Aktualisasi b. diskusi dengan Sikap tanggung tidak langsung Etika publik (sopan,
mentor terhadap jawab, keadilan, dan memberikan ramah) Komitmen
evaluasi kegiatan kejelasan dalam kontribusi terhadap mutu (efektif,
menyusun laporan misi dari UPTD efisien)
1. Meminta saran evaluasi hasil Pengelolaan Akuntabilitas
apakah kegiatan sosialisasi dan Pertanian Kec (Kejelasan,
berjalan dengan baik pendampingan Tirtajaya, yakni Transparansi, dan
kepada mentor, pemasaran optimasi tanggung jawab)
dengan ramah dan menunjukkan pemanfaatan Nasionalisme
sopan (Etika) implementasi untuk sumber daya (keimanan dan
terciptanya manusia, dan ketaqwaan) dalam
lingkungan yang teknologi. kegiatan ini
akuntabel memperkuat nilai
organisasi, yaitu:

30
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
Analisis Dampak Kearifan Lokal,
Jika tidak memakai Berkelanjutan
etika yang baik
dalam memintaa Komitmen Mutu:
saran dan Efektif dan Efisien
berdiskusi maka
akan tercipta Etika Publik
ketersinggungan Menggunakan etika
cermat, berintegritas
tinggi, jujur, senyum,
2. Pemaparan evaluasi sapa, salam,
2. mengkomukikasikan kegiatan dilakukan sopan,santun
kepada atasan dan rakan dengan jelas
sesama penyuluh evaluasi bertanggung jawab Agenda III
kegiatan aktualisasi (akuntabilitas) dan
diskusi untuk Whole of
meminta saran Government
dengan sopan (etika, Berkoordinasi
WOG) dengan struktural
dan lintas bidang

3.Konsultasi akhir dengan Analisis Dampak Manajemen ASN


atasan dan rakan sesama Jika tidak dipaparkan
penyuluh dengan baik dapat Membuat laporan
menimbulkan kesalahan hasil kegiatan
informasi. aktualisasi

Berdiskusi dan meminta


saran (Nasionalisme)

31
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
bagaimana baiknya
evaluasi , apakah susah
sesuai tugas penyuluh
(Komitmen Mutu)
b.
Analisis Dampak
Jika tidak meminta
saran dengan sopan akan
berdampak
ketersinggungan dan
tidak diperoleh saran
untuk memperbaiki
evaluasi kegiatan

32
H. Matriks Jadwal Kegiatan
Matriks Jadwal Kegiatan Aktialisasi yang di paparkan pada Tabel 4 Berikut :

Tabel 4. Matriks Jadwal Kegiata


Juli Agustus
Kegiatan
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7

Berkonsultasi
dengan Mentor

Membuat Leaflet
atau pedoman
pemakaain
pestisida yang
tepat dan sesuai
anjuran dalam
pengendalian
hama penggerek
batang padi
Melakukan
penyuluhan
berkala pada
petani baik
individu atau
kelompok tani
Pendampingan
dengan petani
ketika
pelaksanaan
penyemprotan
pestisida

EvaluasiKegiatan

33
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Pelaksanaan kegiatan aktualisasi (habituasi) nilai dasar Pegawai Negeri
Sipil ahli pertama – Upaya Peningkatan Kesadaran Petani Untuk Pemakaian
Pestisida Sesuai Anjuran Dalam Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi
dilaksanakan 5 kegiatan dalam jangka waktu 30 hari yaitu tanggal 5 Juli 2021
hingga 6 Agustus 2021. Berikut adalah ringkasan hasil aktualisasi (habituasi) Nilai
Dasar Pegawai Negeri Sipil yang Penulis laksanakan :
Tabel 5. Ringkasan hasil aktualisasi (habituasi) Nilai Dasar Pegawai negeri Sipil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Bukti
1 Berkonsultasi 1. Berkonsultasi dengan mentor  Dokumetasi
dengan Mentor terkait konsultasi rencana foto
kegiatan Aktualisasi

2. Memaparkan rangkaian  Dokumetasi foto


kegiatan aktualisasi
3. Berdiskusi dan meminta  Lembar hasil
saran bagaimana baiknya konsultasi dengan
rencana aktualisasi, apakah Mentor
susah sesuai tugas penyuluh

2 Membuat Leaflet 1. Konsultasi dengan kepala UPTD  Dokumentasi


atau pedoman terkait pembuatan pedoman Foto
pemakaian pestisida pemakaian Pestisida yang tepat
yang tepat dan dan sesuai anjuran
sesuai anjuran
dalam pengendalian
hama penggerek
batang padi

34
2. Koordinasi dengan sesama  Dokumetasi foto
penyuluh dan Petugas POPT  Lembar Dukungan

terkait pembuatan pedoman


pemakaian pestisida
3. Menyusun isi Brosur atau  Draff Leaflet
pedoman Pemakaian
Pestisida yang sesuai
anjuran

3 Melakukan 1. Menentukan jadwal dengan  Dokumentasi


penyuluhan berkala petani guna kegiatan foto
pada petani baik Sosialisasi dan penyuluhan
individu atau 2. Melakukan perencanaan  Dokumentasi
kelompok penyuluhan dengan foto
berkoordinasi dengan
kelompok tani
3. Melakukan penyuluhan  Dokumentasi
kepada petani yang sedang Foto
berada di lapangan ataupun di  Draff Absensi
sawah Petani
4 Pendampingan 1. Penyiapan materi  Dokumentasi
kepada petani ketika foto
pelaksanaan 2. Penjelasan kepada petani  Dokumentasi
penyemprotan terkait pemakaian pestisida foto
pestisida sesuai anjuran
3. Mendengarkan keluhan dan  Dokumentasi
masukan petani terkait foto
kendala pemakaiaan pestisida
5 Evaluasi Kegiatan 1. meninjau ulang hasil  Dokumentasi
Aktualisasi kegiatan penyuhan foto

35
2. mengkomukikasikan kepada  Dokumentasi
atasan dan rakan sesama foto
penyuluh evaluasi kegiatan
aktualisasi
3. Konsultasi akhir dengan  Draff Kehadiran
atasan dan rakan sesama
penyuluh

Kegiatan 1. Melakukan Konsultasi dengan Mentor


Kegiatan ini penulis lakukan untuk menjelaskan kegiatan aktualisasi
yang akan penulis lakukan sehingga penulis dapat memperoleh Rekomendasi
dan saran dari atasan untuk melaksanakan kegiatan
a. Berkonsultasi dengan mentor terkait konsultasi rencana kegiatan
Aktualisasi
Tahapan ini diawali dengan berkonsultasi dengan mentor terkait
rancangan aktualisasi yang akan dilakukan.
b. Memaparkan rancangan aktualisasi program
Penulis memaparkan kegiatan-kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2021, apakah kegiatan aktualisasi ini
memiliki relevansi terhadap keadaan di kecamatan tirtajaya dengan data yang
telah diperoleh yaitu terkait serangan hama penggerek batang padi.
c. Meminta saran dan masukan mengenai rancangan aktualisasi
Penulis mendapatkan saran dari mentor untuk pelaksanaan kegiatan
aktualisasi ini agar berjalan dengan baik:
1. Lakukanlah kegiatan aktualisasi ini dengan sungguh-sungguh dan penuh
tanggungjawab.
2. Jika Terdapat kesulitan mintalah bantuan dengan rekan kerja yang telah
senior dan berpengalaman.
3. lakukan kegiatan secara profesiaonal sesuai apa yang telah kita pelajari dalam
perkuliahan, atau pembelajaran yang kita dapat, dari seminar, hasil diskusi
dengan senior, dan sebagainya.
4. Sampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh petani, ramah, dan
sopan

36
d. Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN yang terdapat pada kegiatan

1. Etika publik : ketika meminta saran dilakukan dengan sopan dan santun
2. Nasionalisme : diskusi dan bekerjasama dengan atasan untuk
menjadikan kegiatan aktualisasi ini bermanfaat dan berkelanjutan

3. Akuntabilitas : adanya kejelasan akan rangkaian rancangan aktualisasi


yang dipaparkan kepada pimpinan

4. Komitmen Mutu : Pemaparan kegiatan secara profesional

5. Whole of Government : adanya kolaborasi penulis dengan atasan

e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi, misi dan tata nilai organisasi yaitu untuk
mewujudkan Kegiatan ini secara tidak langsung memberikan kontribusi
terhadap misi dari UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya, misi
organisasi yang ke-1 optimasi pemanfaatan sumber daya manusia, dan
teknologi.

f. Penguatan nilai organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu


Kearifan Lokal yang ditandai dengan adanya diskusi dan bermusyawarah
dengan tidak meninggalkan sikap saling memberikan masukan yang telah di
ajarkan oleh leluhur dahulu ketika ada dalam suatu kegiatan dan
berkelanjutan yaitu setiap kegiatan yang baik dan memiliki manfaat yang
berdampak luas, sebaiknya terus berlanjut dan meningkat

G. Dokumentasi kegiatan

Gambar 4. Melakukan Konsultasi dengan Mentor

37
Kegiatan 2. Membuat Leaflet atau pedoman pemakaian pestisida yang
tepat dan sesuai anjuran dalam pengendalian hama
penggerek batang padi
Kegiatan ini penulis lakukan untuk menjelaskan kegiatan aktualisasi
yang akan penulis lakukan sehingga para petani dapat memperoleh gambaran
dan bahan pedoman untuk melakukan pemakaian pestisida
a. Konsultasi dengan kepala UPTD terkait pembuatan pedoman pemakaian
Pestisida yang tepat dan sesuai anjuran
Tahapan ini diawali dengan berkonsultasi dengan mentor terkait
pembuatan leaflet yang baik dan mudah dipahami
b. Koordinasi dengan sesama penyuluh dan Petugas POPT terkait
pembuatan pedoman pemakaian pestisida
Penulis memaparkan draff leaflet yang dilaksanakan pada tanggal 13
Juli 2021 kepada atasan, rekan sesama penyuluh dan petugas POPT, apakah
leaflet sudah baik dalam isi dan kemudahan dalam pemahaman jika para petani
membacanya.
c. Menyusun isi Brosur atau pedoman Pemakaian Pestisida yang sesuai
anjuran
Setelah penulis mendapatkan saran dari mentor, sesama penyuluh dan
Petugas POPT penulis mulai membuat leaflet pada tanggal 15 Juli 2021
d. Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN yang terdapat pada kegiatan

1. Etika publik : ketika meminta saran dilakukan dengan sopan dan santun
2. Nasionalisme : diskusi dan bekerjasama dengan atasan dan rekan
kerja untuk menjadikan leaflet ini mudah dipahami

3. Akuntabilitas : adanya kejelasan dalam penyusunan draff leaflet

4. Komitmen Mutu : Leaflet dibuat dengan profesional

5. Whole of Government : adanya kolaborasi penulis dengan atasan dan


sesama rekan kerja

e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kegiatan ini secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap misi


dari UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya, yakni misi organisasi yang ke 2

38
perluasan diversifikasi teknologi, sumber daya, produksi dan konsumsi.

f. Penguatan nilai organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu


Kearifan Lokal yang ditandai dengan adanya diskusi dan bermusyawarah
dengan tidak meninggalkan sikap saling memberikan masukan yang telah di
ajarkan oleh leluhur dahulu ketika ada dalam suatu kegiatan dan
berkelanjutan yaitu setiap kegiatan yang baik dan memiliki manfaat yang
berdampak luas, sebaiknya terus berlanjut dan meningkat

G. Dukumentasi kegiatan

Gambar 5. Konsultasi dengan Kepala UPTD dan Berkoordinasi dengan


sesama penyuluh dan Petugas POPT

Kegiatan 3. Melakukan penyuluhan berkala pada petani baik individu atau


kelompok
Kegiatan ini penulis lakukan untuk memberikan penyuluhan kepada
petani baik secara individu maupun berkelompok sehingga mendapatkan
pemahaman bagaimana cara pemakaian pestisida yang sesuai anjuran
a. Menentukan jadwal dengan petani guna kegiatan Sosialisasi dan
penyuluhan
Tahapan ini diawali dengan berkordinasi dengan perwakilan kelompok
tani pada tanggal 16 Juli 2021, kapan dan di mana penyuluhan ini dilaksanakan,
waktu dan tempat dimana para petani dapat mendaptkan penyuluhan dengan
baik sehingga materi dapat tersampaikan

39
b. Melakukan perencanaan penyuluhan dengan berkoordinasi dengan
kelompok tani
Karena dilakukan dimasa pandemi corona penyuluhan ini dilakukan
dengan perencanaan yang baik dengan menggunakan protokol kesehatan yang
baik dan tidak mengudang terlalau banyak orang sehingga tidak terjadi
kerumunan

c. Melakukan penyuluhan kepada petani yang sedang berada di lapangan


.ataupun di sawah
penyuluhan dilakukan pada kediaman ketua kelompok tani pada
tanggal 22 Juli 2021 dengan memaparkan materi dan pembagian leaflet kepada
petani. Petani terlihat antusias bagaimana cara pemakaian pestisida yang sesuai
anjuran
d. Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN yang terdapat pada kegiatan

1. Etika publik : Ketika melakukan penyuluhan dilakukan dengan cara yang


ramah dan sopan

2. Nasionalisme : diskusi dan bermusyawarah dengan para petani

3. Komitmen Mutu : Penyuluhan dilakukan secara profesional dengan


Bahasa yang mudah dipahami

4. Pelayanan Publik : melakukan sosialisasi dengan datang langsung


ketempat petani

e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kegiatan ini secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap misi


dari UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya, misi organisasi yang ke 3
yakni penerapan rekayasa teknologi pertanian spesifik lokasi secara dinamis.

f. Penguatan nilai organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu


Tangguh, petani yang bisa mengenali hama yang menyerang tanaman padi
dan dapat mengendalikan dengan cara yang sesuai kaidah-kadiah menjaga
lingkungan, kemudian Mandiri, petani dapat mempraktikan dengan baik apa
yang telah di dapatkan pada saat penyuluhan dan sejahtera, petani yang sudah

40
menerapkan kaidah menjaga lingkungan dan dapat mempraktikan diharakan
menjadi petani yang sejahtera karena telah mengenal usaha taninya dengan
baik

G. Dokumentasi kegiatan

Gambar 6. Menentukan jadwal dan berkoordnasi dengan kelompok tani untuk pelaksanaan
penyuluhan

Gambar 7. Sosialisasi dan Penyuluhan Pemakaai pestisida yang sesuai anjuran

41
Kegiatan 4. Pendampingan kepada petani ketika pelaksanaan penyemprotan
pestisida
Kegiatan ini penulis lakukan untuk memberikan penyuluhan kepada
petani secara langsung dengan melakukan pendaampingan ketika petani
melakukan penyemprotan kepada tanaman padi
a. Penyiapan materi
Tahapan ini diawali dengan penyiapan materi yang baik dan nudah
dipahami oleh petani sehingga petani memahami dan dapat menerapkan
pemakaian pestisida sesuai anjuran berkelanjutan
b. Penjelasan kepada petani terkait pemakaian pestisida sesuai anjuran
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 juli 2021 dilakukan pada
sawah petani yang sedang masuk masa generatif atau keluarnya malai biasanya
penggerek sudah berada pada batang bawah padi dan segera harus ditangani,
agar gabah tidak hampa yang ditandai dengan gabah yang berwarna putih
akibat penggerek yang menggerek batang padi.
c. Mendengarkan keluhan dan masukan petani terkait kendala
pemakaiaan pestisida
Kegiatan dilaksanakan pada yanggal 29 Juli 2021 dengan mendatangi
langsung kediaman petani mendengar kendala yang dihadapi ketika pemakaian
pestisida
d. Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN yang terdapat pada kegiatan

1. Etika publik : Ketika melakukan pendampingan dilakukan dengan cara yang


ramah dan sopan

2. Anti Korupsi : saling mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan


tidak merusaknya, jujur dalam pemakaian pestisida

3. Komitmen Mutu : Pendampingan dilakukan secara profesional


dengan Bahasa yang mudah dipahami

4. Pelayanan Publik : melakukan pendampingan dengan datang


langsung ketempat petani

e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kegiatan ini secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap misi


dari UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya, misi organisasi yang ke 3

42
yakni penerapan rekayasa teknologi pertanian spesifik lokasi secara dinamis.

f. Penguatan nilai organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu


Tangguh, petani yang bisa mengenali hama yang menyerang tanaman padi
dan dapat mengendalikan dengan cara yang sesuai kaidah-kadiah menjaga
lingkungan, kemudian Mandiri, petani dapat mempraktikan dengan baik apa
yang telah di dapatkan pada saat penyuluhan dan sejahtera, petani yang sudah
menerapkan kaidah menjaga lingkungan dan dapat mempraktikan diharakan
menjadi petani yang sejahtera karena telah mengenal usaha taninya dengan
baik.

G. Dokumentasi kegiatan

Gambar 8. Pendampingan ketika petani melakuan penyemprotan pestisida

Kegiatan 5. Evaluasi Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan ini penulis lakukan untuk mendapatkan saran dan masukan
terkait berjalannya aktualisasi apakah terdapat kekurangan dalam kegiatan
aktualisasi

43
a. meninjau ulang hasil kegiatan penyuhan
Tahapan ini diawali dengan berkonsultasi dengan rekan sesama
penyuluh pertanian terkait jalannya kegiatan aktualisasi
b. mengkomukikasikan kepada atasan dan rakan sesama penyuluh
evaluasi kegiatan aktualisasi
Penulis memaparkan kegiatan-kegiatan aktualisasi yang telah
dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2021, apakah kegiatan aktualisasi ini telah
berjalan baik dan kegiatan ini memiliki manfaat dan terus berkelanjutan
sehingga dapat memiliki dampak yang baik bagi petani.
c. Meminta saran dan masukan mengenai rancangan aktualisasi
Penulis mendapatkan saran dari mentor tentang pelaksanaan kegiatan
aktualisasi ini agar berkelanjutan :
1. Ketika melakukan penyuluhan gunakan bahasa sederhana agar mudah
dipahami petani
2. Dalam menerangkan meteri penyuluhan usahakan tidak terlalu cepat
3. Keseluruhan aktualisasi telah berjalan baik tingkatkan lagi keahlian
berbicara di depan umum
d. Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN yang terdapat pada kegiatan

1. Etika publik : ketika meminta saran dilakukan dengan sopan dan santun
2. Akuntabilitas : adanya kejelasan dalam memaparkan hasil kegiatan
aktualisasi

3. Komitmen Mutu : Pemaparan hasil kegiatan aktualisasi dilakukan


secara profesional

4. Whole of Government : adanya kolaborasi penulis dengan atasan dan


para rekan penyuluh lainnya

e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi, misi dan tata nilai organisasi yaitu untuk
mewujudkan Kegiatan ini secara tidak langsung memberikan kontribusi
terhadap misi dari UPTD Pengelolaan Pertanian Kec Tirtajaya, misi
organisasi yang ke-1 optimasi pemanfaatan sumber daya manusia, dan
teknologi.

44
f. Penguatan nilai organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu


Kearifan Lokal yang ditandai dengan adanya diskusi dan bermusyawarah
dengan tidak meninggalkan sikap saling memberikan masukan yang telah di
ajarkan oleh leluhur dahulu ketika ada dalam suatu kegiatan dan
berkelanjutan yaitu setiap kegiatan yang baik dan memiliki manfaat yang
berdampak luas, sebaiknya terus berlanjut dan meningkat.

G. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 9. Evaluasi Kegiatan Latsar dengan sesama Penyuluh

B. Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi


Hasil capaian kegiatan aktualisasi yang telah Penulis lakukan saat off
campus yang dimulai pada tanggal 5 Juli 2021 sampai 6 Agustus 2021 adalah
sebagai berikut :

45
Tabel 6. Hasil capaian kegiatan aktualisasi

No Kegiatan Bukti Capaian


1 Berkonsultasi  Dokumetasi foto 100%
dengan Mentor  Lembar hasil konsultasi
dengan Mentor

2 Membuat Leaflet  Dokumetasi foto 100%


atau pedoman  Lembar Dukungan
pemakaian pestisida  Draff Leaflet
yang tepat dan
sesuai anjuran
dalam pengendalian
hama penggerek
batang padi
3 Melakukan  Dokumetasi foto 100%
penyuluhan berkala  Draff Absensi Petani
pada petani baik
individu atau
kelompok

4 Pendampingan  Dokumetasi foto 100%


kepada petani ketika
pelaksanaan
penyemprotan
pestisida

46
5 Evaluasi Kegiatan  Dokumetasi foto 100%
Akatualisasi  Draff Kehadiran

1. Sebelum aktualisasi petani kurang mengetahui waktu yang tepat, setelah mengadakan
aktulisasi penyuluhan petani akan mencoba melakuan pada saat yang tepat.

2. Sebelum aktualisasi petani memakai sembarang pestisida untuk semua hama, setelah
aktualisasi penyuluhan petani memakai pestisida tertentu yang peruntukannya untuk
hama tertentu seperti penggerek batang padi.

3. Sebelum aktualaisasi petani tidak mengetahui pentingnya mutu atau pestisida yang
telah tersertifikasi oleh kementan, setelah aktualisasi penyuluhan petani melihat mutu
bukan harga.

4. Sebelum aktualisasi petani kurang mengenal jenis-jenis bahan aktif pestisida, setelah
aktualisasi penyuluhan petani mengenal jenis-jenisnya, seperti karbofuran, dipehimo,
dan bensulfat.

5. Sebelum aktualisasi petani kurang mengetahui cara penyemprotan yang baik, setelah
aktualisasi petani melakukan penyemprotan sesuai anjuran, yaitu penyemprotan ke
batang bukan daun.

6. Sebelum aktualisasi petani untuk pemakaian dosis atau takaran penyemprotan kurang
baik, setelah aktualisasi petani melakukan takaran larutan pestisida sesuai anjuran
yaitu untuk 1 hektar sawah dalam 1 tanki yang berisi 16 L air di campur larutan
pestisida 200 ml atau 1 cup air mineral dan untuk itu memerlukan 16 tanki dalam 1
hektar sawah.

47
C. Analisis Dampak
Analisis dampak bila tidak menerapkan nilai dasar ANEKA selama aktualisasi
disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel . Analisis dampak

No Kegiatan Analisis Dampak

Penerapan nilai ANEKA ketika


meminta saran pelaksanaan
aktualisasi secara lisan maupun
1 Berkonsultasi dengan Mentor
tertulis akan mengakibatkan
diperolehnya izin dan dukungan
terhadap pelaksanaan aktualisasi.
Penerapan ANEKA pada
Membuat Leaflet atau pedoman kegiatan ini meningkatkan
pemakaian pestisida yang tepat dan profesionalisme bagaimana
2
sesuai anjuran dalam pengendalian membuat leaflet yang baik dan
hama penggerek batang padi kejelasan dalam pembuatan
materi
Penerapan nilai ANEKA pada
penyuluhan ini menghasilkan
nilai profesional selaku penyuluh
Melakukan penyuluhan berkala pada
3 pertanian bagaimana dapat
petani baik individu atau kelompok
menyuluh dengan baik, ramah
dan sopan sehingga petani dappat
menerapkannya dalam usaha tani
Penerapan nilai ANEKA pada
penyuluhan ini menghasilkan
nilai profesional selaku penyuluh
Pendampingan kepada petani ketika
4 pertanian bagaimana dapat
pelaksanaan penyemprotan pestisida
menyuluh dengan baik, ramah
dan sopan sehingga petani dappat
menerapkannya dalam usaha tani

48
Penerapan nilai ANEKA ketika
meminta saran dan masukan
pelaksanaan aktualisasi yang
5 Evaluasi Kegiatan Akatualisasi
sudah dilaksanakan secara lisan
maupun tertulis akan menjadikan
kegiatan ini dapat berkelanjutan

D. Kendala yang dihadapi dan penyelesaian


Berikut adalah kendala yang dihadapi selama aktualisasi dan strategi
penyelesaiannya
Tabel 8. Kendala kegiatan aktualisasi dan strategi penyelesaiannya

No Kegiatan Kendala Strategi Penyelesaian

1 Berkonsultasi dengan Sulit menemukan jadwal Membuat janji dengan


Mentor
konsultasi dikarenakan pimpinan terlebih dahulu
adanya Work from Home.

2 Membuat Leaflet atau Sulit menentukan isi leaflet Berkonsultasi dengan


pedoman pemakaian yang baik, agar petani atasan dan penyuluh
pestisida yang tepat dan mudah memahaminya pertanian senior agar
sesuai anjuran dalam mendapatkan bimbingan
pengendalian hama
penggerek batang padi
3 Melakukan penyuluhan Sulit menentukan jadwal Melakukan koordinasi
berkala pada petani dan tempat karena pada dengan kelompok tani
baik individu atau masa PPKM menentukan jadwal dan
kelompok tempat penyuluhan
dengan protokol
kesehatan yang baik

49
4 Pendampingan kepada petani kadang banyak Menentukan jadwal
petani ketika sekali kegiatan sulit petani kapan waktu yang
pelaksanaan menentukan jadwal tepat dalam penggunaan
penyemprotan pestisida pendampingan pestisida

5 Evaluasi Kegiatan Sulit menemukan jadwal Membuat janji dengan


Akatualisasi konsultasi dikarenakan pimpinan terlebih dahulu
adanya Work from Home.

E. Testimoni

Rancangan aktualisasi Penulis dapat diselesaikan dan menunjukan adanya


perbaikan dalam pemakaian pestisida yang sesuai anjuran, petani bisa menerapkan
pripsip 6T yaitu Tepat Sasaran, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu, Tepat cara
Pemakaian, dan Tepat Dosis atau Takaran. Semoga pada musim tanam berikutnya
serangan hama penggerek batang padi atau hama lainnya pun dapat dikendalikan
sehingga produksi petani pun meningkat

50
Berikut adalah matriks habituasi yang diterapkan selama aktualisasi (Tabel )

Tabel 9. Matriks Habituasi ANEKA

Kegiatan `1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Jumlah


Nilai Dasar

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Akuntabilitas 3

Nasionalisme 6

Etika publik 10

Komitmen mutu 7

Anti korupsi 1

51
Berikut Matriks Keterkaitan Visi dan Misi dan Penguatan Nilai Organisasi selama aktualisasi Tabel
10. Matriks Keterkaitan Visi dan Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
Keterkaitan terhadap Visi, Misi, dan Tata Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Jumlah
Nilai Organisasi 1 2 3 4 5
Visi
MEWUJUDKAN PERTANIAN
KARAWANG YANG MODERN,
TANGGUH, MANDIRI, 5
SEJAHTERA, DAN
BERKELANJUTAN BERBASIS
KEARIFAN LOKAL
Misi optimasi pemanfaatan sumber daya
manusia, dan teknologi 2

Perluasan diversifikasi teknologi,


sumber daya, produksi dan konsumsi; 1

Penerapan rekayasa teknologi


pertanian spesifik lokasi secara 2
dinamis; dan
Peningkatan efisiensi sistem
1
agribisnis
Tata Kearifan Lokal 3
Nilai Berkelanjutan 3
Tangguh 2
Mandiri 2
Sejahtera 2

52
Berikut Matriks Kedudukan dan Peran ASN pada kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan (table ) Tabel 11.
Matriks Kedudukan dan Peran ASN
Kedudukan dan peran ASN Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan Jumlah
5
Manajemen ASN 1

Pelayanan Publik 2

Whole of Government 3

53
F. Matriks Jadwal Kegiatan
Jadwal realisasi pelaksanaan aktualisasi yang penulis lakukan disajikan dalam Tabel berikut.
Tabel 12. Matrik jadwal realisasi kegiatan aktualisasi

Juli Agustus
Kegiatan
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7

Berkonsultasi
dengan Mentor

Membuat Leaflet
atau pedoman
pemakaain
pestisida yang
tepat dan sesuai
anjuran dalam
pengendalian
hama penggerek
batang padi
Melakukan
penyuluhan
berkala pada
petani baik
individu atau
kelompok tani
Pendampingan
dengan petani
ketika
pelaksanaan
penyemprotan
pestisida

EvaluasiKegiatan

54
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah selesai dilaksanakan
terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh, yaitu :
1. Penerapan nilai-nilai ASN, kedudukan dan peran ASN di NKRI
terlaksanana dengan baik melalui kegiatan-kegiatan telah dilakukan selama
habituasi
2. Realisasi beberapa kegiatan aktualisasi terkendala dengan jadwal
rancangan. Hal ini dikarenakan kekurangan penulis dalam menyesuaikan
jadwal dengan atasan dan dengan kegiatan-kegiatan dengan para petani
karena adanya pembatasan kegiatan akibat pandemi
3. Bila kegiatan aktualisasi ini diterapkan di unit organisasi dapat mengatasi
permasalahan terkait isu, semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan dan
memperoleh dampak yang baik sehingga produksi petani dapat meningkat.
Saran
Setelah melaksanakan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, terdapat
beberapa saran terhadap proses dan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi, yaitu :
1. Hasil aktualisasi diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi untuk
peningkatan dan perbaikan terhadap pemakaian pertisida yang sesuai
anjuran sehingga hama penggerek batang padi, hama, dan penyakit lainnya
dapat dikendalikan
2. Nilai-nilai dasar ASN (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, dan anti-
korupsi) harus dilakukan tidak hanya ketika pelaksanaan aktualisasi saja,
tetapi juga saat melakukan pekerjaan sehari-hari di unit kerja masing-
masing.
Rencana Tindak Lanjut
Adapun rencana tindak lanjut selanjutnya penulis akan terus memberikan
penyuluhan secara berkala agar petani terus menerapkan pemakaian pestida sesuai
anjuran, dan kedepannya akan membuat pestisida hayati yang lebih ramah
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Peraturan LAN-RI


Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

MenpanRB Republik Indonesia. 2020. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2020, Tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Pertanian

Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Balitsa.litbang.pertanian.go.id. 2021. Penggunaan Pestisida Harus Berdasarkan Pada Enam
Tepat. https://balitsa.litbang.pertanian.go.id /ind/ index.php/ berita-terbaru/ 326-
penggunaan-pestisida-harus-berdasarkan-pada-enam-tepat.html.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai