Anda di halaman 1dari 91

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“PENINGKATAN KESADARAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR


PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MELALUI SOSIALISASI DI
KECAMATAN KATOBU KABUPATEN MUNA”

DISUSUN OLEH :
SITTI RAMLIA LENDE,SE
NIP. 19840321 201903 2 010
NDH :004

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BEKERJA SAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2020

i
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 APuwatuTlp.3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“PENINGKATAN KESADARAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR


PAJAK BUMI DAN MELALUI SOSIALISASI DI KECAMATAN
KATOBU KABUPATEN MUNA”

Oleh :
SITTI RAMLIA LENDE, SE
NIP. 19840321 201903 2 010

Telahdisetujuiuntukdiseminarkantanggal: Mei 2020

COACH, MENTOR,

Dr. MALESA, S. Pd M. Si LM. JALIL ANE, SE. ME.


NIP. 196805101995121006 NIP. 19750713 200212 1 008

ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 APuwatuTlp.3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN KESADARAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR


PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MELALUI SOSIALISASI DI
KECAMATAN KATOBU KABUPATEN MUNA”

Oleh :
SITTI RAMLIA LENDE,SE
NIP. 19840321 201903 2 010

Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar/ Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal : Mei 2020
Kendari, Mei 2020

Penguji Coach, Mentor,

Dr. Drs. Ruslan, M. Pd Dr. Malesa, S. Pd M. Si LM. JalilAne, SE. ME.


NIP. 19650528 199403 1 007 MENGETAHUI,
NIP. 19680510 199512 1 006 NIP. 19750713 200212 1 008
19900903 201903 1 012
KEPALA BPSDM PROVINSI SULTRA

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE, M.Si


NIP. 19620407 198103 2 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah berkat limpahan rahmat Allah SWT, penulisan laporan
aktualisasi dengan judul “Peningkatan Kesadaran Wajib Pajak untuk Membayar Pajak Bumi
dan Bangunan dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kecamatan Katobu Kabupaten
Muna” ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai pijakan dalam mengimplementasikan
aktualisasi dari pasca mengikuti Latsar Golongan III Angkatan LXIII Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.Seluruh kegiatan yang ada dalam laporan
aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai dasar ASN yang dapat diterapkan di
tempat kerja.
Penyususnan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan, dan
masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan terimakasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bupati Muna, LM. Rusman Emba, ST. yang telah memberikan kepercayaan untuk
mengikuti pelatihan dasar CPNS;
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr.
Hj. NurEndang Abbas, SE.,M.Si. yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan
pelatihan dasar CPNS;
3. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Muna, Drs. Sukarman L yang telah
mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
4. Drs. Sumithata selaku Pimpinan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna,
5. Dr. Drs. Ruslan, M.Pd selaku penguji
6. Dr. Malesa, S. Pd M. Si selaku Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam
proses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini;
7. LM. JalilAne, SE. ME.selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan
masukan dalam menyusun rancangan aktualisasi ini;.
8. Para pegawai kelurahan sekecamatan Katobu yang telah mendukung seluruh rencana
aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN;
9. Seluruh Widyaswara yang telah memberikan banyak arahan dan masukan dalam
penyusunan rancangan aktualisasi dan habituasi ini;
10. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik;
11. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa Latsar;
1
12. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan III Angkatan LXI, LXII, LXIII dan
LXIV Tahun 2020 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi bersama selama
proses Latsar.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar pada
aktualisasi ini, oleh karena itu harap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan
masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan aktualisasi ini. Penulis juga
berharap semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat
memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA” dalam kehidupan sehari-hari
di lingkungan kerja dan masyarakat.

Kendari, 2020

SITTI RAMLIA LENDE, SE


NIP.19840321 201903 2 010

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang….................................................................................. 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................................. 2
D. Ruang Lingkup..................................................................................... 3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. DeskripsiOrganisasi …………………………….....………….......... 4
B. Struktur Organisasi............................................................................... 4
C. Nilai-NilaiDasarProfesi ASN.... ......................................................... 9
D. Nilai-nilaiDasarKedudukandanPeranASN dalam NKRI................ 21
E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya.............................................. 23
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi.......................................................................... 33
B. Hasil Aktualisasi.................................................................................... 34
C. Analisis Dampak................................................................................... 55
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………....... 58
B. Saran ...............………………………………………………….......... 58
DAFTAR PUSTAKA...........……………………………………………....... 60

3
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Konsultasi dengan atasan..................................................... 36
Gambar 3.2 Menjelaskan rencana yang akan dilaksanakan kepada mentor dan
36
atasan..............................................................................................
Gambar 3.3
AdanyaIzinatasan..........................................................................
37
Gambar 3.4 Melakukan desain spanduk............................................................... 40
Gambar 3.5 Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
pemasangan spanduk........................................................................ 40

Gambar 3.6 Pemasangan spanduk di jalan-jalan ramai...................................... 41


Gambar 3.7 Melakukan konsultasi dengan atasan............................................... 44
Gambar 3.8 Melakukankunjungankekelurahan.................................................. 44
Gambar 3.9 Memberikanpemahamanterkaitpentingnyapajak..............................
.................................................................... 45

Gambar 3.10 Media sosial Facebook...................................................................... 48


Gambar 3.11 Membuat konsep sosialisasi.............................................................. 48
Gambar 3.12 Sosialisasi di media sosial facebook ................................................ 49
Gambar 3.13 Komentar Positif Wajib Pajak di Facebook...................................... 50
Gambar 3.14 Pembuatan laporan awal.................................................................. 53
Gambar 3.15 Konsultasi laporan kegiatan awal..................................................... 53
Gambar 3.16 Melakukan perbaikan laporan.......................................................... 54

4
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi..................... 26
Tabel 3.1 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala...................................... 33
Tabel 3.2 Deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN
Kegiatan 1............................................................................................ 34
Tabel 3.3 Deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN
Kegiatan 2............................................................................................ 38
Tabel 3.4 Deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN
Kegiatan 3............................................................................................ 42
Tabel 3.5 Deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN
Kegiatan 4............................................................................................ 46
Tabel 3.6 Deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN
Kegiatan 5............................................................................................ 51

5
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Rencana Kegiatan Aktualisasi Sesuai Nilai-Nilai Dasar PNS............................... 60
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi............................................................................. 62
Pengendalian Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS................................... 63
Strategi Pembimbingan.......................................................................................... 70
Rencana Aksi Aktualisasi Nilai Dasar................................................................... 72
Dokumentasi Kegiatan........................................................................................... 76

6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
Untuk itu, ASN harus memiliki kemampuan kompetensi dalam melaksanakan
jabatannya. ASN harus menerapkan nilai - nilai dasar profesi ASN, dan mampu
mengaktualisasi nilai–nilai dasar tersebut dalam melaksanakan tugas dan jabatannya,
memiliki kesiapan fisik, mental, disiplin dan mampu memahami perannya sebagai
pelayan publik dan Pemerintah Republik Indonesia. Seorang ASN harus memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negaranya.
Setelah disahkannya Undang - Undang ASN No.5 Tahun 2014 aparatur negara
memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegritas tinggi non
parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahtraan
tinggi, serta di percaya publik dengan dukungan SDM. Undang- Undang ini menjadi
peluang bagi kita untuk meningkatkan mutu pelayanan Pemerintah.ASN bisa bekerja
secara profesional sesuai dengan tanggungjawab dan tugasnya.Dalam birokrasi juga
dituntut untuk terus meningkatkan kemampuannya lewat penguasaan ilmu dan
teknologi.Sebab birokrasi harus bersaing dengan pegawai dari daerah atau kementerian
untuk posisi tertentu di pemerintahan.
Diklat Prajabatan pola baru memberikan pengetahuan bagi para CPNS tentang
standar kompetensi dalam melaksanakan jabatan, penanaman nilai-nilai dasar profesi
ASN, pengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut dalam pelaksanaan tugas dan jabatan,
dan ASN harus memiliki kesiapsiagaan fisik dan mental, disiplin, dan mampu memahami
perannya sebagai pelayan publik dalam Pemerintahan Republik Indonesia.
Peran pemerintah sebagai stalisitator perekonomian dapat dijalankan dengan cara
mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi anggaran dalam perekonomian salah satunya
tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja Negara. Salah
satu sumber pendapatan daerah yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membiayai pemerintahan daerah dan pembangunan daerah adalah pajak, yang mana
pajak daerah ini banyak jenisnya dan salah satunya adalah Pajak Bumi dan Bangunan.
7
PBB sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah, maka terus dilakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan realisasi penerimaan PBB.
Dalam kenyataanya selama ini kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang
ada tidak pernah mampu mencapai target yang ditetapkan. Rendahnya penerimaan pajak
menunjukkan bahwa belum optimalnya pemungutan PBB, kesadaran masyarakat/wajib
pajak, kepercayaan masyarakat/ wajib pajak terhadap pengelolaan dan penggunaan
pajak.Kesadaran masyarakat Kabupaten Muna dalam membayar Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) masih cukup rendah. Pada tahun 2013 hingga 2018 kemarin, di
Kabupaten Muna tunggakan PBB sangat tinggi hingga mencapai kurang lebih Rp 5 miliar
yang tersebar di 125 desa, 26 kelurahan dari 22. Kecamatan. Penerimaan PBB dari tahun
2018-2019 Kabupaten Muna, Kecamatan merupakan salah satu kecamatan yang
memperoleh persentase penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan cukup rendah dari dua
puluh dua kecamatan sekabupaten Muna. Kecamatan Katobu hanya mendapat realisasi
sebesar Rp. 257.913.872,- dari target Rp. 379.733.651,- atau hanya67,9% di tahun 2018
dan Rp. 325.193.635,- dari target Rp. 470.032.367 atau hanya 69,2% di tahun 2019.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka penulis membuat Laporan
Aktualisasi dengan judul “Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Membayar Pajak
Bumi dan BangunanMelalui Sosialisasi di Kecamatan Katobu Kabupaten Muna”.

B. Tujuan
a. Umum
Secara umum bertujuan sebagai aktualisasi nilai-nilai dasar kami sebagai ASN
mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA) dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari di unit kerja sehingga dapat menjalankan fungsi sebagai seorang ASN
yang profesional, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik
dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa
b. Khusus
Secara Khusus laporan aktualisasi ini bertujuan sebagai bahan informasi dan referensi
dalam menjawab permasalahan pemungutan PBB pada wilayah kabupaten Muna

C. Manfaat
a. Manfaat untuk penulis
1. Terciptanya karakter ASN yang professional.

8
2. Terlaksananya peran dan tugas ASN sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
b. Manfaat untuk organisasi
Diharapkan dari kegiatan aktulisasi ini dapat bermafaat buat organisasi dalam hal
pengembangan kinerja yang sesuai fungsi dan tanggung jawab yang berbasis pada
visi organisasi yaitu peningkatan pendapatan daerah melalui pengelolaan pendapatan
daerah yang bersih, tertib, transparan, akuntabel, dan inovatif.
c. Manfaat untuk masyarakat
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah CASN mampu bekerja dengan
menerapkan nilai nilai dasar profesi ASN sehingga tercipta CASN yang profesional dan
mampu bekerja yang terbaik untuk instansi dan masyarakat tentunya.

D. Ruang Lingkup
Agar ruang lingkup penelitian ini lebih jelas, fokus, terarah dan lebih spesifik,
penulis membatasi penelitian pada kelurahan Kecamatan Katobu Kabupaten Muna
sebagai objek penelitian.

9
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Badan Pendapatan Daerah merupakan unsur penunjang Urusan Pemerintahan bidang
keuangan.
Badan Pendapatan Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pendapatan Daerah
Badan Pendapatan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,
menyelenggarakan fungsi
a. Penyelenggaraan perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan teknis daerah
di bidang pendapatan daerah
b. Penyelenggaraan koordinasi program operasional di lingkungan Badan Pendapatan
daerah
c. Pelaksanaan pembinaan teknis dan penyelenggaraan pendapatan daerah
d. Penyelenggaraan pengendalian dan pengawasan berbagai program di bidang
pendapatan daerah
e. Penyelenggaraan evaluasi dan pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan
dan Jabatan Fungsional
f. Penyelenggaraan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Badan Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

B. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Muna Nomor 41 Tahun 2016, maka susunan Organisasi
Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna adalah sebagai berikut :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, terdiri atas :
a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Pajak dan BPHTB, terdiri atas :
a. Subbidang Pendataan dan Pengenaan Pajak
10
b. Subbidang Pelayanan dan Penagihan
c. Subbidang Pengawasan dan Pembukuan
4. Bidang Retribusi dan Pendapatan lain-Lain, terdiri atas :
a. Subbidang Pendataan dan Penetapan
b. Subbidang Pelayanan dan Penagihan
c. Subbidang Pengawasan dan Pembukuan
5. Bidang Pengembangan dan Pengendalian, terdiri atas
a. Subbidang Koordinasi, Kerjasama dan Pemutakhiran Data
b. Subbidang Pengendalian Pendapatan Daerah
c. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan
6. Unit Pelaksana Teknis Badan
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Table 2.1 Struktur Organisasi

11
Visi, Misi dan Nilai Organisasi
VISI
“PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH MELALUI PENGELOLAAN
PENDAPATAN DAERAH YANG BERSIH, TERTIB, TRANSPARAN,
AKUNTABEL, DAN INOVATIF “
Untuk mewujudkan Visi Dinas Pendapatan Daerah KABUPATEN MUNA kedepan,
ditetapkan misi sebagai berikut :
 Meningkatkan kapasitas, efektivitas dan efisiensi unit kerja dalam rangka
memberikan kualitas prima dalam pelayanan pajak.
 Mewujudkan aparatur pengelola pendapatan daerah yang cakap, handal, jujur,
bertanggung jawab dan profesional dalam kemampuan teknis maupun
manajemen.
 Mewujudkan sistem dan prosedur pengelolaan pendapatan daerah yang transparan
dan akuntabel.
 Peningkatan koordinasi dan pengendalian Pajak
Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi menjelasakan bagaimana kita seharusnya bersikap menjalankan


tugas dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi. Sehubungan dengah tersebut,
Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna telah merumuskan nilai-nilai organisasi
yaitu sebagai berikut:

 Pelayanan Prima : mengutamakan kepuasan pelayanan pada masyarakat;

 Etos Kerja : memiliki motivasi yang tinggi dan unggul dalam bekerja;

 Niat yang tulus : untuk bekerja yang baik, ikhlas dan jujur;

 Disiplin :tertib bekerja berdasarkan jam kerja dan menyelesaikan tugas


sesuai dengan target waktu yang ditentukan.

 Amanah : dapat dipecaya untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang


diberikan;

 Profesionalisme : bekerja berdasarkan ketentuan prosedural dan menghindari


kesalahan serta bersedia menanggung risiko;

 Akuntabilitas :tugas yang diberikan diselesaikan dengan baiak dan dapat


dipertanggung jawabkan;

12
 Transparan : terbuka dalam melaksanakan pekerjaan;

 Aktif : giat menggali potensi sumber-sumber pendapatan daerah baik


secara intensisfikasi maupun ekstensifikasi;

 Normatif : menjalankan tugas sesuai aturan dan perundang-undangan


yang berlaku dan beretika dalam berkerja.

Tupoksi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Muna nomor 41 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah,
Tugas Pokok dan FungsiBidang Pajak dan BPHTB
 Bidang Pajak dan BPHTB merupakan unsur pelaksana teknis Bidang Pajak dan
BPHTB
 Bidang Pajak dan BPHTB dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris
 Kepala Bidang Pajak dan BPHTB mempunyai tugas membantu Kepala Badan
dalam melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang Pajak dan BPHTB.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan dan petunjuk teknis tentang PBB dan BPHTB
b. Penyusunan rencana dan pelaksanaan program kegiatan Pajak dan BPHTB
c. Pelaksanaan pemantauan pelayanan serta penanggung jawab terhadap aplikasi
dan pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen Informasi Objek Pajak
(SISMIOP tentang PBB
d. Pelaksanaan koordinasi urusan pemungutan Pajak dan BPHTB
e. Pencatatan dan pelaporan atas pelaksanaan tugas bidang
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala badan sesuai
fungsi dan tugasnya.
 Bidang Pajak dan BPHTB, terdiri atas
 Subbidang Pendataan dan Pengenaan Pajak dipimpin oleh Kepala Subbidang
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang,
yang mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis bidang
Pendataan dan Pengenaan Pajak dan BPHTB.

13
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pendataan dan Pengenaan
Pajak melakukan fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan operasional sesuai bidang tugasnya.
b. Penyiapan bahan peumusan kebijaka teknis tentang Pendataan dan
Pengenanaan / Penetapan Pajak dan BPHTB
a. Pelaksanaan pelayanan, pendataan, dan pendaftaran Wajib Pajak baru Pajak
dan BPHTB
b. Pelaksanaan perhitungan dan penetapan besaran Pajak dan BPHTB
c. Pelaksanaan penetapan dan penertiban klasifikasi Zona Nilai Tanah (ZNT)
dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
d. Pengelolaan data dan penetapan ke dalam aplikasi dan pemeliharaan
SISMIOP
 Subbidang Pelayanan dan Penagihan dipimpin oleh Kepala Subbidang yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang
mempunyai tugas menyiapkan bahan, pedoman dan petunjuk pelaksanaan
Pelayanan dan Penagihan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang pelayanan dan Penagihan
melaksanakan fungsi :
a. Menyusun rencana kegiatan operasional sesuai bidang tugasnya
b. Pelaksanaan atas penagihan Pajak dan BPHTB, penghapusan tunggakan/
piutang kadaluarsa serta pemberian sanksi wajib pajak
c. Pelaksanaan kompensasi penyesuaian keberatan Wajib Pajak atas lebih
bayar, pembetulan, pembatalan, pengurangan dan penghapusan ketetapan
d. Penginputan data Surat Tanda Terima Setoran (STTS) atas pembayaran
wajib pajak ke dalam SISMIOP
e. Penertbitan SKPD berdasarkan nota perhitungan
f. Pengawasan dan pengerahan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
kepada wajib pajak melalu camat, Lurah/Kades, dan kolektor
g. Penyiapan surat teguran dan surat paksa kepada wajib pajak yang tidak
memenuhi kewajibannya
h. Pengawsan data realisasi tagihan ke dalam aplikasi dan pemeliharaan
SISMIOP

14
 Subbidang Pengawasan dan Pembukuan dipimpin oleh Kepala Subbidang yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang
mempunyai tugas menyiapkan nahan pedoman dan petunjuk kebijakan teknis
pelaksanaan pencatatan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengawasan dan Pembukuan
melaksanakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan operasional sesuai bidang tugasnya
b. Pelaksanaan pengawasan dan pembukuan terhadap target dan realisasi
penerimaan serta tunggakan Retribusi dan Pendapatan Lain-lain.
c. Pelaksanaan rekonsiliasi atas penerimaan Pajak dan BPHTB terhadap Bank
Pengelola.

C. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN


Penyelenggaran pelatihan dasar pada pegawai ASN bertujuan untuk penguatan
nilai-nilai dasar profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus ditanamkan oleh
seluruh ASN. Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat meliputi : 1)
Akuntabilitas; 2) Nasionalisme; 3) Etika Publik; 4) Komitmen Mutu; dan 5) Anti
Korupsi, atau dapat disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan dari kelima nilai tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban individu, kelompok, atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai
Negeri Sipil adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan sektor, kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik; dan
d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintah.

15
Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Menurut LAN RI (2015:8), aspek-
aspek tersebut terdiri dari:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan;
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil;
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan;
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi; dan
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki tanggung jawab
dalam menjalankan setiap tugasnya. Bovens (dalam LAN RI, 2015:10) menyatakan
bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
b. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
dan
c. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas publik dapat dibedakan menjadi dua,yaitu akuntabilitas vertikal
(vertical accountability) dan akuntabilitas horizontal (horizontalaccountability).
Akuntabilitas vertical adalah pertanggungjawaban atas pengelolaandana kepada
otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas vertikal membutuhkan pejabat pemerintah
untuk melaporkan “ke bawah” kepada publik.Sedangkan akuntabilitas horizontal
adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Akuntabilitas ini membutuhkan
pejabat pemerintah untuk melaporkan “ke samping” kepada para pejabat lainnya dan
lembaga Negara Selain itu, menurut LAN RI (2015: 11), akuntabilitas terdiri
dari 5 tingkatan sebagai berikut.
1. Akuntabilitas personal;
2. Akuntabilitas individu;
3. Akuntabilitas kelompok;
4. Akuntabilitas organisasi; dan
5. Akuntabilitas stakeholder.
Akuntabilitas memiliki empat dimensi agar memenuhi terwujudnya sektor publik
yang akuntabel, diantaranya sebagai berikut.
a. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality);
b. Akuntabilitas proses (process accountability);
c. Akuntabilitas program (program accountability); dan
d. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).
16
Dalam pengambilan keputusan yang akuntabel, seorang PNS mengambil
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias;
b. Bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process;
c. Akuntabel dan transparan;
d. Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif, dan efisien;
e. Berperilaku sesuai dengan standar sektor etika publik sesuai dengan
organisasinya; dan
f. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan.
Nilai-nilai sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel antara
lain :
a. Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain, adanya komitmen yang
tinggi dalam melakukan pekerjaan);
b. Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan kepercayaan
dan keyakinan kepada pimpinan);
c. Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang – undang, kontrak, kebajikan, dan
peraturan yang berlaku);
d. Tanggung jawab/Responsibilitas (terbagi atas responsibilitas perseorangan dan
responsibilitas institusi);
e. Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas
organisasi);
f. Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal – hal yang dapat
dipercaya);
g. Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas); dan
h. Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tanggungjawab); dan
i. Konsistensi (konsistensi menjamin kestabilan).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas merupakan
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai oleh PNS.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya
(chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangantentang
17
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain (LAN RI, 2015:1). Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik.Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan
integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang
professional.ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-
tujuan yang ditetapkan.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus dimiliki
Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:
a. Berwawasan kebangsaan yang kuat;
b. Memahami pluralitas;
c. Berorientasi kepublikan yang kuat; dan
d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya.
3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik (LAN, 2015: 6). Integritas publik menuntut para pemimpin
dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan
kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015:).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9).Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok
profesional tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
18
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnyaMemberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
i. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
j. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas; dan
k. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
Selanjutnya, perlu diketahui tentang nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang ASN sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
19
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Dimensi etika publik terdiri dari: 1) dimensi tujuan pelayanan publik yang
bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan; 2) dimensi
modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas; serta 3) dimensi
tindakan integritas publik (LAN, 2015:11). Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi
dasar untuk menjadi pelayan publik yang beretika.Etika publik menjadi sebuah
refleksi kritis yang mengarahkan nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, dan
kesetaraan yang dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis
dan leadership, namun juga kompetensi etika.Oleh karena itu perlu dipahami etika dan
kode etik pejabat publik.Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi
tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat
kalangan bawah yang tidak beruntung.Etika publik merupakan refleksi kritis yang
mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan
lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat.Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat
publik harus berubah dari penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan,
dan menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggung
jawabkan bukan hanya di dunia namun juga di akhirat.
Terdapat 6 prinsip etika publik, yaitu:
a. Keindahan (beauty), yakni prinsip yang berkaitan/dapat menghasikan rasa senang;
b. Persamaan (equality), yakni prinsip yang berkaitan dengan kesamaan harkat dan
derajat/tidak diskriminatif;
c. Kebaikan (goodness), yakni prinsip yang berkaitan dengan cita rasa/perasaan;
d. Keadilan (justice), yakni prinsip yang berkaitan dengan rasa adil (didasarkan
kebutuhan);
e. Kebebasan (liberty), yakni prinsip yang berkaitan dengan keleluasaan namun
tidak mengganggu orang lain; dan
f. Kebenaran (truth), yakni prinsip yang didasarkan pada kebenaran baik secara
ilmiah maupun mutlak

20
Agar etika publik dapat dihayati, diperlukan kode etik diantara aparatur sipil
negara. Dengan rumusan kode etik yang baik dan diikuti sebagai pedoman bertindak
dan berperilaku, sehingga para aparatur negara akan melihat kedudukan mereka
sebagai alat bukan sebagai tujuan.
Mengacu pada TAP MPR NO.VI/MPR/2001 ada pokok-pokok etika kehidupan
berbangsa yaitu:
a. Etika sosial dan budaya;
b. Etika politik dan pemerintahan;
c. Etika ekonomi dan bisnis;
d. Etika penegakan hukum yang berkeadilan;
e. Etika keilmuan; dan
f. Etika lingkungan.
Adapun aktualisasi etika Aparatur Sipil Negara antara lain:
1. Aktualisasi etika publik untuk peningkatan kualitas pelayanan publik;
2. Aktualisasi kode etik untuk melawan korupsi;
3. Aktualisasi kode etik untuk peningkatan kinerja organisasi; dan
4. Aktualisasi kode etik untuk peningkatan integritas publik.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama
yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan efektivitas
organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan,
atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi
berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya sedangkan efisiensi
organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
21
organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang,
dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap
perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-kurangnya
akan mencakup hal-hal berikut.
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customer/clients;
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar
customer/clients tetap setia;
c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan,
dan tidak ada pemborosan;
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tuntutan kebutuhan customer/clients mauun perkembangan teknologi;
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan; dan
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain
pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latincoruptio dan corruptus yang berarti kerusakan
atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya perbuatan yang tidak baik,
buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.Anti Korupsi adalah tindakan atau
gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
22
Ada 7 jenis korupsi menurut Syed Husin Alatas (LAN, 2014:17) yaitu:
1) Korupsi Transaktif yaitu ditandai adanya kesepakatan timbal balik kedua pihak
yang sama-sama aktif demi keuntungan bersama;
2) Korupsi Ekstroaktif yaitu ditandai adanya tekanan kepada pihak pemberi untuk
menyuap demi kepentingan keselamatan diri dan koleganya;
3) Korupsi Investif yaitu penawaran barang/jasa yang keuntungannya diharapkan
dimasa datang;
4) Korupsi Nepotistik yaitu ditandai dengan perlakuan khusus kepada kerabatnya
dalam suatu kedudukan;
5) Korupsi Autogenik yaitu korupsi yang di lakukan individu dengan memanfaatkan
kelebihan pemahaman dan pengetahuannya sendiri;
6) Korupsi Suportif yaitu tindakan korupsi untuk melindungi tindak korupsi
lainnya; dan
7) Korupsi Defensif yaitu korupsi yang terpaksa dilakukan untuk mempertahankan
diri dari pemerasan.
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan negara; (2) suap-menyuap; (3)
pemerasan; (4) perbuatan curang; (5) penggelapan dalam jabatan; (6) benturan
kepentingan dalam pengadaan; dan (7) gratifikasi. Menanamkan sikap sadar anti
korupsi merupakan salah satu cara untuk menjauhkan diri kita dari korupsi. Nilai-
Nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut.

1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang.Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang
bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata
jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang
lain. Kejujuran juga akan terbawa dalam bekerja sehingga dapat membentengi
diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
Nilai kejujuran di dalam sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk tidak
melakukan kecurangan akademik.Misalnya tidak mencontek, tidak melakukan
plagiarisme, dan tidak memalsukan nilai.

23
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial
tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar
tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
Nilai kepedulian dapat diwujudkan dalam bentuk antara lain berusaha ikut
memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber
daya di sekolah, memantau kondisi infrastruktur lingkungan sekolah. Nilai
kepedulian juga dapat diwujudkan dalam bentuk mengindahkan seluruh peraturan
dan ketentuan yang berlaku di dalam sekolah dan di luar sekolah.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang
dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif.Jejaring sosial yang dimiliki pribadi yang mandiri
dimanfaatkan untuk menunjang pekerjaannya tetapi tidak untuk mengalihkan
tugasnya. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk mengerjakan
soal ujian secara mandiri dan mengerjakan tugas-tugas akademik secara mandiri.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip
kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus
dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
Nilai kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan
mengatur waktu dengan baik, kepatuhan pada seluruh peraturan dan ketentuan
yang berlaku di sekolah, mengerjakan segala sesuatunya tepat waktu, dan fokus
pada pelajaran.
24
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk
belajar sungguh-sungguh, mengerjakan tugas akademik dengan baik, menjaga
amanah dan kepercayaan yang diberikan.
6) Kerja Keras
Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang yang mempunyai etos
kerja dengan yang tidak memilikinya. Individu beretos kerja akan selalu berupaya
meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau
memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
Kerja keras dapat diwujudkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya dalam melakukan sesuatu menghargai proses bukan hasil semata, tidak
melakukan jalan pintas, belajar dan mengerjakan tugas-tugas akademik dengan
sungguh-sungguh.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan.Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.Ia
sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
Nilai kesederhanaan dapat diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-
hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah.Misalnya hidup sesuai dengan
kemampuan, hidup sesuai dengan kebutuhan, tidak suka pamer kekayaan, dan
lain sebagainya.

25
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman
sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.
Nilai keberanian dapat dikembangkan oleh siswa dalam kehidupan di
sekolah dan di luar sekolah. Antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk berani
mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani
bertanggung jawab, dan lain sebagainya.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan
lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan
memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia
juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.
Korupsi juga disebut sebagai kejahatan yang luar biasa, karena dampaknya
menyebabkan kerusakan dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan yang luas.Menurut LAN RI (2014:8) yang dikutip dari berbagai sumber,
dampak perilaku dan tindak pidana korupsi adalah sebagai berikut.
a. Negara korup harus membayar biaya hutang yang lebih besar;
b. Harga infrastruktur lebih tinggi;
c. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan dan
kemiskinan;
d. Korupsi menurunkan investasi dan karenanya menurunkan pertumbuhan
ekonomi;
e. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif terhadap arus investasi
asing; dan
f. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkap korupsi yang relatif rendah
selalu menarik investasi lebih banyak dari pada negara rentan korupsi.

26
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan
selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu
ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan
sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual
yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan
misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha
untuk mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.

D. Nilai-nilai Dasar Kedududkan dan Peran PNS dalan NKRI

1. Whole of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.WoG dipandang menunjukkan atau bagaimana instansi pelayanan publik harus
bekerja lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu dari
pemerintah terhadap isu-isu tertentu.Pada kasus tertentu, WoG berfokus pada tiga hal
yaitu pengembangan kebijakan, manajemen program dan pemberian
layanan.Berdasarkan definisi WoG diketahui bahwa WoG merupakan pendekatan
yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral. Dalam
penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan:
 Kepentingan umum. Pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan
kepentingan pribadi dan/atau golongan;
 Kepastian hukum. Jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam
penyelenggaraan pelayanan;
 Kesamaan hak. Pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama,
golongan, gender, dan status ekonomi;
 Keseimbangan hak dan kewajiban. Pemenuhan hak harus sebanding dengan
kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima
pelayanan;
 Keprofesionalan. Pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuai
dengan bidang tugas;

27
 Partisipatif. Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat;
 Persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif. Setiap warga negara berhak
memperoleh pelayanan yang adil;
 Keterbukaan. Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan
memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan;
 Akuntabilitas. Proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
 Pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta keadilan
dalam pelayanan;
 Ketepatan waktu. Penyelesaian jenis pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai
dengan standard pelayanan
 Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Setiap jenis pelayanan dilakukan
secara tepat, mudah dan terjangkau.

2. Manajemen ASN
Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menjadi
dasar dalam manajemen ASN yang bertujuan untuk membangun ASN yang memiliki
integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, praktik KKN, serta
mampu melakukan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. Dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai ASN harus menerapkan kode etik dan kode
perilaku yang tertuang di UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.Visi
UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional, melayani
dan sejahtera. Misi UU ASN adalah mentransformasikan ASN dari comfort zone ke
competitive zone.

3. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
menjelaskan tentang fungsi ASN, salah satunya adalah sebagai pelayan publik.
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan masyarakat
dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan, sesuai dengan aturan pokok
dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada
penerima pelayanan. Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu;
28
organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan), dan
kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
Prinsip pelayanan publik yang baik adalah: partisipatif, transparan,
responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel,
akuntabel, dan berkeadilan. Sedangkan beberapa perilaku pelayanan prima yang perlu
dibudayakan dalam suatu organisasi adalah; menyapa dan memberi salam, ramah,
cepat dan tepat waktu, mendengar dengan sabar dan aktif, penampilan yang rapih,
tidak lupa mengucapkan terima kasih, mengingat nama pelanggan, perlakukan
pelanggan dengan baik. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada
masyarakat yang merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat. Terdapat 7
sikap pelayanan prima, yakni:
• Passionate (bersemangat);
• Progressive (mernakain cara terbaik);
• Proactive (antisipatif, tidak menunggu);
• Prompt (positif, tanpa curiga);
• Patience (sabar);
• Proportional (tidak mengada-ada);
• Functional (tepat waktu).

E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya


Dalam rancangan aktualisasi yang dibuat, ada beberapa isu yang muncul di bidang
Pajak dan BPHTB terutama seksi Pengawasan dan Pembukuan yang salah satu tugasnya
melaksanakan pengawasan dan pembukuan terhadap target dan realisasi penerimaan serta
tunggakan Pajak dan BPHTB, diantaranya:

1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB)
2. Kurangnya kesadaran wajib pungut dalam menggunakan alat perekam pajak pada
Rumah Makan/Restoran
3. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang penyesuaian Zona Nilai Tanah
(ZNT) dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
4. Kurangnya sumber daya manusia dalam menggunakan aplikasi pajak berbasis online.
Berdasakan identifikasi yang muncul, maka proses identifikasinya akan
menggunakan metode USG. Hal yang akan dinilai dalam penerapan penapisan dengan

29
metode USG adalah Urgency seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindak lanjuti. Seriousnees seberapa besar suatu isu harus dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan. Growth seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani. Dengan menggunakan metode USG tersebut,diperoleh hasil analisis isu
sebagai berikut:

Tabel 2.1
Penapisan isu
TEKNIK
NO ISU TAPISAN TOTAL
U S G
1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar 5 5 5 15
pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
2. Kurangnya kesadaran wajib pungut dalam 5 4 4 13
menggunakan alat perekam pajak pada Rumah
Makan/Restoran
3. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang 4 4 4 12
penyesuaian Zona Nilai Tanah (ZNT) dan Nilai Jual
Objek Pajak (NJOP).
4 Kurangnya sumber daya manusia dalam 4 3 3 10
menggunakan aplikasi pajak berbasis online.
Keterangan: U : Urgency
S: Seriousnees
G : Growth
Berdasarkan uji penapisan isu maka isu yang diangkat yakni peningkatan
kesadaran wajib pajak untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan melalui Sosialisasi di
Kecamatan Katobu Kabupaten, hal ini dikarenakan unsur tersebut memenuhi semua
tapisan urgency, serousnees dan growth. Isu ini memenuhi urgencykarena saat ini masih
banyak para wajib pajak yang belum melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak
Bumi dan Bangunan. Seriousnees, seberapa seriusnya harus dibahas karena apabila wajib
pajak tidak ada kesadaran untuk mau membayar Pajak Bumi dan Bangunan maka akan
membuat semakin rendahnya Pendapatan Daerah terutama di Bidang Pajak Bumi dan
Bangunan. Selain itu belum adanya sanksi yang diberikan dari pemerintah atau pemda
sehingga mereka tidak memperdulikan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan mereka.
30
Growth, apa bila tidak ada peningkatan kesadaran wajib pajak dalam membayar Pajak
Bumi dan Bangunan, maka akan semakin tinggi putang Pajak Bumi dan Bangunan serta
menjadi kurang maksimalnya pembangunan Daerah yang dibiayai oleh Pajak.

31
Tabel 2.1 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

Kontribusi
Penguatan
Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata pelajaran nilai-nilai
Terhadap
organisasi
Visi Misi
1  2    3    4  5  6  7
1 Persiapan 1 Mempersiapkan data 1 Tersedianya Saya mempersiapkan data realisasi Mewujudka Menguatkan
realisasi pajaktahun Data realisasi pajak tahun sebelumnya secara n sistem dan nilai organisasi
sebelumnya. Pajak Tahun mandiri (Anti Korupsi) dengan prosedur di BAPENDA
sebelumnya. penuh tanggung jawab pengelolaan Kab. Muna yaitu
(Akuntabilitas) dan teliti pendapatan transparan dan
(Komitmen Mutu) daerah yang akuntabel
    2 Konsultasi kepada 2 Tersedianya Saya menyampaikan pada transparan
atasan Izin Atasan pimpinan tentang rencana dan
untuk aktualisasi secara transparan dan akuntabel
melaksanakan dengan target yang jelas
kegiatan. (Akuntabilitas)
Saya menyampaikan pada
pimpinan tentang rencana
aktualisasi menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan

32
benar(Nasionalisme) serta dengan
sikap yang sopan dan santun
(Etika Publik)
    3 Penentuan program 3 Adanya Saya menyampaikan program
      program yang menggunakan bahasa Indonesia
inovatif,efektif yang baik dan benar
dan efisien. (Nasionalisme) serta dengan sikap
  yang sopan dan santun (Etika
Publik)
  .
Saya membuat program yang
inovatif, efektif dan efisien
(Komitmen Mutu)
2 Pemasangan 1 Pembuatan Spanduk 1 Tersedianya Saya melakukan desain spanduk Peningkatan Menguatkan
spanduk spanduk secara mandiri (Anti Korupsi) koordinasi nilai organisasi
dengan penuh ketelitian(Komitmen dan di BAPENDA
Mutu) menggunakan aplikasi pengendalia Kab. Muna yaitu
Adobe Photoshope (Komitmen n Pajak tertib dan
Mutu, inovasiI) inovatif
Saya melakukan pencetakan
spanduk menggunakan biayasendiri
(Anti Korupsi)

33
  2 Persiapkan alat dan 2 Tersedianya Saya melakukan kerja sama dengan
bahan alat dan bahan rekan kerja dalam menyiapkan alat
dan bahan (Nasionalisme).
Saya secara responsif menyiapkan
alat dan bahan yang diperlukan
untuk memasang spanduk
(Komitmen Mutu).
  3 Pemasangan spanduk 3 Terpasangnya Saya melakukan pemasangan
      spanduk di spanduk bekerja sama
jalan-jalan (Nasionalisme) dengan rekan kerja
ramai Saya melakukan pemasangan
    spanduk di jalan-jalan ramai agar
tepat sasaran (Komitmen Mutu)
3 Sosialisasi 1 Konsultasi dengan 1 Adanya izin Saya melakukan konsultasi kepada Peningkatan Menguatkan
melalui kantor atasan atasan atasan menggunakan bahasa koordinasi nilai organisasi
kelurahan se Indonesia yang baik dan benar dan di BAPENDA
kecamatan (Nasionalisme) serta dengan sikap pengendalia Kab. Muna yaitu
Katobu yang sopan dan santun (Etika n Pajak tertib dan
Publik) inovatif
  2 Melakukan kunjungan 2 Terlaksananya Saya melakukan koordinasi terlebih
ke kantor kecamatan dan kunjungan ke dahulu mengenai kunjungan saya
kelurahan kantor kepada aparat kecamatan dan

34
kecamatan dan kelurahan menggunakan bahasa
kelurahan Indonesia yang baik dan benar
(Nasionalisme) serta menjelaskan
dengan jelas dan transparan
(Akuntabilitas) maksud kunjungan
saya.
Saya melakukan kunjungan dengan
sikap yang ramah, sopan dan
santun (Etika Publik)

35
  3 Memberikan 3 Adanya Saya memberikan pemahaman
Pemahaman kepada pemahaman terkait pentingnya pajak kepada
pegawai kelurahan terkait aparat Desa/Kelurahan
terkait Pentingnya Pajak pentingnya menggunakan bahasa Indonesia
untuk diteruskan kepada pajak kepada yang baik dan benar
wajib pajak ketika aparat (Nasionalisme) serta
melakukan penagihan Desa/Kelurahan menyampaikannya dengan jelas
untuk (Akuntabilitas)
diteruskan Saya melakukan kerja sama
kepada Wajib (Nasionalisme) dengan aparat
Pajak ketika Desa/Kelurahan agar mereka
melakukan meneruskan apa yang saya
penagihan sampaikan kepada Wajib Pajak
4 Sosialisasi 1 Menentukan Media 1 Akun Instagram Saya menentukan media sosial Mewujudka Menguatkan
lewat media Sosial yang digunakan dan Facebook Instagram dan Facebook n sistem dan nilai organisasi
social (Komitmen Mutu, inovatif) prosedur di BAPENDA
sebagai media sosial yang pengelolaan Kab. Muna yaitu
digunakan untuk sosialisasi dengan pendapatan transparan dan
mempertimbangkan jangkauan daerah yang inovatif
terhadap masyarakat (Komitmen transparan
Mutu, efektif) dan

36
  2 Membuat konsep 2 Adanya Konsep Saya membuat konsep sosialisasi akuntabel
sosialisasi Sosialisasi secara mandiri (Anti Korupsi)
pajak dengan mempertimbangkan
efektivitas dan efisiensi
(Komitmen Mutu) pencapaian
target
Saya membuatkan konsep
sosialisasi menggunakan bahasa
Indonesia yang baik an benar
(Nasionalisme)
  3   Melakukan 3 Adanya Bukti Saya melakukan sosialisasi di
penguploadan di Media Upload media sosial instagram dan
Sosial Sosialisasi di facebook secara mandiri (Anti
Media Sosial Korupsi) dengan tetap
mempertimbangkan norma
kesopanan (Etika Publik)
5 Membuat 1 Membuat laporan awal 1 Adanya laporan Saya membuat laporan secara
laporan awal mandiri (Anti Korupsi) dengan
kegiatan penuh tanggung jawab
(Akuntabilitas)
2 Konsultasi kepada 2 Adanya koreksi Saya melakukan konsultasi kepada Mewujudka Menguatkan
dan masukan atasan menggunakan bahasa n aparatur nilai organisasi

37
mentor dari mentor Indonesia yang baik dan benar pengelola di BAPENDA
(Nasionalisme) serta dengan sikap pendapatan Kab. Muna yaitu
yang sopan dan santun (Etika daerah yang tertib dan
Publik) cakap, akuntabel
    3 Perbaikan laporan 3 Adanya laporan Saya melakukan perbaikan laporan handal,
      hasil perbaikan yang telah dikoreksi oleh atasan jujur,
  secara jujur (Anti Korupsi) dan bertanggung
penuh tanggung jawab jawab dan
(Akuntabilitas) profesional
    Adanya laporan dalam
3 3 Saya melakukan perbaikan laporan
Perbaikan laporan hasil perbaikan kemampuan
    yang telah dikoreksi oleh atasan
    teknis
        secara jujur (Anti Korupsi) dan
    maupun
penuh tanggung jawab
manajemen
    (Akuntabilitas)

38
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala dan Antisipasi


Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan ada hal-hal yang
menjadi kendala bagi penulis. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan
strategi untuk menghadapi kendala tersebut agar tidak menimbulkan ketidakefisienan
waktu pelaksanaan yang terbatas. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala dituangkan
dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Kendala yang Strategi Menghadapi


No Kegiatan
Dihadapi Kendala

Persiapan Atasan tidak ada di Mencari waktu yang lain


1
tempat dimana atasan ada di tempat
Susahnya mencari
tempat yang cocok
2 Pemasangan Spanduk Meminta saran atasan
untuk pemasangan
spanduk
Sosialisasi melalui kantor Mencari waktu Berkoordinasi dengan aparat
3 kelurahan se kecamatan
Katobu kunjunganyang pas kecamatan dan kelurahan

Mencari akun
Berkoordinasi dengan aparat
media sosial wajib
4 Sosialisasi lewat media Kelurahan dan Desa
social pajak se-
Kecamatan Katobu
Laporan masih
Membuat laporan Memperbaiki laporan sebaik
5 banyak yang
kegiatan dan secepat mungkin
dikoreksi

39
B. Hasil Aktualisasi
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Tabel 3.2 Deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASNKegiatan 1
Kegiatan 1 Persiapan
TanggalPelaksan
aan 13-16 April 2020
Kegiatan
DaftarLampiran 1. Gambar 3.2 Konsultasi dengan atasan.
Bukti 2. Gambar 3.3 Menjelaskan rencana yang akan
dilaksanakan Pada Atasan.
3. Gambar 3.3 Persetujuan Pimpinan dan Mentor

1. Konsultasi kepada atasan.


Kegiatan/ 2. Penentuan program.
Evidence 3. Persetujuan Pimpinan dan Mentor

Uraian Kegiatan yang dilaksanakan :


Sebelum melaksanakan aktualisasi, terlebih dahulu melakukan persiapan
berupa mempersiapkan data realisasi pajak tahun sebelumnya, konsultsi
kepada atasan mengenai program yang akan dilaksanakan serta penentuan
program. Adapun penjelasan pada kegiatan ini berupa :

1. Uraiankegiatan yangmemuat nilai dasaryangmelandasi

1.1. Konsultasi kepada atasan


Akuntabilitas
Saya melakukan konsultasi kepadaatasan dengan menerapkan nilai
kejelasan dalam menjelaskan rencana yang akan dilaksanakan hal ini
agar lebih mudah dalam berkoordinasi selama masa pelaksanaan
aktualisasi.
Nasionalisme
Dalam menjelaskan rencana yang akan dilaksanakan saya
menerapkan nilai percaya diri yang tinggi hal ini untuk
meningkatkan kualitas perkembangan diri saya dalam menjalani
masa aktualisasi.
Etika Publik
Dalam melakukan konsultasi kepada atasan, saya menjelaskan
rencana aktualisasi dengan sopan dengan memilih kata – kata yang
baik dalam penyampaian rencana kegiatan.
Komitmen Mutu
Saya menjelaskan rencana aktualisasi dengan detail dan terinci,
dalam menjelaskan saya menerapkan nilai efektifagar dalam
pengaplikasiannya lebih tepat dan mudah difahami oleh wajib
pajakmengingat keterbatasan waktu yang begitu singkat dalam
melaksanakan aktualisasi.
Anti Korupsi
Dalam menjelaskan rencana aktualisasi saya menerapkan nilai jujur
dalam menyampaikan rencana kegiatan, hal ini bertujuan agar tidak

40
ada manipulatif dalam penyajian data maupun rencana pelaksanaan
aktualisasi.

1.2. Penentuan program


Akuntabilitas
Saya melakukan konsultasi dengan atasan dengan menerapkan nilai
kejelasandalam penentuan programsehingga ada program yang
dibuat memang benar-benar berguna dalam meningkatkan kesadaran
wajib pajak dalam membayar pajak.
Nasionalisme
Dalam menentukan program saya menerapkan nilai kerja samaantara
atasan dan bawahan, yaitu dengan melakukan diskusi mengenai
program yang cocok guna meningkatkan kesadaran wajib pajak
dalam membayar pajak.
Etika Publik
Dalam melakukan konsultasi dengan atasan,saya menerapkan nilai
cermat dalam menentukan program, hal ini untuk meminimalisir
konflikketikamemberi pemahaman kepada wajib pajak tentang
pentingnya membayar pajak.
Komitmen Mutu
Selain menerapkan nilai cermat, dalam membuat menentukan
program saya juga berinovasiuntuk memanfaatkan media sosial
dalam sosialisasi kepada wajib pajak. Sehingga mengikuti tren
masyarakat sekarang, dimana hampir semua masyarakat telah
memiliki akun media sosial.
Anti Korupsi
Dalam membuat program, saya menerapkan nilaipeduli terhadap
wajib pajak yang belum menunaikan kewajibannya. Sehingga hati
mereka dapat tergerak untuk membayar pajak tepat waktu.

1.3 Adanya izin Atasan

Akuntabilitas
Saya melakukan konsultasi dan koordinasi dengan atasandengan
menerapkan nilai kejelasan dalam menjelaskan rencana yang akan
dilaksanakan hal ini agar lebih mudah dalam berkoordinasi selama
masa pelaksanaan aktualisasi.
Nasionalisme
Dalam menjelaskan rencana yang akan dilaksanakan dan meminta
dukungan saya menerapkan nilai percaya diri yang tinggi hal ini
untuk meningkatkan kualitas perkembangan diri saya dalam
menjalani masa aktualisasi.
Etika Publik
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi dengan atasansaya
menjelaskan rencana aktualisasi dengan sopan dengan memilih kata
– kata yang baik dalam penyampaian rencana kegiatan dan meminta
dukungan atasan
Komitmen Mutu
Saya menjelaskan rencana aktualisasi dengan detail dan terinci, dalam
menjelaskan saya menerapkan nilai efektifagar dalam
41
pengaplikasiannya lebih tepat dan mudah difahami
Anti Korupsi
Dalam menjelaskan rencana aktualisasi saya menerapkan nilai jujur
dalam menyampaikan rencana kegiatan, hal ini bertujuan agar tidak
ada manipulatif dalam penyajian data maupun rencana pelaksanaan
aktualisasi.
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence
1.
2.
2.1.

1. Menghadap keruangan atasan untuk konsultasi dengan membawa


data realisasi pajak tahun sebelumnya, menyampaikan maksud dan
tujuan pelaksanaan aktualisasi.

Gambar 3.1Konsultasi dengan atasan

2. Berdiskusi dengan atasan mengenai program yang akan dilaksanakan.

Gambar 3.2 Menjelaskan rencana yang akan dilaksanakan pada

42
mentor dan atasan

3. Adanya persetujuan dari pimpinan

Gambar 3.3 persetujuan dari pimpinan

4. Deskripsi proses dankualitasproduk kegiatan


Dalam melakukan konsultasi atasan diperoleh saran atau masukan agar
pelaksanaan setiap tahapan aktualisasi harus sesuai jadwal yang sudah
dibuat dan menggunakan waktu seefisien mungkin.

5. Manfaatkegiatanterhadap pencapaianvisi, misidantugasorganisasi


Dengan melakukan konsultasi dengan atasan akan mewujudkan visi misi
organisasi yang ketiga yaitu mewujudkan sistem dan prosedur
pengelolaan pendapatan daerah yang transparan dan akuntabel.

6. Analisisdampak

Dampak positif
Dengan dilakukannya konsultasi dengan atasan akan membuat kegiatan
aktualisasi lebih mudah dilaksanakan karena diketahui dan didukung
langsung oleh atasan.

Dampak negatif
Jika kegiatan konsultasi dengan atasan tidak berdasarkan NDS maka akan
terjadi kesalah fahaman atara berbagai pihak, baik itu dengan atasan
maupun denganpegawai lainnya, sehingga akan menghambat kegiatan
yang akan dilaksanakan.

43
Tabel 3.3 Deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASNKegiatan 2
Kegiatan 2 Pemasangan spanduk
TanggalPelaksanaa
n 17 – 20 April 2020
Kegiatan
DaftarLampiran 1. Gambar 3.4Melakukan desain spanduk
Bukti 2. Gambar 3.5Mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan untuk pemasangan spanduk
3. Gambar 3.6Pemasangan spanduk di jalan-jalan
ramai
Kegiatan/Evidence 1. Pembuatan spanduk;
2. Persiapan alat dan bahan;
3. Pemasangan spanduk.
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan :
Setelah adanya program sosialisasi yang akann dilaksanakan, tahapan
selanjutnya yaitu melakukan pemasangan spanduk, hal ini sebagai salah satu
media sosialisasi. Langkah awal dalam pemasangan spanduk yaitu dengan
konsultasi kepada atasan tentang konsep yang akan diterapkan, kemudian
melakukan desain spanduk serta mencetak spanduk, dan terakhir memasang
spanduk di jalan-jalan ramai. Adapun penjelasan pada kegiatan ini berupa :

1. Uraiankegiatan yangmemuat nilai dasaryangmelandasi

1. Pembuatan spanduk
Akuntabilitas
Saya melakukan desain spandukdengan menerapkan nilai kejelasan
dalam pemilihan warna dan model desainspanduk agar lebih menarik
dilihat oleh wajib pajak.
Nasionalisme
Dalam melakukan desainsaya menerapkan nilai rela berkorban
dengan mengorbankan waktu untuk melakukan desain, mengingat
proses desain membutuhkan waktu yang lama bahkan sampai harus
begadang.
Etika Publik
Saya melakukan kegiatan desain spanduk dengan menerapkan
nilaitulus, hal ini dikarenakan tidak adanya imbalan dalam
melakukan tahapan kegiatan ini.
Komitmen Mutu
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai inovatifdengan melakukan
proses desain menggunakan aplikasi modern yaitu adobe photoshop.
Anti Korupsi
Selain inovatif, saya juga menerapkan nilai mandiri dalam
melakukan desain, yaitu dengan melakukan proses desain sendiri
tanpa melibatkan orang lain.
2. Persiapan alat dan bahan
Akuntabilitas
Dalam melakukan kegiatan ini, saya menerapkan nilai
kepercayaankepada rekan kerja dalam membantu saya menyiapkan
44
alat dan bahan untuk pemasangan spanduk.
Nasionalisme
Dalam mempersiapkan alat dan bahan untuk pemasangan spanduk,
saya menerapkan nilai kerja sama dengan membagi tugas dengan
rekan kerja dalam mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Etika Publik
Saya melakukan kegiatan ini dengan menerapkan nilai tulus, hal ini
dikarenakan tidak adanya imbalan dalam melakukan tahapan kegiatan
ini.
Komitmen Mutu
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai responsifdengan
mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan
spanduk.
Anti Korupsi
Selain inovatif, saya juga menerapkan nilai kerja keras dalam dalam
mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan
spanduk.

3. Pemasangan spanduk

Akuntabilitas
Saya melakukan pemasangan spandukdengan menerapkan nilai
transparansiyaitu dengan memasang spanduk di jalan-jalan ramai
sehingga spanduk tersebut dapat dilihat orang banyak terutama wajib
pajak se-Kecamatan Katobu.
Nasionalisme
Dalam kegiatan ini saya menerapkan nilaikerja samadengan rekan
kerja dalam melakukan pemasangan spanduk, hal ini sangat penting
karena dalam melakukan pemasangan spanduk tidak bisa dilakukan
secara sendiri.
Etika Publik
Dalam melakukan pemasangan spanduk, diperlukan nilaibertanggung
jawab dalam menggunakan barang milik negaraagar tidak terjadi
kerusakan fasilitas negara ketika melakukan pemasangan spanduk di
tempat-tempat umum.
Komitmen Mutu
Menggunakan waktu dengan baik saya menerapkan nilai efektif dan
efisien dalam memasang spanduk, sehingga waktu pelaksanaan
aktualisasi dapat berlangsung sesuai jadwal yang sudah direncanakan
dan tepat sasaran.
Anti Korupsi
Saya menerapkan nilaiBertanggungjawabpemasangan spanduk, hal
ini sesuai dengan semangat integritas untuk mencegah korupsi yang
merupakan suatu amanah menanamkan kesadaran diri tentang nilai –
nilai anti korupsi.

45
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence

3.
4.
4.1.
1. Melakukan desain spanduk

Gambar 3.4Melakukan desain spanduk

2. .Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan


spanduk

Gambar 3.5Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk


46
pemasangan spanduk

3. Melakuan pemasangan spanduk di jalan-jalan ramai.

Gambar 3.6Pemasangan spanduk di jalan-jalan ramai

3. Deskripsi proses dankualitasproduk kegiatan


Dalam melakukan pemasangan spanduk di jalan-jalan ramai diperoleh
media sosialisasi yang bisa dilihat oleh orang banyak. Pemasangan
spanduk di jalan ramai mampu menarik perhatian banyak orang terutama
wajib pajak se-Kecamatan Katobu yang berakibat pada meningkatnya
kesadaran mereka untuk membayar pajak.

4. Manfaatkegiatanterhadap pencapaianvisi, misidantugasorganisasi


Dalam melakukan pemasangan spanduk terkait rancangan aktualisasi
yang akan diterapkan akan mewujudkan visi misi organisasi yang
keempat yaitu peningkatan koordinasi dan pengendalian pajak.

5. Analisisdampak
1. Dampak positif
Melakukan pemasangan spanduk di jalan-jalan ramai berguna
sebagai media dalam menyampaikan pesan tentang pentingnya
membayar pajak kepada masyarakat terutama masyarakat se-
Kecamatan Katobu.
2. Dampak negatif
Jika kegiatan pembuatan spanduk tidak dilakukan dengan NDS,
maka tidak akan diperoleh desain spanduk yang menarik perhatian
47
wajib pajak. Selain itu, spanduk juga tidak akan selesai tepat waktu.
Nilai NDS juga diperlukan ketika melakukan pemasangan spanduk.
Sebab jika tidak dilakukan dengan nilai NDS, maka spanduk tidak
akan terpasang di tempat yang tepat.
Tabel 3.4 Deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN Kegiatan 3
JudulKegiatan3 Pengarahan secara langsung ke masyarakat
melalui kecamatan dan kelurahan
TanggalPelaksanaan 21 April – 25 April 2020
Kegiatan
DaftarLampiran Bukti 1. Gambar 3.7Melakukan konsultasi dengan
atasan
2. Gambar3.8Melakukan kunjungan ke
kelurahan
3. Gambar 3.9Memberikan pemahaman terkait
pentingnya pajak
1.Konsultasi dengan atasan;
Kegiatan/Evidence 2.Melakukan kunjungan ke kantor kecamatan
dan kelurahan;
3. Memberikan pemahaman terkait pentingnya
pajakuntuk diteruskan kepada wajib pajak
ketika melakukan penagihan.
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan :
Setelah melakukan pemasangan spanduk di jalan-jalan ramai, tahapan
selanjutnya yaitu pengarahan secara langsung ke masyarakat melalui
kecamatan dan kelurahan. Langkah awal dalam pengarahan ini yaitu dengan
melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan atasan, kemudian melakukan
kunjungan ke kantor kecamatan dan kelurahan, terakhir dilanjutkan dengan
memberikan pemahaman terkait pentingnya pajak. Adapun penjelasan nilai
ANEKA pada kegiatan ini berupa :

1. Uraiankegiatan yangmemuat nilai dasaryangmelandasi


1. Konsultasi dengan atasan
Akuntabilitas
Saya melakukan konsultasi kepadaatasan dengan menerapkan nilai
kejelasan dalam menjelaskan rencana kunjungan yang akan
dilaksanakan. Hal ini agar lebih mudah dalam berkoordinasi selama
masa pelaksanaan aktualisasi.
Nasionalisme
Dalam menjelaskan rencana kunjungan, saya menerapkan nilai
percaya diri yang tinggi hal ini untuk meningkatkan kualitas
perkembangan diri saya dalam menjalani masa aktualisasi.
Etika Publik
Dalam melakukan konsultasi kepada atasan, saya menjelaskan rencana
kunjungandengan sopan dengan memilih kata – kata yang baik dalam
penyampaian rencana kegiatan.
Komitmen Mutu
Saya menjelaskan rencana kunjungan dengan detail dan terinci, dalam
menjelaskan saya menerapkan nilai efektifagar dalam
pengaplikasiannya lebih tepat dan mudah difahami oleh wajib

48
pajakmengingat keterbatasan waktu yang begitu singkat dalam
melaksanakan aktualisasi.

Anti Korupsi
Dalam menjelaskan rencana kunjungan, saya menerapkan nilai jujur
dalam menyampaikan rencana kegiatan. Hal ini bertujuan agar tidak
ada manipulatif dalam penyajian data maupun rencana pelaksanaan
aktualisasi.
2. Melakukan kunjungan ke kantor kecamatan dan kelurahan
Akuntabilitas
Saya melakukan kunjungan ke kantor kecamatan dan kelurahandengan
menerapkan nilai konsistensi,yaitu melakukan kunjungan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Nasionalisme
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai saling menghormatiketika
bertemu. Hal ini dilakukan agar ketika sayamelakukan kunjungan,
aparat kecamatan dan kelurahan rela bekerja sama dengan baik
Etika Publik
Saya juga menerapkan nilai ramah dan sopan dalam melakukan
kunjungan, agar aparat kecamatan dan kelurahan menyambut dengan
baik kedatangan saya.
Komitmen Mutu
Dengan keterbatasan waktu aktualisasi yang ada, maka nilai Efisien
dalam penggunaan waktukunjungan sangatlah penting, yaitu agar
kunjungantidak memerlukan waktu yang lama tetapi target dapat
tercapai dengan baik.
Anti Korupsi
Saya bersikap jujur terhadap maksud kunjungan saya kepada aparat
kecamatan dan kelurahan, agar mereka meamahami secara
menyeluruh maksud kunjungan saya tanpa ada yang ditutupi.

3. Memberikan pemahaman terkait pentingnya pajak.


Akuntabilitas
Saya memberikan pemahaman terkait pentingnya pajakdengan
menerapkan nilai Kejelasan dalam menyampaikan, agar
aparatkelurahan mudah memahami apa yang saya sampaikan.
Nasionalisme
Pada tahapan ini saya menerapkan nilaipercaya diri dalam
memberikan pemahaman kepada aparat kelurahan, karakter seperti ini
sangat diperlukan oleh seorang ASN.
Etika Publik
Nilairamah dan sopansaya terapkan dalam memberikan pemahaman
terkait pentingnya pajak, hal ini perlu agar aparat kelurahan senang
mendengarkan ketika saya berbicara.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini saya juga menerapkan nilaiefektif dan
efisien dalam menyampaikan terkait pentingnya pajak kepada aparat
kelurahan, tidak memerlukan waktu yang lama, tetapi aparat kelurahan
mampu menangkap apa yang saya sampaikan dengan baik.
49
Anti Korupsi
Dalam kegiatan ini, saya menerapkan nilai berani, dengan
menyampaikan permasalahan terkait banyaknya wajib pajak yang
belum membayar pajak.
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence
5.
6.
6.1.
1. Melakukan konsultasi dengan atasan terkait rencana kunjungan ke
kelurahan.

Gambar 3.7Melakukan konsultasi dengan atasan

2. Melakukan kunjungan ke kantor kecamatan dan kelurahan.

Gambar 3.8Melakukan kunjungan ke kelurahan

50
3. Memberikan pemahaman terkait pentingnya pajakuntuk diteruskan
kepada wajib pajak ketika melakukan penagihan.

Gambar 3.9Memberikan pemahaman terkait pentingnya pajak

3. Deskripsi proses dankualitasproduk kegiatan


Dalam melaksanakan pengarahan secara langsung ke masyarakat melalui
kecamatan dan kelurahan diperoleh hasil berupa pahamnya aparat
kelurahan terkait pentingnya pajak yang kemudian diteruskan
kemasyarakat saat penagihan. Proses memberi pemahaman ini sangat
berguna karena masyarakat banyak wajib pajak yang membayar pajak
4. Manfaatkegiatanterhadap pencapaianvisi, misidantugasorganisasi
Dalam pengarahan secara langsung ke masyarakat melalui kecamatan dan
kelurahanakan mewujudkan visi misi organisasi yang keempat yaitu
peningkatan koordinasi dan pengendalian pajak.
5. Analisisdampak
1. Dampak positif
Pengarahan secara langsung ke masyarakat melalui kecamatan dan
kelurahan sangat berguna guna meningkatkan kesadaran masyarakat
melalui aparat kelurahan. Hal ini berdampak pada meningkatnya
wajib pajak yang mempunyai kesadaran untuk membayar pajak.
2. Dampak negatif
Jika kegiatan konsultasi dengan atasan tidak berdasarkan NDS maka
akan terjadi kesalah pahaman antara berbagai pihak, baik itu dengan
aparat kelurahan maupun masyarakat.

51
Tabel 3.5 Deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN Kegiatan 4
JudulKegiatan4 Sosialisasi lewat media sosial.
TanggalPelaksanaan 27 April – 09 Mei 2020
Kegiatan
DaftarLampiran Bukti 1. Gambar 3.10Tersedianya Media sosial
Facebook
2. Gambar 3.11Membuat konsep sosialisasi
3. Gambar 3.12Sosialisasi di media sosial
facebook
4. Gambar 3.13 Komentar Positif Wajib Pajak
di Facebook
Kegiatan/Evidence 1. Menentukan media sosial yang digunakan;
2. Membuat konsep sosialisasi;
3. Melakukan penguploadan di media sosial.
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan :
Setelah melakukan kunjungan ke kelurahan, tahapan selanjutnya yaitu
melakukan sosialisasi melalui media sosial. Langkah awal dalam pelaksanaan
kegiatan ini yaitu dengan menentukan media sosial yang digunakan, membuat
konsep sosialisasi dan melakukan penguploadan di media sosial. Adapun
penjelasan nilai ANEKA pada kegiatan ini berupa :

1. Uraiankegiatan yangmemuat nilai dasaryangmelandasi

1. Menentukan media sosial yang digunakan


Akuntabilitas
Saya menentukan media sosial yang digunakandengan menerapkan
nilai Transparansi,diharapkan seorang ASN lebih terbuka baik ketika
melakukan sosialisasi maupun dalam kegiatan yang lain.
Nasionalisme
Dalam menentukan media sosial yang digunakan saya menerapkan
nilai tidak membeda-bedakan suku, ras, agama ataupun golongan,
diharapkan media sosial yang digunakan mampu menjangkau semua
kalangan.
Etika Publik
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai terbuka yakni berlaku media
sosial yang akan digunakan terbuka terhadap pertanyaan dan keluhan
dari masyarakat.
Komitmen Mutu
Saya menerapkan nilai inovatif yaitu dengan menggunakan media
sosial yang sedang tren dan digandrungi masyarakat terkini.
Anti Korupsi
Dalam menentukan media sosial yang akan digunakan, saya
menerapkan nilaimandiri, yaitu menggunakan akun sosial yang saya
52
buat sendiri. Saya juga tidak perlu membayar orang lain untuk
membuatkan akun media sosial tersebut.

2. Membuat Konsep Sosialisasi

Akuntabilitas
Saya membuat konsep sosialisasidengan menerapkan nilai
kejelasanagar wajib pajak memahami dengan jelas pesan sosialisasi
yang ingin saya sampaikan.
Nasionalisme
Saya menerapkan nilai tidak membeda-bedakan suku, agama, ras,
maupun golongan, saya membuat konsep sosialisasi yang ditujukan
kepada semua wajib pajak tanpa membeda-bedakan pihak manapun.
Selain itu, saya membuat konsep sosialisasi dengan tidak menyudutkan
pihak manapun.
Etika Publik
Dalam membuat konsep sosialisasi saya menerapkan nilairamah dan
sopan yakni mebuat konsep dengan bahasa yang baik sesuai dengan
norma kesopanan. Konsep saya buat juga tidak mengandung unsur
menghujat yang menyinggung perasaan wajib pajak.
Komitmen Mutu
Saya juga menerapkan nilaiinovatif dalam membuat konsep
sosialisasi, yakni dengan mengikuti gaya bahasa media sosial yang
keren dan komunikatif. Hal ini mampu membuat wajib pajak tertarik
membaca media sosial yang saya buat.
Anti Korupsi
Dalam melaksanakan tahapan ini saya menerapkan nilai kerja
kerasmemikirkan konsep sosialisasi yang tepat yang mampu diterima
masyarakat umum.

3. Melakukan penguploadan di media sosial


Akuntabilitas
Saya melakukan penguploadan di media sosial dengan menerapkan
nilaikejelasan dalam memberikan informasi terkait pentingnya pajak
kepada wajib pajak agar pihak wajib pajak memahami pesan
sosialisasi yang ingin kita sampaikan
Nasionalisme
Dalam melakukan penguploadan di media sosialsaya menerapkan nilai
sederhana,tidak berlebih-lebihan dalam mengupload sosialisasi di
media sosial, ataupun menggunakan kata-kata yang berlebihan. Proses
sosialisasi yang tidak berlebihan juga berguna agar wajib pajak tidak
merasa jenuh dengan pesan sosialisasi kita dan memberi respek
terhadap pesan yang disampaikan.
Etika Publik
Saya juga menerapkan nilaisopan dan ramah dalam melakukan
penguploadan di media sosial, yakni bahasa yang saya gunakan untuk
menarik perhatian mereka tidak mengandung ujaran kebencian,
53
umpatan ataupun makian.
Komitmen Mutu
Saya menerapkan nilai efektif dan efisienketika melakukan
penguploadan di media sosial. Tidak terlalu banyak mengupload
namun efektif dalam memberikan kesadaran kepada wajib pajak untuk
membayar pajak.
Anti Korupsi
Dalam tahapan dan kegiatan ini saya juga menerapkan nilai
Bertanggungjawab penuh terhadap seluruh rangkaian proses
penguploadan, maksud dari hal ini yaitu dengan tidak menyalahkan
pihak lain jika terjadi kesalahan atau kekeliruan dari pelaksanaan
aktualisasi.

2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik


kegiatan/evidence

7.
8.
8.1.
1. Menetukan media sosial yang akan digunakan dengan
mempertimbangkan media sosial yang sedang tren digunakan
masyarakat.

Gambar 3.10TersedianyaMedia sosial Facebook

2. Membuat konsep sosialisasi yang akan diupload di media sosial.

Gambar 3.11Membuat konsep sosialisasi


54
3. Melakukan penguploadan di media sosial.

Gambar 3.12Sosialisasi di media sosial facebook

Membuka kolom komentar untuk melihat respon wajib pajak setelah


dilakukannya sosialisasi melalui media sosial facebook

55
Gambar 3.13 Komentar Positif Wajib Pajak di Facebook

56
3. Deskripsi proses dankualitasproduk kegiatan
Dalam melaksanakan sosialisasi di media sosial facebook dan instagram
diperoleh media sosialisasi yang sangat bagus yang mampu menjangkau
banyak kalangan. Sosialisasi lewat media sosial tidak terbatas oleh waktu.
Selain itu, masyarakat dapat dengan mudah berkomentar di kolom
komentar jika ada pertanyaan ataupun keluhan.

4. Manfaatkegiatanterhadap pencapaianvisi, misidantugasorganisasi


Dalam sosialisasi di media sosial facebook dan instagrampada kegiatan
aktualisasi yang dilakukan akan mewujudkan visi prestasi dengan misi
organisasi yang ketiga yaitu mewujudkan sistem dan prosedur pengelolaan
pendapatan daerah yang transparan dan akuntabel.

5. Analisisdampak
1. Dampak positif
Dampak positif dari kegiatan ini yaitu mudahnya melakukan
sosialisasi lewat media sosial yang mampu menjangkau seluruh
kalangan masyarakat tanpa adanya batasan waktu dan tempat.
Masyarakat juga bisa lebih memahami pentingnya membayar pajak
karena kalimat yang digunakan dalam sosialisasi sangat jelas dan
komunikatif.

2. Dampak negatif
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan nilai NDS, misalkan
tidak menerapkan nilai kesopanan, maka masyarakat akan malas
membaca sosialisasi yang telah kita upload karena hal itu
menyinggung perasaan mereka. Masyarakat juga akan kurang
memahami pesan sosialisasi jika sosialisasi tidak menggunakan
bahasa yang jelas. Alhasil tujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam membayar pajak tidak akan tercapai.

Tabel 3.6 Deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN Kegiatan 5
JudulKegiatan5 Membuat laporan kegiatan.
TanggalPelaksanaan 11 – 17 Mei 2020
Kegiatan
DaftarLampiran Bukti 1. Gambar 3.14Pembuatan laporan awal
2. Gambar 3.15Konsultasi laporan kegiatan
awal
3. Gambar 3.16Melakukan perbaikan laporan

Kegiatan/Evidence 1. Membuat laporan awal;


2. Konsultasi kepada mentor;
3. Perbaikan laporan.
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan :
Setelah sosialisasi lewat media sosial facebook dan instagram, tahapan
selanjutnya yaitu membuat laporan hasil kegiatan. Langkah awal dalam
pelaksanaan pembuatan laporan ini yaitu dengan membuat lpaoran awal,
konsultasi kepada mentor, dan perbaikan laporan. Adapun penjelasan nilai
ANEKA pada kegiatan ini berupa :
57
1. Uraiankegiatan yangmemuat nilai dasaryangmelandasi
1. Membuat laporan awal
Akuntabilitas
Saya melakukan pembuatan laporan awal hasil kegiatandengan
menerapkan nilai Transparansi, dengan laporan ini diharapkan
sebagai seorang ASNsaya lebih terbuka dalam proses pelaksanaan
aktualisasi.
Nasionalisme
Dalam melakukan pembuatan laporan awal hasil kegiatansaya
menerapkan nilai etos kerja yang tinggi, hal ini dilakukan karena
tahapan ini masih menjadi bagian dari tanggungjawab.
Etika Publik
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai Jujur dalam memberikan
informasimengenai proses setiap tahapan kegiatan beserta hasil yang
didapatkan. Selain itu, saya juga secara jujur menyampaikan kendala
yang ditemui ketika melakukan aktualisasi.
Komitmen Mutu
Saya menggunakan waktu yang efektif dan efisien dalam melakukan
pembuatan laporan awalsehingga waktu pelaksanaan aktualisasi dapat
berlangsung sesuai jadwal yang sudah direncanakan.
Anti Korupsi
Dalam melakukan pembuatan laporan saya menerapkan nilaitanggung
jawabpada setiap proses tahapan kegiatan yang saya laporkan karena
hal itu merupakan kegiatan yang benar-benar saya lakukan sendiri
maka saya harus mempertanggung jawabkannya.

2. Konsultasi kepada mentor


Akuntabilitas
Saya melakukan konsultasi kepadamentor dengan menerapkan nilai
kejelasan dalam menjelaskan hasil kegiatan yang telah saya
laksanakan. Hal ini agar memudahkan mentor dalam memberi saran
terkait perbaikan laporan.
Nasionalisme
Dalam menjelaskan rencana hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
saya menerapkan nilai percaya diri yang tinggi hal ini untuk
meningkatkan kualitas perkembangan diri saya dalam menjalani masa
aktualisasi.
Etika Publik
Dalam melakukan konsultasi kepada mentor, saya menjelaskan hasil
kegiatandengan sopan dengan memilih kata – kata yang baik dalam
penyampaian hasil kegiatan aktualisasi.
Komitmen Mutu
Saya menjelaskan hasil kegiatan aktualisasi dengan detail dan terinci,
dalam menjelaskan saya menerapkan nilai efektifagar saya
mendapatkan saran yang tepat guna pebaikan laporan kegiatan.
Anti Korupsi
Dalam menjelaskan hasil kegiatan aktualisasi saya menerapkan nilai
jujur yakni dengan memperlihatkan dokumentasi selama kegiatan
yang menunjukkan bahwa kegiatan berjalan sebagaimana mestinya,
hal ini bertujuan agar tidak ada manipulatif dalam pelaksanaan
58
aktualisasi.

3. Perbaikan laporan kegiatan


Akuntabilitas
Saya melakukan perbaikan laporan kegiatandengan menerapkan nilai
Transparansi, dengan laporan ini diharapkan sebagai seorang
ASNsaya lebih terbuka dalam proses pelaksanaan aktualisasi.
Nasionalisme
Dalam melakukan perbaikan laporan hasil kegiatansaya menerapkan
nilai etos kerja yang tinggi, hal ini dilakukan karena tahapan ini masih
menjadi bagian dari tanggungjawab.
Etika Publik
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai Jujur dalam memberikan
informasimengenai proses setiap tahapan kegiatan beserta hasil yang
didapatkan. Selain itu, saya juga secara jujur menyampaikan kendala
yang ditemui ketika melakukan aktualisasi.
Komitmen Mutu
Saya menggunakan waktu yang efektif dan efisien dalam melakukan
perbaikan laporan sehingga waktu pelaksanaan aktualisasi dapat
berlangsung sesuai jadwal yang sudah direncanakan.
Anti Korupsi
Dalam melakukan perbaikan laporan saya menerapkan nilaitanggung
jawabpada setiap proses tahapan kegiatan yang saya laporkan karena
hal itu merupakan kegiatan yang benar-benar saya lakukan sendiri
maka saya harus mempertanggung jawabkannya.
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence
9.
10.
10.1.
1. Membuat laporan awal.

Gambar 3.14Pembuatan laporan awal


2. Apabila laporan telah selesai dibuat, maka saya melakukan konsultasi
kepada mentor.
59
Gambar 3.15Konsultasi laporan kegiatan awal

3. Setelah konsultasi kemudian dilakukan perbaikan.

Gambar 3.16Melakukan perbaikan laporan

3. Deskripsi proses dankualitasproduk kegiatan


Dalam Melaksanakan penilaian hasil belajar siswa dan menyusun laporan
hasil kegiatan diperoleh saran atau masukan agar Teknik penilaian juga
60
C. Analisis Dampak
Pada bagian capaian aktualisasi diuraikan bahwa semua kegiatan dan nilai-nilai
dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi) semuanya dapat diaktualisasikan atau diaplikasikan. Berikut ini saya
menganalisis dampak apabila nilai-nilai dasar ASN dan nilai-nilai kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI tidak dapat diaplikasikan dalam melaksanakan kegiatan.

Kegiatan I:
Persiapan
Keterkaitan substansi mata pelatihan nilai dasar ASN yang terdiri dari Whole of
Government, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi sangat diperlukan dalam melaksanakankegiatanpersiapan. Hasilnya adalah
adanya dukungan seta masukan dari pimpinan dalam proses pembuatan program yang
inovatif, efektif dan efisien, sehingga akan berpengaruh pada realisasi kegiatan yang akan
berjalan sesuai time schedule yang telah direncanakan. Namun, apabila nilai ASN tidak
diterapkan maka kegiatan yang dilakukan tidak akan terjadwal dengan baik serta pimpinan
yang diajak berkomunikasi tentunya merasa tidak nyaman dan tidak senang dalam
memberikan masukan, saran dan kritiknya sehingga target kegiatan yang telah
dilaksanakan tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan serta tidak akan
mendapatkan hasil yang maksimal.

Kegatan 2:
Pemasangan spanduk
Keterkaitan substansi mata pelatihan nilai dasar ASN yang terdiri dari Whole of
Government, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutudan Anti
Korupsi sangat diperlukan dalam melaksanakan kegiatan pemasangan spanduk. Hasilnya
adalah adanya spanduk yang terpasang di jalan-jalan ramai. Dukungan dan saran dari
atasan juga sangat penting guna mendapatkan hasil yang terbaik. Namun, apabila nilai
ASN tidak diterapkan maka tidak akan dihasilkan hasil yang terbaik. Sebab tidak akan
terjalin komunikasi yang baik dengan pimpinan yang berdampak pada tidak adanya
dukungan seta saran yang membangun. Selain itu, jika saya tidak mendesain spanduk
penuh tanggung jawab, maka desain tidak akan selesai tepat waktu dan juga hasilnya tidak

61
akan maksimal. Hal ini tentu akan menjadi hambatan dalam melakukan kegiatan aktualisasi
sehingga tidak dapat diperoleh hasil yang terbaik.
Kegiatan 3:
Sosialisasi melalui kantor kelurahan se kecamatan Katobu
Keterkaitan substansi mata pelatihan nilai dasar ASN yang terdiri dari Whole of
Government, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik dan Anti Korupsi sangat
diperlukan dalam melakukan pengarahan secara langsung ke masyarakat melalui
kecamatan dan kelurahan. Tujuannya untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya
pajak kepada masyarakat melalui kecamatan dan kelurahan. Namun, apabila nilai ASN
tidak diterapkan pada kegiatan ini, maka proses penyampaian tidak akan berjalan lancar.
Aparat kecamatan dan kelurahan tidak akan memahami dengan jelas apa yang saya
sampaikan sehingga tujuan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang
pentingnya pajak juga tidak tercapai. Selain itu, jika kegiatan kunjungan tidak didasari
dengan sikap sopan santun, maka aparat kecamatan dan kelurahan akan enggan untuk
bekerja sama dalam memberi pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya pajak

Kegiatan 4:
Sosialisasi lewat media sosial
Sosialisasi lewat media sosial
Kegiatan melaksanakan sosialisasi lewat media sosial mengandung nilai dasar
ASNNasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu danAnti Korupsi. Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya pajak.
Pada kegiatan ini, saya melakukan sosialisasi di media sosial instagram dan facebook
dengan sasaran sosialisasi adalah wajib pajak se-Kecamatan Katobu Kabupaten
Muna.Apabila tidak ada nilai – nilai ASN didalam melakukan kegiatan ini, proses
sosialisasi tidak akan berjalan sesuai rancangan yang telah dipersiapkan. Dalam
mengunggah konten sosialisasi, jika nilai kesopanan tidak diterapkan dan tidak
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan jelas, maka masyarakat tidak akan
menangkap dengan jelas pesan sosialisasi yang hendak saya sampaikan. Selain itu, mereka
juga pasti akan tersingung jika saya tidak menyampaikan dengan mempertimbangkan nilai
kesopanan. Alhasil, tujuan dari kegiatan ini tidak akan tercapai. Alih-alih kesadaran
masyarakat dalam membayar pajak akan meningkat, justru yang didapat sebaliknya.
Masyarakat akan semakin enggan untuk membayar pajak.

62
Kegiatan 5:
Membuat laporan kegiatan
Membuat laporan kegiatan didasarkan pada prinsip bahwa setiap kegiatan perlu
diketahui dampak yang telah ditimbulkan serta kekurangan yang masih ada selama
kegiatan. Pada kegiatan ini terwujud nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publikdan
Anti Korupsi.Nilai-nilai dasar ASN dibutuhkan untuk membuat laporan kegiatan yang
baik. Apabila nilai ini tidak dilaksanakan maka laporan yang hendak dibuat tidak dapat
terselesaikan dengan baik. Seperti ketika melakukan konsultsai dengan mentor, jika hal ini
tidak dlikakukan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sikap sopan dan
santun, maka mentor akan enggan untuk memberi masukan terkait kekurangan dari laporan
yang telah dibuat . Selain itu, jika saya tidak bersikap bertanggung jawab terhadap laporan
yang telah saya buat, maka saya tidak mungkin bisa menyelesaikan laporan kegiatan tepat
waktu. Saya juga mesti bersikap jujur dan transparan terhadap kesulitan dan kendala dalam
proses pembuatan laporan agar diperoleh laporan kegiatan yang baik.

63
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang telah disusun dalam untuk
meningkatkan kesadaran membayar pajak masyarakat Kabupaten Muna khususnya di
Kecamatan Katobu diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan aktualisasi yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kinerja ASN
sehingga menjadi pembiasaan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
2. Pada kegiatan aktualisasi ini, terjadi peningkatan kesadaran masyarakat terkait
membayar pajak. Hal ini bisa terlihat dari komentar positif para wajib pajak pada akun
media sosial facebook setelah saya melakukan sosialisasi melalui media facebook.
Wajib pajak semua menyadari bahwa membayar pajak adalah kewajiban. Selain itu,
mereka juga menyadari bahwa dengan membayar pajak, secara tidak langsung mereka
juga telah berkontribusi dalam pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.

B. Saran
Adapun saran pada kegiatan aktualisasi iniyaitu diharapkan kepada masyarakat
Kabupaten Muna untuk lebih taat dalam membayar pajak guna membantu peningkatan
pendapatan daerah.

C. Rencana Tindak Lanjut


Pada kegiatan aktualisasi ini, kesadaran dari wajib pajak terkait membayar pajak
hanya sebatas ungkapan, namun belum dapat terukur secara langsung. Hal ini
disebabkan karena pada kegiatan ini butuh jangka waktu yang panjang untuk dapat
melihat peningkatan kesadaran wajib pajak secara langsung. Untuk itu, perlu dilakukan
rencana tindak lanjut agar kegiatan ini tetap berkesinambungan sehingga diperoleh hasil
secara nyata. Tindak lanjut kegiatan ini yaitu dengan tetap melakukan koordinasi
dengan aparat kelurahan dalam mensosialisasikan pentingnya pajak kepada masyarakat.
Selain itu, penulis juga akan terus melakukan sosialisasi melalui media sosial terkait
pentingnya pajak. Kemudian akan dilakukan pengecekan realisasi pajak tahun
berikutnya untuk mengetahui peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar
pajak.

64
D. Rencana Tindak Lanjut
Pada kegiatan aktualisasi ini, kesadaran dari wajib pajak terkait membayar pajak
hanya sebatas ungkapan, namun belum dapat terukur secara langsung. Hal ini
disebabkan karena pada kegiatan ini butuh jangka waktu yang panjang untuk dapat
melihat peningkatan kesadaran wajib pajak secara langsung. Untuk itu, perlu dilakukan
rencana tindak lanjut agar kegiatan ini tetap berkesinambungan sehingga diperoleh hasil
secara nyata. Tindak lanjut kegiatan ini yaitu dengan tetap melakukan koordinasi
dengan aparat kelurahan dalam mensosialisasikan pentingnya pajak kepada masyarakat.
Selain itu, penulis juga akan terus melakukan sosialisasi melalui media sosial terkait
pentingnya pajak. Kemudian akan dilakukan pengecekan realisasi pajak tahun
berikutnya untuk mengetahui peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar
pajak.

65
DAFTAR PUSTAKA

LAN RI. 2015. Akuntabilitas : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Nasionalisme : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Etika Publik : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Komitmen Mutu : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Anti Korupsi : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Analisis Isu Kontemporer : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan III. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Aktualisasi : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Manajemem ASN : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Whole of Goverment : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan
III. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017.Pelayanan Publik : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III.
Jakarta : LAN RI

66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI SESUAI NILAI-NILAI DASAR PNS

KEGIATAN YANG AKAN NILAI DASAR YANG AKAN


NO
DILAKUKAN DIAKTUALISASIKAN DALAM KEGIATAN
Persiapan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
1
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
Pemasangan spanduk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
2
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
Pengarahan secara langsung ke Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik dan
3 masyarakat melalui kecamatan Anti Korupsi
dan kelurahan
Sosialisasi lewat media social Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
4
Anti Korupsi
Membuat laporan kegiatan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik dan
5
Anti Korupsi

Muna, Mei 2020


Menyetujui: Peserta Diklat
Mentor

LM. JALIL ANE, SE. ME. SITTI RAMLIA LENDE,SE


NIP. 197507132002121008 NIP. 198403212019032010

68
Formulir 1.B
JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Nama Peserta : SITTI RAMLIA LENDE,SE


Unit Kerja : BADAN PENDAPATAN DAERAH KAB. MUNA
Waktu : 13 April – 17 Mei 2020

BULAN APRIL BULAN MEI


NO NAMA KEGIATAN
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Persiapan
2 Pemasangan spanduk
Pengarahan secara langsung
3 ke masyarakat melalui
kecamatan dan kelurahan
Sosialisasi lewat media
4
sosial
5 Membuat laporan kegiatan

Keterangan : = Pelaksanaan Kegiatan


: = Hari Libur (Libur Minggu dan Libur Nasional)

Formulir 1.C
Pengendalian Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
70
Kontribusi
Penguatan
Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata pelajaran nilai-nilai
Terhadap
organisasi
Visi Misi
1  2    3    4  5  6  7
1 Persiapan 1 Mempersiapkan data 1 Tersedianya Saya mempersiapkan data realisasi Mewujudka Menguatkan
realisasi pajaktahun Data realisasi pajak tahun sebelumnya secara n sistem dan nilai organisasi
sebelumnya. Pajak Tahun mandiri (Anti Korupsi) dengan prosedur di BAPENDA
sebelumnya. penuh tanggung jawab pengelolaan Kab. Muna yaitu
(Akuntabilitas) dan teliti pendapatan transparan dan
(Komitmen Mutu) daerah yang akuntabel
    2 Konsultasi kepada 2 Tersedianya Saya menyampaikan pada transparan
atasan Izin Atasan pimpinan tentang rencana dan
untuk aktualisasi secara transparan dan akuntabel
melaksanakan dengan target yang jelas
kegiatan. (Akuntabilitas)
Saya menyampaikan pada
pimpinan tentang rencana
aktualisasi menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar(Nasionalisme) serta dengan
sikap yang sopan dan santun

71
(Etika Publik)
    3 Penentuan program 3 Adanya Saya menyampaikan program
      program yang menggunakan bahasa Indonesia
inovatif,efektif yang baik dan benar
dan efisien. (Nasionalisme) serta dengan sikap
  yang sopan dan santun (Etika
Publik)
  .
Saya membuat program yang
inovatif, efektif dan efisien
(Komitmen Mutu)
2 Pemasangan 1 Pembuatan Spanduk 1 Tersedianya Saya melakukan desain spanduk Peningkatan Menguatkan
spanduk spanduk secara mandiri (Anti Korupsi) koordinasi nilai organisasi
dengan penuh ketelitian(Komitmen dan di BAPENDA
Mutu) menggunakan aplikasi pengendalia Kab. Muna yaitu
Adobe Photoshope (Komitmen n Pajak tertib dan
Mutu, inovasiI) inovatif
Saya melakukan pencetakan
spanduk menggunakan biayasendiri
(Anti Korupsi)
  2 Persiapkan alat dan 2 Tersedianya Saya melakukan kerja sama dengan
bahan alat dan bahan rekan kerja dalam menyiapkan alat

72
dan bahan (Nasionalisme).
Saya secara responsif menyiapkan
alat dan bahan yang diperlukan
untuk memasang spanduk
(Komitmen Mutu).
  3 Pemasangan spanduk 3 Terpasangnya Saya melakukan pemasangan
      spanduk di spanduk bekerja sama
jalan-jalan (Nasionalisme) dengan rekan kerja
ramai Saya melakukan pemasangan
    spanduk di jalan-jalan ramai agar
tepat sasaran (Komitmen Mutu)
3 Sosialisasi 1 Konsultasi dengan 1 Adanya izin Saya melakukan konsultasi kepada Peningkatan Menguatkan
melalui kantor atasan atasan atasan menggunakan bahasa koordinasi nilai organisasi
kelurahan se Indonesia yang baik dan benar dan di BAPENDA
kecamatan (Nasionalisme) serta dengan sikap pengendalia Kab. Muna yaitu
Katobu yang sopan dan santun (Etika n Pajak tertib dan
Publik) inovatif
  2 Melakukan kunjungan 2 Terlaksananya Saya melakukan koordinasi terlebih
ke kantor kecamatan dan kunjungan ke dahulu mengenai kunjungan saya
kelurahan kantor kepada aparat kecamatan dan
kecamatan dan kelurahan menggunakan bahasa
kelurahan Indonesia yang baik dan benar

73
(Nasionalisme) serta menjelaskan
dengan jelas dan transparan
(Akuntabilitas) maksud kunjungan
saya.
Saya melakukan kunjungan dengan
sikap yang ramah, sopan dan
santun (Etika Publik)
  3 Memberikan 3 Adanya Saya memberikan pemahaman
Pemahamankepada pemahaman terkait pentingnya pajak kepada
pegawai kelurahan terkait aparat Desa/Kelurahan
terkait Pentingnya Pajak pentingnya menggunakan bahasa Indonesia
untuk diteruskan kepada pajak kepada yang baik dan benar
wajib pajak ketika aparat (Nasionalisme) serta
melakukan penagihan Desa/Kelurahan menyampaikannya dengan jelas
untuk (Akuntabilitas)
diteruskan Saya melakukan kerja sama
kepada Wajib (Nasionalisme) dengan aparat
Pajak ketika Desa/Kelurahan agar mereka
melakukan meneruskan apa yang saya
penagihan sampaikan kepada Wajib Pajak
4 Sosialisasi 1 Menentukan Media 1 Akun Instagram Saya menentukan media sosial Mewujudka Menguatkan
lewat media Sosial yang digunakan dan Facebook Instagram dan Facebook n sistem dan nilai organisasi

74
social (Komitmen Mutu, inovatif) prosedur di BAPENDA
sebagai media sosial yang pengelolaan Kab. Muna yaitu
digunakan untuk sosialisasi dengan pendapatan transparan dan
mempertimbangkan jangkauan daerah yang inovatif
terhadap masyarakat (Komitmen transparan
Mutu, efektif) dan
  2 Membuat konsep 2 Adanya Konsep Saya membuat konsep sosialisasi akuntabel
sosialisasi Sosialisasi secara mandiri (Anti Korupsi)
pajak dengan mempertimbangkan
efektivitas dan efisiensi
(Komitmen Mutu) pencapaian
target
Saya membuatkan konsep
sosialisasi menggunakan bahasa
Indonesia yang baik an benar
(Nasionalisme)
  3   Melakukan 3 Adanya Bukti Saya melakukan sosialisasi di
penguploadan di Media Upload media sosial instagram dan
Sosial Sosialisasi di facebook secara mandiri (Anti
Media Sosial Korupsi) dengan tetap
mempertimbangkan norma

75
kesopanan (Etika Publik)
5 Membuat 1 Membuat laporan awal 1 Adanya laporan Saya membuat laporan secara
laporan awal mandiri (Anti Korupsi) dengan
kegiatan penuh tanggung jawab
(Akuntabilitas)
2 Konsultasi kepada 2 Adanya koreksi Saya melakukan konsultasi kepada Mewujudka Menguatkan
mentor dan masukan atasan menggunakan bahasa n aparatur nilai organisasi
dari mentor Indonesia yang baik dan benar pengelola di BAPENDA
(Nasionalisme) serta dengan sikap pendapatan Kab. Muna yaitu
yang sopan dan santun (Etika daerah yang tertib dan
Publik) cakap, akuntabel
    3 Perbaikan laporan 3 Adanya laporan Saya melakukan perbaikan laporan handal,
      hasil perbaikan yang telah dikoreksi oleh atasan jujur,
  secara jujur (Anti Korupsi) dan bertanggung
penuh tanggung jawab jawab dan
(Akuntabilitas) profesional
    3 Perbaikan laporan 3 Adanya laporan Saya melakukan perbaikan laporan dalam
      hasil perbaikan yang telah dikoreksi oleh atasan kemampuan
   
        secara jujur (Anti Korupsi) dan teknis
  penuh tanggung jawab maupun

76
   
(Akuntabilitas) manajemen

Kendari, 2020
Menyetujui Peserta
Coach

Dr. MALESA, S. Pd M. Si SITTI RAMLIA LENDE,SE


NIP. 196805101995121006 NIP.198403212019032010

77
Formulir 2
STRATEGI PEMBIMBINGAN
( Catatan bimbingan oleh : Coach )

Nama Peserta : SITTI RAMLIA LENDE, SE


Satuan Kerja : Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna
Tempat Aktualisasi : Bidang Pajak dan BPHTB pada Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Muna
Paraf
No Tanggal Catatan Bimbingan Hasil Capaian/Output
Mentor

Formulir 3
STRATEGI PEMBIMBINGAN

78
( Catatan bimbingan oleh : Coach )

Nama Peserta : SITTI RAMLIA LENDE, SE


Satuan Kerja : Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna
Tempat Aktualisasi : Bidang Pajak dan BPHTB pada Badan Pendapatan
Daerah Kabupaten Muna

Hasil
No Tanggal / Waktu Catatan Bimbingan Paraf Mentor
Capaian/ Output

79
RENCANA AKSIAKTUALISASINILAIDASAR
No. Kegiatan/Tahapan Nilai-Nilai Teknik Aktualisasi
Kegiatan Dasar
1 2 3 4
1. Persiapan  Mempersiapkan data realisasi pajak
1. Mempersiapkan data tahun sebelumnya penuh tanggung
realisasi pajak tahun jawab.
sebelumnya. Akuntabilitas  Menyampaikan pada pimpinan
2. Konsultasi kepada tentang rencana aktualisasi secara
atasan transparan dan dengan target yang
3. Penentuan program jelas.
 Menyampaikan pada pimpinan
tentang rencana aktualisasi
menggunakan bahasa Indonesia

Nasionalisme yang baik dan benar


 Menyampaikan program
menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar
 Menyampaikan pada pimpinan
tentang rencana aktualisasi dengan

Etika Publik sikap yang sopan dan santun


 Menyampaikan program dengan
sikap yang sopan dan santun
 Mempersiapkan data realisasi pajak
tahun sebelumnya dengan teliti.
Komitmen
Mutu  Membuat program yang inovatif,
efektif dan efisien.
Mempersiapkan data realisasi pajak
Anti Korupsi
tahun sebelumnya secara mandiri.
2. Pemasangan spanduk Melakukan desain spanduk dengan
Akuntabilitas
2. Pencetakan spanduk penuh tanggung jawab.
3. Persiapkan alat dan Nasionalisme  Melakukan konsultasi kepada atasan
bahan tentang pembuatan dan pemasangan
spanduk menggunakan bahasa

80
4. Pemasangan spanduk Indonesia yang baik dan benar.
 Menjalin kerja sama dengan atasan
dalam membuat rancangan spanduk.
 Menjalin kerja sama dengan rekan
kerja dalam melakukan pemasangan
spanduk.
Melakukan konsultasi kepada atasan
tentang pembuatan dan pemasangan
Etika Publik
spanduk dengan sikap yang sopan dan
santun.
 Membuat rancangan spanduk
dengan mempertimbangkan
efektifitas dan efisiensi.
 Melakukan desain spanduk
Komitmen
Mutu menggunakan aplikasi Adobe
Photoshope.
 Melakukan pemasangan spanduk di
jalan-jalan ramai agar tepat sasaran.
 Melakukan desain spanduk secara
mandiri.
Anti Korupsi
 Melakukan pencetakan spanduk
menggunakan biayasendiri.
3. Sosialisasi melalui kantor Akuntabilitas  Menjelaskan dengan jelas dan
kelurahan se kecamatan transparan maksud kunjungan.
Katobu  Menyampaikannya dengan jelas
1. Konsultasi dengan dalam memberikan pemahaman
atasan terkait pentingnya pajak kepada
2. Melakukan kunjungan aparat Desa/Kelurahan.
ke kantor kecamatan Nasionalisme  Melakukan konsultasi kepada atasan
dan kelurahan menggunakan bahasa Indonesia
3. Memberikan yang baik dan benar.
Pemahamankepada  Melakukan koordinasi terlebih
pegawai kelurahan dahulu mengenai kunjungan saya

81
terkait Pentingnya kepada aparat kecamatan dan
Pajak untuk kelurahan menggunakan bahasa
diteruskan kepada Indonesia yang baik dan benar.
wajib pajak ketika  Memberikan pemahaman terkait
melakukan penagihan pentingnya pajak kepada aparat
Desa/Kelurahan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
 Melakukan kerja sama dengan
aparat Desa/Kelurahan agar mereka
meneruskan apa yang saya
sampaikan kepada Wajib Pajak.
Etika Publik  Menyusun rancangan pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan penuh
tanggung jawab.
 Menyusun langkah-langkah
kegiatan dalam RPP dengan
memperhatikan tercapainya target
pembelajaran.
Anti Korupsi Disiplin melakukan kunjungan sesuai
waktu yang telah disepakati
sebelumnya.
4. Sosialisasi lewat media Nasionalisme  Melakukan konsultasi kepada atasan
sosial menggunakan bahasa Indonesia
1. Menentukan Media yang baik dan benar.
Sosial yang  Membuat konsep sosialisasi
digunakan menggunakan bahasa Indonesia
2. Membuat konsep yang baik an benar.
sosialisasi. Etika Publik  Melakukan konsultasi kepada atasan
3. Melakukan dengan sikap yang sopan dan
penguploadan di santun.
Media Sosial.  Melakukan sosialisasi di media
sosial instagram dan facebook

82
dengan tetap mempertimbangkan
norma kesopanan.
Komitmen  Menentukan media sosial Instagram
Mutu
dan Facebook
 Melakukan sosialisasi dengan
mempertimbangkan jangkauan
terhadap masyarakat.
 Membuat konsep sosialisasi dengan
mempertimbangkan efektivitas dan
efisiensi.
Anti Korupsi  Membuat konsep sosialisasi secara
mandiri.
 Melakukan sosialisasi di media
sosial instagram dan facebook
secara mandiri.
5. Membuat laporan Akuntabilitas  Membuat laporan dengan penuh
kegiatan tanggung jawab.
1. Membuat laporan  Melakukan perbaikan laporan yang
awal telah dikoreksi oleh atasan dengan
2. Konsultasi kepada penuh tanggung jawab.
mentor Nasionalisme Melakukan konsultasi kepada atasan
3. Perbaikan laporan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Etika Publik Melakukan konsultasi kepada atasan
dengan sikap yang sopan dan santun.
Anti Korupsi  Membuat laporan secara mandiri.
 Melakukan perbaikan laporan yang
telah dikoreksi oleh atasan secara
jujur.

83
DOKUMENTASI KEGIATAN

1. Konsultasi dengan Atasan

2. Diskusi dengan Mentor

84
85
3. Desain Spanduk

4. Pencetakan Spanduk

5. Pemasangan Spanduk

86
6. Sosialisasi ke Kantor Kelurahan se-Kecamatan Katobu

87
7. Sosialisasi Lewat Media Sosial

88
89
8. Membuat Laporan Kegiatan

9. Surat Pernyataan Mentor

90

Anda mungkin juga menyukai